Manajemen kurikulum sesuai dengan standa

MANEJEMEN KURIKULUM SESUAI DENGAN
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Disusun Oleh:
POPI ELFRIANDANI (171011500096)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAMULANG
2018

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen tidak akan terlepas dari kegiatan pembelajaran karena manajemen
tersebut merupakan usaha untuk mensukseskan suatu tujuan dalam pendidikan.
Diperlukan adanya pengelolaan, penataan dan pengaturan ataupun kegiatan yang
sejenis yang masih berkaitan dengan lembaga pendidikan guna mengembangkan
sumber daya manusia agar dapat memenuhi tujuan daripada pendidikan tersebut
seoptimal mungkin. Manajemen kurikulum adalah sebuah bentuk usaha atau

upaya bersama untuk memperlancar pencapaian tujuan pengajaran khususnya
usaha meningkatkan kualiatas interaksi belajar mengajar. Dalam upaya-upaya
tersebut diperlukan adanya evaluasi, perencanaan dan pelaksanaan yang
merupakan satuan rangkaian yang tidak dapat dipisahkan. Sedangkan manajemen
pembelajaraan ialah suatu system dengan komponen-komponen yang saling
berkaitan. Komponen-komponen pembelajaran meliputi peserta didik, guru, bahan
ajar, kurikulum, sarana prasana, serta strategi pembelajaran. Dalam makalah ini
akan dibahas mengenai manajemen kurikulum dan pembelajaran sehingga dapat
diketahui tujuan dari pembuatan kurikulum tersebut prinsip-prinsip yang ada
dikurikulum, fungsi, dan tujuan kurikulum, organisasi kurikulum, serta ruang
lingkup kurikulum.

1

1

Bacal, Robert, Performance Management.(Pt.gramedia pustaka.2001).hlmn.3

1


B. Ruang Lingkup Kajian
Makalah ini saya akan membahas tentang manajemen kurikulum sesuai dengan
standar nasional dimana didalam pembahasannya terhadapat definisi kurikulum, ruang
lingkup kurikulum, tujuan kurikulum, fungsi, kurikulum dan manfaat kurikulum.
Selain itu disini saya juga membahas tentang standar nasional tentang manajemen
kurikulum dan saya juga membahas tentang implikasi standar nasional pendidikan
terhadap manajemen kurikulum.
C. Tujuan
Mahasiswa dapat mengetahui mengenai manajemen kurikulum sesuai dengan
standar nasional pendidikan nasional dan pembelajaran sehingga dapat digunakan
sebagai landasan teori dalam perancangan dan pengembangan kurikulum.
Mahasiswa mampu memahami definisi, ruang lingkup, tujuan, fungsi dan manfaat
kurikulum. Mahasiswa mempunyai afektifitas dalam pengembangan kurikulum sesuai
dengan standar nasional pendidikan.
Mahasiswa mampu mengembangkan kurikulum sesuai dengan standar nasional
pendidikan masing-masing dengan baik.

2

BAB II

PEMBAHASAN
A. Hakikat Manajemen Kurikulum Sesuai Dengan Standar Nasional Pendidikan.
a. Definisi
Secara etimologis istilah kurikulum (curriculum) berasal dari bahasa yunani,
yaitu curir yang artinya “pelari” dan curere yang berarti “tempat berpacu”.
Istilah kurikulum berasal dari dunia olah raga, terutama dalam bidang atletik
pada zaman romawi kuno diyunani. Dalam Bahasa prancis, istilah kurikulum
berasal dari kata courier yang berarti berlari (to run).
Menurut UU no 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan untuk
mencapai tujuan tertentu.
Manajemen kurikulum adalah segenap proses usaha bersama untuk
memperlancar pencapaian tujuan pengajaran dengan titik berat pada usaha
meningkatkan kualitas interaksi belajar mengajar.
Manajemen kurikulum sebagai suatu kurikulum kurikulum yang
kooperatif, komprehensif, sistemik dan sistematik dalam rangka mewujudkan
ketercapaian tujuan kurikulum. Dalam pelaksanaannya, manajemen kurikulum
harus dikembangkan sesuai dengan konteks Manajemen Berbasis Sekolah
(MBS) dan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) oleh karena itu

