BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Penentuan Jumlah Produksi Dengan Pendekatan Fuzzy Linear Programming Pada Pt. Invilon Sagita

  

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

  PT. Invilon Sagita merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha produksi pipa PVC (Poly Vinyl Chlorida). Perusahaan ini didirikan pada tahun 1974 dengan nama awal UD. Sagita. Pada perkembangan selanjutnya, tahun 1990, perusahaan ini resmi diganti menjadi PT. Invilon Sagita. Total investasi yang ditanam mencapai 20 juta dollar dengan kapasitas produksi mencapai 18.000 ton pertahun.

  Tahun 1994 PT. Invilon Sagita telah mendapatkan Javanise Industrial (JIS), Standard Industri International (SII), Standar Nasional Indonesia

  Standard

  (SNI) dan Standar Telkom yang merupakan peningkatan standar dari produk yang dihasilkan.

  Perusahaan ini menghasilkan produk pipa PVC untuk kebutuhan air minum dengan standar Indonesia dan Jepang, pipa PVC untuk kebutuhan dengan standar Indonesia dan Jepang, pipa untuk kabel telepon

  drainase

  (telephone duct), talang air dan pintu PVC. Secara garis besar, produk yang dihasilkan dipasarkan dalam dua kategori yaitu produk yang dibutuhkan untuk kebutuhan lokal dan produk yang dibuat sesuai dengan pesanan.

  Konsumen PT. Invilon Sagita antara lain PDAM Tirtanadi Medan, proyek gas elpiji PERTAMINA di Lhoksemawe, PERUMTEL yang merupakan proyek dari ADB (Asian Development Bank) merupakan tahap pertama dan kedua, dan proyek pembangunan beberapa hotel seperti Hotel Tiara Medan, Hotel Garuda Plaza, dan King‟s hotel Palembang. PT.Invilon Sagita juga turut menyukseskan sebuah program dengan membantu pembuatan jaringan air minum di Tanah Karo.

  Sebagai penghargaan atas peran serta dalam membantu program pemerintahan tersebut, gubernur Sumatera Utara memberikan penghargaan kehormatan berupa Upakarti dari Presiden Republik Indonesia.

  2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

  PT. Invilon Sagita merupakan perusahaan yang bergerak dalam produksi pipa. Jenis pipa yang diproduksi cukup beragam dengan spesifikasi dan standard yang ditetapkan. Konsumen utamanya adalah PT. TELKOM dan PDAM.

  PT. Invilon Sagita saat ini memproduksi 5 macam jenis pipa yaitu : 1. Pipa PVC berstandarisasi JIS, SNI, Telkom.

  2. Sambungan Pipa PVC.

  3. Selang air, selang spiral dan selang corrugate.

  4. Telephone Duct. .

  5. Talang PVC dan accessories

  2.3. Lokasi Perusahaan

  PT. Invilon Sagita belokasi di Jalan Mesjid/Jl. Binjai Km. 10.5, Desa Payageli, Kecamatan Medan Sunggal, Kotamadya Medan, Sumatera Utara dan berkantor pusat di Jl. Jend. A. Yani No. 103-B,Medan 20111 Sumatera Utara.

2.4. Organisasi dan Manajemen

2.4.1. Struktur Organisasi Perusahaan

  PT. Invilon Sagita menggunakan struktur organisasi yang berbentuk Lini- Lini-Fungsional structure merupakan organisasi yang Fungsional structure. gabungan antara struktur organisasi garis dan fungsional. Struktur organisasi garis merupakan organisasi dimana bawahan hanya mengenal seorang atasan saja.

  Struktur organisasi fungsional merupakan organisasi yang diatur berdasarkan pengelompokan aktivitas dan tugas yang sama untuk membentuk unit-unit kerja seperti produksi/operasi, pemasaran, keuangan, personalia, dan lain-lain yang memiliki fungsi yang terspesialisir. Struktur organisasi perusahaan ini dapat dilihat pada Gambar 2.1.

  Komisaris Direktur General Manager Kimia

  Kepala Bagian Kepala Bagian Kepala Bagian Kepala Bagian Teknisi Listrik Teknisi Mesin Pembelian Gudang Produksi Personalia Pemasaran

  QC Barang Jadi Maintenance

  Laboratorium Bahan baku Sparepart

  Keterangan : Hubungan Garis Hubungan Fungsional

  Sumber : PT. Invilon Sagita

Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Invilon Sagita UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2.4.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian pada PT.

