249922213 Laporan Media pembelajaran kipas angin mini

“PEMBUATAN KIPAS ANGIN MINI SEBAGAI APLIKASI PERUBAHAN ENERGI LISTRIK MENJADI ENERGI GERAK ” LAPORAN

Disusun oleh

Nama

: Magda Laudiyah Okta Lieva

NPM

: A1E012023

Semester :4

Dosen Pembimbing Eko Risdianto, S.Si, M.Cs

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BENGKULU 2014

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya yang senantiasa dilimpahkan kepada saya sehingga saya bisa

menyelesaikan laporan media pembelajaran ini dengan judul “Pembuatan Kipas Angin Mini Sebagai Aplikasi Perubahan Energi Listrik Menjadi Energi Gerak ”.

Tentunya selama penulisan laporan ini, saya mendapat beberapa masukan, bimbingan, kritikan dan saran dari berbagai pihak, untuk itu saya menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga atas bantuan dan dukungan yang telah diberikan.

Saya menyadari dengan sepenuhnya bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kritik dan saran dari para pembaca sangat diharapkan demi perbaikan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan berguna untuk kita semua terutama bagi saya pribadi. Atas perhatianya saya mengucapkan terima kasih.

Bengkulu, 21 Juli 2014

Penulis

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan penemuan dan pemahaman mendasar hukum-hukum yang menggerakkan materi, energi, ruang dan waktu. Fisika mencakup konstituen elementer alam semesta dan interaksi-interaksi fundamental di dalamnya. Fisika sebagai salah satu cabang IPA yang mendasari perkembangan teknologi maju dan konsep hidup harmonis dengan alam. Sebagai ilmu yang mempelajari fenomena alam, fisika juga memberikan pelajaran yang baik kepada manusia untuk hidup selaras berdasarkan hukum alam.

Fisika dipandang penting untuk diajarkan kepada siswa, selain memberikan bekal ilmu kepada peserta didik, mata pelajaran fisika dimaksudkan sebagai wahana untuk menumbuhkan kemampuan berpikir yang berguna untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari serta mengembangkan ilmu dan teknologi. Tentunya begitu penting peranan media pembelajaran untuk mendukung pengembangan ilmu dan teknologi dalam pembelajaran fisika.

Media pembelajaran disini merupakan suatu alat atau perantara yang berguna untuk memudahkan proses belajar mengajar, dalam rangka mengefektifkan komunikasi antara guru dan siswa. Tentunya dengan adanya media pembelajaran sangat membantu guru dalam mengajar dan memudahkan siswa dalam menerima dan memahami pelajaran. Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar juga dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru bagi siswa, membangkitkan motivasi belajar, dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Selain dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, pemakaian atau pemanfaatan media juga dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap pelajaran.

Seperti yang kita ketahui bahwa masih banyak sekolah-sekolah di Indonesia yang kurang sarana dan prasarana dalam menunjang proses pembelajaran seperti alat-alat praktikum di laboratorium. Kurangnya dana Seperti yang kita ketahui bahwa masih banyak sekolah-sekolah di Indonesia yang kurang sarana dan prasarana dalam menunjang proses pembelajaran seperti alat-alat praktikum di laboratorium. Kurangnya dana

Ada beberapa solusi-solusi yang dapat dilakukan dari masalah diatas yaitu dalam proses pembelajaran banyak sekali media atau alat peraga yang dapat digunakan seperti alat peraga sederhana ataupun menggunakan PC atau komputer. Jika kita menggunakan teknologi komputer kita dapat menggunakan aplikasi seperti power point, flash dan masih banyak lainnya, sedangkan jika kita menggunakan alat peraga sederhana, kita membuat secara langsung dengan menggunakan alat dan bahan yang sederhana.

Dengan adanya beberapa pilihan diatas, solusi yang lebih menarik yaitu dengan membuat media pembelajaran dalam bentuk alat peraga sederhana yang tentunya berkaitan dengan fisika dalam kehidupan sehari- hari. Cara ini tentunya dapat menarik minat siswa karena menggunakan alat peraga yang secara langsung ditunjukkan didepan siswa dan juga dengan adanya alat peraga sederhana ini dapat memudahkan guru dalam menyampaikan materi pelajaran fisika kepada siswa. Alat peraga sederhana ini merupakan contoh nyata yang disajikan didepan siswa, dengan adanya bantuan alat peraga sederhana ini kita dapat membuat pembelajaran lebih interaktif, siswa pun tertarik untuk belajar, belajar pun menjadi tidak membosankan, menjadi lebih mudah serta menyenangkan dan mempermudah dalam penyampaian materi pelajaran salah satunya seperti materi pelajaran fisika yang berkaitan dengan perubahan energi yang dapat di aplikasikan pada alat peraga sederhana yaitu kipas angin mini, untuk membuktikan terjadi adanya perubahan energi listrik menjadi energi gerak sehingga baling-baling kipas angin mini tersebut dapat bergerak.

Oleh karena itu, saya mengajukan pembuatan media pembelajaran yang berjudul “Pembuatan kipas angin mini sebagai aplikasi perubahan energi listrik menjadi energi gerak ”.

1.2. Tujuan

Tujuan dari pembuatan kipas angin mini dalam pembelajaran fisika yaitu dengan alat peraga kipas angin mini ini mampu membuktikan mengenai konsep dan proses perubahan energi listrik menjadi energi gerak pada aplikasi kipas angin.

1.3. Manfaat

1. Alat peraga sederhana “kipas angin mini” digunakan sebagai alat peraga yang dapat membantu siswa dalam pembelajaran dikelas.

2. Kipas angin mini ini dapat memberikan pemahaman kepada siswa mengenai proses perubahan energi listrik menjadi energi gerak.

3. Siswa dapat lebih mudah memahami materi tentang perubahan energi listrik menjadi energi gerak dalam kehidupan sehari-hari yaitu pada kipas angin.

1.4. Ruang Lingkup

1. Alat peraga kipas angin mini ini dibuat dan berhubungan dengan materi energi dan perubahan energi.

2. Pada pembuatan alat peraga ini penulis menggunakan berbagai macam alat dan bahan dan yang paling inti dalam model kipas angin mini ini adalah mini motor dan baterai.