otonomi yang diberikan pada lembaga pendidikan dalam mengelola kurikulum
secara mandiri dengan memperioritaskan kebutuhan dan ketercapaian sasaran
dalam visi misi lembaga pendidikan tidak mengabaikan kebijakan nasional
yang telah ditetapkan. [2]
Hubungan sekolah dengan masyarakat perlu dikelola secara produktif agar
masyarakat merasa memiliki sekolah. Sehingga terbentuk program
sekolah,dengan keterlibatan masyarakat dengan manajemen kurikulum
dimaksudkan agar dapat memahami, membantu dan mengontrol implementasi
kurikulum. Sehingga lembaga pendidikan atau sekolah selain dituntut
kooperatif. Juga mampu mandiri dalam mengidentifikasi kebutuhan kurikulum,
mendesain kurikul2um, menentukan prioritas kurikulum, melaksanakan
pembelajaran, menilai kurikulum, mengendalikan serta melaporkan sumber
dan hasil kurikulum baik kepada masyarakat maupun pada pemerintah. [3]

2

2

Arifin, Zainal, konsep dan model pengembangan kurikulum. (pt. remaja rosdakarya.2011) 2-3.


3

b. Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum Sesuai Dengan Standar Nasional
Pendidikan.
ruang lingkup manajemen kurikulum meliputi perencanaan, pelaksanaan
dan penilaian kegiatan kurikulum. Pada tingkat sekolah kegiatan kurikulum
lebih mengutamakan untuk merealiasasikan dan melevansikan antara kurikulum
nasional (standar kompetensi / kompetensi dasar) dengan kebutuhan daerah dan
kondisi sekolah yang bersangkutan, sehingga kurikulum tersebut merupakan
kurikulum yang integritas dengan peserta didik maupun dengan lingkungan.
Kurikulum sendiri dapat dipahami dengan arti sempit sekali dan luas.
Pengertian kurikulum dalam arti sempit jadwal pelajaran kemudian kurikulum
dalam arti luas teori atau praktek.
Dengan melihat pada kurikulum sebagai suatu lembaga pendidikan maka dapat
di lihat apakah lulusan nya mempunyai keahlian dalam level apa.
Tujuan ruang lingkup manajemen kurikulum ini meliputi tujuan pendidikan
nasional serta kesesuaian dengan kekhasan kondisi dan potensi daerah, satuan
pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan
pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan
kebutuhan potensi yang ada didaerah ruang lingkup manajemen kurikulum

meliputi perencanaan.
c. Tujuan Manajemen
Pendidikan.

Kurikulum

Sesuai

Dengan

Standar

Nasional

Tujuan kurikulum berhubungan dengan arah atau hasil yang ingin
diharapkan. Dalam skala makro rumusan tujuan kurikulum erat kaitannya
dengan filsafat atau system nilai yang dianut masyarakat. Bahkan rumusan
tujuan menggambarkan suatu masyarakat yang dicita-citakan. Tujuan
kurikulum berhubungan dengan visi misi sekolah serta tujuan tujuan yang lebih
sempit seperti tujuan setiap mata pelajaran dan tujuan proses pembelajaran.

Tujuan manajemen kurikulum untuk mengakomodasi perbedaan pandangan
tersebut, Hamid Hasan (1998) mengemukakan bahwa tujuan dasar kurikulum
dapat ditinjau dalam empat dimensi, yaitu :
1) Kurikulum sebagai suatu ide adalah kurikulum yang dihasilkan melalui
teori-teori dan penelitian, khususnya dalam bidang kurikulum dan
pendidikan.
2) Kurikulum sebagai suatu rencana tertulis adalah sebagai perwujudan dari
kurikulum sebagai suatu ide yang mewujudkan dalam bentuk dokumen
yang didalamnya memuat tentang tujuan, bahan, kegiatan, alat-alat dan
waktu.
3

3

Tim dosen administrasi pendidikan universitas pendidikan. Manajemen pendidikan (Alfabeta.2017) 192

4

d. Fungsi Manajemen Kurikulum Sesuai Dengan Standar Nasional
Pendidikan.