  Invilon Sagita adalah sebagai berikut: 1.

  Komisaris a.

  Melaksanakan tugas dengan cara memeriksa laporan yang ada di lingkungan perusahaan.

  b.

  Memeriksa buku-buku transaksi perusahaan dan mencocokkan keadaan keuangan di perusahaan c.

  Memeriksa semua kegiatan dan tindakan yang dilakukan Direktur.

  d.

  Meminta bantuan ahli untuk melakukan pemeriksaan transaksi perseroan.

  e.

  Menyelenggarakan rapat umum bagi para pemegang saham, baik rutin ataupun sewaktu-waktu diperlukan.

  f.

  Menjalankan tugas pengawasan terhadap Direktur, baik sendiri ataupun bersama-sama.

2. Direktur a.

  Memimpin penyelenggaraan perusahaan menurut bidangnya masing- masing.

  b.

  Bertanggung jawab pada Komisaris atas penyelenggaraan dan pengelolaan perusahaaan.

  c.

  Bertanggung jawab terhadap pembagian tugas antar departemen.

  d.

  Mengkoordinasikan seluruh kegiatan dalam perusahaan guna disampaikan pada dewan Komisaris.

  IV-1 e.

  Menyusun proses neraca perusahaan dan memelihara daftar inventaris perusahaan.

  3. General Manager a.

  Menganalisis dan mengaudit laporan dari setiap kepala/Manager Departemen.

  b.

  Sebagai pembuat keputusan, General Manager menyetujui proposal penjualan, perubahan harga dan pembelian bahan.

  c.

  Melaksanakan rencana umum perusahaan.

  d.

  Mengadakan evaluasi, menganalisa dan mengawasi rencana tersebut dalam operasinya.

  4. Kepala Bagian Maintenance a.

  Mengatur jadwal segala kegiatan perawatan yang dilakukan.

  b.

  Menentukan perbaikan yang akan dilakukan jika terjadi kerusakan.

  c.

  Bertanggung jawab terhadap seluruh proses perawatan.

  d.

  Memeriksa kesesuaian jadwal perawatan yang telah dilaksanakan.

  5. Teknisi Listrik a.

  Mengatur tata cara penggunaan listrik yang dijalankan diseluruh bagian- bagian yang berada dibawahnya.

  b.

  Membuat suatu perencanaan terhadap penggunaan listrik secara optimal, efektif dan efisien guna mencapai hasil yang baik dan memuaskan.

  c.

  Menentukan pemakaian listrik yang digunakan setiap bagian didalam melaksanakan kegiatan produksi. d.

  Menjalankan mesin genset sebagai pengganti listrik apabila terjadi mati lampu.

  e.

  Mengganti tindakan perbaikan apabila terjadi kerusakan mesin genset untuk mengantisipasi terjadinya pemadaman lampu.

  f.

  Menindaklanjuti laporan dari bagian produksi tentang kerusakan- kerusakan atau tidak berfungsinya panel, dinamo yang menyangkut mesin produksi dan lain-lain.

  g.

  Bertanggung jawab atas terjadinya pemadaman listrik dan kerusakan mesin genset yang digunakan untuk kegiatan produksi.

6. Teknisi Bengkel dan Mesin a.

  b.

  Melakukan pembubutan barang-barang teknik yang dilakukan oleh operator teknik jika diperlukan.

  c.

  Memperbaiki mesin yang mengalami kerusakan.

  d.

  Mengambil tindakan perbaikan mesin produksi atas laporan dari atasan.

  e.

  Merawat seluruh mesin yang ada di pabrik.

  f.

  Merencanakan dan melakukan pekerjaan maintenance mesin-mesin produksi.

  g.

  Bertanggung jawab terhadap mesin-mesin yang mengalami kerusakan supaya sesegera untuk diperbaiki demi kelancaran produksi.

  h.

  Memberikan input kepada pimpinan perusahaan apabila ada kendala yang terjadi pada mesin-mesin.

  Melakukan perbaikan saluran air apabila mengalami kemacetan pasokan air. i.

  Membuat laporan kepada atasan tentang keadaan mesin-mesin.

  Menyimpan bahan baku dan menyalurkannya. Unit ini bekerja sama dengan unit pembelian dalam hal memberikan laporan mengenai stok bahan baku.

  b.

  Mengoperasikan seluruh mesin-mesin produksi agar berproduksi sesuai dengan standard operasional.

