Bentuk Kepemilikan Perusahaan terhadap (1)

1. Bentuk Kepemilikan
Teori hukum perusuhaan saat ini adalah mengenai bentuk-benruk perusahaan yang terdiri dari
perusahaan perorangan, CV, Firma, Perseroan terbatas, dan Koperasi. hal ini saya bahas karena
mengingat possisi perusahaan yang begitu penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Perusahaan Perorangan
Perusahaan perseorangaan adalah perusahaan yang dimiliki, dikelola dan dipimpin oleh
seseorang yang bertanggung jawab penuh terhadap semua resiko dan aktivitas perusahaan.
Tidak ada pemisahan modal antara kekayaan pribadi dan kekayaan perusahaan.
Ciri dan sifat perusahaan perseorangan :
- Relatif mudah didirikan dan juga dibubarkan
- Tanggung jawab tidak terbatas dan bisa melibatkan harta pribadi
- Tidak ada pajak, yang ada adalah pungutan dan retribusi
- Seluruh keuntungan dinikmati sendiri
- Sulit mengatur roda perusahaan karena diatur sendiri
- Keuntungan yang kecil yang terkadang harus mengorbankan penghasilan yang
lebih besar
- Jangka waktu badan usaha tidak terbatas atau seumur hidup
- Sewaktu-waktu dapat dipindah tangankan
Firma
Firma adalah badan usaha yang didirikan oleh seseorang atau lebih dengan bersama untuk
melaksanak an usaha, umumnya dibentuk oleh orang-orang yang memiliki Keahlian sama atau

seprofesi dengan tanggungjawab masing-masing anggota tidak terbatas, laba ataupun kerugian
akan ditanggung bersama.
Ciri dan sifat firma :
- Apabila terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik wajib melunasi dengan harta pribadi.
- Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi pemimpin
- Seorang anggota tidak berhak memasukkan anggota baru tanpa seizin anggota yang lainnya.
- Keanggotaan firma melekat dan berlaku seumur hidup
- Seorang anggota mempunyai hak untuk membubarkan firma
- Pendiriannya tidak memelukan akte pendirian
- Mudah memperoleh kredit usaha
Perseroan Komanditer (CV)
Bentuk badan usaha CV adalah bentuk perusahaan kedua setelah PT yang paling banyak
digunakan para pelaku bisnis untuk menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Namun tidak
semua bidang usaha dapat dijalankan Perseroan Komanditer (CV), hal ini mengingat adanya
beberapa bidang usaha tertentu yang diatur secara khusus dan hanya dapat dilakukan oleh
badan usaha Perseroan Terbatas (PT).
Perseroan Komanditer adalah bentuk perjanjian kerjasama berusaha bers ama antara 2 (dua)
orang atau dengan AKTA OTENTIK sebagai AKTA PENDIRIAN yang dibuat dihadapan NOTARIS
yang berwenang. Para pendiri perseroan komanditer terdiri dari PESERO AKTIF dan PERSERO
PASIF yang membedakan adalah tanggungjawabnya dalam perseroan. Persero Aktif yaitu orang

yang aktif menjalankan dan mengelola perusahaan termasuk bertanggung jawab secara penuh
atas kekayaan pribadinya. Persero Pasif yaitu orang yang hanya bertanggung jawab sebatas
uang yang disetor saja kedalam perusahaan tanpa melibatkan harta dan kekayaan peribadinya.
Ciri dan sifat cv :
- Sulit untuk menarik modal yang telah disetor
- Modal besar karena didirikan banyak pihak
- Mudah mendapatkan kridit pinjaman
- Ada anggota aktif yang memiliki tanggung jawab tidak terbatas dan ada yang pasif tinggal
menunggu keuntungan
- Relatif mudah untuk didirikan
- Kelangsungan hidup perusahaan cv tidak menentu

Perseroan Terbatas ( PT )
Bentuk badan usaha PT adalah bentuk perusahaan yang paling populer dalam bisnis dan paling
banyak digunakan oleh para pelaku bisnis di Indonesia dalam menjalankan kegiatan usaha
diberbagai bidang. Selain memiliki landasan huk um yang jelas seperti yang diatur dalam
Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang PERSEROAN TERBATAS bentuk PT ini juga
dirasakan lebih menjaga keamanan para pemegang saham/pemilik modal dalam berusaha.
Sama halnya dengan CV pendirian PT juga dilakukan minimal oleh 2 (dua) orang atau lebih,
karena sistem hukum di Indonesia menganggap dasar dari perseroan terbatas adalah suatu

perjanjian maka pemegang saham dari perseroan terbatas pun minimal haruslah berjumlah 2
(dua) orang, dengan jumlah modal dasar minimum Rp. 50.000.000,-, sedangkan untuk bidang
usaha tertentu jumlah modal dapat berbeda seperti yang ditentukan serta berlaku aturan khusus
yang mengatur tentang bidang usaha tersebut.
Berdasarkan Jenis Perseroan, maka Perseroan Terbatas (PT) dibagi menjadi :
- PT-Non Fasilitas Umum atau PT. Biasa
- PT-Fasilitas PMA
- PT-Fasilitas PMDN
- PT-Persero BUMN
- PT-Perbankan
- PT-Lembaga Keuangan Non Perbankan
- PT-Usaha Khusus
Berdasarkan penanaman modalnya jenis perseroan terbatas dibagi menjadi :
- Perseroan Terbatas dalam rangka rangka Penanaman Modal Asing (PT-PMA)
- Perseroan Terbatas dalam rangka Penanaman Modal Dalam Negeri (PT-PMDN)
- Perseroan Terbatas yang modalnya dimiliki oleh Warga Negara Indonesia/Badan Hukum
Indonesia (PT-SWASTA NASIONAL) PT-Perseron BUMN,Perseroan Terbatas yang telah go
public (PT-Go Public) yaitu perseroan yang sebagian modalnya telah dimiliki Publik dengan jalan
membeli saham lewat pasar modal (Capital Market) melalui bursa-bursa saham Walaupun
populer dalam kegiatan bisnis bentuk PT pun memiliki kebaikan dan keburukan antara lain :

