Rancang Bangun Manajemen Jaringan Dengan Memanfaatkan SNMP Pada Metropolitan Area Network (Man) Pemerintah Kota Batam

41

Rancang Bangun Manajemen Jaringan
Dengan Memanfaatkan SNMP Pada Metropolitan Area
Network (Man) Pemerintah Kota Batam
Indra Sufian
STT Ibnu Sina; Jl.Teuku Umar – Lubuk Baja; telp/fax : 0778-425391/ 0778-458394
Program Studi Teknik Informatika, STT Ibnu Sina, Batam
e-mail: indra.sufian@stt-ibnusina.co.id

Abstrak
Pengembangan jaringan komputer Pemerintah Kota Batam berhasil membangun Metropolitan
Area Network (MAN) yang menghubungkan 32 (tiga puluh dua) SKPD, 12 (dua belas) kantor
kecamatan, 2 (dua) Pelabuhan Domestik dan 1 (satu) Pusat Layanan Perizinan. Dari 32 (tiga
puluh dua) SKPD yang sudah dihubungkan jaringan komputer, 10 (sepuluh) diantaranya berada
di luar Kantor Walikota Batam dan tersebar di seluruh wilayah Kota Batam. Pengelolaan
manajemen jaringan menjadi satu hal yang sangat penting mengingat luasnya area yang
ditangani dan banyaknya peralatan perlengkapan yang dikelola oleh Pemerintah Kota Batam.
Model ISO X.700 merupakan salah satu standarisasi dalam pengelolaan manajemen jaringan
komputer dengan membagi dalam 5 (lima) fungsi yaitu Fault, Configuration, Accounting,
Performance, Security (FCAPS). Protokol yang dapat membantu dalam pengelolaan jaringan

yaitu Simple Network Management Protocol (SNMP). Protokol ini ringan dan kecil sehingga
hampir seluruh peralatan dan perlengkapan jaringan komputer yang mulai masuk dalam
kategori kualitas menengah sudah memasukan protokol SNMP dalam produk-produknya.
Rancang bangun manajemen jaringan yang diimplementasikan pada MAN Pemerintah Kota
Batam berdasarkan standar model ISO X.700 dengan memanfaatkan protokol SNMP dilakukan
dengan melakukan pengelompokan Object Identifier (OID) berdasarkan masing-masing fungsi
standar ISO X.700. Manajemen jaringan berdasarkan standar ISO X.700 dengan memanfaatkan
protokol SNMP membantu pengelola jaringan karena menjadikan pengelolaan manajemen
jaringan lebih terstruktur dan sistematis.
Kata kunci— MAN, Manajemen Jaringan, SNMP
Abstract
The development of the network computer by the Batam Municipality was susccesful constructive
Metropolitan Area Network (MAN) that connected 32 SKPD, 12 subdistrict offices, 2 Domestik
ports and 1 Center of the permission Service. From 32 SKPD that has been connected by the
network of the computer, 10 among them was apart from the Office Mayor Batam and spread all
over the Batam City territory. Network management became one matter that was very important
considering the coverage of the area that was handled and the amount of equipment that were
carried out by the Batam Municipality. The ISO model X.700 was one of the standards in the
network management of the computer with divided in 5 functions that is Fault, Configuration,
Accounting, Performance, Security (FCAPS). Protocol that could help in the network

management that is Simple Network Management Protocol (SNMP). This protocol was minor and
small so as almost all equipment of the computer that began to enter the category of the middle
quality of network equipment already SNMP protocol included in his products. Network
management frame work that the implementation in MAN the Batam Municipality was based on
the standard of the ISO model X.700 by making use of SNMP protocol was carried out by carrying
out the Object Identifier (OID) grouping was respectively based on the function of the ISO making
use SNMP protocol helped the network manager because of making the network management
more the structure and systematic.
Keywords— MAN, Network Management, SNMP
Oktober 2017 | Vol. 2 | No. 2 | ISSN : 2541-2647

Jurnal Teknik Ibnu Sina (JT-IBSI)

42

Rancang Bangun Manajemen Jaringan Dengan Memanfaatkan SNMP
Pada Metropolitan Area Network (Man) Pemerintah Kota Batam

