Konsep Manusia dalam islam manusia dicip (3)

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
KONSEP MANUSIA

DISUSUN OLEH :
MOHD. ILHAM FAHREZA
NIM : N1A117157
KELAS : 1D
DOSEN PEMBIMBING :
KEMAS ABDUL HAI, S.Ag., M.Ud.

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS NEGERI JAMBI
TAHUN 2017
1

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.
Dengan menyebut nama ALLAH SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
segala puji hanya bagiNya. Semoga sholawat beserta salam senantiasa tercurahkan kepada

junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya, dan juga
kepada para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman. Puji syukur Alhamdulilah kami
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala rahmat dan
karunia Nya. Sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

2

DAFTAR ISI

Kata pengantar........................................................................................................................ 2
Daftar isi................................................................................................................................. 3

Bab I Pendahuluan................................................................................................................. 4
A. Latar Belakang.................................................................................................................. 4
B. Rumusan masalah............................................................................................................. 4
C. Tujuan masalah................................................................................................................. 5

Bab II Pembahasan................................................................................................................ 5
A.Konsep Manusia................................................................................................................. 5

B. Pengertian Manusia............................................................................................................ 6
C. Hakikat Manusia...............................................................................................................

8

D. Kebutuhan Dasar Manusia...........................................................................................................

8

E. Konsep Sehat-Sakit........................................................................................................... 10

Bab III PENUTUP................................................................................................................ 14
A.Kesimpulan....................................................................................................................... 14
B. Saran................................................................................................................................. 14

Daftar pustaka................................. ..................................................................................... 15

3

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah satu dari sekian banyak mahluk ciptaan tuhan yang diberikan banyak
kelebihan dari mahluk yang lain. Manusia adalah mahluk yang utuh dan unik. Sebagai mahluk
yang utuh manusia terdiri dari bio, psiko, sosio, dan spiritual.
Manusia adalah terdiri dari satu kesatuan yang merupakan karakteristik dan berakal,
memiliki sifat-sifat yang unik yang ditimbulkan oleh berbagai macam-macam kebudayaan.
Dikatakan unik karena manusia memiliki beragai macam perbedaan dengan setiap manusia lain,
mempunyai cara yang berbeda dalam upaya memenuhi kebutuhannya.
Manusia sebagai mahluk individu, dimana manusia memiliki perbedaan dengan manusia lain
dalam salah satu atau beberapa segi meliputi bio, psiko, sosio, dan spiritual.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja yang mendasari konsep manusia?
2. Apa saja kebutuhan dasar manusia?
3. Bagaimana konsep sehat-sakit dalam keperawatan?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui konsep manusia
2. Mengetahui konsep kebutuhan dasar manusia
3. Mengetahui konsep sehat-sakit


4

BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Manusia
Konsep manusia dibagi menjadi tiga bagian:
1. Manusia sebagai sistem
Manusia ditinjau sebagai sistem, artinya manusia terdiri dari beberapa unsur/ sistem yang membentuk
suatu totalitas yakni sistem adaptif, sistem personal, sistem interpersonal, dan sistem social.
Manusia sebagai sistem adaptif, disebabkan:


Setiap individu dapat berubah



Setiap individu merespon terhadap perubahan

Manusia sebagai sistem personal, disebabkan:



Setiap manusia memiliki proses persepsi



Setiap manusia bertumbuh kembang

Manusia sistem interpersonal, disebabkan:


Setiap manusia berinteraksi dengan yang lain



Setiap manusia memiliki peran dalam masyarakat



Setiap manusia berkomunikasi terhadap orang lain


Manusia sebagai sistem sosial, disebabkan:


Setiap individu memiliki kekuatan dan wewenang dalam pengambilan keputusan
dalam lingkungannya; keluarga, masyarakat, dan tempat kerja

Manusia sebagai sistem terbuka yang terdiri dari berbagai sub sistem yang saling berhubungan secara
terintegrasi untuk menjadi satu total sistem.
Terdiri dari beberapa komponen :
a. Komponen biologis adalah anatomi tubuh
b. Komponen psikologis adalah kejiwaan
c. Komponen sosial adalah lingkungan
d. Komponen kultural adalah nilai budaya
e. Komponen spiritual adalah kepercayaan agama

5

2. Manusia sebagai adaptif
Adaptasi adalah proses perubahan yang menyertai individu dalam berespon terhadap
lingkungan


mempengaruhi

integritas

atau keutuhan.

