Bentuk Aplikasi Kognitif dalam Pembelaja
KHUTBATUL WADA` TGL 24 JUNI 2012
Oleh: Sudarman, S.Pd.I. (Mudirl Ma’had Al Muhsin)
DIPERSEMBAHKAN UNTUK ANAK-ANAKU
KELAS III ALIYAH / IV PONTREN AL MUHSIN
أشتعيوتذبداَّللدهدمنشاَّلنشيي ش,اَشيلشحيمدتدللدهشحيمدداَاَلنشاَّدكدرييشن
. شدلينشششكيرتتيشملشدزييشدننتكيمشو ش دلينشكفشيرتتيدمإِْنناَّشعشذاَبيلشششددييدد:طاَّنداَّلنردجييدم
أشيشهشتداَشينلشاَدلشهشاَّ د ن
,صاَّددقتاَّيلشويعددياَلْدمييشن
شوأشيشهشتداَشننتمشحنمدداَنرتسيوتلللده ش,لاَللهتاَّيلشملدتكاَّيلشحققاَّيلتمبدييتن
صلدشوشسلديمشوبشاَّدريكشعشلىَشسيدددنشاَّتمشحنمددشوشعشلىَآلددهشواَش ي
(صشحاَّبددهشواَلتناَّبددعيينششوشمينتشبدشعهتيمبدإِْ ديحشساَّنداَّشلىَيشيودماَّلددييدن )اَمماَّبعد
شاَللنهتنم ش
Segala puji dan syukur milik Allah SWT. seru sekalian alam. Sholawat dan Salam semoga tercurah bagi
junjungan alam kita Nabi Besar Muhammad SAW. Keluarga, Shohabat, Tabiin dan bagi seluruh
pengikutnya yang beriman dan beramal shaleh hingga ahir zaman.
Izinkanlah saya pada kesempatan yang berbahagia ini,dipagi yang cerah ini, untuk memberikan nasihat,
sekedar pengantar perjalanan bagi anak-anak kelas enam yang sebentar lagi akan meninggalkan pondok
Al Muhsin yang kita cintai ini.
Anak-anaku para santri tercinta ….
Tak ada yang paling berbahagia pada pagi hari ini kecuali kami guru-gurumu yang telah ikut andil
mengantarkanmu kebatas akhir gerbang pendidikanmu. Hanya tinggal beberapa hitungan jam lagi kalian
segera akan meninggalkan almamater tercinta ini. Sebentar lagi kalian akan berubah status, dari seorang
santri menjadi alumni, “Alumni Pondok Pesantren AL MUHSIN”, atau ustazd. Baru kemarin rasanya
kalian diantarkan oleh segenap keluarga kalian dengan penampilan lusuh, polos dan kekanakkanakan.Kini kalian sudah tumbuh menjadi dewasa; yang laki-lakinya sudah tumbuh menjadi pemuda
yang tampan, gagah dan berwibawa, yang perempuannya telah menjelma wujud perawan, cantik dan
keibuan.Kini kalian semuanya mestinya sudah bisa berdiri di atas kaki sendiri dengan melepaskan beban
belenggu kalian dari pundak guru dan orang tua kalian. Berangktlah kalian menuju tempat –tempat tugas
masing-masing dengan membawa setumpuk harapan dari umat, guru-guru kalian, orang tua kalian :
karena setelah ini kalian akan segera tau apakah kalian akan menjadi orang yang bisa merasakan
nikmatnya ilmu dan Iman yang kalian peroleh dengan berbagai keberhasilan dan kesuksesan hidup, atau
malah sebaliknya, kalian akan menjadi orang yang gagal dalam kehidupan, sehinga kalian merasa
bingung menatap masa depan, tak tau apa yang harus dilakukan yang akhirnya akan mengantarkanmu
menjadi sampah masyarakat. Agar itu tak teralami maka saya menitip saran pada kaian:
1.
