BAB IV HASIL PENELITIAN - Pengaruh variasi berat glukosa pada filtrat tomat (solanum lycopersicum (L) Commune) dan lama fermentasi acetobacter xylinum terhadap tingkat ketebalannata de tomato - Digital Library IAIN Palangka Raya
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Data diambil dari semua unit penelitian yang sudah dilaksanakan, berupa
hasil pengukuran tingkat ketebalan lapisan nata dari bahan sari buah tomat dengan
variasi berat glukosa yang berbeda dengan satuan cm. Tingkat ketebalan adalah
ukuran dari tinggi nata berbahan dasar buah tomat dengan variasi berat glukosa
yang telah ditentukan yang berbentuk pada medium pertumbuhan yang berupa
gelas kaca. Parameter yang diukur pada penelitian ini adalah tingkat ketebalan
nata yang dihasilkan oleh perlakuan dan berupa variasi berat glukosa dan lama
waktu fermentasi Acetobacter xylinum pada media pertumbuhan.Berdasarkan
tingkat ketebalan lapisan nata berbahan dasar sari buah tomat dilakukan pada
umur 8, 10, 12, 14 dan 16 hari setelah pemberian perlakuan.
A. Data Hasil Pengukuran Ketebalan Lapisan Nata de tomato Berdasarkan
Variasi Berat Glukosa dan Waktu Fermentasi
Hasil penghitungan analisis variasi untuk pengaruh lama waktu fermentasi
terhadap tingkat ketebalan nata de tomato, berdasarkan variasi berat glukosa dan
lama waktu fermentasi menunjukan bahwa tomat memiliki pengaruh terhadap
perbedaan tingkat ketebalan lapisan selulosa yang terbentuk. Hal ini dapat dilihat
pada Tabel 4.1 berikut :
Tabel 4.1 Rata-rata Pengaruh Variasi Berat GlukosaPada Filtrat Tomat
(Solanum
lycopersicum
(L)
42
Commune)
Terhadap
Tingkat
43
Nata
Ketebalan
De
Ditransformasikan Ke
No
Perlakuan
2
3
A1(100 gr)
A2(150 gr)
A3(200 gr)
Sebelum
Dan
Sesudah
π
(π± + )
π
Data Asli
Total
1
Tomato,
Data Transformasi
X
Total
X
F1
2,3
0,766
3,375
1,125
F2
2,7
0,900
3,549
1,183
F3
3,1
1,033
3,715
1,238
F4
3,6
1,200
3,909
1,303
F5
4,7
1,566
4,312
1,437
F1
1,8
0,600
3,417
1,049
F2
2,4
0,800
3,42
1,140
F3
3,7
1,233
3,95
1,317
F4
4,1
1,366
4,1
1,367
F5
5,2
1,733
4,482
1,494
F1
2,6
0,866
3,506
1,169
F2
2,9
0,966
3,633
1,211
F3
3,2
1,066
3,755
1,252
F4
4,6
1,533
4,277
1,426
F5
4,9
1,633
4,381
1,460
Berdasarkan Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa variasi berat glukosa
berpengaruh terhadap tingkat ketebalan lapisan selulosa yang dihasilkan.Zona
44
tinggi ukuran ketebalan lapisan selulosa yang dihasilkan sangat bervariasi dari
setiap interval berat glukosa.
Selanjutnya
untuk
mengetahui pengaruh variasi berat glukosa terhadap tingkat ketebalan lapisan
nata de tomato dilakukan analisis varians, yang ringkasan analisis variansinya
dapat dilihat pada Tabel 4.2, sedangkan perhitungan selengkapnya tercantum pada
lampiran.
Tabel 4.2 Ringkasan Analisis Variansi Untuk Pengaruh Variasi Berat
Glukosa Pada Filtrat Tomat
(Solanum lycopersicum (L)
Commune) Terhadap Tingkat Ketebalan Nata de Tomato, Setelah
Ditransformasikan
Sumber
Db
π±+
JK
π
π
(Lama Fermentasi 8x24 jam)
KT
keragaman
Fhitung
Ftabel
5%
Perlakuan
2
0,022
0,011
Galat
6
0,521
0,087
Total
8
0,126 Tn 5,14
1%
10,92
Keterangan :
*
= Berbeda Nyata
**
= Berbeda Sangat Nyata
Tn
= Tidak Berbeda Nyata
Tabel di atas menunjukan bahwa berat glukosa dengan lama fermentasi
8x24 jam dengan menggunakan sari buah tomat terhadap ketebalan lapisan
selulosa, mempunyai pengaruh tidak berbeda nyata, terlihat dari Fhitung yang lebih
45
kecil dari Ftabel 1%, sehingga hipotesis penelitian (HI) ditolak sedangkan hipotesis
penelitian (HO) diterima dan tidak dilanjutkan dengan uji BNT
Gambar 4.1 GrafikPengaruh Variasi Berat Glukosa Pada Filtrat Tomat
(Solanum lycopersicum (L) Commune) Terhadap Tingkat
Ketebalan Nata de Tomato, Setelah Ditransformasikan
Centimeter
(Lama Fermentasi 8x24 jam)
1.18
1.16
1.14
1.12
1.1
1.08
1.06
1.04
1.02
1
0.98
π±+
π
π
1.169
1.125
Tingkat Ketebalan
1.049
Keterangan
A1= 100 gr
A2= 150 gr
A3= 200 gr
A1
A2
A3
Perlakuan
Berdasarkan Gambar 4.1 di atas, digambarkan bahwa pada lama waktu
fermentasi 8x24 jam terjadi peningkatan tingkat ketebalan lapisan nata de tomato
yang terbentuk, dimana variasi glukosa A1 (100 gr) dengan rata-rata 1,125 cm
lebih besar dibandingkan dengan variasi glukosa A2 (150 gr) rata-rata 1,049.
46
Akan tetapi, variasi glukosa A3 (200 gr) mempunyai tingkat ketebalan yang lebih
tinggi dibanding variasi glukosa lainnya, yaitu rata-rata 1,169
Tabel 4.3 Ringkasan Analisis Variansi Untuk Pengaruh Variasi Berat
Glukosa Pada Filtrat Tomat
(Solanum lycopersicum (L)
Commune) Terhadap Tingkat Ketebalan Nata de Tomato, Setelah
Ditransformasikan
π±+
π
π
(Lama Fermentasi 10x24 jam)
Ftabel
Sumber
Db
JK
KT
Fhitung
keragaman
Perlakuan
2
0,007
0,0035
Galat
6
0,002
0,00033
Total
8
10,61*
5%
1%
5,14
10,92
Keterangan :
*
= Berbeda Nyata
**
= Berbeda Sangat Nyata
Tn
= Tidak Berbeda Nyata
Tabel di atas menunjukkan bahwa berat glukosa dengan lama fermentasi
10x24 jam dengan menggunakan sari buah tomat terhadap ketebalan lapisan
selulosa, berpengaruh berbeda nyata, terlihat dari Fhitung yang lebih besar dari Ftabel
47
5% dan lebih kecil dari Ftabel 1%, sehingga hipotesis penelitian (HI) dapat diterima
sedangkan hipotesis penelitian (HO) ditolak pada taraf signifikan 1% dan 5%.
Pengamatan tingkat ketebalan lapisan selulosa memiliki nilai Koefisien
Keragaman (KK) sebesar (9,7). Mendukung nilai ) Ftabel 1% (10,92) yang lebih
besar dari Fhitung (10,61) yang menunjukan adanya variasi data yang masuk dalam
syarat keragaman taraf 5%.
Uji lanjut yang digunakan untuk mengetahui taraf optimal dari pengaruh
setiap taraf perlakuan berat glukosa dengan menggunakan bahan dasar sari buah
tomat terhadap ketebalan lapisan nata de tomato dilakukan dengan uji BNT (5%)
karena nilai Fhitung pada pengamatan berat glukosa menggunakan sari buah tomat
terhadap tingkat ketebalan lapisan nata de tomato sebesar 10,61
Tabel 4.4 Uji BNT (5%) Untuk Pengaruh Variasi Berat Glukosa Pada Filtrat
Tomat
(Solanum lycopersicum (L) Commune) Terhadap Tingkat
Ketebalan Nata de Tomato, Setelah Ditransformasikan
(Lama Fermentasi 10x24 jam)
No Perlakuan
Total
X
1
A1
3,549
1,183
a
2
A2
3,42
1,140
a
3
A3
3,633
1,211
BNT 5% =0,0363
Notasi
b
π±+
π
π
48
Berdasarkan hasil dari uji BNT 1% lama waktu fermentasi dengan
menggunakan sari bauh tomat memiliki pengaruh berbeda nyata terhadap
ketebalan lapisan selulosa yang terbentuk. Pada taraf perlakuan A1 (100 gr)
memiliki notasi dengan huruf a, pada taraf perlakuan A2 (150 gr) mempunyai
notasi huruf a karena mempunyai nilai yang lebih rendah dari taraf perlakuan A1,
sedangkan untuk taraf perlakuan A3 (200 gr) mempunyai notasi huruf b . Notasinotasi di atas menunjukkan bahwa angka dari rata-rata tingkat ketebalan yang
dimiliki oleh huruf yang berbeda berarti memiliki pengaruh yang berbeda sangat
nyata antara masing-masing pelakuan. Berdasarkan hasil uji BNT 1% pada Tabel
4.5 di atas dapat dinyatakan bahwa variasi berat glukosa pada filtrat tomat
(Solanum lycopersicum (L) Commune) yang paling efektif dalam menghasilkan
Nata de Tomato dengan tingkat ketebalan terbaik ada pada berat glukosa A3 (200
gr) untuk lama waktu fermentasi 10x24 jam.
Gambar 4.2 GrafikPengaruh Variasi Berat Glukosa Pada Filtrat Tomat
(Solanum lycopersicum (L) Commune) Terhadap Tingkat
Ketebalan Nata de Tomato, Setelah Ditransformasikan
(Lama Fermentasi 10x24 jam)
π±+
π
π
49
1.211
1.22
Centimeter
1.2
1.183
Tingkat Ketebalan
1.18
1.16
Keterangan
A1= 100 gr
A2= 150 gr
A3= 200 gr
1.14
1.14
1.12
1.1
A1
A2
A3
Perlakuan
Tabel 4.5 Ringkasan Analisis Variansi Untuk Pengaruh Variasi Berat
Glukosa Pada Filtrat Tomat
(Solanum lycopersicum (L)
Commune) Terhadap Tingkat Ketebalan Nata de Tomato, Setelah
Ditransformasikan
Sumber
Db
π±+
π
π
JK
(Lama Fermentasi 12x24 jam)
KT
Fhitung
keragaman
Perlakuan
2
0,01
0,005
Galat
6
0,0023
0,0004
Total
8
12,5**
Ftabel
5%
1%
5,14
10,92
Keterangan :
*
= Berbeda Nyata
**
= Berbeda Sangat Nyata
Tn
= Tidak Berbeda Nyata
Tabel di atas menunjukkan bahwa berat glukosa dengan lama fermentasi
12x24 jam dengan menggunakan sari buah tomat terhadap ketebalan lapisan
50
selulosa, mempunyai pengaruh yang sangat nyata, terlihat dari Fhitung yang lebih
besar dari Ftabel, sehingga hipotesis penelitian (HI) dapat diterima sedangkan
hipotesis penelitian (HO) ditolak pada taraf signifikan 1% dan 5%.
