Upaya Meningkatkan Kinerja Supply Chain Bahan Baku Pakan Udang Menjadi Green Supply Chain Dengan Metode ANP Pada PT. Central Proteina Prima, Tbk.

BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1.

Sejarah Perusahaan
PT. Central Proteina Prima merupakan anak perusahaan dari Charoen

Pokphand Overseas Investment Co, Ltd. Hongkong, yang mulai berdiri pada tahun
1953. Pada saat itu perusahaan ini bernama PT. Charoen Pokphand Indonesia dan pada
tahun 2008 perusahaan ini berganti nama menjadi PT. Central Proteina Prima . PT.
Charoen Pokphand Indonesia berfasilitas PMA (Penanaman Modal Asing) dan pertama
sekali didirikan di Jakarta atas izin Pemerintah Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No. 616/M/XI/1971 tanggal 29
november 1971. perusahaan ini mulai beroperasi secara komersil pada tahun 1972
dengan kapasitas produksi 20.000 ton per tahun. Perusahaan ini merupakan industri
yang memproduksi pakan ternak udang dan ikan.
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan pakan ternak, maka PT.
Charoen Pokphand Indonesia semakin memperluas kegiatan usahanya dengan
mendirikan pabrik baru di Surabaya pada tahun 1976. Tiga tahun kemudian pabrik baru
juga didirikan di Medan.

Pada tahun 1988, didorong oleh meningkatnya pasaran ekspor udang, maka
PT. Charoen Pokphand Indonesia menambah pakan udang kedalam rangkaian produksi
pakan ternaknya yang sudah demikian berkembang. Untuk ini kemudian didirikan pula
sebuah pabrik baru lagi di Medan yang berlokasi di JalanMedan - Tanjung Morawa Km
8,5 RT 04 / RW 02, kelurahan Tumbang Deli, Kecamatan Medan Amplas. Pabrik

Universitas Sumatera Utara

dibangun di atas tanah seluas 17.595 m2. Pabrik ini mulai beroperasi pada tahun 1990,
dan pada tahun 2008 berganti nama menjadi PT. Central Proteina Prima. Adapun
kapasitas produksinya mencapai 50.000 ton pakan udang setiap tahunnya.
Dengan demikian PT. Central ProteinaPrima hingga saat ini telah menjadi
produsen pakan ternak terkemuka di Indonesia dengan jaringan pabrik produksi,
fasilitas penelitian serta pusat-pusat pembibitan unggas yang tersebar di Jakarta,
Surabaya dan Medan.

2.2.

Ruang Lingkup Bidang Usaha
PT. Central ProteinaPrima menghasilkan berbagai jenis makanan ternak, yaitu


makanan ayam (unggas), ikan, dan udang. Sistem produksi pada PT. Central
ProteinaPrima cabang Medan-Tanjung Morawa di bagi menjadi 2 (dua) divisi, yaitu:
1. Farming Division(Divisi Pertanian)
Divisi ini membuka usaha perkembangbiakan hewan, pembuatan pakan ternak serta
pemasarannya.Divisi ini berlokasi di Kawasan Industri Medan (KIM) Mabar,
Medan.
2. Aqua Culture Division(Divisi Pengembangan Pertambakan)
Divisi ini memproduksi bidang usaha pertambakan udang, pembuatan pakan udang
dan ikan termasuk pemasarannya.Divisi ini yang ditangani oleh PT. Central
ProteinaPrima cabang Medan-Tanjung Morawa.

Universitas Sumatera Utara

2.3.

Lokasi Perusahaan
Pabrik PT. Central ProteinaPrima Cabang Medan-Tanjung Morawa terletak di

Jalan Medan - Tanjung Morawa Km 8,5 RT 04/RW 02, Kelurahan Tumbang Deli,

Kecamatan Medan Amplas. Pabrik ini dibangun di atas tanah seluas 17.595 m2.
Lokasi ini sengaja dipilih karena sangat strategis dan berada di tepi jalan Tol
Antar Lintas Sumatera dan tepat di sebelah kanan pintu Tol Medan- Tanjung Morawa.
Kecermatan dalam memilih lokasi ini sangat membantu untuk memudahkan pengiriman
barang keluar kota.

2.4.

Daerah Pemasaran
PT. Central ProteinaPrima Cabang Medan- Tanjung Morawa tidak hanya

mendistribusikan produk pakan udang dan ikannya untuk memenuhi kebutuhan dalam
negeri saja, tetapi termasuk ke lintas negara.Daerah pemasaran untuk daerah dalam
negeri melingkupi Sumatera Utara, Aceh, dan Riau dengan kapasitas pemasaran 60%.
Sementara 40% untuk untuk pemasaran keluar negeri dipasarkan ke negara Malaysia,
Jepang, dan Amerika Serikat. Untuk daerah pemasaran dalam negeri, dibagi atas 4
daerah, yaitu: 1. Daerah I, mencakup:
a.

Daerah


Langkat

I,

meliputi

daerah

Karang

Gading,

Selotong,

Secanggang, dan Tanjung Ibus.
b.

Daerah Langkat II, meliputi daerah Kuala Serapu, Berandan, Pangkalan
Susu, Besitang, dan Gebang.


2. Daerah II, mencakup:

Universitas Sumatera Utara

a.

Daerah Deli Serdang I, meliputi daerah Batang Pera, Belawan, Percut,
dan Hamparan Perak.

b.

Daerah Deli

Serdang II,

meliputi Pantai

Cermin,


Sialang Buah,

Perbaungan, dan Pantai Labu
3. Daerah III, mencakup:
a. Daerah Asahan I, meliputi Batu Bara, Bedagai, dan Sei Buah
b. Daerah Asahan II, meliputi daerah bengkalis (Riau), Sibolga, Tanjung
Balai, Tanjung Leidong, dan Kuala Tanjung.
4. Daerah IV, mencakup:
Daerah Propinsi Aceh, yaitu Pidie, Bireun, Langsa, Aceh Timur, Aceh Selatan,
Aceh Utara, Aceh Barat, Aceh Barat Daya, dan Aceh Besar.

2.5.

Dampak Ekonomi, Sosial dan Budaya terhadap Lingkungan
Keberadaan PT. Central ProteinaPrima ditinjau dari aspek ekonominya

memberikan

dampak


positif

terhadap

lingkungan

sekitar

terutama

bagi

masyarakat.dengan adanya PT. Central ProteinaPrima, menyediakan lapangan pekerjaan
bagi masyarakat sekitar.Dalam hal ini, pabrik menyerap tenaga kerja dari lingkungan
sekitar dan tentu saja berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat sekitar.Selain
menyerap tenaga kerja, masyarakat sekitar juga diberi keuntungan dengan membuka
warung. Pengaruh berdirinya perusahaan ini terhadap dampak lingkungan tidak
membawa dampak yang negatif yang signifikan, namun adanya limbah berupa

Universitas Sumatera Utara


pembuangan asap ke udara. Asap ini akan memberikan dampak buruk terhadap kondisi
udara daerah sekitar dengan memberikan polusi udara.