Aktifkan terus hati fikiran dan langkah, letakan di atas tujuan yang mulia yaitu ”Mardhotillah”
dengan terus berusaha meniti jalan hidup yang haq dan membrikan kontribusi terbaik kalian demi
tegaknya Islam dimuka bumi ini. Renungkan pepatah Imam Syafi’I rohimahullah ;jadilah engkau seperti
air yang mengalir, jangan menjadi seperti air yang mandeg. Karena air yang mandeg sekalipun
banyak akan dengan cepat berubah menjadi kotor, menimbulkan bau tak sedap dan menjadi sumber
penyakit. Air yang mengalir, semakin deras akan semakin bersih; suci dan mensucikan. Itulah santri;
dimanapun ia hidup, harusnya mampu mewarnai dengan contoh akhlaqul karimah yang baik, bukan laru
dan terwarnai. Santri harus menjadi diri yang mulya dilingkugan masyarakatnya, dan bahkan bisa
membersihkan kebiasaan-kebiasaan kotor yang berlaku pada masyarakatnya, bukan malah menebarkan
bau busuk di tengah tengah masyarakat .Maka jangan pernah berhenti untuk terus menimba ilmu,
jangan dulu merasa puas dengan ilmumu yang belum seberapa ini. Maka setelahnya ini gerakan hati,
pikiran, perasaan,dan langkah kalian untuk mencapai sasaran-sasaran baru yang terbaik dalam hidup
kalian. Tataplah masa depan dengan pandangan optimis,penuh percaya diri jangan pernah ragu, di
depankalian semua ada harapan baik untuk. Sebagaimana sabda Risul:
علموااولداكمانهمخلخوالزمانغيرزمانكم
Kalian dididik bukan dipersiapkan untuk menjawab tantangan masa kini, tetapi untuk menjawab
tantangan masa yang akan datang, ingat…! Yang telah lalu adalah taqdir dang yang akan datang
adalah pilihan yang Allah bentangkan untuk kita pilih “
2.
Amalkan dan terapkan ilmu yang kalian peroleh di tengah-tengah masyarakat yang kalian hadapi
dengan penuh kearifan, kesabaran dan keberanian. 15 abad yang lalu ini telah menadi kehawatiran
Rosulullah SAW, dimana dalam sebuah hadits pernah diriwayatkan; pada suatu hari Nabi pernah
bermimpi mimbar besarnya dikelilingi oleh kera-kera (monyet) yang menjijikan.Rosulullah terbangun
dan memikirkan makna mimpinya itu.Kemudian Allah abadikan dalam QS. Al Isro’: 60:
وماجعلناالرأياالتىأرأيناكاللفّاتنةللنـاس
Tidaklah aku jadikan mimpi yang aku perlihatkan kepadmu, melainkan itu sebagai ujian
(pitnah /bencana) bagi manusia.
Diriwayatkan, dari semenjak kejadian itu Rosulullah tak pernah tidur nyenyak sampai akhir
hayatnya. Tanpaknya iu sebuah nubuwah, sambil melamun dan memikirkan makna mimpi tadi Rosulullah
pergi kepemakaman Baqi dengan para Shohabat, kemudian Beliau bersabda: Nanti akan ada bencana
yang menggunung, saat itu apa yang ada diperut bumi lebih baik daripada yang ada di punggung
bumi.
Anak-anaku tercinta…………
Tanpaknya kehawatiran Rosulullah 15 abad yang lalu, itu telah terbukti dewasa ini. Dimana harga
seorang manusia yang ada di punggug bumi ini sudah dipandang tidak berharga lagi bila dibandingkan
dengan harta dan materi yang ada di perut bumi. Kalau sudah urusan perut, orang sudah tidak mengenal
saudara dan harga diri.Rakyat bisa dikorbankan, nyawa bisa dihilangkan, bahkan keimanan bisa diperjual
belikan. Ini zaman yang sangat dihawatirkan oleh Rosulullah SAW, zaman yang penuh fitnah,; dimana
Rosul menghawatirkan ketika pada suatu saat ajarannya dijadikan alat kepentingan polotik, agama
dijadikan alat untuk mecapai kekuasaan. Ajaran Nabi begitu banyak yang diabaikan; dimana umat
islamdewasa ini berani bertengkar dan mudah terpropokasi (diadu domba) dengan salahpaham yang kecil
sekalipun. Ini tugas berat kalian anak-anaku tercinta….agar kalian tidak menjadi bagian dari mimpi buruk
Rosulullah SAW.
Anak-anaku tercinta ……..
3.
(Jangan Pernah Berhenti Bersyukur Kepada Allah) Jangan pernah lupa dengan orang-orang yang
ikut andil telah menjembatanimu hingga kalian memperoleh ilmu pengetahuan atau kesuksesan apapun
yang kalian capai nanti, , ustazd-ustazd kalian teman-teman kalian dan terutama orang tua kalian.
Tengoklah orang yang ada disamping kalian, tataplah dalam-dalam raut wajahnya (orang tua) yang kusut
dan keriput, nilailah harga pakaian yang ia pakai, kemudian bandingkan dengan pakaian yang kalian
kenakan. Merekalah orang tua kalian.Orang yang kadang kalian malu untuk memperkenalkan pada
teman-teman kalian.Orang yang saban hari kalian rampas kebahagiannya demi membesarkan dan
memenuhi kebutuhan kalian.Pernahkah kalian tahu? Apakah yang menjadi kegelisahan mereka saat
menjelang kalian pulang tiba? Yang mereka pikirkan adalah dari mana ia harus menyiapkan bekal untuk
keberangkatanmu kembali, tak jarang mereka berkorban malu mereka meminjam uang kepada tetangga
sekedar untuk mencukupi kebutuhan dan permintaan kalian. Tetapi kalian hidup di Pondok ini terkadang
malah berpoya-poya, menghambur-hamburkan uang dan berenak-enak tidur dan makan, padahal di rumah
orang tua kalian tidak bisa tidur nyenyak dan tidak enak makan, karena demi curahan perhatiannya pada
kalian.Sungguh kalian telah berbuat dzolim pada mereka kalau seperti itu adanya.Tapi pernahkah mereka
murka dengan perlakuan kalian itu?Mereka orang tua kalian masih tetap mau tersenyum ikhlas
mengorbankan hidupnya pada kalian.Jadi apakah balasan kalian pada mereka?