3. Alat peraga kipas angin mini ini sasaran tingkat pendidikannya yaitu SMA sederajat.

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Media Pembelajaran

Media adalah sebuah alat, sarana, ataupun perantara yang mempunyai fungsi menyampaikan sebuah pesan dan informasi. Pembelajaran adalah cara untuk melakukan proses belajar ataupun proses komunikasi antara siswa, guru, dan bahan ajar. Sehingga media pembelajaran adalah sebuah alat bantu pembelajaran yang berfungsi dan digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran.

Media pembelajaran sangat penting dalam pembelajaran, karena merupakan suatu alat bantu siswa untuk memahami pelajaran selain dari penjelasan guru. Dalam proses pembelajaran harus terciptanya proses komunikasi oleh karena itu media pembelajaran ini harus berada pada posisi yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran.

2.2. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

Manfaat media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut:

1. Pengajaran lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.

2. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih di pahami siswa, serta memungkinkan pembelajar menguasai tujuan pengajaran dengan baik.

3. Metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-semata hanya komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata lisan pengajar, pembelajar tidak bosan, dan pengajar tidak kehabisan tenaga.

4. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan penjelasan dari pengajar saja, tetapi juga aktivitas lain yang dilakukan seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lainnya.

5. Pembelajaran menjadi lebih interaktif. Dengan diterapkannya teori belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik, dan penguatan.

6. Pengajaran yang bisa memakan waktu yang lama dapat dipersingkat karena kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk mengantarkan pesan-pesan dari isi pelajaran.

7. Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku, karena setiap setiap siswa yang melihat atau mendengar penyajian melalui media menerima pesan yang sama.

8. Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan.

9. Kualitas hasil belajar dapat lebih ditingkatkan.

Manfaat media pembelajaran bagi pengajar, yaitu :

1. Memberikan pedoman, arah untuk mencapai tujuan.

2. Menjelaskan struktur dan urutan pengajaran dengan baik.

3. Memberikan kerangka sistematis secara baik.

4. Memudahkan kembali pengajar terhadap materi pembelajaran.

5. Membantu kecermatan, ketelitian dalam penyajian dalam pembelajaran.

6. Membangkitkan rasa percaya diri seorang pengajar.

7. Meningkatkan kualitas pembelajaran.

Manfaat media pembelajaran bagi siswa, yaitu :

1. Meningkatkan motivasi belajar siswa.

2. Memberikan dan meningkatkan variasi belajar siswa.

3. Memberikan struktur pembelajaran.

4. Memberikan inti informasi pelajaran.

5. Merangsang siswa untuk berpikir dan beranalisis.

6. Menciptakan kondisi dan situasi belajar tanpa tekanan.

7. Pelajar dapat memahami materi pelajaran dengan sistematis yang disajikan pengajar.

Ada 4 fungsi media pembelajaran yaitu :

1. Fungsi atensi berarti media visual merupakan inti, menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi pada isi pelajaran

2. Fungsi afektif maksudnya media visual dapat dilihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar membaca teks bergambar

3. Fungsi kognitif yaitu mengungkapkan bahwa lambang visual memperlancar pencapaian tujuan dalam memahami dan mendengar informasi

4. Fungsi kompensatoris yaitu media visual memberikan konteks untuk memahami teks dan membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali

Fungsi media pembelajaran untuk merangsang pembelajaran dengan :

1. Menghadirkan objek sebenarnya

2. Membuat duplikasi dari objek yang sebenarnya

3. Membuat konsep abstrak ke konsep konkret

4. Memberi kesamaan persepsi

5. Mengatasi hambatan waktu, tempat, jumlah, dan jarak

6. Memberi suasana belajar yang tidak tertekan, santai, dan menarik

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kegunaan dan fungsi media pembelajaran dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut :

1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalisme, baik dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan

2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera seperti :

a. Objek yang terlalu besar, bisa diganti dengan realita, gambar, film bingkai, film atau model

b. Objek yang kecil, dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film atau gambar

c. Gerak yang terlalu lambat atau cepat, dapat dibantu dengan timelapse atau highspeed photography c. Gerak yang terlalu lambat atau cepat, dapat dibantu dengan timelapse atau highspeed photography

e. Objek terlalu kompleks (mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram dan lain-lain

f. Konsep terlalu luas dapat disajikan dengan model, diagram dan lain-lain

3. Dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sifat pasif anak didik. Dalam hal ini media pembelajaran berguna untuk :

a. Menimbulkan kegairahan belajar

b. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara siswa dengan lingkungan dengan kenyataan

2.3. Jenis-Jenis Media Pembelajaran

Media yang digunakan dalam pembelajaran beraneka ragam, seseorang guru harus dapat memilih salah satu media pembelajaran yang akan digunakan. Penggunaan atau pemilihan media harus disesuaikan dengan materi dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Jenis jenis media pembelajaran diklasifikasikan menjadi 3 yaitu :

1. Media auditif yaitu media yang mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, kaset recorder.

2. Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indera penglihatan karena hanya menampilkan gambar diam seperti film bingkai, foto, gambar, atau lukisan.

3. Media audio-visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik.

Jenis Media Pembelajaran menurut Rudy Bretz :

1. Media audio visual gerak, seperti : film bersuara, film pada televisi, televisi dan animasi.

2. Media audio visual diam, seperti : slide.

3. Audio semi gerak, seperti : tulisan bergerak bersuara.

4. Media visual bergerak, seperti : film bisu.

5. Media visual diam, seperti : slide bisu, halaman cetak, foto.

6. Media audio, seperti : radio, telephon, pita audio.

7. Media cetak, seperti : buku, modul.

Anderson membagi media pembelajaran menjadi 10 golongan yaitu :

1. Audio : Kaset audio, siaran radio, CD, telepon

2. Cetak : Buku pelajaran, modul, brosur, gambar

3. Audio-cetak : Kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis

4. Proyeksi visual diam : Overhead transparansi (OHT), Film bingkai (slide)

5. Proyeksi Audio visual diam : Film bingkai ( slide ) bersuara

6. Visual gerak : Film bisu

7. Audio Visual gerak : film gerak bersuara, video atau VCD, televisi

8. Obyek fisik : Benda nyata, model.

9. Manusia dan lingkungan : Guru, Pustakawan, Laboran

10. Komputer : CAI ( Computer Assisted Instructional ) pembelajaran berbantuan komputer), CMI ( Computer Managed Instructional ).