  11. Kepala Bagian Produksi a.

  Menyimpan peralatan yang diperlukan perusahaan, misalnya mengurus minyak solar dan sebagainya.

  10. Operator Gudang Sparepart a.

  Menyimpan barang jadi dan menyalurkannya, unit ini bekerja sama dengan bagian penjualan dalam hal memberikan laporan mengenai stok barang jadi.

  9. Operator Gudang Barang Jadi a.

  8. Operator Gudang Bahan Baku a.

  7. Kepala Bagian Gudang a.

  Memberikan laporan mengenai jumlah produk yang harus diproduksi kepada kepala bagian produksi.

  d.

  Memberikan laporan mengenai jumlah bahan baku yang tersedia.

  c.

  Menentukan jumlah produksi yang akan dikerjakan.

  b.

  Bertanggung jawab atas seluruh isi gudang.

  Memeriksa dan merawat seluruh mesin-mesin supaya tetap standard/tidak rusak. c.

  Mengambil tindakan perbaikan terhadap mesin-mesin yang mengalami kerusakan.

  d.

  Melakukan maintenance terhadap mesin-mesin sesuai dengan program jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya.

  e.

  Melakukan pembinaan dan petunjuk terhadap karyawan produksi di dalam melakukan pemaliharaan dan perbaikan mesin.

  f.

  Memelihara dan menjaga seluruh barang-barang perusahaan yang ada di dalam pabrik.

  g.

  Membuat hasil laporan produksi setiap hari.

  h.

  Menganalisa dan mengawasi kualitas dan kuantitas hasil produksi sesuai standard perusahaan. i.

  Mengambil tindakan apabila hasil produksi tidak sesuai dengan mutu yang ditetapkan. j.

  Memberikan tindakan kepada karyawan yang melanggar sistem kerja yang digariskan, selanjutnya disampaikan kepada bagian personalia. k.

  Merencanakan kerja lembur apabila dibutuhkan perusahaan.

12. Karyawan Produksi Pipa dan Bahan a.

  Melaksanakan seluruh instruksi yang disampaikan oleh atasan.

  b.

  Mengawasi mesin pipa yang telah diserahkan untuk dijaga oleh masing- masing karyawan c.

  Dengan sesegera mengambil tindakan perbaikan apabila pipa mengalami kerusakan. d.

  Karyawan bahan bertanggung jawab untuk mensuplai bahan ke bagian produksi pipa dengan secukupnya.

  e.

  Karyawan bersedia melakukan pekerjaan sesuai dengan instruksi atasan misalnya bongkar muat.

  13. Kepala Bagian Kimia a.

  Bertanggung jawab atas formulasi bahan yang digunakan.

  b.

  Menentukan formulasi bahan untuk setiap jenis pipa yang berbeda.

  c.

  Merencanakan kegiatan QC.

  d.

  Menentukan layak atau tidanya produk yang sudah dihasilkan.

  e.

  Memberikan laporan atas ketidaksesuaian produk.

  14. Operator Laboratorium a.

  Melakukan pengujian/pemeriksaan kualitas hasil produksi.

  b.

  Mengajukan komplain kepada kepala produksi atau mandor apabila hasil tes uji yang dilakukan tidak sesuai dengan standard.

  c.

  Bekerja sama dengan bagian Quality control untuk memeriksa hasil produksi.

  d.

  Membuat laporan tertulis tentang hasil tes uji yang dilakukan kepada kepala produksi.

  e.

  Menjaga keutuhan alat-alat laboratorium.

  f.

  Bertanggung jawab terhadap seluruh alat uji laboratorium.

  15. Operator Quality Control a.

  Memeriksa dan menganalisa standard mutu hasil produksi. b.

  Memeriksa keadaan fisik hasil produksi yaitu berupa panjang, ketebalan dan warna dari hasil produksi sesuai dengan standard perusahaan.

  c.

  Bila hasil produksi tidak sesuai dengan standard mutu yang ditetapkan maka melakukan komplain kepada kepala produksi untuk dilakukan tindakan perbaikan.

  d.

  Mengisi laporan hasil control harian produksi.

  e.

  Membuat laporan transfer stock barang yang setiap harinya.

  f.

  QC berhak melakukan rijek hasil produksi yang tidak memenuhi standard.

  g.

  Bertanggung jawab kepada seluruh kerusakan barang yang lolos ke dalam gudang.

  h.