Anak-anaku tercinta………
Oleh karena itu pada pagi hari ini, bersyukurlah kalian kepada Allah SWT.karena telah
memberikanmu orang tua yang selalu tulus memperhatikanmu. Kemudain bersyukurlah kalian kepada
orang tua kalian karena atas jasa-jasanya yang besar ini telah mengantarkanmu hingga sampai pada saat
yang berbahagia ini:
اَناَّشكرليولواَلديكواَلياَّلمصير.
Berlaku baiklah kalian pada mereka, janganlah sekali-kali kalian menyakiti dan menghardik mereka, atau
kecewa dengan keadaan mereka, sekalipun mereka mengajak kalian pada kemusyrikan:
َّ واَنجاَّهداَكعلىَأنتشركبيماَّليسلكبهعلمفلتطعهماَّوصاَّحبهماَّفىَاَّلدنياَّمعروفا.
Merekalah (orang tua kalian) tangan-tangan Tuhan penulis taqdir kalian dikemudian hari. Dalam hadits
Tirmidzi di riwayatkan: Orang tua itu adalah sebaik-baiknya surga, seandainya kalian mau, jagalah pintu
dan janganlah kau sia-siakan.
Anak-anaku tercinta ….
Renungkanlah oleh kalian, tak pernah ada dalam sejarah kehidupan, orang mencapai puncak
keberhasilan dan kebahagian dengan mengabaikan kedua orang tuanya. Dalam sebuah hadits riwayat
imam Bukhori dijelaskan: bahwa untuk mencapai kebahagian, diluaskan rizqi, dipanjangkan umur,
dimudahkan segala urusan, dimasukan kedalam surga, menurut Rosululloh SAW. kuncinya ada pada
berbuat baik pada orang tua. Karena ridho Allah itu tergantung ridho orang tua, dan murka Allah
tergantung murka orang tua kalian ( )رضىَاَّللهفىَرضىَاَّلواَلدينوسخطهفىَسخطاَّلواَلدينKelak jika pada suatu
saat dalam kehidupan kalian, kalian dapati kesulitan hidup, kalian temukan kekecewaan hidup, kalian
temui kegagalan hidup, segera introspeksi, jangan- jangan ada yang salah dengan perlakuan kalian
terhadap orang tua kalian. Jangan-jangan kalian pernah mengecewakan hidupnya, jangan-jangan kalian
pernah menyakiti hatinya, jangan-jangan kalian pernah meneteskan air matanya.Maka segeralah kalian
datang dan bersujud meminta ampunan kepada kedua orang tuamu. Karena dalam hadits HR. Hakim
dijelaskan: dua perbuatan dosa yang Allah akan cepatkan adzabnya (siksaanya) di dunia, yaitu berbuat
dzolim dan durhaka pada kedua orang tua. Renungkanlah juga HR. Nasa`i yang menceritakan: pada suatu
hari `Aisyah mendengar Rosulullah bercerita, sabda Nabi: Pada waktu Isro` dan Mi`raj, aku memasuki
surga dan aku mendengar suara orang sedang membaca Al-Qur`an. Aku bertanya pada Jibril, siapakah
orang itu? Jibril menjawab: Harits bin Nu`man. Rosulullah mengatakan: Demikianlah pahala berbakti
pada ibu. Harits adalah orang yang paling berbakti kepada orang tuanya.Sungguh orang tua kita adalah
tumpukan pahala dunia dan akhirat, dia lah kunci pembuka pintu gerbang kebahagian dunia dan akhirat.
Anak-akanku tercinta …….
Berbakti kepada orang tua juga merupakan syarat utama diampuninya semua dosa-dosa kita.HR.
Hakim juga menjelaskan; ketika datang seorang laki-laki kepada Rosulullah SAW.dan berkata: wahai
Rosulullah, aku telah melakukan perbuatan dosa yang sangat besar, bisakah aku bertobat? Rosul malah
bertanya, apakah engkau mempunyai ibu? Sungguh luar biasa jawaban sang Rosul. Mengapa beliau
tanyakan ibu kepada sang pendosa yang hendak bertobat? karena menurut beliau, orang tuanyalah pintu
tobat dosa besar yang dilakukannya.
