Kepaduan sebuah paragraf dibangun dengan

Evolusi Bahasa
Lima centimeter, 30 gram. Itulah ukuran dari
otak seekor kucing, binatang yang memiliki satu bahasa
(mengeong) dan lebih banyak menggunakan gestur serta
gerakan tubuh untuk menyampaikan pikiran mereka,
baik terhadap kucing lain maupun terhadap manusia.
Kucing yang mengangkat ekornya berarti ingin
berkenalan dan jinak, kucing yang menggulung
badannya berarti sedang ketakutan atau terancam,
kucing yang mengguling-gulingkan badannya berarti
percaya pada anda.

Gambar diatas adalah beberapa gesture yang dilakukan oleh kucing untuk situasi
tertentu. Kucing tentu saja adalah binatang yang memiliki massa dan ukuran otak 1/3 dari
manusia, dan tentu saja tidak memiliki kemampuan berpikir secanggih manusia.
Manusia tidak membatasi diri mereka dengan gerakan/gesture untuk
menyampaikan apa yang ada di pikiran mereka, melainkan secara lebih lanjut
membentuk bahasa yang kompleks untuk dapat menyampaikan pikiran mereka terhadap
manusia lainnya.
Melalui bahasa, manusia menamai dan mengevaluasi sebuah objek, sensasi,
perasaan, dan situasi yang mereka rasakan. Melalui symbol, mereka membuat, mengatur

dan berbagi interpretasi mereka akan dunia. Agar masyarakat berjalan , manusia
memakai kata untuk membuat dan mengkoordinasi aktivitas ekonomi, sosial dan kegiatan
politik. Karena kekuatan bahasa, manusia dapat mengekspresikan (secara eksternal
maupun internal) pemikiran mereka kepada orang lain (Burke, 1961).
Bahasa merupakan solusi yang dibuat oleh manusia untuk dapat menyampaikan
pemikiran mereka yang kompleks . Manusia, tidak seperti binatang lainnya yang hanya
memiliki sedikit emosi dan kebutuhan, membutuhkan sebuah solusi untuk dapat
menyampaikan keinginannya terhadap manusia lain.

Sejarah Bahasa
Tidak ada yang benar- benar tahu dari mana bahasa bermula, banyak bukti dari
arkeologi mengatakan bahwa sejak 20 ribu tahun yang lalu manusia sudah menggunakan
bahasa sederhana berupa kata-kata yang ditambahi dengan gesture untuk menyampaikan
pesan, tetapi secara umum kita sepakat bahwa ada 3 asal mula bahasa yaitu Indo –
European, Uralic, dan Semitic, yang bermula paling tidak sejak 5000 tahun yang lalu
(3000 tahun sebelum masehi).
Bahasa bisa dianggap menjadi tolak ukur kemajuan umat manusia di bumi ini,
karena bahasa adalah salah satu yang membedakan manusia dengan binatang lainnya
pada awal sejarah. Dengan bahasa manusia mampu untuk mengumpulkan pengetahuan
dan menurunkan pengetahuan yang dimiliki oleh generasi sebelumnya untuk generasi

kedepan, juga untuk memperkaya pengetahuan dengan saling berbagi dengan orang, ras,
kerajaan, peradaban lainnya.
Sejarah bahasa dibagi dalam beberapa rentang waktu dan bagian – bagian penting.
Bagian pertama adalah fase Akar bahasa, dimana disepakati oleh banyak ahli bahwa ini
adalah asal mula dari banyak bahasa yang kita kenal ini, periode ini diperkirakan bermula
pada 3000 tahun sebelum masehi.Bahasa ini dipakai pada awal peradaban oleh suku-suku
nomaden yang berpindah – pindah tempat untuk bertahan hidup.
Bagian kedua adalah fase linguistik dan ras, disini ketika manusia mulai
mengelompokkan diri dan sudah menetap di berbaai wilayah di dunia. Mereka juga
berkumpul, beradaptasi dan mulai memisahkan diri menjadi ras ras tertentu. Manusia
yang sudah mulai menempati berbagai daerah di dunia mulai memiiki bahasa – bahasa
sendiri yang eksklusif dan hanya dimengerti oleh ras mereka sendiri.
Bagian ketiga adalah fase identitas kedaerahan, Ini dimulai pada sekitar 900
tahun sebelum masehi, dimana kerajaan – kerajaan serta peradaban besar bermunculan di
dunia, mereka menyepakati suatu bahasa yang akan menjadi identitas kerajaan/peradaban
mereka.