  Bertanggung jawab tentang kualitas/mutu dari hasil produk.

16. Kepala Bagian Pemasaran

Bagian ini meliputi : a. Penjualan, yang bertugas: 1. Melayani pesanan dari pelanggan.

  2. Memasarkan hasil produksi.

  3. Mencari daerah pemasaran yang baru.

  4. Mencatat hasil setiap hari dari hasil penjualan.

  5. Berusaha mencari konsumen untuk membeli produk dari perusahaan.

  6. Memberikan diskon kepada konsumen apabila melakukan pembelian dalam jumlah yang besar.

  b.

  Supervisor, yang bertugas : 1.

  Mengadakan riset atas tempat pemasaran produksi.

  2. Mengadakan pemeriksaan dan pengawasan atas pelaksanaan pendistribusian dan penjualan barang.

  Menentukan pemasok yang berkualitas baik.

  c.

  Mengajukan penambahan karywan staf melalui iklan.

  b.

  Mengokoordinir dan mengendalikan seluruh karyawan di perusahaan.

  18. Kepala Bagian Personalia a.

  Mencatat segala biaya pembelian.

  d.

  Mengadakan pengawasan dan pemeriksaan barang yang diterima oleh perusahaan.

  c.

  b.

  3. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijaksanaan pemasaran.

  Mencatat setiap pembelian yang dilakukan.

  17. Kepala Bagian Pembelian a.

  3. Menyalurkan hasil produksi ke daerah – daerah pemasaran.

  2. Mencatat segala biaya penjualan.

  Mencatat hasil penjualan atau hasil produksi.

  Salesman, yang bertugas : 1.

  c.

  6. Meneliti keadaan pemasaran tentang jenis produk baru yang timbul dan menjaga keseimbangan harga pasar.

  5. Membuat penerangan tentang kebijaksaan dan peraturan yang berhubungan dengan pemasaran kepada langganan.

  4. Membuat reklame tentang produksi pipa.

  Merekrut karyawan sesuai dengan kebutuhan setiap bagian. d.

  Mengarahkan karyawan untuk bekerja sesuai dengan prosedur kerja dan petunjuk yang telah diberikan oleh perusahaan.

  e.

  Mengadakan meeting kerja dengan karyawan untuk pembahasan masalah kerja.

  f.

  Mengendalikan kinerja security dalam hal pengamanan perusahaan.

  g.

  Memberikan teguran, surat peringatan, surat mutasi, dan putus hubungan kerja (PHK).

  h.

  Membuat laporan secara lisan atau tertulis kepada pimpinan perusahaan tentang keadaan karyawan. i.

  Menerima dan melakukan negosiasi terhadap tamu yang berkunjung ke perusahaan khususnya dari pemerintahan maupun organisasi masyarakat.

2.4.3. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja

  Dalam menjalankan tugasnya, PT. Invilon Sagita mempekerjakan tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung. Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang bekerja di lantai produksi. Tenaga kerja tidak langsung adalah pekerja yang bekerja di luar pabrik. Jumlah tenaga kerja pada PT.Invilon Sagita adalah 279 orang.

  Rincian jumlah tenaga kerja yang ada pada PT. Invilon Sagita dapat dilihat pada Tabel 2.1. Hari Senin sampai Kamis

  1. Karyawan kantor a.

  5

  Jam kerja di PT. Invilon Sagita untuk karyawan kantor, karyawan lantai produksi dan petugas keamanan. Karyawan kantor bekerja satu shift, sedangkan karyawan lantai produksi dan petugas keamanan tiga shift. Jam kerja perhari adalah delapan jam. Jam kerja lembur terhitung apabila seorang pekerja bekerja lebih dari 8 jam per shiftnya atau bekerja di hari libur. Adapun pembagian waktu kerja tersebut adalah sebagai berikut:

   Sumber: Departemen Personalia & Umum PT. Invilon Sagita

  77 Jumlah 279

  13 Karyawan

  3

  12 Petugas Kebersihan

  8

  11 Keamanan / Satpam

  2

  10 Bagian Personalia dan Umum

  21

  9 Bagian Pemasaran

  8 Bagian Administrasi

Tabel 2.1. Rincian Jumlah Tenaga Kerja pada PT. Invilon Sagita No. Posisi Jumlah (orang)

  7 Bagian Produksi 155

  3

  6 Quality Control

  2

  5 Laboratorium

  10

  4 Pegawai Tata Usaha

  1

  3 General Manager

  1

  2 Direktur

  1

  1 Komisaris

  • Pukul 08.00 – 12.00 WIB : Kerja aktif
  • Pukul 12.00 - 13.00 WIB : Istirahat
  • Pukul 13.00 – 16.00 WIB : Kerja aktif b.