Anak-anaku ….
Demi masa depan kita, marilah kita dengan disaksikan oleh banyak orang, untuk segera membuat
pengakuan, pernahkah kalian membuat sedih orang tua kalian?, Pernahkah kalian membuat sikap yang
mengecewakan mereka? Pernahkah kalian memarahinya, mengeluarkan perkataan-perkataan kasar dan
bahkan membentak mereka?pernahkah kalian menyia-nyiakan kepercayaan mereka? Pernahkah kalian
berbohong bahkan menipu mereka? Padahal apa yang telah diberikan orang tua untuk kalian hingga saat
ini tak pernah dihitung. Bersimpuhlah dihadapan orang tuamu wahai anak-anaku, kelak kalian akan
menjadi orang-orang yang sukses dan bahagia. Jadilah anak sholeh bagi orang tua-orang tua kalian.
Karena kelak di akhirat nanti Allah akan mengangkat derajat seseorang hamba yang sholeh di surga
sehingga orang itu berkata: Ya Rabb…. kenapa engkau mengangkat derajatku sedemikian rupa..? Allah
menjawab: itu karena istighfar yang dilakukan anakmu untuk mu. (HR. Ahmad dan Thabroni). Jika kalian
berbakti dan sholeh kepada orang tua kalian, kalian akan menjadi syafaat (dewa penolong) bagi orang
tua-orang tua kalian di akhirat nanti. Itulah tujuan orang tua kalian meyimpan kalian di Pondok Pesantren
AL MUHSIN INI.
Anak-anaku ….
Itulah balasan berharga dan yang paling pantas kita persembahkan bagi orang tua-orang tua kita.
Wali santri kelas enam khususnya ….
Inilah anak-anak Bapak/Ibu yang dulu bapak dan ibu amanatkan kapada kami.Dulu dengan wajah
polos, kecil, kusam dan kekanak-kanakan, mereka dititipkan kepada kami.Kini mereka sudah tumbuh
besar dan dewasa.Sebetulnya belum puas rasanya kami mengajar dan mendidik mereka.Kami bangga
dengan mereka, kami ridho kepada mereka, karena anak-anak bapak dan ibu telah menunjukan sikap dan
dedikasi yang membanggakan.Tapi janganlah cepat puas disini.Ilmu yang kami berikan kepada anak-anak
bapak dan ibu disini belumlah apa-apa.Karena terbatas kemampuan kami, belumlah cukup bagi mereka
untuk bisa mampu menghadapi berbagai hiruk pikuk dan tantangan zaman ini. Kedepan anak-anak bapak
dan ibu akan dihadapkan dengan tantangan yang lebih berat lagi, melebihi tantangan bapak dan ibu yang
tengah dihadapi disaat ini. Oleh karena itu lanjutkan mereka ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi,
karena alangkah berdosanya bapak-bapak dan ibu-ibu, jika masih memiliki tenaga dan pikiran yang kuat,
serta rizki yang ada, tetapi tidak dipakai untuk membekali pendidikan anak-anak bapak dan ibu.
Selanjutnya kami selaku ustazd ustazdahdipondok pesantren AL MUHSIN Metro, mengucapkan
mohon maaf yang sebesar besarnya atas berbagai kekurangan, serta memohon keridhoan dan keikhlasan
bapak dan ibu selaku wali santri, barangkali selama mesantren disini, pernah mereka disakiti, pernah
mereka merasa terlukai, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja, percayalah apapun yang kami
lakukan kepada anak bapak dan ibu semata-mata kami ingin melihat mereka menjadi orang-orang yang
lebih baik, bukan karena membencinya. Yang terakhir sekali, barang kali juga, selama anak-anak bapak
dan ibu disini pernah ada rizkinya yang pernah kami rusak atau makan, baik sengaja maupun tidak
disengaja, kami mohon dihalalkan agar kelak kami di akhirat nanti tidak dituntut karena dianggap telah
merampas hak mereka. Begitupun kami selaku guru-guru mereka, telah mengikhlaskan mereka dan
sekaligus melepaskan mereka kepangkuan bapak-bapak dan ibu-ibu semuanya.
Hadirin yang berbahagia ….
Demikianlah, dan saya sekali lagi mengucapkan mohon maaf yang seluas-luasnya atas
kekurangan dan kelancangannya, apapun yang saya lakukan tadi semata-mata merupakan nasihat yang
ditujukan kepada diri pribadi.