Menurut Sadiman ada 3 Jenis Media Pembelajaran yaitu :

1. Media Grafis termasuk media visual seperti gambar atau foto, sketsa, diagram, bagan atau chart , grafik, kartun, poster, peta, dan globe.

2. Media Audio berkaitan dengan indera pendengaran. Seperti radio, alat perekam piata magnetik, piringan laboratorium bahasa.

3. Media Proyeksi Diam seperti film bingkai ( slide ), film rangkai (film strip ), media transparan, film, televisi, video.

Maka dapat disimpulkan bahwa Jenis-jenis Media Pembelajaran adalah sebagai berikut:

1. Media Audio Media Audio adalah media yang isi pesannya hanya diterima melalui indera pendengaran. Dilihat dari sifat pesan yang diterima, media audio dapat menyampaikan pesan verbal (bahasa lisan atau kata- 1. Media Audio Media Audio adalah media yang isi pesannya hanya diterima melalui indera pendengaran. Dilihat dari sifat pesan yang diterima, media audio dapat menyampaikan pesan verbal (bahasa lisan atau kata-

2. Media Visual Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media visual menampilan materialnya dengan menggunakan alat proyeksi atau proyektor, karena melalui media ini perangkat lunak ( software ) yang melengkapi alat proyeksi ini akan dihasilkan suatu bias cahaya atau gambar yang sesuai dengan materi yang diinginkan, contohnya foto, gambar, poster, kartun, grafik.

3. Media Audio-Visual Media audio-visual disebut juga sebagai media video. Video merupakan media yang digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Dalam media video terdapat dua unsur yang saling bersatu yaitu audio dan visual. Adanya unsur audio memungkinkan siswa untuk dapat menerima pesan pembelajaran melalui pendengaran, sedangkan unsur visual memungkinkan penciptakan pesan belajar melalui bentuk visualisasi. Contohnya, film bersuara, video, televisi, sound slide .

4. Media Multimedia Media yang dapat menyajikan unsur media secara lengkap, seperti animasi. Multimedia sering diidentikan dengan komputer, internet dan pembelajaran berbasis komputer.

5. Media Realita Media nyata yang ada dilingkungan alam, baik digunakan dalam keadaan hidup maupun sudah diawetkan, seperti binatang.

2.4. Klasifikasi Media Pembelajaran

Berbagai cara dapat dilakukan untuk mengklasifikasi dan mengidentifikasi media. Menurut bentuk informasi yang digunakan, anda dapat memisahkan dan mengklasifikasi media penyaji dalam lima kelompok besar, yaitu media visual diam, media visual gerak, media audio, media audio visual diam, dan media audio visual gerak. Klasifikasi media ini dapat menjadi landasan untuk membedakan proses yang dipakai untuk Berbagai cara dapat dilakukan untuk mengklasifikasi dan mengidentifikasi media. Menurut bentuk informasi yang digunakan, anda dapat memisahkan dan mengklasifikasi media penyaji dalam lima kelompok besar, yaitu media visual diam, media visual gerak, media audio, media audio visual diam, dan media audio visual gerak. Klasifikasi media ini dapat menjadi landasan untuk membedakan proses yang dipakai untuk

1. Klasifikasi media pembelajaran menurut Rudy Bretz Rudy Bretz, mengklasifikasikan media berdasarkan unsur pokoknya yaitu suara, visual (berupa gambar, garis, dan simbol), dan gerak. Di samping itu juga, Bretz membedakan antara media siar ( telecommunication ) dan media rekam ( recording ). Dengan demikian, media menurut taksonomi Bretz dikelompokkan menjasi 8 kategori: 1) media audio visual gerak, 2) media audio visual diam, 3) media audio semi gerak, 4) media visual gerak, 5) media visual diam, 6) media semi gerak, 7) media audio, dan 8) media cetak.

2. Klasifikasi media pembelajaran menurut Sudjana dan Ahmad Rifa’i Sudjana

membedakan atau mengklasifikasikan media ke dalam empat kelompok, yaitu media grafis (dua dimensi), misalnya gambar, foto, dan grafik. Media tiga dimensi, misalnya model susun dan model kerja. Media proyeksi, misalnya OHP dan media lingkungan (alam).

dan

Ahmad

Rifa’i

3. Klasifikasi media pembelajaran menurut R. Murry Thomas Menurut R. Murry Thomas media diklasifikasikan berdasarkan jenjang pengalaman yaitu, (1) Pengalaman dari benda asli ( reliefe experience ), misalnya bola, (2) Pengalaman dari benda tiruan ( sudstitude of reliefe experience ) misalnya gambar dan foto, (3) Pengalaman dari kata-kata ( word only ), misalnya buku dan program radio.

4. Klasifikasi media pembelajaran menurut Soeparno

a. Klasifikasi media berdasarkan karakteristiknya, dibedakan menjadi: (a) media yang memiliki karakteristik tunggal, misalnya radio, (b) media yang memiliki karakteristik ganda, misalnya film dan TV.

b. Klasifikasi media berdasarkan dimensi presentasi, yang dibedakan menjadi: (a) Lama presentasi yaitu presentasi sekilas, misalnya TV, dan presentasi tak sekilas, misalnya OHP. (b) sifat presentasi b. Klasifikasi media berdasarkan dimensi presentasi, yang dibedakan menjadi: (a) Lama presentasi yaitu presentasi sekilas, misalnya TV, dan presentasi tak sekilas, misalnya OHP. (b) sifat presentasi

c. Klasifikasi media berdasarkan pemakainya, dapat dibedakan menjadi (a) berdasarkan jumlah pemakai, yaitu media untuk kelas besar, kelas kecil, dan belajar individual, (b) berdasarkan usia dan tingkat pendidikan pemakai, yaitu media untuk TK, SD, SMP, SMU, dan PT.

