Peningkatan Konsentrasi Dan Hasil Belajar Melalui Metode Picture And Picture. Oleh: Luh Ketut Chandra Wardhani (SMP Negeri 5 Lumajang) – JURNAL JP3

  

PENINGKATAN KONSENTRASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI

METODE PICTURE AND PICTURE

  Luh Ketut Chandra Wardhani SMP Negeri 5 Lumajang

  

Abstract: The concentration in student learning influences on the result of student

learning. The concentration in student learning on the teaching learning process

today can be said less and less. Many factors that influence student concentration,

they are the factor from the students and from the teacher. Learning using the

conventional method such as speech, it makes the student boring, and they have no

attention and no concentration in teaching learning process in the class. This

condition will influence to the result of student learning, whereas the score will not

be able to fulfil the minimum creterion of learning mastery (Kriteria Ketuntasan

Minimal/KKM). The teacher’s factor such as he/she does not elabo-rate his/her skill

in using media or using the learning models. In teaching learning proces if the

teacher does not use the learning models as good as he/she can, the students can not

concentrate so they think that learning Biology is just memorize the material and

they think that Biology is the difficult lesson and not fun. The material of

characteristic inheritance is abstract and it which is considered as difficult material,

especially on application of Mendel Law on the process of characteristic inheritance.

  

One of the effort to interest the student to learn and to improve their concentration in

learning in the classroom is using the picture media that is usually called as picture

and picture model. The finding shows that there is improving the students’

concentration and the result of their learning in two cycles. The improving of

concentrations used indicators about the student responses in teaching learning

process. In cycle one , it was found from 32 students, there was 4 students were very

good (12%), 11 students were good (34%), 10 students were good enough (31%) ,

and 7 students were poor (22%). In the second cycle implementation it could be

improved of the students’ respon , there were 27 students were good (84%), 4

students were good (12%), one student was good enough (3%) and there was no poor

student (0%). This improvement of learning result from 32 students at the first cycle

could reach the teaching learning process although 18 students (56%) did not reach

the teaching process classically but at the second cycle 29 students (91%) reached

the teaching process classically.

  

Keywords : Concentration, the result of study, characteristic inheritance, picture and

picture

  

PENDAHULUAN menunjukkan sikap bosan, tidak

  Konsentrasi belajar siswa pada perhatian dan tidak berkonsentrasi proses pembelajaran saat ini dapat pada proses belajar di dalam kelas. dikatakan semakin berkurang. Banyak Kondisi seperti ini bila dibiarkan akan faktor yang mempengaruhi berpengaruh pada hasil belajar, konsentrasi siswa, yaitu faktor dari dimana nilai akan tidak tuntas atau siswa dan dari guru. Faktor dari siswa mencapai KKM yang ditentukan. khususnya kelas IX E memiliki Faktor dari guru antara lain guru karakteristik siswanya diam (tidak kurang mengembangkan aktif). Mereka bila belajar dengan cara keterampilannya dalam menggunakan konvensional berupa ceramah media atau menggunakan model- model pembelajaran. Guru yang tidak dapat mengembangkan dirinya dalam pemanfaatan media, model, strategi atau metode dalam proses belajar mengajar dan cenderung suka mengajar dengan metode ceramah akan menyebabkan pembelajaran dikelas terasa membosankan dan tidak menarik bagi siswa, jelas akan menyebabkan konsentrasi siswa tidak tumbuh dan tidak terasa menyenangkan. Hernowo menyatakan bahwa belajar akan efektif bila kondisi belajar dengan pembelajaran yang menyenangkan maka akan meningkatkan konsentrasi siswa.

  Model, strategi atau metode pembelajaran dapat mempengaruhi daya konsentrasi siswa yang akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada kurikulum KTSP, guru dituntut untuk kreatif, inovatif, dan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan. Usaha untuk meningkatkan konsentrasi siswa adalah dengan menggunakan model pembelajaran, misal jigwaw, examples-non examples, Numbered heads together dan picture and picture.

  Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk menarik minat belajar siswa dan meningkatkan konsentrasi dalam belajar di kelas adalah menggunakan media gambar yang biasa disebut dengan model picture and picture. Media gambar sebagai media pembelajaran dapat menyebabkan siswa belajar dengan menyenangkan dan mengubah yang abstrak menjadi nyata. Pada materi pewarisan sifat di kelas IX bersifat abstrak, terutama pada proses pewarisan sifat menurut hukum Mendel, sehingga mereka kesulitan dalam proses belajarnya. Untuk menyiasati hal tersebut penggunaan media ini dapat menyebabkan belajar lebih efektif karena mengalami pengalaman langsung bagaimana proses pewarisan sifat tersebut hingga menemukan perbandingan hasil keturunan proses tersebut sesuai dengan hukum Mendel

  Dalam pembelajaran biologi yang merupakan bagian dari pelajaran

  IPA bukan hanya penguasaan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Proses pembelajaran IPA menekankan pada pengalaman secara langsung untuk mengem-bangkan kompetensi siswa agar dapat menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pembelajaran dalam IPA diarahkan pada pendekatan inkuiri dengan berbuat sehingga memperoleh pemahaman yang lebih mendalam.

  Dalam proses pembelajaran apabila guru kurang tepat dalam melakukan model pembelajaran, mereka tidak dapat berkonsentrasi, sehingga menganggap belajar biologi adalah sekedar hafalan saja. Hafalan pada proses belajar bagi siswa dianggap sulit dan tidak menyenangkan. Apabila hal ini terjadi maka akan menyebabkan hasil belajarnya tidak maksimal dan kurang memuaskan. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka dirumuskan masalah sebagai berikut “Bagaimanakah peningkatan

  konsentrasi dan hasil belajar siswa kelas IX E SMP Negeri 5 Lumajang semester genap tahun pelajaran 2014/2015 pada materi pewarisan sifat melalui model picture and picture?”

  Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan konsentrasi dan hasil belajar siswa kelas IX E SMP Negeri

  5 Lumajang semester genap tahun

  pelajaran 2014/2015 pada materi pewarisan sifat melalui model picture and picture.

  METODE

  Penelitian ini menggunakan prosedur penelitian tindakan kelas, karena mencoba memecahkan masalah yang terjadi di dalam kelas yaitu tentang konsentrasi belajar dan hasil belajar selama pembelajaran biologi terutama dalam mempelajarai proses pewarisan sifat.

  Penelitian tindakan kelas yang digunakan merupakan jenis penelitian tindakan kelas partisipan. Menurut Wibawa et. Al dalam Rustam (2003: 15) menegaskan suatu penelitian dikatakan partisipan apabila orang melaksanakan penelitian harus terlibat langsung di dalam proses penelitian. Dengan demikian mulai awal yaitu proses perencanaan, memantau, mencatat, mengumpulkan data, menganalisis hingga berakhir sampai melaporkan hasil penelitian, peneliti terlibat secara langsung. PTK.

  Pendekatan penelitian ini bersifat kualitatif karena menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data langsung., ersifat diskriptif analitik, karena data yang diperoleh tidak berupa bilangan statistik, namun dalam bentuk kata-kata dan gambar- gambar, lebih menekankan proses daripada hasil. analisa data bersifat induktif, karena penelitian tidak dimulai dari teori tetapi dimulai dari lapangan, Mengutamakan makna. (Sudjana dalam Hobri, 2007)

  Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 5 Lumajang yang berada di Jalan Sastrodikoro No. 128 Lumajang. Pelaksanaan penelitian direncanakan hanya dua siklus, yaitu siklus 1 pada hari Rabu tanggal 4 Februari 2015 dan siklus 2 pada hari Rabu tanggal 11 Februari 2015.

  Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IX E yang berjumlah siswa 32 orang dengan pria 11 siswa dan wanita 21 siswa.

  Data yang ingin diperoleh dalam penelitian ini adalah: observasi tingkah laku siswa saat pembelajaran berlangsung, hasil pekerjaan siswa terhadap tes, angket tentang penilaian siswa terhadap pembelajaran dan hasil catatan lapangan sebagai pelengkap hasil pengamatan.

  Tolok ukur keberhasilan dalam penelitian ini adalah : siswa yang menyatakan respon baik terhadap penerapan model pembelajaran dengan picture and picture minimal 75%, Jumlah siswa yang tuntas hasil belajarnya setelah penerapan model pembelajaran dengan picture and picture minimal 77%, Jumlah rata-

  a. Guru sebagai peneliti melakukan rata hasil belajar siswa minimal 75 pengamatan terhadap sikap atau Tahapan dan desain penelitian prilaku siswa selama proses dalam penelitian ini meliputi: pembelajaran dengan model picture and picture.