Pengamatan tingkat ketebalan lapisan selulosa memiliki nilai Koefisien
Keragaman (KK) sebesar (7,8) mendukung nilai Fhitung (12,5) yang lebih besar
dari nilai Ftabel 1% (10,92) yang menunjukkan adanya variasi data yang masuk
dalam syarat keragaman taraf 1%.
Uji lanjut yang digunakan untuk mengetahui taraf optimal dari pengaruh
setiap taraf perlakuan berat glukosa dengan menggunakan bahan dasar sari buah
tomat terhadap ketebalan lapisan nata de tomato dilakukan dengan uji BNT (1%)
karena nilai Fhitung pada pengamatan berat glukosa menggunakan sari buah tomat
terhadap tingkat ketebalan lapisan nata de tomato sebesar 12,5
Tabel 4.6 Uji BNT (1%) Untuk Pengaruh Variasi Berat Glukosa Pada Filtrat
Tomat
(Solanum lycopersicum (L) Commune) Terhadap Tingkat
Ketebalan Nata de Tomato, Setelah Ditransformasikan
(Lama Fermentasi 12x24 jam)
No Perlakuan
Total
x
Notasi
1
A1
3,715
1,238
a
2
A2
3,95
1,317
b
3
A3
3,755
1,252
b
π±+
π
π
51
BNT 1% =0,1911
Berdasarkan hasil dari uji BNT 1% lama waktu fermentasi dengan
menggunakan sari bauh tomat memiliki pengaruh yang sangat nyata terhadap
ketebalan lapisan selulosa yang terbentuk. Pada taraf perlakuan A1 (100 gr)
memiliki notasi dengan huruf a, pada taraf perlakuan A2 (150 gr) mempunyai
notasi huruf b, sedangkan untuk taraf perlakuan A3 mempunyai notasi huruf b .
Notasi-notasi diatas menunjukan bahwa angka dari rata-rata tingkat ketebalan
yang dimiliki oleh huruf yang berbeda berarti memiliki pengaruh yang berbeda
sangat nyata antara masing-masing pelakuan.
Gambar 4.3 GrafikPengaruh Variasi Berat Glukosa Pada Filtrat Tomat
(Solanum lycopersicum (L) Commune) Terhadap Tingkat
Ketebalan Nata de Tomato, Setelah Ditransformasikan
(Lama Fermentasi 12x24 jam)
π±+
π
π
52
1.34
1.317
1.32
Tingkat Ketebalan
Centimeter
1.3
1.28
1.26
1.24
1.252
1.238
1.22
Keterangan
A1= 100 gr
A2= 150 gr
A3= 200 gr
1.2
1.18
A1
A2
A3
Perlakuan
Berdasarkan Gambar 4.3 di atas, digambarkan bahwa pada lama waktu
fermentasi 12x24 jam terjadi peningkatan tingkat ketebalan lapisan nata de tomato
yang terbentuk, dimana variasi glukosa A1 (100 gr) dengan rata-rata 1,238, lebih
kecil di bandingkan dengan variasi berat glukosa A2 (150 gr) rata-rata 1,317. Akan
tetapi variasi berat glukosa A3 (200 gr) mempunyai tingkat yang lebih tinggi
dibandingkan dengan varia glukosa A1 (100 gr) yaitu rata-rata 1,252
Tabel 4.7 Ringkasan Analisis Variansi Untuk Pengaruh Variasi Berat
Glukosa Pada Filtrat Tomat
(Solanum lycopersicum (L)
Commune) Terhadap Tingkat Ketebalan Nata de Tomato, Setelah
Ditransformasikan
π±+
π
π
(Lama Fermentasi 14x24 jam)
53
Sumber
Db
JK
KT
Fhitung
keragaman
Perlakuan
2
0,022
0,011
Galat
6
0,011
0,002
Total
8
5,5*
Ftabel
5%
1%
5,14
10,92
Keterangan :
*
= Berbeda Nyata
**
= Berbeda Sangat Nyata
Tn
= Tidak Berbeda Nyata
Tabel di atas menunjukkan bahwa berat glukosa dengan lama fermentasi
14x24 jam dengan menggunakan saribuah tomat terhadap ketebalan lapisan
selulosa, mempunyai pengaruh berbeda nyat, terlihat dari Fhitung yang lebih kecil
dari Ftabel 1% dan lebih besar dari Ftabel 5%, sehingga hipotesis penelitian (H I)
dapat diterima sedangkan hipotesis penelitian (HO) ditolak pada taraf signifikan
1% dan 5%.
Pengamatan tingkat ketebalan lapisan selulosa memiliki nilai Koefisien
Keragaman (KK) sebesar (2,21) mendukung nilai nilai Ftabel 1% (10,92) yang
lebih besar dari Fhitung (5,5) yang menunjukan adanya variasi data yang masuk
dalam syarat keragaman taraf 5%.
Uji lanjut yang digunakan untuk mengetahui taraf optimal dari pengaruh
setiap taraf perlakuan berat glukosa dengan menggunakan bahan dasar sari buah
tomat terhadap ketebalan lapisan nata de tomato dilakukan dengan uji BNT (5%)
54
karena nilai Fhitung pada pengamatan berat glukosa menggunakan sari buah tomat
terhadap tingkat ketebalan lapisan nata de tomato sebesar 5,5
Tabel 4.8 Uji BNT (1%) Untuk Pengaruh Variasi Berat Glukosa Pada Filtrat
Tomat
(Solanum lycopersicum (L) Commune) Terhadap Tingkat
Ketebalan Nata de Tomato, Setelah Ditransformasikan
(Lama Fermentasi 14x24 jam)
No Perlakuan
Total
X
Notasi
1
A1
3,909
1,303
a
2
A2
4,1
1,367
3
A3
4,277
1,426
π±+
π
π
b
c
BNT 5% =0,0880
Berdasarkan hasil dari uji BNT 5% lama waktu fermentasi dengan
menggunakan sari bauh tomat memiliki pengaruh berbeda nyata terhadap
ketebalan lapisan selulosa yang terbentuk. Pada taraf perlakuan A1 (100 gr)
memiliki notasi dengan huruf a, pada taraf perlakuan A2 (150 gr) mempunyai
notasi huruf b, sedangkan untuk taraf perlakuan A3 mempunyai notasi huruf c .
Notasi-notasi diatas menunjukan bahwa angka dari rata-rata tingkat ketebalan
yang dimiliki oleh huruf yang berbeda berarti memiliki pengaruh yang berbeda
sangat nyata antara masing-masing pelakuan.
55
Gambar 4.4 GrafikPengaruh Variasi Berat Glukosa Pada Filtrat Tomat
(Solanum lycopersicum (L) Commune) Terhadap Tingkat
Ketebalan Nata de Tomato, Setelah Ditransformasikan
Centimeter
(Lama Fermentasi 14x24 jam)
1.44
1.42
1.4
1.38
1.36
1.34
1.32
1.3
1.28
1.26
1.24
π±+
π
π
1.426
Tingkat Ketebalan
1.367
Keterangan
A1= 100 gr
A2= 150 gr
A3= 200 gr
1.303
A1
A2
A3
Perlakuan
Berdasarkan Gambar 4.4 di atas ketebalan lapisan nata yang dihasilkan
mengalami peningkatan tingkat ketebalan, dimana variasi glukosa A1 (100gr)
memiliki rata-rata tingkat ketebalan 1,303 cm, sedangkan untuk variasi glukosa
A2 (150 gr) mempunyai ketebalan rata-rata 1,367 cm, dan untuk variasi glukosa
A3 (200) mempunyai tingkat ketebalan yang paling tinggi dibandingkan dengan
variasi glukosa yang lainnya yaitu rata-rata 1,426 cm.
Tabel 4.9 Ringkasan Analisis Variansi Untuk Pengaruh Variasi Berat
Glukosa Pada Filtrat Tomat
(Solanum lycopersicum (L)
56
Commune) Terhadap Tingkat Ketebalan Nata de Tomato, Setelah
π±+
Ditransformasikan
Sumber
Db
JK
π
π
(Lama Fermentasi 16x24 jam)
KT
Fhitung
keragaman
Perlakuan
2
0,005
0,0025
Galat
6
0,007
0,0003
Total
8
8,333*
Ftabel
5%
1%
5,14
10,92
Keterangan :
*
= Berbeda Nyata
**
= Berbeda Sangat Nyata
Tn
= Tidak Berbeda Nyata
Tabel di atas menunjukkan bahwa berat glukosa dengan lama fermentasi
16x24 jam dengan menggunakan sari buah tomat terhadap ketebalan lapisan
selulosa, mempunyai pengaruh berbeda nyata, terlihat dari Fhitung yang lebih kecil
dari Ftabel 1% dan lebih besar dari Ftabel 5%, sehingga hipotesis penelitian (H I)
dapat diterima sedangkan hipotesis penelitian (HO) ditolak pada taraf signifikan
1% dan 5%.
Pengamatan tingkat ketebalan lapisan selulosa memiliki nilai Koefisien
Keragaman (KK) sebesar (8,3) mendukung nilai Fhitung (8,333) yang lebih besar
dari nilai Ftabel 5% (10,92) yang menunjukan adanya variasi data yang masuk
dalam syarat keragaman taraf 5%.
Uji lanjut yang digunakan untuk mengetahui taraf optimal dari pengaruh
57
setiap taraf perlakuan berat glukosa dengan menggunakan bahan dasar sari buah
tomat terhadap ketebalan lapisan nata de tomato dilakukan dengan uji BNT (5%)
karena nilai Fhitung pada pengamatan berat glukosa menggunakan sari buah tomat
terhadap tingkat ketebalan lapisan nata de tomato sebesar 8,333
Tabel 4.10 Uji BNT (1%) Untuk Pengaruh Variasi Berat Glukosa Pada
Filtrat Tomat
Tingkat
(Solanum lycopersicum (L) Commune) Terhadap
Nata
Ketebalan
Ditransformasikan
π±+
π
π
de
Tomato,
Setelah
(Lama Fermentasi 16x24 jam)
No Perlakuan
Total
X
Notasi
1
A1
4,312
1,437
a
2
A2
4,482
1,494
b
3
A3
4,381
1,460
b
BNT 5% =0,0345
Berdasarkan hasil dari uji BNT 1% lama waktu fermentasi dengan
menggunakan sari bauh tomat memiliki pengaruh yang berbeda nyata terhadap
ketebalan lapisan selulosa yang terbentuk. Pada taraf perlakuan A1 (100 gr)
memiliki notasi dengan huruf a, pada taraf perlakuan A2 (150 gr) mempunyai
notasi huruf b, sedangkan untuk taraf perlakuan A3 mempunyai notasi huruf b
juga karena memiliki nilai yang lebih kecil dari taraf perlakuan A2. Notasi-notasi
di atas menunjukan bahwa angka dari rata-rata tingkat ketebalan yang dimiliki
58
oleh huruf yang berbeda berarti memiliki pengaruh yang berbeda sangat nyata
antara masing-masing pelakuan.
