JENIS JENIS SISTEM Operasi Jaringan

MAKALAH
“ JENIS – JENIS SISTEM ”
(Untuk memenuhi tugas Perencanaan Strategi SI)

Disusun Oleh:
Aulia Dewi Savitri

/ 145150400111015

Siti Fauziah Nurul K.

/ 145150400111035

Ayu Melinda P.

/ 145150400111057

Siti Saudah Warsiono

/ 145150400111112


Hilwa Aminatus S.

/ 145150400111116

Nur Fatimah

/ 145150407111047

JURUSAN SISTEM INFORMASI
FAKULTAS PROGRAM TEKNOLOGI INFORMASI DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG

Februari 2016

A. EXECUTIVE SUPPORT SYSTEM (ESS)
1. Definisi ESS
ESS atau Executive Support System adalah adalah sistem pendukung
kompherensif yang berbasis komputer yang interaktif, yang memungkinkan
pihak eksekutif untuk mengakses data dan informasi, sehingga dapat dilakukan

pengidentifikasian masalah, pengeksplorasian solusi, dan menjadi dasar salam
proses perencanaan yang sifatnya strategis.
Tujuan ESS dibangun ialah untuk menyajikan gambaran operasional
suatu organisasi, melayani kebutuhan informasi eksekutif puncak, menyajikan
tampilan yang akrab dipengguna, sesuai dengan tipe keputusan individu,
menyajikan penulusuran dan pengendalian yang tepat waktu dan efektif,
menyajikan akses cepat atas informasi rinci dengan teks, angka, atau grafik,
mengidentifikasikan masalah serta menyaring, mengkompres, dan melacak data
dan informasi kritikal.
Karektiristik utama yang dimiliki ESS adalah kemampuan melihat
rincian, menginformasikan faktor keberhasilan kritikal (critical success factors),
akses status, analisis, pelaporan eksepsi (exception reporting), penggunaan
warna, navigasi informasi, dan komunikasi.
2. Cara Kerja ESS
ESS dapat dibagi menjadi 3 bagian utama, yaitu :
a. Mental Modelling => Proses perancangan EIS, untuk mengidentifikasi faktor
critical succes, data, informasi, dsb
b. EIS => Orang atau teknologi yang memberikan data kepada executive dan
mengubahnya sebagai informasi.
c. Office Automation Support => Semacam alat komunikasi executive dengan

staff untuk berinteraksi dalam pengambilan keputusan
3. Studi Kasus ESS
Pizza Hut ESS dibangun melalui Pizza Hut Field Management System,
untuk operasional masing-masing outlet menyangkut bussiness forecasting
inventory management dan human resource management yang tersambung
secara otomatis dengan Head Quarter. System ini memungkinkan mampu
menyajikan gambaran operasional dari masing-masing outlet; melayani
kebutuhan informasi eksekutif puncak; menyajikan tampilan yang akrab di
pengguna; sesuai dengan tepat waktu dan efektif; menyajikan penelusuran dan
pengendalian yang tepat waktu dan efektif; menyajikan akses cepat atas

informasi rinci dengan teks, angka, atau grafik; mengidentifikasi masalah, serta
menyaring, mengkompres, dan melacak data dan informasi kritikal.
Satu kemampuan utama ESS adalah kemampuan menyajikan data rinci
atas informasi ringkas. Dalam hal ini, eksekutif Pizza Hut dapat memantau
kemajuan kinerja dan performance untuk masing-masing outlet/karyawan dari
waktu ke waktu bahkan sampai ke detail proyek yang sedang dikerjakan.
Kemudian jika terjadi suatu hal yang potensi masalah maka dapat langsung
diantisipasi dan dapat dicari penyebabnya. Dengan ESS, para eksekutif Pizza
Hut juga dapat melihat peta jalur distribusi bahan baku sampai ke lokasi, dan

faktor penghambat dapat segera diidentifikasi.

B. MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM ( MIS )
1. Definisi MIS
Management information system ( MIS ) adalah sebuah sistem informasi
pada level manajemen yang berfungsi untuk membantu perencanaan,
pengendalian, dan pengambilan keputusan dengan menyediakan laporan secara
periodic. Ada banyak teknologi yang mendukung MIS baik secara online atau
offline. Tapi dasar dari aplikasi yang digunakan pada Sistem Informasi
Manajemen adalah aplikasi database . MIS dihasilkan dari beberapa database
yang menyimpan data dari banyak sumber, termasuk didalamnya Transaction
Processing System. Sistem ini membagi informasi yang diproduksinya menjadi
beberapa tingkatan, sehingga setiap tingkatan hanya mendapatkan informasi
yang mereka butuhkan, menyajikan informasi yang detail, rangkuman informasi
dan informasi terpilih.
2. Cara Kerja MIS
MIS merupakan Sistem Informasi yang menkonversi data yang berasal
dari TPS menjadi informasi yang berguna untuk mengelola sistem dan
memantau kinerjanya. MIS tidak menggantikan TPS , tetapi mendukung
spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis

keputusan dan pembuat keputusan. MIS menghasilkan informasi yang
digunakan untuk membuat keputusan, dan juga dapat membantu menyatukan
beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (data base).
Contoh Management Information System adalah:
a. Budget forecasting and analysis
b. Financial reporting
c. Inventory reporting
d. Material requirement planning
e. Salary analysis
3. Studi Kasus

a. Western Chemical Corporation
Western Chemical Corporation didirikan tahun 1968 di Vadodara,
India. Perusahaan ini merupakan produsen karbon aktif terdepan di dunia.
WCC telah memiliki sertifikat ISO, dan merupakan inovator dan supplier
karbon aktif internasional dengan kualitas ekspor. WCC memiliki pelanggan
yang beragam, mulai dari industri kimia dan obat-obatan, industri baja,
industri pemurnian air, udara, dan gas, dyes intermediates, pharma
industries, dan effluent treatment plants. WCC merupakan perusahaan yang
berpengalaman dalam membuat produk dan industri yang kuat, yang

menunjukkan kinerja yang konsisten, kualitas efisien, dan biaya yang efektif
dalam memproduksi aktif karbon.
Dalam Western Chemical Corporation, sistem MIS ini digunakan
untuk menyajikan data penjualan dan pembelian konsumen serta suppliers.
Selain itu, sistem ini digunakan untuk menyajikan ringkasan dan grafik
tertulis mengenai kinerja perusahaan serta laporan periodik mengenai
kondisi perusahaan maupun masalah pada kilang minyak.
b. Pizza hut
MIS yang digunakan pada Pizza Hut adalah Pizza Hut’s Field
Management System yang menyediakan aplikasi yang dapat membantu store
manager dalam business forecasting, inventory management dan human
resources management . Aplikasi iniakan berupa suatu bentuk pelaporan
yang selanjutnya digunakan oleh perusahaan dalam penentuan atau
pengambilan keputusan pada sistem penunjang keputusan.

C. DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS)
1. Definisi DSS
DSS (Decision Support System) adalah bagian dari sistem informasi
berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan atau manajemen
pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam

suatu organisasi atau perusahaan. Konsep DSS dimulai pada akhir tahun 1960an dengan timesharing komputer. Untuk pertama kalinya seseorang dapat
berinteraksi langsung dengan computer tanpa harus melalui spesialis informasi.
Baru pada tahun 1971, istilah DSS diciptakan oleh G. Anthony Gorry dan
Michael S. Scott Morton, keduanya professor MIT. Mereka merasa perlunya
suatu kerangka kerja untuk mengarahkan aplikasi komputer kepada pengambilan
keputusan manajemen dan mengembangkan apa yang telah dikenal sebagai
Garry & Scott Morton Grid. Matrik (Grid) ini didasarkan pada konsep Simon

mengenai keputusan terprogram dan tak terprogram serta tingkat-tingkat
manajemen Robert N. Anthony.
DSS ini merupakan suatu sistem informasi yang diharapkan dapat
membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Hal yang perlu
ditekankan di sini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan
tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka.
2. Cara Kerja DSS
Agar berhasil mencapai tujuannya maka sistem tersebut harus:
a. Sederhana
b. Mudah untuk dikontrol
c. Mudah beradaptasi
d. Lengkap pada hal-hal penting

