SLIDE HUKUM PERDATA BADAN USAHA
1. Hubungan hukum dagang dengan hukum perdata
Sebagai akibat adanya kodifikasi hukum perdata dalam
KUHPer dan hukum dagang dalam KUHD, maka di anut
paham bahwa hukum dagang merupakan bagian hukum
Perdata, atau lebih tegas lagi hukum dagang merupakan
hukum
perdata khusus.
Hubungan kedua hukum tersebut merupakan genus dan
Species. Dalam hubungan ini berlaku asas lex specialis
derogat lex generalis (pasal 1 KUHD)
• Menurut prof Soekardono pasal 1 KUHD memelihara
kesatuan antara hukum perdata dengan hukum dagang
• Prof Subekti : Hukum dagang relatif sama dengan hukum
perdata.”Dagang” bukan suatu pengertian dalam hukum,
melainkan suatu pengertian ekonomi
Pembagian hukum perdata dan hukum dagang hanya
berdasarkan sejarah saja.
• Achmad Ichsan : Hukum dagang merupakan jenis
khusus hukum perdata
Hukum dagang adalah hukum yang mengatur masalah
perdagangan/perniagaan (masalah yang timbul karena
tingkah laku manusia dalam perdagangan/perniagaan)
• H. M.N Purwosutjipto : hukum dagang adalah hukum
perikatan yang timbul dalam lapangan perusahaan.
• Van Kan : Hukum dagang merupakan tambahan hukum
perdata, yaitu tambahan yang mengatur hal hal yang
khusus
• Tirtaamijaya : Hukum dagang merupakan hukum sipil
yang istimewa
• Di Belanda sekarang BW dan WvK sudah menjadi satu
dalam BW Baru Belanda (Nederland Nieuw
Bergerlijke Wetboek”
2. Berlakunya hukum dagang
• Sebelum 1938, hukum dagang hanya mengikat para
pedagang saja yang melakukan perbuatan dagang
• Setelah 1938, pengertian perbuatan dagang di
rubah menjadi perbuatan perusahaan yang artinya
lebih luas.
• Hukum dagang tidak hanya membicarakan masalah
dagang (jual beli) saja tetapi juga hal hal lain yang
langsung /tidak langsung berkaitan dengan badan
usaha yang melaksanakan jual beli tersebut
3. Sumber hukum dagang di Indonesia
a.UU :
•
•
Sudah di kodifikasi : KUHD dan KUHP (sumber utama)
Belum di kodifikasi : berbagai peraturan perundang
undangan RI (UU tentang PT, Perbankan, Pasar
Modal, Kepailtan, Merek, Paten dll)
b. Kebiasaan dan yurisprudensi : dalam praktek
perusahaan keduanya merupakan sumber hukum
yang selalu di ikuti para pengusaha (mengatasi
kekosongan hukum)
4. Pengertian perusahaan.
• KUHD : tidak ada penjelasan/perincianya
• Menurut hukum, perusahaan adalah :
Mereka yang melakukan sesuatu untuk mencari
keuntungan
dengan mengunakan modal, tenaga kerja ,
dilakukan secara terus menerus dan terang
terangan untuk memperoleh penghasilan,
Dengan cara memperniagakan barang barang
atau mengadakan perjanjian perdagangan
• Pemerintah Belanda (Memorie van
toelichting RUU WvK ) perusahan :
keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara
terus menerus,
dengan terang terangan dalam kedudukan
tertentu,
untuk mencari laba bagi diri sendiri.
• MA (Hoge Raad), perusahaan adalah :
seseorang yang mempunyai perusahaan,
Secara teratur melakukan perbuatan
perbuatan yang bersangkut paut dengan
perniagaan dan perjanjian
• Molengraaf :
Keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara
terus menerus,
Bertindak keluar untuk mendapatkan
penghasilan
Dengan cara memperniagakan barang barang
atau mengadakan perjanjian perdagangan
• Polak :
Sda Molengraaf, ditambah
Perhitungan laba rugi yang dapat di
perkirakan, dan
Segala sesuatunya dicatat dalam pembukuan.
• UU nomer 8/1997 tentang Dokumen
Perusahaan :
Setiap bentuk usaha, yang
Melakukan kegiatan secara tetap dan terus
menerus dengan tujuan,
Memperoleh keuntungan/laba, baik yang
Diselengarakan oleh orang perorangan, maupun
Badan usaha yang berbentuk badan hukum atau
bukan
Didirikan dan berkedudukan dalam wilayah negara
RI
Kesimpulan : Perusahaan mempunyai unsur unsur,
bentuk usaha : perorangan maupun badan usaha
kegiatan usaha : secara tetap dan terus menerus
tujuan usaha : mencari keuntungan/laba
5. Pengusaha dan pembantu pembantunya
• Pengusaha : orang yang menjalankan
perusahaan, atau menyuruh mejalankan
perusahaan/mengelola perusahaan
• Pengusaha harus memenuhi dua kewajiban :
1. Membuat pembukuan
2. Mendaftarkan perusahaan
• Dalam menjalankan perusahaan seorang
pengusaha dapat :
Mejalankan perusahaan sendiri tanpa
pembantu
Mejalankan perusahaan dengan pembantu
Menyuruh orang lain (pemegang kuasa )
untuk mejalankan perusahaan
• Pengusaha besar biasanya selalu memerlukan bantuan
orang lain dalam mejalankan perusahaan
• Pembantu/ golongan pekerja perusahaan dapat dibagi :
1. Pembantu didalam perusahaan :
Pemimpin perusahaan : orang yang mendapat kuasa
dari pengusaha (pemilik perusahaan)
Pekerja keliling : orang yang bekerja pada
pengusaha dan memberikan perantara pada
pembuatan persetujuan persetujuan tertentu ( jual
beli barang dengan pihak ke 3)
Pengurus Filial : pengurus cabang (mengelola satu
cabang perusahaan)
Pemegang Prokorasi : orang yang di berikuasa
untuk menyelenggarakan tugas tertentu
perusahaan (wakil pimpinan perusahaan)
Pembantu di luar perusahaan :
Agen perusahaan/distributor
Makelar/broker
Komisioner
Pengacara, notaris
Hubungan hukum antara pembantu dengan
pengusaha dapat bersifat :
1. Hubungan perburuhan (pasal 1601a KUHPer)
2. Hubungan pemberian kuasa (pasal 1792)
3. Hubungan hukum pelayanan berkala (pasal
1601)
2.
6. Bentuk bentuk badan usaha/perusahaan
1. Perusahaan perseorangan
• perusahaan yg didirikan dan dimiliki oleh hanya
seorang pengusaha.
• Tidak ada pengaturan khusus baik dalam KUHD
maupun peraturan lain nya
• Biasanya berupa Usaha Dagang (UD) atau
Perusahaan Dagang (PD)
2. Badan usaha :
Berbadan hukum : PT, Perseroan, Perum,
Koperasi
Tidak berbadan hukum : Persekutuan Perdata,
Firma, persekutuan Komanditer (CV)
PERUSAHAAN YANG TIDAK BERBADAN HUKUM
1. Maatschap /Persekutuan Perdata (pasal 1618 KUHPer)
• Maatschap adalah suatu perjanjian dua orang atau lebih
yg mengikatkan diri (unsur utama),
• Untuk memasukan sesuatu ke dalam persekutuan
(inbreng),
• dengan maksud membagi keuntungan yg terbit dari
padanya
Titik berat ada suatu janji bersama untuk mendapatkan
keuntungan
a.Maatschap merupakan bentuk perusahan yang di
atur dalam KUHPer.
• Maatschap merupakan bentuk pokok untuk perusahaan
perusahaan baik yang di atur dalam KUHD maupun di luar
KUHD (ketentuan tentang Maatschap pada umum nya
berlaku untuk perusahaan yang lain, kecuali sudah di atur
secara khusus dalam KUHD atau peraturan lainya
b. Maatschap merupakan bentuk kerja sama yang paling
sederhana, karena tidak ada penetapan jumlah modal tertentu
yang harus di setor bahkan dapat berupa tenaga.
Lapangan pekerjaan nya tidak di batasi pada suatu hal
tertentu
Bertindak tidak terang terangan (tidak di umumkan kepada
pihak ke 3)
Pendirian nya cukup dengan akte pendirian biasa (tidakperlu
dengan akte notaris).
Tujuan Maatschap adalah mengenai suatu usaha yang
halaldan
untuk kemanfaatan bersama
c. Macam-macam Maatschap (pasal 1620-1623
KUHPer)
1. Maatschap Umum :
Maattschap umum adalah persekutuan perdata
dimana sekutu sekutunya memasukan segala
harta kekayaannya selama persejutuan
berlangsung, (dilarang UU)
2. Maatschap khusus adalah suatu maatschap yang
pemsukannya (inbreng) terdiri dari barangbarang tertentu /tenaga kerja.
d. Pengurusan Maatschap : biasanya sekutu
sendiri (diatur dalam akte pendirian
e.
