STRATEGI PELAKSANAAN RESIKO BUNUH DIRI

STRATEGI PELAKSANAAN
RESIKO BUNUH DIRI

Disusun oleh:
SURASNO
NIM : 151490139250062

PRODI PROFESI NERS
STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO
TAHUN 2016

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN
RISIKO BUNUH DIRI
Disertai SP 1-4 Pasien DAN SP 1 Keluarga
A. Pengkajian
Bunuh diri merupakan tindakan yang secara sadar dilakukan oleh pasien untuk
mengakhiri kehidupannya. Berdasarkan besarnya kemungkinan pasien melakukan
bunuh diri, kita mengenal tiga macam perilaku bunuh diri, yaitu:
1. Isyarat bunuh diri
Isyarat bunuh diri ditunjukkan dengan berperilaku secara tidak langsung
ingin bunuh diri, misalnya dengan mengatakan: “Tolong jaga anak-anak

karena saya akan pergi jauh!” atau “Segala sesuatu akan lebih baik tanpa
saya.”
Pada kondisi ini pasien mungkin sudah memiliki ide untuk mengakhiri
hidupnya, namun tidak disertai dengan ancaman dan percobaan bunuh
diri. Pasien umumnya mengungkapkan perasaan seperti rasa bersalah /
sedih / marah / putus asa / tidak berdaya. Pasien juga mengungkapkan halhal negatif tentang diri sendiri yang menggambarkan harga diri rendah
2. Ancaman bunuh diri
Ancaman bunuh diri umumnya diucapkan oleh pasien, berisi keinginan
untuk mati disertai dengan rencana untuk mengakhiri kehidupan dan
persiapan alat untuk melaksanakan rencana tersebut. Secara aktif pasien
telah memikirkan rencana bunuh diri, namun tidak disertai dengan
percobaan bunuh diri.
Walaupun dalam kondisi ini pasien belum pernah mencoba bunuh diri,
pengawasan ketat harus dilakukan. Kesempatan sedikit saja dapat
dimanfaatkan pasien untuk melaksanakan rencana bunuh dirinya.

3. Percobaan bunuh diri
Percobaan bunuh diri adalah tindakan pasien mencederai atau melukai diri
untuk mengakhiri kehidupannya. Pada kondisi ini, pasien aktif mencoba
bunuh diri dengan cara gantung diri, minum racun, memotong urat nadi,

atau menjatuhkan diri dari tempat yang tinggi.
Berdasarkan jenis-jenis bunuh diri diatas dapat dilihat data-data yang harus dikaji
pada tiap jenisnya.
Setelah melakukan pengkajian, saudara dapat merumuskan diagnosa keperawatan
berdasarkan tingkat risiko dilakukannya bunuh diri (lihat pembagian tiga macam
perilaku bunuh diri pada halaman sebelumnya).

Jika ditemukan data bahwa pasien menunjukkan isyarat bunuh diri, masalah
keperawatan yang mungkin muncul adalah: Harga diri rendah. Bila saudara telah
merumuskan masalah ini, maka tindakan keperawatan yang paling utama
dilakukan adalah meningkatkan harga diri pasien (selengkapnya lihat modul harga
diri rendah).
B. Diagnosa Keperawatan
Jika ditemukan data bahwa pasien memberikan ancaman atau mencoba bunuh
diri, masalah keperawatan yang mungkin muncul :

Risiko bunuh diri
Bila saudara telah merumuskan masalah ini, maka saudara perlu segera
melakukan
tindakan keperawatan untuk melindungi pasien.

