PENGGUNAAN MEDIA PHOTQI PROCEDURE HIGH

PENGGUNAAN MEDIA PHOTQI
(PROCEDURE - HIGH ORDER THINKING
QUESTION AND INSTRUCTION) UNTUK
MENINGKATKAN PENGUASAAN TEKS PROSEDUR
BAHASA INGGRIS

MAKALAH LOMBA MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS VIDEO
BALAI TEKNOLOGI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN
DAERAH ISTIMEWA JOGJAKARTA
TAHUN 2017

Oleh
FARID GUNAWAN, S.Pd.

PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

SMPN 2 WONOSARI
Jln. Veteran 8 Wonosari Kode Pos 55813 Telp.0274 391037 Gunungkidul
Email smp2wonosari@yahoo.co.id http//www.smp2wonosari.sch.id
Daerah Istimewa Yogyakarta


KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kepada Allah Subhanahuwata’ala yang telah
melimpahkan kebaikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ini.
Penulis juga bersyukur bahwa karya ini dapat dikirim menjadi bagian dari
pengembangan media pembelajaran berbasis video BTKP Daerah Istimewa
Jogjakarta tahun 2017.
Terima kasih kepada Purwanto, M.Pd.Si., Kepala Sekolah dan Drs Kandung
Supriyono, M.BA, Pengawas Dinas Pendidian Gunungidul, Drs Sugeng Subagyo,
M.SI., Ketua Komite Sekolah, anak, isteri, keluarga dan sahabat serta semua
pihak yang telah memberi dukungan terhadap karya ini.
Harapan saya, semoga karya ini bermanfaat, memotivasi dan menjadi inspirasi
bagi pembelajar untuk memperkaya khasanah media pendidikan di Indonesia.
Amiin.
Penulis

ii

ABSTRAK
PENGGUNAAN MEDIA PHOTQI (PROCEDURE - HIGH ORDER

THINKING QUESTION AND INSTRUCTION) MEDIA UNTUK
MENINGKATKAN PENGUASAAN TEKS PROSEDUR PEMBELAJARAN
BAHASA INGGRIS DI SMPN 2 WONOSARI,
Oleh: FARID GUNAWAN, S.PD.
PHOTQI adalah media video untuk pengajaran teks prosedural yang
menggunakan konteks kehidupan nyata yang dikembangkan dengan pertanyaan
dan instruksi dalam pemikiran tingkat tinggi. Guru saat ini sangat akrab dengan
video. Merekam video sangat sederhana dan mudah menggunakan kamera, atau
handphone. PHOTQI dirancang agar dapat diimplementasikan dengan mudah
karena menggunakan video dasar dan kegiatan prosedural sehari-hari yang
dikombinasikan dengan pemikiran dan instruksi tingkat tinggi. Latar belakang
lainnya dimulai dari rendahnya pencapaian membaca teks prosedur yang
ditunjukkan dalam ulangan harian. Siswa tidak terlalu memperhatikan materi
pembelajaran karena mereka merasa sangat umum dan menanggap paling mudah
di antara teks lainnya. Pengajaran teks prosedur harus menghubungkan media
yang kuat dan menarik siswa untuk lebih banyak menggali dan memotivasi. Teori
referensi sebagai basis media PHOTQI berasal dari gagasan tentang Keterampilan
Abad ke-21: mengajarkan pemikiran tingkat tinggi" yang ditulis oleh Collins
Robyn (2014: 14). PHOTQI dapat diimplementasikan di kelas secara lebih
intensif dan lebih terkontrol. PHOTQI sangat praktis dan bisa diterapkan karena

bisa dibuat, diterapkan dan digunakan oleh siapa saja dan dimana saja di kelas.
Pembelajar tidak hanya belajar teks tapi mereka belajar antar dan inter teks. Teks
prosedur menjadi lebih menantang dan siswa mempelajari materi lebih mendalam.

