MAKALAH PENGANTAR MANAJEMEN SEMESTER 2 (G)FAKULTAS SYARIAH JURUSAN PERBANKAN SYARIAH IAIN MATARAM2017
MAKALAH PENGANTAR MANAJEMEN
“PERENCANAAN DALAM MANAJEMEN”
Dosen Pembimbing: Ahmad Bairizki MM
Disusun Oleh: Kelompok 3
Baiq Erin Karunia
Rosdiana
Rizka Taniza
SEMESTER 2 (G)
FAKULTAS SYARIAH JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
IAIN MATARAM
2017
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, shalawat
dan salam juga disampaikan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW.
Serta sahabat dan keluarganya, seayun langkah dan seiring bahu dalam
menegakkan agama Allah. Dengan kebaikan beliau telah membawa kita dari alam
kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan.
Dalam rangka melengkapi tugas dari mata kuliah Pengantar Manajemen
dengan ini penulis mengangkat judul “PERENCANAAN DALAM
MANAJEMEN”
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan, baik dari cara penulisan, maupun isinya. Semoga dengan
makalah yang kami buat ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman kita
tentang ilmu manajemen. Selamat membaca.
Penulis.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembelajaran
BAB 2 PEMBAHASAAN
A. Pengertian Perencanaan
B. Asas-Asas Perencanaan (Principles Of Planning)
C. Proses Pembuatan Rencana
D. Kriteria Penilaian Efektivitas Rencana
E. Kelebihan dan Kekurangan Perencanaan
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kiranya tidak berlebihan apabila ditekankan lagi bahwa seluruh proses
administrasi dan manajemen harus dikaitkan secara langsung dan merupakan
bagian integral dari usaha pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Tanpa adanya keterkaitan langsung tersebut, tidak akan mengherankan apabila
dalam penyelenggaraan berbagai kegiataan dalam organisasi terjadi
kesimpangsiuran yang pada gilirannya akan berbagai macam hal negatif seperti
tumpang tindih, duplikasi,dan ketidak jelasan arah yang kesemuanya berakibat
pada pemborosan. Karena hal itu tidak dibolehkan terjadi, diperlukan berbagai
penyelenggaraan berbagai fungsi manajerial dengan tingkat efisiensi dan
efektivitas yang setinggi mungkin.
Telah umum diketahui bahwa seluruh usaha pencapaian tujuan organisasi
mutlak perlu didasarkan pada suatu kebijaksanaan dasar yang dikenal pula dengan
istilah strategi organisasi. Peranan yang dimainkan oleh strategi tersebut yaitu
sebagai penentu arah yang harus ditempuh oleh organisasi bersangkutan. Suatu
kebijaksanaan dasar hanyalah mengatur hal-hl yang sangat pokok saja dengan
menggunakan pendekatan holistik, integralistik, dan komprehensif. Hal-hal yang
bersift teknis, apalagi yang bersifat operasional, tidak perlu diatur dalam strategi
tersebut. Akan tetapi, kebijaksanaan dasar haruslah sedemikian rupa pendekatan
dan sistematika sehingga tidak sukar untuk dijabarkan lebih lanjut. Penjabran
yang dimaksud dilakukan dengan perencanaan.1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan?
2. Apa principles of planning?
3. Bagaimana langkah-langkah pembuatan sebuah rencana?
1
Prof. Dr. Sondang P. Siagian, MPA., Fungsi-fungsi Manajerial, (Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2012), hlm. 35.
4. Apa kekurangan dan kelebihannya?
5. Bagaimana kriteria efektifitas rencana?
C. Tujuan Pembelajaran
-
Mengetahui arti dari manajemen
-
Dapat mengetahui asas-asas perencanaan
-
Mengetahui bagaimana rencana itu ada
-
Dapat mengerti kelebihan dan kekurangan, serta kriteria efektifitas
rencana.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perencanaan
Menurut R. Schermerhorn (1996:138), Perencanaan adalah Proses penetapan
tujuan dan penentuan apa yang harus dikerjakan untuk merealisasikannya. Jadi
pada dasarnya, yang dimaksud dengan Perencanaan atau Planning ini dalam
Manajemen adalah menentukan tujuan organisasi dan memutuskan cara yang
terbaik untuk mencapainya. Perencanaan ini berkaitan dengan menciptakan
prosedur, aturan dan pedoman untuk pencapaian tujuan organisasi.