ciri dan sifat pt :
- Kewajiban terbatas pada modal tanpa melibatkan harta pribadi
- Modal dan ukuran perusahaan besar
- Kelangsungan hidup perusahaan pt ada di tangan pemilik saham
- Dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki bagian saham
- Kepemilikan mudah berpindah tangan
- Mudah mencari tenaga kerja untuk karyawan / pegawai
- Keuntungan dibagikan kepada pemilik modal / saham dalam bentuk dividen
- Kekuatan dewan direksi lebih besar daripada kekuatan pemegang saham
- Sulit untuk membubarkan PT
- Pajak berganda pada pajak penghasilan / pph dan pajak deviden
2. 2. Go Publik
Perusahaan membutuhkan dana untuk melakukan ekspansi agar nilai perusahaan mengalami
peningkatan. Donaldson (1961) sebagai pionir dalam teori pecking order menyatakan bahwa
pendanaan perusahaan dimulai dengan laba ditahan, mencairkan investasi jangka pendek ( surat
berharga), membuat pinajam bank atau obligasi dan menerbitkan saham. Untuk menentukan
sumber pendanaan perusahaan maka perlu dibuat rencana bisnis dan menghasilkan nilai
perusahaan dengan pendanaan pinjaman dan saham. Sumber pendanaan melalui saham
merupakan pendanaan yang paling akhir bila dari sebelumnya tidak dapat diperoleh. Biaya
pendanaan saham merupakan pendanaan yang paling mahal dibandingkan dengna pendanaan

lainnya. Bila nilai perusahaan yang menggunakan pinjaman lebih besar dari nilai perusahaan
yang menggunakan saham, maka keputusan agent (direksi) harus menggunakan pinjaman.
Bila keputusan pendanaan melalui saham maka dua pendekatan yang dapat dilakukan yaitu
pendekatan right issue dan pendekatan penawaran publik (go public). Pendekatan right issue
merupakan penerbitan saham oleh perusahaan yang ditawarkan kepada pemilik saham yang
ada. Bila ada pemilik saham yang tidak mau membelinya maka pemegang saham yang mau
meningkatkan modal di perusahaan dapat membeli hak pemegang saham tersebut sehingga
pemegang saham tidak terdilusi. Kesepakatan antar pemegang saham sangat diperlukan dalam
right issue ini. Jika seluruh pemegang saham tidak ingin menaikkan investasinya dalam saham di

perusahaan maka agent dapat mengundang pihak lain untuk bergabung menjadi pemegang
saham.
Bila pendekatan penawaran publik yang diputuskan maka perusahaan harus melakukan sebuah
proses yang mengikuti Undang-Undang No.8 tahun 1995 mengenai Pasar Modal. Grafik berikut
menceritakan proses penawaran public. Bila perusahaan anda ingin melakukannya PT Finansial
Bisnis Informasi dapat membantu anda sebagai penasihat untuk go public.
3. Keuntungan dan kerugian Go Publik
Keuntungan dari Go publik yaitu :
- Perusahaan tersebut mampu menembus bidang yang sudah tertera dalam perusahaan khusus
bukan perusahaan pribadi

- Mampu meningkatkan rating perusahaan
- Dari segi peranggaran perusahaan sudah memenuhi syarat
Kurugian dari Go publik yaitu :
- Data dapat dimanipulasi karena umum
- Perusahaan harus mampu mempertinggi tingkat kualitas dari segi keuangan
- Jaringan data perusahaan dapat diketahui pihak perusahaan luar sehingga terdapat kesamaan
yang menyebabkan resiko besar
4.Proses Go publik
Proses Go Publik menurut William Dunn. adalah sebagai berikut:
1. Penyusunan Agenda
Agenda setting adalah sebuah fase dan proses yang sangat strategis dalam realitas kebijakan
publik. Dalam proses inilah memiliki ruang untuk memaknai apa yang disebut sebagai masalah
publik dan prioritas dalam agenda publik dipertarungkan. Jika sebuah isu berhasil mendapatkan
status sebagai masalah publik, dan mendapatkan prioritas dalam agenda publik, maka isu
tersebut berhak mendapatkan alokasi sumber daya publik yang lebih daripada isu lain.
Dalam agenda setting juga sangat penting untuk menentukan suatu isu publik yang akan
diangkat dalam suatu agenda pemerintah. Issue kebijakan (policy issues) sering disebut juga
sebagai masalah kebijakan (policy problem). Policy issues biasanya muncul karena telah terjadi
silang pendapat di antara para aktor mengenai arah tindakan yang telah atau akan ditempuh,
atau pertentangan pandangan mengenai karakter permasalahan tersebut. Menurut William Dunn

(1990), isu kebijakan merupakan produk atau fungsi dari adanya perdebatan baik tentang
rumusan, rincian, penjelasan maupun penilaian atas suatu masalah tertentu. Namun tidak semua
isu bisa masuk menjadi suatu agenda kebijakan.
2.Formulasi kebijakan
Masalah yang sudah masuk dalam agenda kebijakan kemudian dibahas oleh para pembuat
kebijakan. Masalah-masalah tadi didefinisikan untuk kemudian dicari pemecahan masalah yang
terbaik. Pemecahan masalah tersebut berasal dari berbagai alternatif atau pilihan kebijakan yang
ada. Sama halnya dengan perjuangan suatu masalah untuk masuk dalam agenda kebijakan,
dalam tahap perumusan kebijakan masing-masing slternatif bersaing untuk dapat dipilih sebagai
kebijakan yang diambil untuk memecahkan masalah.
3. Adopsi/ Legitimasi Kebijakan
Tujuan legitimasi adalah untuk memberikan otorisasi pada proses dasar pemerintahan. Jika
tindakan legitimasi dalam suatu masyarakat diatur oleh kedaulatan rakyat, warga negara akan
mengikuti arahan pemerintah.Namun warga negara harus percaya bahwa tindakan pemerintah
yang sah.Mendukung. Dukungan untuk rezim cenderung berdifusi - cadangan dari sikap baik dan
niat baik terhadap tindakan pemerintah yang membantu anggota mentolerir pemerintahan
disonansi.Legitimasi dapat dikelola melalui manipulasi simbol-simbol tertentu. Di mana melalui
proses ini orang belajar untuk mendukung pemerintah.
4. Penilaian/ Evaluasi Kebijakan
Secara umum evaluasi kebijakan dapat dikatakan sebagai kegiatan yang menyangkut estimasi

atau penilaian kebijakan yang mencakup substansi, implementasi dan dampak. Dalam hal ini ,

evaluasi dipandang sebagai suatu kegiatan fungsional. Artinya, evaluasi kebijakan tidak hanya
dilakukan pada tahap akhir saja, melainkan dilakukan dalam seluruh proses kebijakan.