Frasa Kunci :
1. Penguasaan teks prosedur
2. Media Pembelajaran Bahasa
3. PHOTQI

iii

DAFTAR ISI
Sampul Naskah…………………………………………………………………….i
Kata Pengantar ………………………………………………………….……...…ii
Abstrak

……………………………………………………………….……….

….iii
Daftar Isi …………………………………………………………….…….…..…iv

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………….…….……1
A. Latar Belakang ……………………………………………………...…………1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………..……1
C. Tujuan ……………………………………………………..………………...…1
D. Manfaat ……………………………………………………………..…………1
BAB II LANDASAN TEORI ………………………………………..…….…….2
Konsep/Teori yang Melandasi Karya Inovasi Pembelajaran ……………..………2
BAB III KARYA INOVASI PEMBELAJARAN ……………………….…..…3
A. Ide Dasar ………………………………………………………..……..…..…..3
B. Rancangan media………………………………………………..………..……3
C. Proses Pembuatan…………….. ……………………………….....…….….…4
D. Penerapan Praktis dalam Pembelajaran …………………………..…………..4
E. Data Hasil Aplikasi Praktis Inovasi Pembelajaran ……………………….....…6
F. Analisis Hasil Aplikasi Praktis Inovasi Pembelajaran ………………..………..6
G. Diseminasi ………………...……………………………………………….…..8
BAB IV PENUTUP …………………….………… ……………………………..9
A. Simpulan ……………………………………. ………………………………..9
B. Saran ………………………………..……. …… ……………………………..9
DAFTAR PUSTAKA ………………….… ………… …………………………10
Biodata……. …………………………….…. .……… …………………………11


iv
BAB I. PENDAHULUAN
D. Latar Belakang
Latar belakang dimulai dari rendahnya pencapaian membaca teks prosedur yang
ditunjukkan dalam ujian harian menjadi hal terburuk dalam pembelajaran. Siswa
tidak memperhatikan materi pembelajaran karena mereka merasa sdah sangat
biasa dan paling mudah di antara teks lainnya.
Pengajaran teks prosedur harus menghubungkan media yang kuat yang menarik
siswa untuk lebih banyak menggali dan memotivasi mereka untuk berbuat dan
belajar lebih banyak dengan teks yang mereka pelajari. Guru saat ini sangat akrab
dengan video. Merekam video adalah hal yang begitu sederhana dan mudah
dengan menggunakan kamera, atau handphone.
Teori referensial sebagai gagasan dasar media PHOTQI berasal dari Collins
Robyn (2014: 14) Volume 12 Issue 14 berjudul “Skills for the 21 st Century:
mengajarkan

pemikiran

tingkat


tinggi”,

menyatakan

bahwa

pentingnya

mengajarkan keterampilan berpikir tingkat tinggi untuk tinggal di abad ke-21
sangatlah penting. Siswa harus belajar berpikir kreatif dan kritis. Mereka tidak
hanya membutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang dangkal namun harus
diasah dengan pertanyaan dan instruksi menantang.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, dapat dinyatakan bahwa rumusan masalahna adalah:
“bagaimana cara meningkatkan pembelajaran teks prosedur penguasaan dalam
pembelajaran bahasa Inggris menggunakan media PHOTQI di SMPN 2 Wonosari
Gunungkidul?”
C. Tujuan
Tujuan makalah ini adalah mendeskripsikan penggunaan PHOTQI untuk

mempelajari teks prosedur bahasa Inggris di SMPN 2 Wonosari Gunugkidul.
D. Manfaat
Dengan PHOTQI, peserta didik mengikuti kegiatan mempelajari teks prosedur
lebih baik. Mereka belajar tidak hanya teks tetapi belajar antar teks. Pembelajaran
menjadi lebih efektif bahkan siswa belajar lebih medalam. Pembelajaran teks
prosedur PHOTQI memberikan tantangan karena telah ada sintaks pembelajaran
yang jelas dan sudah direncanakan sebelumnya berupa lembar kerja.