2.5. Teknik Pembuatan Media Grafis

Adapun teknik pembuatan media grafis diantaranya adalah :

1. Flipchart Flipchart adalah lembaran-lembaran kertas menyerupai album atau kalender berukuran 50x75 cm, atau ukuran yang lebih kecil 21x28 cm sebagai flipbook yang disusun dalam urutan yang diikat pada bagian atasnya. Flipchart hanya cocok untuk pembelajaran kelompok kecil yaitu

30 orang. Sedangan flipbook untuk 4-5 orang, flipchart merupakan salah satu media cetakan yang sangat sederhana dan efektif. Penggunaan flipchart merupakan salah satu cara guru dalam menghemat waktunya untuk menulis dipapan tulis. Lembaran kertas yang sama ukurannya dijilid jadi satu secara baik agar lebih bersih dan baik. Penyajian informasi dapat berupa gambar-gambar, huruf-huruf, diagram, dan angka-angka.

a. Kelebihan

1) Mampu menyajikan pesan pembelajaran secara ringkas dan praktis. Pada umumnya berukuran sedang lebih kecil dari standar dari ukuran whiteboard, maka pesan pembelajaran yang disajikan secara ringkas mencakup pokok –pokok materi pembelajaran.

2) Dapat digunakan di dalam ruangan atau luar ruangan. Media ini tidak membutuhkan arus listrik, jika digunakan di luar ruangan yang tidak ada saluran listrik tidak menjadi masalah.

3) Bahan pembuatan relatif murah. Bahan dasar flipchart yaitu kertas sebagai media menuangkan gagasan ide dan informasi pembelajaran. Kertas yang umum digunakan diantaranya kertas 3) Bahan pembuatan relatif murah. Bahan dasar flipchart yaitu kertas sebagai media menuangkan gagasan ide dan informasi pembelajaran. Kertas yang umum digunakan diantaranya kertas

4) Mudah di bawa kemana-mana. Flipchart hanya berukuran 60 sampai 90 cm jadi mudah untuk di bawa ketempat yang dibutuhkan. Untuk mempermudah pemindahan, kertas dapat di gulung namun harus di bentuk menjadi gulungan bulat sehingga tidak merusak kertas.

5) Meningkatkan aktifitas belajar siswa, flipchart dapat mengaktifkan siswa dalam bentuk lembaran-lembaran kertas kosong yang siap di isi pesan pembelajaran. Flipchart cocok digunakan dalam bentuk penugasan secara individu maupun kelompok misalnya diskusi kelompok, merumuskan sesuatu dan lain-lain. Siswa dapat aktif menuangkan ide dan gagasannya dalam flipchart tersebut kemudian dipresentasikan di depan guru dan siswa yang lain.

b. Cara membuat Flipchart

1) Tentukan tujuan pembelajaran Tujuan perlu dirumuskan lebih khusus apakah tujuan bersifat penguasaan kognitif, penguasaan keterampilan tertentu atau tujuan untuk penanaman sikap.

2) Menentukan bentuk flipchart Flipchart terbagi dalam dua sajian, pertama flipchart yang hanya berisi lembaran-lembaran kertas kosong yang siap di isi pesan pembelajaran. Kedua, Flipchart yang berisi pesan-pesan pembelajaran yang telah disiapkan sebelumnya yang isinya bisa berupa gambar, teks, grafik, bagan dan lain-lain. Berdasarkan tujuan yang telah kita tentukan maka pilih bentuk flipchart mana yang akan di buat atau disiapkan.

3) Membuat ringkasan materi

Media flipchart tidak berbentuk uraian panjang, namun dalam buku teks hanya di ambil pokok-pokoknya saja. Setiap pokok bahasan diseleksi mana yang menjadi materi yang perlu disiapkan.

4) Merancang draf kasar (Sketsa) Draf kasar yang di maksud adalah sketsa yang langsung dibuatkan di lebaran-lembaran kertas flipchart menggunakan pensil yang dapat dihapus jika sudah selesai dibuat.

5) Memilih warna yang sesuai Salah satu upaya adalah menggunakan warna yang bervariatif. Flipchart yang hanya menggunakan satu warna kurang menarik bagi siswa sekolah dasar. Siswa SD cenderung menyukai tampilan media yang berwarna-warni. Warna juga akan membantu memfokuskan perhatian siswa pada materi.

6) Menentukan ukuran dan bentuk huruf yang sesuai Agar mudah di baca dalam jarak yang cukup jauh misalnya 10 meter dalam ruangan kelas sebaiknya gunakan huruf flipchart yang besar. Gunakan bentuk huruf Arial, Verdona dan Eras bold ITC. Bentuk huruf cenderung simpel namun mudah untuk di baca dengan cepat walaupun dengan jarak yang jauh.

c. Cara menggunakan flipchart

1) Mempersiapkan diri Guru perlu menguasai bahan pembelajaran dengan baik dan memiliki keterampilan untuk menggunakan media tersebut.

2) Penempatan yang tepat Posisi penampilan aturlah sedemikian rupa sehingga dapat dilihat dengan baik oleh semua siswa dalam ruangan kelas tersebut.

3) Pengaturan siswa Untuk hasil yang lebih baik tempat duduk siswa dapat dibnetuk menjadi setengah lingkaran, perhatikan juga siswa dengan baik agar memperoleh pandangan yang baik.

4) Perkenalan pokok materi

Materi diperkenalkan kepada siswa pada saat awal membuka pelajaran.

5) Sajikan gambar Setelah masuk pada materi mulailah perlihatkan lembaran- lembaran flipchart dan berikan keterangan yang cukup jelas, gunakan bahasa sederhana agar mudah dipahami siswa.

6) Beri kesempatan siswa untuk bertanya Hendaknya guru memberikan stimulus agar siswa mau bertanya, mintalah klarifikasi apakah materi yang disampaikan jelas dan dipahami atau kurang jelas.

7) Menyimpulkan materi Pada umumnya kegiatan pembelajran diakhiri dengan kesimpulan, tidak harus guru yang menyimpulkan namun justru siswalah yang harus menyimpulkan materi yang diperkuat oleh guru.

2. Flash Card Flashcard adalah media pembelajaran dalam bentuk kartu bergambar yang berukuran 25x30 cm. Gambar-gambarnya dibuat menggunakan tangan atau foto atau manfaat gambar atau foto yang sudah ada di tempelkan pada lembaran-lembaran flashcard. Gambar- gambar yang ada pada flashcard merupakan rangkaian pesan yang di sajikan dengan keterangan setiap gambar yang di cantumkan pada bagian belakangnya.

a. Kelebihan flashcard

1) Mudah di bawa-bawa dengan ukuran yang kecil flashcard dapat disimpan di tas bahkan disaku, sehinga tidak membutuhkan ruang yang luas, dapat di gunakan di mana saja, di kelas ataupun di luar kelas.