  Hari Jumat

  • Pukul 08.00 – 12.00 WIB : Kerja aktif
  • Pukul 12.00 – 14.00 WIB : Istirahat -

  Pukul 14.00 – 17.00 WIB : Kerja aktif c. Hari Sabtu

  • Pukul 08.00 – 12.00 WIB : Kerja aktif
  • Pukul 12.00 – 13.00 WIB : Istirahat -

  Pukul 13.00 – 14.00 WIB : Kerja aktif

  2. Karyawan lantai produksi dan Petugas keamanan a.

  Shift I

  • Pukul 08.00 – 12.00 WIB : Kerja aktif
  • Pukul 12.00 - 13.00 WIB : Istirahat -

  Pukul 13.00 – 16.00 WIB : Kerja aktif b. Shift II

  • Pukul 16.00 – 19.00 WIB : Kerja aktif
  • Pukul 19.00 – 20.00 WIB : Istirahat -

  Pukul 20.00 – 00.00 WIB : Kerja aktif c. Shift III

  • Pukul 00.00 – 05.00 WIB : Kerja aktif
  • Pukul 05.00 – 06.00 WIB : Istirahat -

  Pukul 06.00 – 08.00 WIB : Kerja aktif

2.4.4. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya

  Untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan, maka harus diperhatikan tingkat kesejahteraan karyawan. Salah satu indikator kesejahteraan karyawan adalah menyediakan biaya untuk memenuhi kebutuhan hidup karyawan, dimana biaya ini diberikan dalam bentuk upah yang layak sesuai dengan kemampuan perusahaan.

  Sistem pengupahan pada PT.Invilon Sagita dibedakan atas dua jenis, yaitu: 1. Upah Bulanan

  Upah bulanan ini untuk tenaga kerja tetap, yaitu pada bagian kantor dan pada bagian keamanan dan satpam. Upah ini dibayar setiap akhir bulan.

  2. Upah Harian Upah harian untuk tenaga kerja di bagian produksi. Namun, walaupun disebut upah harian, waktu pembayaran upah tetap dilakukan pada setiap awal bulan dengan perhitungan akumulasi waktu kerja harian.

  Adapun fasilitas-fasilitas lain yang diberikan oleh perusahaan adalah : 1. Upah lembur, yaitu upah yang diberikan apabila karyawan bekerja melebihi jam kerja perusahaan yang telah ditentukan.

  2. Tunjangan jabatan, merupakan sebagai pelengkap gaji pokok, mengingat ada pekerjaan yang memegang peranan dan tanggung jawab serta tuntutan khusus.

  Besarnya jumlah gaji pokok adalah Rp. 1.000.000/bulan sedangkan besarnya jumlah tunjangan adalah Rp. 100.000.

  3. Uang makan, diberikan setiap pengambilan gaji. Besarnya uang makan adalah Rp. 5.000.

  4. Tunjangan Hari Raya (THR), yang memberikan bonus kepada karyawan yang merayakan hari raya dan tahun baru. THR ini diberikan kepada karyawan yang telah bekerja selama 1 tahun dan dibayar sebesar satu bulan gaji.

  5. Uang Transportasi, yang memberikan pada karyawan saat menerima gaji di akhir bulan. Besarnya uang transportasi ini tergantung pada kedudukan karyawan di perusahaan.

  6. Cuti Untuk menghilangkan rasa jenuh dan bosan selama bekerja, perusahaan memberikan cuti bagi karyawan. Tenaga kerja diwajibkan mengambil cuti dan apabila tidak dipakai, maka cutinya dianggap habis.

  7. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) Jaminan Sosial Tenaga Kerja adalah suatu bentuk asuransi yang dibuat oleh pemerintah untuk melindungi tenaga kerja. Asuransi tersebut lebih dikenal dengan nama Asuransi Tenaga Kerja (ASTEK). ASTEK ini meliputi empat pokok yaitu : a.

  Jaminan Kecelakaan Kerja Dilakukan dengan cara pemberian sumbangan oleh perusahaan. Besarnya sumbangan tersebut adalah 0.89 % dari gaji pokok tenaga kerja setiap bulan.