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pengembangan jaringan komputer Pemerintah Kota Batam untuk menghubungkan SKPD
yang terletak di luar Kantor Walikota Batam dimulai pada tahun anggaran 2006. Sampai dengan
tahun 2007 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan lokasi pelayanan umum yang sudah
terhubung dengan jaringan Local Area Network (LAN) di lingkungan Pemerintah Kota Batam
sejumlah 32 (tiga puluh dua) SKPD, 12 (dua belas) kantor kecamatan, 2 (dua) Pelabuhan
Domestik dan 1 (satu) Pusat Layanan Perizinan. Dari 32 (tiga puluh dua) SKPD yang sudah
dihubungkan jaringan komputer, 10 (sepuluh) diantaranya berada di luar Kantor Walikota Batam
dan tersebar di seluruh wilayah Kota Batam.
Infrastruktur jaringan komputer Local Area Network (LAN) yang menghubungkan seluruh
SKPD dan lokasi pelayanan umum di lingkungan Pemerintah Kota Batam membentuk sebuah
Metropolitan Area Network (MAN).
Jaringan yang sudah dibangun sampai dengan tahun 2007 sering mengalami gangguan.
Pada umumnya gangguan atau terputusnya jaringan komputer tidak diketahui secara cepat oleh
aparatur pengelola jaringan. Pengelola jaringan mengetahui terjadi gangguan atau terputus
jaringan setelah mendapatkan informasi dari pengguna dan sering kali pengguna terlambat
memberikan informasi dan laporan kepada pengelola sehingga penanganan perbaikan jaringan
komputer menjadi lama yang pada akhirnya layanan kepada masyarakat juga menjadi terhambat.
Permasalahan yang umum terjadi dalam Metropolitan Area Network (MAN) Pemerintah
Kota Batam adalah sebagai berikut:
a. Tidak semua anggota mengetahui dan mengingat jalur koneksi.

b. Perbaikan menjadi lambat karena anggota pengelola tidak mengetahui secara pasti jenis, merk,
tipe dan spesifikasi peralatan terpasang yang mendapatkan gangguan.
c. Pemantauan dan evaluasi kinerja jaringan komputer belum sepenuhnya dilakukan karena
anggota pengelola jaringan kurang memahami deskripsi tugas dan pekerjaan sebagai pengelola
jaringan.
1.2 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisa, perancangan arsitektur Metropolitan
Area Network (MAN) Pemko Batam yang mendukung pemanfaatan protokol SNMP untuk
membantu pengelolaan manajemen jaringan sehingga manajemen jaringan Pemerintah Kota
Batam dapat mengikuti standar manajemen ISO model X.700.
2. METODE PENELITIAN
2.1 Tinjauan Pustaka
Penelitian mengenai Simple Network Management Protokol (SNMP) dan Network
Management sudah pernah dilakukan untuk berbagai maksud dan tujuan. Beberapa di antaranya
adalah S. Boros (2000) dengan judul “Policy-Based Network Management with SNMP” yang
menjelaskan bagaimana pengaturan konfigurasi untuk pemanfaatan protokol Simple Network
Management Protocol (SNMP) berdasarkan peralatan yang dipergunakan. Penelitian ini
dimaksudkan untuk menjelaskan secara spesifik konfigurasi yang dibutuhkan untuk masingmasing peralatan. Penelitian juga dimaksudkan untuk menjelaskan cara memanipulasi (membuat,
meng-install, memonitor, mengubah dan menghapus) konfigurasi agar dapat dipergunakan dalam
pengelolaan jaringan dengan memanfaatkan protokol SNMP.

Penelitian Elias Procopio Duarte Jr. Dan Aldri L Dos Santos (2001) tentang Network Fault
Management Based on SNMP Agent Groups. Dalam penelitian ini menjelaskan kerangka kerja
pembuatan replikasi manajemen obyek SNMP. Kerangka kerja didasarkan atas kelompok agenagen yang dapat saling berintegrasi dengan cara multicast. Secara praktek dijelaskan dengan
Oktober 2017 | Vol. 2 | No. 2 | ISSN : 2541-2647

43

Sufian

menggunakan tools. Penelitian bertujuan untuk memberikan gambaran pemanfaatan replikasi
manajemen obyek SNMP untuk menganalisa dan mengevaluasi performa secara konsisten.
Paul E Sevinc, Jean-Philippe Martin-Flatin dan Rachid Guerraoui (2004) tentang Patterns
in SNMP-Based Network Management. Penelitian ini ditujukan melihat secara langsung arsitektur
manajemen SNMP dari sudut pandang software enggineering dan design pattern. Hal ini
dimaksudkan untuk mempersiapkan pengelolaan manajemen jaringan memanfaatkan SNMP
dengan menggunakan media internet.
Penelitian tentang pemantauan workstation pada jaringan komputer lokal dengan
memanfaatkan layanan SNMP yang dilakukan oleh Afdhal dan Taufiq A. Gani (2005). Dalam
penelitian ini dibuat sebuah sistem aplikasi yang menyediakan informasi IP Addres Collector,
Workstation System Description, MIB Tree, dan System Description Group. Sistem Aplikasi ini