2) Praktis di lihat dari cara pembuatan dan penggunaannya, media flashcard sangat peraktis, dalam mengunakan media ini guru tidak perlu memiliki keahlian khusus, media ini tidak perlu juga membutuhkan listrik.

3) Gampang di ingat, karakteristik media flashcard adalah menyajikan pesan-pesan pendek pada setiap kartu yang di sajikan. Misalnya mengenal huruf, mengenal angka, mengenal nama binatang, atau tata cara berwudhu dan sebagainya.

4) Menyenangkan, media flashcard dalam penggunaanya bisa melalui permainan. Misalnya siswa secara berlomba-lomba mencari satu benda atau nama-nama tertentu flashcard yang di simpan secara acak, dengan cara berlari siswa berlomba untuk mencari sesuai perintah.

b. Cara membuat Flashcard

1) Siapkan kertas yang aga tebal seperti kertas duplek atau dari bahan kardus. Kertas ini berfungsi untuk menyimpan atau menempelkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran.

2) Kertas tesebut di berikan tanda dengan pensil atau spidol dan

mengunakan penggaris,untuk menentukan 25x30 cm.

3) Potong-potonglah kertas duplek tersebut dan menggunakan gunting atau pisau kater hingga tepat berukuran 25x30 cm. Buatlah kartu- kartu tersebut sejumlah gambar yang akan di tempelkan atau sejumlah materi yang kita butuhkan. Selanjutnya, jika objek gambar akan langsung dibuat dengan tangan, maka kertas tadi perlu dilapisi dengan kertas halus untuk menggambar, misalnya kertas HVS, kertas concort atau kertas karton.

4) Mulailah menggambar dengan meggunakan alat gambar seperti kuas, cat air, spidol, pinsil warna atau membuat desain meggunakan komputer dengan ukuran yang sesuai lalu setelah di tempelkan pada alas tersebut.

5) Jika gambar yang akan tempelkan memanfaatkan yang sudah ada, misalnya gambar-gambar yang di jual di toko, di pasar, maka selanjutnya tinggal di potong sesuai dengan ukuran, lalu di tempelkan menggunakan perekat atau lem kertas.

6) Pada bagian akhir adalah memberi tulisan pada bagian kartu-kartu tersebut sesuai dengan nama objek yang ada di depannya. Nama- nama ina bisa menggunakan bahasa indonesia dan inggris.

c. Cara penggunaan Flashcard

1) Mempesiapkan diri, guru perlu menguasai bahan pembelajaran dengan baik, memiliki keterampilan untuk menggunakan media tersut. Kalau perlu untuk memperlancar lakukanlah dengan latihan berulang-ulang meski tidak langgsung di hadapan siswa. Siapkan pula alat-alat lain yang di perlukan. Periksa juga urutan gambarnya. Kalau-kalau ada terlewat atau susunannya tidak tepat

2) Mempersiapkan flashcard, sebelum dimulai pembelajaran pastikan bahwa jumlahnya cukup, cek juga urutantannya apakah sudah benar dan perlu atau atau tidaknya media lain untuk membantu.

3) Mempersiapkan tempat, hal ini berkaitan dengan posisi guru sebagai penyaji pesan pembelajaran apakah sudah tepat berada ditangan tangan siswa, apakah ruangannya sudah tertata dengan baik, perhatikan juga penerangan lampu atau intensitas cahaya di ruangan tersebut apakah sudah baik, yang terpenting adalah semua siswa bisa dapat melihat isi flashcard denngan jelas dari semua arah.

4) Mempersiapkan siswa, sebaiknya siswa ditata dengan baik,diantaranya dengan cara duduk melingkar dihadapan guru, perhatikan siswa untuk memperoleh pandangan secara memandai. Cara duduk secara melingkar dipastikan semua siswa dapat melihat sajian dengan baik, berbeda dengan berjejer kebelakang, mungkin saja ada siswa yang tidak dapat melihat ke depan karena terhalang teman yang lainnya, atau terlalu jauh sehingga tidak jelas.

3. Flanelgraf Flanelgraf adalah media pembelajaran yang berupa guntingan- guntingan gambar atau tulisan yang pada bagian belakangnya di lapisi ampelas. Guntingan gambar tersebut di tempelkan pada papan yang 3. Flanelgraf Flanelgraf adalah media pembelajaran yang berupa guntingan- guntingan gambar atau tulisan yang pada bagian belakangnya di lapisi ampelas. Guntingan gambar tersebut di tempelkan pada papan yang

a. Kelebihan

1) Gambar-gambar yang di pindah-pindah dapat menarik perhatian siswa, siswa dapat berperan secara aktif untuk memindahkan objek gambar yang di tempelkan. Hal ini menunjukan bahawa siswa terlibat tidak hanya secara intelektual namun juga fisik.

2) Gambar-gambar dapat di tambah dan juga dapat dikurangi jumlahnya termasuk susunanya dapat diubah-ubah sesuai dengan pokok pembicaraan.

3) Pembelajaran dapat di setting sesusi dengan kebutuhan yaitu individual maupun secara kelompok. Dalam setting kelompok siswa bekerjasama dalam menyelsaikan tugas yang di berikan guru, menyusun gambar atau objek tiga dimensi yaang di tempelkan pada papan flanel.

b. Cara pembuatan flanelgraf

1) Siapkan papan yang berfungsi untuk menempelkan gambar- gambar. Papan ini dapat di buat dari bahan kayu atau tipblok.Pastikan ukuran papan tersebut kurang 50x75cm. Jika papan ini tidak dibuat sendiri, dapat juga membeli papan seperti halnya papan tulis yang sudah jadi.

2) Siapkan bahan flanel yang berbulu atau dapat pula menggunakan karpet dengan berbulu tebal, sesuaikan ukuranya dengan papan tersebut, tempelkan dengan menggunakan paku, atau menggunakan alat perekam berupa lem.