Gambar 4.5 GrafikPengaruh Variasi Berat Glukosa Pada Filtrat Tomat
(Solanum lycopersicum (L) Commune) Terhadap Tingkat
Nata
Ketebalan
Centimeter
Ditaransformasikan
1.5
1.49
1.48
1.47
1.46
1.45
1.44
1.43
1.42
1.41
1.4
de
π±+
π
π
Tomato,
Setelah
(Lama Fermentasi 16x24 jam)
1.494
Tingkat Ketebalan
1.46
Keterangan
A1= 100 gr
A2= 150 gr
A3= 200 gr
1.437
A1
A2
A3
Perlakuan
Berdasarkan Gambar 4.5 di atas, digambarkan bahwa pada lama waktu
fermentasi 16x24 jam terjadi peningkatan tingkat ketebalan lapisan nata de tomato
yang terbentuk, dimana variasi glukosa A1 (100 gr) dengan rata-rata 1,437, lebih
kecil di bandingkan dengan variasi berat glukosa A2 (150 gr) rata-rata 1,494. Akan
tetapi variasi berat glukosa A3 (200 gr) mempunyai tingkat yang lebih tinggi
dibandingkan dengan varia glukosa A1 (100 gr) yaitu rata-rata 1,460
59
Tabel 4.11 Rata-Rata Pengaruh Lama Waktu Fermentasi Acetobacter
xylinum Terhadap Tingkat KetebalanNata de Tomato, Sebelum
Dan Sesudah Ditransformasikan Ke
No
1
2
3
4
5
Perlakuan
Data Asli
π
(π± + )
π
Data Transformasi
Total
X
Total
X
F1
100 gr
2,3
0,766
3,375
1,125
(8x24 jam)
150 gr
1,8
0,6
3,147
1,049
200 gr
2,6
0,866
3,506
1,169
F2
100 gr
2,7
0,900
3,549
1,183
(10x24 jam)
150 gr
2,4
0,800
3,42
1,140
200 gr
2,9
0,966
3,633
1,211
F3
100 gr
3,1
1,033
3,715
1,238
(12x24 jam)
150 gr
3,7
1,233
3,95
1,317
200gr
3,2
1,066
3,755
1,252
F4
100 gr
3,6
1,200
3,909
1,303
(14x24 jam)
150 gr
4,1
1,366
4,1
1,367
200 gr
4,6
1,533
4,277
1,426
F5
100 gr
4,7
1,566
4,312
1,437
(16x24 jam)
150 gr
5,2
1,733
4,482
1,494
60
200 gr
4,9
1,633
4,381
1,460
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa, lama waktu fermentasi
berpengaruh
terhadap
tingkat
ketebelan
lapisan
selulosa
yang
dihasilkan.Zona tinggi lapisan selulosa yang dihasilkan sangat bervariasi
dari setiap interval lama waktu fermentasi.
Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh lama waktu fermentasi
terhadap variasi berat glukosa pada filtrat tomat dan lama waktu
fermentasi Acetobacter xylinum terhadap tingkat ketebalan nata de tomato,
dilakukan analisis varians, yang ringkasan analisis variansinya dapat
dilihat pada Tabel 4.13.
Tabel 4.12 Ringkasan Analisis Variansi Untuk Pengaruh Lama Fermentasi
Acetobacter xylinum Terhadap Tingkat Ketebalan Nata de
Tomato, Setelah Ditransformasikan ke
100 gr)
Sumber
Db
JK
KT
Fhitung
keragaman
Perlakuan
4
0,174
0,043
Galat
10
0,012
0,0012
Total
14
Keterangan :
*
= Berbeda Nyata
π
(π± + ) (Berat glukosa
35,83**
π
Ftabel
5%
1%
3,48
5,98
61
**
= Berbeda Sangat Nyata
Tn
= Tidak Berbeda Nyata
Tabel di atas menunjukkan bahwa lama waktu fermentasi dengan
menggunakan bahan dasar sari buah tomat, mempunyai pengaruh yang sangat
nyata, terhadap ketebalan lapisan nata terlihat dari Fhitung yang lebih besar dari
Ftabel, sehingga hipotesis penelitian (Hi) dapat diterima sedangkan hipotesis
penelitian (Ho) ditolak pada taraf signifikan 1% dan 5%.
Pengamatan tingkat ketebalan lapisan nata bahan dasar sari buah tomat
memiliki nilai koefisien keragaman (KK) sebesar (4,4) mendukung nilai Fhitung
(35,83) yang lebih besar dari nilai Ftabel 1% (5,98) yang menunjukan adanya
variasi data yang masuk dalam syarat keragaman taraf 1%.
Uji lanjut yang digunakan untuk mengetahui taraf ortimal dari pengaruh
setiap taraf perlakuan berat glukosa dan lama waktu fermentasi dengan
menggunakan bahan dasar sari buah tomat terhadap ketebalan lapisan nata de
tomato dilakukan dengan uji BNT (1%) karena nilai Fhitung pada pengamatan berat
glukosa dan lama waktu fermentasi menggunakan sari buah tomat terhadap
tingkat ketebalan lapisan nata de tomato sebesar 35,83.
Tabel 4.13 Uji BNT (1%) Untuk Pengaruh Lama Fermentasi Acetobacter
xylinum Terhadap Tingkat Ketebalan Nata de Tomato, Setelah
Ditransformasikan ke
NO
π
(π± + ) (Berat glukosa 100 gram)
PERLAKUAN TOTAL
π
X
NOTASI
62
1
8x24 Jam
3,375
1,125
2
10x24 Jam
3,549
1,183
3
12x24 Jam
3,715
1,238
4
14x24 Jam
3,909
1,303
5
16x24 Jam
4,312
1,437
a
b
c
d
e
BNT 1% =0,0896
Berdasarkan hasil dari uji BNT 1% lama waktu fermentasi dengan
menggunakan sari bauh tomat memiliki pengaruh yang sangat nyata terhadap
ketebalan lapisan selulosa yang terbentuk. Pada taraf perlakuan K1 (8x24 jam),
memiliki notasi huruf a, pada taraf K2 (10x24 jam) memiliki notasi dengan huruf
b, pada taraf K3 (12x24 jam) memiliki notasi dengan huruf c, pada taraf K4
(14x24 jam) memiliki notasi dengan huruf d, pada taraf K5 (16x24 jam) memiliki
notasi dengan huruf e. Notasi-notasi di atas menunjukan bahwa angka dari ratarata tingkat ketebalan yang dimiliki oleh huruf yang berbeda berarti memiliki
pengaruh yang berbeda sangat nyata antara masing-masing pelakuan.
Gambar 4.6 Grafik Pengaruh Lama Fermentasi Acetobacter xylinum
Terhadap Tingkat Ketebalan Nata de Tomato (Berat glukosa
100 gram)
63
1.6
1.426
1.4
Centimeter
1.2
1.169
1.211
1.46
Tingkat Ketebalan
1.252
Keterangan :
k1= 8 x 24 jam
k2= 10 x 24 jam
k3= 12 x 24 jam
k4= 14 x 24 jam
k5= 16 x 24 jam
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
K1
K2
K3
K4
K5
Perlakuan
Berdasarkan Gambar 4.6 menunjukan bahwa berat glukosa 100 gr
peningkatan tingkat ketebalan lapisan nata de tomato terjadi peningkatan lapisan
nata yang yang dihasilkan. Dimana lama waktu fermentasi K1 (8x24 jam)
memiliki tebal 1,125 cm, lama waktu fermentasi K2 (10x24 jam) memiliki tebal
1,183 cm, lama waktu fermentasi K3 (12x24 jam) memiliki tebal 1,238, semakin
lama waktu fermentasi nata yang dihasilkan semakin tebal, lama waktu fermentasi
K4 (14x24 jam) memiliki tebal 1,303, untuk lama waktu fermentasi K5 (16x24
jam) pada variasi glukosa 100 gr memiliki tingkat ketebalan yang lebih tinggi
dibanding lama waktu fermentasi lainnya yaitu 1,437.
Tabel 4.14 Ringkasan Analisis Variansi Untuk Pengaruh Lama Fermentasi
Acetobacter xylinum Terhadap Tingkat Ketebalan Nata de
Tomato, Setelah Ditransformasikan ke
150 gr)
π
(π± + ) (Berat glukosa
π
64
Sumber
Db
JK
KT
Fhitung
keragaman
Perlakuan
4
0,382
0,096
Galat
10
0,002
0,0002
Total
14
480
Ftabel
5%
1%
3,48
5,98
Keterangan :
*
= Berbeda Nyata
**
= Berbeda Sangat Nyata
Tn
= Tidak Berbeda Nyata
Tabel di atas menunjukan bahwa lama waktu fermentasi dengan
menggunakan bahan dasar sari buah tomat, mempunyai pengaruh yang sangat
nyata, terhadap ketebalan lapisan nata terlihat dari Fhitung yang lebih besardari
Ftabel, sehingga hipotesis penelitian (Hi) dapat diterima sedangkan hipotesis
penelitian (Ho) ditolak pada taraf signifikan 1% dan 5%.
Pengamatan tingkat ketebalan lapisan nata bahan dasar sari buah tomat
memiliki nilai koefisien keragaman (KK) sebesar (5,6) mendukung nilai Fhitung
(480) yang lebih besar dari nilai Ftabel 1% (5,98) yang menunjukan adanya variasi
data yang masuk dalam syarat keragaman taraf 1%.
Uji lanjut yang digunakan untuk mengetahui taraf ortimal dari pengaruh
setiap taraf perlakuan berat glukosa dan lama waktu fermentasi dengan
menggunakan bahan dasar sari buah tomat terhadap ketebalan lapisan nata de
tomato dilakukan dengan uji BNT (1%) karena nilai Fhitung pada pengamatan berat
65
glukosa dan lama waktu fermentasi menggunakan sari buah tomat terhadap
tingkat ketebalan lapisan nata de tomato sebesar 480.
Tabel 4.15 Uji BNT (1%) Untuk Pengaruh Lama Fermentasi Acetobacter
xylinum Terhadap Tingkat Ketebalan Nata de Tomato, Setelah
Ditransformasikan ke
π
(π± + ) (Berat glukosa 150 gr)
π
NO
PERLAKUAN TOTAL
X
NOTASI
1
8x24 Jam
3,147
1,049
a
2
10x24 Jam
3,42
1,140
b
c
3
12x24 Jam
3,95
1,317
4
14x24 Jam
4,1
1,367
5
16x24 Jam
4,482
1,494
d
e
BNT 1% =0,0361
Berdasarkan hasil dari uji BNT 1% bahwa lama waktu fermentasi dengan
menggunakan sari bauh tomat memiliki pengaruh yang sangat nyata terhadap
ketebalan lapisan selulosa yang terbentuk. Pada taraf perlakuan K1 (8x24 jam),
memiliki notasi huruf a, pada taraf K2 (10x24 jam) memiliki notasi dengan huruf
b, pada taraf K3 (12x24 jam) memiliki notasi dengan huruf c, pada taraf K4
(14x24 jam) memiliki notasi dengan huruf d, pada taraf K5 (16x24 jam) memiliki
notasi dengan huruf e. Notasi-notasi di atas menunjukan bahwa angka dari rata-
66
rata tingkat ketebalan yang dimiliki oleh huruf yang berbeda berarti memiliki
pengaruh yang berbeda sangat nyata antara masing-masing pelakuan.