e. Mudah digunakan
Dalam pengambilan keputusan terdapat beberapa langkah – langkah yang
harus dilewati sebelum mengambil suatu keputusan.
a. Intelligence = kegiatan untuk mengenali masalah, kebutuhan atau kesempatan
b. Design = cara-cara untuk memecahkan masalah / memenuhi kebutuhan
c. Choice = memilih alternatif keputusan yang terbaik.
d. Implementasi yang disertai dengan pengawasan dan koreksi yang diperlukan.
Komponen yang ada pada DSS, yaitu :
a. Data Management. Termasuk database, yang mengandung data yang
relevan untuk berbagai situasi dan diatur oleh software yang disebut
Database Management Systems (DBMS).
b. Model Management. Melibatkan model finansial, statistikal, management
science, atau berbagai model kuantitatif lainnya, sehingga dapat
memberikan ke sistem suatu kemampuan analitis, dan manajemen software
yang diperlukan.
c. Communication (dialog subsystem). User dapat berkomunikasi dan
memberikan perintah pada DSS melalui subsistem ini. Ini berarti
menyediakan antarmuka.
d. Knowledge Management. Subsistem optional ini dapat mendukung
subsistem lain atau bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri.


3. Studi Kasus

a. DSS Berbasis Spreadsheet untuk Menganalisis Biaya Penyelenggaraan
Pendidikan
Manajemen lembaga pendidikan memerlukan alat bantu dalam
perencanaan anggaran yang dapat mensimulasikan pengaruh kebijakan
manajemen terhadap anggaran operasional, dan menghasilkan informasi
keuangan untuk digunakan dalam menetapkan alternatif pemodelan
anggaran yang akan diterapkan. Sistem Pendukung Keputusan yang
digunakan adalah DSS berbasis spreadsheet yang menggunakan kebijakan
manajemen sebagai acuan untuk menentukan besaran komposisi anggaran
operasional pendidikan dari tahun ke tahun dalam bentuk program Analisis
Anggaran. Manajemen dapat melakukan perubahan atas variabel-variabel
kebijakan berupa jumlah mahasiswa, jumlah dosen, pertumbuhan kelas,
pertumbuhan biaya yang mempengaruhi anggaran penerimaan dan
pengeluaran pada menu proyeksi sehingga didapatkan anggaran proyeksi
dari tahun ke tahun. Setiap efek perubahan atas variabel kebijakan akan
divisualisasikan dalam bentuk grafik.
b. Penanganan Jalan Lintas Timur Sumatera

Contoh dari DSS adalah untuk penanganan jalan Lintas Timur
Sumatera
Jaringan jalan utama di Pulau Lintas Timur Sumatera dibentuk oleh tiga
jalan utama yaitu Lintas Timur, Lintas Tengah dan Lintas Barat. Pada Jalan
Lintas Timur Sumatera, banyak terdapat ruas jalan dalam kondisi rusak
ringan dan rusak berat yang sewaktu-waktu berpotensi terputus.
Kerusakan jalan yang progresif terjadi karena terlambatnya
penanganan perbaikan dan terbatasnya dana. Selama ini penanganan Jalan
Lintas Timur dilakukan secara manual sehingga diperlukan sistem informasi
yang membantu penanganan dalam membuat sebuah keputusan.
Akhirnya karena berkembangnya teknologi terciptalah aplikasi
LTDSS (Lintas Timur Decision Support System) merupakan aplikasi
Decision Support System (DSS) untuk penanganan jalan Lintas Timur
Sumatera. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan Visual Basic 6.0, Ms.
Access 2000 dan Crystal Reports 8.5.
Aplikasi LTDSS membutuhkan input berupa data ruas, data seksi,
data kondisi, data lalu lintas, data perencanaan serta data biaya. Proses yang
dilakukan mengacu pada MAK (Metode Analisis Komponen). Output yang
dihasilkan berupa alokasi dana tiap propinsi dan jenis penanganan jalan
untuk tiap ruas serta dapat diketahui umur layan dari jalan yang ditinjau.

