Pengaruh Feng Shui Terhadap Susunan Ruang dalam Hunian Masyarakat Tionghoa

  Feng Shui adalah pengetahuan arsitektural yang berasal dari budaya Tiongkok, dan telah dikembangkan sejak 4.700 tahun lalu. Feng Shui ditulis pada periode kekaisaran Huang Di (Kaisar Kuning, abad ke-27 SM), kaisar pertama yang berkuasa di lembah Sungai Kuning/Huang He ini mulai mengembangkan budaya Tiongkok Purba.

  Feng Shui berasal dari bahasa Mandarin dengan dua suku kata yaitu Feng dan Shui. Feng yang berarti “angin” dan Shui yang berarti “air”. Gabungan kata Feng dan Shui dijadikan simbol pengetahuan tentang pengaruh alam lingkungan terhadap bangunan, bangunan terhadap kehidupan penghuninya.

  Feng Shui merupakan sebuah sistem kepercayaan yang telah berakar dalam kebudayaan Cina Kuno tentang bagaimana lingkungan dan manusia beri nteraksi (Kwok & O‟Brien, 1991). Feng Shui adalah seni mencapai keseimbangan hidup antara manusia dengan lingkungan tempat tinggalnya, untuk memperoleh kesehatan, rezeki dan kebahagiaan (Dian, 2002).

  Penerapan Feng Shui dijabarkan dalam lima prinsip dasar: energi chi, yin

  yang , lima elemen dasar, kompas delapan arah, astrologi sembilan ki (Brown,

  2001). Penerapan lima prinsip dasar Feng shui yang menghubungan antara manusia dengan bangunan beserta lingkungannnya, terkait dengan bidang Arsitektur (Dian, 2002).

  Ch‟I adalah energi alam yang tidak kasat mata. Keberadaannya ada dimana-mana, baik di langit, di permukaan tanah, maupun di perut bumi.

  6 Keberadaannya dipercayai berpusat dari atas gunung, berembus turun perlahan menuj u lembah maupun aliran sungai, dan terus menyebar ke seluruh bumi. Ch‟I dibawa oleh air dan digerakkan oleh angin (Guo, 276-

  324 SM). “Ketika tubuh manusia didasari oleh dua paksaan YIN dan YANG serta lima elemen, semua hal itu digerakkan oleh Ch‟I” (Palmer,1997,p.57). Ch‟I menggerakkan makhluk hidup dan alam.

  Simbol YIN dan YANG adalah putaran roda yang tak ada ujung pangkalnya. Contohnya: YANG adalah pergantian matahari dengan penggantinya sang rembulan yang berlambang YIN. Warna putih melambangkan unsur YANG dan warna hitam melambangkan unsur YIN. Di dalam unsur YANG terdapat unsur YIN dan pada unsur YIN terdapat unsur YANG. Hal ini melambangkan bahwa tiada kesempurnaan dalam dunia ini. Hal ini dipercaya bahwa kedua hal ini saling mengisi dan tidak akan t erjalin tanpa membentuk “keseimbangan Yin dan Yang ”(Adhikari,2006,p.23).

Gambar 2.1.1 Konsep YIN dan YANG

  

Sumber : Google, 2015

  Feng shui memiliki lima unsur yaitu unsur kayu, api, logam, tanah dan air. Semua ilmu astrologi cina, termasuk waktu, tahun dan tanggal lahir dikelompokkan dalam salah satu unsur ini sebagai contoh api warna merah merupakan warna yang memberikan keberuntungan dan api juga musim panas dan selatan (Too, 1994). Untuk kepentingan Feng Shui dan peramalan, sangat penting untuk diketahui bahwa kelima unsur ini memiliki siklus produktif dan destruktif.

Gambar 2.1.2 Siklus unsur dalam Feng Shui

  Sumber : Too, 1994

  Siklus produktif : api menghasilkan tanah, tanah menghasilkan logam, logam menghasilkan air, air menghasilkan kayu dan kayu menghasilkan api.

  Siklus destruktif : kayu menghancurkan tanah, tanah menghancurkan air, air menghancurkan api, api menghancurkan logam, dan logam menghancurkan kayu.

  Dengan memahami kedua daur unsur ini, memungkinkan praktisi memasukkan unsur astrologi agar tercipta keseimbangan dan produktivitas dengan lingkungannya ketika sedang mempertimbangkan lokasi dan interior rumah menurut Feng Shui.

  No. Unsur Warna Lambang

  1. Tanah Kuning Melambangkan kebebasan dan menimbulkan kesegaran mental dan energi. Selain itu, warna kuning juga dapat menyatukan orang dan melambangkan kesabaran.

  2. Logam Putih Dapat membantu sesama dan karier. Warna putih ini juga dianggap sebagai warna bersih.

  3. Kayu Hijau Melambangkan kekayaan dan ketenaran. Di samping itu, warna hijau juga bisa menciptakan suasana tenang, damai, dan keharmonisan.

  4. Api Merah Melambangkan keberuntungan, kebahagiaan, dan kehidupan.

  5. Air Hitam Dapat mendatangkan uang dan kekayaan. Di samping itu, warna hitam juga baik untuk karier.

Tabel 2.1.1 Tabel Makna Unsur dalam Feng Shui.

  Sumber : Too, 1994

  Pada aliran kompas didasarkan pada spekulasi metafisika kosmologi terutama dengan menganalisa aspek terarah dalam bentuk hubungan antara lima elemen, delapan triagram, cabang bumi dan batang langit. Cara penilaian terhadap objek hitungan selalu berpedoman pada petunjuk arah Luo-Pan atau kompas Feng Shui dan elemen waktu dalam ruang (Skinner,1982; Chiou,1996). Kompas Cina Kuno disebut Luo Pan, dapat digunakan untuk menghitung posisi suatu daerah, atau tempat yang diduga mempunyai kandungan Ch‟I ( energi alam ). Sebuah Kompas Cina Kuno memiliki 23 lingkaran.

Gambar 2.1.3 Luo-Pan

  

Sumber : Google, 2015 Metode Bintang Terbang Feng Shui merupakan sebuah metode yang memberikan hasil perhitungan cepat tata letak bangunan. Ini adalah formula yang berdasarkan dan memakai arah-arah kompas untuk menunjukkan sektor keberuntungan dan ketidakberuntungan dalam bangunan selama periode waktu yang berbeda. Periode waktu tersebut dapat terdiri dari periode bulanan, periode tahunan dan periode bintang terbang setiap 20 tahun. Metode Bintang Terbang bersifat sains dan fakta serta didasari metode perasaan atau intuisi para praktisi (Too,2007).

