Subsitusi Dedak Dengan Pod Kakao Yang Difermentasi Dengan Aspergillus Niger Terhadap Performans Broiler Umur 6 Minggu

DAFTAR PUSTAKA
Anggorodi, R., 1985. Kemajuan Mutakhir Ilmu Makanan Ternak Unggas.
Cetakan Pertama. Penerbit Universitas Indonedia. Jakarta.
Anggarodi, R.1990.Ilmu Makanan Ternak Umum. PT. Gramedia, Jakarta.
Amirroenas D. E. 1990. Mutu ransum berbentuk pellet dengan bahan serat
biomasa pod kakao (Theobroma cacao L.) untuk pertumbuhan sapi perah
jantan. Tesis Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Aregheore, E.M. 2000. Crop residues and agroindustrial byproduct in four
Pacific Island countries: availability, utilization and potential value in
ruminant nutrition. Asian – Aust. J. of Anim. Sci. 13 (Supplement B):
266-269.
Donald, Mc. P.,Edward, A. R.,Green Halg,J, F, D. And Morgan,A.C.1995.Animal
Nutrition Fifth Editing, Ohn Wiley & Sons Inc, New York.Feed.
Procedings of the MASP Ann. Conf. Kuala Rengganu pp.56-61.
Fadilah, R. 2000. Ayam Broiler Komersial. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Fardiaz,S. 1992. Analisa Mikrobiologi Pangan.PT. Raja Grafindo Persada, Kerja
sama dengan PAU antar Universitas Pangan dan Gizi. IPB Bogor.
Gandjar, Indrawati,et al ., 2006.Mikologi Dasar dan Terapan. Jakarta :
YayasanObor Indonesia.
Kartadisastra, H.R.,1994. Pengelolaan Pakan Ayam. Konsius. Yogyakarta.
Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan Ternak, 2010. Hasil Analisis Kulit Kakao

Fermentasi. Program Studi Perternakan FP USU, Medan.
Laconi, E.B. 1998. Peningkatan mutu pod cacao melalui amoniasi urea dan
biofermentasi dengan Panecrochaete chrysosporium serta penjabarannya
ke dalam formulasi ransum ruminansia. Disertasi. Program Pascasarjana.
Institut Pertanian Bogor.
Loka Penelitian Kambing Potong, 2011. Analisis Laboratorium “Kulit Kakao
Fermentasi”. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perternakan, Sei Putih.
Media Komunikasi Permi Cabang Malang, 2007. Kecil Itu Indah (Aspergillus
niger). http://permimalang.wordpress.com/2007/12/12/aspergillus-niger/
Murtidjo, B. A. 1987. Pedoman Meramu Pakan Unggas. Kanisius. Yogyakarta.
Nasrullah dan A. Ella, 1993. Limbah Pertanian dan Prospeknya sebagai Sumber
Pakan Ternak di sulawesi Selatan. Makalah. Ujung Padan.
National research council. 1994. Nutrient requirement of poultry. 9th revised
edition. National academyof science. Washington D. C. USA.

Universitas Sumatera Utara

Parakkasi, A. 1995. Ilmu Makanan Ternak dan Ternak Ruminansia. Universitas
Indonesia-Press, Jakarta.
Paraksasi, A. 1990. Ilmu Giji dan Makanan Ternak Monogastrik. Angkasa,

Bandung.
Poedjiwidodo, Y., 1996. Sambung Samping Kakao. Unggaran. Trubus Agriwidaya

Rasyaf, M. 1995. Pengelolaan Usaha Peternakan Ayam Pedaging. Penerbit PT.
Gramedia Pustaka Utama Jakarta
Rasyaf, M. 1997. Pengelolaan Peternakan Unggas Pedaging. Kanisius.Yogyakarta
Saono, S. 1976. Pemamfaatan Jasad Remik dalam Pengolahan Hasil Sampingan
atau Sisa-sisa Produk Pertanian.Berita LIPI 18(40:1-11).
Sarwono, B., 1996. Berternak Ayam Buras. Penebar Swadaya. Jakarta.
Siregar, Z., 2009. Pemanfaatan Hasil Samping Perkebunan dengan Penambahan
Mineral dan Hidrolisat Bulu Ayam. Universitas Sumatera Utara, Medan.
Smith, D. H. and A. A. Adegbola. 1982. Studies on the feeding value of agroindustrial by-product and the feeding value of cocoa pods for cattle.
Tropical Anim. Prod. 7:290-295.
Sudaryani. T., dan Santoso, 1995. Pembibitan Ayam Ras. Penebar Swadaya,
Jakarta.
Suprijatna, E., U. Atmomarsono, & R. Kartasudjana. 2005. Ilmu Dasar Ternak
Unggas. Penebar Swadaya, Jakarta.
Tillman.

A. D., H. Hartadi, S. Reksohadiprojo, S. Prawirokusumo,

S.Lepdosoekojo. 1986. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Fakultas
Peternakan, UGM-Press, Yogyakarta.

Wahyu, J., 1985, Ilmu Nutrisi Unggas, Universitas Gajah Mada Press,
Yogyakarta.
Wahyu, J. 1992. Ilmu Nutrisi Unggas. UGM Press, Yogyakarta.

Winarno, F.S., 1996. Enzim Pangan. PT. Gramedia, Jakarta.
http://BPSSUMUT,2010. Diakses pada tanggal 10 April 2012 Pukul 13.00 WIB.

Universitas Sumatera Utara