2.6.

Organisasi dan Manajemen
Organisasi adalah struktur dengan bagian-bagian yang saling berhubungan dan

saling mempengaruhi karena adanya hubungan secara keseluruhan.Dipandang dari
fungsinya, organisasi adalah pengelompokan dan pengurutan dari berbagai aktifitas,
penunjukkan orang-orang untuk mengerjakan aktifitas tersebut.
Manajemen

adalah

suatu

proses


yang

melibatkan

perencanaan,

pengorganisasian, dan pengawasan dari sumber daya yang ada untuk mendapatkan
suatu tujuan yang diinginkan. Sumber daya haruslah dapat dikelola dengan baik dalam
sistem organisasi yang tepat agar tercipta kerja sama yang baik dalam mencapai tujuan
yang diinginkan.
Struktur organisasi merupakan gambaran skematis tentang hubungan atau
kerjasama orang-orang yang menggerakkan dan berada dalam suatu organisasi. Adanya
organisasi akan mengakibatkan setiap tugas dan kegiatan dapat didistribusikan dan
dilakukan oleh setiap anggota kelompok secara efisien dan efektif sehingga tujuan yang
telah ditetapkan dapat tercapai. Adanya struktur organisasi dan uraian tugas yang telah
ditetapkan akan menciptakan suasana kerja yang baik karena akan terhindar dari
tumpang tindih dalam perintah dan tanggung jawab.
Perusahaan yang terdiri dari beberapa aktivitas yang berbeda harus
dikoordinasikan sedemikian rupa sehingga target dan sasaran perusahaan dapat dicapai
dengan efisien dan efektifitas yang tinggi. Dengan adanya struktur organisasi, orang-


Universitas Sumatera Utara

orang yang berbeda dalam organisasi tersebut dapat diarahkan kepada keadaan yang
sedemikian rupa sehingga mereka dapat melaksanakan aktivitas dengan baik yang
mendukung tercapainya sasaran perusahaan di samping melaksanakan aktivitas masingmasing.
Struktur organisasi perusahaan PT. Central ProteinaPrima adalah bentuk lini
dan staff fungsional, dimana pucuk pimpinan dibantu oleh staf pimpinan ahli dengan
tugas sebagai pembantu pucuk pimpinan dalam menjalankan roda organisasi. Pimpinan
bagian di tiap bidang dapat memerintah dan meminta pertanggungjawaban dari semua
pimpinan bagian pelaksana yang ada sepanjang menyangkut bidang kerjanya.
Hubungan fungsional adalah hubungan kerja dengan pembagian tugas yang
dilakukan menurut fungsi-fungsi tugas yang diberikan perusahaan. Hubungan
fungsional yang terdapat pada perusahaan ini, yaitu di bawah General Manager ada
lima bagian tugas yang diberikan berdasarkan fungsinya (General Manager Production,
Export-Import Manager, Purchasing Manager, Finance Manager, Accounting
Manager).
Hubungan lini yang terlihat pada perusahaan tersebut yaitu dari pimpinan
tertinggi sampai pada karyawan, yaitu dari Inernal Control kepada General Manager,
General


Manager

ProductionkepadaGeneral

Manager,

Export-Import

ManagerkepadaGeneral Manager, Purchasing ManagerkepadaGeneral Manager,
Finance

ManagerkepadaGeneral

Manager,

Accounting

ManagerkepadaGeneral

Manager, dan seterusnya.
Struktur organisasi PT. Central Proteina Prima Tbk dapat dilihat pada Gambar
2.1.

Universitas Sumatera Utara

GENERAL MANAGER
INTERNAL CONTROL

GENERAL MANAGER
PRODUCTION

MARKETING
MANAGER

PRODUCTION
MANAGER

PPIC
MANAGER

MANITENANCE
MANAGER

QCP
MANAGER

SAFETY
Material
OFFICER

EXP - IMPORT
MANAGER

PURCHASING
MANAGER

FINANCE
MANAGER

ACCOUNTING
MANAGER

KARYAWAN

KARYAWAN

KARYAWAN

KARYAWAN

PERSONNEL
& G. AFFAIR

and
Analysis
Section

MARKETING
SECTION HEAD

-Sales Adm.
- Sales Area

FEED
PROCESSING

FACTORY
ADM

WARE HOUSE

ELECTRIC

ELECTRIC

MECHANIC

QCP
SUPERVISOR

PERS & GA
SECT. HEAD

FP SECTION
HEAD

FA SECTION
HEAD

WH SECTION
HEAD

STORE ROOM

ELECTRIC
SECT. HEAD

MECHANIC
SECT. HEAD

QCP
STAFF

SECT. HEAD
LEVEL STAFF

FP
SUPERVISOR

FA
SUPERVISOR

WH
SUPERVISOR

SR SECTION
HEAD

OPERATOR

TRUCK SCALE
OPERATOR

-Un Loading Staff
-Forklift Operator

STORE ROOM
STAFF

-ELECTRIC SPV
- ELECTRIC STAFF
-MAINT STAFF
-BOILLER OPRT

-MECHANIC SPV
-MECHANIC SPV
-MAINT STAFF
-FORKLIFT
-MECHANIC
STAFF

KARYAWAN

Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Central Proteina Prima Tbk

Universitas Sumatera Utara

Uraian tugas dan tanggungjawab pada beberapa bagian pimpinan dan staff
dari masing–masing jabatan
yang ada di PT. Central Proteina Prima adalah sebagai berikut :
1. General Manager
General

Managermerupakan

pucuk

pimpinan

tertinggi

di

dalam

perusahaanyang bertanggung jawab atas semua aktivitas yang ada di
perusahaan

danmemegang

wewenang

dalam

memutuskan

setiap

kebijaksanaan perusahaan.Maju mundurnya perusahaan tergantung pada
sistem

kepemimpinan

yang

General

dibawakannya.

Manager

bertanggungjawab kepada vice presidentyang berkedudukan di pusat (Jakarta).
Tugas :
a. Mengkoordinasi penyusunan perencanaan anggaran belanja tahunan.
b. Menandatangani dan mengecek dokumen formulir dan laporan sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
c. Mengelola seluruh produksi yang dikirim dari pabrik sesuai dengan
kapasitas optimal pabrik dan menghasilkan produk yang berkualitas sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan (nasional maupun internasional).
d. Menetapkan langkah–langkah pokok dalam melaksanakan kebijaksanaan
perusahaan dan sasaran–sasaran perusahaan.
e. Mengambil

keputusan–keputusan

dan

tindakan

yang

tepat

demi

kepentingan dan kelangsungan jalannya perusahaan sehingga segala
aktivitas organisasi menuju tujuan perusahaan.