Gambar 4.7 Grafik Pengaruh Lama Fermentasi Acetobacter xylinum
Terhadap Tingkat Ketebalan Nata de Tomato (Berat glukosa
150 gr)
1.6
1.494
1.317
1.4
Centimeter
1.2
1.049
1.367
1.14
Tingkat Ketebalan
1
Keterangan :
k1= 8 x 24 jam
k2= 10 x 24 jam
k3= 12 x 24 jam
k4= 14 x 24 jam
k5= 16 x 24 jam
0.8
0.6
0.4
0.2
0
K1
K2
K3
K4
K5
Perlakuan
Berdasarkan Gambar 4.7 menunjukan bahwa berat glukosa 150 gr
peningkatan tingkat ketebalan lapisan nata de tomato terjadi peningkatan lapisan
nata yang yang dihasilkan. Dimana lama waktu fermentasi K1 (8x24 jam)
memiliki tebal 1,049 cm, lama waktu fermentasi K2 (10x24 jam) memiliki tebal
1,140 cm, lama waktu fermentasi K3 (12x24 jam) memiliki tebal 1,317, lama
waktu fermentasi K4 (14x24 jam) memiliki tebal 1,367, untuk lama waktu
fermentasi K5 (16x24 jam) pada variasi glukosa 150 gr memiliki tingkat
ketebalan yang lebih tinggi dibanding lama waktu fermentasi lainnya yaitu 1,494.
Semakin lama waktu fermentasi nata yang dihasilkan semakin tebal
67
sTabel 4.16 Ringkasan Analisis Variansi Untuk Pengaruh Lama Fermentasi
Acetobacter xylinum Terhadap Tingkat Ketebalan Nata de
Tomato, Setelah Ditransformasikan ke
200 gr)
Sumber
Db
JK
KT
Fhitung
keragaman
Perlakuan
4
0,207
0,052
Galat
10
0,005
0,0005
Total
14
π
(π± + ) (Berat glukosa
π
104**
Ftabel
5%
1%
3,48
5,98
Keterangan :
*
= Berbeda Nyata
**
= Berbeda Sangat Nyata
Tn
= Tidak Berbeda Nyata
Tabel di atas menunjukkan bahwa lama waktu fermentasi dengan
menggunakan bahan dasar sari buah tomat, mempunyai pengaruh yang sangat
nyata, terhadap ketebalan lapisan nata terlihat dari Fhitung yang lebih besar dari
Ftabel, sehingga hipotesis penelitian (Hi) dapat diterima sedangkan hipotesis
penelitian (Ho) ditolak pada taraf signifikan 1% dan 5%.
Pengamatan tingkat ketebalan lapisan nata bahan dasar sari buah tomat
memiliki nilai koefisien keragaman (KK) sebesar (2,8) mendukung nilai Fhitung
68
(104) yang lebih besar dari nilai Ftabel 1% (5,96) yang menunjukan adanya variasi
data yang masuk dalam syarat keragaman taraf 1%.
Uji lanjut yang digunakan untuk mengetahui taraf ortimal dari pengaruh
setiap taraf perlakuan berat glukosa dan lama waktu fermentasi dengan
menggunakan bahan dasar sari buah tomat terhadap ketebalan lapisan nata de
tomato dilakukan dengan uji BNT (1%) karena nilai Fhitung pada pengamatan berat
glukosa dan lama waktu fermentasi menggunakan sari buah tomat terhadap
tingkat ketebalan lapisan nata de tomato sebesar 104.
Tabel 4.17 Uji BNT (1%) Untuk Dan Lama Fermentasi Acetobacter xylinum
Terhadap
Tingkat
Ditransformasikan ke
Ketebalan
Nata
de
Tomato,
Setelah
π
(π± + ) (Berat glukosa 200 gr)
π
NO
PERLAKUAN TOTAL
X
NOTASI
1
8x24 Jam
3,506
1,169
a
2
10x24 Jam
3,633
1,211
3
12x24 Jam
3,755
1,252
4
14x24 Jam
4,277
1,426
5
16x24 Jam
4,381
1,460
b
c
d
e
BNT 1% =0,034
Berdasarkan hasil dari uji BNT 1% lama waktu fermentasi dengan
menggunakan sari bauh tomat memiliki pengaruh yang sangat nyata terhadap
ketebalan lapisan selulosa yang terbentuk. Pada taraf perlakuan K1 (8x24 jam),
69
memiliki notasi huruf a, pada taraf K2 (10x24 jam) memiliki notasi dengan huruf
b, pada taraf K3 (12x24 jam) memiliki notasi dengan huruf c, pada taraf K4
(14x24 jam) memiliki notasi dengan huruf d, pada taraf K5 (16x24 jam) memiliki
notasi dengan huruf e. Notasi-notasi di atas menunjukan bahwa angka dari ratarata tingkat ketebalan yang dimiliki oleh huruf yang berbeda berarti memiliki
pengaruh yang berbeda antara masing-masing pelakuan.
Gambar 4.8 Grafik Pengaruh Lama Fermentasi Acetobacter xylinum
Terhadap Tingkat Ketebalan Nata de Tomato (Berat glukosa
200 gr)
1.6
1.426
1.4
Centimeter
1.2
1.169
1.211
1.46
Tingkat Ketebalan
1.252
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
K1
K2
K3
Perlakuan
K4
K5
Keterangan :
k1= 8 x 24 jam
k2= 10 x 24
jam
k3= 12 x 24
jam
k4= 14 x 24
jam
k5= 16 x 24
jam
Berdasarkan Gambar 4.8 menunjukan bahwa berat glukosa 2000 gr
peningkatan tingkat ketebalan lapisan nata de tomato terjadi peningkatan lapisan
nata yang yang dihasilkan. Dimana lama waktu fermentasi K1 (8x24 jam)
memiliki tebal 1,169 cm, lama waktu fermentasi K2 (10x24 jam) memiliki tebal
1,211 cm, lama waktu fermentasi K3 (12x24 jam) memiliki tebal 1,252, lama
70
waktu fermentasi K4 (14x24 jam) memiliki tebal 1,426, untuk lama waktu
fermentasi K5 (16x24 jam) pada variasi glukosa 200 gr memiliki tingkat
ketebalan yang lebih tinggi dibanding lama waktu fermentasi lainnya yaitu 1,460.
Semakin lama waktu fermentasi nata yang dihasilkan semakin tebal
Gambar 4.9 Grafik Perbandingan Ketebalan Nata de Tomato Berdasarkan
Lama Waktu Fermentasi
1.6
1.4
Centimeter
1.2
1.494
1.426 1.437 1.46
1.367
1.317
1.303
1.211 1.2381.252
1.14
1.1251.169 1.183
1.049
1
0.8
100 gr
0.6
150 gr
0.4
200 gr
0.2
0
k1
k2
k3
k4
lama waktu fermentasi
Keterangan :
k1= 8 x 24 jam
k2= 10 x 24 jam
k3= 12 x 24 jam
k4= 14 x 24 jam
k5
71
k5= 16 x 24 jam
Gambar 4.10 Grafik Pengaruh Variasi Berat Glukosa Pada Filtrat Tomat
(Solanum lycopersicum (L) Commune) Dan Lama Fermentasi
Acetobacter xylinum Terhadap Warna Ketebalan Nata de
Tomato
Kejernihan Lapisan Nata
72
Warna
45%
40%
35%
30%
25%
20%
15%
10%
5%
0%
F1
F2
F3
F4
F5
100 gr
6%
6%
12%
18%
35%
150 gr
12%
6%
12%
24%
41%
200 gr
24%
18%
29%
18%
18%
Perlakuan
Keterangan :
F1= 8 x 24 jam
F2= 10 x 24 jam
F3= 12 x 24 jam
F4= 14 x 24 jam
F5= 16 x 24 jam
73
Gambar 4.11 Grafik PengaruhVariasi Berat Glukosa Pada Filtrat Tomat
(Solanum lycopersicum (L) Commune) Dan Lama Fermentasi
Acetobacterxylinum Terhadap Tekstur Ketebalan Nata de
Tomato
Kekenyalan Lapisan Nata
Tekstur
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
F1
F2
F3
F4
F5
100 gr
53%
47%
59%
59%
35%
150 gr
29%
29%
18%
35%
53%
200 gr
47%
53%
59%
53%
87%
Perlakuan
Keterangan :
F1= 8 x 24 jam
F2= 10 x 24 jam
F3= 12 x 24 jam
F4= 14 x 24 jam
F5= 16 x 24 jam
74
Gambar 4.12 Grafik Pengaruh Variasi Berat Glukosa Pada Filtrat Tomat
(Solanum lycopersicum (L) Commune) Dan Lama Fermentasi
Acetobacter xylinum Terhadap Aroma Ketebalan Nata de
Tomato
Kekashan Aroma Nata
Aroma
25%
20%
15%
10%
5%
0%
F1
F2
F3
F4
F5
Series1
12%
6%
18%
24%
12%
Series2
12%
6%
12%
18%
6%
Series3
6%
6%
12%
12%
12%
Perlakuan
Keterangan :
k1= 8 x 24 jam
k2= 10 x 24 jam
k3= 12 x 24 jam
k4= 14 x 24 jam
k5= 16 x 24 jam
75
Gambar 4.13 Grafik Pengaruh Variasi Berat Glukosa Pada Filtrat Tomat
(Solanum lycopersicum (L) Commune) Dan Lama Fermentasi
Acetobacter xylinum Terhadap Rasa Ketebalan Nata de
Tomato
Kekhasan Rasa Nata
Rasa
45%
40%
35%
30%
25%
20%
15%
10%
5%
0%
F1
F2
F3
F4
F5
Series1
29%
18%
29%
29%
6%
Series2
18%
12%
29%
24%
12%
Series3
35%
12%
41%
35%
24%
Perlakuan
Keterangan :
k1= 8 x 24 jam
k2= 10 x 24 jam
k3= 12 x 24 jam
k4= 14 x 24 jam
k5= 16 x 24 jam
Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa variasi berat glukosa dan lama waktu
fermentasi terhadap ketebalan lapisan nata de tomato, menunjukan perbedaan
tingkat ketebalan, tekstur, warna, aroma dan rasa pada setiap variasai glukosa dan
76
interval waktu fermentasi. Variasi berat glukosa dan taraf perlakuan lama waktu
fermentasi memiliki pengaruh terhadap ketebalan lapisan natade tomato yang
dihasilkan.Semakin lama waktu fermentasi maka semakin tebal lapisan nata yang
dihasilkan. Namun akan terjadi penurunan kualitas tingkat nata yang dihasilkan.