Tangung jawab sekutu/Hubungan Maatschap Dg
Pihak Ketiga
Hubungan hukum seorang sekutu dengan pihak ketiga
tidak mengikat sekutu sekutu yang lain (tanggung
jawab pribadi), kecuali :
•
Ada surat kuasa dari sekutu yang lain
• Perbuatanya mendatangkan manfaat bagi persekutuan.
f. Pembagian keuntungan/kerugian
• Sebaiknya diatur dalam akte pendirian dengan
ketentuan tidak boleh memberikan seluruh
keuntungan hanya kepada salah satu sekutu sajah
• Boleh di perjanjikan seluruh kerugian ditanggung
hanya seorang sekutu
• Bila tidak ada perjanjian, yang mengatur cara
pembagian, maka pembagian harus dilakukan
berdasarkan asas keseimbangan, dengan ketentuan
bahwa “pemasukan” berupa tenaga kerja disamakan
dengan pemasukan uang yang terkecil
g. Berakhirnya Maatschap (pasal 1646
KUHPer) :
Lampaunya waktu yang diperjanjikan,
Musnahnya barang barang yang menjadi objek
persekutuan
Diselesaikanya perbuatan yang menjadi pokok
persekutuan
Kehendak seorang/beberapa sekutu
Meninggalnya salah seorang sekutu
Adanya curatele atau pailit
2. PERSEKUTUAN FIRMA /Fa
Persekutuan firma adalah salah satu bentuk
persekutuan yang di atur dalm KUHD bersama
perusahaan Komanditer (pasal 16-35 KUHD)
Peraturan peraturan mengenai Maatschap yang di
atur dalam KUHPer berlaku juga untuk Firma dan
Komaditer (pasal 1 KUHD)
Menurut pasal 16-18 KUHD Firma adalah :
• Setiap persekutuan perdata (Maatschap) yang
didirikan
• Untuk menjalankan perusahaan,
• Dibawah satu nama bersama, dimana
• Anggota anggotanya lansung dan sendiri sendiri
bertangung jawab sepenuhnya kepada pihak ke 3
Prof Sukardono : Firma adalah suatu persekutuan
perdata/ Maatschap yang khusus .
Kekhususannya terletak pada 3 unsur mutlak
sebagai tambahan Maatschap :
1.Menjalankan perusahaan (pasal 16 KUHD)
2.Dengan nama bersama atau Firma (pasal 16
KUHD)
3.Tanggung jawab sekutu bersifat pribadi untuk
keseluruhan (pasal 18 KUHD)
Penjelasan
Firma : artinya Nama Bersama yang dipakai
menjadi nama perusahaan yang dapat di ambil dari
nama salah seorang sekutu, ( Fa….) nama salah
seorang sekutu dengan tambahan (Fa…Bersaudara,
Fa…. Dan kawan kawan), kumpulan nama para
sekutu, nama lain yang bukan nama sekutu (Fa
Bintang Kejora)
Pendirian Firma (pasal 22 KUHD)
• Firma harus didirikan dengan akte notaris . Tapi
ketiadaan akte tidak dapat dikemukakan untuk
merugikan pihak ketiga . Jadi keharusan tersebut
tidak mutlak.
• akte akan mempermudah suatu pembuktian bila
terjadi suatu perkara
Isi Akte suatu Firma
Nama,nama depan, pekerjaan dan tempat
tinggal para sekutu firma
Penyebutan firma
Penunjukan sekutu yg dikecualikan dari hak
menandatangani untuk firma
Saat mulai dan berakhirnya suatu firma
Pendaftaran dan Pengumuman
Para pesero firma harus mendaftarkan aktanya
dlm register di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri. Harus ada tanda “telah terdaftar”.
Lalu diumumkan di Berita Negara RI
Status hukum Firma :
Sama seperti maaschap, Firma bukan Badan Hukum
sehingga pihak ke 3 tidak berhubungan dengan persekutuan
firma sebagai suatu kesatuan, melainkan dengan para sekutu
sekutu
Tanggungjawab sekutu :
Pasal 17 KUHD : setiap sekutu berhak untuk melakukan
pengumuman dan bertindak keluar atas nama Firma. Segala
perjanjian yang di buat oleh seorang sekutu mengikat juga
sekutu sekutu yang lain (seluruh sekutu adalah pengurus
Firma)
Tanggung jawab seorang sekutu dalam Firma di bedakan :
tanggung jawab Intern sekutu seimbang dengan
pemasukan nya /Inbreng kecuali di tentukan lain
dalam akte pendirianya
Tangung jawab extern : setiap anggota Firma
bertanggung jawab secara renteng /tanggung
menanggung untuk seluruh perikatan (maatchap :
anggota yang bertindak hanya mengikat dirinya
sendiri dengan pihak ketiga kecuali ada kuasa
Berakhirnya persekutuan firma :
Karena firma sebenarnya adalah persekutuan perdata/
maatschap, maka berakhirnya Firma sama dengan
maatshap
(pasal 1646-1652 KUHP) dan pasal 31 -35 KUHD
Alasan Alasan Pembubaran Firma
Lewatnya jangka wmbeaktu sebagaimana dlm
akta pendirian
Pengunduran diri atau pemberhentian sekutu
Pembubaran atas kehendak pesero
Jika salah seorang pesero meninggal atau
ditaruh di bawah pengampuan atau
dinyatakan pailit
Apabila firma dibubarkan harus
“pemberesan”
3. PERSEROAN KOMANDITER/CV (PASAL 1921KUHD)
Perseroan Komanditer tidak di atur secara khusus
dalam KUHD tetapi di gabung bersama dengan Firma,
karena perusahaan komanditer pada hakikatnya
adalah persekutuan Firma dalam bentuk khusus
Persekutuan komanditer : persekutuan Firma yang
mempunyai satu/ beberapa orang sekutu
Komanditer
Prof. Subekti: CV adalah suatu perseroan dimana
seseorang atau beberapa orang pesero tidak turut
campur dlm pengurusan atau pimpinan peseroan,
tetapi hanya memberikan modal saja.
Perseroan Komanditer mempunyai dua macam sekutu :
1. Sekutu Komanditer :
• Sekutu yang hanya menyerakan uang /barang ke
kas persekutuan sebagai inbreng
• Tidak turut campur dalam pengurusan/ penguasaan
persekutuan (tidak memimpin persekutuan dan
tidak berhubungan dengan pihak ke 3)
• Sekutu dibelakang layar tersebut, disebut juga
sekutu diam/ pasif (sleeping partners)
• Tanggung jawab sekutu komanditer hanya terbatas
pada jumlah uang yang di serahkan ke kas
persekutuan,
• Sekutu komanditer tidak boleh ikut serta dalam
pengurusan persekutuan ( pasal 20:2 ). Bila
dilanggar dikenakan sanksi harus bertanggung
jawab secara pribadi untuk seluruh hutang
persekutuan (pasal 21 KUHD)
2. Sekutu Komplementer
• Sekutu yang menjadi pengurus persekutuan,
yang aktif menjalankan persekutuan dan
berhubungan dengan pihak ketiga
• Sekutu komplementer disebut juga sekutu aktif
/ sekutu kerja /sekutu biasa
• Sekutu kerja /aktif bertanggung jawab secara
pribadi untuk keseluruhan utang dan perikatan
perikatan yang di buat persekutuan komanditer
Pembagian kenuntungan/kerugian : diatur
dalam peraturan komanditer sesuai serta
sebanding dengan tanggung jawabnya (sekutu
aktif dan sekutu pasif )
Pendirian persekutuan Komanditer
tidak diatur secara khusus dalam KUHD
Karena Komanditer sama dengan persekutuan Firma,
maka berlaku juga ketentuan dalam pasal 22 KUHD
Akte pendirian komanditer harus didaftarkan di
kepaniteraan PN setempat dan diumumkan dalam Berita
Negara
Hubunggan hukum dan tanggung jawab dalam
persekutuan komanditer
1. Hubungan intern :
• Sekutu komanditer hanya memasukan uang/barang
saja dan hanya beranggung jawab sebatas inbreng
yang dimasukan
• Sekutu komplementer selain wajib memasukan
inbreng juga memasukan tenaganya untuk
menjalankan persekutuan dan memikul tanggung
jawab yang takterbatas atas kerugian yang di derita
persekutuan didalam menjalankan usaha
2. Hubungan ekstern :
• Hubungan hukum antara sekutu dengan pihak
ketiga hanya dapat dilakukan oleh sekutu
Komplementer / sekutu aktif (pihak ketiga hanya
dapat menagih pada sekutu komplementer
• Sekutu Komanditer hanya bertanggung jawab
kedalam, sekutu Komplementer bertanggung
jawab keluar dan kedalam
Berakhirnya persekutuan Komanditer
Karena persekutuan komanditer pada hakikatnya
adalah persekutuan Firma (pasal 20 KUHD), dan
Firma adalah Persekutuan Perdata/Maatshap (pasal
16 KUHD) yang didirikan untuk menjalankan
perusahaan dengan nama bersama, maka aturan
mengenai berakhirnya persekutuan komanditer
juga sama yaitu pasal 1646-1652 KUHP dan pasal
31-35 KUHD
PERUSAHAAN YANG BERBADAN HUKUM
PERSEROAN TERBATAS /PT
Pengertian istilah
PT = NV (Naamloze Vennootschap)
Tidak ada definisi PT dalam KUHD
PT : “Perseroan” menunjuk pada modal PT yang terdiri
dari
sero sero atau saham saham
“Terbatas” menunjuk pada tanggung jawab
pemegang
saham yang luas nya hanya terbatas pada nilai nominal
saham yang dimiliki
Pengertian (UU no 40/2007)
PT adalah BH yang merupakan persekutuan
modal,
Didirikan berdarsarkan perjanjian ,
Melakukan kegiatan usaha, dengan
Modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam
saham saham, dan
Memenuhi persyaratan yang di tetapkan UU
serta pelaturan yang berlaku
Dasar Hukum PT
Yang berlaku sekarang : UU Nomer 40 tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas.