V-9
Universitas Sumatera Utara

V-36

f. Mengadakan hubungan kerja dengan pihak luar perusahaan, baik pihak
swasta maupun pemerintah.
Tanggungjawab :
a. General Managerbertanggungjawab terhadap direksi dalam memberikan
bimbingan/pelatihan kepada anak buah guna mencapai tingkat batas
minimum kemampuan yang diperlukan bagi teamnya dan mendisiplinkan
anak buahnya sesuai dengan ketentuan/peraturan yang berlaku di
perusahaan.
2. Internal Control
Internal Control ini berkedudukan di pusat (Jakarta) dan biasanya diterjunkan
langsung ke perusahaan berdasarkan instruksi vice president dari Jakarta, yang
biasanya 4 kali dalam setahun.
Tugas:
a. Memeriksa dan mengawasi kegiatan perusahaan ataupun setiap tindakan
yang dilakukan oleh direktur utama maupun para manajer.
Tanggungjawab:
a. Dalam operasional perusahaan, internal control berfungsi sebagai stafahli
yang berwenang untuk memberikan saran–saran bagi perkembangan
kemajuan perusahaan.
3. Marketing Manager
Tugas dari marketing manager adalah sebagai berikut :
a. Merencanakan strategi pemasaran yang baik yaitu mencakup jenis produk,

Universitas Sumatera Utara

V-37

harga, pendistribusian, dan promosi produk yang telah dipasarkan
sertaproduk yang akan dipasarkan
b. Mengadakan

penelitian

pasar

untuk

mengetahui

tingkat

kebutuhankonsumen, marketing share, dan tingkat persaingan sehingga
dapatditentukan kebijaksanaan atau rencana jumlah penjualan.
c. Meneliti kondisi produk yang berada di pasar.
Tanggungjawab:
a. Bertanggungjawab atas kelancaran penjualan dan tercapainya target
penjualan.
b. Bertanggung jawab kepada pemimpin perusahaan untuk melaporkan
mengenai hasil penjualan baik secara lisan maupun tulisan.
4. Production Manager
Tugas dari Production Manager ini adalah :
a. Mengawasi dan merencanakan produksi agar sesuai dengan spesifikasi dan
standar mutu yang telah ditentukan.
b. Mengawasi

dan

mengevaluasi

kegiatan

produksi

untuk

mendeteksikekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan
perbaikan.
Tanggungjawab:
Bertanggung jawabatas seluruh pelaksanaan kegiatan produksi.
5. Export Import Manager
Export import manager bertugas dan bertanggung jawab atas segalaaktivitas
pengiriman dan penerimaan barang–barang dari dan keluar negeridengan

Universitas Sumatera Utara

V-38

terlebih dahulu memeriksa barang–barang tersebut apakah ada yang rusakatau
hilang.
6. Purchasing Manager
Tugas dari Purchasing manageradalah :
a. Mengkordinir

seluruh

pembelian,penyimpanan,

aktivitas
dan

yang

berhubungan

pendistribusian

bahan–bahan

dengan
yang

dipergunakan olehperusahaan.
b. Merencanakan sistem pengadaan dan persediaan bahan.
c. Mempersiapkan

permintaan

kebutuhan

bahan,

dan

menetapkan

hargastandar bahan.
Tanggungjawab:
a.

Bertanggung jawab atas seluruh proses pembelian, penyimpanan, dan
segala sesuatu dalam proses pendistribusian bahan baku.

7. Finance Manager
Finance Manager bertugas untuk :
a. Merencanakan dan mengawasi pelaksanaan keuangan perusahaan.
b. Memeriksa

dan

menganalisa

semua

transaksi

keuangna

baik

semua

transaksi

keuangan

baik

pemasukanmaupun pengeluaran.
c. Memeriksa

dan

menganalisa

pemasukanmaupun pengeluaran.
d. Menerima order dari bagian marketing.
e. Mengkoordinir pemberian diskon penjualan kepada langganan melalui
kerjasama dengan sales head.

Universitas Sumatera Utara

V-39

Tanggungjawab:
Finance Managerbertanggung jawab dalampengkoordiniran pemasukan dan
pegeluaran keuangan perusahaan.
8. Accounting Manager
Tugas yang dibebankan kepada Accounting Manageradalah :
a. Mengkoordinir seluruh kegiatan pencatatan mengenai pembukuan
dankekayaan perusahaan, baik keluar maupun kedalam perusahaan.
b. Menyusun dan memeriksa laporan realisasi anggaran bulanan, tri wulan,
tahunan maupun insidentil.
Tanggungjawab:
Accounting Managerbertanggung jawab dalam hal pembukuan terhadap
anggaran yang dikeluarkan oleh perusahaan.
9. Marketing Section Head
Marketing Section Headbertugas untuk :
a. Melakukan riset dan penelitian terhadap kebutuhan konsumen akan jenis
produk yang diminati.
b. Melakukan riset dan penelitian kemungkinan adanya peluang pasar baru
dibeberapa lokasi daerah pemasaran.
c. Bertanggung jawab atas distribusi produk ke beberapa daerah pemasaran.
d. Menyusun laporan penjualan produk dari beberapa daerah pemasaran.
Tanggungjawab:
Marketing Section Head bertanggung jawab dalam mengetahui kebutuhan
konsumen atau permintaan yang diinginkan oleh pasar.

Universitas Sumatera Utara

V-40

10. Quality Control Production Manager
Tugas–tugas

yang

dibebankan

kepada

Quality

Control

Production

Manageradalah :
a. Melakukan pengawasan terhadap mutu bahan baku hingga menjadi produk
jadi.
b. Mengendalikan standar penggunaan bahan yang telah ditetapkan.
c. Melakukan analisa dan perbandingan mutu terhadap produk sejenis
dariperusahaan saingan.
d. Mengadakan

riset

terhadap

proyek–proyek

pengembangan

mutu

produkdan jenis produk.
Tanggungjawab:
Quality Control Production Manager bertanggung jawab dalampengawasan,
terhadap mutu bahan baku.
11. PPIC Manager
Tugas – tugas dari PPIC Manager adalah sebagai berikut :
a. Mengkordinir dan mengawasi seluruh bagian pengolahan yang ada dilantai
pabrik, agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana.
b. Melakukan perencanaan pekerjaan dan waktu produksi.
c. Mengkordinir pembagian tugas bawahannya.
d. Merencanakan

pemakaian

bahan

baku,

bahan

tambahan

dan

bahanpenolong.
e. Memberikan laporan kegiatan produksi secara rutin kepada Production
Manager.