Hal ini disebabkan oleh semakin lama waktu fermentasi, medium untuk
pertumbuhan bakteri semakin berkurang dan pertumbuhan nata itu akan semakin
lambat. Di bawah kondisi yang mendukung, nata yang terbentuk akan mencapai
tebal lebih dari 5 cm dalam waktu satu bulan. Salah satu kondisi yang harus
mendukung adalah tersedianya medium cair, sebagai nutrisi dalam pertumbuhan
bakteri.1
Doddy A. Darmajana.βPengaruh Ketinggian Media dan Waktu Inkubasi Terhadap
Beberapa Karakteristik Fisik Nata De Soyaβ, Karya Ilmiah, Semarang.Jurusan Teknik
Kimia Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang. 2004, hal 1-2
1
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Data diambil dari semua unit penelitian yang sudah dilaksanakan, berupa
hasil pengukuran tingkat ketebalan lapisan nata dari bahan sari buah tomat dengan
variasi berat glukosa yang berbeda dengan satuan cm. Tingkat ketebalan adalah
ukuran dari tinggi nata berbahan dasar buah tomat dengan variasi berat glukosa
yang telah ditentukan yang berbentuk pada medium pertumbuhan yang berupa
gelas kaca. Parameter yang diukur pada penelitian ini adalah tingkat ketebalan
nata yang dihasilkan oleh perlakuan dan berupa variasi berat glukosa dan lama
waktu fermentasi Acetobacter xylinum pada media pertumbuhan.Berdasarkan
tingkat ketebalan lapisan nata berbahan dasar sari buah tomat dilakukan pada
umur 8, 10, 12, 14 dan 16 hari setelah pemberian perlakuan.
A. Data Hasil Pengukuran Ketebalan Lapisan Nata de tomato Berdasarkan
Variasi Berat Glukosa dan Waktu Fermentasi
Hasil penghitungan analisis variasi untuk pengaruh lama waktu fermentasi
terhadap tingkat ketebalan nata de tomato, berdasarkan variasi berat glukosa dan
lama waktu fermentasi menunjukan bahwa tomat memiliki pengaruh terhadap
perbedaan tingkat ketebalan lapisan selulosa yang terbentuk. Hal ini dapat dilihat
pada Tabel 4.1 berikut :
Tabel 4.1 Rata-rata Pengaruh Variasi Berat GlukosaPada Filtrat Tomat
(Solanum
lycopersicum
(L)
42
Commune)
Terhadap
Tingkat
43
Nata
Ketebalan
De
Ditransformasikan Ke
No
Perlakuan
2
3
A1(100 gr)
A2(150 gr)
A3(200 gr)
Sebelum
Dan
Sesudah
π
(π± + )
π
Data Asli
Total
1
Tomato,
Data Transformasi
X
Total
X
F1
2,3
0,766
3,375
1,125
F2
2,7
0,900
3,549
1,183
F3
3,1
1,033
3,715
1,238
F4
3,6
1,200
3,909
1,303
F5
4,7
1,566
4,312
1,437
F1
1,8
0,600
3,417
1,049
F2
2,4
0,800
3,42
1,140
F3
3,7
1,233
3,95
1,317
F4
4,1
1,366
4,1
1,367
F5
5,2
1,733
4,482
1,494
F1
2,6
0,866
3,506
1,169
F2
2,9
0,966
3,633
1,211
F3
3,2
1,066
3,755
1,252
F4
4,6
1,533
4,277
1,426
F5
4,9
1,633
4,381
1,460
Berdasarkan Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa variasi berat glukosa
berpengaruh terhadap tingkat ketebalan lapisan selulosa yang dihasilkan.Zona
44
tinggi ukuran ketebalan lapisan selulosa yang dihasilkan sangat bervariasi dari
setiap interval berat glukosa.
Selanjutnya
untuk
mengetahui pengaruh variasi berat glukosa terhadap tingkat ketebalan lapisan
nata de tomato dilakukan analisis varians, yang ringkasan analisis variansinya
dapat dilihat pada Tabel 4.2, sedangkan perhitungan selengkapnya tercantum pada
lampiran.
Tabel 4.2 Ringkasan Analisis Variansi Untuk Pengaruh Variasi Berat
Glukosa Pada Filtrat Tomat
(Solanum lycopersicum (L)
Commune) Terhadap Tingkat Ketebalan Nata de Tomato, Setelah
Ditransformasikan
Sumber
Db
π±+
JK
π
π
(Lama Fermentasi 8x24 jam)
KT
keragaman
Fhitung
Ftabel
5%
Perlakuan
2
0,022
0,011
Galat
6
0,521
0,087
Total
8
0,126 Tn 5,14
1%
10,92
Keterangan :
*
= Berbeda Nyata
**
= Berbeda Sangat Nyata
Tn
= Tidak Berbeda Nyata
Tabel di atas menunjukan bahwa berat glukosa dengan lama fermentasi
8x24 jam dengan menggunakan sari buah tomat terhadap ketebalan lapisan
selulosa, mempunyai pengaruh tidak berbeda nyata, terlihat dari Fhitung yang lebih
45
kecil dari Ftabel 1%, sehingga hipotesis penelitian (HI) ditolak sedangkan hipotesis
penelitian (HO) diterima dan tidak dilanjutkan dengan uji BNT
Gambar 4.1 GrafikPengaruh Variasi Berat Glukosa Pada Filtrat Tomat
(Solanum lycopersicum (L) Commune) Terhadap Tingkat
Ketebalan Nata de Tomato, Setelah Ditransformasikan
Centimeter
(Lama Fermentasi 8x24 jam)
1.18
1.16
1.14
1.12
1.1
1.08
1.06
1.04
1.02
1
0.98
π±+
π
π
1.169
1.125
Tingkat Ketebalan
1.049
Keterangan
A1= 100 gr
A2= 150 gr
A3= 200 gr
A1
A2
A3
Perlakuan
Berdasarkan Gambar 4.1 di atas, digambarkan bahwa pada lama waktu
fermentasi 8x24 jam terjadi peningkatan tingkat ketebalan lapisan nata de tomato
yang terbentuk, dimana variasi glukosa A1 (100 gr) dengan rata-rata 1,125 cm
lebih besar dibandingkan dengan variasi glukosa A2 (150 gr) rata-rata 1,049.
46
Akan tetapi, variasi glukosa A3 (200 gr) mempunyai tingkat ketebalan yang lebih
tinggi dibanding variasi glukosa lainnya, yaitu rata-rata 1,169
Tabel 4.3 Ringkasan Analisis Variansi Untuk Pengaruh Variasi Berat
Glukosa Pada Filtrat Tomat
(Solanum lycopersicum (L)
Commune) Terhadap Tingkat Ketebalan Nata de Tomato, Setelah
Ditransformasikan
π±+
π
π
(Lama Fermentasi 10x24 jam)
Ftabel
Sumber
Db
JK
KT
Fhitung
keragaman
Perlakuan
2
0,007
0,0035
Galat
6
0,002
0,00033
Total
8
10,61*
5%
1%
5,14
10,92
Keterangan :
*
= Berbeda Nyata
**
= Berbeda Sangat Nyata
Tn
= Tidak Berbeda Nyata
Tabel di atas menunjukkan bahwa berat glukosa dengan lama fermentasi
10x24 jam dengan menggunakan sari buah tomat terhadap ketebalan lapisan
selulosa, berpengaruh berbeda nyata, terlihat dari Fhitung yang lebih besar dari Ftabel
47
5% dan lebih kecil dari Ftabel 1%, sehingga hipotesis penelitian (HI) dapat diterima
sedangkan hipotesis penelitian (HO) ditolak pada taraf signifikan 1% dan 5%.
Pengamatan tingkat ketebalan lapisan selulosa memiliki nilai Koefisien
Keragaman (KK) sebesar (9,7). Mendukung nilai ) Ftabel 1% (10,92) yang lebih
besar dari Fhitung (10,61) yang menunjukan adanya variasi data yang masuk dalam
syarat keragaman taraf 5%.
Uji lanjut yang digunakan untuk mengetahui taraf optimal dari pengaruh
setiap taraf perlakuan berat glukosa dengan menggunakan bahan dasar sari buah
tomat terhadap ketebalan lapisan nata de tomato dilakukan dengan uji BNT (5%)
karena nilai Fhitung pada pengamatan berat glukosa menggunakan sari buah tomat
terhadap tingkat ketebalan lapisan nata de tomato sebesar 10,61
Tabel 4.4 Uji BNT (5%) Untuk Pengaruh Variasi Berat Glukosa Pada Filtrat
Tomat
(Solanum lycopersicum (L) Commune) Terhadap Tingkat
Ketebalan Nata de Tomato, Setelah Ditransformasikan
(Lama Fermentasi 10x24 jam)
No Perlakuan
Total
X
1
A1
3,549
1,183
a
2
A2
3,42
1,140
a
3
A3
3,633
1,211
BNT 5% =0,0363
Notasi
b
π±+
π
π
48
Berdasarkan hasil dari uji BNT 1% lama waktu fermentasi dengan
menggunakan sari bauh tomat memiliki pengaruh berbeda nyata terhadap
ketebalan lapisan selulosa yang terbentuk. Pada taraf perlakuan A1 (100 gr)
memiliki notasi dengan huruf a, pada taraf perlakuan A2 (150 gr) mempunyai
notasi huruf a karena mempunyai nilai yang lebih rendah dari taraf perlakuan A1,
sedangkan untuk taraf perlakuan A3 (200 gr) mempunyai notasi huruf b . Notasinotasi di atas menunjukkan bahwa angka dari rata-rata tingkat ketebalan yang
dimiliki oleh huruf yang berbeda berarti memiliki pengaruh yang berbeda sangat
nyata antara masing-masing pelakuan. Berdasarkan hasil uji BNT 1% pada Tabel
4.5 di atas dapat dinyatakan bahwa variasi berat glukosa pada filtrat tomat
(Solanum lycopersicum (L) Commune) yang paling efektif dalam menghasilkan
Nata de Tomato dengan tingkat ketebalan terbaik ada pada berat glukosa A3 (200
gr) untuk lama waktu fermentasi 10x24 jam.
Gambar 4.2 GrafikPengaruh Variasi Berat Glukosa Pada Filtrat Tomat
(Solanum lycopersicum (L) Commune) Terhadap Tingkat
Ketebalan Nata de Tomato, Setelah Ditransformasikan
(Lama Fermentasi 10x24 jam)
π±+
π
π
49
1.211
1.22
Centimeter
1.2
1.183
Tingkat Ketebalan
1.18
1.16
Keterangan
A1= 100 gr
A2= 150 gr
A3= 200 gr
1.14
1.14
1.12
1.1
A1
A2
A3
Perlakuan
Tabel 4.5 Ringkasan Analisis Variansi Untuk Pengaruh Variasi Berat
Glukosa Pada Filtrat Tomat
(Solanum lycopersicum (L)
Commune) Terhadap Tingkat Ketebalan Nata de Tomato, Setelah
Ditransformasikan
Sumber
Db
π±+
π
π
JK
(Lama Fermentasi 12x24 jam)
KT
Fhitung
keragaman
Perlakuan
2
0,01
0,005
Galat
6
0,0023
0,0004
Total
8
12,5**
Ftabel
5%
1%
5,14
10,92
Keterangan :
*
= Berbeda Nyata
**
= Berbeda Sangat Nyata
Tn
= Tidak Berbeda Nyata
Tabel di atas menunjukkan bahwa berat glukosa dengan lama fermentasi
12x24 jam dengan menggunakan sari buah tomat terhadap ketebalan lapisan
50
selulosa, mempunyai pengaruh yang sangat nyata, terlihat dari Fhitung yang lebih
besar dari Ftabel, sehingga hipotesis penelitian (HI) dapat diterima sedangkan
hipotesis penelitian (HO) ditolak pada taraf signifikan 1% dan 5%.