Dalam proses pendidikan perlu dilaksanakan manajemen kurikulum untuk
memberikan hasil kurikulum yang lebih efektif, efisien dan optimal dalam
memberdayakan berbagai sumber maupun komponen kurikulum. Ada beberapa
fungsi dari manajemen kurikulum diantaranya :
Meningkatkan efesiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum yang efektif.
Meningkatkan relevansi dan efektifitas pembelajaran sesuai dengan kebutuhan
peserta didik.
Meningkatkan efektifitas kinerja guru maupun aktifitas siswa dalam mencapai
tujuan pembelajaran.
Meningkatkan partisipasi masyarakat untuk membantu mengembangkan
kurikulum.
e. Manfaat Manajemen Kurikulum Sesuai Dengan Standar Nasional
Pendidikan.
Manfaat manajemen kurikulum sangatlah penting bagi peserta didik
maupun bagi guru karna kurikulum mengajarkan kita mandiri. Guru hanya
sebagai fasilitator selebihnya peserta didik yang mencari bahan materi yang
akan dibahas. Berikut ini adalah beberapa manfaat kurikulum bagi guru dan
peserta didik.
1. Manfaat kurikulum bagi guru khususnya yaitu :
Kurikulum sebagai pedoman bagi guru dalam

melaksanakan, dan menilai kegiatan pembelajaran.

merancang,

Memberikan pengertian dan pemahaman yang baik bagi guru untuk
menjalankan tugas sebagai pengajar yang baik dikelas.
Mendorong guru untuk lebih kreatif dalam penyelenggaraan program
pendidikan.
2. Manfaat kurikulum bagi siswa itu sendiri :
Keberadaan kurikulum sebagai organisasi belajar tersusun
merupakan suatu persiapan bagi anak didik. Anak didik diharapkan
mendapatkan sejumlah pengalaman baru yang dikemudian hari dapat
dikembangkan seirama dengan perkembangan anak, agar dapat
memenuhi bekal hidupnya nanti.

5

B. Standar Nasional Pendidikan tentang manajemen kurikulum sesuai dengan
standar nasional pendidikan.
Standar nasional pendidikan tentang kurikulum diatur dalam UU No. 20 Tahun

2003 pasal 36, 37 dan 38 diantaranya berbunyi sebagai berikut :
Pasal 36
(1) Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional
pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
(2) Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan
prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah dan
peserta didik.
(3) Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan :
a. Peningkatan iman dan takwa.
b. Peningkatan akhlak mulia.
c. Peningkatan potensi,kecerdasan dan minat peserta didik.
d. Keragaman potensi daerah dan lingkungan.
e. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional.
f. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional.
g. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
h. Agama.
i. Dinamika perkembangan global.
j. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
(4) Ketentuan mengenai pengembangan kurikulum sebagaimana dimaksud dalam

ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
Pasal 37
(1) Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat :
a. Pendidikan agama.
b. Pendidikan kewarganegaraan.
c. Bahasa.
d. Matematika.
e. Ilmu pengetahuan alam.
f. Ilmu pengetahuan social.
g. Seni dan budaya.
h. Pendidikan jasmani dan olahraga.

6

C. Implikasi Standar Nasinal Pendidikan Terhadap Manajemen Kurikulum
Sesuai Dengan Standar Nasional Pendidikan.
Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah
bagaimana menyampaikan pesan-pesan kurikulum kepada peserta didik untuk
membentuk kompetensi mereka sesuai dengan karakteristik dan kemampuan
masing-masing. Tugas guru dalam implementasi KTSP adalah bagaimana
memberikan kemudahan belajar (facilitate of learning) kepada pesera didik, agar
mereka mampu berinteraksi dengan lingkungan eksternal sehingga terjadi
perubahan perilaku sesuai dengan yang dikemukakan dalam standar isi (S1) dan
Standar Kompetensi lulusan (SKL).
A. Hakikat Implementasi KTSP
Implementasi merupakan suatu proses penerapan ide, konsep,
kebijakan atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan
dampak, baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan, nilai dan
sikap. Dalam Oxford Advance Learner’s Dictionary dikemukakan bahwa
implementasi adalah “put something into effect” (penerapan sesuatu yang
memberikan efek atau dampak). Berdasarkan definisi implementasi
tersebut, implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dapat
didefinisikan sebagai suatu proses penerapan ide, konsep dan kebijakan
kurikulm (kurikulum potensial) dalam suatu aktivitas pembelajaran
sehingga peserta didik menguasai seperangkat kompetensi tertentu sebagai
hasil interaksi dengan lingkungan. Implementasi kurikulum juga dapat
diartikan sebagai aktualisasi kurikulum tertulis (written curriculum) dalam
bentuk pembelajaran. Hal tersebut sejalan dengan apa yang diungkapkan
Miller dan Seller (1985:13) bahwa: “in some cases implementation has
been identified with instruction…...”. lebih lanjut dijelaskan bahwa
implementasi kurikulum merupakan suatu proses penerapan konsep, ide,
program atau tatanan kurikulum kedalam praktik pembelajaran atau
aktivitas-aktivitas baru sehingga terjadi perubahan pada sekelompok orang
yang diharapkan untuk berubah. Dikemukakannya juga bahwa
implementasi kurikulum merupakan proses interaksi antara fasilitator
sebagai pengembang kurikulum dan peserta didik sebagai subjek belajar.