Universitas Sumatera Utara

V-41

Tanggungjawab:
PPIC Managerbertanggung jawab dalam mengkordinir dan mengawasi
seluruh bagian produksi.
12. Personnel And General Affair (Ga)
Personnel And General Affair (Ga) adalah kepala administrasi bagian umum
yang mengurus pelaksanaan kerja bagian umum dan personalia. Adapuntugas–
tugasnya adalah sebagai berikut :
a. Mengawasi

rencana

danpemeliharaan

dan

lokasi

pelaksanaan
pabrik,

program

pelayanan

meliputi

umum

perencanaan

dan

pembangunanbangunan baru, rehabilitasi dan sarana lain, perawatan
taman, lingkunganserta kebersihan kantor dan pelayanan.
b. Mengawasi

tugas–tugas

penyelesaian

izin dan

rekomendasi

dari

instansipemerintah yang berwenang yang wajib dimiliki perusahaan
c. Mengawasi

aktivitas

sehari-hari

yang

berhubungan

dengan

fungsiadministrasi personalia, hubungan dengan tamu.
d. Menangani

dan

menyelesaikan

masalah

yang

berhubungan

dengankepersonaliaan baik intern maupun ekstern serta mempersiapkan
data–datadan formulir-formulir yang dibutuhkan untuk memproses hal–hal
yangberkaitan

dengan

kepersonaliaan

baik

informatif

maupun

administratif.
e. Menyusun,

menyimpan,

dan

menjaga

data–data

karyawan

dari

semuadepartemen agar kerahasiaannya dapat terjamin.

Universitas Sumatera Utara

V-42

f. Menyiapkan surat–surat dan dokumen yang diperlukan sehubungandengan
tugas–tugas personalia dan membuat agendanya sertamengirimkannya ke
alamat yang dituju.
g. Menyelesaian

administrasi

dalam

hubungannya

dengan

prosedurpenerimaan karyawan, promosi, pengalihan tugas, penilaian
prestasi kerja, memberhentian karyawan, serta kontrak kerja karyawan.
h. Melaksanakan

program

kerja

Jamsostek

serta

membuat

laporanadministrasi lainnya yang berkaitan dengan semua masalah
Astektermasuk Claim kepada Perum Astek.
i. Menjalankan kebijaksanaan dan prosedur serta mengerjakan danmerapikan
data Personal Information System yang telah ditetapkan olehHuman
Resources Departement Kantor Pusat Jakarta.
j. Membuat laporan perhitungan gaji, upah lembur, tunjangan karyawan dan
semua yang berhubungan dengan pendapat karyawan dan hak karyawan.
k. Memelihara dan menjaga hubungan baik dengan semua departemen
sertainstansi dan serikat kerja.
Tanggungjawab:
Personnel And General Affair (Ga)bertanggung jawab dalam seluruh bagian
administrasi perusahaan.
13. Material and Analysis Section Head
Tugas–tugasnya adalah:
a. Melakukan pengujian laboratorium terhadap bahan baku, bahansetengah
jadi, dan produk jadi.

Universitas Sumatera Utara

V-43

b. Melakukan analisa dan kontrol terhadapa bahan baku, bahansetengah jadi
dan produk jadi.
Tanggungjawab:
Material and Analysis Section Headbertanggung jawab dalammenyusun
laporan hasil analisa bahan baku, bahan setengah jadi dan produk Quality
Control Head.
14. Feed Production Supervisor
Feed Production Supervisor bertugas :
a. Mengendalikan persediaan bahan baku, bahan tambahan, bahanpenolong.
b. Mengendalikan persediaan barang jadi.
c. Menentukan jenis produk yang akan diproduksi setiap hari.
Tanggungjawab:
Feed Production Supervisorbertanggung jawab dalam pengendalian bahan
baku, bahan tambahan dan bahan penolong yang akan diproduksi setiap
harinya.
15. Maintenance Manager
Maintenance Managerbertugas:
a. Menjamin kelancaran operasi mesin secara keseluruhan.
b. Melakukan pemeriksaan dan perawatan mesin–mesin produksi.
c. Memperbaiki

dan

bertanggung

jawab

atas

kerusakan

mesin–

mesinproduksi.

Universitas Sumatera Utara

V-44

Tanggungjawab:
Maintenance Managerbertanggung jawab dalampemeriksaan dan perawatan
mesin–mesin produksi perusahaan.
16. Factory Administration
Tugas–tugas yang dibebankan kepadanya adalah sebagai berikut:
a. Mengawasi dan mencatat kegiatan pemasukan dan pengeluaranbarang dari
dan ke gudang. Barang–barang ini termasuk bahan baku,bahan tambahan,
bahan penolong serta produk jadi.
b. Mengontrol keadaan bahan baku, bahan tambahan, bahan penolongserta
produk jadi.
c. Bertanggungjawab atas kerusakan bahan baku, bahan tambahan,bahan
penolong serta produk jadi.
d. Membuat laporan persediaan bahan baku, bahan tambahan, bahanpenolong
serta produk jadi.
Tanggungjawab:
Factory Administration bertanggung jawab dalammengawasi dan mencatat
kegiatan pemasukan dan pengeluaranbarang dari dan ke gudang.
17. Section Hed Level Staff
Section

Hed

Level

Staff

(SHLS)

membantu

tugas–tugas

yang

dibebankankepada Personel and GA Head antara lain adalah:
a. Melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap sistem kerja supir,baik
untuk kerja rutin mengantar dan menjemput karyawan maupuntugas–tugas
untuk GA serta departemen lainnya.

Universitas Sumatera Utara

V-45

b. Melaksanakan

tugas

bagian

umum

yang

berkaitan

dengan

pelayanankepada semua departemen seperti perbaikan lampu, air, AC,
meja,kursi, kebersihan ruangan dan lain–lain.
c. Memeriksa dan meneliti jam kerja lembur supir serta mengoreksimelalui
catatan absensi setiap bulannya.
d. Melakukan pengaturan serta pengawasan terhadap kerja office boy dalam
tugasnya sehari–hari.
e. Mengumpulkan

kartu

absensi

dan

membagikannya

kepada

semuadepartemen setiap awal bulannya.
f. Pengurusan kenderaan, misalnya reparasi.
g. Membuat laporan telepon untuk setiap bulannya.
Tanggungjawab:
Section Hed Level Staff (SHLS)bertanggung jawab dalampelayanankepada
semua bagian departemen perusahaan.
18. Sales Administration
Sales Administration bertugas untuk:
a. Mencatat data–data penjualan produk dari setiap daerah pemasaran dan
menyusun laporan hasil penjualan produk setiap bulannya.
b. Mencatat jumlah produk yang didistribusikan ke setiap daerahpemasaran,
serta menyusun laporan mengenai total jumlah produkyangtelah
didistribusikan ke setiap daerah pemasaran setiapbulannya.`

Universitas Sumatera Utara

V-46

Tanggungjawab:
Sales Administrationbertanggung jawab dalam setiap pendistribusian yang
dilakukan oleh perusahaan.
19. Sales Area I
Tugas dari Sales Area I adalah melakukan kegiatan daerah pemasaran(riset
pasar, melakukan promosi, dan lain–lain) untuk pemasaran Area I.
Tanggungjawab:
Sales Area Ibertanggung jawab dalam memantau proses pemasaran pada area
I perusahaan.
20. Sales Area II
Tugas

dari

Sales

Area

II

adalah

melakukan

kegiatan

pemasaran

untukpemasaran Area II.
Tanggungjawab:
Sales Area II bertanggungjawab dalam memantau proses pemasaran pada area
II perusahaan.
21. Sales Area III
Tugas dari Sales Area III adalah melakukan kegiatan pemasaran
untukpemasaran Area III.
Tanggungjawab:
Sales Area III bertanggungjawab dalam memantau proses pemasaran pada
area III perusahaan.