  1. Perencanaan/Planning

  b. Kolaborator mengisi instrumen Dalam kegiatan ini peneliti penelitian yang sudah disiapkan melakukan beberapa hal yang akan berupa: dilaksanakan dalam persiapan PTK: - sikap siswa

  a. Menentukan Kompetensi Dasar - aktifitas guru yang akan ditingkatkan kualitas pembelajarannya yaitu

  4. Melaksanakan Refleksi meningkatkan konsentrasi dan Melaksanakan refleksi dengan hasil belajar pada materi kegiatan sebagai berikut: pewarisann sifat.

  a. Setelah kegiatan proses belajar

  b. Menyiapkan perangkat mengajar selesai peneliti pembelajaran dan sarana melakukan evaluasi berkaitan pendukungnya. dengan pelaksanaan kegiatan

  c. Menyiapkan instrumen yang akan belajar mengajar yang sudah digunakan dalam penilaian. dilaksanakan d. Menyiapkan kolaborator.

  b. Menganalisis hasil instrumen e. Mengadakan diskusi dengan yang sudah diisi oleh kolaborator. kolaborator terhadap instrumen. Apabila hasil refleksi belum baik atau telah terpenuhi, maka

  2. Tindakan/Action peneliti akan melanjutkan penelitian

  a. Peneliti dalam kegiatan proses pada siklus II. Tujuan siklus II belajar mengajar melaksanakan berfungsi memperbaiki kekurangan Rencana Pe-laksanaan dalam siklus I. Dengan demikian Pembelajaran ( RPP ) atau peneliti dapat melakukan perban- langkah-langkah yang sudah dingan hasil belajar siswa antara hasil disiapkan dari siklus I dengan siklus II.

  b. Setelah pembelajaran dengan dengan model picture and picture

HASIL DAN PEMBAHASAN

  selesai siswa disuruh

  Siklus Pertama

  mengerjakan tes tulis berupa Data yang diperoleh dari uraian dan mengisi angket aktifitas siswa oleh kolaborator dan sehubungan dengan konsentrasi guru berupa respon siswa, aktivitas belajar. guru, dan hasil belajar siswa adalah sebagai berikut :

  3. Pengamatan/Observasi

  1. Respon Siswa Didapat hasil data sebagai berikut.:

  30

  Data yang diperoleh dari aktifi- tas siswa oleh kolaborator dan guru berupa belajar siswa, aktivitas guru, dan hasil belajar siswa adalah sebagai berikut :

  Siklus Kedua

  c. Jumlah rata-rata kelas = 72,1 (belum memenuhi target KKM sebesar 77)

  Siswa (44%)

  a. Jumlah siswa tuntas = 18 Siswa (56%) belum tuntas secara klasikal b. Jumlah siswa tidak tuntas = 12

  4. Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa menunjukkan data sebagai berikut.

  3. Hasil Observasi pada Aktifitas Guru Dari data di atas, guru melaksanakan pembelajaran sangat baik mengingat dari 24 poin yang terpenuhi adalah 24 atau sebesar 100%.

  Dari tabel 1 dapat disimpulkan model picture and picture sangat baik dengan menunjukkan angka antara 92,2% - 95,3 %.

  30 Rata-rata 29,5 30,5 Prosentase 92,2 95,3

  28

  4 Siswa mendukung suasana pem- belajaran dengan model picture and picture

  30

  3 Siswa mengerjakan latihan soal

  a. Siswa yang memiliki respon sangat baik = 4 Siswa (13 %) b. Siswa yang memiliki respon baik

  30

  28

  2 Siswa bekerja sama dalam ke-lompok dengan model picture and picture

  32

  32

  1 Siswa merespon apersepsi guru

  Observasi Peneliti (siswa) Kolab orator (siswa)

  Tabel 1. Partisipasi Belajar Siswa No Komponen

  2. Partisipasi Belajar Siswa Partisipasi belajar siswa sebagai berikut.

  Siswa (0 %) Berdasarkan dari hasil angket data diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas siswa memiliki respon yang cukup baik terhadap penerapan pembelajaran dengan model picture and picture yang dilaksanakan oleh guru.

  c. Siswa yang memiliki respon cukup baik = 10 Siswa (31 %) d. Siswa yang memiliki respon kurang baik = 7 Siswa (22 %) e. Siswa yang tidak merespon = 0

  = 11 Siswa (34 %)

