Pembongkaran Lapisan Tanah Penutup Atas

1. Proses Terjadinya Lapisan Tanah
Tanah merupakan bagian dari lapisan atmosfer kerak bumi yang terletak di
posisi paling atas dan menjadi bagian dari kehidupan organisme ataupun
mikroorganisme serta tersusun atas berbagai mineral dan material organik dan
anorganik lainnya. Peranan tanah sangatlah vital sebagai penunjang kehidupan bumi
karena mendukung ketersediaan hara bagi tumbuhan untuk berkembang, dan
tumbuhan merupakan dasar dari rantai makanan.
Jadi dapat dikatakan bahwa tanah merupakan titik awal sumber kehidupan
semua makhluk di planet ini, tanpa adanya tanah maka tumbuhan tidak mampu
bertahan hidup sehingga rantai makanan tidak akan pernah ada. Tanah memiliki
struktur yang sangat khas dengan membentuk rongga yang umumnya mengandung
udara sehingga memungkinkan bagi akan tanaman untuk bernafas.
Dalam lapisan tanah terdapat beberapa jenis jenis tanah seperti :





tanah aluvial
tanah andosol
tanah entisol

tanah grumusol

Proses pembentukan tanah diawali dari pelapukan batuan, baik pelapukan fisik
maupun pelapukan kimia. Dari proses pelapukan ini, batuan akan menjadi lunak dan
berubah komposisinya. Pada tahap ini batuan yang lapuk belum dikatakan sebagai
tanah, tetapi sebagai bahan tanah (regolith) karena masih menunjukkan struktur
batuan induk. Proses pelapukan terus berlangsung hingga akhirnya bahan induk tanah
berubah menjadi tanah. Nah, proses pelapukan ini menjadi awal terbentuknya tanah.
Pembentukan tanah di bagi menjadi empat tahap Batuan yang tersingkap ke
permukaan bumi akan berinteraksi secara langsung dengan atmsosfer dan hidrosfer.
Pada tahap ini lingkungan memberi pengaruh terhadap kondisi fisik. Berinteraksinya
batuan dengan atmosfer dan hidrosfer memicu terjadinya pelapukan kimiawi.Setelah
mengalami pelapukan, bagian batuan yang lapuk akan menjadi lunak. Lalu air masuk
ke dalam batuan sehingga terjadi pelapukan lebih mendalam. Pada tahap ini di lapisan
permukaan batuan telah ditumbuhi calon makhluk hidup.Pada tahap ke tiga ini batuan
mulai ditumbuhi tumbuhan perintis. Akar tumbuhan tersebut membentuk rekahan di
lapisan batuan yang ditumbuhinya. Di sini terjadilah pelapukan biologis.Di tahap
yang terakhir tanah menjadi subur dan ditumbuhi tanaman yang ralatif besar.
Ada beebrapa faktor yang mendorong pelapukan juga berperan dalam pembentukan
tanah. Faktor apa sajakah itu? Curah hujan dan sinar matahari berperan penting dalam

proses pelapukan fisik, kedua faktor tersebut merupakan komponen iklim. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor pembentuk tanah adalah iklim.

2. Bagian – Bagian Tanah
Lapisan tanah merupakan sebuah formasi atau susunan yang terbentuk dari beberapa
tingkat dan secara spesifik dapat dibedakan secara geologi, kimiawi dan biologis. Jika
sebuah tanah dipotong secara vertikal maka penampakan lapisan tanah akan terlihat
sangat jelas karena pada setiap tingkat atau lapisan memang berbeda karakteristiknya.
Melalui penampakan vertikal tersebut akan terlihat tahap tahap pembentukan sebuah
tanah. Bisa dikatakan bahwa setiap lapisan tanah membentuk sebuah periode yang
mana pada lapisan tanah atas merupakan hasil akhir dari pembentukan tanah,
sedangkan lapisan tanah paling dalam yang biasanya berupa batu keras merupakan
awal sebelum tanah terbentuk.
Setiap jenis jenis tanah umumnya memiliki tiga hingga empat lapisan yang berbeda,
yang dapat dikelompokan berdasarkan penampakan fisik, warna dan tekstur tanah.
Melalui tekstur tanah dapat dilihat ukuran partikel tanah, apakah itu berpasir, liat,
lempung, mengandung kadar organik tinggi atau berupa endapan.
Secara umum lapisan tanah terbagi menjadi 4 tingkatan meliputi:

1. Lapisan Tanah Atas

Merupakan lapisan yang terletak hingga kedalaman 30 cm, sering disebut dengan
istilah Top Soil. Pada lapisan ini kaya dengan bahan bahan organik, humus dan
menjadikannya sebagai lapisan paling subur sehingga sangat cocok untuk
pertumbuhan tanaman berakar pendek.
Cara paling mudah untuk mengenali top soil adalah warnanya yang cenderung paling
gelap dibandingkan lapisan dibawahnya, terlihat lebih gembur dan semua
mikroorganisme hidup pada lapisan ini sehingga memungkinkan terjadinya proses
pelapukan daun, sisa batang dan bagian makhluk hidup lainnya.
2. Lapisan Tanah Tengah
Terletak tepat dibagian bawah dari top soil dengan ketebalan antara 50 cm hingga 1
meter. Berwarna lebih cerah daripada lapisan diatasnya dan lapisan ini terbentuk dari
campuran pelapukan yang terletak di lapisan bawah dengan sisa material top soil yang
terbawa air, mengendap sehingga bersifat lebih padat dan sering disebut dengan tanah
liat.
3. Lapisan Tanah Bawah
Merupakan lapisan yang mengandung batuan yang mulai melapuk dan sudah
tercampur dengan tanah endapan pada lapisan diatasnya atau tanah liat. Pada bagian
ini masih terdapat batuan yang belum melapuk dan sebagian sudah dalam proses
pelapukan dari jenis batuan itu sendiri dan berwarna sama dengan batuan
penyusunnya atau asalnya. Berada cukup dalam dan jarang dapat ditembus oleh akar

akar pohon atau tanaman.