  Feng Shui adalah sebuah sistem kepercayaan yang telah diterapkan sejak dulu dalam kebudayaan Cina tentang bagaimana lingkungan dan manusia berinteraksi. Feng shui juga diterapkan pada hunian masyarakat tionghoa agar mendatangkan kemakmuran. Feng shui sangat penting dalam kehidupan orang tionghoa karena feng shui termasuk dalam adat dan tradisi cina kuno. Penerapan feng shui banyak dilakukan pada rancangan pintu, jendela, kamar mandi, tempat tidur, kolam, dapur, ruang tamu, tangga, dan lain-lain. Kepercayaan akan pengaruh pergerakan

  Ch‟I, YinYang, dan lain-lain yang menjadi konsep dasar Feng Shui.

  Menurut Aries Harijanto dalam Indonesia Feng Shui Online Center mengatakan bahwa, Ilmu Feng Shui yang kita kenal saat ini merupakan sebuah metamorfosis yang telah ada sejak lebih dari 2000 tahun yang lalu. Tampaknya ilmu ini telah mengalami perubahan yang begitu besar jika kita lihat dari perkembangan jaman ke jaman. Berikut ini, informasi sejarah perkembangan ilmu Feng Shui di Tiongkok yang telah diselidiki oleh para pakar sejarahwan kita dari jaman ke jaman :

  1. Sebelum dinasti Qin - masa pembentukan (abad 16 - abad 2 sebelum Masehi).

  Pada masa sebelum dinasti Qin ilmu Feng Shui dikenal dengan nama Bu

  Zhai , yaitu metode peramalan dengan menggunakan cangkang kura-kura

  untuk menilai sebuah lokasi menguntungkan atau tidak. Metode ini sama seperti dengan metode peramalan Yi Jing dan juga dikenal sebagai Xiang

  Di atau ada yang menyebutnya Xiang Zhai. Metode utama yang dipakai

  pada era ini masih sederhana sekali, yaitu : a.

  Mengevaluasi bentuk - bentuk tanah dataran tinggi dan dataran rendah.

  b.

  Kecukupan air disebuah lokasi tempat, serta pola aliran air.

  c.

  Kualitas tanah, subur atau tidaknya.

  d.

  Area lokasi dengan pusat kota.

  e.

  Memenuhi syarat penghijauan (banyak tanaman / pohon) atau tidak.

  Pakar - pakar yang ahli dalam ilmu ini waktu itu disebut dengan istilah Fang Shi, atau seseorang yang mempelajari ilmu alam dan ilmu metafisika.

  2. Dinasti Qin dan Han - masa perkembangan (abad 2 SM - abad 2 Masehi).

  Pada masa ini, ilmu Feng Shui mulai mengalami perkembangan yang mana mulai disebut dengan istilah Kan Yu. Kan Yu adalah sebuah istilah bahwa manusia mengerti kehendak alam semesta, sehingga dimana dia tinggal dia harus menyesuaikan diri dengan lingkungan tersebut tanpa ingin melawannya yang mana konsep ini terkenal dengan istilah "Tian

  

Ren He Yi ". Satu peristiwa penting yang bisa dicatat dalam masa ini

  adalah Feng Shui aliran bentuk dan aliran kompas mulai terpecah dan masing-masing mulai membentuk teorinya.

  Pakar - pakar yang ahli dalam masa ini salah satunya adalah Huang Shi

  

Gong dan Zhang Liang. Mereka juga ahli strategi militer yang membantu

berdirinya dinasti Han.

  3. Dinasti Wei dan Jin - Istilah Feng Shui dibentuk (abad 2 - abad 4 Masehi).

  "Zang Feng De Shui, Cheng Sheng Qi" adalah perkataan yang konon ditulis oleh Guo Pu dalam bukunya yang berjudul Zang Shu. Guo

  

Pu adalah seorang ilmuwan Taoisme yang juga seorang sastrawan

  tersohor waktu itu. Sedangkan kitab Zang Shu membahas mengenai bagaimana seseorang yang telah meninggal seyogyanya dimakamkan menurut kaidah-kaidah Feng Shui agar memberikan kemakmuran bagi anak-cucunya. Konsep utama dari kitab Zang Shu rupanya telah mengilhami banyak para pakar Feng Shui di masa-masa berikutnya.

  4. Dinasti Sui, Tang, dan 5 dinasti - penyebaran ilmu Feng Shui di seluruh wilayah Tiongkok (abad 4 - abad 9 Masehi).

  Pada masa ini ilmu Feng Shui telah mengalami banyak kemajuan dibanding dengan masa sebelumnya, karena : a.

  Sistim kerajaan berupa Meritokrasi, yaitu siapa yang memiliki jasa akan dipromosikan oleh kerajaan, sehingga sistim ujian kenegaraan telah memiliki peranan yang sangat penting dan dalam ujian tersebut sudah tentu menyangkut ilmu alam termasuk Feng Shui yang kita kenal saat ini.

  b.

  Yang Yun Song, seorang pustakawan dinasti Tang telah memformalisasikan aliran bentuk dengan istilah Xing Shi Pai atau ada yang menyebut aliran ini Jiang si Pai.

  c.

  Terciptanya konsep dasar Feng Shui, yang disebut dengan Huang

  Di Zhai Jing

  Pakar - pakar yang ahli dalam masa ini cukup banyak, antara lain : Qiu

  

Yan Han, Si Ma Tou Tuo, Yang Yun Song, Ceng Qiu Ji, Ceng Wen Chan,

Liao Yu, Huang Miau Ying dan masih banyak lagi lainnya.

  Ada 3 peristiwa penting yang bisa diambil pada masa ini, yaitu : a.

  Perbedaan antara Feng Shui aliran bentuk dan aliran kompas menjadi begitu nyata.

  b.

  Penggunaan kompas Feng Shui, yang kita sebut dengan Luo Pan mulai umum. c.

  Aliran kompas menjadi semakin populer daripada aliran bentuk, dan pada masa ini telah tercatat lebih dari 120 macam aliran Feng Shui kompas. Pakar - pakar yang ahli dalam masa ini antara lain : Chen Xi Yi, Wu Jing Luan, Liao Jin Jing, Lai Wen Jun , dan masih banyak lagi lainnya.