MACAM-MACAM BENTUK KEPEMILIKAN PERUSAHAAN
Bentuk-bentuk perusahaan yang umum digunakan para pelaku bisnis di Indonesia adalah;
1. Perusahaan Perorangan (U.D.)
2. Firma (Fa)
3. Perseroan Komanditer (C.V.)
4. Perseroan Terbatas (P.T.)
1. PERUSAHAAN PERORANGAN (U.D.)
Dimiliki, dikelola dan dipimpin oleh seseorang yang bertanggung jawab penuh terhadap semua
resiko d
an aktivitas perusahaan. Tidak ada pemisahan modal antara kekayaan pribadi dan kekayaan
perusahaan.
Kebaikan :
Pemilik bebas mengambil keputusan
Seluruh keuntungan perusahaan menjadi hak pemilik perusahaan
Rahasia perusahaan terjamin

Pemilik lebih giat berusaha
Keburukan :
Tanggungjawab pemilik tidak terbatas
Sumber keuangan perusahaan terbatas
Kelangsungan hidup perusahaan kurang terjamin
Seluruh aktivitas manajemen dilakukan sendiri, sehingga pengelolaan manajemen menjadi
kompleks
2. FIRMA (Fa)
Persekutuan antara dua orang atau lebih dengan bersama untuk melaksanakan usaha, umumnya
dibentuk oleh orang-orang yang memiliki Keahlian sama atau seprofesi dengan tanggungjawab
masing-masing anggota tidak terbatas, laba ataupun kerugian akan ditanggung bersama.
Kebaikan :
Kemampuan manajemen lebih besar, karena ada pembagian kerja diantara para anggota
Pendiriannya relatif mudah, baik dengan Akta atau tidak memerlukan Akta Pendirian
Kebutuhan modal lebih mudah terpenuhi
Keburukan :
Tanggungjawab pemilik tidak terbatas
Kerugian yang disebabkan oleh seorang anggota, harus ditangung bersama anggota lainnya
Kelangsungan hidup perusahaan tidak menentu
3. PERSEROAN KOMANDITER (C.V.)

Bentuk Badan Usaha CV adalah bentuk perusahaan kedua setelah PT yang paling banyak
digunakan para pelaku bisnis untuk menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Namun tidak
semua bidang usaha dapat dijalankan Perseroan Komanditer (CV), hal ini mengingat adanya
beberapa bidang usaha tertentu yang diatur secara khusus dan hanya dapat dilakukan oleh badan
usaha Perseroan Terbatas (PT).
Perseroan Komanditer adalah bentuk perjanjian kerjasama berusaha bersama antara 2 (dua)
orang atau lebih, dengan AKTA OTENTIK sebagai AKTA PENDIRIAN yang dibuat dihadapan
NOTARIS yang berwenang.
Para pendiri perseroan komanditer terdiri dari PESERO AKTIF dan PERSERO PASIF yang
membedakan adalah tanggungjawabnya dalam perseroan.
Persero Aktif yaitu orang yang aktif menjalankan dan mengelola perusahaan termasuk
bertanggung jawab secara penuh atas kekayaan pribadinya.
Persero Pasif yaitu orang yang hanya bertanggung jawab sebatas uang yang disetor saja kedalam
perusahaan tanpa melibatkan harta dan kekayaan peribadinya.
Kebaikan :
Kemampuan manajemen lebih besar
Proses pendirianya relatif mudah
Modal yang dikumpulkan bisa lebih besar
Mudah memperoleh kredit
Keburukan :

Sebagian sekutu yang menjadi Persero Aktif memiliki tanggung tidak terbatas
Sulit menarik kembali modal
Kelangsungan hidup perusahaan tidak menentu
4. PERSEROAN TERBATAS (P.T.)
Bentuk badan usaha PT adalah bentuk perusahaan yang paling populer dalam bisnis dan paling
banyak digunakan oleh para pelaku bisnis di Indonesia dalam menjalankan kegiatan usaha
diberbagai bidang. Selain memiliki landasan hukum yang jelas seperti yang diatur dalam

Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 Perubahan atas Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995
tentang PERSEROAN TERBATAS bentuk PT ini juga dirasakan lebih menjaga keamanan para
pemegang saham/pemilik modal dalam berusaha.
Sama halnya dengan CV pendirian PT juga dilakukan minimal oleh 2 (dua) orang atau lebih,
karena sistem hukum di Indonesia menganggap dasar dari perseroan terbatas adalah suatu
perjanjian maka pemegang saham dari perseroan terbatas pun minimal haruslah berjumlah 2
(dua) orang, dengan jumlah modal dasar minimum Rp. 20.000.000,-, (Rp.50.000.000,- pada
UUPT no.40/2007 atas perubahan UUPT no. 1/1995) sedangkan untuk bidang usaha tertentu
jumlah modal dapat berbeda seperti yang ditentukan serta berlaku aturan khusus yang mengatur
tentang bidang usaha tersebut.
Berdasarkan Jenis Perseroan, maka Perseroan Terbatas (PT) dibagi menjadi :
PT-Non Fasilitas Umum atau PT. Biasa
PT-Fasilitas PMA
PT-Fasilitas PMDN
PT-Persero BUMN
PT-Perbankan
PT-Lembaga Keuangan Non Perbankan
PT-Usaha Khusus
Berdasarkan penanaman modalnya jenis perseroan terbatas dibagi menjadi :
• Perseroan Terbatas dalam rangka rangka Penanaman Modal Asing (PT-PMA)
• Perseroan Terbatas dalam rangka Penanaman Modal Dalam Negeri (PT-PMDN)
• Perseroan Terbatas yang modalnya dimiliki oleh Warga Negara Indonesia/Badan Hukum
Indonesia (PT-SWASTA NASIONAL)
• PT-Perseron BUMN
• Perseroan Terbatas yang telah go public (PT-Go Public) yaitu perseroan yang sebagian
modalnya telah dimiliki Publik dengan jalan membeli saham lewat pasar modal (Capital Market)
melalui bursa-bursa saham
Walaupun populer dalam kegiatan bisnis bentuk PT pun memiliki kebaikan dan keburukan antara
lain :
Kebaikan :
Pemegang saham bertanggungjawab terbatas terhadap hutang-hutang perusahaan
Mudah mendapatkan tambahan dana/modal misalnya dengan mengeluarkan saham baru
Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin
Terdapat efesiensi pengelolaan sumber dana dan efesiensi pimpinan, karena pimpinan dapat
diganti sewaktu-waktu melalui Rapat Umum Pemegang Saham
Kepengurusan perseroan memiliki tanggung jawab yang jelas kepada pemilik atau pemegang
saham.
Diatur dengan jelas oleh undang-undang perseroan terbatas serta peraturan lain yang mengikat
dan melindungi kegiatan perusahaan
Keburukan :
Merupakan subjek pajak tersendiri dan deviden yang diterima pemegang saham akan dikenakan
pajak
Kurang terjamin rahasia perusahaan, karena semua kegiatan harus dilaporkan kepada pemegang
saham
Proses pendiriannya membutuhkan waktu lebih lama dan biaya yang lebih besar dari CV
Proses Pembubaran, Perubahan Anggaran Dasar, Penggabungan dan Pengambilalihan perseroan
membutuhkan waktu dan biaya serta persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Badan usaha adalah payung hukum yang membawahi usaha yang akan
dijalankan artinya dimata hukum perusahaan yang dijalankan sah.
Di Indonesia terdapat beberapa jenis badan hukum yang dapat dipilih untuk
berwirausaha diantaranya:
1. Perusahaan perseorangan
Yaitu usaha milik pribadi, modal yang dimiliki oleh perseorangan pendiriannya tidak
memerlukan persyaratan khusus dan relativ tidak memerlukan modal besar. Pemilih usaha
biasanya pemimpin usaha sekaligus menjadi penanggung jawab atas segala aktivitas
perusahaan.
Kelebihannya tidak diperlukan organisasi yang besar, manajemennya sederhana,
keuntungan milik perorangan, kelemahannya sulit berkembang, biasanya menggunakan
manajemen keluarga, biasanya kesulitan untuk jangka panjang. Contoh UD. Rahmat. TB
(Tukang Bangunan).

2. Firma. (Fa)

1)
2)

3)
a.
b.
4)

5)

6)
a.
a)
b)
c)
b.
a)
b)

Perusahaan yang pendiriannya dilakukan dua orang atau lebih, cara pendirian firma ada dua
macam:
Melalui akte notaries resmi and dicatat melalui pengadilan negeri dan diumumkan diberita
Negara.
Melalui akte dibawah tangan yaitu cukup melalui kesepakatan pihak-pihak yang terlibat.
Kelebihannya manajemennya lebih baik, ;ebih mudah memperoleh modal hanya bertujuan
mencari keuntungan.
Kelemahannya jika salah satu pemilik firma tidak ada perusahaan jadi tidak menentu.
Contoh firma percetakan maju, Fa. Amir Mahmud
C.V : Commanditer Vennosehap
Yaitu persekuttuan yang didirikan atas dasar kepercayaan. Sekutu dalam perseroan
komandeter ini terbagi menjadi 2:
Sekutu yang secara penuh bertanggung jawab pada sekutu lainnya.
Sekutu yang bertindak hanya pemberi modal.
Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan minimal 20 orang atau lebih. Koperasi
didirikan berdasarkan akte pendirian setelah memperoleh pengesahan pemerintah dan
diumumkan dalam berita Negara.
Yayasan
Yaitu badan usaha yang didirikan berdasarkan akta notaries disampaikan kepengadilan
negeri diumumkan dalam berita Negara dan bertujuan bukan mencari keuntungan tetapi
lebih menekankan usaha kepada tujuan social. Modal yang diperoleh dari sumbangan,
waqaf, hibah dan lain-lain.
Contoh: yayasan pendidikan, kesehatan, panti social, lembaga swadaya masyarakat.
PT
Yaitu suatu badan hukum yang memiliki tanggung jawab terbatas. Terbatas artinya hanya
sebatas modal yang disetorkan. PT dilihat dari jenisnya terbagi menjadi 2 bagian:
Dari segi kepemilikan terdiri dari 3 jenis
PT biasa
PT terbuka
Persero (PLN, Telkom)
Dari segi status persero terbatas dibagi 2:
Perseroan tertutup
Perseroan terbuka

BENTUK – BENTUK KEPEMILIKAN PERUSAHAAN

TUGAS PENGANTAR BISNIS
“BENTUK – BENTUK KEPEMILIKAN
PERUSAHAAN”

Nama
: Regina Tantri Tionaomi
Nomor Registrasi
: 8105145097
Kelas/ Semester
: F/ 101
Email
: Reginatantri26@gmail.com

UNIVESITAS NEGERI JAKARTA
Bentuk-Bentuk Pemilikan Perusahaan
1.1

Pendahuluan

Banyak alternative bentu badan usaha yang dapat dipilih seseorang
atau sekelompok orang untuk menjalankan bisnisnya. Faktor yang perlu
dipertimbangkan adalah:
1.Jenis usaha yang akan dijalankan
2. Luas operasi usaha
3. Modal yang dibutuhkan dan kemungkinan penambahan modal
4. Rencana pembagian modal
5. Jangka waktu berdirinya perusahaan, dll
Status perusahaan dikategorikan menjadi 2 yaitu :
1. Tidak berbadan hukum, cirinya:
 Tidak berdiri sendiri
 Kekayaan perusahan dan pemilik tidak terpisahkan
 Tanggung jawab pemilik tidak terbatas
Contoh : Perusahan Perseorangan, Persekutuan Firma, Persekutuan
Komanditer(CV)
2. Berbadan hukum, cirinya:
 Berdiri sendiri
 Kekayaan perusahaan trpisah dengan kekayaan pemilik
 Tanggungjawab pemilik terbatas sesuai modalnya di perusahaan
Contoh : Perseroan Terbatas (PT), koperasi, Yayasan, dll