Pengamatan tingkat ketebalan lapisan selulosa memiliki nilai Koefisien
Keragaman (KK) sebesar (7,8) mendukung nilai Fhitung (12,5) yang lebih besar
dari nilai Ftabel 1% (10,92) yang menunjukkan adanya variasi data yang masuk
dalam syarat keragaman taraf 1%.
Uji lanjut yang digunakan untuk mengetahui taraf optimal dari pengaruh
setiap taraf perlakuan berat glukosa dengan menggunakan bahan dasar sari buah
tomat terhadap ketebalan lapisan nata de tomato dilakukan dengan uji BNT (1%)
karena nilai Fhitung pada pengamatan berat glukosa menggunakan sari buah tomat
terhadap tingkat ketebalan lapisan nata de tomato sebesar 12,5
Tabel 4.6 Uji BNT (1%) Untuk Pengaruh Variasi Berat Glukosa Pada Filtrat
Tomat
(Solanum lycopersicum (L) Commune) Terhadap Tingkat
Ketebalan Nata de Tomato, Setelah Ditransformasikan
(Lama Fermentasi 12x24 jam)
No Perlakuan
Total
x
Notasi
1
A1
3,715
1,238
a
2
A2
3,95
1,317
b
3
A3
3,755
1,252
b
π±+
π
π
51
BNT 1% =0,1911
Berdasarkan hasil dari uji BNT 1% lama waktu fermentasi dengan
menggunakan sari bauh tomat memiliki pengaruh yang sangat nyata terhadap
ketebalan lapisan selulosa yang terbentuk. Pada taraf perlakuan A1 (100 gr)
memiliki notasi dengan huruf a, pada taraf perlakuan A2 (150 gr) mempunyai
notasi huruf b, sedangkan untuk taraf perlakuan A3 mempunyai notasi huruf b .
Notasi-notasi diatas menunjukan bahwa angka dari rata-rata tingkat ketebalan
yang dimiliki oleh huruf yang berbeda berarti memiliki pengaruh yang berbeda
sangat nyata antara masing-masing pelakuan.
Gambar 4.3 GrafikPengaruh Variasi Berat Glukosa Pada Filtrat Tomat
(Solanum lycopersicum (L) Commune) Terhadap Tingkat
Ketebalan Nata de Tomato, Setelah Ditransformasikan
(Lama Fermentasi 12x24 jam)
π±+
π
π
52
1.34
1.317
1.32
Tingkat Ketebalan
Centimeter
1.3
1.28
1.26
1.24
1.252
1.238
1.22
Keterangan
A1= 100 gr
A2= 150 gr
A3= 200 gr
1.2
1.18
A1
A2
A3
Perlakuan
Berdasarkan Gambar 4.3 di atas, digambarkan bahwa pada lama waktu
fermentasi 12x24 jam terjadi peningkatan tingkat ketebalan lapisan nata de tomato
yang terbentuk, dimana variasi glukosa A1 (100 gr) dengan rata-rata 1,238, lebih
kecil di bandingkan dengan variasi berat glukosa A2 (150 gr) rata-rata 1,317. Akan
tetapi variasi berat glukosa A3 (200 gr) mempunyai tingkat yang lebih tinggi
dibandingkan dengan varia glukosa A1 (100 gr) yaitu rata-rata 1,252
Tabel 4.7 Ringkasan Analisis Variansi Untuk Pengaruh Variasi Berat
Glukosa Pada Filtrat Tomat
(Solanum lycopersicum (L)
Commune) Terhadap Tingkat Ketebalan Nata de Tomato, Setelah
Ditransformasikan
π±+
π
π
(Lama Fermentasi 14x24 jam)
53
Sumber
Db
JK
KT
Fhitung
keragaman
Perlakuan
2
0,022
0,011
Galat
6
0,011
0,002
Total
8
5,5*
Ftabel
5%
1%
5,14
10,92
Keterangan :
*
= Berbeda Nyata
**
= Berbeda Sangat Nyata
Tn
= Tidak Berbeda Nyata
Tabel di atas menunjukkan bahwa berat glukosa dengan lama fermentasi
14x24 jam dengan menggunakan saribuah tomat terhadap ketebalan lapisan
selulosa, mempunyai pengaruh berbeda nyat, terlihat dari Fhitung yang lebih kecil
dari Ftabel 1% dan lebih besar dari Ftabel 5%, sehingga hipotesis penelitian (H I)
dapat diterima sedangkan hipotesis penelitian (HO) ditolak pada taraf signifikan
1% dan 5%.
Pengamatan tingkat ketebalan lapisan selulosa memiliki nilai Koefisien
Keragaman (KK) sebesar (2,21) mendukung nilai nilai Ftabel 1% (10,92) yang
lebih besar dari Fhitung (5,5) yang menunjukan adanya variasi data yang masuk
dalam syarat keragaman taraf 5%.
Uji lanjut yang digunakan untuk mengetahui taraf optimal dari pengaruh
setiap taraf perlakuan berat glukosa dengan menggunakan bahan dasar sari buah
tomat terhadap ketebalan lapisan nata de tomato dilakukan dengan uji BNT (5%)
54
karena nilai Fhitung pada pengamatan berat glukosa menggunakan sari buah tomat
terhadap tingkat ketebalan lapisan nata de tomato sebesar 5,5
Tabel 4.8 Uji BNT (1%) Untuk Pengaruh Variasi Berat Glukosa Pada Filtrat
Tomat
(Solanum lycopersicum (L) Commune) Terhadap Tingkat
Ketebalan Nata de Tomato, Setelah Ditransformasikan
(Lama Fermentasi 14x24 jam)
No Perlakuan
Total
X
Notasi
1
A1
3,909
1,303
a
2
A2
4,1
1,367
3
A3
4,277
1,426
π±+
π
π
b
c
BNT 5% =0,0880
Berdasarkan hasil dari uji BNT 5% lama waktu fermentasi dengan
menggunakan sari bauh tomat memiliki pengaruh berbeda nyata terhadap
ketebalan lapisan selulosa yang terbentuk. Pada taraf perlakuan A1 (100 gr)
memiliki notasi dengan huruf a, pada taraf perlakuan A2 (150 gr) mempunyai
notasi huruf b, sedangkan untuk taraf perlakuan A3 mempunyai notasi huruf c .
Notasi-notasi diatas menunjukan bahwa angka dari rata-rata tingkat ketebalan
yang dimiliki oleh huruf yang berbeda berarti memiliki pengaruh yang berbeda
sangat nyata antara masing-masing pelakuan.
55
Gambar 4.4 GrafikPengaruh Variasi Berat Glukosa Pada Filtrat Tomat
(Solanum lycopersicum (L) Commune) Terhadap Tingkat
Ketebalan Nata de Tomato, Setelah Ditransformasikan
Centimeter
(Lama Fermentasi 14x24 jam)
1.44
1.42
1.4
1.38
1.36
1.34
1.32
1.3
1.28
1.26
1.24
π±+
π
π
1.426
Tingkat Ketebalan
1.367
Keterangan
A1= 100 gr
A2= 150 gr
A3= 200 gr
1.303
A1
A2
A3
Perlakuan
Berdasarkan Gambar 4.4 di atas ketebalan lapisan nata yang dihasilkan
mengalami peningkatan tingkat ketebalan, dimana variasi glukosa A1 (100gr)
memiliki rata-rata tingkat ketebalan 1,303 cm, sedangkan untuk variasi glukosa
A2 (150 gr) mempunyai ketebalan rata-rata 1,367 cm, dan untuk variasi glukosa
A3 (200) mempunyai tingkat ketebalan yang paling tinggi dibandingkan dengan
variasi glukosa yang lainnya yaitu rata-rata 1,426 cm.
Tabel 4.9 Ringkasan Analisis Variansi Untuk Pengaruh Variasi Berat
Glukosa Pada Filtrat Tomat
(Solanum lycopersicum (L)
56
Commune) Terhadap Tingkat Ketebalan Nata de Tomato, Setelah
π±+
Ditransformasikan
Sumber
Db
JK
π
π
(Lama Fermentasi 16x24 jam)
KT
Fhitung
keragaman
Perlakuan
2
0,005
0,0025
Galat
6
0,007
0,0003
Total
8
8,333*
Ftabel
5%
1%
5,14
10,92
Keterangan :
*
= Berbeda Nyata
**
= Berbeda Sangat Nyata
Tn
= Tidak Berbeda Nyata
Tabel di atas menunjukkan bahwa berat glukosa dengan lama fermentasi
16x24 jam dengan menggunakan sari buah tomat terhadap ketebalan lapisan
selulosa, mempunyai pengaruh berbeda nyata, terlihat dari Fhitung yang lebih kecil
dari Ftabel 1% dan lebih besar dari Ftabel 5%, sehingga hipotesis penelitian (H I)
dapat diterima sedangkan hipotesis penelitian (HO) ditolak pada taraf signifikan
1% dan 5%.
Pengamatan tingkat ketebalan lapisan selulosa memiliki nilai Koefisien
Keragaman (KK) sebesar (8,3) mendukung nilai Fhitung (8,333) yang lebih besar
dari nilai Ftabel 5% (10,92) yang menunjukan adanya variasi data yang masuk
dalam syarat keragaman taraf 5%.
Uji lanjut yang digunakan untuk mengetahui taraf optimal dari pengaruh
57
setiap taraf perlakuan berat glukosa dengan menggunakan bahan dasar sari buah
tomat terhadap ketebalan lapisan nata de tomato dilakukan dengan uji BNT (5%)
karena nilai Fhitung pada pengamatan berat glukosa menggunakan sari buah tomat
terhadap tingkat ketebalan lapisan nata de tomato sebesar 8,333
Tabel 4.10 Uji BNT (1%) Untuk Pengaruh Variasi Berat Glukosa Pada
Filtrat Tomat
Tingkat
(Solanum lycopersicum (L) Commune) Terhadap
Nata
Ketebalan
Ditransformasikan
π±+
π
π
de
Tomato,
Setelah
(Lama Fermentasi 16x24 jam)
No Perlakuan
Total
X
Notasi
1
A1
4,312
1,437
a
2
A2
4,482
1,494
b
3
A3
4,381
1,460
b
BNT 5% =0,0345
Berdasarkan hasil dari uji BNT 1% lama waktu fermentasi dengan
menggunakan sari bauh tomat memiliki pengaruh yang berbeda nyata terhadap
ketebalan lapisan selulosa yang terbentuk. Pada taraf perlakuan A1 (100 gr)
memiliki notasi dengan huruf a, pada taraf perlakuan A2 (150 gr) mempunyai
notasi huruf b, sedangkan untuk taraf perlakuan A3 mempunyai notasi huruf b
juga karena memiliki nilai yang lebih kecil dari taraf perlakuan A2. Notasi-notasi
di atas menunjukan bahwa angka dari rata-rata tingkat ketebalan yang dimiliki
58
oleh huruf yang berbeda berarti memiliki pengaruh yang berbeda sangat nyata
antara masing-masing pelakuan.
