6. Penghantaran Listrik dalam Larutan
1
Larutan Elektrolit (2):
“Penghantaran Listrik dalam Larutan”
EVI SAPINATUL BAHRIAH, S.PD, M.PD
JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA FITK, UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2016/2017
2
1. Mekanisme Penghantaran Listrik
Aliran listrik melalui suatu konduktor logam melibatkan
perpindahan elektron dari potensial negatif yang tinggi ke
potensial negatif lainnya yang rendah.
Dalam penghantar elektronik, seperti padatan dan lelehan
logam, penghantaran berlangsung melalui perpindahan
elektron langsung melalui penghantar dengan pengaruh dari
potensial yang diterapkan. Dalam hal ini atom-atom penyusun
penghantar tidak terlibat dalam proses tersebut.
3
Penghantar elektrolitik, yaitu mencakup larutan elektrolit dan lelehan
garam-garam, penghantaran berlangsung melalui perpindahan ion-ion
baik positif maupun negatif menuju elektrode-elektrode. Migrasi ini
tidak hanya melibatkan perpindahan listrik dari satu elektrode ke
elektrode yang lain tetapi juga melibatkan adanya transport materi dari
satu bagian konduktor ke bagian lainnya.
Aliran listrik pada penghantar elektrolitik selalu disertai dengan
perubahan kimia pada elektrode-elektrodenya dan reaksinya bersifat
khas dan tertentu bergantung pada zat-zat penyusun konduktor
tersebut dan juga jenis elektrodenya.
4
Proses mengalirnya arus listrik melalui konduktor elektrolitik yang
disertai dengan perubahan kimia ELEKTROLISIS
Mekanisme elektrolisis elektron masuk dan keluar dari larutan
terjadi melalui perubahan kimia pada elektrode-elektodenya,
bukan karena elektron-elektron tersebut mengalir dalam larutan
5
Reaksi
elektrolisis berlangsung di dalam sel elektrolitik yang
terdiri dari satu jenis larutan, atau leburan elektrolit dan
memiliki 2 macam elektroda, yaitu:
Pada katoda (kutub -) terjadi reaksi reduksi
Pada anoda (kutub +) terjadi reaksi oksidasi
6
7
Reaksi elektrolisis pada katoda
Ion H+ dari suatu asam direduksi menjadi gas hidrogen
Ion-ion logam larutan alkali, alkali tanah, Al, dan Mn tidak
direduksi yang direduksi adalah air
Ion-ion logam lainnya yang tidak termasuk kelompok di atas
direduksi lalu mengendap pada katoda
Ion-ion yang berasal dari lelehan/leburan senyawa alkali dan
alkali tanah direduksi lalu mengendap di katoda
8
Reaksi elektrolisis pada anoda
Anoda C, Au dan Pt tidak mengalami perubahan, tetapi anoda
Ni, Cu, Ag, dsb turut bereaksi karena anoda C dan Pt bersifat
inert.
Ion OH- dari basa dioksidasi menjadi gas O2
Ion sisa asam yang mengandung oksigen tidak teroksidasi
yang dioksidasi adalah air.
Ion sisa asam yang tidak mengandung oksigen seperti Cl-, Br-,
dan I- akan teroksidasi.
9
2. Coulometer
Alat yang digunakan untuk menentukan jumlah listrik yang
mengalir melalui sirkuit dengan cara menganalisis jumlah zat
yang terlibat dalam reaksi akibat adanya aliran listrik tersebut
Coulometer
Coulometer menerapkan hukum Faraday tentang elektrolisis
10
Faraday menemukan bahwa massa zat yang terlibat dalam reaksi
pada elektrode berbanding lurus dengan jumlah listrik yang
mengalir pada larutan atau lelehan elektrolit
1 faraday = 1 mol elektron
e = Ar/n
C = i.t
1 F = 96500 C
m = e . F = eti/96500
11
Apabila dua sel atau lebih dialiri arus listrik dalam jumlah yang
sama maka perbandingan massa zat-zat yang dihasilkan
sebanding dengan massa ekuivalen zat-zat tersebut Hukum
Faraday 2.
m1/m2 = e1/e2
12
Coulometer terdiri dari cawan platina yang berfungsi sebagai
katode dan perak murni sebagai anode.
