ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANGGOTA KELUARGA GASTRITIS DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGSAL MOJOKERTO NITA PURWANTI NIM. 1312010020 SUBJECT : Asuhan Keperawatan, Keluarga, Gastritis DESCRIPTION

  ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANGGOTA KELUARGA GASTRITIS DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGSAL MOJOKERTO NITA PURWANTI NIM. 1312010020 SUBJECT : Asuhan Keperawatan, Keluarga, Gastritis DESCRIPTION

  Seiring perkembangan zaman, kesibukan dan tingkat stress semakin meningkat sehingga masyarakat cenderung memilih makanan cepat saji yang dapat meningkatkan asam lambung seperti makanan yang pedas, asam, ber alkohol, dan waktu makan yang tidak tepat yang menyebabkan gastritis atau yang dikenal orang awam maag. Tujuan studi kasus ini adalah melakukan asuhan keperawatan keluarga pada anggota keluarga gastritis.

  Desain penelitian ini adalah studi kasus. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi dengan menggunakan format asuhan keperawatan keluarga pada 2 responden dengan anggota keluarga yang mengalami gastritis.

  Pada saat pengkajian klien 1 didapat data, klien mengatakan tidak mengetahui banyak tentang penyakit maag, klien hanya mengetahui bahwa maag adalah orang yang sering telat makan. Sedangkan pada klien 2 didapat data, klien mengatakan makan sedikit terasa kenyang, perut kembung dan nyeri pada ulu hati. Terdapat nyeri tekan abdomen, nyeri seperti diremas dan hilang timbul, dengan skala nyeri 4. Pada pengkajian fungsi perawatan kesehatan didapatkan 2 responden tidak mampu mengenal masalah kesehatan. Intervensi dan implementasi yang dilakukan adalah health education kepada keluarga tentang gastritis dan perawatan gastritis dirumah serta mengajarkan cara relaksasi non farmakologi (kompres hangat). Pada evaluasi di dapat keluarga mampu melaksanakan 5 tugas keluarga yaitu pada responden 1 adanya peningkatan pengetahuan tentang gastritis sedangkan pada responden 2 nyeri berkurang atau hilang.

  Kemampuan keluarga melaksanakan 5 tugas keluarga dapat mempengaruhi kesehatan setiap anggota keluarga. Simpulan hasil studi kasus ini dari 2 responden atau keluarga yaitu mampu melaksanakan 5 tugas keluarga dalam pemenuhan kesehatan sehingga masalah dapat teratasi.

  

ABSTRACT

As the times, activity and level of stress increased so people tend to choose

fast food which can increase stomach acid such as spicy foods, acid, air of

alcohol and meals that are not right which cause gastritis or known to layman

ulcers. The purpose of this case study was conducted nursing care at the family

members who suffered from gastritis.

  The study design was a case study. The data collection methods used were

interviews, observation and documentation using the form of the family nursing

care at the 2 respondents with family members who are experiencing gastritis.

  During the assessment of the client 1 obtained data, the client said don’t

know much about the disease maag, the client just know that maag is often late to

eat. While in the client 2 available data, the client said eat little feels full, the

stomach bloating, and the pain in solar plexus. There are the press abdomen, pain

as a pin and lost arise, with the pain scale 4. On the assessment of health care

functions obtained both respondents are not able to recognize health problems.

Intervention and implementation of health education is committed to the families

of gastritis and gastritis treatment at home and teach non-pharmacological

methods of relaxation (warm compresses). In the evaluation in the family can

afford to implement 5 family duties, the first respondent is their increased

knowledge about gastritis while the second respondent is the pain diminished or

disappeared.

  The family's ability to implement five family duties can affect the health of

each family member. Conclusion this case study results from the two respondents

or a family that is able to perform five tasks of the family in the provision of

health so that problems can be resolved.