Aplikasi ini lebih mirip seperti GPS, namun lebih terspesifikasi untuk daerah
Sumatra.

D. KNOWLEDGE WORK SYSTEM (KWS)
1. Pengertian Knowledge Work System
Knowledge Work Sistem adalah system level pengetahuan yang
membantu pekerja berpengetahuan (knowledge workers) dalam menciptakan
dan mengintegrasikan pengetahuan baru dan informasi dalam organisasi.
KWS mendukung para pekerja profesional seperti ilmuwan, insinyur
dan doktor dengan membantu menciptakan pengetahuan baru dan
memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau
masyarakat.
KWS mengintegrasikan metode dan teknologi dari disiplin
ilmu manajemen informasi, alur kerja, penjadwalan kerja,
agen perangkat lunak, dan pengukuran kerja
menjadi "Dukungan KinerjaLingkungan."
-

INPUT

:

Spesifikasi rancangan

-

PROSES

:

Pemodelan

-

OUTPUT

:

Rancangan, grafik

-

USER

:

Technical staff, professional

-

PENGAMBILAN

:

Terstruktur

:

Engineering workstation (CAD, CAM)

KEPUTUSAN
-

CONTOH

Peran Knowledge Worker

:

a. Menjaga organisasi tetap uptodate dalam pengetahuan sesuai dengan
perkembangan dunia luar baik dalam teknologi, ilmu pengetahuan,
konsep social dan seni budaya
b. Bertindak sebagai konsultan internal dalam areanya baik untuk
perubahan maupun peluang
c. Bertindak sebagai change agent seperti melakukan evaluasi, inisialisasi,
mengusulkan proyek perubahan

2. Sistem Kerja Knowledge Work System
f. Menjaga aliran Pengetahuan dalam perusahaan seiring dengan
perkembangan perusahaan dalam teknologi, sains, pemikiran social dan
seni.

g. Bertugas melayani sebagai konsultan internal mengenai pengetahuan
khusus mereka dari berbagai perubahan yang terjadi dan kesempatan yang
muncul.
h. Bertindak sebagai agen perubahan, mengevaluasi, merintis dan mendukung
proyek-proyek perubahan.
3. Penerapan Knowledge Work System
Contoh Knowledge Work System
a. Computer Aided Design (CAD) / Computer Aided Manufacturing
(CAM), system informasi yang mengotomatisasi pembuatan atau revisi
dari perancangan dengan menggunakan software grafis yang canggih.
Software menyajikan control yang tepat dikhususkan untuk perancangan
industry dan pabrikasi. Software yang membantu insiyur membuat
modelling 3D.
b. Virtual reality Modelling Language (VRML), software yang membantu
web desainer membuat design 3D berbasis web.
c. Sistem yang memprediksi kecenderungan saham perusahaan digunakan
di BEJ/BES/pialang saham.
d. Artificial Intelegence, usaha untuk membangun system berbasis
computer yang dapat berperilaku seperti manusia.