Bagian keempat adalah fase bahasa Latin, ini dimulai pada sekitar 500 tahun
sebelum masehi, dimana kerajaan romawi yang membentang sangat luas dari eropa
sampai asia membutuhkan satu bahasa untuk mempersatukan kerajaan mereka. Bahasa

latin yang dipakai di kota Latium akhirnya dipakai sebagai bahasa universal yang
menjangkau seluruh kerajaan Romawi pada saat itu.
Bagian kelima adalah fase evolusi linguistik, bahasa sama seperti gen dan
makhluk hidup, terus berevolusi seiring berjalannya waktu, dengan semakin banyaknya
hal yang harus diekspresikan semakin bertambah pula kosakata bahasa dan kompleksitas
dari bahasa tersebut.
Bagian keenam adalah fase Kolonialisme, fase ini adalah fase dimana Negara –
Negara di Eropa mulai memperluas wilayah mereka dan berpetualang untuk mencari
sumber daya alam baru yang bisa di eksploitas, sebagai penjajah tentu bahasa yang
mereka pakai akan mereka paksakan kepada pribumi/penduduk asli wilayah yang mereka
jajah.
Bagian ketujuh adalah fase Replikasi, fase ini adalah fase dimana bahasa terus
diadaptasi dan direplikasi agar dapat dipakai di wilayah tertentu, di negara kita sendiri hal
ini dinamakan dengan kata – kata serapan.

1. Akar bahasa

Gambar disamping adalah gambar
sederhana bagi 2 akar bahasa yaitu
Indo –european dan uralic. Indo

European adalah akar bahasa dari
bahasa yang dipakai oleh mayoritas
orang eropa dan asia timur saat ini.
Uralic adalah akar bahasa dari bahasa
rusia, finlandia serta Mongolia.
Indo- European diperkirakan
muncul dari suku nomaden yang
berpindah tempat di dataran Siberia
(ukraina sampai iran) bahasa yang
dipakai suku nomaden ini berevolusi
dan menjadi bagian penting dari
peradaban – peradaban awal manusia.
Akar bahasa yang sama ini juga
memungkinkan manusia pada awal sejarah untuk dapat berdagang dan membangun rute
perdagangan awal yang menjadi awal dari jalan sutra.
Uralic adalah bahasa yang dipakai oleh suku nomaden utara, dan secara lebih
kompleks bahasa ini memperkenalkan karakter yang secara lebih lanjut menjadi panutan
karakter yang dipakai oleh berbagai macam bahasa tertulis saat ini.
Selain dua akar bahasa diatas, ada juga akar bahasa pokok lain yaitu akar bahasa
semitic yang berasal dari yang kita kenal saat ini dengan nama timur tengah, bahasa ini

dipakai oleh kaum nomaden di padang pasir dan menjadi bagian penting dari peradaban
besar awal seperti Babylonia dan Phoenican.