  Keyword : Nursing Care, Family, Gastritis Contributor : 1. Dwiharini Puspitaningsih, M. Kep

  2. Yudha Laga Hadi Kusuma, M. Kes

  Date : 23-26 juli 2016 Type material : Laporan Penelitian Identifier : - Right : Open Document Summarry :

LATAR BELAKANG

  Seiring dengan perkembangan zaman, maka semakin meningkat pula pola cepat saji (fast food) yang tidak diketahui tingkat gizi dari makanan tersebut. Selain itu, karena semakin tingginya tingkat stress sehingga masyarakat memilih makanan yang dapat meningkatkan asam lambung seperti makan makanan yang pedas, asam, ber alkohol, dan tidak teraturnya waktu makan yang pada akhirnya menyebabkan penyakit gastritis atau yang dikenal orang awam dengan maag. Gastritis berasal dari bahasa yunani yaitu gastro, yang berarti perut/lambung dan itis yang berarti inflamasi/peradangan. Gastritis merupakan suatu peradangan mukosa lambung yang bersifat akut, kronik, difus atau lokal. (Ardiansyah, 2012)

  Dalam hal ini keluarga berperan penting dalam merawat dan mencegah kekambuhan gastritis karena keluarga merupakan orang terdekat dan sering bersama dengan klien. Keluarga mempunyai fungsi keluarga dalam menangani klien dengan gastritis meliputi 5 tugas keluarga yang harus dilaksanakan seluruh anggota keluarga yaitu mengenal masalah kesehatan yang ada pada klien gastritis, memutuskan tindakan yang tepat bagi keluarga yang mengalami gastritis, memberikan perawatan kesehatan pada keluarga yang gastritis dengan membatasi diet dan minum obat teratur, memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga dengan gastritis dan menggunakan pelayanan kesehatan yang ada jika ada kekambuhan pada keluarga yang gastritis. (Suprajitno, 2004)

  Di Indonesia prevalensi gastritis sebanyak 0,99% dan insiden gastritis sebesar 115/100.000 penduduk. Faktor ini dipengaruhi antara lain oleh pola makan, kebiasaan merokok, konsumsi Nonsteroidal Antiinflamatory Drugs (NSAID) dan kopi. Dari hasil penelitian para pakar, didapatkan jumlah penderita gastritis lebih banyak terjadi pada wanita dan dapat menyerang sejak usia dewasa muda hingga lanjut usia. ( Putri, Agustin, Wulansari, 2010)

  Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia tahun 2009, gastritis merupakan salah satu penyakit dalam sepuluh besar penyakit terbanyak pada pasien rawat inap dirumah sakit di Indonesia dengan jumlah 30.154 kasus (4,9%). (Gustin, 2011)

  Dari hasil studi pendahuluan di Puskesmas Bangsal Mojokerto pada tahun 2016, di dapatkan jumlah pasien penderita gastritis selama 3 bulan terakhir yaitu pada bulan April sebanyak 67 orang, bulan Mei 67 orang, dan pada bulan Juni meningkat menjadi 72 orang yang datang kepuskesmas untuk memeriksakan dirinya.

  Dukungan positif dapat membantu upaya perawatan dan pencegahan kekambuhan gastritis. Menurut Taylor tahun 2000, seseorang dengan dukungan yang tinggi akan lebih berhasil menghadapi dan mengatasi masalahnya dibanding dengan yang tidak memiliki dukungan. Keluarga mempunyai peran penting dalam merawat dan mecegah kekambuhan gastritis karena keluarga merupakan orang yang paling dekat dan sering bersama dengan pasien. (Handayani, Kosasi, Priambodo, 2012 )

  Melihat tingginya angka kejadian gastritis akibat pola makan yang tidak teratur dan tidak sesuai, maka petugas kesehatan hendaknya menjelaskan tentang bagaimana cara mengatasi agar tidak terkena penyakit gastritis dan makan dengan porsi kecil tapi sering, makan teratur dan tepat waktu, banyak minum kurang lebih 8 gelas/hari, minum obat antasida jika gastritis kambuh, istirahat cukup, kurangi kegiatan fisik, hindari makanan yang pedas, asam dan ber akohol, merokok dan hindari stress. Untuk pencegahan itu peran pelaksanaan kesehatan sangat penting yaitu dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada semua warga masyarakat tentang gastritis, baik cara mencegahnya maupun cara menanganinya. Peran keluarga dan lingkungan juga mendorong penurunan terjadinnya gastritis, yaitu dengan cara hidup sehat. Penderita gastritis juga diharapkan dapat mencari informasi dari media cetak, media elektronik, mengikuti penyuluhan dan mencari informasi dari tenaga kesehatan sehingga dapat menerapkan pola makan yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-harinya sehingga meminimalkan kekambuhan (Wahyu, Supono, Hidayah, 2015)

  METEDOLOGI

  Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah studi kasus. Partisipan dalam studi kasus ini adalah 2 keluarga dengan anggota keluarga gastritis di wilayah kerja Puskesmas Bangsal Mojokerto.

  Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Wawancara dilakukan pada klien dan keluarga. Observasi yang dilakukan menggunakan pemeriksaan fisik dengan metode persistem. Dokumentasi yaitu mencatat hasil wawancara dan observasi dengan klien, dengan menggunakan format asuhan keperawatan keluarga.

  Uji keabsahan data menggunakan 2 sumber data utama yaitu klien dan keluarga. Analisa data yang digunakan yaitu dari analisa data hasil pengkajian, dari analisa data ditegakkan diagnosa keperawatan. Kemudian dibuat intervensi keperawatan dan dilakukan implementasi. Setelah selesai implementasi dilakukan evaluasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN 1.

  Pengkajian Pada pengkajian tanggal 23 juli 2016 keluhan yang muncul dari 2 responden yaitu pada responden 1 muncul masalah kurang pengetahuan tentang penyakit gastritis, pada responden 2 muncul masalah nyeri akut dengan skala nyeri 4. Pada responden 1 munculnya masalah ketika klien telat makan, kelelahan dan stress, responden 2 muncul ketika telat makan, makan-makananan pedas dan asam, kelelahan, stress.

  Menurut penelitian Zilmawati (2007), pengetahuan mempunyai hubungan yang bermakna terhadap gejala gastritis dengan adanya pengetahuan tentang proses terjadinya gastritis maka faktor penyebab, rawatan yang tepat serta masalah gejala gastritis yang dihadapi oleh individu dapat diatasi.

  Pendidikan yang lebih tinggi umumnya akan memiliki tingkat yang dimiliki responden maka semakin baik pula tingkat pengetahuan tentang penyakit gastritis, sehingga dengan dimilikinya pengetahuan yang tinggi tersebut dapat mengetahui pula pengertian dari gastritis itu sendiri, mereka juga akan mengetahui tentang penyebab, tanda dan gejala, penanganan, perawatan dan pengobatan gastritis. Pengetahuan juga diperoleh melalui informasi yaitu kenyataan melihat dan mendengar sendiri serta melalui komunikasi seperti mendengarkan penyuluhan atau radio, membaca surat kabar/majalah, melihat televisi. (Zakaria, 2013)

  Salah satu tanda dan gejala gastritis adalah nyeri ulu hati yang terletak di abdomen kuadran kiri yang diakibatkan karena terjadi peningkatan asam lambung yang mengakibatkan terjadi inflamasi pada dinding lambung sehingga penderita merasa nyeri atau ketidaknyamanan pada abdomen. (Brunner& Suddarth, 2013)

  Berdasarkan hasil pengkajian keluhan yang muncul dengan teori terdapat kesesuaian salah satu tanda gejala pada gastritis yaitu kurang pengetahuan dan nyeri ulu hati. Pada pengkajian fungsi perawatan kesehatan keluarga responden 1 keluarga mengetahui bahwa Tn. K mempunyai gastritis dan menganggap itu penyakit yang lazim dialami oleh orang yang sering telat makan dan tidak pernah melakukan hal khusus untuk mengatasinya, hanya membawa ke puskesmas terdekat saat sakit. pada responden 2 keluarga membawa Ny. A ke dokter atau puskesmas terdekat saat sakit.

  Tugas kesehatan keluarga menurut Effendy, (2009) adalah memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit ketika memberikan perawatan kepada anggota keluarganya yang sakit, keluarga harus mengetahui hal-hal sebagai berikut: keadaan penyakitnya (sifat, penyebaran, komplikasi, prognosis, dan perawatannya). Sifat dan perkembangan yang dibutuhkan, keberadaan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan. Sumber-sumber yang ada pada keluarga (anggota keluarga yang bertanggung jawab, sumber keuangan atau finansial, fasilitas fisik, psikososial dan sikap keluarga terhadap yang sakit, untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit, yang perlu dikaji sejauhmana keluarga mengetahui keadaan penyakit (sifat, penyebaran, komplikasi, prognosa dan cara perawatannya).