4

4

Ikrar,Mandiriabadi,implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan kemandirian guru dan kepala
sekolah.(Jakarta:pt. bumi aksara,2008-2009), 178

7

Sementara itu, Saylor (1981:227) mengatakan bahwa “Instruction is thus
the implementation of curriculum plan, usually, but not necessarily,
involving teaching in the sense of student, teacher interaction in an
educational setting”.
dikemukakan bahwa implementasi kurikulum adalah operasionalisasi
konsep kurikulum yang masih bersifat potensial (tertulis) menjadi actual
dalam bentuk kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, implementasi
kurikulum merupakan hasil terjemahan guru terhadap kurikulum (SK-SD)
yang dijabarkan kedalam silabus dan rencana pelakasanaan pembelajaran
(RPP).
Implementasi kurikulum setidaknya dipengaruhi oleh tiga factor yaitu :
a. Karakteristik kurikulum yaitu mencakup ruang lingkup ide baru
suatu kurikulum dan kejelasannya bagi pengguna dilapangan.
b. Strategi implementasi yaitu strategi yang digunakan dalam
implementasi, seperti diskusi profesi, seminar, penataran, loka
karya, penyediaan buku kurikulum dan kegiatan-kegiatan yang
dapat mendorong penggunaan kurikulum dilapangan.
c. Karakteristik pengguna kurikulum yang meliputi pengetahuan,
ketarampilan,nilai dan sikap guru terhadap kurikulum, serta
kemampuannya untuk merealisasikan kurikulum (curriculum
planning) dalam pembelajaran.

8

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen kurikulum adalah sebuah bentuk usaha atau upaya bersama untuk
memperlancar pencapaian tujuan pengajaran khususnya usaha meningkatkan
kualiatas interaksi belajar mengajar. Menurut UU no 20 tahun 2003 tentang
system pendidikan nasional kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam
pelaksanaannya, manajemen kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan
konteks Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) oleh karena itu otonomi yang diberikan pada lembaga
pendidikan dalam mengelola kurikulum secara mandiri dengan memperioritaskan
kebutuhan dan ketercapaian sasaran dalam visi misi lembaga pendidikan tidak
mengabaikan kebijakan nasional yang telah ditetapkan. Ada pula ruang lingkup
manajemen kurikulum meliputi perencanaan, pelaksanaan dan penilaian kegiatan
kurikulum. Disini juga terdapat Tujuan manajemen kurikulum itu sendiri untuk
mengakomodasi

perbedaan

pandangan

tersebut,

Hamid

Hasan

(1998)

mengemukakan bahwa tujuan dasar kurikulum dapat ditinjau dalam empat
dimensi, yaitu :
1) Kurikulum sebagai suatu ide adalah kurikulum yang dihasilkan melalui teoriteori dan penelitian, khususnya dalam bidang kurikulum dan pendidikan.
2)

Kurikulum sebagai suatu rencana tertulis adalah sebagai perwujudan dari
kurikulum sebagai suatu ide yang mewujudkan dalam bentuk dokumen yang
didalamnya memuat tentang tujuan, bahan, kegiatan, alat-alat dan waktu.

. Ada beberapa fungsi dari manajemen kurikulum diantaranya :
a. Meningkatkan efesiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum yang efektif.
b. Meningkatkan efektifitas kinerja guru maupun aktifitas siswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran.
c. Meningkatkan partisipasi masyarakat untuk membantu mengembangkan
kurikulum.