Sebagian kalangan berpendapat bahwa perencanaan adalah suatu aktivitas
yang dibatasi oleh lingkup waktu tertentu, sehingga perencanaan, lebih jauh
diartikan sebagai kegiatan terkoordinasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu
dalam waktu tertentu. Artinya perencanaan adalah suatu proses menentukan apa
yang ingin dicapai di masa yang akan dating serta menetapkan tahapan-tahapan
yang dibutuhkan untuk mencapainya. Dengan demikian, proses perencanaan
dilakukan dengan menguji berbagai arah pencapaian serta mengkaji berbagai
ketidakpastian yang ada, mengukur kemampuan (kapasitas) kita untuk
mencapainya kemudian memilih arah-arah terbaik serta memilih langkah-langkah
untuk mencapainya.
Hasil perencanaan baru akan diketahui pada masa depan. Agar resiko yang
ditangung itu relatif kecil, hendaknya semua kegiatan, tindakan, dan kebijakan
direncanakan terlebih dahulu. Perencanaan ini adalah masalah “memilih”, artinya
memilih tujuan, dan cara terbaik untuk mencapai tujuan tersebut dari beberapa
alternatif yang ada. Perencanaan merupakan kumpulan dari beberapa keputusan.
Perencanaan di proses perencana (planner), hasilnya menjadi rencana (plan).
perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan rencana. Produk dari
perencanaan adalah rencana. Dalam suatu rencana ditetapkanlah tujuan yang ingin
dicapai dan pedoman-pedoman untuk mencapai tujuan itu.
Perencanaan dan rencana sangat penting, karena:
a) Tanpa perencanaan dan rencana berarti tidak ada tujuan yang ingin
dicapai.
b) Tanpa perencanaan dan rencana tidak ada pedoman pelaksanaan sehingga
banyak pemborosan.
c) Rencana adalah dasar pengendalian, karena tanpa ada rencana
pengendalian tidak dapat dilakukan.
d) Tanpa perencanaan dan rencana berarti tidak ada keputusan dan proses
manajemen pun tidak ada.2
B. Asas-asas Perencanaan (Principles Of Planning)
1. Principle of contribution to objective. Setiap perencanaan dan segala
perubahannya harus ditunjukkan kepada pencapaian tujuan.
2. Principle of officiency of planning. Suatu perencanaan efisien, jika
perencanaan itu dalam pelaksanaannya dapat mencapai tujuan dengan
biaya uang yang sekecil-kecilnya.
3. Principle of primacy of planning (asas pengutamaan perencanaan).
Perencanaan adalah keperluan utama para pemimpin dan fungsi-fungsi
lainnya, organizing, staffing, directing, dan controlling. Seorang tidak
akan dapat melaksanakan fungsi- fungi manajemen lainnya, tanpa
mengetahui tujuan dan pedoman dalam menjalankan kebijaksanaan.
4. Principle of pervasiveness of planning (asas pemerataan perencanaan).
Asas pemerataan perencanaan memegang peranan penting mengingat
pemimpin pada tingkat tinggi banyak mengerjakan perencanaan dan
bertanggung jawab atas berhasilnya rencana itu.
5. Principle of planning premise (asas patoakan perencanaan), patokanpatokan perencanaan sangat berguna bagi ramalan, sebab premis-premis
perencanaan dpat menunjukan kejadian-kejadian yang akan datang.
2
Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen: dasar, pengertian, dan masalah,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2014), hlm. 91.
6. Principle of policy frame work (asas kebiajaksanaan pola kerja).
Kebijaksanaan ini mewujudkan pola kerja, prosedur-prosedur kerja dan
program kerja tersusun.
7. Principle of timing (asas waktu), adalah perencanaan waktu yang relatif
singkat dan tepat.
8. Principle of planning communication (asas tata hubungan perencanaan).
Perencanaan dapat di susun dan di koordinasikan dengan baik, juka setiap
orang bertanggung jawab terhadap pekerjaannya dn memperoleh
penjelasan yang memadai mengenai bidang yang akan di laksanakannya.
9. Principle of alternative (asas alternatif). Alterntif ada pada setiap
rangkaian kerja dan perencanaan meliputi pemilihan rangkaian alternatif
dalam pelaksanaan pekerjaan, sehingga tercapai tujuan yang telah di
tetapkan.
