Membangun sendiri Konstruktivisme Bagaimana Sisw

Membangun Konstruktivisme: Bagaimana Siswa-Guru membagun Ide untuk
Pengembangan, Pengetahuan, Belajar, dan Mengajar
Penulis
Linda R. Kroll
Mills college, Oakland, CA, USA
Review
Joko Sulianto
Universitas Sebelas Maret, Indonesia
OUTLINE OF AN ARTICLE REVIEW
GOAL

METHOD

RESULTS

Linda R. Kroll (2004) mengatakan bahwa tujuan dari penelitian ini adalah untuk
melihat suatu konteks dimana siswa guru pascasarjana program pendidikan disebuah
perguruan tinggi, dimana banyak siswa akan mengajarkan tentang mengembangkan
ide ide mereka, belajar, mengajar, hakekat pengetahuan dan konstruktivisme. Penulis
menyebutkan bahwa kasus ini menggambarkan bagaimana guru-siswa diajarkan teori
dapat membantu mereka mengintegrasikan ide ide mereka sendiri tentang belajar dan

mengajar dengan teori konstruktivisme untuk berpikir kritis tentang praktik mereka
sendiri dalam pengembangan berkelanjutan secara optimal.
Linda R, Kroll(2004) menyatakan bahwa penelitian ini dibingkai sebagai studi kasus
karena beberapa alasan, pertama, kasus kritis studi memungkinkan peneliti untuk
memeriksa perkembangan erat siswa tentang ide konstruktivisme dalam konteks
tertentu, kedua penulis mengatakan bahwa studi kasus diperbolehkan peneliti untuk
menggunakan catatan peneliti sendiri, rencana dan refleksi tentang proses sebagai
peserta pengamat, ketiga peneliti menyebutkan bahwa studi kasus memudahkan
membuat pekerjaan ini terbuka untuk umum dan bisa dignakan orang lain, dengan
demikian dapat mmemberikan kontribusi dari ajaran konstruktivisme.
Subyek dalam penelitian ini adalah 20 mahasiswa pascasarjana pada program Master
dua tahun dan Program credential dalam pendidikan anak usia dini dan persiapan
sebagai guru. R L, Kroll(2004) menyebutkan bahwa sifat proses belajar siswa diperiksa
melalui tiga sumber data: dialog jurnal, sesi rekaman video dan jurnal pengajaran
reflektif instruktur.
Temuan yang diungkapkan peneliti adalah bahwa berdasarkan evaluasi siswa dinilai
kursus selama tiga bulan terakhir sangat baik, menurut peneliti siswa merasa
tertantang dan membentang oleh material dan diajarkan dalama kursus. Siswa
mengomentari perasaan awal mereka kegelisahan dan perayaan akhirnya proses
pembelajaran.

Meneurut peneliti, peneilitian ini baik pada pengembangan siswa dan praktik
instruksional untuk lebih memahami bagaimana siswa guru dapat belajar untuk
menerapkan teori konstruktivisme untuk mengajar mereka dan untuk memahami
proses pembelajaran baik dalam diri mereka dan siswa mereka.
Pada penelitian ini menggambarkan bagaimana cara siswa guru diajarkan teori dapat
membantu mengintegrasikan ide ide mereka sendiri balajar dan mengajar dengan
teori konstruktivis untuk berpikir kritis tentang praktik mereka sendiri dalam
pengembangan berkelanjutan.

CONCLUSION

COMMENTS

L R Krol(2004) mengutip dari Korthagen dan Kessels(1999) menggambarkan suatu
proses dimana guru menghubungkan pemahaman dengan perilaku, penulis percaya
bahwa setidaknya untuk sementara, para siswa ini direorganisasi pemahaman gestalt
mereka belajar, pengetahuan , pengembangan, dan pengajaran untuk skema. Mereka
belum mencapaikompleksitas hubungan dalam mereka memahami temuan terhadap
teori belajar dan mengajar, tapi mereka baik dalam proses ini. Penulis berharap mudah
mudahan tahun depan mereka mampu terlibat dalam mengitegrasikan pemahaman

teori dan praktik mengajar mereka berkembang. Menurut penulis menyatakan bahwa
siswa telah mengembangkan kebiasaan pikiran untuk mencerminkan dan
mempertimbangkan pembelajaran dan pengajaran apa yang akan terjadi, dan
bagaimana mereka mampu menghubungkan. Ada kesepakatan umum bahwa guru
harus memiliki pemahaman tentang beberapa teori pembelajaran dan pengembangan
dalam rangka untuk menjadi guru yang efektif dan mandiri untuk bekal hidup peserta
didik yang panjang
1. Penelitian ini merupakan studi kasus tentang bagaimana guru dan siswa
membangun pengetahuan/mengkonstruksi pengetahuan dengan aktifitas atau
kegiatan yang mereka selenggarakan, maka dalam penyusunan latar belakang
perlu diuraikan tentang profil calon guru dan fakta fakta guru dilapangan dengan
melakukan studi pendahuluan ke sekolah sekolah, sehingga pada proses
membangun konstruksi pengetahuan sesuai dengan pemahaman teori
konstruktivisme apakah relevan dengan profil guru.
2. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang hanya memberikan gambaran
tentang pemahaman teori konstruktivisme dan kemudian dianalis berdasarkan
jurnal belajar, dialog guru siswa, reflektif pengajar, jadi saya kira sifatnya masih
menggambarkan tentang karakteristik siswa pada skala kecil yang tidak dapat
digeneralisasi untuk seluruh karakteristik siswa. Tidak melihat pada kelompok lain,
hanya menganalisis pada sekelompok calon guru dan mendeskripsikan atas apa

yang dilihat berdasarkan catatan catatan.
3. Subjek penelitian ini terbatas pada beberapa calon guru yang dipilih, yang
kemungkinan besar tidak mewakili sifat sifat polulasi
4. Penelitian ini tidak menguji keberhasilan penerapan teori konstruktivisme dalam
proses pembelajaran, penelitian ini hanya memberikan gambaran tentang apa,
bagaimana dan proses konstruktivisme, memotret kejadian kejadian selama
proses.