Universitas Sumatera Utara

V-47

23. Karyawan
Karyawan merupakan pelaksana harian kegiatan–kegiatan perusahaan
sesuaidengan pengarahan atasannya dan sesuai dengan bidangnya masing–
masing.
Tanggungjawab:
Karyawan bertanggung jawab dalam melakukan fungsinya disetiap bagian
departemen sesuai dengan yang ditugaskan oleh perusahaan.

2.7.

Proses Produksi
Proses produksi adalah serangkaian kegiatan berupa cara, metode dan

teknik untuk menciptakan atau meningkatkan nilai tambah suatu barang atau jasa
dengan menggunakan sumber-sumber daya berupa tenaga kerja, mesin, bahan
baku dan modal yang ada.
Berdasarkan jumlah produk yang dihasilkan, proses produksi dapat
dibedakan menjadi tiga tipe. Adapun ketiga tipe tersebut adalah:
1. Tipe Job Shop(Proses Produksi berdasarkan Pemesanan)
Ukuran pemesanan produk dengan tipe ini adalah ukuran pemesanan
kecil.Dimana produknya bertipe diskrit, aliran produksinya dapat berbeda
untuk tiap produk, persiapan (setup)tinggi sehingga ongkos produksi tinggi,
mesin-mesin bertipe General Purpose(pengaturan tinggi), beban kerja tiap
stasiun kerja berbeda, dan keahlian pekerja dituntut tinggi.Job shop
merupakan proses produksi yang bekerja berdasarkan pesanan.

Universitas Sumatera Utara

V-48

2. Batch Production
Merupakan proses produksi yang bekerja berdasarkan keinginan atau
kebutuhan konsumen. Pada proses produksi seperti ini, suatu pabrik memiliki
kemampuan untuk menghasilkan produk pada laju produksi dalam suatu
jumlah tertentu yang memungkinkan untuk mengadakan persediaan, dan
kemudian merubah proses produksi untuk menghasilkan macam produk yang
lain. Mesin atau peralatan dirancang mengarah pada tipe general purpose
machine tetapi untuk produksi dengan laju yang tinggi.
3. Mass Production
Mass production dilakukan untuk menghasilkan produk dalam jumlah yang
besar tetapi relatif sejenis.Mesin dan peralatan yang digunakan dirancang
untuk mampu menghasilkan produk dengan produksi tinggi yaitu dengan tipe
special purpose.Disisi lain, keterampilan berproduksi dari manusia dialihkan
ke mesin sehingga tidak terlalu membutuhkan skill yang tinggi dari operator.
Jenis proses produksi PT. Central Proteina Prima

adalah tipe batch

production, karena proses produksi dilakukan berdasarkan keinginan dan
kebutuhan konsumen dimana volume dan laju produksinya tinggi.

2.7.1.

Standar Mutu Bahan/ Produk
Pengecekan dan pengawasan oleh bagian Quality Control dilakukan

mulai dari bahan baku sampai produk jadi sehingga kualitasnya tetap terjaga.
PT. Central Proteina Prima mengeluarkan standar mutu bagi pakan
udang dari segi ukuran, kandungan protein, lemak, kadar air dan serat.

Universitas Sumatera Utara

V-49

2.7.2.

Bahan yang Digunakan
Ikan dan udang merupakan hewan yang sangat menguntungkan untuk

peternakan, karena merupakan makanan yang bergizi tinggi sehingga selalu di cari
sebagai bahan untuk lauk-pauk. Untuk memproduksi pakan ini, perusahaan
mengolah berbagai bahan baku serta bahan-bahan tambahan lainnya sehingga
menghasilkan makanan yang berkualitas.
Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan makanan ini harus
senantiasa di jaga agar jangan sampai rusak dan perlu pengawasan yang cermat,
sehingga tidak akan mengecewakan pembelinya. Adapun bahan-bahan yang
diperlukan diperoleh dari dalam dan luar negeri.

2.7.2.1. Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam proses produksi
dan berperan penting dalam penentuan mutu produk dengan komposisi persentase
yang tinggi dan merupakan bahan yang membentuk bagian integral dari suatu
produk jadi. Bahan baku yang digunakan adalah:
1.Jagung
Jagung atau Corn Yellow merupakan sumber energi yang baik karena
mengandung zat karbohidrat dengan persentase yang tinggi dan zat
protein.Jenis jagung yang digunakan pada PT. Central Proteina Prima
dibedakan atas jagung lokal dan juga jagung impor.

Universitas Sumatera Utara

V-50

2. Dedak
Dedak yang digunakan dibedakan atas dua jenis yaitu dedak beras dan dedak
gandum.Dedak beras dibedakan atas dua jenis yaitu dedak halus dan dedak
kasar. Dedak halus merupakan kulit ari beras yang diperoleh dari proses
penyosohan beras. Sedangkan dedak kasar merupakan hasil hancuran
padi.Pada dedak gandum yang digunakan adalah whaet pollard, yaitu dedak
yang berasal dari kulit ari gandum.
3. Bungkil kacang kedelai disebut juga Soya Bean Meal (SBM). SBM
mengandung nilai protein yang tinggi, karena didalamnya terkandung asam
amino lisin, yaitu asam amino yang paling essensial diantara asam-asam
amino yang lainnya.
4. Tepung ikan
Tepung ikan merupakan hasil dari pengolahan ikan yang diolah menjadi
tepung.Kandungan tepung ikan meliputi protein, lemak dan juga kalsium.
5. Tepung daging dan tulang disebut juga Meat Bone Meal (MBM).
Tepung daging dan tulang merupakan hasil pengolahan dari daging yang
diolah menjadi tepung. MBM ini mengandung protein, lemak dan juga
kalsium.
6. Tepung terigu digunakan sebagai sumber karbohidrat bagi udang.
7. Tepung cumi-cumi merupakan sumber protein dan lemak, serta pembangkit
selera makan udang.