2. Linguistik dan ras
Meskipun dari akar bahasa yang sama, pada akhirnya manusia akan beradaptasi
sesuai dengan karakteristik kelompok, daerah, maupun preferensi mereka sendiri. Sama
seperti yang dikatakan Charles Darwin "Survival of the form that will leave the most
copies of itself in successive generations.", hanya bahasa yang cocok dan tepat akan
bertahan di lingkungan tersebut karena belum tentu seluruh kosakata dapat dipakai di
lingkungan yang berbeda, belum tentu juga kosakata akar bahasa cukup untuk
menjelaskan dan mengekspresikan diri di suatu lingkungan.
Contoh dari masalah ini adalah perpanjangan dari akar bahasa Indo- European,
dimana bahasa ini terbagi menjadi dua cabang besar ; European dan Iranian. Hal ini
terjadi karena suku awal mereka berpisah dan mengembara ke belahan bumi yang
berbeda. Iklim yang berbeda antara asia dan eropa membuat kosakata yang mereka pilih
berbeda, mereka hanya membutuhkan kosakata tertentu ataupun membutuhkan kosakata
baru untuk melengkapi bahasa yang mereka miliki sebelumnya.
3. Identitas kedaerahan
Seiring dengan berjalannya waktu, kerajaan dan peradaban mulai berkembang.
Babylonia, Mesopotamia, Cina, inca, dan masih banyak peradaban lain yg tidak kita

ketahui, mereka membangun banyak bangunan dan landmark besar – besaran untuk
mengukuhkan kekuasaan mereka, dibuatlah aturan berupa hokum, mereka memiliki
tentara untuk menjaga teritori, dan lain sebagainya. Mereka tetap saja butuh untuk
berkomunikasi, pemimpin dari setiap peradaban ini membutuhkan suatu cara untuk
berkomunikasi dengan rakyatnya, cara berkomunikasi yang seragam yang dapat
dimengerti oleh seluruh manusia yang berada di kerajaannya. Disitulah bahasa daerah
muncul untuk pertamakali.
Peradaban awal yang memiliki bahasa mereka sendiri misalnya adalah Swahili,
kerajaan di bagian Afrika TImur, Bahasa Sino-tibetian juga dipakai pada kerajaan cina
awal, bahasa indian yang dipakai oleh suku – suku Indian di Amerika adalah contoh –
contoh bahasa daerah eksklusif yang dipakai oleh peradaban – peradaban awal di dunia,

4.Bahasa latin
Bahasa latin merupakan bahasa mayoritas pertama yang ada di dunia, bahasa ini
berasal dari suku Latini yang tinggal di sebuah kota kecil di Italia, Latium. Bahasa ini
menjadi bahasa yang popular di kalangan rakyat romawi karena mudah untuk dirangkai
dan dapat dipakai oleh seluruh kalangan (bangsawan, aristokrat, rakyat biasa).
Seiring dengan meluasnya kekaisaran Romawi, bahasa latin pun menyebar ke seluruh
wilayah kekuasaan Romawi, tetapi tidak sampai 75 tahun masehi dimana kaisar Augustus
Caesar membuat bahasa latin menjadi bahasa wajib dan bahasa pokok, sekarang bahasa

latin menjadi bahasa yang wajib dipelajari oleh seluruh wilayah yang dikuasai romawi
(dari jerman, timur tengah, sampai Alexandria).
Keluarnya dekrit/keputusan Augustus Caesar yang menjadikan bahasa latin sebagai
bahasa utama kekaisarann Romawi mempunyai dampak besar terhadap mayoritas
wilayah lainnya. Kekaisaran Romawi mempunyai teritori wilayah yang sangat luas,
masyarakatnya tidak hanya eksklusif orang asli Romawi (Italia) tetapi ada juga orang
gaul (italia), yunani, timur tengah, mesir, dan banyak daerah lainnya. Sehingga agar
komunikasi tetap berjalan seluruh masyarakat dibawah kekuasaan kekaisaran Romawi
harus mempelajari bahasa Latin mau tidak mau,
Begitu juga dengan wilayah lainnya, mereka sekarang harus mempelajari bahasa
Latin agar mengerti dan mampu berkomunikasi dengan kekaisaran Romawi. Kerajaan
Persia, suku Viking, kerajaan di afrika, semua peradaban lainnya jadi terpaksa belajar
bahasa latin agar mereka bisa berdagang, berdiplomasi dan menjaga wilayah mereka dari
kekaisaran Romawi yang sangat kuat.
Bahasa Latin terus dipakai sampai abad pertengahan (bahkan sampai saat ini), hal ini
dapat dilakukan karena bahasa Latin merupakan bahasa yang lengkap dan dimengerti
oleh mayoritas manusia (terutama di eropa) yang menjadi pusat peradaban di abad
pertengahan.