9

Ada beberapa manfaat kurikulum bagi guru dan peserta didik.
1. Manfaat kurikulum bagi guru khususnya yaitu :


Kurikulum sebagai pedoman bagi guru dalam merancang, melaksanakan,
dan menilai kegiatan pembelajaran.



Memberikan pengertian dan pemahaman yang baik bagi guru untuk
menjalankan tugas sebagai pengajar yang baik dikelas.



Mendorong guru untuk lebih kreatif dalam penyelenggaraan program
pendidikan.

2. Manfaat kurikulum bagi siswa itu sendiri :
Keberadaan kurikulum sebagai organisasi belajar tersusun merupakan suatu
persiapan bagi anak didik. Anak didik diharapkan mendapatkan sejumlah
pengalaman baru yang dikemudian hari dapat dikembangkan seirama dengan
perkembangan anak, agar dapat memenuhi bekal hidupnya nanti.
Standar nasional pendidikan tentang kurikulum diatur dalam UU No. 20 Tahun 2003
pasal 36 dan 37 diantaranya berbunyi sebagai berikut :
Pasal 36
(1)Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional
pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
(2)Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan
prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta
didik.
(3)Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
(4) Ketentuan mengenai pengembangan kurikulum sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.

10

Pasal 37

(1) Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat :
a. Pendidikan agama.
b. Pendidikan kewarganegaraan.
c. Bahasa.
d. Matematika.
e. Ilmu pengetahuan alam.
f. Ilmu pengetahuan social.
g. Seni dan budaya.
h. Pendidikan jasmani dan olahraga.
Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah bagaimana
menyampaikan pesan-pesan kurikulum kepada peserta didik untuk membentuk
kompetensi mereka sesuai dengan karakteristik dan kemampuan masing-masing.
Implementasi kurikulum setidaknya dipengaruhi oleh tiga factor yaitu :
a. Karakteristik kurikulum yaitu mencakup ruang lingkup ide baru suatu kurikulum
dan kejelasannya bagi pengguna dilapangan.
b. Strategi implementasi yaitu strategi yang digunakan dalam implementasi, seperti
diskusi profesi, seminar, penataran, loka karya, penyediaan buku kurikulum dan
kegiatan-kegiatan yang dapat mendorong penggunaan kurikulum dilapangan.
c. Karakteristik

pengguna

kurikulum

yang

meliputi

pengetahuan,

ketarampilan,nilai dan sikap guru terhadap kurikulum, serta kemampuannya
untuk merealisasikan kurikulum (curriculum planning) dalam pembelajaran.
B. Saran.
Manajemen kurikulum merupakan suatu pengeloloaan dari berhasilnya suatu
pendidikan. Kurikulum merupakan jantung dari pendidikan, dan melalui
manajemen kurikulum niscaya pendidikan tersebut dapat terwujud tujuannya.
Untuk itu, para pengembang kurikulum dalam memutuskan, merancang,
melaksanakan, serta mengevaluasi suatu kurikulum diperlukan manajemen yang
tepat dari berbagai lini/sektor. Keilmuan manajemen sudah sepatutnya dimiliki
oleh setiap pengembang kurikulum untuk meminimalisir kegagalan dari
kurikulum tersebut.
11

BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Arief, Sadiman.(1990). Pengertian pengembangan dan pemanfaatan. Jakarta :
Rajawli.
Depdiknas,(2005). Standar Nasional Pendidikan. Jakarta : peraturan pemerintah No.
19 tahun 2005.
S, Hasan, Hamid. (2008). Evaluasi kurikulum. Bandung : PT. remaja rosdakarya.
Syaodih, Nana Sukmadinata.(1997). Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik
Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Wina, Sanjaya.(2007). Pembelajaran dalam implementasi kurikulum berbasis
kompetensi. Jakarta : kencana prenada media group.
http://kiswankurikulum.blogspot.com/. Manajemen Kurikulum. 16 Mei 2013:16.35.
Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI. 2013. Manajemen Pendidikan. Bandung:
Alfabeta.
McNeil, John D., 2006. Contemporary Curriculum In Thought and Action. Hoboken:
John Wiley & Sons, Inc.

12