Badan Usaha Tidak Berbadan Hukum
 Perusahan Perseorangan
Pemilik bentuk usaha ini adalah satu orang. Orang ini bertanggung
jawab terhadap mengawasi segala jalannya usaha, memperoleh semua
keuntungan dan resiko yang ada. Orang ini memiliki tanggung jawab penuh
terhadap hutang yang ditanggung perusahaan apabila mengalami kerugian.
Hal ini karena seluruh harta kekayaan pribadi berada dalam status jainan
bagi usah yang dijankanny.Bentuk usaha ini biasanya dipilih dalam usaha
kecil/permulaan.
Tidak ada izin khusus dari pemerintah untuk tata-cara perijinan
mendirikan perusahan perseorangan, biasanya perijinan dikeluarkan oleh
pemerintah daerah setempat.
Kelebihan
:
1. Mudah membentuk dan membubarkanya ( dibanyak negara biasanya tidak
perlu izin dari pemerintah)
2. Pengorganisasian relative mudah
3. Kebebasan mutlak pemilik dalam pengambilan keputuan
4. Pemilik dapat menerima sebanyak mungkin keuntungannya
5. Pajak yang murah karena pajak yang dibata pajak pribadi
6. Kerahasian kondisi financial terjamin
Kelemahan
:
1. Tanggung jawab pemilik yang tidak berbatas
2. Sumber dana terbatas
3. Kemampuan manajemen yang kurang baik
4. Kelangsungan usaha belum terjamin
5. Kurangnya kesempatan untuk karyawan mengembangkan kemampuannya.
Contoh
:
Hampir semua perusahaan perseorangan berada dalam bentuk usaha
kecil dan usaha menengah, seperti pedagang enceran dan wholesale,
percetakan dan penerbitan dalam skala kecil, warung makan, salon
kecantikan, rental computer, dan lembaga kursus .
 Perusahaan Persekutauan (Firma)
Firma memiliki arti “bersama” yaitu nama orang (sekutu) yang digunakan
menjadi nama perusahaan. Denga kata lain, bentuk usaha bisnis firma
berarti suatu persekutuan organisasi bisnis dimana dua orang atau lebih
bertindak sebagai pemilik perusahaan, sehingga tanggung jawab dan hak
yang ada akan ditanggung bersama-sama oleh mereka yang mendirikannya.
Firma adalah perseroan yang didirikan untuk menjalankan suatu perusahaan
dibawah satu nama bersama dimana peserta-pesertanya langsung dan
sendiri-sendiri bertanggung jawab sepenuhnya kepada pihak ketiga.
Bentuk persekutan ini dapat dikatan suatu persekutuan atas dasar
sukarela, dimana sumber-sumber yang dimiliki oleh dua orang atau lebih
menjadi suatu usaha atau bisnis. Modal yang diinvertasikan masing-masing
pun tidak harus sama. Tidak harus dalam bentuk uang, bias juga dalam
bentuk jasa. Jika tidak terdapat perjanjian khusus, biasanya setiap partner
akan mendapat laba dan rugi yang sama dari modal yang ditanam.
Untuk menghindari perselisihan dalam pembagian laba dan rugi,
biasanya dibentuk perjanjian tertulis yang dapat dengan tegas
menyampaikan keamanan kepentingannya. Adapapun bentuk kontak
persekutuan memuat hal-hal sebagai berikut:
a. Nama dari persekutuan dan partner.
b. Lokasi dan tipe usaha.
c. Periode waktu dalam perjanjian.
d. Jumlah dan jenis modal dari masing-masing partner.
e. Metode pembagian laba dan rugi.
f.
Gaji, jumlah pengmbilan dan bunga yang diizinkan diambil pada modal
persekutuan.
g. Masing-masing kekuatan dan keterbatasan partener dalam manajemen
persekutan.

h.
1.
2.
3.
4.

5.

1.
2.

3.
4.

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Proseur pemasukan dan pemberhentian suatu partner dan pemberhentian
usaha.
Kelebihan
:
Prosedur pendiriannya relative mudah.
Modal yang ada lebih banyak karena sumber modal berasal dari dua atau
lebih orang.
Meningkatkan kepercayaan kreditor, semakin banyak pemilik maka kreditor
akan lebih percaya memberikan pijamannya
Prospek persekutuan yang tumbuh dan berkembang, adanya variasi dalam
manajemen dan banyaknya sumber modal akan meningkatkan prospek dari
persekutuan untu tumbuh dan berkembang memperluas produksi dan
pemasarannya.
Keahlian dan keterampilan akan lebih bertambah mengingan partnerpartner pendiri firma memiliki kemampuan yang berbeda-beda, sehingga
mereka dapat saling melengkapi kemampuan dan kekurangannya.
Kelemahan
:
Tanggung jawab tak terbatas para sekutu/angota terhadap hutang
perusahaan.
Jangka waktu yang tidak terjamin, secara hokum, suatu perekutuan dapat
diberhentikan karena adanya kematian, ketidakmampuan atau penarikan
salah satu partner. Jika seorang partner menjula kepentingannya atau
masuknya anggota partner yang baru makan persekutuan dianggap mati.
Lemahnya pengendalian.
Cukup berbahaya karena ada kemungkinan partner tida mematuhi
pesekutuan hal itu karena setiap partner memiliki kepentingannya masingmasing.
Keduduka dan fungsi partner menurut Lupiyoadi R. dan Wacik J (1998:60-61)
Otensible partner, berperan aktif pada bisnis yang dijalankandan dikenal
oleh pihak-pihak berkepentingan. Berfungsi sebagai general partner.
Aktif partner, partner yang berperan aktif dalam bisnis dan dapat berfungsi
sebagai ostensible partner.
Secret partner, berperan aktif namun kesertaanya dirahasiakan
Dormant partner, tidak berperan aktif namun kesertaanya dikenal oleh
pihak berkepentingan sebagai partner
Nominal partner, ikut serta dalam suatu CV namun kesertaanya diwakilkan
oleh seseorang.
Subpartner, seorang yang dikontrak partner dalam CV untuk membantu
kelancaran jalannya Cv
Limited partner, harus meminta persetujuannya lebih dahulu apabila
hartanya ingin dijadikan modal

 Perseroan Komanditer (CV)
Peseroan komanditer adalah suatu persekutuan untuk menjalankan suatu
perusahaan yang dibentuk anatra satu orang atau lebih orang dimana
sebagian sekutu bertanggung jawab secara terbatas, sementara sekutu lain
bertanggung jawab secara tidak terbatas.
Pendirian CV :
1. Pembuatan akte pendirian
Melalui akte dibawah tangan
Melalui akte otentik, yaitu akta notaries
2. Pendaftaran akte ke Pengadilan Negeri setempat
3. Penguman akte pendirian dalam Berita Negara
Kelebihan
:
1. Pendiriannya relative mudah
2. Modal yang ada lebih banyak karena berasal dari para pendiri yang terdiri
dari lebih satu orang
3. Kemampuan mendapatkan kredit akan lebih besar
4. Manajeman dapat didiversifikasikan
5. Peluang melakukan penjualan dan pemasan akan lebih banyak
Kelemahan
:

1.