Elektrolitnya merupakan larutan perak nitrat
Coulometer dapat memberikan hasil dengan ketelitian di atas
0,05 %
Coulometer lain adalah coulometer iodium (ketepatan tinggi
dengan kalium iodide dan elektroda inert) dan coulometer
tembaga (tidak terlalu akurat dengan larutan tembaga sulfat
sebagai elektrodenya)
13
14
Contoh
Dalam suatu proses elektrolisis, cawan platina yang digunakan
sebagai coulometer yang dirangkai seri dengan sel elektrolisis air
bertambah beratnya sebesar 0,5 gram. Perkirakan banyaknya
gelembung gas oksigen yang dilepaskan jika diasumsikan
diameter gelembung adalah 1 mm pada 300 K dan 1 atm?
15
3. Bilangan Angkut
Bilangan angkut fraksi dari arus total yang dibawa oleh masingmasing ion dalam larutan
𝑄𝑖 𝐼𝑖
=
𝑡𝑖 =
𝑄
𝐼
Penentuan Bilangan Angkut dengan Cara
Hittorf
16
Salah satu cara untuk menentukan bilangan angkut melalui
analisis perubahan konsentrasi larutan di setiap bagian sel Hittorf
akibat adanya sejumlah listrik yang dialirkan kedalamnya
Penentuan bilangan angkut dengan cara Hittorf didasarkan pada
perubahan konsentrasi elektrolit di sekitar elektrode-elektrode
yang disebabkan oleh aliran listrik melalui elektrolit
Prinsip dari cara ini adalah dengan membagi sel ke dalam tiga
bagian yaitu: daerah anoda, tengah, dan katode
17
Analisis larutan saat arus di alirkan pada sel
Berdasarkan pada aliran listrik sel Hittrorf yang diisi dengan larutan AgNO3 dengan
elektroda perak:
Di daerah anoda (+):
1.
Jumlah Ag+ yang ada = Ag+ mula-mula + Ag+ hasil reaksi - Ag+ yang pindah dari anoda
ke katoda
2.
Jumlah NO3- yang ada = NO3- mula-mula + NO3- yang pindah dari anoda ke katoda
Di daerah katoda (-):
1.
Jumlah Ag+ yang ada = Ag+ mula-mula - Ag+ hasil reaksi + Ag+ yang pindah dari anoda
ke katoda
2.
Jumlah NO3- yang ada = NO3- mula-mula - NO3- yang pindah dari anoda ke katoda
18
Analisis larutan:
Di daerah anoda (+):
1. Jumlah Na+ yang ada = Na+ mula-mula - Na+ yang pindah dari anoda ke
katoda
2. Jumlah Cl- yang ada = Cl- mula-mula - Cl- hasil reaksi + Cl- yang pindah
dari katoda ke anoda
Di daerah katoda (-):
1. Jumlah Na+ yang ada = Na+ mula-mula + Na+ yang pindah dari anoda ke
katoda
2. Jumlah Cl- yang ada = Cl- mula-mula + Cl- hasil reaksi - Cl- yang pindah
dari katoda ke anoda
19
Contoh
Sel Hittorf diisi dengan larutan NaCl dan dielektrolisis dengan
elektroda platina. Larutan NaCl awal mempunyai konsentrasi 0,1
m. elektrolisis dilangsungkan sampai 1,92 gram Ag diendapkan
pada coulometer yang dihubungkan secara seri dengan sel
Hittorf. Setelah itu larutan di bagian anoda dikeluarkan dan
dibilas dengan larutan NaCl semula sehingga diperoleh 301,3
gram larutan yang mengandung 0,0235 mol NaCl. Tentukan
bilangan angkut Na+ dan Cl-?
Penentuan Bilangan Angkut dengan Cara
Pergerakan Bebas (moving Boundary)
20
Cara Pergerakan Bebas (moving Boundary) salah satu cara
untuk menentukan bilangan angkut yang didasarkan pada
pergerakan ion-ion ketika beda potensial diterapkan
𝑄+
𝑡+ =
𝑄
21
Contoh
Bilangan angkut Na+ dalam larutan NaCl 0,02 M ditentukan
dengan cara gerakan batas. Batas antara larutan NaCl dan CdCl2
bergerak sejauh 6,0 cm dalam waktu 34,5 menit dengan kuat arus
1,60 mA. Luas penampang sel 0,120 cm2. hitunglah bilangan
angkut Na+?