10. Principle of limiting factor (asas pembatasab faktor). Dalam pemilihan
alternatif-alternatif, pertam-tama harus ditujukan pada faktor-faotor yang
strategis dan dapat membantu pemecahan masalah. Asas alternatif dan
pembatasan faktor merupakan syarat mutlak dalam penetapan keputusan.
11. The commitment principle (asas keterikatan). Perencanaan harus
memperhitungkan jangka waktu keterikatan yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan.
12. The principle of flexibility (asas fleksibilitas). Perencanaan yang efektif
memerlukan fleksibilitas, tetapi tidak berarti mengubah tujuan.
13. The principle of navigation change (asas ketetapan arah). Perencanaan
yang efektiif memerlukan pengamatan yang terus-menerus terhadap
kejadian-kejadian yang timbul dalam pelaksanaannya untuk
mempertahankan tujuan.
14. Principle of strategic planning (asas perencanaan strategis). Dalam
kondisi tertentu manajer harus memilih tindakan-tindakan yang diperlukan
untuk menjamin pelaksanaan rencaa agar tujuan tercapai dengan efektif.3
3
Ibid, hlm. 93-94.
C. Proses Pembuatan Rencana
Untuk membuat suatu rencana ada beberapa tindakan yang harus dilalui.
Tingkatan-tingkatan atau langkah-langkah tersebut adalah sbb:
-
Menetapkan tugas dan tujuan
-
Mengobservasi dan menganalisis
-
Mengadakan kemungkinan-kemungkinan (faktor pendukung dan
penghambat)
-
Membuat sintesis
-
Menyusun rencana
D. Kriteria Penilaian Efektifitas Rencana
Beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk menilai efektif atau tidaknya
suatu rencana, yaitu:
1.
Kegunaan.
2.
Ketepatan.
3.
Ruang Lingkup.
4.
Efektifitas Penggunaan Biaya.
5.
Akuntabilitas.
6.
Ketepatan Waktu
E. Kelebihan dan Kekurangan Perencanaan
Adapun kelebihan dari perencanaan, antara lain:
1. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan
yang dapat terjadi
2. Memungkinkan manajemen memahami keseluruhan gambaran operasi
yang diinginkan
3. Membantu penempatan tanggung jawab secara lebih jelas dan tepat
4. Memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi
5. Memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian
organisasi
6. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah di pahami
7. Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti
8. Menghemat waktu, usaha, dan dana.
Adapun kekurangan dari perencanaan, antara lain:
a) Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan terkadang berlebihan atau
tidak sesuai dengan kenyataannya
b) Perencanaan cenderung menunda kegiatan
c) Perencanaan mungkin terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif dan
berinovasi
d) Kadang-kadang hasil yang paling baik didapatkan oleh penanganan setiap
masalah pada saat masalah tersebut terjadi.4
BAB 3
PENUTUP
4
http://lalulintasbisnis.weebly.com/blog/kelebihan-kekurangan-sebuah-perencanaan-terhadapbisnis
A. Kesimpulan
Perencanaan adalah suatu proses menentukan apa yang ingin dicapai di masa
yang akan dating serta menetapkan tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk
mencapainya. Dengan demikian, proses perencanaan dilakukan dengan menguji
berbagai arah pencapaian serta mengkaji berbagai ketidakpastian yang ada,
mengukur kemampuan (kapasitas) kita untuk mencapainya kemudian memilih
arah-arah terbaik serta memilih langkah-langkah untuk mencapainya.
Untuk membuat suatu rencana ada beberapa tindakan yang harus dilalui.
Tingkatan-tingkatan atau langkah-langkah tersebut adalah sbb:
-
Menetapkan tugas dan tujuan
-
Mengobservasi dan menganalisis
-
Mengadakan kemungkinan-kemungkinan (faktor pendukung dan
penghambat)
-
Membuat sintesis
-
Menyusun rencana
Suatu rencana itu ada karena keinginan dari kelompok orang tertentu untuk
mencapai sebuah tujuan. Sehingga, mereka membuat langkah-langkah planning
untuk kepentingannya.
B. Saran
Jika ingin membuat sebuah rencana(plan), sebaiknya kenali dulu objek
yang ingin di rencanakan, tujuannya, dan apa saja faktor penghambat dari
planning tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Siagian, Sondang P. 2012. Fungsi-fungsi Manajerial. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hasibuan, Malayu S.P. 2014. Manajemen: dasar, penegrtian, dan masalah.