  Jaminan kecelakaan kerja diberikan apabila tenaga kerja tersebut mengalami kecelakaan dalam menjalankan tugasnya.

  b.

  Jaminan Hari Tua Besarnya iuran dan sumbangan yang diberikan kepada ASTEK adalah

  5.7 %. Iuran yang diberikan tenaga kerja adalah 2 % dari gaji pokok setiap bulan dari tenaga kerja yang bersangkutan. Jaminan hari tua diberikan apabila tenaga kerja sudah pensiun pada umur 55 tahun. Besarnya dana pensiun yang diberikan ASTEK adalah tergantung kepada masa kerja tenaga kerja yang bersangkutan.

  c.

  Jaminan Kematian Diberikan apabila tenaga kerja meninggal dunia, sewaktu melakukan pekerjaan atau tidak melakukan pekerjaan.

  d.

  Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pemeliharaan kesehatan diberikan oleh perusahaan kepada tenaga kerja beserta keluarganya. Dalam hal ini sumbangan yang diberikan perusahaan berbeda. Apabila tenaga kerja tersebut belum menikah, perusahaan memberikan sebesar 3 % dari gaji pokok setiap bulannya dan bagi yang sudah berkeluarga memperoleh 6 % dari gaji pokok setiap bulannya dengan batasan maksimal memiliki tiga orang anak.

8. SPSI (Serikat Pekerja Seluruh Indonesia)

  Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) adalah satu wadah tenaga kerja yang dapat menampung keluhan-keluhan yang dialami tenaga kerja seperti, tuntutan kenaikan gaji, masalah jam kerja yang tidak sesuai dan lain-lain. Keluhan- keluhan tenaga kerja tersebut diterima oleh SPSI, dan akan mengusahakan untuk mencari pemecahan masalahnya dengan bekerja sama dengan pimpinan perusahaan atau instansi terkait seperti Departemen Tenaga Kerja.

2.5. Proses Produksi

2.5.1. Standar Mutu Bahan / Produk

  PT. Invilon Sagita merupakan perusahaan yang menghasilkan produk pipa dengan standard mutu yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, maka pihak perusahaan menetapkan bahwa setiap produk yang dihasilkan harus melalui proses pengawasan yang ketat mulai masuknya bahan ke mixer sampai ke proses pengujian sehingga memiliki standard mutu yang telah ditetapkan. Standard mutu produk perlu ditingkatkan dan dipertahankan guna menjaga kualitas produk jadi.

  Adapun standard mutu produk pipa pada PT. Invilon Sagita dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Standard Mutu Pipa AW AXX PT. Invilon Sagita Tebal Dinding

  Ukuran Diameter Luar Wall Thickness Nominal Outside Nominal Size AW-AXX Diameter (mm) (inch) (7kg/cm²)

  ½

  22

  1.5 ”

  ¾

  26

  1.6 ”

  1

  32

  1.7 ”

  1-1/4

  42

  1.8 ”

  1-1/2

  48

  1.9 ”

  2

  60

  2.0 ”

  2-1/2

  76

  2.2 ”

  3

  89

  2.5 ” 4 114

  3.0 ” 5 140

  4.5 ” 6 165

  5.0 ” 8 216

  6.2 ” 10 267

  7.2 ” 12 318

  8.2 ”

   Sumber: PT. Invilon Sagita

2.5.2. Bahan Produksi

  Jenis produk yang dihasilkan oleh PT. Invilon Sagita adalah pipa PVC, pintu PVC, dan selang PVC. Untuk menghasilkan produk ini dibutuhkan bahan baku, bahan tambahan, dan bahan penolong yang dapat dilihat dalam uraian berikut ini.

2.5.2.1.Bahan Baku

  Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk dan memiliki persentase yang relatif besar dalam produk dibandingkan dengan bahan-bahan lain. Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi pembuatan pipa pada PT. Invilon Sagita adalah sebagai berikut:

  1. Resin Resin mempunyai sifat keras dan kaku, bentuknya serbuk putih sehingga mudah diolah serta tidak mudah terbakar. Resin merupakan sumber bahan baku utama yang digunakan dalam proses produksi produk

  • – produk PVC, karena dalam resin inilah terkandung bahan
  • – bahan untuk membuat Poly

  Vinil Chlorida

  (PVC). Dalam setiap produksi penggunaan bahan ini mencapai 60% - 80%.