3) Siapkan gambar-gambar yang akan di tempelkan pada papan flanel tersebut, untuk menempelkannya,maka gambar tersebut harus dipasang alas yangkeras atau bahan ampelas.

c. Cara Penggunaan Flanelgraf

1) Mulailah penyajian dengan bercerita terlebih dahulu lalu mulai masuk ke pelajaran dan guru berdiri di samping papan flanel.

2) Libatkan siswa dalam penyajian materi .

3) Menilai alat dan penyajian, apakah gambar-gambar sudah jelas,penyajian tampak menarik dan apakah isi pesan pembelajaran dipahami oleh siswa.

2.6. Teknik Pembuatan Media Presentasi

Berikut ini hal-hal yang berkaitan mengenai media presentasi yaitu : Media presentasi adalah pesan atau materi yang akan disampaikan dikemas dalam sebuah program komputer dan disajikan melalui perangkat alat saji atau proyektor. Biasanya materi yang disajikan berupa teks, gambar, animasi dan video yang digabung dalam kesatuan yang utuh. Berkat keefektifannya dalam penyajian pesan, maka saat ini media presentasi banyak diaplikasikan untuk keperluan pendidikan dan pembelajaran. Tentu saja ini bukan berarti bahwa media presentasi merupakan media paling cocok untuk semua materi dan topik pembelajaran.

1. Aplikasi yang digunakan Sekarang sudah banyak penggunaan presentasi multimedia. contohnya perangkat lunak software yang digunakan untuk membuat media presentasi dan banyak jenis software yang harus dibeli atau didapat misalnya:program visual basic,makromedia flash, direktor, authorware, dream weaver dan masih banyak lagi. Diantara banyak jenis software tersebut, salah satunya biasa digunakan di kalangan pendidik khususnya guru adalah microsoft powerpoint.

2. Prinsip pengembangan media presentasi untuk pembelajaran Beberapa prinsip berikut perlu anda pertimbangkan ketika akan mengembangkan media presentasi :

a. Harus dikembangkan sesuai dengan prosedur pengembangan instruksional.

b. Harus diingat bahwa media presentasi berfungsi sebagai alat bantu

mengajar.

c. Pengembangan media presentasi seyogyanya mempertimbangkan atau menggunakan secara maksimal segala potensi dan karakteristik yang dimiliki oleh jenis media presentasi itu.

d. Prinsip kebenaran materi dan kemenarikan sajian. Materi yang disajikan harus benar substansinya dan disajikan secara menarik.

3. Teknis penulisan naskah pada media presentasi Kegiatan yang kita lakukan pada saat menulis naskah media presentasi adalah mengurangi materi-materi pokok sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.Agar materi tersebut dapat dituangkan kedalam media presentasi dengan baik, adapun beberapa teknis yang harus diperhatikan antara lain:

a. Tentukan topik sesuai dengan materi yang disampaikan.

b. Siapkan materi yang sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.

c. Identitas bahan-bahan tersebut untuk diseleksi mana yang sesuai dengan karakteristik media presentsi.

d. Tuangkanlah pesan-pesan yang akan disajikan dalam bentuk teks (kata-kata), gambar, animasi dan lain-lain.

e. Pastikan bahwa materi yang ditulis telah cukup lengkap,jelas dan mudah dipahami oleh peserta.

f. Sajikan isi materi secara berurut dan sistematis agar mempermudah penyajian dan pesan mudah dipahami.

4. Prosedur pengembangan

a. Identifikasi program

b. Mengumpulkan materi

c. Pengerjaan pembuatan slide di power point

d. Lakukan review program

e. Tampilkan

5. Langkah-langkah pembuatan media presentasi misalnya dengan menggunakan program aplikasi microsoft powerpoint XP 2003 adapun langkah-langkahnya: 5. Langkah-langkah pembuatan media presentasi misalnya dengan menggunakan program aplikasi microsoft powerpoint XP 2003 adapun langkah-langkahnya:

b. Membuat Sebuah Slide.

c. Menambahkan slide baru.

d. Memasukkan picture.

e. Memberi warna teks.

f. Membuat animasi teks.

g. Memberi background pada tampilan slide.

h. Masukkan gambar dengan teknik insert.

i. Masukkan video dengan teknik insert. j. Membuat hyperlink pada media presentasi.

6. Kelemahan media presentasi ini disajikan hanya dalam bentuk teks dan kebanyakan hanya berbentuk animasi-animasi gambar saja. Sedangkan kelebihannya ini bahan materi-materinya mudah didapat dan pembuatannya tidak terlalu rumit sehingga tidak terlalu banyak mengeluarkan biaya pembuatannya.

2.7. Teknik Pembuatan Media Berbasis Komputer

Komputer merupakan jenis media yang secara virtual dapat menyediakan respon yang segera terhadap hasil belajar yang dilakukan oleh siswa. Lebih dari itu, komputer memiliki kemampuan menyimpan dan memanipulasi informasi sesuai dengan kebutuhan. Perkembangan teknologi yang pesat saat ini telah memungkinkan komputer memuat dan menayangkan beragam bentuk media di dalamnya. Saat ini teknologi komputer tidak lagi hanya digunakan sebagai sarana komputasi dan pengolahan kata, tetapi juga sebagai sarana belajar multimedia yang memungkinkan peserta didik membuat desain dan rekayasa suatu konsep dan ilmu pengetahuan. Sajian multimedia berbasis komputer dapat diartikan sebagai teknologi yang mengoptimalkan peran komputer sebagai sarana untuk menampilkan dan merekayasa teks, grafik, dan suara dalam sebuah tampilan yang terintegrasi. Dengan tampilan yang dapat mengkombinasikan berbagai unsur penyampaian informasi dan pesan, komputer dapat dirancang dan digunakan sebagai media teknologi yang efektif untuk Komputer merupakan jenis media yang secara virtual dapat menyediakan respon yang segera terhadap hasil belajar yang dilakukan oleh siswa. Lebih dari itu, komputer memiliki kemampuan menyimpan dan memanipulasi informasi sesuai dengan kebutuhan. Perkembangan teknologi yang pesat saat ini telah memungkinkan komputer memuat dan menayangkan beragam bentuk media di dalamnya. Saat ini teknologi komputer tidak lagi hanya digunakan sebagai sarana komputasi dan pengolahan kata, tetapi juga sebagai sarana belajar multimedia yang memungkinkan peserta didik membuat desain dan rekayasa suatu konsep dan ilmu pengetahuan. Sajian multimedia berbasis komputer dapat diartikan sebagai teknologi yang mengoptimalkan peran komputer sebagai sarana untuk menampilkan dan merekayasa teks, grafik, dan suara dalam sebuah tampilan yang terintegrasi. Dengan tampilan yang dapat mengkombinasikan berbagai unsur penyampaian informasi dan pesan, komputer dapat dirancang dan digunakan sebagai media teknologi yang efektif untuk