Gambar 4.5 GrafikPengaruh Variasi Berat Glukosa Pada Filtrat Tomat
(Solanum lycopersicum (L) Commune) Terhadap Tingkat
Nata
Ketebalan
Centimeter
Ditaransformasikan
1.5
1.49
1.48
1.47
1.46
1.45
1.44
1.43
1.42
1.41
1.4
de
π±+
π
π
Tomato,
Setelah
(Lama Fermentasi 16x24 jam)
1.494
Tingkat Ketebalan
1.46
Keterangan
A1= 100 gr
A2= 150 gr
A3= 200 gr
1.437
A1
A2
A3
Perlakuan
Berdasarkan Gambar 4.5 di atas, digambarkan bahwa pada lama waktu
fermentasi 16x24 jam terjadi peningkatan tingkat ketebalan lapisan nata de tomato
yang terbentuk, dimana variasi glukosa A1 (100 gr) dengan rata-rata 1,437, lebih
kecil di bandingkan dengan variasi berat glukosa A2 (150 gr) rata-rata 1,494. Akan
tetapi variasi berat glukosa A3 (200 gr) mempunyai tingkat yang lebih tinggi
dibandingkan dengan varia glukosa A1 (100 gr) yaitu rata-rata 1,460
59
Tabel 4.11 Rata-Rata Pengaruh Lama Waktu Fermentasi Acetobacter
xylinum Terhadap Tingkat KetebalanNata de Tomato, Sebelum
Dan Sesudah Ditransformasikan Ke
No
1
2
3
4
5
Perlakuan
Data Asli
π
(π± + )
π
Data Transformasi
Total
X
Total
X
F1
100 gr
2,3
0,766
3,375
1,125
(8x24 jam)
150 gr
1,8
0,6
3,147
1,049
200 gr
2,6
0,866
3,506
1,169
F2
100 gr
2,7
0,900
3,549
1,183
(10x24 jam)
150 gr
2,4
0,800
3,42
1,140
200 gr
2,9
0,966
3,633
1,211
F3
100 gr
3,1
1,033
3,715
1,238
(12x24 jam)
150 gr
3,7
1,233
3,95
1,317
200gr
3,2
1,066
3,755
1,252
F4
100 gr
3,6
1,200
3,909
1,303
(14x24 jam)
150 gr
4,1
1,366
4,1
1,367
200 gr
4,6
1,533
4,277
1,426
F5
100 gr
4,7
1,566
4,312
1,437
(16x24 jam)
150 gr
5,2
1,733
4,482
1,494
60
200 gr
4,9
1,633
4,381
1,460
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa, lama waktu fermentasi
berpengaruh
terhadap
tingkat
ketebelan
lapisan
selulosa
yang
dihasilkan.Zona tinggi lapisan selulosa yang dihasilkan sangat bervariasi
dari setiap interval lama waktu fermentasi.
Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh lama waktu fermentasi
terhadap variasi berat glukosa pada filtrat tomat dan lama waktu
fermentasi Acetobacter xylinum terhadap tingkat ketebalan nata de tomato,
dilakukan analisis varians, yang ringkasan analisis variansinya dapat
dilihat pada Tabel 4.13.
Tabel 4.12 Ringkasan Analisis Variansi Untuk Pengaruh Lama Fermentasi
Acetobacter xylinum Terhadap Tingkat Ketebalan Nata de
Tomato, Setelah Ditransformasikan ke
100 gr)
Sumber
Db
JK
KT
Fhitung
keragaman
Perlakuan
4
0,174
0,043
Galat
10
0,012
0,0012
Total
14
Keterangan :
*
= Berbeda Nyata
π
(π± + ) (Berat glukosa
35,83**
π
Ftabel
5%
1%
3,48
5,98
61
**
= Berbeda Sangat Nyata
Tn
= Tidak Berbeda Nyata
Tabel di atas menunjukkan bahwa lama waktu fermentasi dengan
menggunakan bahan dasar sari buah tomat, mempunyai pengaruh yang sangat
nyata, terhadap ketebalan lapisan nata terlihat dari Fhitung yang lebih besar dari
Ftabel, sehingga hipotesis penelitian (Hi) dapat diterima sedangkan hipotesis
penelitian (Ho) ditolak pada taraf signifikan 1% dan 5%.
Pengamatan tingkat ketebalan lapisan nata bahan dasar sari buah tomat
memiliki nilai koefisien keragaman (KK) sebesar (4,4) mendukung nilai Fhitung
(35,83) yang lebih besar dari nilai Ftabel 1% (5,98) yang menunjukan adanya
variasi data yang masuk dalam syarat keragaman taraf 1%.
Uji lanjut yang digunakan untuk mengetahui taraf ortimal dari pengaruh
setiap taraf perlakuan berat glukosa dan lama waktu fermentasi dengan
menggunakan bahan dasar sari buah tomat terhadap ketebalan lapisan nata de
tomato dilakukan dengan uji BNT (1%) karena nilai Fhitung pada pengamatan berat
glukosa dan lama waktu fermentasi menggunakan sari buah tomat terhadap
tingkat ketebalan lapisan nata de tomato sebesar 35,83.
Tabel 4.13 Uji BNT (1%) Untuk Pengaruh Lama Fermentasi Acetobacter
xylinum Terhadap Tingkat Ketebalan Nata de Tomato, Setelah
Ditransformasikan ke
NO
π
(π± + ) (Berat glukosa 100 gram)
PERLAKUAN TOTAL
π
X
NOTASI
62
1
8x24 Jam
3,375
1,125
2
10x24 Jam
3,549
1,183
3
12x24 Jam
3,715
1,238
4
14x24 Jam
3,909
1,303
5
16x24 Jam
4,312
1,437
a
b
c
d
e
BNT 1% =0,0896
Berdasarkan hasil dari uji BNT 1% lama waktu fermentasi dengan
menggunakan sari bauh tomat memiliki pengaruh yang sangat nyata terhadap
ketebalan lapisan selulosa yang terbentuk. Pada taraf perlakuan K1 (8x24 jam),
memiliki notasi huruf a, pada taraf K2 (10x24 jam) memiliki notasi dengan huruf
b, pada taraf K3 (12x24 jam) memiliki notasi dengan huruf c, pada taraf K4
(14x24 jam) memiliki notasi dengan huruf d, pada taraf K5 (16x24 jam) memiliki
notasi dengan huruf e. Notasi-notasi di atas menunjukan bahwa angka dari ratarata tingkat ketebalan yang dimiliki oleh huruf yang berbeda berarti memiliki
pengaruh yang berbeda sangat nyata antara masing-masing pelakuan.
Gambar 4.6 Grafik Pengaruh Lama Fermentasi Acetobacter xylinum
Terhadap Tingkat Ketebalan Nata de Tomato (Berat glukosa
100 gram)
63
1.6
1.426
1.4
Centimeter
1.2
1.169
1.211
1.46
Tingkat Ketebalan
1.252
Keterangan :
k1= 8 x 24 jam
k2= 10 x 24 jam
k3= 12 x 24 jam
k4= 14 x 24 jam
k5= 16 x 24 jam
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
K1
K2
K3
K4
K5
Perlakuan
Berdasarkan Gambar 4.6 menunjukan bahwa berat glukosa 100 gr
peningkatan tingkat ketebalan lapisan nata de tomato terjadi peningkatan lapisan
nata yang yang dihasilkan. Dimana lama waktu fermentasi K1 (8x24 jam)
memiliki tebal 1,125 cm, lama waktu fermentasi K2 (10x24 jam) memiliki tebal
1,183 cm, lama waktu fermentasi K3 (12x24 jam) memiliki tebal 1,238, semakin
lama waktu fermentasi nata yang dihasilkan semakin tebal, lama waktu fermentasi
K4 (14x24 jam) memiliki tebal 1,303, untuk lama waktu fermentasi K5 (16x24
jam) pada variasi glukosa 100 gr memiliki tingkat ketebalan yang lebih tinggi
dibanding lama waktu fermentasi lainnya yaitu 1,437.
Tabel 4.14 Ringkasan Analisis Variansi Untuk Pengaruh Lama Fermentasi
Acetobacter xylinum Terhadap Tingkat Ketebalan Nata de
Tomato, Setelah Ditransformasikan ke
150 gr)
π
(π± + ) (Berat glukosa
π
64
Sumber
Db
JK
KT
Fhitung
keragaman
Perlakuan
4
0,382
0,096
Galat
10
0,002
0,0002
Total
14
480
Ftabel
5%
1%
3,48
5,98
Keterangan :
*
= Berbeda Nyata
**
= Berbeda Sangat Nyata
Tn
= Tidak Berbeda Nyata
Tabel di atas menunjukan bahwa lama waktu fermentasi dengan
menggunakan bahan dasar sari buah tomat, mempunyai pengaruh yang sangat
nyata, terhadap ketebalan lapisan nata terlihat dari Fhitung yang lebih besardari
Ftabel, sehingga hipotesis penelitian (Hi) dapat diterima sedangkan hipotesis
penelitian (Ho) ditolak pada taraf signifikan 1% dan 5%.
Pengamatan tingkat ketebalan lapisan nata bahan dasar sari buah tomat
memiliki nilai koefisien keragaman (KK) sebesar (5,6) mendukung nilai Fhitung
(480) yang lebih besar dari nilai Ftabel 1% (5,98) yang menunjukan adanya variasi
data yang masuk dalam syarat keragaman taraf 1%.
Uji lanjut yang digunakan untuk mengetahui taraf ortimal dari pengaruh
setiap taraf perlakuan berat glukosa dan lama waktu fermentasi dengan
menggunakan bahan dasar sari buah tomat terhadap ketebalan lapisan nata de
tomato dilakukan dengan uji BNT (1%) karena nilai Fhitung pada pengamatan berat
65
glukosa dan lama waktu fermentasi menggunakan sari buah tomat terhadap
tingkat ketebalan lapisan nata de tomato sebesar 480.
Tabel 4.15 Uji BNT (1%) Untuk Pengaruh Lama Fermentasi Acetobacter
xylinum Terhadap Tingkat Ketebalan Nata de Tomato, Setelah
Ditransformasikan ke
π
(π± + ) (Berat glukosa 150 gr)
π
NO
PERLAKUAN TOTAL
X
NOTASI
1
8x24 Jam
3,147
1,049
a
2
10x24 Jam
3,42
1,140
b
c
3
12x24 Jam
3,95
1,317
4
14x24 Jam
4,1
1,367
5
16x24 Jam
4,482
1,494
d
e
BNT 1% =0,0361
Berdasarkan hasil dari uji BNT 1% bahwa lama waktu fermentasi dengan
menggunakan sari bauh tomat memiliki pengaruh yang sangat nyata terhadap
ketebalan lapisan selulosa yang terbentuk. Pada taraf perlakuan K1 (8x24 jam),
memiliki notasi huruf a, pada taraf K2 (10x24 jam) memiliki notasi dengan huruf
b, pada taraf K3 (12x24 jam) memiliki notasi dengan huruf c, pada taraf K4
(14x24 jam) memiliki notasi dengan huruf d, pada taraf K5 (16x24 jam) memiliki
notasi dengan huruf e. Notasi-notasi di atas menunjukan bahwa angka dari rata-
66
rata tingkat ketebalan yang dimiliki oleh huruf yang berbeda berarti memiliki
pengaruh yang berbeda sangat nyata antara masing-masing pelakuan.