1
BAB II. LANDASAN TEORI
Konsep yang Melandasi Pengembangan Media Pembelajaran
Anderson&Krathwohl (2001) berpendapat bahwa “thinking is not knowing,
remembering, repeating” tetapi lebih merupakan proses tahapan sebagai berikut:
1. Mencipta, mengkreasi ide/gagasan sendiri dengan kegiatan pembelajaran
menggunakan kata kerja: mengkonstruksi, desain, kreasi,
mengembangkan, menulis, memformulasikan.
2. Evaluasi dengan kegiatan pembelajaran menggunakan kata kerja,
mengevaluasi, menilai, menyanggah, memutuskan, memilih, mendukung.
3. Analisis, dengan kegiatan pembelajaran menggunakan kata kerja
membandingkan, memeriksa, menguji, mengkritisi, menguji.

Prinsip High Order Thinking adalah kemampuan berpikir yang tidak sekadar
mengingat (recall), menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa melakukan
pengolahan (recite) tetapi harus bercirikan sebagai berikut:
1. Creative problem solving:
2. Menganalisis situasi yang tidak familiar;
3. Mengevaluasi strategi pemecahan masalah;
4. Menciptakan metode baru pemecahan masalah;
Berdasar Panduan Penyusunan Soal Higher Order Thinking Skills (HOTS) (201)
Higher-order thinking meminimalkan aspek ingatan atau pengetahuan dan
penekanannya pada:
1. Mentransfer dari satu konteks ke konteks lain;
2. Memproses dan menerapkan informasi;
3. Melihat hubungan antara informasi yang berbeda;
4. Menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah;
5. Menguji gagasan dan informasi secara kritis.
Pemikiran tingkat tinggi, lebih tinggi daripada menghafal fakta atau menceritakan
sesuatu kepada seseorang persis seperti yang diperintahkan kepada pembelajar.
Pemikiran tingkat tinggi, atau "HOT" singkatnya adalah berpikir untuk tingkat
yang lebih tinggi daripada sekedar mencatat kembali fakta. HOT mengharuskan
kita melakukan sesuatu dengan fakta.


2
3
Kita harus memahaminya, menyimpulkan, menghubungkannya dengan fakta dan
konsep lain, mengkategorikannya, memanipulasinya, menggabungkannya dengan
cara baru, dan menerapkannya saat kita mencari solusi baru untuk masalah baru.
Thomas Alice, Glenda Thorne (2014), tentang bagaimana meningkatkan
pemikiran tingkat tinggi, menulis bahwa guru dapat melakukan banyak hal untuk
mendorong pemikiran tingkat tinggi menggunakan beberapa strategi untuk
membantu pemikiran anak-anak yang kompleks.
Pengertian Teks Prosedur
Teks prosedur merupakan sebuah teks yang berisikan langkah atau tahap untuk
melakukan suatu hal dan disajikan dengan urutan tertentu. Teks prosedur
memberi petunjuk untuk melakukan sesuatu.
Akka (2015) dalam “Artikel Bahasa Inggris”, berkaitan dengan Genre of Text, dia
menulis bahwa definisi teks prosedur adalah teks yang dirancang untuk
menggambarkan bagaimana sesuatu dicapai melalui serangkaian tindakan atau
langkah. Teks ini menggunakan kalimat sederhana, menggnakan pilihan kalimat
inti dan penting, menggunakan kata gabungan temporal seperti yang pertama,
kedua, kemudian, selanjutnya, akhirnya, dll. Definisi lain menyatakan bahwa teks

prosedur adalah serangkaian tindakan atau operasi tertentu yang harus dijalankan
dengan cara yang sama untuk memperoleh hasil yang sama dalam situasi yang
sama.
Struktur Teks Prosedur
Teks prosedur memiliki tiga struktur dalam pembentukannya. Ketiga struktur
tersebut adalah tujuan, material, dan langkah-langkah. Bagian Tujuan teks
prosedur dapat berupa judul dan juga berisikan tujuan pembuatan teks prosedur
tersebut atau hasil akhir yang akan dicapai jika kita melakukan tahapan pada teks
prosedur tersebut.
Bagian material, berisikan bahan, alat, atau material yang diperlukan, namun tidak
semua teks prosedur terdapat bagian ini. Pada umumnya penggunaan bagian