Untuk mencapai kabahagiaan, diluaskan rizki,
Dipanjangkan umur, dimurahkan segala urusan, dimasukan
Ke dalam surga, kuncinya adalah berbuat baik kepada kedua orang tua
(H.R. Imam Bukhori)
Dua perbuatan dosa yang Allah akan cepatkan
Adzabnya di dunia; berbuat dzolim dan durhaka kepada kedua orang tua
(H.R. Hakim)
Oleh: Sudarman, S.Pd.I. (Mudirl Ma’had Al Muhsin)
DIPERSEMBAHKAN UNTUK ANAK-ANAKU
KELAS III ALIYAH / IV PONTREN AL MUHSIN
أشتعيوتذبداَّللدهدمنشاَّلنشيي ش,اَشيلشحيمدتدللدهشحيمدداَاَلنشاَّدكدرييشن
. شدلينشششكيرتتيشملشدزييشدننتكيمشو ش دلينشكفشيرتتيدمإِْنناَّشعشذاَبيلشششددييدد:طاَّنداَّلنردجييدم
أشيشهشتداَشينلشاَدلشهشاَّ د ن
,صاَّددقتاَّيلشويعددياَلْدمييشن
شوأشيشهشتداَشننتمشحنمدداَنرتسيوتلللده ش,لاَللهتاَّيلشملدتكاَّيلشحققاَّيلتمبدييتن
صلدشوشسلديمشوبشاَّدريكشعشلىَشسيدددنشاَّتمشحنمددشوشعشلىَآلددهشواَش ي
(صشحاَّبددهشواَلتناَّبددعيينششوشمينتشبدشعهتيمبدإِْ ديحشساَّنداَّشلىَيشيودماَّلددييدن )اَمماَّبعد
شاَللنهتنم ش
Segala puji dan syukur milik Allah SWT. seru sekalian alam. Sholawat dan Salam semoga tercurah bagi
junjungan alam kita Nabi Besar Muhammad SAW. Keluarga, Shohabat, Tabiin dan bagi seluruh
pengikutnya yang beriman dan beramal shaleh hingga ahir zaman.
Izinkanlah saya pada kesempatan yang berbahagia ini,dipagi yang cerah ini, untuk memberikan nasihat,
sekedar pengantar perjalanan bagi anak-anak kelas enam yang sebentar lagi akan meninggalkan pondok
Al Muhsin yang kita cintai ini.
Anak-anaku para santri tercinta ….
Tak ada yang paling berbahagia pada pagi hari ini kecuali kami guru-gurumu yang telah ikut andil
mengantarkanmu kebatas akhir gerbang pendidikanmu. Hanya tinggal beberapa hitungan jam lagi kalian
segera akan meninggalkan almamater tercinta ini. Sebentar lagi kalian akan berubah status, dari seorang
santri menjadi alumni, “Alumni Pondok Pesantren AL MUHSIN”, atau ustazd. Baru kemarin rasanya
kalian diantarkan oleh segenap keluarga kalian dengan penampilan lusuh, polos dan kekanakkanakan.Kini kalian sudah tumbuh menjadi dewasa; yang laki-lakinya sudah tumbuh menjadi pemuda
yang tampan, gagah dan berwibawa, yang perempuannya telah menjelma wujud perawan, cantik dan
keibuan.Kini kalian semuanya mestinya sudah bisa berdiri di atas kaki sendiri dengan melepaskan beban
belenggu kalian dari pundak guru dan orang tua kalian. Berangktlah kalian menuju tempat –tempat tugas
masing-masing dengan membawa setumpuk harapan dari umat, guru-guru kalian, orang tua kalian :
karena setelah ini kalian akan segera tau apakah kalian akan menjadi orang yang bisa merasakan
nikmatnya ilmu dan Iman yang kalian peroleh dengan berbagai keberhasilan dan kesuksesan hidup, atau
malah sebaliknya, kalian akan menjadi orang yang gagal dalam kehidupan, sehinga kalian merasa
bingung menatap masa depan, tak tau apa yang harus dilakukan yang akhirnya akan mengantarkanmu
menjadi sampah masyarakat. Agar itu tak teralami maka saya menitip saran pada kaian:
1.
Aktifkan terus hati fikiran dan langkah, letakan di atas tujuan yang mulia yaitu ”Mardhotillah”
dengan terus berusaha meniti jalan hidup yang haq dan membrikan kontribusi terbaik kalian demi
tegaknya Islam dimuka bumi ini. Renungkan pepatah Imam Syafi’I rohimahullah ;jadilah engkau seperti
air yang mengalir, jangan menjadi seperti air yang mandeg. Karena air yang mandeg sekalipun
banyak akan dengan cepat berubah menjadi kotor, menimbulkan bau tak sedap dan menjadi sumber
penyakit. Air yang mengalir, semakin deras akan semakin bersih; suci dan mensucikan. Itulah santri;
dimanapun ia hidup, harusnya mampu mewarnai dengan contoh akhlaqul karimah yang baik, bukan laru
dan terwarnai. Santri harus menjadi diri yang mulya dilingkugan masyarakatnya, dan bahkan bisa
membersihkan kebiasaan-kebiasaan kotor yang berlaku pada masyarakatnya, bukan malah menebarkan
bau busuk di tengah tengah masyarakat .Maka jangan pernah berhenti untuk terus menimba ilmu,
jangan dulu merasa puas dengan ilmumu yang belum seberapa ini. Maka setelahnya ini gerakan hati,
pikiran, perasaan,dan langkah kalian untuk mencapai sasaran-sasaran baru yang terbaik dalam hidup
kalian. Tataplah masa depan dengan pandangan optimis,penuh percaya diri jangan pernah ragu, di
depankalian semua ada harapan baik untuk. Sebagaimana sabda Risul:
علموااولداكمانهمخلخوالزمانغيرزمانكم
Kalian dididik bukan dipersiapkan untuk menjawab tantangan masa kini, tetapi untuk menjawab
tantangan masa yang akan datang, ingat…! Yang telah lalu adalah taqdir dang yang akan datang
adalah pilihan yang Allah bentangkan untuk kita pilih “
2.