22
4. Hantaran Larutan
Penghantaran listrik merupakan suatu fenomena transport, yakni
perpindahan sesuatu yang bermuatan (baik dalam bentuk
elektron maupun ion) melalui sistem
Salah satu persamaan hantaran listrik yaitu:
𝐼=
∆∅
𝑅
Hukum Ohm
I= kuat arus yang mengalir (Ampere) ; ∆∅= beda potensial listrik
(volt); R=hambatan listrik (ohm, Ω)
23
Hambatan sepanjang medium bergantung pada ukuran dari
konduktor. Untuk konduktor dengan luas penampang yang sama:
𝜌𝑙
𝑅=
𝐴
R= hambatan (Ω); ρ= hambatan jenis (Ω m); l= panjang
penampang (m); A= luas penampang (m2)
24
Kebalikan dari hambatan adalah hantaran (L)
Kebalikan hambatan jenis adalah hantaran jenis atau daya
hantar jenis (k, dibaca kappa):
1 1 𝐴
𝐴
𝐿= = × =𝑘
𝑅 𝜌 𝑙
𝑙
L= hantaran (Ω-); k= hantaran jenis (Ω-m-);
25
Pengukuran Hantaran Jenis Larutan
Hantaran jenis larutan elektrolit tidak dapat diukur langsung,
yang dapat diukur langsung adalah hambatan dari suatu larutan
elektrolit
Hambatan suatu elektrolit tidak dapat diukur dengan baik jika
digunakan arus searah, karena akan terjadi peristiwa elektrolisis
yang menyebabkan perubahan konsentrasi elektrolit dan
penumpukan hasil elektrolisis pada elektroda akan mengubah
hambatan larutan. Oleh karena itu, untuk menghilangkannya
digunakan arus bolak balik
26
Sel hantaran (disimpan pada penangas dengan T tetap)
ditempatkan di satu sisi dari jembatan Wheatstone (Lihat hal. 79).
𝑅2
𝑅
=
𝑅1 𝑅3
ATAU
𝑅2 𝑅3
𝑅=
𝑅1
27
Hantaran Molar
Hantaran molar (Λm) hantaran jenis per satuan konsentrasi
molar
𝑘
Λ𝑚 =
𝐶
C= konsentrasi
28
5. Penerapan dari Pengukuran Daya Hantar
1.
Titrasi konduktometri
2.
Penentuan hasil kali kelarutan
3.
Penentuan tetapan disosiasi
29
Titrasi konduktometri
Titrasi konduktometri
pengukuran daya hantar
Pengukuran daya hantar dapat digunakan untuk menentukan
titik akhir titrasi
titrasi
yang
dilakukan
melalui
Penentuan hasil kali kelarutan
30
Kelarutan garam-garam yang sukar larut dapat ditentukan melalui
pengukuran daya hantarnya.
Selisih hantaran jenis yang dihasilkan merupakan hantaran jenis
untuk garamnya sendiri, yakni:
K (garam)= K (larutan jenuh garam tersebut dalam air) – K (air)
Berdasarkan K (garam) daya hantar molarnya adalah:
𝐾 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚
𝐾 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚
Λ=
=
𝐶
𝑠
31
Karena sistem bekerja pada garam yang sukar larut, konsentrasi
larutannya rendah sehingga sifatnya dapat dianggap sama dengan
larutan pada pengenceran tak terhingga.
Dengan demikian dapat diasumsikan bahwa Λ ≅ Λ∞ sehingga:
𝐾
𝑠= ∞
Λ
Nilai Λ∞ dapat diperoleh dari data daya hantaran molar ionionnya pada pengenceran tak terhingga
32
Tabel: hantaran molar beberapa ion pada pengenceran tak terhingga dalam pelarut air pada
25oC dan 1 atm
Kation
H3O+
Λ∞ (Ω-cm2-mol-)
Anion
Λ∞ (Ω-cm2-mol-)
350,0
OH-
73,5
F-
K+
73,5
Br-
78,14
Na+
50,1
Cl-
76,3
Ag+
62,1
NO3-
71,4
Ca2+
118,0
CH3COO-
40,8
Mg2+
106,1
SO42-
160,04
NH4+
199,2
55,4
33
Contoh:
Pada 298 K larutan jenuh AgCl dalam air mempunyai hantaran
jenis 1,86x10-4 Ω-m-. Sementara hantaran jenis untuk air
adalah 6,0x10-8 Ω-m-. Tentukan kelarutan dan konstanta
kelarutan AgCl tersebut dalam air
Penentuan tetapan disosiasi
34
Pada konsentrasi tertentu, elektrolit lemah hanya terdisosiasi
sebagian dengan derajat disosiasi (α).