  6. Dinasti Yuan - masa kehilangan ilmu Feng Shui (abad 12 - abad 13 Masehi).

  Ini adalah masa yang paling suram bagi ilmu Feng Shui, Karena pada masa ini, raja-raja dinasti Yuan adalah orang-orang Mongolia (bangsa asing) yang mana mereka menjajah Tiongkok dengan berusaha menekan kebudayaannya agar tidak dapat berkembang. Dalam dinasti ini banyak sekali buku-buku Feng Shui yang dibakar, sehingga kita kehilangan jejak selama hampir 100 tahun. Tidak ada satu pakar-pun yang tercatat pada masa ini.

  7. Dinasti Ming dan Qing - Ilmu Feng Shui dipelajari oleh orang awam (abad 13 - 19 Masehi).

  Setelah dinasti Yuan digulingkan dan berdirinya dinasti Ming, ilmu Feng Shui sudah mulai berkembang lagi, akan tetapi ilmu ini sudah dipelajari oleh banyak orang awam dan tidak terbatas pada kaum cendekiawan kerajaan saja. Pada masa ini ada beberapa peristiwa penting yang bisa dicatat : a.

  Konsep San Yuan Jiu Yun (3 era 9 periode) mulai diperkenalkan. b.

  Pembedaan antara aliran San He dan aliran San Yuan semakin jelas.

  c.

  Teori-teori dan aliran Feng Shui semakin banyak yang berlawanan, membingungkan dan saling menjatuhkan.

  d.

  Karena kehilangan masa 100 tahun dijajah oleh orang Mongolia, banyak aliran yang membawa kembali ideologi Feng Shui dinasti Song dan Tang tanpa latar belakang yang jelas dan saling berlawanan.

  e.

  Pada dinasti Qing, Feng Shui bintang terbang menjadi semakin populer.

  Pakar-pakar yang ada pada masa ini cukup banyak, antara lain : Liu Bo

  

Wen, Leng Qian, Mu Jiang Chan Shi, Jiang Da Hong, Zhang Jiu Yi,

Jiang Yao, Zhang Zhong Shan, Wen Ming Yuan, Ma Tai Qing, Shen Zhu

  , dan banyak lagi lainnya.

  Reng, Zhang Xin Yan 8.

Berdirinya RRC - Ilmu Feng Shui dipelajari di seluruh dunia (abad 19 - sekarang)

  Setelah berdirinya RRC, Feng Shui mulanya dianggap sebagai ilmu takhayul dan membodohkan rakyat sehingga praktek-praktek ini mulanya dilarang oleh negara selama 50 tahun lebih dan hanya dipraktekkan di negara Hong Kong, Taiwan, dan negara-negara Asia Tenggara. Karena pemerintah RRC saat ini masih bersikap skeptis terhadap ilmu ini (tidak dilarang maupun didukung), sedangkan para perantauan Tionghoa sudah menyebar luas diseluruh dunia, maka keadaan di luar negeri tenang- tenang saja dan dapat menyebarkan ilmu ini secara bebas. Sebagian dari mereka bertujuan untuk meneruskan kebudayaan dan tradisi, sedangkan sebagian yang lain bermaksud komersialisasi, sehingga dengan kemajuan teknologi informasi dan transportasi saat ini menyebabkan ilmu ini banyak mengundang peminat dari seluruh dunia tanpa batasan. Pakar- pakar modern yang tercatat pada masa sekarang (almarhum) antara lain : Tan Yang Wu, You Xi Yan, Rong Bai Yun, Kong Zhao Su.

  Menurut Aries Harijanto dalam Indonesia Feng Shui Online Center mengatakan bahwa, Ilmu Feng Shui tentu saja berasal dari negara Tiongkok, sedangkan yang menciptakan ilmu ini adalah para ilmuwan Taoisme sejak ribuan tahun yang lalu. Hanya saja waktu awal-awal ilmu ini terbentuk, masih belum terdapat sistematisasi yang lengkap seperti sekarang. Feng Shui adalah sebuah bagian integral dari agama Taoisme di Tiongkok sejak ribuan tahun yang lalu.

  Seperti yang tercatat pada sejarah bahwa sejak jaman negara berperang (kurang lebih abad 6 SM), pemikiran Taoisme yang diciptakan oleh Lao Zi telah berkembang terus-menerus dari Lao-Zhuang Dao Jia menjadi Huang-Lao Dao

  . Waktu awalnya Taoisme hanyalah sebatas aliran pemikiran saja, kemudian

  Jia

  mulai berkembang menjadi praktek ilmu alam, seperti alkimia, pengobatan, ilmu peramalan, ilmu Feng Shui yang dikenal dengan Wu Shu (5 ilmu seni klasik Tiongkok - Xiang, Bu, Shan, Ming, dan Yi). Waktu itu karena Taoisme masih belum menjadi agama, praktek-praktek ini dilakukan oleh para Fang

  Shi (seseorang yang mempelajari ilmu alam). Para fang shi inilah yang kelak menjadi para pelopornya berdirinya agama Taoisme.

  Setelah jaman dinasti Han, barulah Taoisme mulai terbentuk menjadi sebuah sistematisasi dalam bentuk organisasi, yang memiliki peraturan, pemujaan, tata-upacara,dll yang lengkap membentuk sebuah agama. Mulai dari sinilah Taoisme mulai berkembang biak menjadi pecahan aliran-aliran dari jaman ke jaman. Tidak semua para guru Taoisme mempelajari ilmu Feng Shui karena Tiongkok begitu luasnya dan masing-masing memiliki ketrampilan sendiri-sendiri pada bidang apa yang ingin mereka pelajari.

  Bukti-bukti bahwa ilmu Feng Shui adalah bagian dari agama Taoisme adalah :

  1. Teori "Tian Ren He Yi" (langit dan manusia menjadi kesatuan), yang mewakili istilah Kan Yu (istilah awalnya sebelum istilah Feng Shui diperkenalkan) adalah konsep dari Taoisme.

  2. Teori-teori dasar Feng Shui, seperti : Yin-Yang Wu Xing, sistem Gan-Zhi, sistem Yi Jing, teori He-Tu Luo Shu, 28 konstelasi langit, dll adalah hasil penemuan dari para Fang Shi - yang notabene adalah nenek moyang para guru Taoisme.

  3. Pada dinasti Han akhir, sekitar abad 1 Masehi juga ditemukan kitab manual Taoisme dalam bentuk tata upacara untuk membersihkan energi rumah yang dikaitkan dengan praktek Feng Shui saat itu, dan kitab manual sejenis ini juga terdapat dalam kumpulan kitab suci Taoisme (disebut dengan Dao Zang) yang lain.