Gambar 4.7 Grafik Pengaruh Lama Fermentasi Acetobacter xylinum
Terhadap Tingkat Ketebalan Nata de Tomato (Berat glukosa
150 gr)
1.6
1.494
1.317
1.4
Centimeter
1.2
1.049
1.367
1.14
Tingkat Ketebalan
1
Keterangan :
k1= 8 x 24 jam
k2= 10 x 24 jam
k3= 12 x 24 jam
k4= 14 x 24 jam
k5= 16 x 24 jam
0.8
0.6
0.4
0.2
0
K1
K2
K3
K4
K5
Perlakuan
Berdasarkan Gambar 4.7 menunjukan bahwa berat glukosa 150 gr
peningkatan tingkat ketebalan lapisan nata de tomato terjadi peningkatan lapisan
nata yang yang dihasilkan. Dimana lama waktu fermentasi K1 (8x24 jam)
memiliki tebal 1,049 cm, lama waktu fermentasi K2 (10x24 jam) memiliki tebal
1,140 cm, lama waktu fermentasi K3 (12x24 jam) memiliki tebal 1,317, lama
waktu fermentasi K4 (14x24 jam) memiliki tebal 1,367, untuk lama waktu
fermentasi K5 (16x24 jam) pada variasi glukosa 150 gr memiliki tingkat
ketebalan yang lebih tinggi dibanding lama waktu fermentasi lainnya yaitu 1,494.
Semakin lama waktu fermentasi nata yang dihasilkan semakin tebal
67
sTabel 4.16 Ringkasan Analisis Variansi Untuk Pengaruh Lama Fermentasi
Acetobacter xylinum Terhadap Tingkat Ketebalan Nata de
Tomato, Setelah Ditransformasikan ke
200 gr)
Sumber
Db
JK
KT
Fhitung
keragaman
Perlakuan
4
0,207
0,052
Galat
10
0,005
0,0005
Total
14
π
(π± + ) (Berat glukosa
π
104**
Ftabel
5%
1%
3,48
5,98
Keterangan :
*
= Berbeda Nyata
**
= Berbeda Sangat Nyata
Tn
= Tidak Berbeda Nyata
Tabel di atas menunjukkan bahwa lama waktu fermentasi dengan
menggunakan bahan dasar sari buah tomat, mempunyai pengaruh yang sangat
nyata, terhadap ketebalan lapisan nata terlihat dari Fhitung yang lebih besar dari
Ftabel, sehingga hipotesis penelitian (Hi) dapat diterima sedangkan hipotesis
penelitian (Ho) ditolak pada taraf signifikan 1% dan 5%.
Pengamatan tingkat ketebalan lapisan nata bahan dasar sari buah tomat
memiliki nilai koefisien keragaman (KK) sebesar (2,8) mendukung nilai Fhitung
68
(104) yang lebih besar dari nilai Ftabel 1% (5,96) yang menunjukan adanya variasi
data yang masuk dalam syarat keragaman taraf 1%.
Uji lanjut yang digunakan untuk mengetahui taraf ortimal dari pengaruh
setiap taraf perlakuan berat glukosa dan lama waktu fermentasi dengan
menggunakan bahan dasar sari buah tomat terhadap ketebalan lapisan nata de
tomato dilakukan dengan uji BNT (1%) karena nilai Fhitung pada pengamatan berat
glukosa dan lama waktu fermentasi menggunakan sari buah tomat terhadap
tingkat ketebalan lapisan nata de tomato sebesar 104.
Tabel 4.17 Uji BNT (1%) Untuk Dan Lama Fermentasi Acetobacter xylinum
Terhadap
Tingkat
Ditransformasikan ke
Ketebalan
Nata
de
Tomato,
Setelah
π
(π± + ) (Berat glukosa 200 gr)
π
NO
PERLAKUAN TOTAL
X
NOTASI
1
8x24 Jam
3,506
1,169
a
2
10x24 Jam
3,633
1,211
3
12x24 Jam
3,755
1,252
4
14x24 Jam
4,277
1,426
5
16x24 Jam
4,381
1,460
b
c
d
e
BNT 1% =0,034
Berdasarkan hasil dari uji BNT 1% lama waktu fermentasi dengan
menggunakan sari bauh tomat memiliki pengaruh yang sangat nyata terhadap
ketebalan lapisan selulosa yang terbentuk. Pada taraf perlakuan K1 (8x24 jam),
69
memiliki notasi huruf a, pada taraf K2 (10x24 jam) memiliki notasi dengan huruf
b, pada taraf K3 (12x24 jam) memiliki notasi dengan huruf c, pada taraf K4
(14x24 jam) memiliki notasi dengan huruf d, pada taraf K5 (16x24 jam) memiliki
notasi dengan huruf e. Notasi-notasi di atas menunjukan bahwa angka dari ratarata tingkat ketebalan yang dimiliki oleh huruf yang berbeda berarti memiliki
pengaruh yang berbeda antara masing-masing pelakuan.
Gambar 4.8 Grafik Pengaruh Lama Fermentasi Acetobacter xylinum
Terhadap Tingkat Ketebalan Nata de Tomato (Berat glukosa
200 gr)
1.6
1.426
1.4
Centimeter
1.2
1.169
1.211
1.46
Tingkat Ketebalan
1.252
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
K1
K2
K3
Perlakuan
K4
K5
Keterangan :
k1= 8 x 24 jam
k2= 10 x 24
jam
k3= 12 x 24
jam
k4= 14 x 24
jam
k5= 16 x 24
jam
Berdasarkan Gambar 4.8 menunjukan bahwa berat glukosa 2000 gr
peningkatan tingkat ketebalan lapisan nata de tomato terjadi peningkatan lapisan
nata yang yang dihasilkan. Dimana lama waktu fermentasi K1 (8x24 jam)
memiliki tebal 1,169 cm, lama waktu fermentasi K2 (10x24 jam) memiliki tebal
1,211 cm, lama waktu fermentasi K3 (12x24 jam) memiliki tebal 1,252, lama
70
waktu fermentasi K4 (14x24 jam) memiliki tebal 1,426, untuk lama waktu
fermentasi K5 (16x24 jam) pada variasi glukosa 200 gr memiliki tingkat
ketebalan yang lebih tinggi dibanding lama waktu fermentasi lainnya yaitu 1,460.
Semakin lama waktu fermentasi nata yang dihasilkan semakin tebal
Gambar 4.9 Grafik Perbandingan Ketebalan Nata de Tomato Berdasarkan
Lama Waktu Fermentasi
1.6
1.4
Centimeter
1.2
1.494
1.426 1.437 1.46
1.367
1.317
1.303
1.211 1.2381.252
1.14
1.1251.169 1.183
1.049
1
0.8
100 gr
0.6
150 gr
0.4
200 gr
0.2
0
k1
k2
k3
k4
lama waktu fermentasi
Keterangan :
k1= 8 x 24 jam
k2= 10 x 24 jam
k3= 12 x 24 jam
k4= 14 x 24 jam
k5
71
k5= 16 x 24 jam
Gambar 4.10 Grafik Pengaruh Variasi Berat Glukosa Pada Filtrat Tomat
(Solanum lycopersicum (L) Commune) Dan Lama Fermentasi
Acetobacter xylinum Terhadap Warna Ketebalan Nata de
Tomato
Kejernihan Lapisan Nata
72
Warna
45%
40%
35%
30%
25%
20%
15%
10%
5%
0%
F1
F2
F3
F4
F5
100 gr
6%
6%
12%
18%
35%
150 gr
12%
6%
12%
24%
41%
200 gr
24%
18%
29%
18%
18%
Perlakuan
Keterangan :
F1= 8 x 24 jam
F2= 10 x 24 jam
F3= 12 x 24 jam
F4= 14 x 24 jam
F5= 16 x 24 jam
73
Gambar 4.11 Grafik PengaruhVariasi Berat Glukosa Pada Filtrat Tomat
(Solanum lycopersicum (L) Commune) Dan Lama Fermentasi
Acetobacterxylinum Terhadap Tekstur Ketebalan Nata de
Tomato
Kekenyalan Lapisan Nata
Tekstur
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
F1
F2
F3
F4
F5
100 gr
53%
47%
59%
59%
35%
150 gr
29%
29%
18%
35%
53%
200 gr
47%
53%
59%
53%
87%
Perlakuan
Keterangan :
F1= 8 x 24 jam
F2= 10 x 24 jam
F3= 12 x 24 jam
F4= 14 x 24 jam
F5= 16 x 24 jam
74
Gambar 4.12 Grafik Pengaruh Variasi Berat Glukosa Pada Filtrat Tomat
(Solanum lycopersicum (L) Commune) Dan Lama Fermentasi
Acetobacter xylinum Terhadap Aroma Ketebalan Nata de
Tomato
Kekashan Aroma Nata
Aroma
25%
20%
15%
10%
5%
0%
F1
F2
F3
F4
F5
Series1
12%
6%
18%
24%
12%
Series2
12%
6%
12%
18%
6%
Series3
6%
6%
12%
12%
12%
Perlakuan
Keterangan :
k1= 8 x 24 jam
k2= 10 x 24 jam
k3= 12 x 24 jam
k4= 14 x 24 jam
k5= 16 x 24 jam
75
Gambar 4.13 Grafik Pengaruh Variasi Berat Glukosa Pada Filtrat Tomat
(Solanum lycopersicum (L) Commune) Dan Lama Fermentasi
Acetobacter xylinum Terhadap Rasa Ketebalan Nata de
Tomato
Kekhasan Rasa Nata
Rasa
45%
40%
35%
30%
25%
20%
15%
10%
5%
0%
F1
F2
F3
F4
F5
Series1
29%
18%
29%
29%
6%
Series2
18%
12%
29%
24%
12%
Series3
35%
12%
41%
35%
24%
Perlakuan
Keterangan :
k1= 8 x 24 jam
k2= 10 x 24 jam
k3= 12 x 24 jam
k4= 14 x 24 jam
k5= 16 x 24 jam
Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa variasi berat glukosa dan lama waktu
fermentasi terhadap ketebalan lapisan nata de tomato, menunjukan perbedaan
tingkat ketebalan, tekstur, warna, aroma dan rasa pada setiap variasai glukosa dan
76
interval waktu fermentasi. Variasi berat glukosa dan taraf perlakuan lama waktu
fermentasi memiliki pengaruh terhadap ketebalan lapisan natade tomato yang
dihasilkan.Semakin lama waktu fermentasi maka semakin tebal lapisan nata yang
dihasilkan. Namun akan terjadi penurunan kualitas tingkat nata yang dihasilkan.
Hal ini disebabkan oleh semakin lama waktu fermentasi, medium untuk
pertumbuhan bakteri semakin berkurang dan pertumbuhan nata itu akan semakin
lambat. Di bawah kondisi yang mendukung, nata yang terbentuk akan mencapai
tebal lebih dari 5 cm dalam waktu satu bulan. Salah satu kondisi yang harus
mendukung adalah tersedianya medium cair, sebagai nutrisi dalam pertumbuhan
bakteri.1
Doddy A. Darmajana.βPengaruh Ketinggian Media dan Waktu Inkubasi Terhadap
Beberapa Karakteristik Fisik Nata De Soyaβ, Karya Ilmiah, Semarang.Jurusan Teknik
Kimia Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang. 2004, hal 1-2
1