4. Lapisan Batuan Induk
Merupakan lapisan terdalam yang terdiri atas batuan padat. Jenis batuan pada lapisan
ini berbeda antara satu daerah dengan tempat lainnya sehingga menyebabkan produk
tanah yang dihasilkan juga berbeda. Batuan pada lapisan ini mudah pecah namun
sangat sulit ditembus oleh akar tanaman dan air, berwarna terang putih kelabu hingga
kemerahan. Lapisan batuan induk ini dapat dengan mudah terlihat pada dinding tebing
terjal daerah pengunungan.
Sebagian besar jenis tanah mengacu pada pola utama lapisan tanah yang kadangkadang disebut dengan lapisan tanah yang ideal. Setiap lapisan ditandai dengan huruf,
dengan urutannya sebagai berikut: O-A-B-C-R.
Lapisan O
Huruf O menujukkan kata "organik". lapisan ini disebut juga dengan humus. Lapisan
ini didominasi oleh keberadaan material organik dalam jumlah besar yang berasal dari
berbagai tingkat dekomposisi. Lapisan O ini tidak sama dengan lapisan
dedaunan yang berada di atas tanah, yang sesungguhnya bukan bagian dari tanah itu
sendiri.
Lapisan A
Lapisan A adalah lapisan atas dari tanah, sehingga diberi huruf A. Kondisi teknis dari
lapisan A mungkin bervariasi, namun seringkali dijelaskan sebagai lapisan tanah yang

relatif lebih dalam dari lapisan O. Lapisan ini memiliki warna yang lebih gelap
daripada lapisan yang berada di bawahnya dan mengandung banyak material organik.
Dan mungkin lapisan ini lebih ringan dan mengandung lebih sedikit tanah liat.
Lapisan A dikenal sebagai lapisan yang memiliki banyak aktivitas biologi. Organisme
tanah
seperti cacing
tanah, arthropoda, nematoda, jamur,
dan
berbagai
spesies bakteri dan bakteri archaea terkonsentrasi di sini, dan seringkali berhubungan
dengan akar tanaman.
Lapisan B
Lapisan B umunya disebut lapisan tanah bawah, dan mengandung
lapisan mineral yang
mirip
dengan
lapisan
mineral tanah
liat seperti besi atau aluminium, atau material organik yang sampai ke lapisan tersebut
oleh suatu proses kebocoran. Akar tanaman menembus lapisan tanah ini, namun

lapisan ini sangat miskin material organik. Lapisan ini umumnya berwarna
kecoklatan, atau kemerahan akibat tanah liat dan besi oksida yang terbilas dari lapisan
A.
Lapisan C
Lapisan C dinamakan karena berada di bawah A dan B. lapisan ini sedikit dipengaruhi
oleh keberadaan proses pembentukan tanah dari bawah. Lapisan C ini mungkin
mengandung bebatuan yang belum mengalami proses pelapukan. Lapisan C juga
mengandung material induk.
Lapisan R
Lapisan R didefinisikan sebagai lapisan yang mengalami sebagian pelapukan
bebatuan menjadi tanah. Berbeda dengan lapisan di atasnya, lapisan ini sangat padat
dan keras dan tidak bisa digali dengan tangan.

3. Kesimpulan
 Pemupukan diusahakan dengan pupuk hijau / pupuk kandang / pupuk kompos






Dibuat hutan-hutan cadangan pada lereng-lereng gunung
Membuat terassering / sengkedan di daerah-daerah miring
Membuat penghijauan dan reboisasi pada daerah yang gundul, dan sebagainya.

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

REPRESENTASI DUNIA PENDIDIKAN INDONESIA DALAM FILM (Analisis Isi Terhadap Film ”Denias – Senandung di Atas Awan”)

0 44 2

PEMAKNAAN MAHASISWA PENGGUNA AKUN TWITTER TENTANG CYBERBULLY (Studi Resepsi Pada Mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2010 Atas Kasus Pernyataan Pengacara Farhat Abbas Tentang Pemerintahan Jokowi - Ahok)

2 85 24

Tinjauan Atas Perencanaan Dan Pengendalian Anggaran Kas Pada Lembaga Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung

6 69 56

Tinjauan Atas Pelaksanaan Penagihan Pajak Pada KPP Pratama Sumedang

0 12 1

Sistem Informasi Akademik Pada Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Bandung

21 159 139

Sistem Informasi Direktorat jenderal Pajak (SIDJP) Wajib Pajak Terdaftar Dalam Meningkatkan Penerimaan Pajak Terdaftar Dalam Meningkatkan Penerimaan Pajak Penghasilan Atas Kegiataan Esktensifikasi Pada KPP Majalaya

1 14 1

Tinjaun Atas Pelaksanaan Pemotongan Pajak Pertambahan Nilai Sewa Infrastruktur Tower Pada PT. Sarana Inti Persada Bandung

2 31 1

Pengaruh Implementasi Kebijakan Tentang Sistem Komputerisasi Kantor Pertahanan (KKP) Terhadap Kualitas Pelayanan Sertifikasi Tanah Di Kantor Pertanahan Kota Cimahi

24 81 167

Analisis Atas Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Di Wiliyah Kota Bandung

8 99 165