Lingkungan

adalah

perubahan

seluruh kondisi

keadaan sekitar yang mempengaruhi perkembangan organisme atau kelompok organisme.
Model konsep adaptasi pertama kali dikemukakan oleh Suster Callista Roy (1969).
Konsep ini dikembangkan dari konsep individu dan proses adaptasi seperti diuraikan di bawah
ini.
Terdapat tingkatan dan respon fisiologik untuk memudahkan adaptasi :

1. Respon takut (mekanisme bertarung)
2. Respon inflamasi
3. Respon stress
4. Respon sensori
5. Asumsi dasar model adaptasi Roy adalah :


Manusia adalah

keseluruhan

dari

biopsikologi dan

sosial

yang

terus-menerus


berinteraksi dengan lingkungan.


Manusia menggunakan mekanisme pertahanan untuk mengatasi perubahan-perubahan
biopsikososial.

6. Setiap orang memahami bagaimana individu mempunyai batas kemampuan untuk
beradaptasi.


Kemampuan adaptasi manusia berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya, jika seseorang
dapat menyesuaikan diri dengan perubahan maka ia mempunyai kemampuan untuk
menghadapi rangsangan baik positif maupun negatif. Sehat dan sakit merupakan adalah suatu
hal yang tidak dapat dihindari dari kehidupan manusia.

7. Manusia sebagai holistik
Manusia sebagai makhluk holistik mengandung pengertian, manusia makhluk yang
terdiri dari unsur biologis, psikologis, sosial dan spritual, atau sering disebut juga sebagai makhluk
bio-psiko-sosial-spritual. Di mana, keempat unsur ini tidak dapat terpisahkan, gangguan terhadap

salah satu aspek merupakan ancaman terhadap aspek atau unsur yang lain.
B. PENGERTIAN MANUSIA

Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang
berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang mampu menguasai makhluk lain. Secara
istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas,

6

sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Secara biologi, manusia diartikan sebagai
sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
Dalam Al-Quran manusia dipanggil dengan beberapa istilah, antara lain al-insaan, alnaas, al-abd, bani adam, dan sebagainya. Al-insaan berarti suka, senang, jinak, ramah, atau
makhluk yang sering lupa. Al-naas berarti manusia (jama’). Al-abd berarti manusia sebagai
hamba Allah. Bani adam berarti anak-anak Adam karena berasal dari keturunan Nabi Adam.
Namun dalam Al-Quran dan Al-Sunnah disebutkan bahwa manusia adalah makhluk
yang paling mulia dan memiliki berbagai potensi serta memperoleh petunjuk kebenaran
dalam menjalani kehidupan di dunia dan akhirat.
Pengertian manusia menurut para ahli



NICOLAUS D. & A. SUDIARJA

Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani
akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang.


ABINENO J. I.

Manusia adalah "tubuh yang berjiwa" dan bukan "jiwa abadi yang berada atau yang
terbungkus dalam tubuh yang fana".


UPANISADS

Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau
badan fisik.


I WAYAN WATRA

Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa, dan
karsa.


OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY

Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan
manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam
pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.


ERBE SENTANU

Manusia adalah mahluk sebaik-baik ciptaan-Nya. Bahkan bisa dikatakan bahwa
manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain.


PAULA J. C. & JANET W. K.