Perkembangan teknologi komputer saat ini telah membentuk suatu jaringan ( network ) yang dapat memberi kemungkinan bagi siswa untuk berinteraksi dengan sumber belajar secara luas. Jaringan komputer berupa internet dan web telah membuka akses bagi setiap orang untuk memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan terkini dalam bidang akademik tertentu. Diskusi dan interaksi keilmuan dapat terselenggara melalui tersedianya fasilitas internet dan web di sekolah. Penggunaan internet dan web tidak hanya dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap kegiatan akademik siswa tapi juga bagi guru. Internet dan web dapat memberi kemungkinan bagi guru untuk menggali informasi dan ilmu pengetahuan dalam mata pelajaran yang menjadi bidang ampuannya. Melalui penggunaan internet dan web , guru akan selalu siap mengajarkan ilmu pengetahuan yang mutakhir kepada siswa. Hal ini tentu saja menuntut kemampuan guru itu sendiri untuk selalu giat mengakses website dalam bidang yang menjadi keahliannya. Beberapa bentuk penggunaan komputer media yang dapat digunakan dalam pembelajaran meliputi :

1. Penggunaan Multimedia Presentasi Multimedia presentasi digunakan untuk menjelaskan materi-materi yang sifatnya teoritis, digunakan dalam pembelajaran klasikal dengan group belajar yang cukup banyak di atas 50 orang. Media ini cukup efektif sebab menggunakan multimedia projector yang memiliki jangkauan pancar cukup besar. Kelebihan media ini adalah menggabungkan semua unsur media seperti teks, video, animasi, grafik dan sound menjadi satu kesatuan penyajian, sehingga mengakomodasi sesuai dengan modalitas belajar siswa. Program ini dapat mengakomodasi siswa yang memiliki tipe visual, auditif maupun kinestetik. Hal ini didukung oleh teknologi perangkat keras yang berkembang cukup lama, telah memberikan kontribusi yang sangat besar dalam kegiatan presentasi. Saat ini teknologi pada bidang rekayasa komputer menggantikan peranan alat presentasi pada masa sebelumnya.

Penggunaan perangkat lunak perancang presentasi seperti Microsoft power point yang dikembangkan oleh Microsoft inc , Corel presentation

yang dikembangkan oleh Coral inc , hingga perkembangan terbaru perangkat lunak yang dikembangkan Macromedia inc , yang mengembangkan banyak sekali jenis perangkat lunak untuk mendukung kepentingan tersebut.

Berbagai perangkat lunak yang memungkinkan presentasi dikemas dalam bentuk multimedia yang dinamis dan sangat menarik. Perkembangan perangkat lunak tersebut didukung oleh perkembangan sejumlah perangkat keras penunjangnya. Salah satu produk yang paling banyak memberikan pengaruh dalam penyajian bahan presentasi digital saat ini adalah perkembangan monitor, kartu video, kartu audio serta

perkembangan proyektor digital ( digital image projector ) yang memungkinkan bahan presentasi dapat disajikan secara digital untuk bermacam-macam kepentingan dalam berbagai kondisi dan situasi, serta ukuran ruang dan berbagai karakteristik audience . Tentu saja hal ini menyebabkan perubahan besar pada trend metode presentasi saat ini, dan dapat dimanfaatkan untuk mengajarkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Pengolahan bahan presentasi dengan menggunakan komputer tidak hanya untuk dipresentasikan dengan menggunakan alat presentasi digital dalam bentuk Multimedia projector (seperti LCD, In-Focus dan sejenisnya), melainkan juga dapat dipresentasikan melalui peralatan proyeksi lainnya, seperti over head projector (OHP) dan film slides projector yang sudah lebih dahulu diproduksi. Sehingga lembaga atau instansi yang belum memiliki perangkat alat presentasi digital akan tetapi telah memiliki kedua alat tersebut, dapat memanfaatkan pengolahan bahan presentasi melalui komputer secara maksimal. Perkembangan terakhir pada bidang presentasi dengan alat bantu komputer telah menyebabkan perubahan tuntutan penyelenggaraan pembelajaran. Di antaranya tuntutan terhadap peningkatan kemampuan dan keterampilan Pengolahan bahan presentasi dengan menggunakan komputer tidak hanya untuk dipresentasikan dengan menggunakan alat presentasi digital dalam bentuk Multimedia projector (seperti LCD, In-Focus dan sejenisnya), melainkan juga dapat dipresentasikan melalui peralatan proyeksi lainnya, seperti over head projector (OHP) dan film slides projector yang sudah lebih dahulu diproduksi. Sehingga lembaga atau instansi yang belum memiliki perangkat alat presentasi digital akan tetapi telah memiliki kedua alat tersebut, dapat memanfaatkan pengolahan bahan presentasi melalui komputer secara maksimal. Perkembangan terakhir pada bidang presentasi dengan alat bantu komputer telah menyebabkan perubahan tuntutan penyelenggaraan pembelajaran. Di antaranya tuntutan terhadap peningkatan kemampuan dan keterampilan

2. Video Pembelajaran Selain CD interaktif, video termasuk media yang dapat digunakan untuk pembelajaran. Video ini bersifat interaktif-tutorial membimbing siswa untuk memahami sebuah materi melalui visualisasi. Siswa juga dapat secara interaktif mengikuti kegiatan praktek sesuai yang diajarkan dalam video. Penggunaan CD interaktif cocok untuk mengajarkan suatu proses. Misalnya cara penyerbukan pada tumbukan, teknik okulasi, pembelahan sel, proses respirasi dan lain-lain.