Amalkan dan terapkan ilmu yang kalian peroleh di tengah-tengah masyarakat yang kalian hadapi
dengan penuh kearifan, kesabaran dan keberanian. 15 abad yang lalu ini telah menadi kehawatiran
Rosulullah SAW, dimana dalam sebuah hadits pernah diriwayatkan; pada suatu hari Nabi pernah
bermimpi mimbar besarnya dikelilingi oleh kera-kera (monyet) yang menjijikan.Rosulullah terbangun
dan memikirkan makna mimpinya itu.Kemudian Allah abadikan dalam QS. Al Isro’: 60:
وماجعلناالرأياالتىأرأيناكاللفّاتنةللنـاس
Tidaklah aku jadikan mimpi yang aku perlihatkan kepadmu, melainkan itu sebagai ujian
(pitnah /bencana) bagi manusia.
Diriwayatkan, dari semenjak kejadian itu Rosulullah tak pernah tidur nyenyak sampai akhir
hayatnya. Tanpaknya iu sebuah nubuwah, sambil melamun dan memikirkan makna mimpi tadi Rosulullah
pergi kepemakaman Baqi dengan para Shohabat, kemudian Beliau bersabda: Nanti akan ada bencana
yang menggunung, saat itu apa yang ada diperut bumi lebih baik daripada yang ada di punggung
bumi.
Anak-anaku tercinta…………
Tanpaknya kehawatiran Rosulullah 15 abad yang lalu, itu telah terbukti dewasa ini. Dimana harga
seorang manusia yang ada di punggug bumi ini sudah dipandang tidak berharga lagi bila dibandingkan
dengan harta dan materi yang ada di perut bumi. Kalau sudah urusan perut, orang sudah tidak mengenal
saudara dan harga diri.Rakyat bisa dikorbankan, nyawa bisa dihilangkan, bahkan keimanan bisa diperjual
belikan. Ini zaman yang sangat dihawatirkan oleh Rosulullah SAW, zaman yang penuh fitnah,; dimana
Rosul menghawatirkan ketika pada suatu saat ajarannya dijadikan alat kepentingan polotik, agama
dijadikan alat untuk mecapai kekuasaan. Ajaran Nabi begitu banyak yang diabaikan; dimana umat
islamdewasa ini berani bertengkar dan mudah terpropokasi (diadu domba) dengan salahpaham yang kecil
sekalipun. Ini tugas berat kalian anak-anaku tercinta….agar kalian tidak menjadi bagian dari mimpi buruk
Rosulullah SAW.
Anak-anaku tercinta ……..
3.
(Jangan Pernah Berhenti Bersyukur Kepada Allah) Jangan pernah lupa dengan orang-orang yang
ikut andil telah menjembatanimu hingga kalian memperoleh ilmu pengetahuan atau kesuksesan apapun
yang kalian capai nanti, , ustazd-ustazd kalian teman-teman kalian dan terutama orang tua kalian.
Tengoklah orang yang ada disamping kalian, tataplah dalam-dalam raut wajahnya (orang tua) yang kusut
dan keriput, nilailah harga pakaian yang ia pakai, kemudian bandingkan dengan pakaian yang kalian
kenakan. Merekalah orang tua kalian.Orang yang kadang kalian malu untuk memperkenalkan pada
teman-teman kalian.Orang yang saban hari kalian rampas kebahagiannya demi membesarkan dan
memenuhi kebutuhan kalian.Pernahkah kalian tahu? Apakah yang menjadi kegelisahan mereka saat
menjelang kalian pulang tiba? Yang mereka pikirkan adalah dari mana ia harus menyiapkan bekal untuk
keberangkatanmu kembali, tak jarang mereka berkorban malu mereka meminjam uang kepada tetangga
sekedar untuk mencukupi kebutuhan dan permintaan kalian. Tetapi kalian hidup di Pondok ini terkadang
malah berpoya-poya, menghambur-hamburkan uang dan berenak-enak tidur dan makan, padahal di rumah
orang tua kalian tidak bisa tidur nyenyak dan tidak enak makan, karena demi curahan perhatiannya pada
kalian.Sungguh kalian telah berbuat dzolim pada mereka kalau seperti itu adanya.Tapi pernahkah mereka
murka dengan perlakuan kalian itu?Mereka orang tua kalian masih tetap mau tersenyum ikhlas
mengorbankan hidupnya pada kalian.Jadi apakah balasan kalian pada mereka?