Peraturan terkait:
- UU Pasar Modal
- UU Perbankan
- UU Penanaman Modal
- Dll.
Mengapa PT banyak dipakai?
Limited liability
Investasi jangka panjang
Efisiensi manajemen.
Kelemahannya:
- Lebih rumit prosedur pendiriannya
- Lebih rumit urusan perusahaannya
Pendirian Perseroan Terbatas (pasal 7-23 UUPT)
Persyaratan :
Perseroan didirikan oleh 2 (dua) orang atau lebih
dengan akta notaris yang dibuat dalam bahasa Indonesia.
Akta memuat a.l. Anggaran dasar dan keterangan lain
berkaitan dengan pendirian PT.
Setiap pendiri Perseroan wajib mengambil bagian saham pada
saat Perseroan didirikan.
Prosedur :
a. Pengesahan oleh menteri KUMHAM
Untuk mendapatkan setatus sebagai BH para pendiri
bersama sama/ kuasa mengajukan permohonan tertulis
kepada mentri KUMHAM untuk pengesahan, dengan
melampirkan akte pendirian PT yang telah di buat dimuka
notaris (pasal 7 : 6)
b. Pendaftaran PT
dalam waktu 60 hari setelah di sahkan direksi
wajib mendaftarkan akte pendirian berserta surat
pengesahan menteri kedalam “daftar perusahaan”
di kantor Kementerian Perdagangan setempat
(pasal 21)
c. Pengumuman dalam Tambahan Berita
Negara
setelah di daftarkan kemudian harus di umumkan
paling lambat 30 hari sejak pendaftaran (pasal 22)
Kapan PT memperoleh statussebagai badan
hukum?
Perseroan memperoleh status badan hukum pada
tanggal diterbitkannya Keputusan Menteri mengenai
pengesahan badan hukum Perseroan.
Bagaimana jika perseroan belum
memperoleh
status Badan Hukum?
1)Perbuatan hukum atas nama Perseroan yang belum
memperoleh status badan hukum, hanya boleh
dilakukan oleh semua anggota Direksi bersama-sama
semua pendiri serta semua anggota Dewan Komisaris
Perseroan dan mereka semua bertanggung jawab
secara tanggung renteng atas perbuatan hukum
tersebut.
2) Dalam hal perbuatan hukum tsb dilakukan oleh pendiri
atas nama Perseroan yang belum memperoleh status
badan hukum, perbuatan hukum tersebut menjadi
tanggung jawab pendiri yang bersangkutan dan tidak
mengikat Perseroan.
3) Perbuatan hukum mengikat dan menjadi tanggung
jawab Perseroan setelah perbuatan hukum tersebut
disetujui oleh semua pemegang saham dalam RUPS
yang dihadiri oleh semua pemegang saham Perseroan
yang harus diselenggarakan paling lambat 60 (enam
puluh) hari setelah Perseroan memperoleh status badan
hukum.
Modal dan Saham Perseroan Terbatas
Modal PT terbagi dalam saham-saham.
Ada 3 (tiga) jenis modal dalam PT :
Modal dasar/modal statuter
keseluruhan nilai nominal saham yang ada dalam
perseroan. Ditentukan secara tegas dalam
anggaran dasar PT
Modal yang ditempatkan/issued capital
modal yang benar-benar ada dalam kas perseroan.
Modal yang disetor/paid capital
Modal yang disetor bisa berupa uang tunai atau
bentuk lain yang diserahkan para pendiri ke kas
PT.
Bagaimana pengaturan mengenai ketiga jenis
modal
tsb dalam UUPT 2007?
Modal dasar Perseroan paling sedikit Rp
50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah), kecuali
untuk kegiatan usaha tertentu, sesuai dengan
ketentuan UU. (pasal 32)
Paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari
modal dasar harus ditempatkan dan disetor
penuh.
SAHAM
• Merupakan akta yang sengaja diterbitkan
perusahaan sebagai bukti penyertaan modal
pada perusahaan tersebut, yang memberikan
hak-hak tertentu kepada pemegangnya, serta
dapat diperjualbelikan.
• Saham perseroan di keluarkan atas nama
pemiliknya
• Nilai saham harus di cantumkan dalam mata
uang rupiah
Saham bisa dikeluarkan dalam beberapa klasifikasi.
Berdasarkan hak pemegang sahamnya, ada
beberapa macam saham yang bisa dikeluarkan:
Saham biasa: pemegang memperoleh hak
sebagaimana pemegang saham biasa/ standar,
(memberikan suara, menerima deviden, sisa
kekayaan pada likuidasi)
Saham Utama: pemegang mempunyai hak lebih
dari pemegang saham biasa, misal prosentase
pembagian keuntungan yang lebih besar.
Saham preferen kumulatif : pemegang mempunyai
hak yang lebih dari pemegang saham preferen
utama.
Saham Istimewa: mempunyai hak berbicara khusus;
tidak diberikan kepada RUPS.
Klasifikasi saham dalam UUPT 2007 (pasal 53)
a. saham dengan hak suara atau tanpa hak suara;
b. saham dengan hak khusus untuk mencalonkan
anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris;
c. saham yang setelah jangka waktu tertentu ditarik
kembali atau ditukar dengan klasifikasi saham lain;
d. saham yang memberikan hak kepada pemegangnya
untuk menerima dividen lebih dahulu dari
pemegang
saham klasifikasi lain atas pembagian dividen
secara kumulatif atau nonkumulatif;
e. saham yang memberikan hak kepada pemegangnya
untuk menerima lebih dahulu dari pemegang saham
klasifikasi lain atas pembagian sisa kekayaan
Perseroan dalam likuidasi.
PIERCING THE CORPORATE VEIL
Penerobosan tanggung jawab terbatas pemegang
saham, sehingga mempunyai tanggung jawab lebih
dari yang seharusnya dalam keadaan-keadaan
tertentu. (lihat pasal 3 UUPT 2007)
ORGAN PERSEROAN TERBATAS
Terdiri :
- RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)
- DIREKSI
- KOMISARIS
Organ-organ inilah yang melaksanakan kepentingan
PT
(badan hukum) sebagai Subyek hukum
RUPS
Organ perusahaan yang memegang
kekuasaan tertinggi dalam PT dan memegang
segala wewenang yang tidak di serahkan
kepada Direksi atau Komisaris
Kewenangan RUPS misalnya : mengubah AD,
membeli kembali saham saham yang telah di
keluarkan, menambah/mengurang modal,
menggangkat/memberhentikan anggota
Direksi/Komisaris, membubarkan PT dll
RUPS : Tahunan dan Luar Biasa
Dimana RUPS diselenggarakan?
RUPS diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau
di tempat Perseroan melakukan kegiatan usahanya
yang utama sebagaimana ditentukan dalam anggaran
dasar.
RUPS Perseroan Terbuka dapat diadakan di tempat
kedudukan bursa di mana saham Perseroan dicatatkan
RUPS dapat juga dilakukan melalui media
telekonferensi, video konferensi, atau sarana media
elektronik lainnya yang memungkinkan semua peserta
RUPS saling melihat dan mendengar secara langsung
serta berpartisipasi dalam rapat : ini merupakan salah
satu pembaharuan dalam UUPT 2007.
DIREKSI
Direksi menjalankan pengurusan Perseroan
untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan
maksud dan tujuan Perseroan.
Direksi berwenang menjalankan pengurusan
sesuai dengan kebijakan yang dipandang tepat,
dalam batas yang ditentukan dalam UndangUndang dan/atau anggaran dasar.
