Mendidik Anak dengan Kasih Sayang

Mendidik Anak dengan Kasih Sayang
Ada berita menarik sepulang saya dari shalat dhuzur di mesjid ikhwanul
Muslimin, Air Tawar Barat, Padang, Sumatera Barat, Indonesia, Asia
Tenggara, Asia, Bumi, Gugusan Bima Sakti (Haaha, sory, kepanjangan.)
Ada seorang anak yang bernama sundari. Kira-kira umurnya 6 tahun.
Sebelumnya saya sempat bertemu dengan surdani beberapa minggu
yang lalu.
Perta kali bertemu dia menampakkan wajah iseng ala anak-anak yang
menggertak semua orang baru yang dia temui, Sontak saya tertawa
melihat ekspresinya.
Melihat ekspresi itu, saya ikut-ikutan memasang wajah iseng. Haha
Tadi saya juga bertemu dengan sundari kecil, tapi kali ini saya mencoba
untuk tersenyum dengan anak gadis itu.
Ternyata kali ini respon dari sundari mulai berbeda.
Sundari kecil sepertinya mulai terkesima dengan senyuman kecil yang
saya berikan. Hal ini terlihat dari ekspresi malu-malu ala anak-anaknya.
Sundari yang sedang melahap cemilanpun mulai membagi makanannya
kepada saya.
Dan anda tahu apa yang terjadi.? Sundari yang awalnya iseng
menggertak semua orang yang lewat, mendadak mulai berubah mulai
mau berbagi makanan dan sedikit lebih menyapa orang yang

ditemuinya. 
Dari sana saya dapat suatu hikmah, dunia anak-anak memang penuh
kelucuan, iseng dan kenakalan. Namun untuk mengarahkan mereka
menjadi lebih baik, kita butuh suatu formula yaitu kasih sayang.
Dengan kasih sayang, senakal apapun anak tersebut akan luluh dan
Insya Allah mau kita didik dan arahkan.
_ “Setiap anak memang unik, ketika anda memberikan perhatian yang
tulus kepada anak, saat itu juga anda menjadi magnet bagi anak” ‘LUKO”