  4. Jatuh - bangunnya ilmu Feng Shui dari jaman ke jaman juga dipengaruhi dari jatuh - bangunnya agama Taoisme di Tiongkok yang mewakili kebudayaan dan agama asli orang Tiongkok.

  5. Berdasar Song - Yuan Xue An, yaitu garis silsilah penyebaran ilmu peramalan (termasuk ilmu Feng Shui), tercatat nama-nama seperti : Huang Shi Gong, Wei Bo Yang, Zhong Li Quan, Ma Yi, Lu Dong Bin, Chen Xi Yi , dst mereka adalah guru-guru Taoisme kuno.

  6. Empat penemuan besar dari Tiongkok (kompas, bubuk mesin, kertas, dan mesin percetakan) disepakati oleh sejarahwan bahwa berasal dari guru Taoisme / Fang Shi - yang mana kompas akhirnya dipakai dalam ilmu Feng Shui.

  Shi Gong, Yang Yun Song, Jiang Da Hong telah dianggap figur dewa

  oleh kuil-kuil Taoisme di Tiongkok oleh beberapa penduduk setempat di tempat kelahirannya.

  Sekarang semakin berkembang luasnya ilmu Feng Shui di seluruh dunia, mungkin hanya sebagian orang saja yang mengetahui asal-usul ilmu ini dan hanya terbatas pada kalangan akademis dan ahli sejarahwan saja. Seperti aliran Feng Shui bintang terbang yang mendapat banyak sorotan oleh peminat yang belajar saat ini, yang mana jika kita ketahui aliran ini masuk dalam aliran Xuan Kong

  Pai (aliran Xuan Kong) dan sebenarnya istilah Xuan Kong ini diambil dari

  kitab Dao De Jing yang ditulis oleh Lao Zi yang tertulis sebagai berikut "...Tong

  Wei Zhi Xuan, Xuan Zhi You Xuan ". Karakter Xuan inilah yang dianggap oleh kalangan akademis saat ini, sebagai inspirasi dalam pembentukan istilah Xuan Kong dalam Feng Shui.

  Prinsip utama dalam Feng Shui berkaitan dengan denah layout interior adalah upaya penyelarasan terhadap aliran energi (chi') yang masuk dan mengalir dalam ruangan. Terdapat beberapa bagian ruang yang dikaji menurut konsep Feng Shui antara lain :

   Ruang tamu Ruang tamu dalam Feng Shui berfungsi sebagai jantung dalam rumah. Menurut Lillian Too (1995), bentuk kursi atau sofa pada ruang tamu tidak ada batasan tertentu dalam Feng Shui. Secara umum menurut Feng Shui aliran bentuk tentang susunan tempat duduk yang baik adalah tidak ada kursi atau sofa yang punggungnya menghadap langsung ke pintu atau jalan masuk ke ruang tamu. Penempatan tempat duduk yang membentuk huruf L juga tidak disarankan dalam Feng Shui. Bentuk meja pada ruang tamu dalam Feng Shui adalah kotak dan bulat.

  Menurut Andrie Wicaksono (2006), Bentuk ruang tamu harus segi empat siku-siku, tidak baik jika ada lengkung ataupun potongan diagonal.

  Gunakan material kilap (gloss) seperti cermin atau aquarium untuk mementalkan energi buruk, dan gunakan material vegetasi atau tanaman hias untuk membelokkan arah chi'. Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat menata ruang tamu berdasarkan Feng Shui adalah : Kursi diruang tamu harus mempunyai sandaran tangan dan punggung.

   Aturlah kursi diruang tamu membentuk segi empat bukan bentuk L.

   Disudut tenggara ruang tamu, letakkan vegetasi hijau.

   Catlah dinding ruang tamu dengan warna cerah (merah atau kuning).

   Letakkan audio-system (televisi dan tape) diruang tamu untuk

   menghidupkan aktivitas.

  Letakkanlah foto seluruh anggota keluarga diruang tamu.

   Ruang tamu seharusnya mempunyai satu dinding solid tanpa jendela

   atau pintu.

   keberuntungan.

  Jendela diletakkan di timur, tenggara atau selatan untuk

  Letakkan meja kotak atau lingkaran ditengah-tengah ruang tamu.

   Letakkan cermin hias disebelah perapian untuk merefleksikan chi'

   disekitar ruangan.

   bernuansa hangat, nyaman dengan ornamen penunjang.

  Ruang tamu harus bersih dari debu, jagalah ruang tamu agar selalu

  Menurut Mas Dian (2014), Ruang tamu yang baik menurut feng shui adalah : Memberikan kesan ramah, bersih, dan rapi.

   Ruang tersebut memiliki jendela sebagai ventilasi agar angin dan

   cahaya bisa masuk dengan baik (tetapi jangan terlalu terang).

   Tidak perlu menampilkan sesuatu yang bersifat aktraktif karena dapat menciptakan jurang pembatas.

   Tidak mempersempit ruangan dengan prabotan yang berlebihan.

   Kabinet sepatu kurang baik jika ditempatkan diruang tamu.

   Posisi kabinet yang dihadapkan langsung ke pintu masuk dapat merusak dan mengganggu energi Chi yang akan singgah ke rumah.

   Susunan sofa tidak boleh membelakangi pintu masuk.

   Jangan meletakkan cermin di belakang sofa dan didepan pintu masuk.  Kamar tidur

  Menurut Lillian Too (1998), Letak tempat tidur menentukan nyaman tidaknya Anda beristirahat dan kebahagiaan bersama suami. Agar segalanya berlangsung baik:

   Jangan letakkan cermin yang memantulkan tempat tidur. Pantulan ini bisa diartikan sebagai undangan bagi pihak ketiga.

   Jangan tidur di bawah lampu. Tidur Anda tak akan nyenyak dan bisa menimbulkan keretakan dengan pasangan. Geser tempat tidur, atau pasang lampu di samping tempat tidur.

   Selalu letakkan tempat tidur di sudut kamar yang letaknya besebrangan (diagonal) dengan pintu masuk.

   Jangan biarkan pintu kamar tidur dan kamar mandi berhadapan.

  Karena menimbulkan energi yang buruk. Kalau sudah terlanjur, gantungkan hiasan gemerincing (wind chimes) di anatara kedua pintu.

   Pintu Kamar tidur juga jangan berhadapan dengan pintu lain, tangga dan cermin. Kalau terlanjur, gantungkan hiasan gemerincing di antara keduanya.

   Lampu jangan terlalu mencolok mata.