7

Manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban
tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut menyusun pola
berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinanan.
C. HAKIKAT MANUSIA

Menurut Prof. Noto Nagoro, manusia adalah monodualisme. Dikatakan monodualisme
karena manusia terdiri atas: raga dan jiwa, individu dan sosial, pribadi dan makhluk Tuhan.
1. Manusia sebagai makhluk yang memiliki raga dan jiwa

Manusia mempunyai unsur raga dan jiwa yang merupakan kesatuan, sehingga apabila
raga sudah berpisah dengan jiwa maka sudah bukan lagi manusia, melainkan mayat. Dengan
adanya unsur raga ini, manusia memiliki sifat-sifat sebagaimana halnya makhluk lain dan
benda-benda lain yang mempunyai raga. Dengan raga ini maka manusia memiliki sifat-sifat
seperti yang dimiliki oleh hewan, tumbuhan, dan benda lain. Persamaan hewan dengan
manusia, misalnya rasa sakit, lapar, haus, takut, dan kemampuan berkembang biak.
Jiwa manusia terdiri atasunsur-unsur cipta, rasa, dan karsa. Cipta adalah unsur kejiwaan
manusia yang dapat membedakan benar dan salah. Rasa adalah unsur kejiwaan yang manusia
yang dapat membedakan yang indah dan yang tidak indah, susah dan senang, enak dan tidak
enak, dan lain sebagainya. Sedangkan karsa adalah unsur kejiwaan manusia yang dapat
membedakan antara baik dan buruk.
2. Manusia sebagai makhluk individu dan sosial

Manusia sebagai makhluk individu dan sosial berarti bahwa manusia tidak pernah hidup
sendiri, melainkan juga hidup berkelompok. Sebagai makhluk individu dan sosial hendaknya
manusia saling menghargai dan menghormati. Artinya, individu harus menghargai dan
menghormati kelompok, sebaliknya kelompok harus menghargai dan menghormati individu.
Dalam memenuhi kebutuhannya, individu tidak boleh mengabaikan kepentingan kelompok
begitu pula sebaliknya.
3. Manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk Tuhan

Manusia sebagai makhluk pribadi yang berdiri sendiri dan makhluk Tuhan. Hal ini
mengandung arti bahwa manusia memiliki kemampuan-kemampuan yang dapat berkembang
untuk selanjutnya dapat merencanakan sesuatu, membudayakan alam semesta, atau mengolah
alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun, segala usaha manusia tidak akan pernah
berhasil dengan kekuatan manusia itu sendiri. Ada suatu kekuatan di atas manusia yang ikut
menentukan keberhasilan usaha manusia, yaitu kekuatan Tuhan.
D. Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Abraham Maslow
8

Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow meliputi lima kategori kebutuhan dasar,
yakni sebagai berikut :
1. Kebutuhan fisiologis (Physiologic Needs)
Kebutuhan fisiologis memiliki prioritas tertinggi dalam hirarki Maslow. Seorang yang
beberapa kebutuhannya tidak terpenuhi secara umum akan melakukan berbagai upaya untuk
memenuhi kebutuhan
kekurangan

fisiologisnya

terlebih

dahulu.

Misalnya,

seorang

yang

makanan, keselamatan, dan cinta biasanya akan mencari makanan terlebih

dahulu daripada mencari cinta. Kebutuhan fisiologis hal yang penting untuk bertahan hidup.
Manusia memiliki delapan macam kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan akan oksigen dan
pertukaran gas, kebutuhan cairan dan elektrolit, kebutuhan nutrisi, kebutuhan eliminasi urin
dan fekal, kebutuhan istirahat dan tidur, kebutuhan tempat tinggal, kebutuhan temperatur,
serta

kebutuhan

seksual.