Direksi Perseroan terdiri atas 1 (satu) orang
anggota Direksi atau lebih, kecuali perseroan
yang menghimpun dana masyarakat atau
perseroan yang sudah go public
Pengangkatan Direksi
Anggota Direksi diangkat oleh RUPS.
Untuk pertama kali pengangkatan anggota Direksi
dilakukan oleh pendiri dalam akta pendirian
Anggota Direksi diangkat untuk jangka waktu
tertentu dan dapat diangkat kembali.
Anggaran dasar mengatur tata cara pengangkatan,
penggantian, dan pemberhentian anggota Direksi
dan dapat juga mengatur tentang tata cara
pencalonan anggota Direksi.
Keputusan RUPS mengenai pengangkatan,
penggantian, dan pemberhentian anggota Direksi
juga menetapkan saat mulai berlakunya
pengangkatan, penggantian, dan pemberhentian
tersebut.
Tanggung jawab Direksi
Direksi bertanggung jawab atas pengurusan
Perseroan dan dilaksanakan setiap anggota
Direksi dengan itikad baik dan penuh
tanggung jawab.
Setiap anggota Direksi bertanggung jawab
penuh secara pribadi atas kerugian Perseroan
apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai
menjalankan tugasnya. Dalam hal Direksi
terdiri atas 2 (dua) anggota Direksi atau
lebih, tanggung jawab secara tanggung
renteng bagi setiap anggota Direksi.
Anggota Direksi tidak dapat
dipertanggungjawabkan
atas kerugian APABILA dapat dibuktikan:
a. Kerugian tersebut bukan karena kesalahan
atau kelalaiannya;
b.Telah melakukan pengurusan dengan itikad
baik dan kehati-hatian untuk kepentingan dan
sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan;
c.Tidak mempunyai benturan kepentingan baik
langsung maupun tidak langsung atas tindakan
pengurusan yang mengakibatkan kerugian; dan
d.Telah mengambil tindakan untuk mencegah
timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut.
KOMISARIS
Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan
atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada
umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha
Perseroan, dan memberi nasihat kepada Direksi.
Dewan Komisaris terdiri atas 1 (satu) orang
anggota
Atau lebih
Dewan Komisaris yang terdiri atas lebih dari 1 (satu)
orang anggota merupakan majelis . Konsekuensinya
setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak
sendiri-sendiri,tetapi berdasarkan keputusan Dewan
Komisaris.
Perseroan harus mempunyai minimal 2
(dua)
anggota komisaris, jika:
Perseroan yang kegiatan usahanya berkaitan
dengan menghimpun dan/atau mengelola
dana masyarakat,
Perseroan yang menerbitkan surat
pengakuan utang kepada masyarakat
Perseroan Terbuka
Tanggung jawab Komisaris:
bertanggung jawab atas pengawasan
Perseroan dengan itikad baik, kehati-hatian,
dan bertanggung jawab
Setiap anggota Dewan Komisaris ikut
bertanggung jawab secara pribadi atas
kerugian Perseroan apabila yang bersangkutan
bersalah atau lalai menjalankan tugasnya.
Jika Dewan Komisaris terdiri atas 2 (dua)
anggota Dewan Komisaris atau lebih, tanggung
jawab tsb di atas berlaku secara tanggung
renteng bagi setiap anggota Dewan Komisaris.
DEWAN PENGAWAS SYARIAH
Diwajibkan bagi Perseroan yang menjalankan
kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah.
TUGAS DEWAN PENGAWAS SYARIAH:
memberikan nasihat dan saran
kepadaDireksi
mengawasi kegiatan Perseroan agar sesuai
dengan prinsip syariah.
Anggota Dewan Komisaris tidak dapat memikul
tanggung jawab atas kerugian apabila dapat
membuktikan :
telah melakukan pengawasan dengan itikad
baik dan prinsip kehati-hatian
tidak mempunyai kepentingan pribadi baik
langsung maupun tidak langsung atas
tindakan pengurusan Direksi yang
mengakibatkan kerugian; dan
telah memberikan nasihat kepada Direksi
untuk mencegah timbul atau berlanjutnya
kerugian
Tanggung jawab Sosial & Lingkungan (pasal 74)
adalah komitmen perseroan untuk berperan
serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan
guna meningkatkan kualitas kualitas kehidupan
dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi
perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun
masyarakat pada umumnya
Perseroan yang menjalankan kegiatan
usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan
sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung
Jawab Sosial dan Lingkungan.
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
merupakan kewajiban Perseroan yang
dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya
Perseroan
pelaksanaannya dilakukan dengan
memperhatikan kepatutan dan kewajaran.
Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban
dikenai sanksi
Mengapa CSR diwajibkan?
Apakah kewajiban CSR hanya untuk Perusahaan
yang usahanya di bidang dan/atau berkaitan
dengan sumber daya alam?
CSR merupakan komitmen perusahaan untuk meningkatkan
kualitas hidup masyarakat sekitar dan lingkungannya secara
berkelanjutan.
Latar belakangnya:
Isu lingkungan hidup
Hak Asasi Manusia
Etika Bisnis
Apakah
semua
perseroan
wajib
melaksanakan CSR? Dapat dilihat Pasal
15 UU Penanaman Modal 2007
Triple Bottom Line
Profit
Planet
People
Ketiga hal ini yang mendasari munculnya
Corporate Social Responsibility
source:http://en.wikipedia.org/wiki/File:Triple_Bottom_Line_graphic.jpg
Pelaksanaan CSR
YAYASAN di
bawah naungan
Perseroan
PERSEROAN
Contoh CSR
MITRA
Manajemen
Perseroan
SASARA
N
CSR
PENGGABUNGAN, PELEBURAN,
PENGAMBILALIHAN, DAN PEMISAHAN
PERSEROAN
Penggabungan (MERGER)
adalah perbuatan hukum yang dilakukan
oleh satu Perseroan atau lebih untuk
menggabungkan diri dengan Perseroan
lain yang telah ada yang mengakibatkan
aktiva dan pasiva dari Perseroan yang
menggabungkan diri beralih (karena
hukum) kepada Perseroan yang menerima
penggabungan dan selanjutnya status
badan hukum Perseroan berakhir karena
hukum.
Tujuan Penggabungan
Memperbesar perusahaan
Meningkatkan efisiensi
Mengurangi resiko persaingan
Diversifikasi produk dan pelayanan
Peleburan (KONSOLIDASI):
adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh
dua Perseroan atau lebih untuk meleburkan diri
dengan cara mendirikan satu Perseroan baru.
Penggabungan dan Peleburan mengakibatkan
berakhirnya Perseroan yang menggabungkan
atau meleburkan diri
Pengambilalihan (AKUISISI):
• adalah perbuatan hukum yang dilakukan
oleh badan hukum atau orang perseorangan
untuk mengambil alih saham Perseroan yang
mengakibatkan beralihnya pengendalian
atas Perseroan tersebut .
Pemisahan:
adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh
Perseroan untuk memisahkan usaha yang
mengakibatkan seluruh aktiva dan pasiva
Perseroan beralih kepada dua Perseroan
atau lebih atau sebagian aktiva dan pasiva
Perseroan beralih karena hukum kepada satu
Perseroan atau lebih
Pembubaran Perseroan:
berdasarkan keputusan RUPS;
jangka waktu berdirinya yang ditetapkan dalam
anggaran dasar telah berakhir;
berdasarkan penetapan pengadilan;
dicabutnya kepailitan berdasarkan putusan
pengadilan niaga yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap, harta pailit Perseroan
tidak cukup untuk membayar biaya kepailitan;
Lanjutan…(pembubaran perseroan)
karena harta pailit Perseroan yang telah
dinyatakan pailit berada dalam keadaan
insolvensi sebagaimana diatur dalam UndangUndang tentang Kepailitan dan Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang; atau
karena dicabutnya izin usaha Perseroan sehingga
mewajibkan Perseroan melakukan likuidasi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundangundangan
Pembubaran Perseroan tidak
mengakibatkan Perseroan kehilangan
status badan hukum sampai dengan
selesainya likuidasi dan
pertanggungjawaban likuidator diterima
oleh RUPS atau pengadilan.
Sejak saat pembubaran pada setiap surat
keluar Perseroan dicantumkan kata “dalam
likuidasi” di belakang nama Perseroan.
PT dapat dibedakan menjadi :
PT Tertutup : perusahaan yang didirikan dengan tiada maksud
untuk menjual saham saham nya kepada masyarakat
(pemegang saham hanya kelompok keluarga, kerabat atau
kalangan terbatas )
PT Terbuka : PT yang menjual sahamnya kepada masyarakat
luas melalui pasar modal dalam rangka memupuk modal untuk
insvestasi usaha.