   Pakailah tempat tidur yang memiliki kepala, yang letaknya menempel pada tembok.

   Tinggi tempat tidur setidaknya 45 cm dari lantai.

   Jangan hiasi kamar dengan gambar binatang buas, abstrak atau air.

  Gambar air di kamar tidur akan membuat Anda mudah kehabisan uang.

   Letakkan sekeranjang buah-buahan segar di kamar. Jangan ganti dengan tanaman atau bunga segar.

   Hiasi dengan gambar anak-anak, sebagai harapan dapat keturunan nantinya.

   Hindari segala sesuatu yang menggambarkan atau menyimbolkan air.

   Jangan pasang televisi menghadap tempat tidur. Kalau sedang tidak ditonton, tutup televisi dengan kain.

   Jangan tidur di bawah kipas angin dan di bawah jendela karena akan menghabiskan energi Anda. Tutup dengan tirai atau keray yang rapat.

  Menurut Mas Dian (2014), Kamar tidur yang baik menurut feng shui adalah :

   Jangan meletakkan akuarium dalam kamar.

   Jangan menempatkan tanaman hidup di kamar tidur.

   Plafon kamar tidur sebaiknya rata.

   Memiliki ventilasi cahaya dan udara yang baik.

   Buatlah ruang kamar yang sesuai kebutuhan dengan mempertimbangkan luas ruang dan kebutuhan.

   Letak ranjang jangan berhadapan dengan cermin.

   Letak ranjang jangan bertatapan dengan pintu kamar mandi, gunakan penyekat jika ini terjadi.

   Jangan ada jendela dibelakang ranjang khususnya jendela yang bisa dibuka.

   Tinggi ranjang jangan terlalu rendah dan terlalu tinggi, umumnya ± 50 cm.

   Gantungkan foto diri di belakang ranjang.

   Jangan menggunakan perabotan yang berlebihan yang membuat kamar menjadi sempit.

   Interior kamar sebaiknya tidak menggunakan desain yang menampilkan sudut tajam.

  Menurut Andrie Wicaksono (2006), beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat menata ruang tidur adalah :

   Balok yang menggantung dapat memberikan energi buruk pada orang yang tidur dibawahnya dan menggantung klintingan dapat membantu mengurangi efek tersebut.

   Jangan menaruh cermin di depan ranjang.

   Ranjang diletakkan pada sudut diagonal berlawanan dengan pintu.

   Jangan tidur dengan kepala atau kaki menunjuk ke arah pintu.

   Pintu kamar tidur jangan berhadapan dengan pintu toilet. Apabila terjadi gantunglah klintingan diantara kedua ruang tersebut.

   Ranjang harus mempunyai kepala yang solid, jangan dibiarkan terbuka.

   Kepala ranjang dipastikan menempel dengan dinding.

   Jangan tidur menghadap pintu kamar

   Pencahayaan harus redup dan soft.

   Kamar didekor dengan warna Yin gelap (hijau, biru atau abu-abu) untuk ketenangan.

   Gambar binatang buas atau lukisan gambar air jangan digantung di dalam kamar.

   Letak ranjang dibawah jendela harus dihindari karena hal ini merusak energi disekitar orang yang tidur diatas ranjang.

   Meja rias jangan berhadapan dengan ranjang.

   Televisi jangan diletakkan menghadap ranjang.

   Lokasi terbaik untuk kamar tidur adalah sebelah timur, tenggara, barat, barat laut dan utara.

   Ruang keluarga Ruang keluarga yang berada pada titik selatan yang melambangkan kesuksesan. Lokasi ini harus muda dijangkau dan diakses. Lokasi ruang keluarga harus dapat menangkap sinar matahari. Jika dimungkinkan, ruang keluarga hendaknya menghadap ke halaman depan yang dikelilingi tembok untuk menambah aliran Chi yang masuk ke dalam rumah (Wang, 2007).

  Menurut prinsip-prinsip Feng Shui aliran bentuk, tempat berkumpulnya seluruh anggota keluarga baik anak, saudara dan teman- teman, ruang keluarga hendaknya ruang yang paling besar di rumah tersebut. Adanya TV dan media elektronik lainnya sebagai pelengkap bertujuan untuk membawa suasana yang harmonis (Kwan & Lie, 2007).

  Menurut Mas Dian (2014), Ruang keluarga yang baik menurut feng shui adalah :

   Memiliki sirkulasi cahaya dan udara yang benar.

   Plafon yang terlalu rendah dinilai kurang baik.

   Posisi sofa dan kursi keluarga sebaiknya tidak langsung membelakangi pintu masuk rumah. Posisi yang membelakangi sebaiknya diberi dinding atau penyekat ruangan.

   Jangan meletakkan lampu gantung tepat diatas sofa.

   Jangan menempatkan tanaman buah dalam ruang keluarga.

   Gunakan tanaman berdaun yang tidak mudah mati dan jumlahnya tidak banyak.

  Menurut Lillian Too (1998), Ruang keluarga adalah titik utama rumah. Karena itu penuhi dengan energi yang (hangat).

   Pilih cat berwarna cerah.

   Letakkan audio system, TV dan perangkat hiburan lainnya di ruang keluarga.

   akuarium dan tanaman hijau di ruang keluarga.

  Agar keberuntungan dan rezeki selalu ada di rumah, tempatkan

   dan sandaran. Susun dalam bentuk persegi. Jangan berbentuk L, karena kurang menguntungkan (ada sisi yang terbuka).

  Untuk sofa dan kursi di ruang keluarga, pilih yang memakai tangan

   Ruang makan Menurut prinsip-prinsip Feng Shui, ruang makan lebih mempunyai arti sebagai tempat untuk meningkatkan keharmonisan keluarga dengan suasana yang menarik dan nyaman (Kwan & Lie, 2007). Menurut Feng Shui aliran bentuk haruslah terdapat sandaran lengan tetapi terjadi transformasi desain dimana sandaran tangan dianggap tidak efisien karena ketika makan tangan harusnya diletakkan di meja makan bukan di kursi. Menurut Feng Shui ada 3 macam bentuk meja makan yang di anjurkan, yakni bundar, bujur sangkar, segi empat.

  Penempatan cermin di ruang makan selalu merupakan Feng Shui yang baik karena melambangkan penggandaan kekayaan keluarga.

  Menurut Feng Shui, lampu yang terang yang ditempatkan tepat di atas meja makan atau sekeliling meja makan sangat baik karena semua orang yang berada di meja makan akan mendapat pencahayaan yang sama dan suasana makan pun menjadi lebih baik.