  Hasil penelitian Sebayang (2011) di Sumatra Utara, dengan analisa data menggunakan distribusi frekuensi diperoleh gambaran pengetahuan mengenai gastritis dalam kategori tinggi yaitu 81 orang (92,0%) dan kategori rendah 3 orang (3,4%)). Sedangkan gambaran untuk perilaku pencegahan gastritis kebanyakan yang berperilaku kurang yaitu 61 orang (69,3%) dan yang berperilaku baik hanya 10 orang (11,4). Hasil ini menunjukkan bahwa masih kurangnya perilaku pencegahan gastritis, sehingga pada penelitian saat ini diberikan perlakuan berupa penyuluhan kesehatan sangat mempengaruhi baik peningkatanpengetahuan maupun perilaku pencegahan gastritis. Maka dapat disimpulkan bahwa penyuluhan kesehatan mempengaruhi peningkatan pengetahuan dan perilaku

  Berdasarkan pengkajian dan teori pada fungsi perawatan kesehatan pada keluarga didapatkan kedua responden keluarga mengalami ketidakmampuan dalam salah satu tugas keluarga dalam pemeliharaan kesehatan.

1. Diagnosa Keperawatan

  Diagnosa keperawatan responden 1 adalah Kurang pengetahuan tentang penyakit gastritis berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan dan diagnosa keperawatan responden 2 adalah Nyeri akut berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan.

  Fungsi perawatan kesehatan adalah fungsi keluarga untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan dan merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan. Melaksanakan 5 tugas kesehatan keluarga, yaitu keluarga mampu mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan untuk melakukan tindakan, melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit, menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan, dan keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat dilingkungan setempat (Setiawati, 2008).

  Berdasarkan pengkajian dan teori responden 1 dan 2 keluarga tidak mampu melaksanakan tugas keluarga mengenal masalah kesehatan, faktor kesibukan pekerjaan dapat menjadi keluarga tidak mampu mengenal masalah kesehatan yang muncul pada anggota keluarga dengan gastritis.

  Dari kedua responden memiliki diagnosa keperawatan dan etiologi yang berbeda dari pemeriksaan 5 tugas kesehatan keluarga.

2. Intervensi

  Intervensi yang dilakukan pada kedua responden sama dengan kriteria hasil berbeda yaitu: Pada responden 1 setelah dilakukan asuhan keperawatan 1 x 24 jam diharapkan pengetahuan keluarga meningkat dengan kriteria hasil keluarga mengerti tentang proses penyakit, keluarga dan klien mampu melakukan tindakan relaksasi yang diajarkan (kompres hangat), klien mampu memodifikasi pola gaya hidup gastritis, klien mampu mengatasi kekambuhan gastritis. Sedangkan pada responden 2 setelah dilakukan asuhan keperawatan 1 x 24 jam diharapkan nyeri berkurang atau hilang dengan kriteria hasil keluarga mengerti tentang proses penyakit, skala nyeri berkurang, keluarga dan klien mampu melakukan tindakan relaksasi yang diajarkan (kompres hangat),klien mampu memodifikasi pola gaya hidup gastritis, klien mampu mengatasi kekambuhan gastritis.

  Salah satu tindakan non farmakologis untuk meghilangkan nyeri adalah kompres hangat. Kompres hangat bermanfaat untuk meningkatkan suhu kulit lokal, melancarkan sirkulasi darah dan menstimulasi pembuluh darah, mengurangi spasme otot dan meningkatkan ambang nyeri, serta memberikan ketenangan dan kenyamanan. (Simkin, 2005)

  Tindakan keperawatan terhadap keluarga mencakup menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenal masalah-masalah kesehatan, menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat, memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit, membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan menjadi sehat, memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada (Murwani, 2007)

  Berdasarkan intervensi yang direncanakan dan teori terdapat kesesuaian yaitu memberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit dan perawatan mandiri pada anggota keluarga dengan gastritis dirumah saat nyeri kambuh.