C. Tindakan Keperawatan
Ancaman/percobaan bunuh diri dengan diagnosa keperawatan : Risiko
Bunuh Diri
1. Tindakan keperawatan untuk pasien percobaan bunuh diri
a. Tujuan
: Pasien tetap aman dan selamat
b. Tindakan
: Melindungi pasien
Untuk melindungi pasien yang mengancam atau mencoba bunuh diri,
maka saudara dapat melakukan tindakan berikut:
1) Menemani pasien terus-menerus sampai dia dapat dipindahkan
ketempat yang aman
2) Menjauhkan semua benda yang berbahaya (misalnya pisau, silet, gelas,
tali pinggang)
3) Memeriksa apakah pasien benar-benar telah meminum obatnya, jika
pasien mendapatkan obat
4) Dengan lembut menjelaskan pada pasien bahwa saudara akan
melindungi pasien sampai tidak ada keinginan bunuh diri

SP 1 Pasien

Percakapan untuk melindungi pasien dari percobaan bunuh diri
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini
ORIENTASI
”Assalamu’alaikum A kenalkan saya adalah perawat B yang bertugas di ruang
Mawar ini, saya dinas pagi dari jam 7 pagi sampai 2 siang.”
”Bagaimana perasaan A hari ini?”
“Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang apa yang A rasakan selama
ini. Dimana dan berapa lama kita bicara?”
KERJA
“Bagaimana perasaan A setelah bencana ini terjadi? Apakah dengan bencana
ini A merasa paling menderita di dunia ini? Apakah A kehilangan kepercayaan
diri? Apakah A merasa tak berharga atau bahkan lebih rendah daripada orang
lain? Apakah A merasa bersalah atau mempersalahkan diri sendiri? Apakah A
sering mengalami kesulitan berkonsentrasi? Apakah A berniat untuk menyakiti
diri sendiri, ingin bunuh diri atau berharap bahwa A mati? Apakah A pernah
mencoba untuk bunuh diri? Apa sebabnya, bagaimana caranya? Apa yang A
rasakan?” Jika pasien telah menyampaikan ide bunuh dirinya, segera
dilanjutkan dengan tindakan keperawatan untuk melindungi pasien,
misalnya dengan mengatakan: “Baiklah, tampaknya A membutuhkan
pertolongan segera karena ada keinginan untuk mengakhiri hidup”. ”Saya

perlu memeriksa seluruh isi kamar A ini untuk memastikan tidak ada bendabenda yang membahayakan A.”
”Nah A, Karena A tampaknya masih memiliki keinginan yang kuat untuk
mengakhiri hidup A, maka saya tidak akan membiarkan A sendiri.”
”Apa yang A lakukan kalau keinginan bunuh diri muncul ? Kalau keinginan
itu muncul, maka untuk mengatasinya A harus langsung minta bantuan
kepada perawat di ruangan ini dan juga keluarga atau teman yang sedang
besuk. Jadi A jangan sendirian ya, katakan pada perawat, keluarga atau teman
jika ada dorongan untuk mengakhiri kehidupan”.
”Saya percaya A dapat mengatasi masalah, OK A?”
TERMINASI
”Bagaimana perasaan A sekarang setelah mengetahui cara mengatasi
perasaan ingin bunuh diri?”
”Coba A sebutkan lagi cara tersebut”
”Saya akan menemani A terus sampai keinginan bunuh diri hilang”
( jangan meninggalkan pasien )

2. Tindakan keperawatan untuk keluarga dengan pasien percobaan bunuh
diri
a. Tujuan: Keluarga berperan serta melindungi anggota keluarga yang
mengancam atau mencoba bunuh diri

b. Tindakan:
1)
Menganjurkan keluarga untuk ikut mengawasi pasien serta jangan
pernah meninggalkan pasien sendirian
2)
Menganjurkan keluarga untuk membantu perawat menjauhi
barang-barang berbahaya disekitar pasien
3)
Mendiskusikan dengan keluarga ja untuk tidak sering melamun
sendiri
4)
Menjelaskan kepada keluarga pentingnya pasien minum obat
secara teratur
SP 2 Keluarga: Percakapan dengan keluarga untuk melindungi pasien yang
mencoba bunuh diri
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini
ORIENTASI
”Assalamu’alaikum Bapak/Ibu, kenalkan saya B yang merawat putra bapak dan ibu di
rumah sakit ini”.
”Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang cara menjaga agar A tetap