  Bentuk persegi, persegi panjang dan bulat pada meja makan merupakan bentuk yang baik, terutama untuk jamuan makan. Namun peletakannya yang berada di dua pintu memiliki feng shui yang buruk. Menurut Too (2002), solusi yang dapat dilakukan adalah menggantungkan lonceng angin di dekat meja atau di antara pintu dan meja. Lonceng angin dianggap dapat melambatkan pergerakan energi chi dan mengurangi efek negatif. Jarak antara meja dan kursi terlalu jauh sehingga menyulitkan pengguna untuk makan dengan nyaman, tinggi meja terlalu rendah sehingga pengguna membungkukkan badan untuk menyesuaikan tinggi meja.

  Menurut Lillian Too (1998), Agar makanan memberi manfaat bagi penghuni rumah, cobalah dengan hal-hal berikut ini.

   penghuninya.

  Gantungkan kaca untuk memantulkan makanan dan kegembiraan

   membahayakan pemakainya. Begitu ada tanda-tanda retak, buang dan ganti dengan yang baru.

  Jangan pakai alat makan yang retak, cuil atau pecah. Ini

  Menurut Mas Dian (2014), Ruang makan selain untuk aktivitas makan juga dapat digunakan sebagai tempat berdiskusi dengan keluarga.

  Ruang makan yang baik menurut feng shui adalah : Pemasangan cermin dekat meja makan.

   Gunakan hiasan dekoratif seperti patung dan lukisan yang memiliki

   makna filosofis.

   memungkinkan gunakan lampu dan kipas angin/exhause fan.

  Memiliki sirkulasi cahaya dan udara yang baik, jika tidak

  Lantai ruang makan yang direndahkan dinilai kurang baik 

  Posisi meja makan jangan bertatapan dengan pintu toilet.

   Meja makan jangan terlihat dari ruang tamu.

   Bentuk meja makan yang baik adalah bulat, persegi panjang, dan

   kotak.

   Dapur Menurut Feng Shui, tidak ada aturan khusus mengenai arah hadap kompor karena dalam Feng shui, kompor merupakan unsur api yang tidak boleh berdekatan dengan unsur air dan tidak terletak dekat dengan pintu masuk. Letak kompor yang baik adalah sejajar dangan pintu dapur agar bila memasak dapat melihat orang yang lewat di sekitar area masak (Wang, 2007).

  Bentuk plafon terbuka dalam ilmu feng shui dianggap sebagai bentuk yang berbahaya, duduk bahkan makan di bawah palang menggantung dapat menyebabkan penyakit dan pertengkaran (Too, 2002). Permasalahan ini dapat dipecahkan dengan melakukan pengobatan feng shui, yakni dengan cara menggunakan penutup plafon sehingga menutupi palang (rangka atap). Hal lain yang dapat dilakukan adalah menggantungkan dua suling bambu yang diikat dengan pita merah diujung tiang. Cara ini dapat mengubah energi ganas menjadi tidak berbahaya. Cara lain yakni menggunakan lampu kristal untuk membakar energi buruk yang terpancar dari palang. Perbaikan lain yakni menggunakan cat untuk menyamarkan efek palang menggantung.

  Menurut Mas Dian (2014), Dalam budaya cina lama, ruang dapur disakralkan dengan hadirnya dewa dapur/Zao Jun Ye sebagai malaikat pengawas. Dapur yang baik menurut feng shui adalah :

   Wajib memiliki ventilasi yang baik.

   Gunakan alat penyedot asap dan exhause fan.

   Letak kompor dan sink tidak bersebelahan dan tidak berhadapan.

   Letak kompor dan kulkas tidak bersebelahan dan tidak berhadapan.

   Letak kompor paling baik di sudut timur, tenggara, dan selatan dari ruang dapur.

   Letak sink dan kulkas paling baik di sisi utara, timur, tenggara, barat laut, dan barat.

   Gunakan penyekat jika keadaan kompor dan sink/kulkas bersebelahan atau berhadapan.

   Jangan meletakkan pisau dengan cara menggantung.

   Belakang kompor sebaiknya tidak ada jendela terbuka, lebih baik menggunakan penutup solid atau dinding yang masif.

   Gunakan interior dengan warna sejuk/dingin.

   Jangan meletakkan akuarium dan mesin cuci di ruang dapur.

  Menurut Andrie Wicaksono (2006), beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat menata dapur :

   Jangan menaruh kompor disebelah tempat cuci piring atau kulkas (tabrakan antara elemen air dan api).

   Letakkan lampu disekitar dapur untuk menghindari sudut-sudut gelap.

  Letak terbaik untuk dapur adalah selatan, tenggara, timur atau utara.

   Hindari pintu belakang yang segaris dengan pintu dapur.

   Letak pintu kulkas tidak menghadap pintu dapur.

    Tangga utama Tangga sering kali dihubungkan dengan masalah keberuntungan dan kemalangan dalam karier. Dalam prinsip-prinsip Feng Shui aliran bentuk, tangga seringkali diibaratkan gergaji tajam yang dapat melukai penghuni. Oleh karena itu, tangga harus dilokasikan pada tempat yang tersembunyi dan tidak dipamerkan (Kwan & Lie, 2007).

  Tangga yang baik adalah yang lebar, melingkar, dan melengkung indah diruangan yang besar. Tangga berbentuk spiral sangat mematikan, terutama jika letaknya di tengah rumah. Tangga tidak boleh terlihat langsung dari pintu utama rumah karena Chi rumah itu dapat langsung keluar. Anak tangga harus padat dan tidak “berlubang” seperti kebanyakan rumah yang dibangun secara massal, karena dapat mengakibatkan uang dapat mengalir keluar. Menurut prinsip-prinsip Feng Shui aliran bentuk, pegangan tangga tidak boleh memiliki sudut tajam. Pegangan itu harus bundar dan licin. Tangga juga harus cukup terang karena membawa Chi ke ruang tidur. Menurut prinsip-prinsip Feng Shui yang di terapkan pada tangga utama rumah tinggal, dimana jumlah anak tangga rumah tinggal jika dihitung 1-3 hitungan terakhir berhenti pada angka 3 yang berarti baik dan menandakan keluarga yang harmonis (Too, 1995).

  Menurut Mas Dian (2014), Tangga adalah media penghubung dari lantai satu ke lantai atas atau dibawahnya. Tangga yang baik menurut feng shui adalah :

  Jangan menggunakan bentuk anak tangga yang bersiku tajam

   Posisi tangga tidak boleh bertatapan langsung dengan pintu masuk

   utama dan cermin.