  2. Tepung CaCO

  3 Tepung CaCO

  3

  merupakan senyawa zat kalsium dan karbonat, atau sering juga disebut tepung kapur. Adapun kegunaan bahan ini adalah untuk menentukan kelenturan dan kekerasan produk serta mengontrol kehalusan permukaan. Dalam setiap produksi bahan ini digunakan antara 20% - 28%.

2.5.2.2.Bahan Tambahan

  Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan untuk mempermudah proses dan meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan. Bahan tambahan yang digunakan dalam proses produksi pembuatan pipa pada PT. Invilon Sagita adalah sebagai berikut:

  1. Zat Pewarna Yang dimaksud zat pewarna dalam hal ini adalah zat yang digunakan untuk menentukan warna pipa dan selang. Ada beberapa jenis warna pipa dan selang hasil produksi PT. Invilon Sagita sesuai dengan pesanan konsumen, seperti biru, merah orange, abu

  • – abu, kuning, dll.

  2. Titanium (Ti) Zat kimia ini digunakan dalam proses produksi adalah untuk menjaga tingkat kadar kehitaman pipa. Tanpa penggunaan bahan ini, pipa yang dihasilkan akan berwarna kehitaman.

  3. Stearic Acid (SA) Zat kimia ini digunakan dalam proses produksi sebagai stabilisator untuk menjaga suhu bahan baku pada saat dipanaskan, dan dilebur sebelum dicetak.

  4. Kalium Nitrat (KN) Zat kimia ini digunakan dalam proses produksi sebagai stabilisator untuk menjaga suhu bahan baku pada saat dipanaskan, dan dilebur sebelum dicetak.

  5. Paraloid Paraloid merupakan resin yang sangat baik karena dapat membentuk larutan yang sangat cepat mengeras di udara kering.

6. ACP

  ACP merupakan bahan yang sangat ringan sehingga mudah dalam transportasi dan pemotongan, dan penyambungan.

  7. Tinta.

  Tinta digunakan dalam proses penyablonan merk dan tipe produk di setiap produk-produk di PT. Invilon Sagita

2.5.2.3.Bahan Penolong

  Bahan penolong merupakan bahan yang membantu dalam proses produksi agar diperoleh hasil yang lebih baik. Bahan penolong yang digunakan dalam proses produksi pembuatan pipa pada PT. Invilon Sagita adalah sebagai berikut: 1.

  Air.

  Dalam proses produksi, air digunakan sebagai pendingin setelah produk- produk di cetak dengan mesin ekstruder.

2.5.3. Uraian Proses Produksi

  Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam proses pembuatan pipa PVC adalah sebagai berikut:

1. Pencampuran

  Pencampuran dilakukan berdasarkan tipe produk yang akan diproduksi. Tiap tipe produk terdiri dari komposisi bahan yang berbeda. Sebelum bahan dicampur, semua bahan yang diperlukan untuk memproduksi produk tertentu ditimbang dengan timbangan manual. Setelah ditimbang, bahan resin dan tepung CaCO3 dibawa dengan kereta sorong dan secara langsung dijatuhkan dalam mesin pencampur (mesin mixer) untuk dicampur. Pencampuran dilakukan dengan cara mengaduk bahan-bahan tersebut hingga merata. Pada saat pencampuran juga ditambahkan zat-zat kimia Titanium (Ti), Stearic Acid (SA), Kalium Nitrat dan zat pewarna yang disesuaikan dengan warna produk yang akan di produksi. Hasil pencampuran dalam bentuk tepung dan ditampung dalam bin (chamber).

  2. Ekstruksi

  Hasil campuran dalam bentuk tepung tersebut kemudian dialirkan ke mesin pemanas dengan menggunakan pipa dan kereta sorong. Bahan-bahan ini dicampur dan dipanaskan dengan mesin ekstruder pada suhu 180 °C - 200 °C. Hingga bahan berubah menjadi bentuk cair.

  3. Pencetakan pipa Bahan-bahan yang telah cair dialirkan ke alat cetak yang berada di ujung mesin ekstruder dengan memanfaatkan daya tekan dari bahan yang masuk ke mesin pemanas. Proses pencetakan menggunakan cetakan dengan ukuran diameter pipa selang atau ukuran pintu yang diinginkan. Pada proses pencetakan ini, cetakan dipanaskan dengan arus listrik melalui elemen-elemen dengan suhu berkisar antara 180 °C - 220 °C. Apabila terjadi kerusakan pada pencetakan maka pipa yang rusak akan dibawa ke tempat penyimpanan sementara untuk di daur ulang.