Universitas Sumatera Utara

V-51

2.7.2.2. Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang dibutuhkan guna menyelesaikan
suatu produk, tetapi pemakaiannya sangat sedikit atau cukup kompleks yang dapat
mempengaruhi kualitas produk. Adapun bahan tambahan yang digunakan adalah:
1. Garam dan mineral, seperti sodium, pig minera, dan poultry mineral
2. Vitamin, seperti lysine, luprosi, dan finase
3. Minyak nabati, seperti canola oil, dan palm oil
4. Zat aditif, seperti tapioca
5. Bahan liquid, seperti rhodimet dan choline Cl

2.7.2.3. Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan yang tidak tampak dalam produk jadi.
Tetapi hanya menolong proses produksi agar berjalan dengan lancar dan
digunakan sebagai pelengkap produk saja. Adapun bahan penolong yang
digunakan adalah:
1. Solar sebagai bahan bakar.
2. Air.
3. Karung plastik sebagai pembungkus produk.
4. Benang jahit digunakan untuk menjahit karung.
Digunakan sebagai pengikat/penutup karung plastik setelah diisi dengan pakan
ternak.

Universitas Sumatera Utara

V-52

5. Stiker atau cap pabrik.

2.7.3.

Uraian Proses Produksi
Proses pembuatan makanan udang oleh PT. Central Proteina Prima

dilkukan dengan dua line produksi. Adapun tahapan-tahan proses dalam
memproduksi makanan udang adalah:
1.

Penuangan (Intake)
Penuangan bahan dilakukan secara manual melalui intake I dan intake II.
Bahan baku yang halus seperti tepung terigu dan remix (dust) yang
merupakan sisa hasil pengayakan pellet yang kasar (undersize)dituang pada
intake I, sedangkan bahan baku yang kasar seperti tepung ikan, bungkil
kacang kedelai, tepung kepala udang, dan tepung cumi-cumi dituang pada
intake II.
Bahan baku yang digunakan pada intake II di bawa ke bucket elevator
(tabung lift) setinggi 28,8 meter dengan chain conveyor(lantai konveyor).
Dari bucket elevator (tabung lift) dengan menggunakan pipa gravitasi, bahan
baku ini masuk kedalam drum siever(tempat penyaringan)untuk dibersihkan
kotoran-kotoran, kemudian masuk ke spout magnet yang berguna untuk
menangkap besi dan logam-logam lain yang tercampur kedalam bahan.
Bahan baku ini kemudian dibawa ke penempatan sementra(rotary
distributor)dengan screw conveyor (sekrup konveyor) untuk selanjutnya
diisikan pada tempat(bin)penampungan bahan baku.

Universitas Sumatera Utara

V-53

Bahan baku yang dituangkan pada intake I langsung dibawa ke bucket
elevator (tabung lift) setinggi 17,5 meter dengan chain conveyor(lantai
konveyor)dan kemudian masuk kedalam spout magnet dengan menggunakan
pipa gravitasi. Bahan baku ini dibawa ke rotary distributor dengan screw
conveyor (sekrup konveyor) lalu diisikan ke tempat(bin)penampungan.
Tempatpenampungan bahan baku ada 12 buah dengan kapasitas masingmasing 4 ton. Masing-masing bahan baku yang terdapat pada chain
conveyor(lantai konveyor)penampungan ditimbang secara otomatis sampai
menunjukkan berat dua ton. Kemudian campuran bahan baku yang ditimbang
dibawa dengan screw conveyor (sekrup konveyor) ke bin vertical mixer
(tempat penyampuran memanjang keatas) untuk selanjutnya dilakukan proses
pengadukan. Tenaga kerja pada bagian aktivitas penuangan berjumlah 12
orang.
2.

Pengadukan I
Campuran bahan baku seberat dua ton diaduk pada vertical mixer, yang
berguna untuk mencampur bahan dari kedua intake (penuangan) agar
tercampur rata. Waktu pengadukan dilakukan selama 10 menit. Setelah 10
menit, slide bin mixer dibuka dan hasil pengadukan dibawa melalui screw
conveyor (sekrup konveyor), bucket elevator (tabung lift), pipa gravitasi ke
hammer mill (mesin penggilingan) untuk selanjutnya dilakukan proses
penggilangan.

3.

Penggilingan

Universitas Sumatera Utara

V-54

Proses penggilingan dilakukan dengan hammer mill. Hasil penggilingan
dibawa ke bucket elevator (tabung lift) setinggi 17,5 meter dengan pipa
gravitasi kemudian dimasukkan ke mesinautomixer untuk dilakukan proses
penghalusan lebih lanjut. Tenaga kerja pada bagian penggilingan berjumlah 6
orang.
4.

Penghalusan
Hasil penggilingan kemudian dihaluskan lagi dengan mesinautomixer, yang
berguna untuk membuat hasil gilingan lebih homogen dan lebih halus lagi
sehingga bisa melewati ayakan 60mesh. Hasil penghalusan ini selanjutnya
dibawa ke pengayakan dengan bucket elevator(tabung lift).

5. Pengayakan
Pada proses pengayakan adonan campuran bahan baku diayak dengan
menggunakan jala 60mesh. Hasil ayakan tersebut dimasukkakan ke bin mixer
horizontal(tempat penyampuran memanjang), sedangkan sisa ayakan
(oversizer) di bawa ke hammer mill untuk dilakukan proses penggilingan
kembali (regerinding) sampai melewati ayakan 60 mesh. Hasil ayakan
dibawa ke bin mixer horizontal (tempat penyampuran memanjang) diaduk.
Tenaga kerja pada bagian pengayakan berjumlah 6 orang.
6. Pengadukan II
Pada mesin bin mixer selanjutnya dituangkan bahan-bahan tambahan seperti
minyak ikan, ikan segar, (ikan giling), obat-obatan serta vitamin dan mineral
yang sudah ditimbang terlebih dahulu dilaboratorium dengan ketentuanketentuan menurut komposisi yang telah ditetapkan. Selanjutnya, campuran

Universitas Sumatera Utara

V-55

ini di aduk sampain rata dengan mesinhorizontal mixer selama 15 menit.
Kemudian pintu mesinslide di buka dan hasil adonan ditampung pada hopper
(penampungan sementara), kemudian adonan dibawa ke bucket elevator
(tabung lift) setinggi 27,5 meter adonan masuk ke penampungan bin pellet
untuk dilakukan pembutiran melalui pipa gravitasi.
7. Pembutiran
Adonan campuran yang berada padapenampunganbin pellet di bawa ke mesin
conditioner (pelembutan) dengan mesinscrew feeder untuk dipanaskan
dengan steam (uap) dari mesinboiler. Pemanasan ini bertujuan untuk
memudahkan proses pembutiran. Steam (uap) yang dimasukkan kedalam
mesinconditioner suhunya berkisar antara 70-800C. Tekanan steam (uap)
diatur dengan regulator system yang berkisar antara 4-5,2 kg/m2. Adonan
kemudian dimasukkan ke mesin pellet mill melalui mesinscrew feeder untuk
menghasilkan pellet. Tenaga kerja bagian pembutiran berjumlah 6 orang
8.