Anak-anaku tercinta………
Oleh karena itu pada pagi hari ini, bersyukurlah kalian kepada Allah SWT.karena telah
memberikanmu orang tua yang selalu tulus memperhatikanmu. Kemudain bersyukurlah kalian kepada
orang tua kalian karena atas jasa-jasanya yang besar ini telah mengantarkanmu hingga sampai pada saat
yang berbahagia ini:
اَناَّشكرليولواَلديكواَلياَّلمصير.
Berlaku baiklah kalian pada mereka, janganlah sekali-kali kalian menyakiti dan menghardik mereka, atau
kecewa dengan keadaan mereka, sekalipun mereka mengajak kalian pada kemusyrikan:
َّ واَنجاَّهداَكعلىَأنتشركبيماَّليسلكبهعلمفلتطعهماَّوصاَّحبهماَّفىَاَّلدنياَّمعروفا.
Merekalah (orang tua kalian) tangan-tangan Tuhan penulis taqdir kalian dikemudian hari. Dalam hadits
Tirmidzi di riwayatkan: Orang tua itu adalah sebaik-baiknya surga, seandainya kalian mau, jagalah pintu
dan janganlah kau sia-siakan.
Anak-anaku tercinta ….
Renungkanlah oleh kalian, tak pernah ada dalam sejarah kehidupan, orang mencapai puncak
keberhasilan dan kebahagian dengan mengabaikan kedua orang tuanya. Dalam sebuah hadits riwayat
imam Bukhori dijelaskan: bahwa untuk mencapai kebahagian, diluaskan rizqi, dipanjangkan umur,
dimudahkan segala urusan, dimasukan kedalam surga, menurut Rosululloh SAW. kuncinya ada pada
berbuat baik pada orang tua. Karena ridho Allah itu tergantung ridho orang tua, dan murka Allah
tergantung murka orang tua kalian ( )رضىَاَّللهفىَرضىَاَّلواَلدينوسخطهفىَسخطاَّلواَلدينKelak jika pada suatu
saat dalam kehidupan kalian, kalian dapati kesulitan hidup, kalian temukan kekecewaan hidup, kalian
temui kegagalan hidup, segera introspeksi, jangan- jangan ada yang salah dengan perlakuan kalian
terhadap orang tua kalian. Jangan-jangan kalian pernah mengecewakan hidupnya, jangan-jangan kalian
pernah menyakiti hatinya, jangan-jangan kalian pernah meneteskan air matanya.Maka segeralah kalian
datang dan bersujud meminta ampunan kepada kedua orang tuamu. Karena dalam hadits HR. Hakim
dijelaskan: dua perbuatan dosa yang Allah akan cepatkan adzabnya (siksaanya) di dunia, yaitu berbuat
dzolim dan durhaka pada kedua orang tua. Renungkanlah juga HR. Nasa`i yang menceritakan: pada suatu
hari `Aisyah mendengar Rosulullah bercerita, sabda Nabi: Pada waktu Isro` dan Mi`raj, aku memasuki
surga dan aku mendengar suara orang sedang membaca Al-Qur`an. Aku bertanya pada Jibril, siapakah
orang itu? Jibril menjawab: Harits bin Nu`man. Rosulullah mengatakan: Demikianlah pahala berbakti
pada ibu. Harits adalah orang yang paling berbakti kepada orang tuanya.Sungguh orang tua kita adalah
tumpukan pahala dunia dan akhirat, dia lah kunci pembuka pintu gerbang kebahagian dunia dan akhirat.
Anak-akanku tercinta …….
Berbakti kepada orang tua juga merupakan syarat utama diampuninya semua dosa-dosa kita.HR.
Hakim juga menjelaskan; ketika datang seorang laki-laki kepada Rosulullah SAW.dan berkata: wahai
Rosulullah, aku telah melakukan perbuatan dosa yang sangat besar, bisakah aku bertobat? Rosul malah
bertanya, apakah engkau mempunyai ibu? Sungguh luar biasa jawaban sang Rosul. Mengapa beliau
tanyakan ibu kepada sang pendosa yang hendak bertobat? karena menurut beliau, orang tuanyalah pintu
tobat dosa besar yang dilakukannya.
Anak-anaku ….