Penting

untuk mempertahankan kebutuhan tersebut guna

kelangsungan umat manusia.
2. Kebutuhan keselamatan dan rasa aman (Safety and Security Needs)
Kebutuhan keselamatan dan rasa aman yang dimaksud adalah keselamatan dan rasa
aman dari berbagai aspek, baik fisiologis maupun psikologis. Kebutuhan ini meliputi
kebutuhan perlindungan diri dari udara dingin, panas, kecelakaan dan infeksi, bebas dari rasa
takut dan cemas, serta bebas dari ancaman keselamatan dan psikologi pada pengalaman yang
baru atau tidak dikenal.
3. Kebutuhan rasa cinta, memiliki, dan dimiliki (Love and Belonging Needs)
Kebutuhan ini meliputi memberi dan menerima kasih sayang, perasaan dimiliki dan
hubungan yang berarti dengan orang lain, kehangatan, persahabatan, serta mendapat tempat
atau diakui dalam keluarga, kelompok dan lingkungan sosialnya.
4. Kebutuhan harga diri (Self Esteen Need)
Kebutuhan ini meliputi perasaan tidak bergantung pada orang lain, kompeten, serta
penghargaan terhadap diri sendiri dan orang lain.
5. Kebutuhan aktualisasi diri (Need for Self Actualization)
Kebutuhan ini meliputi kemampuan untuk dapat mengenal diri dengan baik (mengenal
dan memahami

potensi

diri),

belajar

memenuhi

kebutuhan

sendiri sendiri,

tidak

emosional, mempunyai dedikasi yang tinggi, kreatif, serta mempunyai kepercayaan diri yang
tinggi dan sebagainya.

9

Dengan mengetahui konsep kebutuhan dasar menurut Maslow, kita perlu memahami
bahwa :


Manusia senantiasa berkembang, sehingga dapat mencapai potensi diri yang maksimal.



Kebutuhan pada tingkat yang lebih tinggi tidak akan terpenuhi dengan baik sampai kebutuhan
di bawahnya penuhi.



Jika kebutuhan dasar pada tiap tingkatan tidak terpenuhi, pada akhirnya akan muncul sesuatu
kondisi patologis.



Setiap orang mempunyai kebutuhan dasar yang sama

dan setiap kebutuhan tersebut

dimodifikasi sesuai dengan budaya masing.


Setiap orang memenuhi kebutuhan dasarnya menurut prioritas.



Walaupun kebutuhan pada umumnya harus dipenuhi, tetapi beberapa kebutuhan sifatnya
dapat ditunda.



Kegagalan dalam memenuhi kebutuhan menyebabkan ketidakseimbangan homeostasis. Lebih
lanjut kondisi ini dapat menimbulkan penyakit.



Kebutuhan dapat menyebabkan seseorang berpikir dan bergerak memenuhinya. Ini
disebabkan oleh rangsangan yang berasal dari faktor eksternal dan internal.



Seseorang dapat merasakan adanya kebutuhan sehingga dapat berespon melalui berbagai cara.



Kebutuhan dasar sifatnya saling berkaitan, beberapa kebutuhan yang tidak terpenuhi akan
mempengaruhi kebutuhan lainnya.

Untuk beralih ke tingkat kebutuhan yang lebih tinggi, kebutuhan dasar di bawahnya harus
terpenuhi dulu. Artinya, terdapat sesuatu jenjang kebutuhan yang “lebih penting” yang harus dipenuhi
sebelum kebutuhan yang lain dipenuhi. Sebagai contoh, jika kebutuhan fisiologis seseorang seperti
makan, cairan, istirahat, dan lain sebagainya belum terpenuhi, tidak mungkin baginya

untuk

memenuhi kebutuhan harga diri atau aktualisasi diri dengan mengabaikan kebutuhan yang
pertama.
E. Konsep Sehat-Sakit
Berdasarkan rentang sehat sakit tersebut, maka paradigma keperawatan dalam konsep sehat sakit
memandang bahwa bentuk pelayanan keperawatan yang akan diberikan selama rentang sehat dan
sakit, akan melihat terlebih dahulu status kesehatan dalam rentang sehat sakit tersebut, apakah
statusnya