Pematangan
Pellet yang dihasilkan dari mesin pellet mill selanjutnya dibawa ke holding
bin (tempat pengerasan) dengan screw conveyor(sekrup konveyor) untuk
dilakukan proses pematangan lebih lanjut. Proses ini dilakukan dengan suhu
800C selama ± 45 menit. Tujuan proses pematangan ini adalah agar butiran
pellet yang dihasilkan matang sampai kedalam (bahan sekedar matang
dipinggirannya saja) serta agar kadar air pellet yang berkisar 15%.
Selanjutnya pellet ini akan dimasukkan ke mesindryer (pengeringan) dengan
conveyor untuk dilakukan proses pengeringan.

Universitas Sumatera Utara

V-56

9. Pengeringan
Pellet yang keluar dengan kadar air 15 % masuk ke pengeringan melalui
rotary yang diputar oleh electromotor. Proses pengeringan dilakukan dengan
dua tingkat, yaitu drier A dan B. Steam (uap)dialirkan dari boiler dengan
tekanan berkisar 5 kg/m2, suhu maksimum drier 1250C. Udara panas dalam
drier dihisap dengan menggunakan blower.
Setelah melewati drier A, pellet dimasukkan ke drier B dengan rotary feeder,
yang mana proses dalam drier B sama dengan drier A. Jumlah kadar air yang
berkurang mencapai 6 - 8 % setiap kali pengeringan dengan lama waktu
berkisar antara 20 - 25 menit. Selanjutnya pellet yang telah dikeringkan
dibawa

ke

mesin

pendingin

(cooler)

dengan

mengunakan

screw

conveyor(sekrup konveyor) Tenaga kerja bagian pengeringan berjumlah 6
orang.
10. Pendinginan
Proses pendinginan dilakukan dengan menghembuskan udara panas dan
dihisap oleh blower melalui double cyclone (angin dua kali lipat) dan air
lock(pengunci udara). Didalam cooler (pendingin) ditempakan blower pada
setiap tingkat untuk mnyemprotkan udara dingin.Pellet yang keluar dari
cooler diangkat kepengayakan melalui bucket elevator setinggi 25 meter,
dengan pipa gravitasi dimasukkan ke pengayakan.
11. Pengayakan pellet
Proses pengayakan ini digunakan untuk memisahkan pellet yang oversize
dengan yang berukuran undersize (terlalu kecil). Disesuaikan dengan ukuran

Universitas Sumatera Utara

V-57

yang diinginkan.Pellet yang oversize dibawa kemesin penghancuran
(crumble) sedangkan yang undersize ditampung didalam goni sebagai remix
(digun/akan sebagai bahan baku lagi).
Pellet hasil pengayakan dibawa ke bin packing (tempat pengemasan) melalui
pipa gravitasi. Apabila bin packing(tempat pengemasan) telah penuh, slide
terbuka secara otomatis, kemudian pellet masuk ke mesindust seperator
untuk dibersihkan dari abu. Udara dihembuskan dari blower yang
mengakibatkan pellet turun ke bawah (kedalam bin timbangan) sedangkan
abu naik dihisap blower melalui double cyclone. Tenaga kerja bagian
pengayakan pellet berjumlah 6 orang.
12. Penghancuran (crumbeling)
Sisa ayakan yang oversize dibawa ke bin crumble dengan bucket elevator
setinggi 24 meter. Proses penghancuran ini hanya dilakukan pada line dua.
Dari bin crumbler, dengan menggunakan rotary distributor, sisa ayakan
dibawa kemesin crumbler. Pellet hasil ayakan yang oversize dihancurkan
dengan mesin penghancur (crumble machine) yang berguna untuk membuat
makanan udang yang kecil yang disesuaikan dengan nomor pakan yang
diinginkan.
Crumble hasil pengayakan dibawa dengan chain conveyor dan bucket
elevator ke pengayakan untuk memisahkan crumbler dengan tepung yang
terjadi akibat proses penghancuran. Bentuk tepung ini kemudian dibawa
kembali ke proses pembutiran dengan menggunakan bucket elevator.

Universitas Sumatera Utara

V-58

Jenis crumbler dicurahkan ke bin packing melalui pipa gravitasi untuk
dilakukan proses pengarungan (pengemasan). Apabila bin packing telah
penuh, slide terbuka otomatis, lalu crumbler masuk masuk ke dust separator
untuk dibersihkan dari abu. Udara dihembuskan dari blower yang
menagkibatkan crumbler turun kebawah (ke dalam bin timbangan) sedangkan
abu dihisap naik oleh blower melalui double cyclone.
13. Pengemasan
Produk jadi crumbler dan pellet yang berada dalam bin timbangan dicurahkan
kedalam karung palstik sambil ditimbang secara otomatis, dengan berat netto
25 kg. Setelah pengarungan, produk jadi dibawa ke penjahitan karung melalui
belt conveyor.Penjahitan karung dilakukan dengan mesin jahit karung (sewing
machine).Selanjutnya produk jadi yang telah selesai dijahit diangkut ke
gudang produk jadi dengan menggunakan forklift.Tenaga kerja pada bagian
pengemasan berjumlah 12 orang.

2.8.

Mesin dan Peralatan

2.8.1.

Mesin
Mesin yang digunakan pada PT. Central Proteina Prima dapat dilihat

sebagai berikut:
1.

Mesin Penuangan (Intake)
Fungsi

: Sebagai penuangan bahan baku ke bin penampungan

Jumlah

: 2 unit

Merek

: TECO AEV BEC

Universitas Sumatera Utara

V-59

Putaran

: 1460 rpm

Daya

: 7,5 HP

Tegangan

: 380 Volt

Faktor Kerja

: 0,72

Kuat arus

: 12A

Kapasitas

: 14 ton/jam

2. Mesin Pengaduk Vertikal (Vertical Mixer)

3.