Sebagin anggota/ sekutu memiliki tanggung jawab yang berbeda sehingga
akan lebih mudah timbul konflik antar anggota.
2. Jangka watu yang tidak menentu, rawan konflik antara sekutu
komplementer (orang yang bertanggung jawab penuh) dengan sekutu
komanditer (orang yang bertanggung jawab secara terbatas).
3. Kekuasaan dan pengawasan komples karena ada dua jenis keanggotaan.
4. Sukar untu menarik kembali inverstasi, terutama bagi sekutu
komplementer.

Badan Usaha Berbentuk Badan Hukum
 Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan Terbatas secara hokum sudah dianggap sebagai suatu badan
hokum, yang berarti terpisah dari individu-individuyang memilikinya. Pt
didirikan berdasarkan perjanjian, melakuan kegiatan usaha dengan dasar
yang terbagi atassaham-saham yang ada dalam perusahan itu.
Pemilikan saham-saham PT yan terbesar, biasanya berarti bahwa para
pemilik tidak dapat semuanya menjadi pemimpin. Para pemegag saham
yang mempunyai hak suara satu untuk tiap saham yang mereka miliki,
mereka dapat memilih satu dewan direktur. Dewan itu yag menentukan
kebijaksaan umum dan mengkaji para pemimpin junior yang akan
menjalankan kebijakaan umum ini dalam keputusan yang lebih rinci.
Kelebihan
:
1. Tanggung jawab atas utang yang terbatas, dimana tanggung jawab utang
yang harus dibayar terbatas atas jumlah saham yang dimiliki.
2. Adanya jual-beli saham.
3. Umumnya memiliki jangka waktu yang lebih lama
4. Lebih mudah memdapat pinaman yang besar dengan tingat bunga yang
rendah.
5. Adanya kemungkinan melakukan ahli teknologi dan ilmu dimana para
pemegang saham dapat dengan mudah menyewa tenaga manejemen
professional untuk menjalankna perusahaan yang ada.
Kelemahan
:
 Pembuatan PT yang cukup rumit serta biaya yang mahal.
 Perbedaan kepentingan dimana para pemegang saham minoritas dapat
dikalahkan oleh pemegang saham mayoritas. Dan yang sangat berkuasa
adalah pemegang saham yang paling besar.
 PT sangat terikat pada peraturan – peraturan yang berlaku di daerah itu,
sehinnga jenis atau bidang usaha PT sangat terbatas.
 Wajib membuat laporan keberbagai pihak
 Pembayaran pajak yang cukup mahal.
 Tidak ada rahasia mengenai penjualan, laba yang dillaporkan pada pemegang
saham sehinnga dapat digunakan pesaing untuk menjatuhkan.
 Koperasi
Dalam UU No.25 1992, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan
orang serang atau badan hokum sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, seta ikut serta
dalam pembangunan perekonomian yang menuju masyarakat maju, adil,
dan makmur berlandasan Pancasila dan UUD 1945.
Cirri – cirri
:
1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
2. Penegelolaan secara demokratis
3. Pembagian Sisa Hasil Usaha berdasarkan besar jasa usaha masing-masing
anggota.
4. Pemberian balas jasa terhadap modal
5. Adanya kemandirian
Modal koperasi :

1.
2.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
-

Modal sendiri : Simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan, dan
Hibah
Modal pinjaman; anggota, Koperasi lain, bank, Penerbit obligasi dan surat
hutang lain
Sumber-sumbet lain yang sah.
Jenis koperasi :
Koperasi simpan pinjam
Kopersi konsumsi
Koperasi produksi
Koperasi pemasaran
Koperasi unit usaha
Koperasi sekolah
Koperasi fungsional
Koperasi Pegawai Negeri
Koperasi Angkatan ABRI
Koperasi karyawan

 Yayasan
Yayasan adalah badan usaha yang bergerak dalam bidang sosial, termasuk
kegiatan-kegiatan manusiawi. Yayasan tidak diatur dalam KUHP, melainkan
diserahkan kepda yurisprudensi dan kebiasan.yayasan didirikan oleh orang
yang masih hisup atau orang yang sudah meningggal melalui surat
wasiatnya. Berikut adalah syarat untuk mendirikan yayasan:
1. Syarat materil
Syarat yang harus dipenuhi, seperti pemisahan kekayaan pribadi dengan
yayasan, tujuan yayasan bukan untuk komersil, dan adanya aturan untuk
setiap anggota yayasan
2. Syarat formal
Yayasan harus didirikan berdasarkan akta otentik, yang didalamnya memuat:
a. Kekayaan antara pendiri dan yayasan dipisahkan
b. Nama dan tempat kedudukan yayasan
c. Tujuan dari pembentukan yayasan serta susuran pengurus
d. Cara pmbubaran yayasan
e. Cara penggunaan sisa kekayaan dari yayasan yang telah dibubarkan.