material terdapat pada teks prosedur tentang pembuatan suatu hal seperti
makanan.
4
Bagian langkah-langkah, berisikan langkah-langkah yang harus ditempuh untuk
memperoleh hasil sesuai dengan tujuan teks prosedur. Pada bagian ini setiap
langkah harus dilakukan secara urut tidak boleh acak dalam melakukannya.
Kaidah Kebahasan Teks Prosedur Kompleks
Seperti teks lainnya, teks prosedur juga memiliki ciri kaidah kebahasaan sebagai

berikut.
Konjungsi temporal, banyak sekali dijumpai.Kata konjungsi temporal atau kata
penghubung yang menyatakan waktu kegiatan yang hadir dan bersifat kronologis
seperti selanjutnya, berikutnya, kemudian, lalu, dan setelah itu.
Kata kerja imperatif atau kata perintah. Dalam teks ini juga banyak dijumpai
larangan yang harus dihindari dalam pelaksanaan prosedur.
Verba material dan tingkah laku, merupakan sesuatu yang mangacu pada tindakan
fisik seperti potong ikan, haluskan bumbu dan lain-lain. Sedangkan verba tingkah
laku merupakan tindakan yang dilakukan dengan ungkapan.

BAB III. PEMBAHASAN MEDIA PHOTQI
A. Gagasan Dasar
Teks prosedur harus dijelaskan tidak hanya dengan kata-kata tapi harus didukung
dengan gambar dengan gaya diam dan bergerak. Hal-hal detail harus diberikan
kepada pembaca. Media yang dipilih guru akan mempengaruhi pengajaran di
kelas. PHOTQI adalah media video untuk pengajaran teks prosedural yang
menggunakan konteks kehidupan nyata dan dikembangkan dengan pertanyaan
dan instruksi berpemikiran tingkat tinggi.
B. Desain
Desain PHOTQI berupa video yang terdiri dari tiga bagian skenario
pembelajaran. Di media PHOTQI ini, bagian 1 adalah tentang bagaimana
membuat pagar bambu. Bagian 2 adalah video tentang cara mengangkat air dari
tanah. Bagian 3 adalah video tentang cara menjadi pemandu Google Lokal teratas.
C. Definisi Operasional
PHOTQI adalah media video untuk pengajaran teks prosedural yang
menggunakan konteks kehidupan nyata yang dikembangkan dengan pertanyaan
dan instruksi dalam pemikiran tingkat tinggi. PHOTQI dirancang oleh penulis dan
hak cipta dilindungi.
D. Desain Karya Inovasi
PHOTQI bisa dibuat sangat mudah sesuai dengan keadaan dan kondisinya.
Berikut adalah langkah-langkah untuk merancang media PHOTQI.
1. Mengidentifikasi dan memilih kegiatan prosedural dalam kehidupan sehari-hari
2. Siapkan bahan dan alatnya
3. Rekam video
4. Buatlah pertanyaan dan instruksi dengan menggunakan tingkat pemikiran
tingkat tinggi
5. Siapkan lembar kerja untuk penerapan di kelas

5
6
E. Proses
Alur proses pembuatan media PHOTQI secara sistematis termasuk masukan,
proses dan keluarannya adalah sebagai berikut:
Komponen Masukan adalah RPP atau materi pembelajaran, Bahan dan alat yang
digunakan.
Prosesnya memerlukan software pembuat video, kamera dan materi atau alat
untuk instruksi prosedural dalam hal ini bambu, paku, palu dan cat sebagai
contoh. Proses pembuatan PHOTQI dimulai dari pemilihan kegiatan prosedural
dalam kehidupan sehari-hari. Yang kedua, merancang pertanyaan dan instruksi.
Ketiga, syuting kegiatan prosedural kemudian buat menggunakan pembuat film.
Terakhir, sesuaikan dengan kebutuhan rencana pengajaran sehingga ada
kecocokan antara media dan kebutuhan pedagogik.
Berikut adalah tampilan screenshoot PHOTQI.