selamat dan tidak melukai dirinya sendiri. Bagaimana kalau disini saja kita
berbincang-bincangnya Pak/Bu?”Sambil kita awasi terus A.
KERJA
”Bapak/Ibu,A sedang mengalami putus asa yang berat karena kehilangan sahabat
karibnya akibat bencana yang lalu, sehingga sekarang A selalu ingin mengakhiri
hidupnya. Karena kondisi A yang dapat mengakiri kehidupannya sewaktu-waktu, kita
semua perlu mengawasi A terus-menerus. Bapak/Ibu dapat ikut mengawasi
ya..pokoknya kalau alam kondisi serius seperti ini A tidak boleh ditinggal sendidrian
sedikitpun”
”Bapak/Ibu bisa bantu saya untuk mengamankan barang-barang yang dapat
digunakan A untuk bunuh diri, seperti tali tambang, pisau, silet, tali pinggang. Semua
barang-barang tersebut tidak boleh ada disekitar A”. ” Selain itu, jika bicara dengan A
fokus pada hal-hal positif, hindarkan pernyataan negatif.
”Selain itu sebaiknya A punya kegiatan positif seperti melakukan hobbynya bermain
sepak bola, dll supaya tidak sempat melamun sendiri”
TERMINASI
”Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah mengetahui cara mengatasi perasaan
ingin bunuh diri?”
”Coba bapak dan ibu sebutkan lagi cara tersebut”Baik, mari sama-sama kita temani
A, sampai keinginan bunuh dirinya hilang.


Isyarat Bunuh Diri dengan diagnosa harga diri rendah
1. Tindakan keperawatan untuk pasien isyarat bunuh diri
a. Tujuan:
1) Pasien mendapat perlindungan dari lingkungannya
2) Pasien dapat mengungkapkan perasaanya
3) Pasien dapat meningkatkan harga dirinya
4) Pasien dapat menggunakan cara penyelesaian masalah yang baik
b.Tindakan keperawatan
1)
Mendiskusikan tentang cara mengatasi keinginan bunuh diri, yaitu
dengan meminta bantuan dari keluarga atau teman.
2)
Meningkatkan harga diri pasien, dengan cara:
a) Memberi kesempatan pasien mengungkapkan perasaannya.
b) Berikan pujian bila pasien dapat mengatakan perasaan yang positif.
c) Meyakinkan pasien bahwa dirinya penting
d) Membicarakan tentang keadaan yang sepatutnya disyukuri oleh
pasien
e) Merencanakan aktifitas yang dapat pasien lakukan

3) Meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah, dengan cara:
a)
Mendiskusikan
dengan
pasien
cara
menyelesaikan masalahnya
b)
Mendiskusikan dengan pasien efektifitas
masing-masing cara penyelesaian masalah
c)
Mendiskusikan
dengan
pasien
cara
menyelesaikan masalah yang lebih baik
SP 2 Pasien: Percakapan melindungi pasien dari isyarat bunuh diri
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini
ORIENTASI
”Assalamu’alaikum B!, masih ingat dengan saya khan?Bagaimana perasaanB hari