dalam

tahap

setengah

sakit,

sakit akut

atau

sakit

kronis,

sehingga

akan

diketahui tingkatan asuhan keperawatan yang akan diberikan serta tujuan yang ingin diharapkan
10

dalam meningkatkan status kesehatannya. Rentang ini merupakan suatu alat ukur dalam menilai status
kesehatan yang bersifat dinamis dan selalu berubah dalam setiap waktu. Melalui rentang ini dapat
diketahui batasan perawat dalam melakukan praktek keperawatan dengan jelas.
1. Rentang Sehat
Rentang ini diawali dari

status kesehatan sehat normal, sehat

sekali, dan sejahtera.

Dikatakan sehat bukan hanya bebas dari penyakit akan tetapi juga meliputi seluruh aspek
kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi, sosial, dan spiritual. Batasan sehat itu dapat
diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental, dan serta tidak hanya bebas
dari penyakit atau kelemahan (WHO, 1947).
Faktor pengaruh status kesehatan:


Perkembangan

Perubahan status kesehatan dapat ditentukan oleh faktor usia dalam hal ini adalah
pertumbuhan dan perkembangan, mengingat proses perkembangan itu dimulai dari usia bayi sampai
usia lanjut yang memiliki pemahaman dan respon terhadap perubahan kesehatan yang berbeda-beda.
Respon

dan

pemahaman

itulah

yang

dapat

mempengaruhi

status

kesehatan seseorang.

Apabila seseorang merespon dengan baik terhadap perubahan kesehatannya, maka akan memiliki
kesehatan yang baik sehingga, mencapai kesehatan yang optimal, demikian sebaliknya apabila
seseorang yang merespon dengan tidak baik terhadap perubahan status kesehatan bagi dirinya, maka
dapat menimbulkan perubahan status kesehatan yang kurang.


Sosial dan kultural

Sosial dan kultural dapat juga mempengaruhi proses perubahan status kesehatan seseorang karena
akan mempengaruhi pemikiran atau keyakinan sehingga dapat menimbulkan perubahan
dalam perilaku kesehatan.


Pengalaman masa lalu

Hal ini dapat diketahui jika ada pengalaman kesehatan yang tidak diinginkan atau
pengalaman kesehatan yang buruk sehingga berdampak besar dalam status kesehatan
selanjutnya.


Harapan seseorang tentang diri

Harapan dapat menghasilkan status kesehatan ke tingkat yang lebih baik secara fisik maupun
psikologis, karena melalui harapan akan timbul motivasi bergaya hidup sehat dan selalu
menghindari hal-hal yang dapat mempengarui status kesehatan dirinya.


Keturunan
11

Potensi perubahan status kesehatan telah dimiliki melalui faktor genetik, walaupun tidak terlalu
besar teteapi akan mempengaruhi respon terhadap berbagai penyakit.


Lingkungan

Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan fisik seperti sanitasi lingkungan, kebersihan
diri, tempat pembuangan air limbah atu kotoran serta rumah yang kurang memenuhi persyaratan
kesehatan sehingga dapat mempengaruhi perilaku hidup sehat yang dapat merubah status
kesehatan.


Pelayanan

Pelayanan kesehatan dapat berupa tempat pelayanan atau sistem pelayanan yang dapat
mempengaruhi status kesehatan.
2. Rentang Sakit
Rentang ini dimulai dari keadaan setengah sakit, sakit, sakit kronis, dan kematian. Sakit pada
dasarnya merupakan keadaan terganggunya seseorang dalam proses tumbuh kembang fungsi tubuh
secara keseluruhan atau sebagian, serta terganggunya proses penyesuaian diri manusia, sakit juga
bisa dikatakan sebagai gangguan dalam fungsi yang normal di mana individu sebagai totalitas dari
keadaan organisme sebagai sistem biologis dan adaptasi sosial (Parsons, 1972).