F. Penerapan Praktis dalam Pembelajaran
PHOTQI sangat berguna untuk pengajaran teks prosedur. Karya ini sangat mudah.

Dalam menerapkan media PHOTQI di kelas untuk bahasa Inggris, pengguna atau
guru harus mengacu pada kebutuhan siswa dan kompetensi dasar. Tahapan
pembelajaran terkait rencana pembelajaran dimulai dengan perencanaan dan
pemetaan (Ikhnaton: 2017). Langkah pembelajaran dimulai dengan memetakan
tujuan dan materi dalam silabus dan rencana pelajaran dengan media PHOTQI.
7
Guru harus mengatur waktu dan durasi terbaik dari semua bagian secara
proporsional. Konstruktivisme harus dirujuk dalam penerapan media PHOTQI di
kelas. Berikuut adalah sintaks skenario kelas dalam menggunakan media
PHOTQI.
Skenario belajar mengajar
Pertemuan 1 2x40 menit
Bagian 1 "Pagar Bambu"
Pra Pengajaran
Guru menunjukkan target pembelajaran yang diambil dari RPP
Guru menyiapkan media dan kebutuhan pengajaran dan pembelajaran pendukung
lainnya.
Guru membuat induksi atau pemanasan kelas.
Para siswa mengikuti instruksinya.
Pertanyaan HOT
1. Setelah Anda menonton video, apa ide Anda untuk membuat pagar bambu agar
terlihat lebih baik dan lebih indah?
2. Bisakah anda ceritakan bagaimana membuat pagar bambu ang aman bagi kita?
3. Buatlah desain contoh pagar bambu dan berikan penjelasan tambahan!
Bagian 2 "Bagaimana cara mengambil air dari tanah?"
Guru menunjukkan target pembelajaran yang diambil dari RPP
Guru menyiapkan media dan kebutuhan pengajaran dan pembelajaran pendukung
lainnya dan para siswa menyiapkan buku catatan dan selembar kertas.
Guru membuat induksi atau pemanasan kelas dan siswa mengikuti instruksi guru.
Aktivitas utama
Para siswa menonton video kedua dan menyelesaikan tugas berkaitan dengan
video tersebut.
Pertanyaan dan Instruksi HOT

1. Apa yang terjadi jika kita tidak memiliki air untuk hidup kita?
2. Apa saja manfaat air?
3. Ada banyak cara untuk mendapatkan air. Jelaskan?
4. Apa langkah-langkah menjaga kelestarian air?
5. Dapatkah Anda mengidentifikasi masalah air di daerah Anda?
8
Kelas membahas pertanyaan dan jawaban
Pertemuan 2 2x40 menit
Bagian 3 "Pemandu Google Lokal"
Guru menunjukkan target pembelajaran yang diambil dari RPP
Guru menyiapkan media pendukung lainnya.
Guru melakukan induksi atau pemanasan kelas.
Instruksi dan pertanyaan HOT:
1. Siapakah pemandu Google lokal?
2. Bagaimana cara menjadi pemandu Google teratas?
3. Temukan manfaat menjadi pemandu Google lokal!
4. Apa gunanya pengeditan peta?
5. Apa yang ingin Anda lakukan untuk mempromosikan objek wisata di daerah
Anda?
G. Diseminasi
Diseminasi disebarluaskan di Kemah TIK yang diselenggarakan oleh BTKP
Jogjakarta dan dikembangkan untuk tujuan pedagogis yang lebih baik.
Penyebarluasan media juga disesuaikan kebutuhan zaman sekarang yang
berkaitan dengan teknologi dan kehidupan komputer. PHPOTQI disebarkan di
media sosial berikut:
1. https://youtu.be/ZjL3AXl9T5I
2. thinkbign'act.blogspot.com
3. faridgn.blogspot.com
4. Twitter: @ngdiraf
5. Facebook: Farid Gunawan
6. Google+: Farid Gunawan