5. Evolusi linguistic

Setelah berakhirnya zaman kegelapan, muncul zaman yang kita kenal dengan zaman
renaissance. Pada zaman ini teknologi berkembang pesat, tokoh – tokoh seperti Nicolas
Copernicus, Galileo galilei, Kepler, dan masih banyak filsafat/ilmuwan lain bermunculan.
Hal – hal baru seperti astronomi, fisika, kedokteran, dan ilmu – ilmu lainnya berkembang
dengan begitu cepat.
Pada zaman ini mayoritas dari masyarakat serta ilmuwan – ilmuwan masih memakai
bahasa latin kuno yang diwariskan oleh kekaisaran Romawi, tetapi karena perkembangan
teknologi yang begitu pesat, dibutuhkan banyak kosakata baru untuk menjelaskan hal –
hal baru yang muncul seiring dengan berkembangnya teknologi.
Pada zaman ini juga muncul bahasa – bahasa lokal yang diserap atau ditambah untuk
melengkapi kata – kata latin, kata hoffentlich yang berarti harapan ditambah dan diserap
juga di berbagai bahasa, contohnya bahasa inggris hope muncul karena keterbatasan
bahasa yang dimiliki oleh kerajaan Inggris
Terutama setelah ditemukannya mesin cetak Guttenberg, bahasa (terutama di eropa)
menjadi semakin luas dan kekakuan bahasa daerah semakin menghilang, digantikan oleh
kata – kata serapan dari berbagai kerajaan untuk dapat melengkapi bahasa yang dimiliki
di suatu daerah.

6. Kolonialisme
Age of discovery, sebuah istilah yang dipakai untuk menjelaskan periode dimana

bangsa Eropa mulai menjelajahi sisi lain bumi. Penjelajahan ini diawali oleh bangsa
Portugis dan Spanyol dengan penjelajah seperti Marcopolo, Bartolomeo, Christopher
Colombus dan sebagainya.
Penjelajahan ini pada awalnya hanya bersifat rasa ingin tahu dan mencari rute
terpendek untuk berdagang dengan bangsa Asia Timur (Cina dan India) yang hanya bisa
melalui jalan sutra. Jalan sutra adalah satu satunya cara berdagang dengan bangsa asia
timur yang kaya akan rempah – rempah dan bahan eksotis, jalan sutra sangat berbahaya
dan memakan biaya serta waktu yang sangat lama untuk melakukan perjalanan dari
Eropa ke Asia.
Selang berapa waktu, tidak hanya bangsa Portugis dan Spanyol yang menemukan
daratan – daratan baru, tetapi juga bangsa lainnya seperti Inggris, Perancis, Belanda ikut
menjelajahi samudera. Tidak hanya puas dengan menemukan daratan baru, bangsa eropa
mulai berusaha mengeksploitasi sumber daya alam dan menjajah masyarakat (jauh lebih
terbelakang secara teknologi) yang berada di daratan – daratan baru tersebut,
Masa kolonialisme ini berlangsung selama hampir 5 abad, dan hampir seluruh dunia
ini berada di genggaman bangsa Eropa, dari benua Afrika, Asia, Australia dan Amerika
dijajah dan dieksploitasi sumber daya alam dan manusianya untuk kebutuhan orang
Eropa.
Kita sendiri di Indonesia mengalami penjajahan oleh bangsa asing, dimulai dari
Portugis, Belanda, Inggris, bahkan Jepang pada abad ke 20. Kita secara tidak langsung

hanyalah bagian dari permainan monopoli yang ada di Eropa, bahwa benua lain hanyalah
seperti kue yang dibagi- bagikan oleh bangsa Eropa.