Jakarta: Bumi Aksara.
http://lalulintasbisnis.weebly.com/blog/kelebihan-kekurangan-sebuahperencanaan-terhadap-bisnis diakses pada 20 Maret 2017 jam 11:11 am
“PERENCANAAN DALAM MANAJEMEN”
Dosen Pembimbing: Ahmad Bairizki MM
Disusun Oleh: Kelompok 3
Baiq Erin Karunia
Rosdiana
Rizka Taniza
SEMESTER 2 (G)
FAKULTAS SYARIAH JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
IAIN MATARAM
2017
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, shalawat
dan salam juga disampaikan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW.
Serta sahabat dan keluarganya, seayun langkah dan seiring bahu dalam
menegakkan agama Allah. Dengan kebaikan beliau telah membawa kita dari alam
kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan.
Dalam rangka melengkapi tugas dari mata kuliah Pengantar Manajemen
dengan ini penulis mengangkat judul “PERENCANAAN DALAM
MANAJEMEN”
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan, baik dari cara penulisan, maupun isinya. Semoga dengan
makalah yang kami buat ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman kita
tentang ilmu manajemen. Selamat membaca.
Penulis.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembelajaran
BAB 2 PEMBAHASAAN
A. Pengertian Perencanaan
B. Asas-Asas Perencanaan (Principles Of Planning)
C. Proses Pembuatan Rencana
D. Kriteria Penilaian Efektivitas Rencana
E. Kelebihan dan Kekurangan Perencanaan
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kiranya tidak berlebihan apabila ditekankan lagi bahwa seluruh proses
administrasi dan manajemen harus dikaitkan secara langsung dan merupakan
bagian integral dari usaha pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Tanpa adanya keterkaitan langsung tersebut, tidak akan mengherankan apabila
dalam penyelenggaraan berbagai kegiataan dalam organisasi terjadi
kesimpangsiuran yang pada gilirannya akan berbagai macam hal negatif seperti
tumpang tindih, duplikasi,dan ketidak jelasan arah yang kesemuanya berakibat
pada pemborosan. Karena hal itu tidak dibolehkan terjadi, diperlukan berbagai
penyelenggaraan berbagai fungsi manajerial dengan tingkat efisiensi dan
efektivitas yang setinggi mungkin.
Telah umum diketahui bahwa seluruh usaha pencapaian tujuan organisasi
mutlak perlu didasarkan pada suatu kebijaksanaan dasar yang dikenal pula dengan
istilah strategi organisasi. Peranan yang dimainkan oleh strategi tersebut yaitu
sebagai penentu arah yang harus ditempuh oleh organisasi bersangkutan. Suatu
kebijaksanaan dasar hanyalah mengatur hal-hl yang sangat pokok saja dengan
menggunakan pendekatan holistik, integralistik, dan komprehensif. Hal-hal yang
bersift teknis, apalagi yang bersifat operasional, tidak perlu diatur dalam strategi
tersebut. Akan tetapi, kebijaksanaan dasar haruslah sedemikian rupa pendekatan
dan sistematika sehingga tidak sukar untuk dijabarkan lebih lanjut. Penjabran
yang dimaksud dilakukan dengan perencanaan.1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan?
2. Apa principles of planning?
3. Bagaimana langkah-langkah pembuatan sebuah rencana?
1
Prof. Dr. Sondang P. Siagian, MPA., Fungsi-fungsi Manajerial, (Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2012), hlm. 35.
4. Apa kekurangan dan kelebihannya?
5. Bagaimana kriteria efektifitas rencana?
C. Tujuan Pembelajaran
-
Mengetahui arti dari manajemen
-
Dapat mengetahui asas-asas perencanaan
-
Mengetahui bagaimana rencana itu ada
-
Dapat mengerti kelebihan dan kekurangan, serta kriteria efektifitas
rencana.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perencanaan
Menurut R. Schermerhorn (1996:138), Perencanaan adalah Proses penetapan
tujuan dan penentuan apa yang harus dikerjakan untuk merealisasikannya. Jadi
pada dasarnya, yang dimaksud dengan Perencanaan atau Planning ini dalam
Manajemen adalah menentukan tujuan organisasi dan memutuskan cara yang
terbaik untuk mencapainya. Perencanaan ini berkaitan dengan menciptakan
prosedur, aturan dan pedoman untuk pencapaian tujuan organisasi.