Arrhenius menyatakan bahwa α berhubungan dengan
hantaran molarnya melalui persamaan:
Λ
𝛼= ∞
Λ
35
TERIMA KASIH
Larutan Elektrolit (2):
“Penghantaran Listrik dalam Larutan”
EVI SAPINATUL BAHRIAH, S.PD, M.PD
JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA FITK, UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2016/2017
2
1. Mekanisme Penghantaran Listrik
Aliran listrik melalui suatu konduktor logam melibatkan
perpindahan elektron dari potensial negatif yang tinggi ke
potensial negatif lainnya yang rendah.
Dalam penghantar elektronik, seperti padatan dan lelehan
logam, penghantaran berlangsung melalui perpindahan
elektron langsung melalui penghantar dengan pengaruh dari
potensial yang diterapkan. Dalam hal ini atom-atom penyusun
penghantar tidak terlibat dalam proses tersebut.
3
Penghantar elektrolitik, yaitu mencakup larutan elektrolit dan lelehan
garam-garam, penghantaran berlangsung melalui perpindahan ion-ion
baik positif maupun negatif menuju elektrode-elektrode. Migrasi ini
tidak hanya melibatkan perpindahan listrik dari satu elektrode ke
elektrode yang lain tetapi juga melibatkan adanya transport materi dari
satu bagian konduktor ke bagian lainnya.
Aliran listrik pada penghantar elektrolitik selalu disertai dengan
perubahan kimia pada elektrode-elektrodenya dan reaksinya bersifat
khas dan tertentu bergantung pada zat-zat penyusun konduktor
tersebut dan juga jenis elektrodenya.
4
Proses mengalirnya arus listrik melalui konduktor elektrolitik yang
disertai dengan perubahan kimia ELEKTROLISIS
Mekanisme elektrolisis elektron masuk dan keluar dari larutan
terjadi melalui perubahan kimia pada elektrode-elektodenya,
bukan karena elektron-elektron tersebut mengalir dalam larutan
5
Reaksi
elektrolisis berlangsung di dalam sel elektrolitik yang
terdiri dari satu jenis larutan, atau leburan elektrolit dan
memiliki 2 macam elektroda, yaitu:
Pada katoda (kutub -) terjadi reaksi reduksi
Pada anoda (kutub +) terjadi reaksi oksidasi
6
7
Reaksi elektrolisis pada katoda
Ion H+ dari suatu asam direduksi menjadi gas hidrogen
Ion-ion logam larutan alkali, alkali tanah, Al, dan Mn tidak
direduksi yang direduksi adalah air
Ion-ion logam lainnya yang tidak termasuk kelompok di atas
direduksi lalu mengendap pada katoda
Ion-ion yang berasal dari lelehan/leburan senyawa alkali dan
alkali tanah direduksi lalu mengendap di katoda
8
Reaksi elektrolisis pada anoda
Anoda C, Au dan Pt tidak mengalami perubahan, tetapi anoda
Ni, Cu, Ag, dsb turut bereaksi karena anoda C dan Pt bersifat
inert.
Ion OH- dari basa dioksidasi menjadi gas O2
Ion sisa asam yang mengandung oksigen tidak teroksidasi
yang dioksidasi adalah air.
Ion sisa asam yang tidak mengandung oksigen seperti Cl-, Br-,
dan I- akan teroksidasi.
9
2. Coulometer
Alat yang digunakan untuk menentukan jumlah listrik yang
mengalir melalui sirkuit dengan cara menganalisis jumlah zat
yang terlibat dalam reaksi akibat adanya aliran listrik tersebut
Coulometer
Coulometer menerapkan hukum Faraday tentang elektrolisis
10
Faraday menemukan bahwa massa zat yang terlibat dalam reaksi
pada elektrode berbanding lurus dengan jumlah listrik yang
mengalir pada larutan atau lelehan elektrolit
1 faraday = 1 mol elektron
e = Ar/n
C = i.t
1 F = 96500 C
m = e . F = eti/96500
11
Apabila dua sel atau lebih dialiri arus listrik dalam jumlah yang
sama maka perbandingan massa zat-zat yang dihasilkan
sebanding dengan massa ekuivalen zat-zat tersebut Hukum
Faraday 2.
m1/m2 = e1/e2
12
Coulometer terdiri dari cawan platina yang berfungsi sebagai
katode dan perak murni sebagai anode.