Demi masa depan kita, marilah kita dengan disaksikan oleh banyak orang, untuk segera membuat
pengakuan, pernahkah kalian membuat sedih orang tua kalian?, Pernahkah kalian membuat sikap yang
mengecewakan mereka? Pernahkah kalian memarahinya, mengeluarkan perkataan-perkataan kasar dan
bahkan membentak mereka?pernahkah kalian menyia-nyiakan kepercayaan mereka? Pernahkah kalian
berbohong bahkan menipu mereka? Padahal apa yang telah diberikan orang tua untuk kalian hingga saat
ini tak pernah dihitung. Bersimpuhlah dihadapan orang tuamu wahai anak-anaku, kelak kalian akan
menjadi orang-orang yang sukses dan bahagia. Jadilah anak sholeh bagi orang tua-orang tua kalian.
Karena kelak di akhirat nanti Allah akan mengangkat derajat seseorang hamba yang sholeh di surga
sehingga orang itu berkata: Ya Rabb…. kenapa engkau mengangkat derajatku sedemikian rupa..? Allah
menjawab: itu karena istighfar yang dilakukan anakmu untuk mu. (HR. Ahmad dan Thabroni). Jika kalian
berbakti dan sholeh kepada orang tua kalian, kalian akan menjadi syafaat (dewa penolong) bagi orang
tua-orang tua kalian di akhirat nanti. Itulah tujuan orang tua kalian meyimpan kalian di Pondok Pesantren
AL MUHSIN INI.
Anak-anaku ….
Itulah balasan berharga dan yang paling pantas kita persembahkan bagi orang tua-orang tua kita.
Wali santri kelas enam khususnya ….
Inilah anak-anak Bapak/Ibu yang dulu bapak dan ibu amanatkan kapada kami.Dulu dengan wajah
polos, kecil, kusam dan kekanak-kanakan, mereka dititipkan kepada kami.Kini mereka sudah tumbuh
besar dan dewasa.Sebetulnya belum puas rasanya kami mengajar dan mendidik mereka.Kami bangga
dengan mereka, kami ridho kepada mereka, karena anak-anak bapak dan ibu telah menunjukan sikap dan
dedikasi yang membanggakan.Tapi janganlah cepat puas disini.Ilmu yang kami berikan kepada anak-anak
bapak dan ibu disini belumlah apa-apa.Karena terbatas kemampuan kami, belumlah cukup bagi mereka
untuk bisa mampu menghadapi berbagai hiruk pikuk dan tantangan zaman ini. Kedepan anak-anak bapak
dan ibu akan dihadapkan dengan tantangan yang lebih berat lagi, melebihi tantangan bapak dan ibu yang
tengah dihadapi disaat ini. Oleh karena itu lanjutkan mereka ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi,
karena alangkah berdosanya bapak-bapak dan ibu-ibu, jika masih memiliki tenaga dan pikiran yang kuat,
serta rizki yang ada, tetapi tidak dipakai untuk membekali pendidikan anak-anak bapak dan ibu.
Selanjutnya kami selaku ustazd ustazdahdipondok pesantren AL MUHSIN Metro, mengucapkan
mohon maaf yang sebesar besarnya atas berbagai kekurangan, serta memohon keridhoan dan keikhlasan
bapak dan ibu selaku wali santri, barangkali selama mesantren disini, pernah mereka disakiti, pernah
mereka merasa terlukai, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja, percayalah apapun yang kami
lakukan kepada anak bapak dan ibu semata-mata kami ingin melihat mereka menjadi orang-orang yang
lebih baik, bukan karena membencinya. Yang terakhir sekali, barang kali juga, selama anak-anak bapak
dan ibu disini pernah ada rizkinya yang pernah kami rusak atau makan, baik sengaja maupun tidak
disengaja, kami mohon dihalalkan agar kelak kami di akhirat nanti tidak dituntut karena dianggap telah
merampas hak mereka. Begitupun kami selaku guru-guru mereka, telah mengikhlaskan mereka dan
sekaligus melepaskan mereka kepangkuan bapak-bapak dan ibu-ibu semuanya.
Hadirin yang berbahagia ….
Demikianlah, dan saya sekali lagi mengucapkan mohon maaf yang seluas-luasnya atas
kekurangan dan kelancangannya, apapun yang saya lakukan tadi semata-mata merupakan nasihat yang
ditujukan kepada diri pribadi.
Untuk mencapai kabahagiaan, diluaskan rizki,
Dipanjangkan umur, dimurahkan segala urusan, dimasukan
Ke dalam surga, kuncinya adalah berbuat baik kepada kedua orang tua
(H.R. Imam Bukhori)
Dua perbuatan dosa yang Allah akan cepatkan
Adzabnya di dunia; berbuat dzolim dan durhaka kepada kedua orang tua
(H.R. Hakim)