dapat berjalan pada sistem operasi Microsoft Windows.
2.2. Landasan Teori
Manajemen Jaringan Komputer
Menurut Wasita (2007), manajemen jaringan adalah sebuah pekerjaan untuk memelihara
seluruh sumber jaringan dalam keadaan baik, karena saat ini jaringan sangat kompleks, dinamik
dan terdiri atas komponen yang tidak dapat diandalkan sepenuhnya, peralatan yang baik
diperlukan untuk mengelola jaringan tersebut.
Manajemen jaringan, dalam beberapa hal memonitor aktivitas jaringan dengan outdated
protocol analyzer. Dalam hal yang lain, manajemen jaringan melibatkan database terdistribusi,
autopolling dari perangkat jaringan, dan high-end workstation yang membangkitkan tampilan
grafis yang real-time dari trafik maupun perubahan pada topologi jaringan. Secara garis besar,
manajemen jaringan adalah layanan yang memperkerjakan beragam tool, aplikasi, dan perangkat
untuk membantu manajer jaringan (manusia) dalam memonitor dan mengelola jaringan.
Masalah yang terkait dengan ekspansi jaringan memberi efek pada manajemen operasi
jaringan sehari-hari dan perencanaan strategis pertumbuhan jaringan. Setiap teknologi jaringan
baru memerlukan sekumpulan ahlinyat tersendiri. Pada tahun 80-an, penempatan memerlukan
sendiri untuk mengelola jaringan yang besar dan beragam yang menyebabkan krisis bagi banyak
organisasi. Sebuah kebutuhan mendesak hadir bagi manajemen jaringan yang terotomatisasi
termasuk hal-hal yang disebut perencanaan kapasitas jaringan menjadi terintegrasi lintas
lingkungan beragam.

Secara umum sistem manajemen jaringan memiliki arsitektur jaringan dasar yang model
umumnya terdiri dari:
a. Aplikasi Manajemen Jaringan, berfungsi menyediakan antarmuka pada sistem manajemen.
Aplikasi ini bertanggung jawab mengirimkan permintaan manajemen pada perangkat yang
diatur dan menampilkan hasilnya pada pengguna.
b. Perangkat yang Diatur, adalah elemen jaringan yang akan diatur. Masing-masing perangkat
tersebut memiliki agen tersendiri yang bertanggung jawab dalam hubungannya dengan
aplikasi manajemen dan agen.
c. Protokol Manajemen Jaringan, berfungsi mendefinisikan sintaks umum pada pesan untuk
ditukarkan dengan aplikasi manajemen dan agen.
d. Database Manajemen, adalah sebuah database dari objek yang dimonitor oleh sistem
manajemen jaringan. Di dalam konteks manajemen sistem merujuk pada Management
Information Base (MIB).

2.2.1

2.2.2 Simple Network Management Protocol (SNMP)
Menurut Tanembaum (1997), sejak dipublikasikan pertama kali pada tahun 1988, SNMP
sudah menjadi alat manajemen jaringan yang banyak digunakan pada jaringan berbasis TCP/IP.
SNMP mendefinisikan protokol untuk pertukaran informasi manajemen. SNMP juga

mendefinisikan format untuk merepresentasikan informasi manajemen dan kerangka kerja untuk
mengorganisasikan sistem distribusi kedalam sistem manajemen dan pengaturan agen. Selain itu,
Jurnal Teknik Ibnu Sina (JT-IBSI), Sekolah Tinggi Teknik Ibnu sina – Batam