  1. Respon Siswa Berdasarkan angket yang diberikan peneliti kepada seluruh siswa tentang respon mereka terhadap pembelajaran dengan model picture and picture yang diterapkan guru dengan model Group Team Investivigation maka didapat hasil data sebagai berikut.: a. Siswa yang memiliki respon sangat baik = 27 Siswa (84%) b. Siswa yang memiliki respon baik = 4 Siswa (13%)

  c. Siswa yang memiliki respon cukup baik = 1 Siswa (3%) d. Siswa yang memiliki respon kurang baik = 0 Siswa (0%) e. Siswa yang tidak merespon = 0

  32 Rata-rata

  1 Siklus

  Tabel 3. Peningkatan Respon Siswa Respon Siklus

  1. Peningkatan Respon Siswa Respon siswa terhadap pembelajaran dengan model picture and picture berdasarkan hasil pengamatan siklus 1 dan siklus 2 dapat dibuat tabel sebagai berikut.

  Pembahasan

  b. Jumlah rata-rata kelas = 93 (memenuhi KKM sebesar 77)

  Jumlah siswa tidak tuntas = 3 Siswa (9%)

  a. Jumlah siswa tuntas = 29 Siswa (91%) tuntas secara klasikal.

  4. Hasil Belajar Siswa Tes yang diberikan kepada siswa berupa soal uraian tentang proses pewarisan monohibrid Intermediet. Hasilnya sebagai berikut.

  Berdasarkan hasil pengamatan kolaborator terhadap proses belajar mengajar siswa di kelas didapatkan hasil guru melaksanakan pembelajaran sangat baik mengingat dari 24 poin yang terpenuhi adalah 24 atau sebesar 100% sama seperti pada siklus 1.

  3. Hasil Observasi pada Aktifitas Guru

  Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa partisipasi belajar siswa dengan model picture and picture sangat baik dengan menunjukkan angka 100 %.

  32 Prosentase 100 100

  32

  32

  Siswa (0%) Berdasarkan dari hasil angket data di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas siswa memiliki respon yang sangat baik terhadap penerapan pembelajaran dengan model picture and picture yang dilaksanakan oleh guru

  4 Siswa mendukung suasana pem- belajaran dengan model picture and picture

  32

  32

  3 Siswa mengerjakan latihan soal

  32

  32

  2 Siswa bekerja sama dalam ke- lompok dengan model picture and picture

  32

  32

  1 Siswa merespon apersepsi guru

  (siswa)

  Peneliti (siswa) Kolabo- rator

  Tabel 2. Parisipasi Belajar Siswa No Komponen Observasi

  2. Partisipasi Belajar Siswa Berdasarkan lembar observasi peneliti dan kolaborator, didapat hasil data sebagai berikut

  2 Peningkatan/ Penurunan Sangat

  4 27 + 23 Siswa baik Siklus 1 92,2 95,3 % 93 % Baik

  11 4 - 7 % Cukup 10 1 - 9 Siklus 2 100% 100 % 100% Baik

  Kurang 7 - 7 baik

  Bila dibuat grafik sebagai berikut.

  Tidak ada respon

  Bila dibuat grafik sebagai berikut.

  Respon belajar siswa dari tabel dan grafik di atas menunjukkan pening-katan dengan menggunakan model picture and picture, siswa

  Dari tabel dan grafik di atas berpartisipasi mulai dari apersepsi, terlihat respon siswa meningkat pada aktif dalam menempel, aktif dalam siklus 2 banyak yang sangat baik dari mengerjakan latihan soal dan baik dan cukup baik. Hal ini me- mendukung suasana pembelajaran. nunjukkan respon siswa meningkat

  Siswa yang pada siklus 1 tampak dengan pembelajaran model picture kurang merespon dengan kegiatan and picture. kedua dengan model tersebut dan dibuat metode GTI menjadi aktif.