Sakit

dapat

diketahui dari adanya suatu gejala yang dirasakan serta terganggunya kemampuan individu
untuk melaksanaka aktivitas sehari-hari.
Tahapan proses sakit:
1. Tahap gejala
Merupakan tahap awal seseorang mengalami proses sakit dengan ditandai adanya perasaan tidak
nyaman terhadap dirinya karena timbulnya suatu gejala yang dapat meliputi gejala fisik seperti adanya
perasaan nyeri, panas, dan lain-lain.
2. Tahap asumsi terhadap peran sakit (sick rok)


Penerimaan terhadap sakit.



Individu mencari kepastian sakitnya dari keluarga atau teman menghasilkan peran sakit.



Mencari pertolongan dari profesi kesehatan yang lain mengobati sendiri, mengikuti
nasehat teman / keluarga.



Akhir dari tahap ini dapat ditentukan bahwa gejala telah berubah dan merasa lebih buruk.
Individu masih mencari penegasan dari keluarga tentang sakitnya. Rencana pengobatan
dipenuhi/ dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman.

3. Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan
Individu yang sakit meminta nasehat dari profesi kesehatan atas inisiatif sendiri. Ada 3 tipe
informasi :
12



Validasi keadaan sakit.



Penjelasan tentang gejala yang tidak dimengerti.



Keyakinan bahwa mereka akan baik.

Jika tidak ada gejala, individu mempersepsikan dirinya sembuh, jika ada gejala kembali pada
posisi kesehatan.
4. Tahap ketergantungan
Jika profesi kesehatan menvalidasi (menetapkan) bahwa seseorang sakit menjadi pasien yang
tergantungan untuk memperoleh bantuan.Setiap orang mempunyai ketergantungan yang berbeda
sesuai dengan kebutuhan.
5. Tahap Penyembuhan
Pasien belajar untuk melepaskan peran sakit dan kembali pada aktivitas seperti biasanya.
Perilaku pada orang sakit:
a. Adanya perasaan ketakutan
b. Menarik diri
c. Egosentris
d. Sensitif terhadap persoalan kecil
e. Reaksi emosional tinggi
f.

Perubahan persepsi

13

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manusia adalah satu dari sekian banyak mahluk ciptaan tuhan yang diberikan banyak kelebihan
dari mahluk yang lain. Manusia adalah mahluk yang utuh dan unik. Sebagai mahluk yang utuh
manusia terdiri dari bio, psiko, sosio, dan spiritual. Konsep manusia dibagi menjadi tiga bagian yaitu
manusia sebagai sistem, manusia sebagai adaptif, dan manusia sebagai makhluk holistik.
Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal seperti makanan, air, keamanan, dan cinta yang
merupakan hal yang penting untuk bertahan hidup dan kesehatan. Dasar kebutuhan manusia adalah
terpenuhinya tingkat kepuasan agar manusia bisa mempertahankan hidupnya. Hirarki kebutuhan
dasar manusia menurut Maslow meliputi lima kategori kebutuhan dasar, yakni kebutuhan
fisiologis, kebutuhan keselamatan dan rasa aman, kebutuhan rasa cinta, memiliki, dan dimiliki,
kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri.
B. Saran
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak kekurangan, maka dari itu kami
membutuhkan berbagai masukan-masukan ataupun saran yang bersifat konskruktif untuk
memperbaiki pembuatan makalah selanjutnya

14

DAFTAR PUSTAKA
https://anotebookmidwifemcb.wordpress.com/konsep-manusia/
https://dokumen.tips/documents/makalah-konsep-manusia.html
https://www.google.co.id/search?
q=makalah+konsep+manusia&oq=makalah+konsep+manusia&aqs=chrome.0.69i59j69i60l3j0l2.9004
j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8

15