44

Rancang Bangun Manajemen Jaringan Dengan Memanfaatkan SNMP
Pada Metropolitan Area Network (Man) Pemerintah Kota Batam

beberapa dari struktur basis data yang spesifik yang dinamakan MIB sudah didefinisikan sebagai
bagian dari SNMP. MIB ini menspesifikasikan obyek-obyek yang telah diatur untuk subyek
manajemen jaringan yang paling umum termasuk bridge, router dan LAN.
Pertumbuhan popularitas yang cepat dari SNMP pada tahun 1980-an dan awal tahun
1990-an membuat kesadaran akan kekurangan-kekurangan yang ada pada SNMP, hal ini termasuk
kedalam kategori defisiensi fungsional, seperti ketidakmampuan menspesifikasikan bulk-data
transfer dengan mudah, defisiensi keamanan, misalnya tidak adanya mekanisme authentifikasi
dan privasi.
Untuk memperbaikinya beberapa group independen memulai mengerjakan peningkatan
keamanan pada SNMPV2. Terdapat dua pendekatan yang muncul yang saling bersaing satu
dengan lainnya yaitu SNMPv2u dan SNMPv2* yang mana keduanya menjadi masukan bagi IETF

SNMPv3 yang baru.
Hal yang sangat penting untuk diketahui, bahwa SNMPv3 bukan pengganti dari SNMPv1
dan atau SNMPv2. SNMPv3 mendefinisikan kemampuan keamanan yang dapat digunakan
bersama dengan SNMPv3 atau SNMPv1.
2.2.3 Transmission Control Protocol (TCP) / Internet Protocol (IP)
TCP/IP merupakan hasil dari pengembangan dan riset protokol yang dilakukan atas
jaringan paket-switched eksperimental (experimental packet-switched network), ARPANET, dan
didanai oleh Defense Advance Research Project Agency (DARPA), dan secara umum dikenal
sebagai TCP/IP Protocol Suite. Protocol Suite ini terdiri atas sekumpulan protokol dalam jumlah
besar yang dijadikan sebagai standar Internet (Tanembaum, 1997).
Tidak ada model protokol TCP/IP resmi sebagaimana yang ada dalam OSI.
Bagaimanapun juga, bila didasarkan atas standar-standar protokol yang telah dikembangkan, kita
dapat menyusun task-task komunikasi untuk TCP/IP menjadi 5 (lima) lapisan independen secara
relatif. TCP/IP dan ISO dilukiskan dalam gambar 2.3.
2.2.4 Manajemen jaringan ISO model X.700
Menurut jurnal yang dikeluarkan oleh Cisco (http://www.cisco.com/en/
US/docs/internetworking/technology/handbook/NM-Basics.pdf), ISO model X.700 memberikan
standarisasi cara bagaimana memahami fungsi utama dari sistem manajemen jaringan.
Berdasarkan ISO Model X.700 konsep manejemen jaringan ada 5 (lima). ke-5 (lima) konsep
tersebut adalah sebagai berikut:

(1) Performance Management
(2) Configuration Management
(3) Accounting Management
(4) Fault Management
(5) Security Management
2.3. Pertanyaan Penelitian
Atas dasar tinjauan pustaka dan dasar teori, didapatkan pertanyaan penelitian sebagai
berikut:
a. Bagaimana topologi dan pemetaan peralatan perlengkapan pada Metropolitan Area Network
(MAN) Pemko Batam yang dapat mendukung protokol SNMP.
b. Apakah peralatan dan perlengkapan yang dipergunakan pada MAN Pemko Batam
mendukung pemanfaatan protokol SNMP.
c. Bagaimana pengelolaan manajemen jaringan di Pemerintah Kota Batam yang mengacu pada
standar manajemen jaringan ISO model X.700 dengan memanfaatkan protokol SNMP.

Oktober 2017 | Vol. 2 | No. 2 | ISSN : 2541-2647

45

Sufian


3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Penelitian
3.1.1 Hasil Survei dan Pendataan Inventarisir Peralatan
(1) Hasil Survei
Metropolitan Area Network (MAN) Pemerintah Kota Batam menghubungkan 12 (dua
belas) Kecamatan, 3 (tiga) Pelabuhan, 1 (satu) Kantor DPRD Kota Batam, 1 (satu) Kantor
Pelayanan Perizinan, 13 (tiga belas) Kantor Dinas yang berlokasi di luar Kantor Walikota Batam.
Berdasarkan hasil survei yang didapatkan wilayah jalur komunikasi menjadi 6 (enam)
kelompok berdasarkan pembagian kelompok radio WLAN dan 1 kelompok LAN yang terpasang
di Kantor Walikota Batam.
(2) Hasil Pendataan Inventarisasi Peralatan
Inventarisasi peralatan dan perlengkapan yang dipergunakan pada Metropolitan Area
Network (MAN) Pemerintah Kota Batam berdasarkan topologi jaringan yang ada seperti pada
tabel 1 berikut:
Tabel 1 Peralatan dan perlengkapan terpasang
No
Fungsi
Merek
Jenis/Type dan Seri
1