Bangsa eropa membawa budaya, hokum, pengetahuan dan secara tidak langsung ikut
membawa bahasa asalnya kepada tanah – tanah jajahannya. Sehingga mau tidak mau
masyarakat asal/pribumi harus mempelajari bahasa yang dipakai oleh penjajah mereka.
Diatas adalah peta kolonialisme bangsa Eropa pada abad ke 19, hampir seluruh negara
bekas jajahan terpengaruhi atau bahkan masih memakai bahasa penjajah. Contohnya
adalah masyarakat Amerika Selatan yang masih memakai bahasa Spanyol & Portugis,
warga Afrika Barat yang memakai bahasa Perancis, Australia & India yang memakai
bahasa Inggris dan lain sebagainya.
Indonesia sendiri sampai saat ini masih memakai beberapa warisan dari penjajahnya,
sebut saja seperti kata Karcis dari kaartje, pipa dari pijp, radikal dari radicaal dan masih
banyak lagi kata- kata yang diserap dari penjajah kita.
Bahasa yang kita pakai dan kenal saat ini (terutama di negara dunia ke 3) secara tidak
langsung dipengaruhi oleh fase kolonialisme ini, dimana terjadi transfer budaya,
teknologi dan bahasa yang pada akhirnya menentukan bahasa apa yang kita pakai hari ini.

7. Replikasi
Ini adalah fase terakhir dalam perjalanan bahasa. Fase replikasi adalah fase dimana

dunia secara utuh sudah memiliki bahasa masing – masing, sehingga yang dibutuhkan
hanyalah penyempurnaan dari aturan berbahasa, kosakata, pengucapan dan lain
sebagainya agar cocok dengan negara/wilayah tempat masyarakat itu tinggal.
Pada saat ini ada sekiranya 7500 bahasa yang dipakai di dunia, Bahasa yang dipakai
untuk berhubungan dengan negara lain adalah bahasa Inggris dan bahasa mayoritas
adalah bahasa Cina dengan 1.4 miliar pengguna.
Gambar disamping adalah peta
bahasa yang dipakai oleh seluruh
masyarakat di dunia, bahasa –
bahasa ini tidak hanya murni bahasa
itu sendiri, melainkan juga dipenuhi
kata – kata serapn dari bahasa
lainnya. Dengan semakin
berkembangnya teknologi
komunikasi serta media bahasa juga
semakin mudah untuk berevolusi.

Saat ini saya sendiri sudah fasih 2 bahasa (inggris dan Indonesia), belum terhitung
bahasa – bahasa lain yang saya ketahui seperti : perancis, jerman, rusia, korea, jepang,
cina, bahasa adat dan mungkin bahasa – bahasa lainnya.
Bahasa akan terus berkembang seiring berjalannya waktu, bahkan 10 tahun yang lalu,
kita belum mengenal bahasa internet seperti “LOL, ROFL, LMAO” maupun mungkin
bahasa korea seperti “oppa, daebak, saranghae” karena kita belum keranjingan k-pop 10
tahun yang lalu. Tidak ada yang tahu bagaimana bahasa akan berkembang 10 tahun
kedepan, yang kita ketahui pasti adalah bahwa bahasa akan terus berevolusi.

Daftar Pustaka
Heath L. Robert (2000). Human Communication theory and research . New Jersey :
Lawrence Erlbaum Associates:
Burke, K (1966). Language as symbolic Action, Berkeley, CA: University of
California press
Hart, H, Michael (2012). 100 tokoh paling berpengaruh di dunia, Jakarta : Noura
books
Darwin, Charles (1958), Origin of species, London : J.m Dent & sons LTD
http://www.historyworld.net/wrldhis/PlainTextHistories.asp?ParagraphID=axx
http://mentalfloss.com/article/64594/proportional-map-worlds-largest-languages
http://lovedcats.com/wp-content/uploads/2015/10/cat-language.jpg
Sid Meieir, Civilization series Game