a. Aplikasi yang digunakan Sekarang sudah banyak menggunakan media video dalam proses pembelajaran karena media ini lebih mudah digunakan dan memberikan kesan khusus kepada peserta didik. Agar peserta didik tidak bosan dan dapat membangkitkan gairah belajar kepada peserta didik. Alat yang digunakan dalam proses pembuatan media video ini yang pasti kamera video dan masih banyak alat-alat yang lainnya.

b. Cara pembuatan media video Pembuatan media video tidak semudah pembuatan media presentasi karena pembuatan media video ini kita harus menentukan realita apa yang akan kita buat, siapakah tokoh-tokoh yang akan kita gunakan, alat-alat yang digunakan pasti lumayan banyak dan selanjutnya itu dalam proses pengambilan gambar kita harus terjun langsung kelapangan.

c. Kelebihan media video Kelebihan menggunakan media video ini antara lain ukuran tampilan video sangat fleksibel dan dapat diatur sesuai dengan kebutuhan, bahan ajaran non cetak, kaya informasi dan lugas karena dapat disampaikan kepada peserta didik secara langsung, dan menambah suatu dimensi baru dalam proses pembelajaran.

d. Kelemahan media video

1) Fine details artinya media tayangannya tidak dapat menampilkan

obyek sampai yang sekecil-kecilnya dengan sempurna.

2) Size information artinya tidak dapat menampilkan obyek dengan ukuran yang sebenarnya.

3) Third dimention artinya gambar yang diproyeksikan oleh video umumnya berbentuk dua dimensi.

4) Opposition artinya mengambil yang kurang tepat dapat menyebabkan timbulnya keraguan penonton dalam menafsirkan gambar yang dilihat.

5) Setting artinya kalau kita tampilkan adegan dua orang yang sedang bercakap-cakap diantara kerumunan banyak orang, akan sulit bagi peserta didik umtuk menebak dimana kejadian tersebut berlangsung.

6) Material pendukung video membutuhkan alat proyeksi untuk dapat menampilkan ganbar yang ada didalamnya.

7) Budget artinya biaya untuk membuat program video membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

3. Internet Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran mengkondisikan siswa untuk belajar secara mandiri. Para siswa dapat mengakses secara online dari berbagai perpustakaan, museum, database, dan mendapatkan sumber primer tentang berbagai peristiwa sejarah, biografi, rekaman, laporan, data statistik. Informasi yang diberikan server-computers itu dapat berasal dari commercial businesses (com), goverment services (gov), nonprofit organizations (org), educational institutions (edu), atau artistic and cultural groups (arts). Siswa dan guru tidak perlu hadir secara fisik di kelas, karena siswa dapat mempelajari bahan ajar dan mengerjakan tugas-tugas pembelajaran serta ujian dengan cara mengakses jaringan komputer yang telah ditetapkan secara online . Siswa dapat saling berkirim e-mail ( electronic mail ) untuk mendiskusikan bahan ajar. Selain mengerjakan tugas-tugas pembelajaran dan menjawab 3. Internet Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran mengkondisikan siswa untuk belajar secara mandiri. Para siswa dapat mengakses secara online dari berbagai perpustakaan, museum, database, dan mendapatkan sumber primer tentang berbagai peristiwa sejarah, biografi, rekaman, laporan, data statistik. Informasi yang diberikan server-computers itu dapat berasal dari commercial businesses (com), goverment services (gov), nonprofit organizations (org), educational institutions (edu), atau artistic and cultural groups (arts). Siswa dan guru tidak perlu hadir secara fisik di kelas, karena siswa dapat mempelajari bahan ajar dan mengerjakan tugas-tugas pembelajaran serta ujian dengan cara mengakses jaringan komputer yang telah ditetapkan secara online . Siswa dapat saling berkirim e-mail ( electronic mail ) untuk mendiskusikan bahan ajar. Selain mengerjakan tugas-tugas pembelajaran dan menjawab

4. CD Multimedia Interaktif CD interaktif dapat digunakan pada pembelajaran di sekolah sebab cukup efektif meningkatkan hasil belajar siswa terutama komputer. Terdapat dua istilah dalam perkembangan CD interaktif ini yaitu Computer Based Instruction (CBI) dan Computer Assisted Instruction (CAI). Sifat media ini selain interaktif juga bersifat multimedia terdapat unsur-unsur media secara lengkap yang meliputi sound, animasi, video, teks dan grafis. Beberapa model multimedia interaktif di antaranya :

a. Model Tutorial Adalah pembelajaran melalui komputer dimana siswa dikondisikan untuk mengikuti alur pembelajaran yang sudah terprogram dengan penyajian materi dan latihan soal. Tutorial berisi tujuan, materi, dan evaluasi. Dimana tujuan model tutorial ini adalah memberikan kepuasan atau pemahaman secara tuntas (materi learning) kepada siswa mengenai materi pelajaran yang dipelajari.

b. Model drill merupakan satu teknik pemeblajaran berbantuan komputer yang bertujuan untuk memberikan pengalaman-pengalaman belajar diri siswa melalui penyediaan latihan-latihan soal untuk menguji penampilan siswa melalui kecepatan menyelesaikan soal latihan yang disediakan oleh program. Secara umum terdapat tiga langkah utama dalam memproduksi model drill yakni :

1) Membuat desain program multimedia interaktif model drill dengan menganalisis kurikulum sehingga menghasilkan (Satpel) untuk dituangkan kedalam garis besar program media (GBPM).

2) Membuat flowchart program pembelajaran model drill dan storyboard multimedia interaktif model drill.

3) Programing menggunakan perangkat komputer sebagai peralatan utama dengan melibatkan software dan hardware yang sesuai.

c. Model games adalah model pelajaran berbasis komputer dengan menggunakan format permainan, yang bertujuan untuk menyediakan suasana atau lingkungan yang memberikan fasilitas belajar untuk menambah kemampuan siswa. Langkah pengembangan secara umum terdapat tiga langkah utama dalam memproduksi model games yakni :

1) Membuat desain program multimedia interaktif model games dengan menganalisis kurikulum dan kompetensi sehingga menghasilkan (Satpel) untuk dituangkan ke dalam garis besar program media (GBPM).

2) Membuat flowchart program pembelajaran model games dan storyboard multimedia interaktif model games.

3) Programing menggunakan perangkat komputer sebagai peralatan utama dengan melibatkan software dan hardware yang sesuai.

2.8. Energi dan Perubahan Energi