Fungsi

: Mengaduk campuran bahan baku dari kedua intake

Jumlah

: 2 unit

Merek

: STROMBERG 1505 - M

Putaran

: 1455 rpm

Daya

: 15 HP

Tegangan

: 380 Volt

Faktor Kerja

: 0,72

Kuat arus

: 23,6A

Kapasitas

: 4,6 ton/jam

Mesin Penggiling I (Hammer Mill I)
Fungsi

: Menggiling bahan baku yang kasar dari verticalmixer

Jumlah

: 2 unit

Merek

: IDAH

Putaran

: 2975 rpm

Daya

: 152 HP

Tegangan

: 380 Volt

Universitas Sumatera Utara

V-60

Faktor Kerja

: 0,81

Kuat arus

: 209,8A

Kapasitas

: 4 ton/jam

4. Mesin Penghalusan (Atomizer)
Fungsi

: Memperhalus hasil gilingan cam

Jumlah

: 2 unit

Merek

: COUNTERFLOW MATADOR

Putaran

: 1470 rpm

Daya

: 150 HP

Tegangan

: 380 Volt

Faktor Kerja

: 0,81

Kuat arus

: 209,8A

Kapasitas

: 3 ton/jam

5. Mesin Pengayakan Bahan Baku
Fungsi

: Mengayak adonan campuran bahan baku

Jumlah

: 2 unit

Merek

:ROTEX

Putaran

: 1450 rpm

Daya

: 5,5 HP

6. Mesin Konditioner (Conditioner Machine)
Fungsi

: Menambah kadar air pada campuran bahan

Jumlah

: 4 unit

Universitas Sumatera Utara

V-61

Merek

: ROC 55 831EC

Putaran

: 1450 rpm

Daya

: 20 HP

Tegangan

: 380 Volt

Faktor Kerja

: 0,74

Kuat arus

: 30,6A

Kapasitas

: 3,6 ton/jam

7. Mesin Pembutiran (Pellet Mill Machine)
Fungsi

: Membentuk adonan campuran bahan menjadi pellet

Jumlah

: 4 unit

Merek

: IDAH MACHINERY TAIWAN/PM SIL

Putaran

: 1450 rpm

Daya

: 125 HP

Tegangan

: 380 Volt

Faktor Kerja

: 0,84

Kuat arus

: 168,6A

Kapasitas

: 3,5 ton/jam

8. Mesin Pematangan (Holding Bin Machine)
Fungsi

: Mematangkan pellet sampai ke dalam

Jumlah

: 4 unit

Merek

: CPM 3000

Putaran

: 1450 rpm

Daya

: 125 HP

Universitas Sumatera Utara

V-62

Tegangan

: 380 Volt

Faktor Kerja

: 0,84

Kuat arus

: 168,6A

Kapasitas

: 3,5 ton/jam

9. Mesin Pengering (Dryer)
Fungsi

: Mengeringkan/menurunkan kadar air

Jumlah

: 8 unit

Merek

: YAMALOKE – HOREYWEL

Putaran

: 1445 rpm

Daya

: 10 HP

Tegangan

: 380 Volt

Faktor Kerja

: 0,7

Kuat arus

: 16,2A

Kapasitas

: 3 ton/jam

10. Mesin Pendinginan (Cooler Machine)
Fungsi

: Mendinginkan pellet yang keluar dari mesin pengering

Jumlah

: 2 unit

Merek

: CPM COOLER VERTICAL

Putaran

: 1450 rpm

Daya

: 12 HP

Tegangan

: 380 Volt

Faktor Kerja

: 0,84

Kuat arus

: 168,6A

Universitas Sumatera Utara

V-63

Kapasitas

: 2,8 ton/jam

11. Mesin Pengayakan Pellet
Fungsi

: Menyaring pellet sesuai dengan ukuran yang diinginkan

Jumlah

: 4 unit

Merek

: SIEMEN TEC 909

Putaran

: 1490 rpm

Daya

: 2,0 HP

Tegangan

: 380 Volt

Faktor Kerja

: 0,79

Kuat arus

: 2,9A

Kapasitas

: 3,5 ton/jam

12. Mesin Penghancur (Crumble Machine)
Fungsi

: Menghancurkan sisa pellet yang oversize menjadi crumble

Jumlah

: 1 unit

Merek

: CPM CRUMBLE

Putaran

: 1450 rpm

Daya

: 125 HP

Tegangan

: 380 Volt

Faktor Kerja

: 0,84

Kuat arus

: 168A

Kapasitas

: 4 ton/jam

13. Mesin Pengayakan Crumble
Fungsi

: Menyaring crumble sesuai ukuran yang diinginkan

Universitas Sumatera Utara

V-64

Jumlah

: 1 unit

Merek

: SIEMEN TEC 909

Putaran

: 1490 rpm

Daya

: 2,0 HP

Tegangan

: 380 Volt

Faktor Kerja

: 0,7

Kuat arus

: 2,9A

Kapasitas

: 3,5 ton/jam

14. Mesin Pengarungan Pellet
Fungsi

: Menimbang dan mengisi pellet ke dalam karung

Jumlah

: 2 unit

Merek

: ROTEX

Putaran

: 1400 rpm

Daya

: 0,5 HP

Tegangan

: 380 Volt

Faktor Kerja

: 0,93

Kuat arus

: 0,6A

Kapasitas

: 3,6 ton/jam

15. Mesin Pengarungan Crumble
Fungsi

: Menimbang dan mengisi crumble ke dalam karung

Jumlah

: 1 unit

Merek

: CRONOS RICHARDON A - 10

Putaran

: 1400 rpm

Universitas Sumatera Utara

V-65

Daya

: 0,5 HP

Tegangan

: 380 Volt

Faktor Kerja

: 0,93

Kuat arus

: 0,6A

Kapasitas

: 3,6 ton/jam

16. Mesin Penjahit Karung
Fungsi

: Menjahit karung plastik menjadi kemasan produk jadi

Jumlah

: 3 unit

Merek

: NEW LONG

Daya

: 200 watt

Tegangan

: 220 Volt

Faktor Kerja

: 0,9

Kuat arus

: 1A

2.8.2.

Peralatan
Peralatan yang digunakan untuk mendukung kelancaran proses produksi adalah

sebagai berikut:
1.

Alat transportasi, yaitu peralatan yang digunakan untuk mengangkut bahan baku
maupun produk yang sudah menjadi makanan ternak. Adapun alat transportasi yang
digunakan adalah :
a. Chain Conveyor(lantai konveyor)
b.

Bucket Elevator

c.

Screw Conveyor(sekrup konveyor)

d.

Forklift

Universitas Sumatera Utara

V-66

e. Belt Conveyor
Digunakan untuk mengangkut hasil produksi yang telah dikarungkan ke mesin
jahit.
f.

Kereta Sorong
Digunakan untuk mengangkut bahan secara manual.

2.9.

Jam Kerja
Untuk mencapai kinerja yang baik, maka perusahaan harus mengatur jam kerja

bagi para karyawannya. Jumlah jam kerja pada PT. Central Proteina Prima adalah lima
hari kerja dalam seminggu (senin s/d jumat) untuk bagian produksi dan non produksi,
sedangkan untuk bagian keamanan bekerja setiap hari (senin s/d minggu). Ketentuan jam
kerja karyawan pada PT. Central Proteina Prima dibagi atas:
1. Satu shift untuk bagian non produksi (8 jam sehari), dengan perincian:
a. Pukul 08.00 - 12.00 WIB

Kerja Aktif

b. Pukul 12.00 - 13.00 WIB

Istirahat

c. Pukul 13.00 - 17.00 WIB

Kerja Aktif

2. Tiga shift untuk bagian produksi (24 jam sehari) dimana satu shift adalah 8
jam kerja dengan perincian:
a. Shift I : Pukul 08.00 - 16.00 WIB (1 jam istirahat)
b. Shift II : Pukul 16.00 - 00.00 WIB (1 jam istirahat)
c. Shift III : Pukul 00.00 - 08.00 WIB (1 jam istirahat)
3. Bagian keamanan (satpam) dibagi menjadi tiga kelompok dengan anggota tiap
kelompok berjumlah 3 orang dan dilakukan pergantian setiap 7 jam.

Universitas Sumatera Utara