BAB IV. PENUTUP
A. Simpulan
Merujuk pada rumusan masalah, maka butir-butir capaian karya inovasi
pembelajaran

dapat dinyatakan bahwa penguasaan teks prosedur dalam

pembelajaran Bahasa Inggris di SMPN 2 Wonosari Gunungkidul dapat
dilaksanakan lebih intensif menggunakan media photqi (procedure using high
order thinking qestion and instrction) dengan fasilitas yang ada.
B. Saran
Alangkah baiknya guru menggunakan media untuk memastikan bahwa
penguasaan teks prosedur dalam pembelajaran sudah dirancang dengan baik dan
dilaksanakan sesuai tugas guru di kelas.

9

DAFTAR PUSTAKA
______Panduan Penyusunan Soal Higher Order Thinking Skills (HOTS).
Kemendikbd. 2016
Allen Thurston. International Journal of Educational Research, Elsevier
Educational Research Programme, 2016.
Anderson&Krathwohl (2001)
Bruce J. Biddle, T.L. Good, I. Goodson - International Handbook of Teachers and
Teaching. 2013.
Ichnatun, Does D.S Dra., M.Pd. dkk. Modul D Paedagogik Guru Pembelajar –
Rancangan Pembelajaran, PPPPTK Bahasa. Jakarta: 2016.
Knowles & Cole. Reflection in the teaching Context: 1994.
Osterman & Kottkamp. Teaching Reflection. 2000.
Richard, Jack C. Reflective Teaching in Second Language Classroom. Cambride
University Press. Cambride : 2007.
Richard & Lockhart. Peer Observation. 1991.
Supriyanto, Aris dkk. Modul J Paedagogik Guru Pembelajar - Tindakan Refleksi
bagi guru, PPPPTK Bahasa. Jakarta: 2016.
.

10

BIODATA
1. Nama Lengkap
: FARID GUNAWAN, S.Pd.
2. Lahir
: Wonosobo, 8 Januari 1968
3. Jenis Kelamin
: Laki-laki
4. NIP
: 196801081992031005
5. NUPTK
: 1440 7466 4420 0002
6. Jabatan Fungsional : GURU
7. Pangkat/Golongan : Pembina/IVa
8. Nama Sekolah
:
SMPN
2
Wonosari
Gunungkidul
9. Alamat Sekolah
: Jln. Veteran 8 Wonosari
55813
10. Alamat Rumah
: Sendang I Sawahan Ponjong
11. Nomor Telepon/HP
: 081327165656
12. Alamat e-mail
: faridgn85@gmail.com
14. Mata Pelajaran diampu
: Bahasa Inggris
15. Pengalaman Mengajar
: 24 tahun 3 bulan

Dokumen yang terkait

PENGARUH DOSIS LIMBAH MEDIA JAMUR TIRAM DAN KONSENTRASI LARUTAN ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) ABITONIK TERHADAP SEMAI KAYU MANIS [Cinnamomum camphora (l,) J. Presi]

12 141 2

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA EMPIRIS PADA PASIEN RAWAT INAP PATAH TULANG TERTUTUP (Closed Fracture) (Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

11 138 24

STUDI PENGGUNAAN SPIRONOLAKTON PADA PASIEN SIROSIS DENGAN ASITES (Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

13 140 24

STUDI PENGGUNAAN ACE-INHIBITOR PADA PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan)

15 136 28

STUDI PENGGUNAAN ANTITOKSOPLASMOSIS PADA PASIEN HIV/AIDS DENGAN TOKSOPLASMOSIS SEREBRAL (Penelitian dilakukan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)

13 158 25

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

AN ANALYSIS OF DESCRIPTIVE TEXT WRITING COMPOSED BY THE HIGH AND THE LOW ACHIEVERS OF THE EIGHTH GRADE STUDENTS OF SMPN SUKORAMBI JEMBER

11 83 16

EFEKTIVITAS PENGAJARAN BAHASA INGGRIS MELALUI MEDIA LAGU BAGI SISWA PROGRAM EARLY LEARNERS DI EF ENGLISH FIRST NUSANTARA JEMBER

10 152 10