Elektrolitnya merupakan larutan perak nitrat
Coulometer dapat memberikan hasil dengan ketelitian di atas
0,05 %
Coulometer lain adalah coulometer iodium (ketepatan tinggi
dengan kalium iodide dan elektroda inert) dan coulometer
tembaga (tidak terlalu akurat dengan larutan tembaga sulfat
sebagai elektrodenya)
13
14
Contoh
Dalam suatu proses elektrolisis, cawan platina yang digunakan
sebagai coulometer yang dirangkai seri dengan sel elektrolisis air
bertambah beratnya sebesar 0,5 gram. Perkirakan banyaknya
gelembung gas oksigen yang dilepaskan jika diasumsikan
diameter gelembung adalah 1 mm pada 300 K dan 1 atm?
15
3. Bilangan Angkut
Bilangan angkut fraksi dari arus total yang dibawa oleh masingmasing ion dalam larutan
𝑄𝑖 𝐼𝑖
=
𝑡𝑖 =
𝑄
𝐼
Penentuan Bilangan Angkut dengan Cara
Hittorf
16
Salah satu cara untuk menentukan bilangan angkut melalui
analisis perubahan konsentrasi larutan di setiap bagian sel Hittorf
akibat adanya sejumlah listrik yang dialirkan kedalamnya
Penentuan bilangan angkut dengan cara Hittorf didasarkan pada
perubahan konsentrasi elektrolit di sekitar elektrode-elektrode
yang disebabkan oleh aliran listrik melalui elektrolit
Prinsip dari cara ini adalah dengan membagi sel ke dalam tiga
bagian yaitu: daerah anoda, tengah, dan katode
17
Analisis larutan saat arus di alirkan pada sel
Berdasarkan pada aliran listrik sel Hittrorf yang diisi dengan larutan AgNO3 dengan
elektroda perak:
Di daerah anoda (+):
1.
Jumlah Ag+ yang ada = Ag+ mula-mula + Ag+ hasil reaksi - Ag+ yang pindah dari anoda
ke katoda
2.
Jumlah NO3- yang ada = NO3- mula-mula + NO3- yang pindah dari anoda ke katoda
Di daerah katoda (-):
1.
Jumlah Ag+ yang ada = Ag+ mula-mula - Ag+ hasil reaksi + Ag+ yang pindah dari anoda
ke katoda
2.
Jumlah NO3- yang ada = NO3- mula-mula - NO3- yang pindah dari anoda ke katoda
18
Analisis larutan:
Di daerah anoda (+):
1. Jumlah Na+ yang ada = Na+ mula-mula - Na+ yang pindah dari anoda ke
katoda
2. Jumlah Cl- yang ada = Cl- mula-mula - Cl- hasil reaksi + Cl- yang pindah
dari katoda ke anoda
Di daerah katoda (-):
1. Jumlah Na+ yang ada = Na+ mula-mula + Na+ yang pindah dari anoda ke
katoda
2. Jumlah Cl- yang ada = Cl- mula-mula + Cl- hasil reaksi - Cl- yang pindah
dari katoda ke anoda
19
Contoh
Sel Hittorf diisi dengan larutan NaCl dan dielektrolisis dengan
elektroda platina. Larutan NaCl awal mempunyai konsentrasi 0,1
m. elektrolisis dilangsungkan sampai 1,92 gram Ag diendapkan
pada coulometer yang dihubungkan secara seri dengan sel
Hittorf. Setelah itu larutan di bagian anoda dikeluarkan dan
dibilas dengan larutan NaCl semula sehingga diperoleh 301,3
gram larutan yang mengandung 0,0235 mol NaCl. Tentukan
bilangan angkut Na+ dan Cl-?
Penentuan Bilangan Angkut dengan Cara
Pergerakan Bebas (moving Boundary)
20
Cara Pergerakan Bebas (moving Boundary) salah satu cara
untuk menentukan bilangan angkut yang didasarkan pada
pergerakan ion-ion ketika beda potensial diterapkan
𝑄+
𝑡+ =
𝑄
21
Contoh
Bilangan angkut Na+ dalam larutan NaCl 0,02 M ditentukan
dengan cara gerakan batas. Batas antara larutan NaCl dan CdCl2
bergerak sejauh 6,0 cm dalam waktu 34,5 menit dengan kuat arus
1,60 mA. Luas penampang sel 0,120 cm2. hitunglah bilangan
angkut Na+?