3. Implementasi

  Implementasi yang dilakukan pada kedua respondendengan masalah kurang pengetahuan dan nyeri akut pada tanggal 23-26 juli 2016 adalah menjelaskan tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, perawatan, pencegahan dan pengobatan. Mengajarkan kepada keluarga dan klien teknik relaksasi (kompres hangat pada daerah abdomen yang nyeri). Menganjurkan klien mengkonsumsi makanan sesuai dengan diit gastritis. Menganjurkan klien untuk meningkatkan istirahat tidur.

  Salah satu tindakan non farmakologis untuk meghilangkan nyeri adalah kompres hangat. Kompres hangat bermanfaat untuk meningkatkan suhu kulit lokal, melancarkan sirkulasi darah dan menstimulasi pembuluh darah, mengurangi spasme otot dan meningkatkan ambang nyeri, memberikan ketenangan dan kenyamanan. (Simkin, 2005).

  Berdasarkan implementasi dan teori ditemukan kesesuaian yaitu mengajarkan tindakan mandiri kompres hangat, keluarga mampu melakukan kompres hangat dengan baik saat diajarkan dan mengerti tentang pendidikan kesehatan yang diberikan.

4. Evaluasi

  Responden 1 keluarga mengerti tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, perawatan, pencegahan dan pengobatan gastritis, kompres hangat, diit gastritis serta mengatasi kekambuhan gastritis.Tn. K mengatakan memahami pendidikan kesehatan yang diberikan.Klien sudah membatasi makanan pedas dan asam serta menyarankan kepada Tn. K untuk istirahat cukup.

  Responden 2 keluarga mengerti tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, perawatan, pencegahan dan pengobatan gastritis, kompres hangat, diit gastritis serta mengatasi kekambuhan gastritis. Ny. A mengatakan sakit pada abdomen terutama ulu hati berkurang atau hilang dengan skala nyeri 0. Keluarga sudah melaksanakan beberapa yang telah diajarkan seperti tidak mengurangi makan makanan pedas dan asam terlalu sering. Ny. A tampak rileks.

  Salah satu tindakan non farmakologis untuk meghilangkan nyeri suhu kulit lokal, melancarkan sirkulasi darah dan menstimulasi pembuluh darah, mengurangi spasme otot dan meningkatkan ambang nyeri, memberikan ketenangan dan kenyamanan. (Simkin, 2005).

  Hasil evaluasi menunjukkan pada responden 1 yaitu adanya peningkatan pengetahuan mengenai gastritis sedangkan pada responden 2 yaitumengalami penurunannyeri sesuai kriteria hasil yang ditetapkan. Hasil penelitian Malissa (2011) pada nyeri pre test terjadi nyeri skala sedang (53,3%) setelah dikompres 70% responden tidak mengalami nyeri.

  Simpulan 1.

  Pengkajian Dari data hasil pengkajian keluhan yang ditemukan pada kedua responden berbeda yaitu kurang pengetahuan dan nyeri akut.

  2. Diagnosa Klien 1 dan 2 memiliki masalah keperawatan dan etiologi yang berbeda .

  Responden 1 yaitu Kurang pengetahuan tentang penyakit gastritis berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan. Responden 2 yaitu Nyeri akutberhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan.

  3. Intervensi Pada kedua responden dilakukan intervensi yang sama dengan kriteria hasil berbeda yaitu menjelaskan tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, perawatan, pencegahan dan pengobatan, mengajarkan kepada keluarga dan klien teknik relaksasi (kompres hangat pada daerah abdomen yang nyeri), menganjurkan kepada klien untuk mengkonsumsi makanan sesuai diit gastritis, danmenganjurkan kepada keluarga untuk meningkatkan istirahat tidur pada klien.

  4. Implementasi Tindakan keperawatan yang dilakukan pada keluarga Tn. K dan Tn. A yaitu 1x24 jam selama 4 hari sesuai dengan intervensi yang sudah dibuat.

  5. Evaluasi Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kedua keluarga telah memahami dan mengerti segala sesuatu yang telah diajarkan. Termasuk adanya peningkatan pengetahuan tentang penyakit gastritis dan penurunan skala nyeri.

  Rekomendasi

  Di harapkan kepada keluarga mampu mempertahankan dan tetap menerapkan asuhan keperawatan keluarga dengan anggota keluarga gastritis dengan masalah kurang pengetahuan dan nyeri akut abdomen.