Badan Usaha yang Dimiliki Pemerintah

 BUMN
BUMN adalah badan Usaha Milik Negara yang dimana segala modal dan
kepemilikannnya adalah milik pemerintah atau negara. Dalam UU No 9/1969
ada 3 macam perusahaan negara (BUMN) yaitu: PERJAN, PERM dan
PERSERO, PERUM dan PERJAN. Semuanya bukan organisasi yang hanya
mencari keuntungan saja, melalinkan juga bertujuan untuk melayani
masyarakat yang sifatnya non saham.
Ciri BUMN :
1. Atas kepemilikan adalah dibawah kuasa pemerintah atau negara
2. BUMN didirikan dengan maksud untuk melayani kepentingan mayarakat
umum, sehinggasegala kegiatan yang dilakukan ditujukkan untuk member
manfaat bagi kesejahteraan masyarakat.
3. Modl BUMN umumnya berasal dari negara sebagai kekayaan negara yang
terpisah
 Perusahaan Jawatan / PERJAN
Perusahaan jawatan merupakan perusahan milik pemerintah yang
memiliki tujuan untuk mensejahterahkan masyarakat umum (public service)
dengan focus kepentingan masyarakat banyak.
Cirri-ciri
:
1. Tujuan utama melayani kepentingan umum
2. Mendapat faislitas negara
3. Status karyawan adalah pegawai negeri
4. Dipimpin oleh seorang kepala yang adalah bawahan dari suatu Dapartemen
atau Direktorat Jenderal.
5. Terikat pada ketentuan hukum yang berlaku.

6.

Mendapat subsidi dari pemerintah namun tetap harus memperhatikan
system bisnis dengan benar dan baik.
7. Pengawasan seperti suatu Dapartemen atau Pemda.
 Perusahaan Umum (PERUM)
Perum adalah perusahaan yang mencari kenuntungan namun tetap
memperhatikan kepentingan umum.
Cirri-ciri
:
1. Berstatus badan hokum
2. Umunya bergerak dibidang vital
3. Modal yang ada adalah milik pemerintah atau negara
4. Dipimpin oleh Direksi
5. Status karyawan adalah pegawai perusahaa nagara
6. Tujuannya
mencari
keuntungan
tanpa
melupakan
kepentingan
umum.keemilikan nama dan kekayaan sendiri sehingga dapat bebas
bergerak.
7. Terikat di hukum perdata
 Persero
Persero adalah perusahaan milik pemerintah yang berbentuk seperti PT
Cirri-ciri
:
1. Memiliki tujuan mencari keuntungan
2. Modal berasal dari negara dengan kekyaan negara yang dipisahkan.
3. Tidak memiliki fasilitas negara
4. Status karyawan pegawai swasta biasaa
5. Peran pemerintah terbatas sebagai pemegang saham
6. Memiliki status hukum yaitu badan hukum perdata dalam bentuk PT
7. Hubungan usaha diatur dalam hukum perdata seperti PT Telkom dan POS
Indonesia
 BUMD
BUMD atau Badan Usaha Milik Daerah adala perusahaan yang didirikan
berdasarkan peraturan daerah setempat. Dimana seluruh atau sebagian
kekayaan adalah milik pemerintah daerah. Pengurusnya adalah Geburnus
atau kepala daerah setempat yang kemudian menunjuk direksi. BUMD pada
umumnya bertujuan untuk menunjangn pembangunan ekonomi daerah itu.
Kareana laba yang diperoleh akan masuk ke pendapatan daerah dan dapat
dipergunakan dalam pembangunan daerah tersebut.
Contoh : PDAM

BENTUK-BENTUK PENGGABUNGAN USAHA
 Joint Venture
Joint venture adalah bentuk kerjasama antara beberapa perusahaan yang
biasanya berasala dari banyak negara untuk memodali berdirinya
perusahaan baru di negara tertentu. Tujuan uatama dari joint venture adalah
menggabungkan perseroan dengan keahlian-keahlian yang berbeda untuk
dapat dikontribusikan dalam keberhsilan suatu proyek-proyek tertentu.
Joint venture biasanya dilakukan untuk suatu proyek dalam skala besardan
untuk promosi perusahaan baru yang perlu modal besar.
Cirri-ciri
:
1. Adanya batasan dalam proyek tertentu
2. Jangka waktu berdasarkan perjanjian dan akan berakhir saat proyek juga
telah terselesaikan
3. Di bawah kekuasaan seorang menejer yang namanya tertera dalam usaha
4. Jika proyek sudah terselesaikan maka akan dibagi laba serta ruginya
kepada partisipan
 Cooperatives
Cooperatives dibentuk untuk penyusunan secara kolektif dimana semua
anggota menggabungkan sumber-sumbernya untuk membeli barang dalam
partai besar dan menjualnya diantara yang lainnya. Cooperative lebih

mengutamakan member jasa kepada anggotanya daripada mendapat laba
untuk pemilik.
1.
2.
3.
4.

Cirri-ciri
:
Keanggotaan terbuka bagi siapa saja
Satu suara untuk satu anggota
Tidak adanya pinjaman pada pelanggan
Distribusi dari suplus dibuat sebanding dengan besarnya pembelian yang
dibuat

 Franchise
Francgise adalah suatu system pemasaran yang berkisar pada perjanjian
sah antara dua pihak yang salah satunya (franchise) diberi hak istimewa
untuk menjalankan bisnis sebagai pemilik pribadi namu dengan syarat
perusahaan dijalankan melalui metode yang diarahkan oleh pihak lain
(franchisor). Perusahan franchise biasanya member anggota system tersebut
dengan nama, logo, produk, prosedur pengoperasian, dan lain-lain.
Kelebihan
:
1. Pelatihan formal
2. Adanya bantuan keuangan
3. Metode pemasaran yang menarik
4. Adanya bantun manajemen
5. Jangka waktu permulaan bisnis lebih cepat
6. Tinggal kegagalan akan lebih rendah
Kelemahan
:
1. Pajak franchise
2. Harus ada royalty yang dibayarkan
3. Adanya batas pertumbuhan
4. Dalam pengoperasian kurang bebas
 Trust
Trust merupakan hasil dari penggabungan beberapa perusahaan menjadi
satu perusahaan dimana masing-masing perusahaan yang bergabung
melebur diri (fusi). Hasil penggabungan ini merupakan perusahaan dengan
modal yang besar

Daftar pustaka
1. Amirullah dan Hardjanto, Imam, 2005. Pengantar Bisnis, Edisi
Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta
2. Nilasari,Irma dan Wiludjeng,Sri, 2006. Pengantar Bisnis, Edisi
Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta

3 Bentuk Perusahaan Atas
Dasar Kepemilikan
1. Perusahaan perseorangan:
Perusahaan perseorangan adalah bisnis yang kepemilikannya dipegang
oleh satu orang. Pemilik perusahaan perseorangan memiliki tanggung
jawab tak terbatas atas harta perusahaan. Artinya, apabila bisnis
mengalami kerugian, pemiliklah yang harus menanggung seluruh
kerugian itu.
Kelebihan perusahaan perseorangan :
– Mudah dibentuk dan mudah dihentikan
– Pemilik memiliki hak atas seluruh laba
– Kewenangan penuh untuk mengambil keputusan
– Bentuk kepemilikan perusahaan yang paling ekonomis untuk
dimulai

Kelemahan perusahaan perseorangan :
– Pemilik memiliki kewajiban yang tidak terbatas atas hutang bisnis,
sehingga jika terjadi
kebangkrutan maka harta pribadi ikut disita.
– Tidak ada perbedaan pendapatan pribadi dengan pendapatan
usaha, sehingga seluruh
pendapatan usaha dikenakan pajak sebagai pendapatan pribadi.
– Kelangsungan perusahaan terbatas pada usia pemiliknya
– Jumlah ekuitas yang dapat dihimpun terbatas pada jumlah kekayaan
pribadi pemili:

2.