Kebutuhan dari Sebuah Knowledge Work System

E. OFFICE AUTOMATION SYSTEM (OAS)
1. Definisi office automation System (OAS)
Office automation ialah penggunaan alat elektronik untuk memudahkan
komunikasi formal dan informal terutama berkaitan dengan komunikasi
informasi dengan orang-orang di dalam dan di luar perusahaan untuk
meningkatkan produktivitas kerja. Awalnya penggunaan office automation atau
otomatisasi kantor hanya terbatas pada kalangan pabrik industry saja. Namun,
saat ini penggunaanny sudah menyebar hingga kalangan perkantoran.
Otomatisasi kantor dimulai pada tahun 1964, ketika IBM memasarkan mesin
yang disebut Magnetic Tape / Selectric Typewriter ( MT/ST) yaitu mesin ketik
yang dapat mengetik kata-kata yang telah direkam dalam pita magnetik secara
otomatis. Istilah ini digunakan untuk mensejajarkan kegiatan administrasi yang
banyak dilakukan pada pembuatan berbagai dokumen dengan istilah data
processing (pengolahan data) yang digunakan pada kegiatan penyusunan
informasi.
Office Automation (OA) System mendukung pekerjaan pada suatu
perusahaan secara luas, biasanya digunakan untuk meningkatkan aliran
pekerjaan dan komunikasi antar sesama pekerja, tidak peduli apakah pekerja tadi
berada di satu lokasi yang sama ataupun tidak.
2. Tujuan dari office automation System (OAS)
a. Membantu kegiatan sekertariat dan karyawan administrasi
b. Menaikkan produktifitas
c. Membantu memfasilitasi komunikasi formal dan informal atar karyawan di
dalam dan di luar organisasi

d. Mengurangi penghentian kerja
e. Pengurangan biaya peralatan
3. Pengguna dari office automation System (OAS)
Pengguna office autmation biasanya merupakan orang-orang yang
bekerja di dalam kantor. Pengguna office automation dibagi ke dalam 4 kategori,
yaitu :
a. Manajer, orang-orang yang bertanggung jawab mengelola sumber daya
perusahaan, terutama SDM.
b. Profesional, menyumbangkan keahlian khusus yang membedakan mereka
dengan sekertaris dan pegawai administrasi.
c. Sekertaris, ditugaskan oleh professional untuk melaksanakan berbagai tugas
seperti menangani korespondensi, menjawab telepon dan mengatur jadwal
pertemuan.
d. Pegawai administrasi, melaksanakan tugas-tugas untuk sekertaris, seperti
mengoperasikan mesin fotokopi, menyusun dokumen, menyimpan dokumen,
dll.

4. Jenis-Jenis Aplikasi yang manggunakan office automation System (OAS)
a. Pengolah Kata
b. Surat Elektronik
c. Voice Mail
d. Kalender Elektronik atau Electronic Calendering
e. Konferensi Audio
f. Konferensi Video
g. Konferensi Komputer
h. Transmisi Faksimili
i. Video Text

j. Pencitraan
k. Desktop Publishing (DTP)
5. Keuntungan dan Kerugian Menggunakan OAS
Pada bagian di atas telah diinformasikan penggunaan OAS akan
berdampak pada sharing berbagai peralatan dan software. Beberapa manfaat atau
keuntungan yang akan didapat bila menggunakan OAS antara lain:
1. Pengurangan biaya software
2. Pengurangan biaya peralatan (printer, fax, scanner, media penyimpan,...)
3. Pengurangan penghentian kerja
4. Peningkatan kecepatan kerja (hemat waktu)
5. Peningkatan keamanan data sesuai level security
6. Peningkatan akurasi data
7. Kemudahan pengontrolan hasil kerja
8. Kemudahan akses informasi bagi pimpinan
9. Kemudahan akses bagi klien/pihak luar tentang informasi tertentu
Disamping ada keuntungan penggunaan OAS, maka ada juga bebrapa
kerugian penggunaan OAS antara lain:
1. Bagi pegawai yang unskill akan menimbulkan rasa takut kehilangan
pekerjaan dan frustasi yang semakin tinggi bagi pegawai yang unskill.
2. Rasa tidak memiliki akan semakin tinggi, karena data semakin transparan
terutama pada pimpinan yang lebih tinggi.
3. Hanya pegawai yang skill yang dapat bekerja pada kantor yang
menggunakan OAS.
4. Investasi lebih rendah bila dibandingkan dengan kantor yang menggunakan
OAS.