  Daftar Pustaka

  Ardiansyah, Muhamad. 2012. Medical Bedah untuk Mahasiswa. Yogyakarta: DIVA Press. Arita, Muwarni. 2007. Asuhan Keperawatan Keluarga konsep dan aplikasi kasus.

  Jogjakarta: Mitra Cendekia Press. Brunner & Suddarth. 2013. Keperawatan Medikal Bedah, edisi 3. EGC: Jakarta. Efendi, Ferry , Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan

  Praktik Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

  Gustin, R. K. 2011. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Gastritis

  Pada Pasien yang berobat jalan di Puskesmas Gulai Gancah Kota Bukit Tinggi tahun 2011.

  Handayani, Kosasih, Priambodo. 2012. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kekambuhan Pasien Gastritis Di Puskesmas Jatinangor . FIK UNPAD. Putri, Agustin, Wulansari. 2010. Hubungan Pola Makan Dengan Timbulnya

  Gastritis Pada Pasien Di Universitas Muhammadiyah Malang Medical Center (UMC) . Volume 1, Nomor 2: 156-164

  Simkin, Penny & Ancheta, Ruth. 2005. Buku Saku Persalinan. Jakarta: EGC Setiawati, Santun & Dermawan agus citra. 2008. Asuhan Keperawatan Keluarga.

  Jakarta: Trans Info Medika. Suprajitno. 2004. Asuhan Keperawatan Keluarga Aplikasi dalam Praktik. Jakarta: EGC.

  Wahyu, Supono, Hidayah. 2015. Pola Makan Sehari-hari Penderita Gastritis.

  Jurnal Infomarsi Kesehatan Indonesia (JIKI) , Volume 1, No. 1: 17-24.

  Alamat Corespondensi : Email : nitapurwanti1995@gmail.com No. Hp : 081252288095

Dokumen yang terkait

ANEMIA KEHAMILAN DENGAN JENIS PERSALINAN DI KLINIK MEDIKA UTAMA WONOKUPANG KECAMATAN BALONG BENDO KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2015

0 0 8

HUBUNGAN SANITASI MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA GAYAMAN KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO

0 1 7

GANGGUAN INTERAKSI SOSIAL PADA ANAK AUTIS DI SEKOLAH LUAR BIASA SEMESTA MOJOKERTO

1 8 5

PENANGANAN NON FARMAKOLOGIS UNTUK MENGURANGI NYERI SENDI LUTUT PADA LANSIA DI DESA GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO ARIK MEGA SANDY 1212020004 SUBJECT: Penanganan non farmakologis, Nyeri sendi lutut, Lansia DESCRIPTION: Penanganan non-farmakologis merupakan sa

0 0 5

AKTIVITAS FISIK PADA LANSIA YANG MENGALAMI HIPERTENSI DI UPT PANTI WERDHA MAJAPAHIT MOJOKERTO ANGGA DWI PRASETYA NATAGAMA 1212020002 SUBJECT: Lansia, Aktivitas Fisik, Hipertensi DESCRIPTION: Hipertensi sering terjadi pada lansia yang disebabkan oleh perub

0 0 5

ASUHAN KEPERAWATAN BIMBINGAN SPIRITUAL PADA KLIEN GANGGUAN JIWAHARGA DIRI RENDAH DI RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG-MALANG

0 1 6

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN PREEKLAMSIA DI RSUD PROF. DR SOEKANDAR KABUPATEN MOJOSARI

0 0 7

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI PADA PENDERITA ASMA BRONKIAL DI RSUD Prof. Dr. SOEKANDAR MOJOSARI

0 1 7

CURETTAGE ATAS INDIKASI KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU DENGAN TINDAKAN LAPAROTOMI DI RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN 2018 Lismawati

0 0 10

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA YANG MENGALAMI PENINGKATAN ASAM URAT DENGAN MASALAH GANGGUAN RASA NYAMAN NYERI DI PANTI WERDHA MOJOPAHIT MOJOKERTO Novi Winda Agustin 1312010022 SUBJECT : Peningkatan asam urat, nyeri, kompres hangat DESCRIPTION :

0 0 8