PT Terbuka memakai kata “Tbk” di belakang nama nya
Sebagai akibat adanya kodifikasi hukum perdata dalam
KUHPer dan hukum dagang dalam KUHD, maka di anut
paham bahwa hukum dagang merupakan bagian hukum
Perdata, atau lebih tegas lagi hukum dagang merupakan
hukum
perdata khusus.
Hubungan kedua hukum tersebut merupakan genus dan
Species. Dalam hubungan ini berlaku asas lex specialis
derogat lex generalis (pasal 1 KUHD)
• Menurut prof Soekardono pasal 1 KUHD memelihara
kesatuan antara hukum perdata dengan hukum dagang
• Prof Subekti : Hukum dagang relatif sama dengan hukum
perdata.”Dagang” bukan suatu pengertian dalam hukum,
melainkan suatu pengertian ekonomi
Pembagian hukum perdata dan hukum dagang hanya
berdasarkan sejarah saja.
• Achmad Ichsan : Hukum dagang merupakan jenis
khusus hukum perdata
Hukum dagang adalah hukum yang mengatur masalah
perdagangan/perniagaan (masalah yang timbul karena
tingkah laku manusia dalam perdagangan/perniagaan)
• H. M.N Purwosutjipto : hukum dagang adalah hukum
perikatan yang timbul dalam lapangan perusahaan.
• Van Kan : Hukum dagang merupakan tambahan hukum
perdata, yaitu tambahan yang mengatur hal hal yang
khusus
• Tirtaamijaya : Hukum dagang merupakan hukum sipil
yang istimewa
• Di Belanda sekarang BW dan WvK sudah menjadi satu
dalam BW Baru Belanda (Nederland Nieuw
Bergerlijke Wetboek”
2. Berlakunya hukum dagang
• Sebelum 1938, hukum dagang hanya mengikat para
pedagang saja yang melakukan perbuatan dagang
• Setelah 1938, pengertian perbuatan dagang di
rubah menjadi perbuatan perusahaan yang artinya
lebih luas.
• Hukum dagang tidak hanya membicarakan masalah
dagang (jual beli) saja tetapi juga hal hal lain yang
langsung /tidak langsung berkaitan dengan badan
usaha yang melaksanakan jual beli tersebut
3. Sumber hukum dagang di Indonesia
a.UU :
•
•
Sudah di kodifikasi : KUHD dan KUHP (sumber utama)
Belum di kodifikasi : berbagai peraturan perundang
undangan RI (UU tentang PT, Perbankan, Pasar
Modal, Kepailtan, Merek, Paten dll)
b. Kebiasaan dan yurisprudensi : dalam praktek
perusahaan keduanya merupakan sumber hukum
yang selalu di ikuti para pengusaha (mengatasi
kekosongan hukum)
4. Pengertian perusahaan.
• KUHD : tidak ada penjelasan/perincianya
• Menurut hukum, perusahaan adalah :
Mereka yang melakukan sesuatu untuk mencari
keuntungan
dengan mengunakan modal, tenaga kerja ,
dilakukan secara terus menerus dan terang
terangan untuk memperoleh penghasilan,
Dengan cara memperniagakan barang barang
atau mengadakan perjanjian perdagangan
• Pemerintah Belanda (Memorie van
toelichting RUU WvK ) perusahan :
keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara
terus menerus,
dengan terang terangan dalam kedudukan
tertentu,
untuk mencari laba bagi diri sendiri.
• MA (Hoge Raad), perusahaan adalah :
seseorang yang mempunyai perusahaan,
Secara teratur melakukan perbuatan
perbuatan yang bersangkut paut dengan
perniagaan dan perjanjian
• Molengraaf :
Keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara
terus menerus,
Bertindak keluar untuk mendapatkan
penghasilan
Dengan cara memperniagakan barang barang
atau mengadakan perjanjian perdagangan
• Polak :
Sda Molengraaf, ditambah
Perhitungan laba rugi yang dapat di
perkirakan, dan
Segala sesuatunya dicatat dalam pembukuan.
• UU nomer 8/1997 tentang Dokumen
Perusahaan :
Setiap bentuk usaha, yang
Melakukan kegiatan secara tetap dan terus
menerus dengan tujuan,
Memperoleh keuntungan/laba, baik yang
Diselengarakan oleh orang perorangan, maupun
Badan usaha yang berbentuk badan hukum atau
bukan
Didirikan dan berkedudukan dalam wilayah negara
RI
Kesimpulan : Perusahaan mempunyai unsur unsur,
bentuk usaha : perorangan maupun badan usaha
kegiatan usaha : secara tetap dan terus menerus
tujuan usaha : mencari keuntungan/laba
5. Pengusaha dan pembantu pembantunya
• Pengusaha : orang yang menjalankan
perusahaan, atau menyuruh mejalankan
perusahaan/mengelola perusahaan
• Pengusaha harus memenuhi dua kewajiban :
1. Membuat pembukuan
2. Mendaftarkan perusahaan
• Dalam menjalankan perusahaan seorang
pengusaha dapat :
Mejalankan perusahaan sendiri tanpa
pembantu
Mejalankan perusahaan dengan pembantu
Menyuruh orang lain (pemegang kuasa )
untuk mejalankan perusahaan
• Pengusaha besar biasanya selalu memerlukan bantuan
orang lain dalam mejalankan perusahaan
• Pembantu/ golongan pekerja perusahaan dapat dibagi :
1. Pembantu didalam perusahaan :
Pemimpin perusahaan : orang yang mendapat kuasa
dari pengusaha (pemilik perusahaan)
Pekerja keliling : orang yang bekerja pada
pengusaha dan memberikan perantara pada
pembuatan persetujuan persetujuan tertentu ( jual
beli barang dengan pihak ke 3)
Pengurus Filial : pengurus cabang (mengelola satu
cabang perusahaan)
Pemegang Prokorasi : orang yang di berikuasa
untuk menyelenggarakan tugas tertentu
perusahaan (wakil pimpinan perusahaan)
Pembantu di luar perusahaan :
Agen perusahaan/distributor
Makelar/broker
Komisioner
Pengacara, notaris
Hubungan hukum antara pembantu dengan
pengusaha dapat bersifat :
1. Hubungan perburuhan (pasal 1601a KUHPer)
2. Hubungan pemberian kuasa (pasal 1792)
3. Hubungan hukum pelayanan berkala (pasal
1601)
2.
6. Bentuk bentuk badan usaha/perusahaan
1. Perusahaan perseorangan
• perusahaan yg didirikan dan dimiliki oleh hanya
seorang pengusaha.
• Tidak ada pengaturan khusus baik dalam KUHD
maupun peraturan lain nya
• Biasanya berupa Usaha Dagang (UD) atau
Perusahaan Dagang (PD)
2. Badan usaha :
Berbadan hukum : PT, Perseroan, Perum,
Koperasi
Tidak berbadan hukum : Persekutuan Perdata,
Firma, persekutuan Komanditer (CV)
PERUSAHAAN YANG TIDAK BERBADAN HUKUM
1. Maatschap /Persekutuan Perdata (pasal 1618 KUHPer)
• Maatschap adalah suatu perjanjian dua orang atau lebih
yg mengikatkan diri (unsur utama),
• Untuk memasukan sesuatu ke dalam persekutuan
(inbreng),
• dengan maksud membagi keuntungan yg terbit dari
padanya
Titik berat ada suatu janji bersama untuk mendapatkan
keuntungan
a.Maatschap merupakan bentuk perusahan yang di
atur dalam KUHPer.
• Maatschap merupakan bentuk pokok untuk perusahaan
perusahaan baik yang di atur dalam KUHD maupun di luar
KUHD (ketentuan tentang Maatschap pada umum nya
berlaku untuk perusahaan yang lain, kecuali sudah di atur
secara khusus dalam KUHD atau peraturan lainya
b. Maatschap merupakan bentuk kerja sama yang paling
sederhana, karena tidak ada penetapan jumlah modal tertentu
yang harus di setor bahkan dapat berupa tenaga.
Lapangan pekerjaan nya tidak di batasi pada suatu hal
tertentu
Bertindak tidak terang terangan (tidak di umumkan kepada
pihak ke 3)
Pendirian nya cukup dengan akte pendirian biasa (tidakperlu
dengan akte notaris).
Tujuan Maatschap adalah mengenai suatu usaha yang
halaldan
untuk kemanfaatan bersama
c. Macam-macam Maatschap (pasal 1620-1623
KUHPer)
1. Maatschap Umum :
Maattschap umum adalah persekutuan perdata
dimana sekutu sekutunya memasukan segala
harta kekayaannya selama persejutuan
berlangsung, (dilarang UU)
2. Maatschap khusus adalah suatu maatschap yang
pemsukannya (inbreng) terdiri dari barangbarang tertentu /tenaga kerja.
d. Pengurusan Maatschap : biasanya sekutu
sendiri (diatur dalam akte pendirian
e.