Sebagian kalangan berpendapat bahwa perencanaan adalah suatu aktivitas
yang dibatasi oleh lingkup waktu tertentu, sehingga perencanaan, lebih jauh
diartikan sebagai kegiatan terkoordinasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu
dalam waktu tertentu. Artinya perencanaan adalah suatu proses menentukan apa
yang ingin dicapai di masa yang akan dating serta menetapkan tahapan-tahapan
yang dibutuhkan untuk mencapainya. Dengan demikian, proses perencanaan
dilakukan dengan menguji berbagai arah pencapaian serta mengkaji berbagai
ketidakpastian yang ada, mengukur kemampuan (kapasitas) kita untuk
mencapainya kemudian memilih arah-arah terbaik serta memilih langkah-langkah
untuk mencapainya.
Hasil perencanaan baru akan diketahui pada masa depan. Agar resiko yang
ditangung itu relatif kecil, hendaknya semua kegiatan, tindakan, dan kebijakan
direncanakan terlebih dahulu. Perencanaan ini adalah masalah “memilih”, artinya
memilih tujuan, dan cara terbaik untuk mencapai tujuan tersebut dari beberapa
alternatif yang ada. Perencanaan merupakan kumpulan dari beberapa keputusan.
Perencanaan di proses perencana (planner), hasilnya menjadi rencana (plan).
perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan rencana. Produk dari
perencanaan adalah rencana. Dalam suatu rencana ditetapkanlah tujuan yang ingin
dicapai dan pedoman-pedoman untuk mencapai tujuan itu.
Perencanaan dan rencana sangat penting, karena:
a) Tanpa perencanaan dan rencana berarti tidak ada tujuan yang ingin
dicapai.
b) Tanpa perencanaan dan rencana tidak ada pedoman pelaksanaan sehingga
banyak pemborosan.
c) Rencana adalah dasar pengendalian, karena tanpa ada rencana
pengendalian tidak dapat dilakukan.
d) Tanpa perencanaan dan rencana berarti tidak ada keputusan dan proses
manajemen pun tidak ada.2
B. Asas-asas Perencanaan (Principles Of Planning)
1. Principle of contribution to objective. Setiap perencanaan dan segala
perubahannya harus ditunjukkan kepada pencapaian tujuan.
2. Principle of officiency of planning. Suatu perencanaan efisien, jika
perencanaan itu dalam pelaksanaannya dapat mencapai tujuan dengan
biaya uang yang sekecil-kecilnya.
3. Principle of primacy of planning (asas pengutamaan perencanaan).
Perencanaan adalah keperluan utama para pemimpin dan fungsi-fungsi
lainnya, organizing, staffing, directing, dan controlling. Seorang tidak
akan dapat melaksanakan fungsi- fungi manajemen lainnya, tanpa
mengetahui tujuan dan pedoman dalam menjalankan kebijaksanaan.
4. Principle of pervasiveness of planning (asas pemerataan perencanaan).
Asas pemerataan perencanaan memegang peranan penting mengingat
pemimpin pada tingkat tinggi banyak mengerjakan perencanaan dan
bertanggung jawab atas berhasilnya rencana itu.
5. Principle of planning premise (asas patoakan perencanaan), patokanpatokan perencanaan sangat berguna bagi ramalan, sebab premis-premis
perencanaan dpat menunjukan kejadian-kejadian yang akan datang.
2
Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen: dasar, pengertian, dan masalah,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2014), hlm. 91.
6. Principle of policy frame work (asas kebiajaksanaan pola kerja).
Kebijaksanaan ini mewujudkan pola kerja, prosedur-prosedur kerja dan
program kerja tersusun.
7. Principle of timing (asas waktu), adalah perencanaan waktu yang relatif
singkat dan tepat.
8. Principle of planning communication (asas tata hubungan perencanaan).
Perencanaan dapat di susun dan di koordinasikan dengan baik, juka setiap
orang bertanggung jawab terhadap pekerjaannya dn memperoleh
penjelasan yang memadai mengenai bidang yang akan di laksanakannya.
9. Principle of alternative (asas alternatif). Alterntif ada pada setiap
rangkaian kerja dan perencanaan meliputi pemilihan rangkaian alternatif
dalam pelaksanaan pekerjaan, sehingga tercapai tujuan yang telah di
tetapkan.
10. Principle of limiting factor (asas pembatasab faktor). Dalam pemilihan
alternatif-alternatif, pertam-tama harus ditujukan pada faktor-faotor yang
strategis dan dapat membantu pemecahan masalah. Asas alternatif dan
pembatasan faktor merupakan syarat mutlak dalam penetapan keputusan.