Radio WLAN

Smartbridges

Air Point Nexus

2

Router

Cisco

2600

3

Switch

Cisco

Catalyst Express 500

4

Switch/Hub

3Com

Office Connect 3C16792B

5

Switch/Hub

Dlink

DES=10008

6

Access Point

Lynksys

WRT-54

7

UPS

APC

500Va

3.1.2 Hasil Implementasi
Implementasi manajemen jaringan Metropolitan Area Network (MAN) Pemerintah Kota
Batam dilakukan pada 2 (dua) area distribusi.
Langkah-langkah yang dilakukan pada implementasi sebagai berikut:
1. Menentukan area implementasi.
2. Mengaktifkan fungsi SNMP pada peralatan dan perlengkapan terpasang.
3. Mengumpulkan OID berdasarkan fungsi fault dan configuration management.
3.2 Pembahasan
3.2.1 Pembahasan Hasil Survei dan Pendataan Invetarisir Peralatan
(1) Pembahasan Hasil Survei
Arsitektur dan topologi jaringan yang akan menggambarkan pembagian area atau wilayah
distribusi dan lokasi penempatan manajer yang bertugas mengumpulkan data dari masing-masing
agen di wilayahnya.
Pembagian area atau wilayah distribusi disesuaikan dengan pembagian jalur komunikasi
data yaitu terbagi menjadi 6 (enam) area distribusi. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah
dalam melakukan pemantauan dan perbaikan.
(2) Pembahasan Hasil Pendataan Inventarisasi Peralatan
Identifikasi peralatan dan perlengkapan yang dipergunakan pada Metropolitan Area
Network (MAN) Pemko Batam terhadap dukungan SNMP ditampilkan pada tabel 2.

Jurnal Teknik Ibnu Sina (JT-IBSI), Sekolah Tinggi Teknik Ibnu sina – Batam

Rancang Bangun Manajemen Jaringan Dengan Memanfaatkan SNMP
Pada Metropolitan Area Network (Man) Pemerintah Kota Batam

46

Tabel 2 Identifikasi peralatan dan perlengkapan terhadap dukungan SNMP
Fungsi
Merek
Jenis/Type dan Seri
SNMP

No
1

Radio WLAN Smartbridges

Air Point Nexus

Ya (Versi 1)

2

Router

Cisco

2600

Ya (Versi 2c)

3

Switch

Cisco

Catalyst Express 500

Ya (Versi 2c)

4

Switch/Hub

3Com

Office Connect 3C16792B

Tidak

5

Switch/Hub

Dlink

DES=10008

Tidak

6

Access Point

Lynksys

WRT-54

Ya (Firmware di Upgrade)

7

UPS

APC

500Va

Tidak

3.2.2 Pembahasan hasil Implementasi
(1) Pembahasan Hasil Implementasi Manajemen Konfigurasi
Informasi-informasi yang berasal dari manajemen konfigurasi bermanfaat untuk
pengelola jaringan dalam melakukan perbaikan dan pemeliharaan. Karena informasi yang
diberikan adalah informasi-informasi mengenai peralatan dan sistem yang terpasang pada
peralatan dan perlengkapan jaringan. Daftar OID dan informasi yang didapatkan diuraikan pada
tabel 3.
Tabel 3 Daftar OID dalam fungsi manajemen konfigurasi
NO
OID
FUNGSI
1

.1.3.6.1.2.1.1.1

Deskripsi Peralatan dan Perlengkapan

2

.1.3.6.1.2.1.1.2

Informasi versi SNMP

3

.1.3.6.1.2.1.1.4

Informasi Nama Pengelola

4

.1.3.6.1.2.1.1.5

Informasi Nama Peralatan

5

.1.3.6.1.2.1.1.6

Informasi Lokasi Peralatan

6

.1.3.6.1.2.1.1.7

Informasi Jenis/Layanan Peralatan

(2) Pembahasan Hasil Implementasi Manajemen Fault
Informasi-informasi yang berasal dari manajemen fault bermanfaat untuk pengelola
jaringan dalam melakukan analisa untuk mengetahui status dan kondisi dari peralatan dan
perlengkapan jaringan yang terpasang. Karena informasi yang diberikan adalah informasiinformasi mengenai status dan kondisi peralatan dan perlengkapan seperti kondisi baik atau tidak.
Daftar OID dan informasi yang didapatkan diuraikan pada tabel 4.
Tabel 4 Daftar OID dalam fungsi manajemen fault
NO
OID
FUNGSI
1