Tangung jawab sekutu/Hubungan Maatschap Dg
Pihak Ketiga
Hubungan hukum seorang sekutu dengan pihak ketiga
tidak mengikat sekutu sekutu yang lain (tanggung
jawab pribadi), kecuali :
•
Ada surat kuasa dari sekutu yang lain
• Perbuatanya mendatangkan manfaat bagi persekutuan.
f. Pembagian keuntungan/kerugian
• Sebaiknya diatur dalam akte pendirian dengan
ketentuan tidak boleh memberikan seluruh
keuntungan hanya kepada salah satu sekutu sajah
• Boleh di perjanjikan seluruh kerugian ditanggung
hanya seorang sekutu
• Bila tidak ada perjanjian, yang mengatur cara
pembagian, maka pembagian harus dilakukan
berdasarkan asas keseimbangan, dengan ketentuan
bahwa “pemasukan” berupa tenaga kerja disamakan
dengan pemasukan uang yang terkecil
g. Berakhirnya Maatschap (pasal 1646
KUHPer) :
Lampaunya waktu yang diperjanjikan,
Musnahnya barang barang yang menjadi objek
persekutuan
Diselesaikanya perbuatan yang menjadi pokok
persekutuan
Kehendak seorang/beberapa sekutu
Meninggalnya salah seorang sekutu
Adanya curatele atau pailit
2. PERSEKUTUAN FIRMA /Fa
Persekutuan firma adalah salah satu bentuk
persekutuan yang di atur dalm KUHD bersama
perusahaan Komanditer (pasal 16-35 KUHD)
Peraturan peraturan mengenai Maatschap yang di
atur dalam KUHPer berlaku juga untuk Firma dan
Komaditer (pasal 1 KUHD)
Menurut pasal 16-18 KUHD Firma adalah :
• Setiap persekutuan perdata (Maatschap) yang
didirikan
• Untuk menjalankan perusahaan,
• Dibawah satu nama bersama, dimana
• Anggota anggotanya lansung dan sendiri sendiri
bertangung jawab sepenuhnya kepada pihak ke 3
Prof Sukardono : Firma adalah suatu persekutuan
perdata/ Maatschap yang khusus .
Kekhususannya terletak pada 3 unsur mutlak
sebagai tambahan Maatschap :
1.Menjalankan perusahaan (pasal 16 KUHD)
2.Dengan nama bersama atau Firma (pasal 16
KUHD)
3.Tanggung jawab sekutu bersifat pribadi untuk
keseluruhan (pasal 18 KUHD)
Penjelasan
Firma : artinya Nama Bersama yang dipakai
menjadi nama perusahaan yang dapat di ambil dari
nama salah seorang sekutu, ( Fa….) nama salah
seorang sekutu dengan tambahan (Fa…Bersaudara,
Fa…. Dan kawan kawan), kumpulan nama para
sekutu, nama lain yang bukan nama sekutu (Fa
Bintang Kejora)
Pendirian Firma (pasal 22 KUHD)
• Firma harus didirikan dengan akte notaris . Tapi
ketiadaan akte tidak dapat dikemukakan untuk
merugikan pihak ketiga . Jadi keharusan tersebut
tidak mutlak.
• akte akan mempermudah suatu pembuktian bila
terjadi suatu perkara
Isi Akte suatu Firma
Nama,nama depan, pekerjaan dan tempat
tinggal para sekutu firma
Penyebutan firma
Penunjukan sekutu yg dikecualikan dari hak
menandatangani untuk firma
Saat mulai dan berakhirnya suatu firma
Pendaftaran dan Pengumuman
Para pesero firma harus mendaftarkan aktanya
dlm register di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri. Harus ada tanda “telah terdaftar”.
Lalu diumumkan di Berita Negara RI
Status hukum Firma :
Sama seperti maaschap, Firma bukan Badan Hukum
sehingga pihak ke 3 tidak berhubungan dengan persekutuan
firma sebagai suatu kesatuan, melainkan dengan para sekutu
sekutu
Tanggungjawab sekutu :
Pasal 17 KUHD : setiap sekutu berhak untuk melakukan
pengumuman dan bertindak keluar atas nama Firma. Segala
perjanjian yang di buat oleh seorang sekutu mengikat juga
sekutu sekutu yang lain (seluruh sekutu adalah pengurus
Firma)
Tanggung jawab seorang sekutu dalam Firma di bedakan :
tanggung jawab Intern sekutu seimbang dengan
pemasukan nya /Inbreng kecuali di tentukan lain
dalam akte pendirianya
Tangung jawab extern : setiap anggota Firma
bertanggung jawab secara renteng /tanggung
menanggung untuk seluruh perikatan (maatchap :
anggota yang bertindak hanya mengikat dirinya
sendiri dengan pihak ketiga kecuali ada kuasa
Berakhirnya persekutuan firma :
Karena firma sebenarnya adalah persekutuan perdata/
maatschap, maka berakhirnya Firma sama dengan
maatshap
(pasal 1646-1652 KUHP) dan pasal 31 -35 KUHD
Alasan Alasan Pembubaran Firma
Lewatnya jangka wmbeaktu sebagaimana dlm
akta pendirian
Pengunduran diri atau pemberhentian sekutu
Pembubaran atas kehendak pesero
Jika salah seorang pesero meninggal atau
ditaruh di bawah pengampuan atau
dinyatakan pailit
Apabila firma dibubarkan harus
“pemberesan”
3. PERSEROAN KOMANDITER/CV (PASAL 1921KUHD)
Perseroan Komanditer tidak di atur secara khusus
dalam KUHD tetapi di gabung bersama dengan Firma,
karena perusahaan komanditer pada hakikatnya
adalah persekutuan Firma dalam bentuk khusus
Persekutuan komanditer : persekutuan Firma yang
mempunyai satu/ beberapa orang sekutu
Komanditer
Prof. Subekti: CV adalah suatu perseroan dimana
seseorang atau beberapa orang pesero tidak turut
campur dlm pengurusan atau pimpinan peseroan,
tetapi hanya memberikan modal saja.
Perseroan Komanditer mempunyai dua macam sekutu :
1. Sekutu Komanditer :
• Sekutu yang hanya menyerakan uang /barang ke
kas persekutuan sebagai inbreng
• Tidak turut campur dalam pengurusan/ penguasaan
persekutuan (tidak memimpin persekutuan dan
tidak berhubungan dengan pihak ke 3)
• Sekutu dibelakang layar tersebut, disebut juga
sekutu diam/ pasif (sleeping partners)
• Tanggung jawab sekutu komanditer hanya terbatas
pada jumlah uang yang di serahkan ke kas
persekutuan,
• Sekutu komanditer tidak boleh ikut serta dalam
pengurusan persekutuan ( pasal 20:2 ). Bila
dilanggar dikenakan sanksi harus bertanggung
jawab secara pribadi untuk seluruh hutang
persekutuan (pasal 21 KUHD)
2. Sekutu Komplementer
• Sekutu yang menjadi pengurus persekutuan,
yang aktif menjalankan persekutuan dan
berhubungan dengan pihak ketiga
• Sekutu komplementer disebut juga sekutu aktif
/ sekutu kerja /sekutu biasa
• Sekutu kerja /aktif bertanggung jawab secara
pribadi untuk keseluruhan utang dan perikatan
perikatan yang di buat persekutuan komanditer
Pembagian kenuntungan/kerugian : diatur
dalam peraturan komanditer sesuai serta
sebanding dengan tanggung jawabnya (sekutu
aktif dan sekutu pasif )
Pendirian persekutuan Komanditer
tidak diatur secara khusus dalam KUHD
Karena Komanditer sama dengan persekutuan Firma,
maka berlaku juga ketentuan dalam pasal 22 KUHD
Akte pendirian komanditer harus didaftarkan di
kepaniteraan PN setempat dan diumumkan dalam Berita
Negara
Hubunggan hukum dan tanggung jawab dalam
persekutuan komanditer
1. Hubungan intern :
• Sekutu komanditer hanya memasukan uang/barang
saja dan hanya beranggung jawab sebatas inbreng
yang dimasukan
• Sekutu komplementer selain wajib memasukan
inbreng juga memasukan tenaganya untuk
menjalankan persekutuan dan memikul tanggung
jawab yang takterbatas atas kerugian yang di derita
persekutuan didalam menjalankan usaha
2. Hubungan ekstern :
• Hubungan hukum antara sekutu dengan pihak
ketiga hanya dapat dilakukan oleh sekutu
Komplementer / sekutu aktif (pihak ketiga hanya
dapat menagih pada sekutu komplementer
• Sekutu Komanditer hanya bertanggung jawab
kedalam, sekutu Komplementer bertanggung
jawab keluar dan kedalam
Berakhirnya persekutuan Komanditer
Karena persekutuan komanditer pada hakikatnya
adalah persekutuan Firma (pasal 20 KUHD), dan
Firma adalah Persekutuan Perdata/Maatshap (pasal
16 KUHD) yang didirikan untuk menjalankan
perusahaan dengan nama bersama, maka aturan
mengenai berakhirnya persekutuan komanditer
juga sama yaitu pasal 1646-1652 KUHP dan pasal
31-35 KUHD
PERUSAHAAN YANG BERBADAN HUKUM
PERSEROAN TERBATAS /PT
Pengertian istilah
PT = NV (Naamloze Vennootschap)
Tidak ada definisi PT dalam KUHD
PT : “Perseroan” menunjuk pada modal PT yang terdiri
dari
sero sero atau saham saham
“Terbatas” menunjuk pada tanggung jawab
pemegang
saham yang luas nya hanya terbatas pada nilai nominal
saham yang dimiliki
Pengertian (UU no 40/2007)
PT adalah BH yang merupakan persekutuan
modal,
Didirikan berdarsarkan perjanjian ,
Melakukan kegiatan usaha, dengan
Modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam
saham saham, dan
Memenuhi persyaratan yang di tetapkan UU
serta pelaturan yang berlaku
Dasar Hukum PT
Yang berlaku sekarang : UU Nomer 40 tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas.