22
4. Hantaran Larutan
Penghantaran listrik merupakan suatu fenomena transport, yakni
perpindahan sesuatu yang bermuatan (baik dalam bentuk
elektron maupun ion) melalui sistem
Salah satu persamaan hantaran listrik yaitu:
𝐼=
∆∅
𝑅
Hukum Ohm
I= kuat arus yang mengalir (Ampere) ; ∆∅= beda potensial listrik
(volt); R=hambatan listrik (ohm, Ω)
23
Hambatan sepanjang medium bergantung pada ukuran dari
konduktor. Untuk konduktor dengan luas penampang yang sama:
𝜌𝑙
𝑅=
𝐴
R= hambatan (Ω); ρ= hambatan jenis (Ω m); l= panjang
penampang (m); A= luas penampang (m2)
24
Kebalikan dari hambatan adalah hantaran (L)
Kebalikan hambatan jenis adalah hantaran jenis atau daya
hantar jenis (k, dibaca kappa):
1 1 𝐴
𝐴
𝐿= = × =𝑘
𝑅 𝜌 𝑙
𝑙
L= hantaran (Ω-); k= hantaran jenis (Ω-m-);
25
Pengukuran Hantaran Jenis Larutan
Hantaran jenis larutan elektrolit tidak dapat diukur langsung,
yang dapat diukur langsung adalah hambatan dari suatu larutan
elektrolit
Hambatan suatu elektrolit tidak dapat diukur dengan baik jika
digunakan arus searah, karena akan terjadi peristiwa elektrolisis
yang menyebabkan perubahan konsentrasi elektrolit dan
penumpukan hasil elektrolisis pada elektroda akan mengubah
hambatan larutan. Oleh karena itu, untuk menghilangkannya
digunakan arus bolak balik
26
Sel hantaran (disimpan pada penangas dengan T tetap)
ditempatkan di satu sisi dari jembatan Wheatstone (Lihat hal. 79).
𝑅2
𝑅
=
𝑅1 𝑅3
ATAU
𝑅2 𝑅3
𝑅=
𝑅1
27
Hantaran Molar
Hantaran molar (Λm) hantaran jenis per satuan konsentrasi
molar
𝑘
Λ𝑚 =
𝐶
C= konsentrasi
28
5. Penerapan dari Pengukuran Daya Hantar
1.
Titrasi konduktometri
2.
Penentuan hasil kali kelarutan
3.
Penentuan tetapan disosiasi
29
Titrasi konduktometri
Titrasi konduktometri
pengukuran daya hantar
Pengukuran daya hantar dapat digunakan untuk menentukan
titik akhir titrasi
titrasi
yang
dilakukan
melalui
Penentuan hasil kali kelarutan
30
Kelarutan garam-garam yang sukar larut dapat ditentukan melalui
pengukuran daya hantarnya.
Selisih hantaran jenis yang dihasilkan merupakan hantaran jenis
untuk garamnya sendiri, yakni:
K (garam)= K (larutan jenuh garam tersebut dalam air) – K (air)
Berdasarkan K (garam) daya hantar molarnya adalah:
𝐾 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚
𝐾 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚
Λ=
=
𝐶
𝑠
31
Karena sistem bekerja pada garam yang sukar larut, konsentrasi
larutannya rendah sehingga sifatnya dapat dianggap sama dengan
larutan pada pengenceran tak terhingga.
Dengan demikian dapat diasumsikan bahwa Λ ≅ Λ∞ sehingga:
𝐾
𝑠= ∞
Λ
Nilai Λ∞ dapat diperoleh dari data daya hantaran molar ionionnya pada pengenceran tak terhingga
32
Tabel: hantaran molar beberapa ion pada pengenceran tak terhingga dalam pelarut air pada
25oC dan 1 atm
Kation
H3O+
Λ∞ (Ω-cm2-mol-)
Anion
Λ∞ (Ω-cm2-mol-)
350,0
OH-
73,5
F-
K+
73,5
Br-
78,14
Na+
50,1
Cl-
76,3
Ag+
62,1
NO3-
71,4
Ca2+
118,0
CH3COO-
40,8
Mg2+
106,1
SO42-
160,04
NH4+
199,2
55,4
33
Contoh:
Pada 298 K larutan jenuh AgCl dalam air mempunyai hantaran
jenis 1,86x10-4 Ω-m-. Sementara hantaran jenis untuk air
adalah 6,0x10-8 Ω-m-. Tentukan kelarutan dan konstanta
kelarutan AgCl tersebut dalam air
Penentuan tetapan disosiasi
34
Pada konsentrasi tertentu, elektrolit lemah hanya terdisosiasi
sebagian dengan derajat disosiasi (α).
Arrhenius menyatakan bahwa α berhubungan dengan
hantaran molarnya melalui persamaan:
Λ
𝛼= ∞
Λ
35
TERIMA KASIH