  Posisi tangga jangan di ruang tamu atau terlihat dari ruang tamu.

   Pintu kamar sebaiknya tidak bertatapan dengan tangga atau berada

   dibawah tangga.

   22, 26, 27, 31, dan 32.

  Jumlah anak tangga yang baik adalah 1, 2, 6, 7, 11, 12, 16, 17, 21,

   Toilet Cara paling efektif mengatasi problem toilet adalah dengan menempatkan pintunya sehingga tidak menghadap pintu lain dan membawa kemalangan. Jadi, jika pintu toilet menghadap pintu utama, simbolismenya adalah kekayaan terbawa keluar. Dalam hal ini, pindahkan pintu toilet, atau cat dengan warna merah terang. Ada beberapa cara untuk mengatasi energi negatif toilet. Salah satunya Anda dapat menempatkan lampu terang di dalam toilet untuk memperkenalkan energi yang kuat. Selain itu, cat pintu toilet dengan warna merah, meskipun ini agak drastis. Anda juga dapat menaruh cermin di luar pintu toilet. Ini, secara visual, membuatnya "menghilang"(Too, 2001).

  Menurut Mas Dian (2014), Dalam penjabaran feng shui, toilet disebut sebagai pusat Sha Qi/hawa pembunuh. Toilet yang baik menurut feng shui adalah :

   Memiliki ventilasi cahaya dan udara yang baik.

   Memiliki jendela dengan akses ke ruang terbuka.

   Pintu toilet paling pantang berhadapan dengan pintu kamar tidur dan ruang dapur.

   Ruang toilet sebaiknya menggunakan warna terang.

  Menurut Andrie Wicaksono (2006), beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat menata kamar mandi

   Pastikan kita dapat melihat pintu kamar mandi dari bathub atau tempat cuci tangan, bila tidak gunakan kaca.

   Hindari kloset yang menghadap pintu, gunakan klintingan untuk bunyi-bunyian.

   Letakkan barang-barang di kamar mandi dalam sebuah lemari, jangan biarkan berantakan.

   Lokasi terbaik untuk kamar mandi adalah timur dan tenggara.

   Gunakan lampu (pencahayaan alami) di kamar mandi.

   Letakkan tanaman hijau didalam kamar mandi untuk menjaga ruangan agar tetap segar sekaligus meresap air.

   Gunakan bahan bangunan yang alami untuk lantai kamar mandi. Dari uraian teori diatas dapat dinyatakan bahwa ketentuan-ketentuan Feng

  Shui terhadap susunan ruang dalam hunian masyarakat tionghoa adalah :

   Ruang tamu

   Susunan tempat duduk yang baik adalah tidak ada kursi atau sofa yang punggungnya menghadap langsung ke pintu atau jalan masuk ke ruang tamu (Too, 1995; Dian, 2014).

   Penempatan tempat duduk yang membentuk huruf L juga tidak disarankan dalam Feng Shui (Too, 1995; Wicaksono, 2006).

   Bentuk meja pada ruang tamu dalam Feng Shui adalah kotak dan bulat (Too, 1995; Wicaksono, 2006).

   Mengutamakan kebersihan ruang tamu (Wicaksono, 2006; Dian, 2014).

   Bentuk ruang tamu harus segi empat siku-siku, tidak baik jika ada lengkung ataupun potongan diagonal (Wicaksono, 2006).

   Kursi diruang tamu harus mempunyai sandaran tangan dan punggung (Wicaksono, 2006).

   Disudut tenggara ruang tamu, letakkan vegetasi hijau (Wicaksono, 2006).

   Catlah dinding ruang tamu dengan warna cerah (merah atau kuning) (Wicaksono, 2006).

   Letakkan audio-system (televisi dan tape) diruang tamu untuk menghidupkan aktivitas (Wicaksono, 2006).

   Letakkanlah foto seluruh anggota keluarga diruang tamu (Wicaksono, 2006).

   Ruang tamu seharusnya mempunyai satu dinding solid tanpa jendela atau pintu (Wicaksono, 2006).

   Jendela diletakkan di timur, tenggara atau selatan untuk keberuntungan (Wicaksono, 2006).

   Ruang tersebut memiliki jendela sebagai ventilasi agar angin dan cahaya bisa masuk dengan baik (tetapi jangan terlalu terang) (Dian, 2014).

   Tidak perlu menampilkan sesuatu yang bersifat aktraktif karena dapat menciptakan jurang pembatas (Dian, 2014).

   Tidak mempersempit ruangan dengan prabotan yang berlebihan (Dian, 2014).

   Kabinet sepatu kurang baik jika ditempatkan diruang tamu (Dian, 2014).

   Posisi kabinet yang dihadapkan langsung ke pintu masuk dapat merusak dan mengganggu energi Chi yang akan singgah ke rumah (Dian, 2014).

   Jangan meletakkan cermin di belakang sofa dan didepan pintu masuk (Dian, 2014).

   Kamar tidur

   Jangan menaruh cermin di depan ranjang (Too, 1998; Wicaksono, 2006; Dian, 2014).

   Ranjang diletakkan pada sudut diagonal berlawanan dengan pintu (Too, 1998; Wicaksono, 2006).

   Jangan biarkan pintu kamar tidur dan kamar mandi berhadapan. Kalau sudah terlanjur, gantungkan hiasan gemerincing (wind chimes) di anatara kedua pintu (Too, 1998; Wicaksono, 2006).

   Kepala ranjang dipastikan menempel dengan dinding (Too, 1998; Wicaksono, 2006).

   Gambar binatang buas atau lukisan gambar air jangan digantung di dalam kamar (Too, 1998; Wicaksono, 2006).

   Jangan pasang televisi menghadap tempat tidur. Kalau sedang tidak ditonton, tutup televisi dengan kain (Too, 1998; Wicaksono, 2006).

   Letak ranjang dibawah jendela harus dihindari (Too, 1998; Wicaksono, 2006; Dian, 2014).

   Jangan tidur di bawah lampu (Too, 1998).

   Jangan tidur di bawah kipas angin (Too, 1998).

   Memiliki jendela untuk melihat halaman luar (Kwan & Lie, 2007).

   Bentuk persegi atau teratur termasuk dalam bentuk kamar tidur (Kwan & Lie, 2007).

   Posisi tidur tidak boleh menghadap ke pintu (Too, 1995; Wicaksono, 2006; Dian, 2014).

