Pengembangan sekolah berdasarkan kultur (1)
Pengembangan sekolah berdasarkan kultur
Di sekolah)*
Oleh Sadiman*
Pendahuluan
Ketika kita membicarakan masalah pendidikan tak lepas dari tiga aspek penyokong
kemajuan pendidikan yaitu pemerintah, pengelola pendidikan dan masyarakat. Sebagai
pengola pendidikan pada tingkat terendah dan terdepan serta sebagai ujung tombak kita
dituntut untuk memberikan pelayanan yang prima, inovatif, kreatif dan selalu ingin maju.
Dalam
kurikulum
2004 atau kurikulum
berbasis
kompetensi
sekolah,
sekolah,
dan
guru
diberikan keleluasaan
mengembangkan
sekolah sesuai dengan
untuk
kepala
kemampuan dan kondisi
atau
Setiap
mempunyai
sekolah
kultur
sekolah.
kondisi
dan permasalahan yang
berbeda,
mulai
sarana
keadaan
dan
prasarana,
dari
guru,
intake siswa dan kultur
budaya siswa kondisi
seperti
ini
kita sebagai pengelola
sekolah
dituntut
menjadikan
untuk
mengembangkan
terus
sekolah
seesuai
dengan kondisi sekolah masing-masing.
Disamping masalah diatas otonomi daerah dalam koridor Negara
Republik Indonesia telah memberikan daerah memiliki kewenagan yang
lebih banyak dalam pengelolaan termasuk pengelola pendidikan.
Di sekolah)*
Oleh Sadiman*
Pendahuluan
Ketika kita membicarakan masalah pendidikan tak lepas dari tiga aspek penyokong
kemajuan pendidikan yaitu pemerintah, pengelola pendidikan dan masyarakat. Sebagai
pengola pendidikan pada tingkat terendah dan terdepan serta sebagai ujung tombak kita
dituntut untuk memberikan pelayanan yang prima, inovatif, kreatif dan selalu ingin maju.
Dalam
kurikulum
2004 atau kurikulum
berbasis
kompetensi
sekolah,
sekolah,
dan
guru
diberikan keleluasaan
mengembangkan
sekolah sesuai dengan
untuk
kepala
kemampuan dan kondisi
atau
Setiap
mempunyai
sekolah
kultur
sekolah.
kondisi
dan permasalahan yang
berbeda,
mulai
sarana
keadaan
dan
prasarana,
dari
guru,
intake siswa dan kultur
budaya siswa kondisi
seperti
ini
kita sebagai pengelola
sekolah
dituntut
menjadikan
untuk
mengembangkan
terus
sekolah
seesuai
dengan kondisi sekolah masing-masing.
Disamping masalah diatas otonomi daerah dalam koridor Negara
Republik Indonesia telah memberikan daerah memiliki kewenagan yang
lebih banyak dalam pengelolaan termasuk pengelola pendidikan.