F. TRANSACTION PROCESSING SYSTEM (TPS)
1. Definisi TPS
Salah satu kegunaan dari sistem informasi yaitu pada Transaction
Processing Systems (TPS). Menurut Budiarto, 2009, TPS adalah sistem yang
digunakan untuk memproses data yang berasal dari transaksi bisnis, update
operational database, dan memproduk dokumen bisnis. Secara umum, TPS
adalah sistem informasi terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memonitor,
mengumpulkan, menyimpan, dan memproses data-data dalam jumlah besar
untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS harus bisa
menangani volume yang besar dan variasi yang luas secara efisien. Selain itu,
TPS juga harus bisa mencegah error, mencatat atau merekam hasil secara aman

dan akurat, serta mengelola privasi dan keamanan. Mencegah error sangat
penting, karena data dari TPS merupakan input ke dalam database perusahaan.
2. Cara Kerja TPS

Pertama, data dikumpulkan oleh orang atau sensor kemudian diinput ke
komputer. Kebanyakan perusahaan mencoba untuk menerapkan proses source
data automation, yaitu data akan terbaca dan masuk ke komputer secara
otomatis, hal ini diterapkan karena banyaknya jumlah data atau transaksi yang
terjadi dalam suatu perusahaan. Selanjutnya sistem akan memproses data, baik
dengan batch processing maupun online processing. Dalam batch processing,
perusahaan akan mengumpulkan data dari transaksi-transaksi yang terjadi,
menempatkannya pada kelompok-kelompok. Sistem tersebut kemudian
menyiapkan dan memproses data secara periodik. Sedangkan dalam online
processing, transaksi bisnis diproses langsung secara online saat transaksi
terjadi.
3. Studi Kasus
a. Pizza Hut
Beberapa pelanggan Pizza Hut datang untuk memesan pizza. Sejumlah
data pesanan diterima oleh TPS jenis Point Of Sale System dimana
jaringannya terhubung langsung dengan komputer pusat sehingga kegiatan
operasional dapat dipantau langsung melalui jaringan WAN, data pesanan
yang telah diterima kemudian dicatat dan disimpan oleh pengumpul data
kolektif ke dalam file server. Selanjutnya pesanan pelanggan diprint dalam
bentuk hardcopy dokumen transaksi sebagai perintah kerja terhadap chef.
b. Pembayaran Tagihan Listrik PLD
Sebuah perusahaan jasa listrik daerah ( PLD ). Setiap bulan para
pelanggan dikirimi tagihan pemakaian listrik. Seorang pelanggan dapat

membayarnya melalui berbagai cara salah satunya melalui ATM, internet
banking, sms banking yang sudah banyak disediakan para operator seluler.
Pelanggan juga tidak harus membayar persis jumlah tagihan yang
diterimanya. Misalnya seorang pelanggan ditagih Rp 82.500 dia dapat saja
membayar Rp 80.000 dulu atau Rp100.000 sekaligus. Bila pembayaran
kurang, maka sisanya akan ditambahkan pada tagihan bulan berikutnya,
sedangkan bila pembayaran lebih maka akan dipotongkan pada bulan
berikutnya. Semua transaksi akan tercatat dan tersimpan dalam database.
Jika pelanggan tidak membayar tagihan pada satu bulan, PLD tidak akan
langsung mematikan aliran listriknya tetapi akan memeriksa terlebih dulu
data pelanggan yang bersangkutan dengan menelfon untuk mengetahui
masalahnya. Sehingga dengan adanya basis data yang baik, pelanggan akan
mendapatkan pelayanan yang baik pula.

DAFTAR RUJUKAN
http://blogger2013update.blogspot.co.id/2013/10/pengertian-transactionprocessing.html.
http://budiinformatics.blogspot.co.id/2010/03/fungsi-dan-pengguna-tpstransaction.html
http://lidyahanings.blogspot.com/2013/07/penerapan-cbis-decision-supportsystem
https://permanaderry.wordpress.com/kumpulan-tugas/pengertian-officeautomation/
http://repository.binus.ac.id/content/MG674/MG67436349.pdf
http://rinoan.staff.uns.ac.id/files/2008/12/beberapa-konsep-si-2.pdf
http://sisteminformasibisnisesq.blogspot.co.id/2015/05/contoh-penerapan-tpsmis-dss-ess-pada.html
http://tsaraazizah.blog.upi.edu/2015/11/01/rangkuman-sim-bab-11-mengelolapengetahuan-managing-knowledge/