ini? O... jadi B merasa tidak perlu lagi hidup di dunia ini. Apakah B ada perasaan
ingin bunuh diri? Baiklah kalau begitu, hari ini kita akan membahas tentang
bagaimana cara mengatasi keinginan bunuh diri. Mau berapa lama? Dimana?”Disini
saja yah!
KERJA
“Baiklah, tampaknya B membutuhkan pertolongan segera karena ada keinginan untuk
mengakhiri hidup”. ”Saya perlu memeriksa seluruh isi kamar B ini untuk memastikan
tidak ada benda-benda yang membahayakan B.”
”Nah B, karena B tampaknya masih memiliki keinginan yang kuat untuk mengakhiri
hidup B, maka saya tidak akan membiarkan B sendiri.”
”Apa yang B lakukan kalau keinginan bunuh diri muncul ? Kalau keinginan itu
muncul, maka untuk mengatasinya B harus langsung minta bantuan kepada perawat
atau keluarga dan teman yang sedang besuk. Jadi usahakan B jangan pernah
sendirian ya..”.
TERMINASI
“Bagaimana perasaan B setelah kita bercakap-cakap? Bisa sebutkan kembali apa yang
telah kita bicarakan tadi? Bagus B. Bagimana Masih ada dorongan untuk bunuh diri?
Kalau masih ada perasaan / dorongan bunuh diri, tolong panggil segera saya atau
perawat yang lain. Kalau sudah tidak ada keinginan bunh diri saya akan ketemu B
lagi, untuk membicarakan cara meninngkatkan harga diri setengah jam lagi dan disini

saja.

SP 3 Pasien: Percakapan untuk meningkatkan harga diri pasien isyarat
bunuh diri
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini
ORIENTASI
“Assalamu’alaikum B! Bagaimana perasaan B saat ini? Masih adakah
dorongan
mengakhiri kehidupan? Baik, sesuai janji kita dua jam yang lalu sekarang kita
akan membahas tentang rasa syukur atas pemberian Tuhan yang masih B
miliki. Mau berapa lama? Dimana?”
KERJA
Apa saja dalam hidup B yang perlu disyukuri, siapa saja kira-kira yang sedih
dan rugi kalau B meninggal. Coba B ceritakan hal-hal yang baik dalam
kehidupan B. Keadaan yang bagaimana yang membuat B merasa puas? Bagus.
Ternyata kehidupan B masih ada yang baik yang patut B syukuri. Coba B
sebutkan kegiatan apa yang masih dapat B lakukan selama ini”.Bagaimana
kalau B mencoba melakukan kegiatan tersebut, Mari kita latih.”
TERMINASI
“Bagaimana perasaan B setelah kita bercakap-cakap? Bisa sebutkan kembali
apa-apa saja yang B patut syukuri dalam hidup B? Ingat dan ucapkan hal-hal
yang baik dalam kehidupan B jika terjadi dorongan mengakhiri kehidupan
(affirmasi). Bagus B. Coba B ingat-ingat lagi hal-hal lain yang masih B miliki
dan perlu disyukuri! Nanti jam 12 kita bahas tentang cara mengatasi masalah
dengan baik. Tempatnya dimana? Baiklah. Tapi kalau ada perasaan-perasaan
yang tidak terkendali segera hubungi saya ya!”

SP 4 Pasien: Berikut ini percakapan untuk meningkatkan kemampuan
dalam menyelesaikan masalah pada pasien isyarat bunuh diri
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini
ORIENTASI
”Assalamu’alaikum, B. Bagaimana perasaannyai? Masihkah ada keinginan bunuh
diri? Apalagi hal-hal positif yang perlu disyukuri? Bagus! Sekarang kita akan
berdiskusi tentang bagaimana cara mengatasi masalah yang selama ini timbul. Mau
berapa lama? Di saja yah ?”
KERJA
« Coba ceritakan situasi yang membuat B ingin bunuh diri. Selain bunuh diri, apalagi
kira-kira jalan keluarnya. Wow banyak juga yah. Nah coba kita diskusikan
keuntungan dan kerugian masing-masing cara tersebut. Mari kita pilih cara
mengatasi masalah yang paling menguntungkan! Menurut B cara yang mana? Ya,
saya setuju. B bisa dicoba!”Mari kita buat rencana kegiatan untuk masa depan.”
TERMINASI
Bagaimana perasaan B, setelah kita bercakap-cakap? Apa cara mengatasi masalah
yang B akan gunakan? Coba dalam satu hari ini, B menyelesaikan masalah dengan
cara yang dipilih B tadi. Besok di jam yang sama kita akan bertemu lagi disini untuk
membahas pengalaman B menggunakan cara yang dipilih”.