Peraturan terkait:
- UU Pasar Modal
- UU Perbankan
- UU Penanaman Modal
- Dll.
Mengapa PT banyak dipakai?
Limited liability
Investasi jangka panjang
Efisiensi manajemen.
Kelemahannya:
- Lebih rumit prosedur pendiriannya
- Lebih rumit urusan perusahaannya
Pendirian Perseroan Terbatas (pasal 7-23 UUPT)
Persyaratan :
Perseroan didirikan oleh 2 (dua) orang atau lebih
dengan akta notaris yang dibuat dalam bahasa Indonesia.
Akta memuat a.l. Anggaran dasar dan keterangan lain
berkaitan dengan pendirian PT.
Setiap pendiri Perseroan wajib mengambil bagian saham pada
saat Perseroan didirikan.
Prosedur :
a. Pengesahan oleh menteri KUMHAM
Untuk mendapatkan setatus sebagai BH para pendiri
bersama sama/ kuasa mengajukan permohonan tertulis
kepada mentri KUMHAM untuk pengesahan, dengan
melampirkan akte pendirian PT yang telah di buat dimuka
notaris (pasal 7 : 6)
b. Pendaftaran PT
dalam waktu 60 hari setelah di sahkan direksi
wajib mendaftarkan akte pendirian berserta surat
pengesahan menteri kedalam “daftar perusahaan”
di kantor Kementerian Perdagangan setempat
(pasal 21)
c. Pengumuman dalam Tambahan Berita
Negara
setelah di daftarkan kemudian harus di umumkan
paling lambat 30 hari sejak pendaftaran (pasal 22)
Kapan PT memperoleh statussebagai badan
hukum?
Perseroan memperoleh status badan hukum pada
tanggal diterbitkannya Keputusan Menteri mengenai
pengesahan badan hukum Perseroan.
Bagaimana jika perseroan belum
memperoleh
status Badan Hukum?
1)Perbuatan hukum atas nama Perseroan yang belum
memperoleh status badan hukum, hanya boleh
dilakukan oleh semua anggota Direksi bersama-sama
semua pendiri serta semua anggota Dewan Komisaris
Perseroan dan mereka semua bertanggung jawab
secara tanggung renteng atas perbuatan hukum
tersebut.
2) Dalam hal perbuatan hukum tsb dilakukan oleh pendiri
atas nama Perseroan yang belum memperoleh status
badan hukum, perbuatan hukum tersebut menjadi
tanggung jawab pendiri yang bersangkutan dan tidak
mengikat Perseroan.
3) Perbuatan hukum mengikat dan menjadi tanggung
jawab Perseroan setelah perbuatan hukum tersebut
disetujui oleh semua pemegang saham dalam RUPS
yang dihadiri oleh semua pemegang saham Perseroan
yang harus diselenggarakan paling lambat 60 (enam
puluh) hari setelah Perseroan memperoleh status badan
hukum.
Modal dan Saham Perseroan Terbatas
Modal PT terbagi dalam saham-saham.
Ada 3 (tiga) jenis modal dalam PT :
Modal dasar/modal statuter
keseluruhan nilai nominal saham yang ada dalam
perseroan. Ditentukan secara tegas dalam
anggaran dasar PT
Modal yang ditempatkan/issued capital
modal yang benar-benar ada dalam kas perseroan.
Modal yang disetor/paid capital
Modal yang disetor bisa berupa uang tunai atau
bentuk lain yang diserahkan para pendiri ke kas
PT.
Bagaimana pengaturan mengenai ketiga jenis
modal
tsb dalam UUPT 2007?
Modal dasar Perseroan paling sedikit Rp
50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah), kecuali
untuk kegiatan usaha tertentu, sesuai dengan
ketentuan UU. (pasal 32)
Paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari
modal dasar harus ditempatkan dan disetor
penuh.
SAHAM
• Merupakan akta yang sengaja diterbitkan
perusahaan sebagai bukti penyertaan modal
pada perusahaan tersebut, yang memberikan
hak-hak tertentu kepada pemegangnya, serta
dapat diperjualbelikan.
• Saham perseroan di keluarkan atas nama
pemiliknya
• Nilai saham harus di cantumkan dalam mata
uang rupiah
Saham bisa dikeluarkan dalam beberapa klasifikasi.
Berdasarkan hak pemegang sahamnya, ada
beberapa macam saham yang bisa dikeluarkan:
Saham biasa: pemegang memperoleh hak
sebagaimana pemegang saham biasa/ standar,
(memberikan suara, menerima deviden, sisa
kekayaan pada likuidasi)
Saham Utama: pemegang mempunyai hak lebih
dari pemegang saham biasa, misal prosentase
pembagian keuntungan yang lebih besar.
Saham preferen kumulatif : pemegang mempunyai
hak yang lebih dari pemegang saham preferen
utama.
Saham Istimewa: mempunyai hak berbicara khusus;
tidak diberikan kepada RUPS.
Klasifikasi saham dalam UUPT 2007 (pasal 53)
a. saham dengan hak suara atau tanpa hak suara;
b. saham dengan hak khusus untuk mencalonkan
anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris;
c. saham yang setelah jangka waktu tertentu ditarik
kembali atau ditukar dengan klasifikasi saham lain;
d. saham yang memberikan hak kepada pemegangnya
untuk menerima dividen lebih dahulu dari
pemegang
saham klasifikasi lain atas pembagian dividen
secara kumulatif atau nonkumulatif;
e. saham yang memberikan hak kepada pemegangnya
untuk menerima lebih dahulu dari pemegang saham
klasifikasi lain atas pembagian sisa kekayaan
Perseroan dalam likuidasi.
PIERCING THE CORPORATE VEIL
Penerobosan tanggung jawab terbatas pemegang
saham, sehingga mempunyai tanggung jawab lebih
dari yang seharusnya dalam keadaan-keadaan
tertentu. (lihat pasal 3 UUPT 2007)
ORGAN PERSEROAN TERBATAS
Terdiri :
- RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)
- DIREKSI
- KOMISARIS
Organ-organ inilah yang melaksanakan kepentingan
PT
(badan hukum) sebagai Subyek hukum
RUPS
Organ perusahaan yang memegang
kekuasaan tertinggi dalam PT dan memegang
segala wewenang yang tidak di serahkan
kepada Direksi atau Komisaris
Kewenangan RUPS misalnya : mengubah AD,
membeli kembali saham saham yang telah di
keluarkan, menambah/mengurang modal,
menggangkat/memberhentikan anggota
Direksi/Komisaris, membubarkan PT dll
RUPS : Tahunan dan Luar Biasa
Dimana RUPS diselenggarakan?
RUPS diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau
di tempat Perseroan melakukan kegiatan usahanya
yang utama sebagaimana ditentukan dalam anggaran
dasar.
RUPS Perseroan Terbuka dapat diadakan di tempat
kedudukan bursa di mana saham Perseroan dicatatkan
RUPS dapat juga dilakukan melalui media
telekonferensi, video konferensi, atau sarana media
elektronik lainnya yang memungkinkan semua peserta
RUPS saling melihat dan mendengar secara langsung
serta berpartisipasi dalam rapat : ini merupakan salah
satu pembaharuan dalam UUPT 2007.
DIREKSI
Direksi menjalankan pengurusan Perseroan
untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan
maksud dan tujuan Perseroan.
Direksi berwenang menjalankan pengurusan
sesuai dengan kebijakan yang dipandang tepat,
dalam batas yang ditentukan dalam UndangUndang dan/atau anggaran dasar.