  2. Peningkatan Partisipasi Belajar Siswa

  3. Peningkatan Hasil Belajar Berdasarkan refleksi pada siklus

  Siswa 1 dan siklus terlihat perbandingannya Berdasarkan hasil refleksi di pada tabel di bawah ini. atas didapat perbandingan pada siklus

  Tabel 4. Peningkatan Partisipasi Belajar 1 dan siklus 2 sebagai berikut. Siswa Tabel 5. Peningkatan Hasil belajar Siswa Partisipasi Penel Kolabo Rata- Data Jumlah Siswa Jumlah Jumlah Belajar iti rator rata

  Tuntas Siswa Rata-Rata

  SMP Negeri 5 Lumajang pada

  Tidak Kelas materi pewarisan sifat. Tuntas

  2. Guru mampu menciptakan suasana

  Siklus 18 (56 %) 12 (44 72,1

  1 Tidak Tuntas %) Tidak

  belajar yang menyenangkan

  klasikal Memenuhi

  menyebabkan siswa merespon

  KKM

  baik proses pembelajaran dengan

  Klasikal Siklus 29 (91 %) 3 (9 %)

  93.1

  menggunakan model picture and

  2 Tuntas secara Memenuhi

  picture. Hal ini terbukti dengan

  Klasikal KKM Klasikal

  hasil data yang diperoleh terjadi Grafik Peningkaan Hasil belajar peningkatan respon yang sangat baik pada siswa dari 12 % menjadi 72 %.

  3. Guru mengajar dengan sangat baik dengan mulai pendahuluan, kegiatan inti, sampai penutupan baik pada siklus 1 maupun pada siklus 2 bernilai 100 % menerapkan proses pembelajaran sesuai dengan teori pembelajaran.

  4. Hasil belajar siswa kelas IX E SMP Negeri 5 Lumajang melalui model picture and picture mengalami peningkatan. Hal ini

  Dari grafik di atas terjadi dapat dilihat dari siklus 1 jumlah peningkatan hasil belajar siswa yang siswa yang tuntas 18 orang (56 %) semula tidak tuntas menjadi tuntas. dengan rata-rata kelas 72,1 tidak

  Hal ini terjadi karena berhubungan memenuhi KKM Klasikal. Pada dengan respon siswa yang meningkat siklus 2 jumlah siswa yang tuntas dan partisipasi belajar meningkat 29 orang (91 %) dan rata-rata menyebabkan hasil belajar menjadi kelasnya 93,1 memenuhi KKM lebih baik/memuaskan. klasikal.

  KESIMPULAN DAN SARAN Saran Kesimpulan

  Berdasarkan hasil penelitian Berdasarkan uraian dan dan kesimpulan yang telah paparan data hasil penelitian dan dikemukakan, diajukan beberapa pembahasan dapat dibuat simpulan saran: berikut.

  1. Model picture and picture

  1. Model picture and merupakan salah satu model picture/menempel gambar dapat pembelajaran yang sangat meningkatkan konsentrasi dan bermanfaat bagi proses hasil belajar siswa kelas IX E pembelajaran, karena pada model tersebut anak dapat melaksanakan Depdiknas. 2006. Standar Kompetensi

  dan Kompetensi Belajar IPA

  kegiatan berupa mengamati, SMP. Jakarta. bertanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan

  Depdiknas. 2006. Pedoman Penilaian mengkomunikasikan dapat

  Hasil Belajar. Jakarta.

  membuat siswa belajar secara kontekstual/riel/nyata dari hal-hal Dimyati, Midjiono. 2006. Belajar dan

  Pembelajaran. Jakarta : yang bersifat abstrak.

  Rineka Cipta.

  2. Guru Mata pelajaran IPA harus berani mengembangkan metode Hernowo. 2007. Menjadi Guru yang pembela-jaran agar proses belajar

  Mau dan Mau Mengajar

  mengajar lebih menyenangkan lagi

  Menyenangkan. Bandung: bagi siswa.

  Kaifa.

  3. Kepada penyelenggara sekolah Hobri. 2007. Penelitian Tindakan disarankan agar dapat meyediakan

  Kelas. Jember.

  sarana, prasarana dan peralatan yang dapat memenuhi kebutuhan Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil guru yang dapat meningkatkan

  belajar. Yogyakarta : Pustaka kemampuan siswa.

  Pelajar.

  4. Kepada Pemerintah khususnya Dinas pendidikan, disarankan Slameto. 2010. Belajar-Faktor-faktor yang mempengaruhinya. untuk tetap mendukung, Jakarta : Rineka Cipta. membantu dan mensosialisasikan sehubungan dengan hasil

  Sudrajat Ahmad. Menerapkan Model- penelitian tindakan kelas di

  model Pembelajaran Inovatif wilayah Kabupaten Lumajang. di Kelas. Bahan Pelatihan

DAFTAR PUSTAKA

  LPMP Jawa Barat. Posted on 19 Januari 2008.