Persekutuan

Persekutuan adalah bentuk bisnis dimana dua orang atau lebih bekerja
sama mengoperasikan perusahaan untuk mendapatkan profit. Sama
seperti perusahaan perseorangan, setiap sekutu (anggota
persekutuan) memiliki tanggung jawab tak terbatas atas harta
perusahaan.

Keunggulan persekutuan :


Mudah didirikan



Keahlian yang saling melengkapi



Pembagian laba



Pengumpulan modal yang lebih besar



Tidak terkena pajak pemerintah

Kelemahan persekutuan :


kewajiban takterbatas pada setidaknya seorang sekutu



akumulasi modal


kesulitan untuk menyingkirkan kepentingan persekutuan tanpa
membubarkan persekutuan


kurangnya kesinambungan



potensi konflik pribadi dan wewenang

Persekutuan dibagi menjadi 2 bagian yaitu:
Firma
Firma adalah sebuah bentuk persekutuan untuk menjalankan usaha
antara dua orang atau lebih dengan memakai nama bersama. Pemiliki
firma terdiri dari beberapa orang yang bersekutu dan masing-masing
anggota persekutuan menyerahkan kekayaan pribadi sesuai yang
tercantum dalam akta pendirian perusahaan.

Keunggulan firma:


Badan usaha firma lebih mudah untuk memperluas usahanya



Semua keputusannya diambil bersama-sama.


Badan usaha firma tidak memerlukan akte, jadi pendiriannya
relatif lebih mudah

Kelemahan firma:

Apabila salah seorang anggota membatalkan perjanjian untuk
menjalankan usaha bersama maka secara otomatis badan usaha firma
menjadi bubar sehingga kelangsungan perusahaan tidak menentu.
Atau Jika salah satu anggota membuat kerugian, maka kerugian
tersebut juga ditanggung oleh anggota yang lain.

CV
CV atau Comanditaire Venootschap adalah bentuk usaha yang
merupakan salah satu alternatif yang dapat dipilih oleh para
pengusaha yang ingin melakukan kegiatan usaha dengan modal yang
terbatas. Karena, berbeda dengan PT yang mensyaratkan minimal
modal dasar sebesar Rp. 50jt dan harus di setor ke kas Perseroan
minimal 25%nya, untuk CV tidak ditentukan jumlah modal minimal.
Jadi, misalnya seorang pengusaha ingin berusaha di industri rumah
tangga, percetakan, biro jasa, perdagangan, catering, dll dengan
modal awal yang tidak terlalu besar, dapat memilih CV sebagai
alternatif Badan Usaha yang memadai

Keunggulan cv:
– Modal yang dikumpulkan lebih besar
– Lebih mudah menerima suntikan dana dikarenakan badan usaha
persekutuan komanditer
sudah cukup populer di Indonesia
– Kemampuan manajemennya lebih besar
– Pendiriannya relatif lebih mudah jika dibandingkan dengan PT.

Kelemahan cv:
– Sebagian anggota atau sekutu di persekutuan komanditer
mempunyai tanggung jawab
tidak terbatas
– Kelangsungan hidupnya tidak menentu
– Sulit untuk menarik kembali modal yang telah ditanam, terutama
bagi sekutu pimpinan

3. Perseroan
Perseroan adalah bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh beberapa
orang dan diawasi oleh dewan direktur. Setiap pemilik memiliki
tanggung jawab yang terbatas atas harta perusahaan. Macam-macam
perseroan yang dilihat dari berbagai sudut pandang, yakni:

1. Dilihat dari segi kepemilikan
a. Perseroan Terbatas Biasa
Merupakan PT dimana para pendirinya, pemegang saham dan
pengurusnya adalah warga Negara Indonesia dan badan hukum
Indonesia.
b. Perseroan Terbatas Terbuka
Merupakan PT yang didirikan dalam rangka penanaman modal yang
dimungkinkan warga negara asing atau badan hukum asing menjadi
pendiri, pemegang saham, dan pengurusnya.
c. Perseroan Terbatas PERSERO
Merupakan PT milik pemerintah melalui Badan Usaha Milik Negara
(BUMN). Perseroan terbatas jenis ini sebagian besar pengaturannya
tunduk pada ketentuan tentang Badan Usaha Milik Negara. Biasanya
perusahaan jenis ini. Kata perseroan ditulis di belakang nama
perseroan terbatas tersebut. Contoh: PT Telkom (Persero).

2. Dilihat dari segi status perseroan terbatas terbagi dalam:
a. Perseroan Tertutup
Perseroan tertutup merupakan Perseroan Terbatas yang modal dan
jumlah pemegang sahamnya memenuhi kriteria tertentu dan
perseroan yang tidak melakukan penawaran umum.
b. Perseroan Terbuka
Perseroan Terbuka maksudnya adalah perseroan yang modal dan
jumlah pemegang sahamnya memenuhi kriteria tertentu dan
perseroan yang melakukan penawaran umum, sesuai dengan
peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
Kelebihan perseroan :

– mudah memperoleh dan menambah modal dengan jalan menjual
saham
– profesionalisme pengelola dapat diandalkan
– tanggung jawab pemilik sebatas saham yang dimilikinya
– mudah memperoleh kredit dari bank

kelemahan perseroan :


proses pendirian memerlukan perijinan yang lama dan rumit


spekulasi saham di bursa saham menyebabkan labilnya
permodalan usaha