Upaya Meningkatkan Kinerja Supply Chain Bahan Baku Pakan Udang Menjadi Green Supply Chain Dengan Metode ANP Pada PT. Central Proteina Prima, Tbk.

V-47

LAMPIRAN

Lampiran berikut ini untuk melanjutkan tabel yang ada pada pengolahan data
pada Tabel 5.4.1. sampai pada Tabel 5.5.4. Perhitungan ini dilakukan pada
Microsoft Excel dan salah satu contoh diambil pada kluster green distribution
berikut ini.
Tabel 1. Matriks Perbandingan Berpasangan Kluster Green Distribution
Responden 1
Green

Green

Procurement Manufacturing

Green

Reverse

Distribution


Logistic

Green Procurement

1

1/3

6

1/3

Green Manufacturing

3

1

8


¼

1/6

1/8

1

4

3

4

1/4

1

Green


Green

Green

Reverse

Distribution

Logistic

Green Distribution
Reverse Logistic
Responden 2

Procurement Manufacturing
Green Procurement

1


6

1/3

2

Green Manufacturing

1/6

1

1/3

2

Green Distribution

3


3

1

1/2

1/2

1/2

2

1

Green

Green

Green


Reverse

Distribution

Logistic

Reverse Logistic

Responden 3

Procurement Manufacturing
Green Procurement

1

5

1/7

1/4


1/5

1

1/5

1/2

Green Distribution

7

5

1

1/3

Reverse Logistic


4

5

3

1

Green Manufacturing

Sumber: Hasil Pengumpulan Data

I-64
Universitas Sumatera Utara

I-65

Keterangan: Dalam perbandingan berpasangan kluster green distribution pada
pembacaan tabel diatas kotak yang berwarna hijau bahwa penilaian oleh

responden 3 pada kriteria green procurement intensitas kepentingannya bernilai 5
bila dibandingkan dengan kriteria green manufacturing yang artinya kriteria green
procurement essensial atau sangat penting dibandingkan dengan kriteria green
manufacturing.
Cara perhitungan Consistency Ratio (CR) untuk matriks banding
berpasangan cluster green manufacturing ditampilkan sebagai berikut:
7.

Menghitung rata-rata pembobotan dengan cara menghitung rata-rata
geometrik. Rata-rata geometrik dihitung dengan rumus:

Contoh untuk perhitungan rata-rata geometrik untuk perbandingan
berpasangan antar kluster green procurement dengan kluster green
distribution penilaian ketiga responden pada Tabel 1. diatas (yang berwarna
kuning):

Hasil perhitungan rata-rata geometris untuk matriks banding berpasangan
kluster green distribution ditampilkan pada Tabel 2.

Universitas Sumatera Utara


I-66

Tabel 2. Perhitungan Rata-Rata Geometrik untuk Perbandingan Kluster
Green Distribution
Green

Green

Green

Reverse

Procurement

Manufacturing

Distribution

Logistic


Green Procurement

1,0000

2,1544

0,6586

0,5503

Green Manufacturing

0,4642

1,0000

0,8110

0,4642

Green Distribution

1,5183

1,2331

1,0000

0,8736

Reverse Logistic

1,8171

2,1544

1,1447

1,0000

TOTAL

4,7996

6,5420

3,6143

2,8881

Sumber: Hasil Pengolahan Data

8.

Kemudian hitung matriks normalisasi dan jumlah bobot parsial yaitu dengan
masing-masing elemen kolom dibagi dengan jumlah kolom masing-masing.
Contoh pada kotak yang berwarna kuning:
jumlah rata-rata geometrik pada kluster green procurement
Matriks normalisasi =
total jumlah kluster pada kolom green distribution

0,6586
=
3,6143
= 0,1822
Perhitungan matriks normalisasi dan bobot parsial kluster green distribution
dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Matriks Normalisasi dan Bobot Parsial
Green

Green

Green

Reverse

Bobot

Procurement

Manufacturing

Distribution

Logistic

Parsial

Green Procurement

0,2084

0,3293

0,1822

0,1906

0,2276

Green Manufacturing

0,0967

0,1529

0,2244

0,1607

0,1587

Green Distribution

0,3163

0,1885

0,2767

0,3025

0,2710

Reverse Logistic

0,3786

0,3293

0,3167

0,3463

0,3427

TOTAL

1,0000

1,0000

1,0000

1,0000

1,0000

Universitas Sumatera Utara

I-67

Bobot parsial diperoleh dari rata-rata setiap baris pada tiap kluster.
Contoh (Pada kotak yang berwarna kuning):
0,2084+ 0,3293+ 0,1822+ 0,1906
Bobot parsial green procurement =
4
=

9.

0,2276

Menghitung rasio Konsistensi =
(Matriks Perhitungan Rata-rata Geometrik) x (Vektor Bobot Tiap Baris)

10.

1,0000

2,1544

0,6586

0,5503

0,4642

1,0000

0,8110

0,4642

0,2276
X

0,9365

0,1587

1,5183

1,2331

1,0000

0,8736

0,2710

1,8171

2,1544

1,1447

1,0000

0,3427

0,6432
=

1,1116
1,4084

Menghitung Konsistensi Vektor =
(Rasio Konsistensi : Vektor bobot tiap baris)
0,9365

0,2276

0,6432
1,1116

0,1587
:

0,2710

1,4084

11.

4,1146
4,0536
=

0,3427

4,1020
4,1094

Menghitung rata-rata entri ( λ maks )
n

λmaks =

∑ KonsistensiVektor

λmaks =
12.

i =1

n

4,1146 + 4,0536 + 4,1020 + 4,1094
= 4,0949
4

Menghitung Consistency Index (CI)

Universitas Sumatera Utara

I-68

Tabel 4. Daftar Indeks Random Konsistensi (RI)

n

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

RI 0,00 0,00 0,58 0,90 1,12 1,24 1,32 1,41 1,45 1,49 1,51 1,48 1,56 1,57 1,59

7.

Menghitung Consistency Ratio (CR)

CR =

CI
Random Consistency Index

Universitas Sumatera Utara