.1.3.6.1.2.1.1.3

Informasi lama waktu operasional

2

.1.3.6.1.2.1.2.1

Informasi banyaknya antarmuka (interface) jaringan

3

.1.3.6.1.2.1.2.2.1.2

Informasi deskripsi tipe/jenis antarmuka (interface)
jaringan

4

.1.3.6.1.2.1.2.2.1.7

Informasi status masing-masing antarmuka (interface)
jaringan

5

.1.3.6.1.2.1.2.2.1.8

Informasi operasional
(interface) jaringan

masing-masing

antarmuka

Oktober 2017 | Vol. 2 | No. 2 | ISSN : 2541-2647

47

Sufian

4. SIMPULAN
Kesimpulan yang didapat dari penelitian dengan judul Rancang Bangun Manajemen Jaringan
Dengan Memanfaatkan SNMP Pada Metropolitan Area Network (MAN) Pemerintah Kota Batam
adalah sebagai berikut:
1) Topologi Metropolitan Area Network (MAN) Pemerintah Kota Batam yang dapat
mendukung protokol SNMP didapatkan berdasarkan hasil survei literatur dan lapangan.
Topologi yang ada pada saat ini belum ada fungsi “redudancy” jaringan, sehingga jika
salah satu jalur komunikasi terputus maka koneksi lanjutannya juga terputus sehingga
mengganggu kinerja jaringan pada Metropolitan Area Network (MAN) Pemerintah Kota
Batam.
2) Pengelolaan manajemen jaringan yang mengacu pada standar manajemen jaringan ISO
model X.700 dapat dilakukan dengan memanfaatkan protokol SNMP. Pemanfaatan
protokol SNMP dilakukan dengan mengelompokkan OID berdasarkan masing-masing
fungsi manajemen yaitu fungsi fault, configuration, accounting, performance dan security.
5. SARAN
Adapun saran untuk penelitian yang akan datang adalah:
1) Pemanfaatan protokol SNMP berdasarkan standar ISO X.700 dapat dikembangkan ke
fungsi-fungsi selanjutnya yaitu Accounting, Performance dan Security Management
sehingga pengelolaan manajemen jaringan pada Metropolitan Area Network (MAN)
Pemerintah Kota Batam menjadi lebih lengkap.
2) Tools yang dipakai dalam penelitian ini dapat dikembangkan dengan menambahkan fungsifungsi seperti untuk penambahan area distribusi, penambahan agen SNMP dan
penambahan OID sehingga menjadi lebih adaptif terhadap perubahan-perubahan yang
terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
Boutaba, R, 2002, Network Management: Trends & Enabling Technologies, University of
Waterloo: School of Computer Science, http://www.risq.qc.ca/risq2002/actes/10-RaoufBoutaba_ppt.pdf. Diakses pada tanggal 5 Mei 2008, pukul 14.00 WIB.
CISCO, Internetworking Technologies Handbook: Chapter6 – Network Management Basic,
http://www.cisco.com/en/US/docs/internetworking/technology/handbook/NM-Basics.pdf.
Diakses tanggal 22 April 2008, pukul 14.00 WIB.
Guerrero, D. 1997. Network Management & Monitoring with Linux, Some handy tools for
managing today’s ubiquitous networks. http://www.david-guerrero.com/papers/snmp/.
Diakses tanggal 22 April 2008, pukul 14.15 WIB.
Melquist, P. E. 2002. SNMP++ Pendekatan Berorientasi Objek Untuk Pengembangan Aplikasi
Jaringan. Yogyakarta: Andi.
Simoneau, P. 1999. SNMP Network Management. New York: McGraw-Hill.
Siyan, K. S. Network Management for Microsoft Network Using SNMP.
http://www.microsoft.com/technet/archive/winntas/maintain/featusability/networkm.mspx
?mfr=true. Diakses tanggal 22 April 2008, pukul 13.00 WIB.
Tanembaum, A. S 1997. Jaringan Komputer Edisi Bahasa Indonesia dari Computer Network 3e.
Jakarta: Prenhallindo.
Wasita,
S.
2007.
Network
Management.
http://student.eepisits.edu/~me/kuliah/AdminJaringan/Pertemuan_13_Network_Management_Performance.p
df. Diakses pada tanggal 5 April 2008, pukul 10.51 WIB.
Jurnal Teknik Ibnu Sina (JT-IBSI), Sekolah Tinggi Teknik Ibnu sina – Batam

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52