   Jangan meletakkan akuarium dalam kamar (Dian, 2014).

   Jangan menempatkan tanaman hidup di kamar tidur (Dian, 2014).

   Plafon kamar tidur sebaiknya rata (Dian, 2014).

   Buatlah ruang kamar yang sesuai kebutuhan dengan mempertimbangkan luas ruang dan kebutuhan (Dian, 2014).

   Tinggi ranjang jangan terlalu rendah dan terlalu tinggi, umumnya ± 50 cm (Dian, 2014).

   Gantungkan foto diri di belakang ranjang (Dian, 2014).

   Jangan menggunakan perabotan yang berlebihan yang membuat kamar menjadi sempit (Dian, 2014).

   Interior kamar sebaiknya tidak menggunakan desain yang menampilkan sudut tajam (Dian, 2014).

   Balok yang menggantung dapat memberikan energi buruk pada orang yang tidur dibawahnya dan menggantung klintingan dapat membantu mengurangi efek tersebut (Wicaksono, 2006).

   Meja rias jangan berhadapan dengan ranjang (Wicaksono, 2006).

   Lokasi terbaik untuk kamar tidur adalah sebelah timur, tenggara, barat, barat laut dan utara (Wicaksono, 2006).

   Ruang keluarga

   Letakkan audio system, TV dan perangkat hiburan lainnya di ruang keluarga (Too, 1998; Kwan & Lie, 2007).

   Memiliki sirkulasi cahaya yang benar (Dian, 2014; Wang, 2007).

   Lokasi ini harus muda dijangkau dan diakses (Wang, 2007).

   Pilih cat berwarna cerah (Too, 1998).

   Agar keberuntungan dan rezeki selalu ada di rumah, tempatkan akuarium dan tanaman hijau di ruang keluarga (Too, 1998).

   Untuk sofa dan kursi di ruang keluarga, pilih yang memakai tangan dan sandaran. Susun dalam bentuk persegi. Jangan berbentuk L, karena kurang menguntungkan (ada sisi yang terbuka) (Too, 1998).

   Plafon yang terlalu rendah dinilai kurang baik (Dian, 2014).

   Posisi sofa dan kursi keluarga sebaiknya tidak langsung membelakangi pintu masuk rumah. Posisi yang membelakangi sebaiknya diberi dinding atau penyekat ruangan (Dian, 2014).

   Jangan meletakkan lampu gantung tepat diatas sofa (Dian, 2014).

   Jangan menempatkan tanaman buah dalam ruang keluarga (Dian, 2014).

   Gunakan tanaman berdaun yang tidak mudah mati dan jumlahnya tidak banyak (Dian, 2014).

   Ruang makan

   Menurut Feng Shui ada 3 macam bentuk meja makan yang di anjurkan, yakni bundar, bujur sangkar, segi empat (Kwan & Lie, 2007; Too, 2002; Dian, 2014).

   Penempatan cermin di ruang makan (Kwan & Lie, 2007; Too, 1998; Dian, 2014).

   Posisi meja makan jangan bertatapan dengan pintu toilet. Kalau sudah terlanjur, gantungkan hiasan gemerincing (wind chimes) di anatara kedua pintu (Too, 2002; Dian, 2014).

   Kursi makan yang memiliki sandaran lengan dianggap tidak efisien (Kwan & Lie, 2007).

   Memiliki lampu yang terang tepat di atas meja makan atau sekeliling meja makan (Kwan & Lie, 2007).

   Gunakan hiasan dekoratif seperti patung dan lukisan yang memiliki makna filosofis (Dian, 2014).

   Memiliki sirkulasi cahaya dan udara yang baik, jika tidak memungkinkan gunakan lampu dan kipas angin/exhause fan (Dian, 2014).

   Lantai ruang makan yang direndahkan dinilai kurang baik (Dian, 2014).

   Meja makan jangan terlihat dari ruang tamu (Dian, 2014).

   Ruang makan jangan dekat pintu masuk rumah (Wicaksono, 2006).

   Lokasi terbaik untuk ruang makan adalah di area timur, tenggara, barat dan barat laut (Wicaksono, 2006).

   Lukisan pemandangan atau buah-buahan diletakkan pada dinding ruang makan (Wicaksono, 2006).

   Hijau, krem dan merah muda yang hangat adalah warna terbaik untuk ruang makan (Wicaksono, 2006).

   Dapur  Jangan menaruh kompor disebelah tempat cuci piring atau kulkas

  (tabrakan antara elemen air dan api) (Wang, 2007; Dian, 2014; Wicaksono, 2006).

Dokumen yang terkait

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Evaluasi Situs Web Perpustakaan UGM, UI, dan ITB Menggunakan WebQual dan Peranan Perpustakaan dalam Meningkatkan Peringkat Perguruan Tinggi dalam Webometrics

0 0 6

Hubungan Perilaku Masyarakat dengan Pengelolaan Sanitasi Dasar di Desa Seuneubok Benteng Kecamatan Banda Alam Kabupaten Aceh Timur

0 0 16

Pengaruh Padat Tebar Tinggi Terhadap Pertumbuhan Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus)

0 0 13

Pengaruh Padat Tebar Tinggi Terhadap Pertumbuhan Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus)

0 1 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Saluran Pernafasan - Pengaruh Pola Pernafasan Normal Dan Pernafasan Melalui Mulut Pada Maloklusi Klas II Divisi 1

0 0 9

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pencabutan Premolar dan Penutupan Ruang Pada perawatan ortodonti dengan tujuan untuk mengurangi proklinasi insisivus maksila, crowding anterior yang berat, bimaksiler protrusi dan mendapatkan profil wajah yang estetik, rencana p

0 0 20

Analisis Pengetahuan Dan Sikap Ibu Rumah Tangga Terhadap Pelaksanaan Pap’smear Untuk Deteksi Dini Kanker Serviks Di Puskesmas Petisah Medan Tahun 2013

0 0 31

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Kanker Serviks - Analisis Pengetahuan Dan Sikap Ibu Rumah Tangga Terhadap Pelaksanaan Pap’smear Untuk Deteksi Dini Kanker Serviks Di Puskesmas Petisah Medan Tahun 2013

0 0 23

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Pengetahuan Dan Sikap Ibu Rumah Tangga Terhadap Pelaksanaan Pap’smear Untuk Deteksi Dini Kanker Serviks Di Puskesmas Petisah Medan Tahun 2013

0 0 10

Sejarah Singkat Ilmu Feng Shui

0 0 8