Direksi Perseroan terdiri atas 1 (satu) orang
anggota Direksi atau lebih, kecuali perseroan
yang menghimpun dana masyarakat atau
perseroan yang sudah go public
Pengangkatan Direksi
Anggota Direksi diangkat oleh RUPS.
Untuk pertama kali pengangkatan anggota Direksi
dilakukan oleh pendiri dalam akta pendirian
Anggota Direksi diangkat untuk jangka waktu
tertentu dan dapat diangkat kembali.
Anggaran dasar mengatur tata cara pengangkatan,
penggantian, dan pemberhentian anggota Direksi
dan dapat juga mengatur tentang tata cara
pencalonan anggota Direksi.
Keputusan RUPS mengenai pengangkatan,
penggantian, dan pemberhentian anggota Direksi
juga menetapkan saat mulai berlakunya
pengangkatan, penggantian, dan pemberhentian
tersebut.
Tanggung jawab Direksi
Direksi bertanggung jawab atas pengurusan
Perseroan dan dilaksanakan setiap anggota
Direksi dengan itikad baik dan penuh
tanggung jawab.
Setiap anggota Direksi bertanggung jawab
penuh secara pribadi atas kerugian Perseroan
apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai
menjalankan tugasnya. Dalam hal Direksi
terdiri atas 2 (dua) anggota Direksi atau
lebih, tanggung jawab secara tanggung
renteng bagi setiap anggota Direksi.
Anggota Direksi tidak dapat
dipertanggungjawabkan
atas kerugian APABILA dapat dibuktikan:
a. Kerugian tersebut bukan karena kesalahan
atau kelalaiannya;
b.Telah melakukan pengurusan dengan itikad
baik dan kehati-hatian untuk kepentingan dan
sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan;
c.Tidak mempunyai benturan kepentingan baik
langsung maupun tidak langsung atas tindakan
pengurusan yang mengakibatkan kerugian; dan
d.Telah mengambil tindakan untuk mencegah
timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut.
KOMISARIS
Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan
atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada
umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha
Perseroan, dan memberi nasihat kepada Direksi.
Dewan Komisaris terdiri atas 1 (satu) orang
anggota
Atau lebih
Dewan Komisaris yang terdiri atas lebih dari 1 (satu)
orang anggota merupakan majelis . Konsekuensinya
setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak
sendiri-sendiri,tetapi berdasarkan keputusan Dewan
Komisaris.
Perseroan harus mempunyai minimal 2
(dua)
anggota komisaris, jika:
Perseroan yang kegiatan usahanya berkaitan
dengan menghimpun dan/atau mengelola
dana masyarakat,
Perseroan yang menerbitkan surat
pengakuan utang kepada masyarakat
Perseroan Terbuka
Tanggung jawab Komisaris:
bertanggung jawab atas pengawasan
Perseroan dengan itikad baik, kehati-hatian,
dan bertanggung jawab
Setiap anggota Dewan Komisaris ikut
bertanggung jawab secara pribadi atas
kerugian Perseroan apabila yang bersangkutan
bersalah atau lalai menjalankan tugasnya.
Jika Dewan Komisaris terdiri atas 2 (dua)
anggota Dewan Komisaris atau lebih, tanggung
jawab tsb di atas berlaku secara tanggung
renteng bagi setiap anggota Dewan Komisaris.
DEWAN PENGAWAS SYARIAH
Diwajibkan bagi Perseroan yang menjalankan
kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah.
TUGAS DEWAN PENGAWAS SYARIAH:
memberikan nasihat dan saran
kepadaDireksi
mengawasi kegiatan Perseroan agar sesuai
dengan prinsip syariah.
Anggota Dewan Komisaris tidak dapat memikul
tanggung jawab atas kerugian apabila dapat
membuktikan :
telah melakukan pengawasan dengan itikad
baik dan prinsip kehati-hatian
tidak mempunyai kepentingan pribadi baik
langsung maupun tidak langsung atas
tindakan pengurusan Direksi yang
mengakibatkan kerugian; dan
telah memberikan nasihat kepada Direksi
untuk mencegah timbul atau berlanjutnya
kerugian
Tanggung jawab Sosial & Lingkungan (pasal 74)
adalah komitmen perseroan untuk berperan
serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan
guna meningkatkan kualitas kualitas kehidupan
dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi
perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun
masyarakat pada umumnya
Perseroan yang menjalankan kegiatan
usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan
sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung
Jawab Sosial dan Lingkungan.
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
merupakan kewajiban Perseroan yang
dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya
Perseroan
pelaksanaannya dilakukan dengan
memperhatikan kepatutan dan kewajaran.
Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban
dikenai sanksi
Mengapa CSR diwajibkan?
Apakah kewajiban CSR hanya untuk Perusahaan
yang usahanya di bidang dan/atau berkaitan
dengan sumber daya alam?
CSR merupakan komitmen perusahaan untuk meningkatkan
kualitas hidup masyarakat sekitar dan lingkungannya secara
berkelanjutan.
Latar belakangnya:
Isu lingkungan hidup
Hak Asasi Manusia
Etika Bisnis
Apakah
semua
perseroan
wajib
melaksanakan CSR? Dapat dilihat Pasal
15 UU Penanaman Modal 2007
Triple Bottom Line
Profit
Planet
People
Ketiga hal ini yang mendasari munculnya
Corporate Social Responsibility
source:http://en.wikipedia.org/wiki/File:Triple_Bottom_Line_graphic.jpg
Pelaksanaan CSR
YAYASAN di
bawah naungan
Perseroan
PERSEROAN
Contoh CSR
MITRA
Manajemen
Perseroan
SASARA
N
CSR
PENGGABUNGAN, PELEBURAN,
PENGAMBILALIHAN, DAN PEMISAHAN
PERSEROAN
Penggabungan (MERGER)
adalah perbuatan hukum yang dilakukan
oleh satu Perseroan atau lebih untuk
menggabungkan diri dengan Perseroan
lain yang telah ada yang mengakibatkan
aktiva dan pasiva dari Perseroan yang
menggabungkan diri beralih (karena
hukum) kepada Perseroan yang menerima
penggabungan dan selanjutnya status
badan hukum Perseroan berakhir karena
hukum.
Tujuan Penggabungan
Memperbesar perusahaan
Meningkatkan efisiensi
Mengurangi resiko persaingan
Diversifikasi produk dan pelayanan
Peleburan (KONSOLIDASI):
adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh
dua Perseroan atau lebih untuk meleburkan diri
dengan cara mendirikan satu Perseroan baru.
Penggabungan dan Peleburan mengakibatkan
berakhirnya Perseroan yang menggabungkan
atau meleburkan diri
Pengambilalihan (AKUISISI):
• adalah perbuatan hukum yang dilakukan
oleh badan hukum atau orang perseorangan
untuk mengambil alih saham Perseroan yang
mengakibatkan beralihnya pengendalian
atas Perseroan tersebut .
Pemisahan:
adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh
Perseroan untuk memisahkan usaha yang
mengakibatkan seluruh aktiva dan pasiva
Perseroan beralih kepada dua Perseroan
atau lebih atau sebagian aktiva dan pasiva
Perseroan beralih karena hukum kepada satu
Perseroan atau lebih
Pembubaran Perseroan:
berdasarkan keputusan RUPS;
jangka waktu berdirinya yang ditetapkan dalam
anggaran dasar telah berakhir;
berdasarkan penetapan pengadilan;
dicabutnya kepailitan berdasarkan putusan
pengadilan niaga yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap, harta pailit Perseroan
tidak cukup untuk membayar biaya kepailitan;
Lanjutan…(pembubaran perseroan)
karena harta pailit Perseroan yang telah
dinyatakan pailit berada dalam keadaan
insolvensi sebagaimana diatur dalam UndangUndang tentang Kepailitan dan Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang; atau
karena dicabutnya izin usaha Perseroan sehingga
mewajibkan Perseroan melakukan likuidasi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundangundangan
Pembubaran Perseroan tidak
mengakibatkan Perseroan kehilangan
status badan hukum sampai dengan
selesainya likuidasi dan
pertanggungjawaban likuidator diterima
oleh RUPS atau pengadilan.
Sejak saat pembubaran pada setiap surat
keluar Perseroan dicantumkan kata “dalam
likuidasi” di belakang nama Perseroan.
PT dapat dibedakan menjadi :
PT Tertutup : perusahaan yang didirikan dengan tiada maksud
untuk menjual saham saham nya kepada masyarakat
(pemegang saham hanya kelompok keluarga, kerabat atau
kalangan terbatas )
PT Terbuka : PT yang menjual sahamnya kepada masyarakat
luas melalui pasar modal dalam rangka memupuk modal untuk
insvestasi usaha.
PT Terbuka memakai kata “Tbk” di belakang nama nya