  4. Pendinginan Proses pendinginan dilakukan dengan air dalam sebuah tangki pendingin (cooler tank). Pada proses pendinginan ini air dialirkan langsung dari kolam air yang berada pada bagian belakang pabrik secara otomatis dengan menggunakan mesin pemompa air sehingga proses pendinginan dapat berjalan dengan baik.

  5. Penyablonan Proses penyablonan dilakukan secara otomatis setelah proses pendinginan selesai. Mesin melakukan penyablonan dengan cara menyemprotkan tinta pada pipa yang keluar dari mesin pendingin dengan jarak yang telah ditentukan.

  6. Pemotongan Pipa yang telah selesai melalui proses penyablonan, dipotong sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan. Proses pemotongan dilakukan menggunakan gergaji secara otomatis. Apabila terjadi kerusakan pada pemotongan maka pipa yang rusak akan dibawa ke tempat penyimpanan sementara untuk didaur ulang.

  7. Pencetakan kepala pipa Setelah proses pemotongan dan penyablonan, pipa dibawa ke bagian pencetakan kepala. Proses pencetakan kepala ini dilakukan dengan mesin

  . Ujung pipa dimasukkan ke dalam mesin dengan cetakan yang telah

  socket

  disesuaikan. Pencetakan kepala pipa ini hanya untuk beberapa tipe produk pipa, sesuai dengan permintaan konsumen.

2.5.4. Mesin dan Peralatan

  Adapun mesin dan peralatan yang digunakan pada PT. Invilon Sagita adalah sebagai berikut.

2.5.4.1. Mesin Produksi

  Mesin yang digunakan dalam proses produksi yaitu : 1. Mesin Ekstruder

  Merek : Bandera Asal : Itali Tipe : E 60/25 D Tahun : 1990 Diameter : Max. 125 mm Tinggi Poros : 1000 mm Panjang jalur : 30 m Diameter Screw : Ø60 mm Panjang Screw : L/25 Kecepatan maks : 120 rpm Tekanan maks : 750 bar Daya : 37.5 kW

  Feeding Hopper

  : 100 liter (stainless stell) Kap. Produksi : 120 Kg Cos φ

  : 0.85 Kegunaan : Mengextrusi bahan

2. Tangki Pendingin (Cooling Tank)

  Merek : Bandera Tipe : CT 125 Asal : Itali Diameter Maks. Hose : 125 mm Panjang : 27 mm Cos φ

  : 0.85 Kegunaan : Pendingin pipa setelah di cetak 3. Mesin Pencampur (Mixer)

  Merek : - Daya : 75 HP Tegangan : 380 Volt Arus : 57 Amp Kapasitas : 20 ton/jam Cos φ

  : 0.85 Kegunaan : Mencampur bahan 4. Mesin Sablon

  Merek : Willet Daya : 435 Tegangan :100 Volt Arus : 2

  • – 1 A Kapasitas : 160 Watt Frekuensi : 50/60 Hz
Cos φ : 0.85

  Kegunaan : Mencetak label perusahaan dan tipe produk 5. Pompa dan Kompresor

  Merek : Fusheng Industri Tipe : SA

  • – 230 A Motor : 30 HP Tegangan : 380 Volt Cos φ

  : 0.85 Kegunaan : Memompa dan mengkompresi air 6. Mesin Socket

  Komponen : CETOP standards dan VDE/CEI standards Tekanan : 6/7 Bar Pemakaian udara : 78,5 + 391,5 NI/cycle Tegangan : 380 V- threephase- 50 Hz + neutral Tegangan sekunder : 24 V

  • – 50 Hz Daya terpasang : 28 Kw Kegunaan : Memperbesar ujung pipa

2.5.4.2. Peralatan

  Peralatan yang digunakan dalam proses produksi adalah sebagai berikut: 1. Kereta Sorong

  Kereta sorong digunakan untuk membawa bahan baku dari gudang bahan baku menuju lantai produksi dan memindahkan produk jadi yang telah dikemas dari lantai produksi menuju gudang produk jadi.

2. Timbangan

  Timbangan yang digunakan terdiri dari :

  • Timbangan duduk (100 kg) Digunakan untuk menimbang bahan baku. Timbangan duduk ada 1 unit.
  • Timbangan digital 10 kg

  Digunakan untuk menimbang bahan tambahan. Timbangan ini sebanyak 2 unit.