11. The commitment principle (asas keterikatan). Perencanaan harus
memperhitungkan jangka waktu keterikatan yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan.
12. The principle of flexibility (asas fleksibilitas). Perencanaan yang efektif
memerlukan fleksibilitas, tetapi tidak berarti mengubah tujuan.
13. The principle of navigation change (asas ketetapan arah). Perencanaan
yang efektiif memerlukan pengamatan yang terus-menerus terhadap
kejadian-kejadian yang timbul dalam pelaksanaannya untuk
mempertahankan tujuan.
14. Principle of strategic planning (asas perencanaan strategis). Dalam
kondisi tertentu manajer harus memilih tindakan-tindakan yang diperlukan
untuk menjamin pelaksanaan rencaa agar tujuan tercapai dengan efektif.3
3
Ibid, hlm. 93-94.
C. Proses Pembuatan Rencana
Untuk membuat suatu rencana ada beberapa tindakan yang harus dilalui.
Tingkatan-tingkatan atau langkah-langkah tersebut adalah sbb:
-
Menetapkan tugas dan tujuan
-
Mengobservasi dan menganalisis
-
Mengadakan kemungkinan-kemungkinan (faktor pendukung dan
penghambat)
-
Membuat sintesis
-
Menyusun rencana
D. Kriteria Penilaian Efektifitas Rencana
Beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk menilai efektif atau tidaknya
suatu rencana, yaitu:
1.
Kegunaan.
2.
Ketepatan.
3.
Ruang Lingkup.
4.
Efektifitas Penggunaan Biaya.
5.
Akuntabilitas.
6.
Ketepatan Waktu
E. Kelebihan dan Kekurangan Perencanaan
Adapun kelebihan dari perencanaan, antara lain:
1. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan
yang dapat terjadi
2. Memungkinkan manajemen memahami keseluruhan gambaran operasi
yang diinginkan
3. Membantu penempatan tanggung jawab secara lebih jelas dan tepat
4. Memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi
5. Memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian
organisasi
6. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah di pahami
7. Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti
8. Menghemat waktu, usaha, dan dana.
Adapun kekurangan dari perencanaan, antara lain:
a) Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan terkadang berlebihan atau
tidak sesuai dengan kenyataannya
b) Perencanaan cenderung menunda kegiatan
c) Perencanaan mungkin terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif dan
berinovasi
d) Kadang-kadang hasil yang paling baik didapatkan oleh penanganan setiap
masalah pada saat masalah tersebut terjadi.4
BAB 3
PENUTUP
4
http://lalulintasbisnis.weebly.com/blog/kelebihan-kekurangan-sebuah-perencanaan-terhadapbisnis
A. Kesimpulan
Perencanaan adalah suatu proses menentukan apa yang ingin dicapai di masa
yang akan dating serta menetapkan tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk
mencapainya. Dengan demikian, proses perencanaan dilakukan dengan menguji
berbagai arah pencapaian serta mengkaji berbagai ketidakpastian yang ada,
mengukur kemampuan (kapasitas) kita untuk mencapainya kemudian memilih
arah-arah terbaik serta memilih langkah-langkah untuk mencapainya.
Untuk membuat suatu rencana ada beberapa tindakan yang harus dilalui.
Tingkatan-tingkatan atau langkah-langkah tersebut adalah sbb:
-
Menetapkan tugas dan tujuan
-
Mengobservasi dan menganalisis
-
Mengadakan kemungkinan-kemungkinan (faktor pendukung dan
penghambat)
-
Membuat sintesis
-
Menyusun rencana
Suatu rencana itu ada karena keinginan dari kelompok orang tertentu untuk
mencapai sebuah tujuan. Sehingga, mereka membuat langkah-langkah planning
untuk kepentingannya.
B. Saran
Jika ingin membuat sebuah rencana(plan), sebaiknya kenali dulu objek
yang ingin di rencanakan, tujuannya, dan apa saja faktor penghambat dari
planning tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Siagian, Sondang P. 2012. Fungsi-fungsi Manajerial. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hasibuan, Malayu S.P. 2014. Manajemen: dasar, penegrtian, dan masalah.
Jakarta: Bumi Aksara.
http://lalulintasbisnis.weebly.com/blog/kelebihan-kekurangan-sebuahperencanaan-terhadap-bisnis diakses pada 20 Maret 2017 jam 11:11 am