sejarah perkembangan islam di dunia dan (1)

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam merupakan sebuah dienullah yang diajarkan kepada umat manusia melalui perantara Nabi
Muhammad SAW.
Islam diperjuangkan mati-matian oleh Rasulullah dan kemudian diikuti oleh pengikut-pengikutnya,
kemudian oleh umat manusia yang lain. Mereka rela mengorbankan apa saja bahkan nyawa sekalipun,
demi tegaknya Islam.
Perkembangan Islam sangatlah pesat namun tidak mudah. Islam berkembang melalui berbagai cara,
seperti dakwah, peperangan, perdagangan, dan lain sebagainya.
Untuk mengetahui bagaimana keadaan Islam di belahan bumi yang lain, marilah kita simak uraian dalam
makalah ini.
B. Tujuan & Manfaat
1.

Menambah keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. ;

2.

Menambah kecintaan kepada Rasulullah Muhammad SAW. ;


3.

Menambah kebanggaan terhadap Islam ;

4.

Menamabh kepercayaan diri sebagai seorang muslim ;

5.

Menghargai perjuangan mujahid dan mujahidah ;

6.

Mengetahui perkembangan Islam saat ini.

BAB II
PERKEMBANGAN ISLAM DI DUNIA
A. Sejarah Singkat Perkembangan Islam di Dunia
Islam pertama kali berkembang di Mekkah dan Madinah serta wilayah Hijaz, semenanjung Arab. Jika

dilihat dari sisi kebudayaan dan peradaban, daerah ini sebenarnya tidak terlalu istimewa, apalagi jika
dibandingkan dengan peradaban Bizantium (Romawi Timur) dan Sassania (Persia) yang dominan pada
awal kemunculan dan perkembangan Islam. Namun, dalam waktu yang relatif singkat, kedatangan dan
penyebaran Islam telah mengangkat posisi Mekkah dan Madinah, serta jazirah Arab pada umumnya
sebagai tempat bermula dan berkembangnya peradaban Islam.
Wilayah kekuasaan Islam berkembang pesat pada masa Bani Ummayah (41-133 H)/661-750 M), ekspansi
wilayahnya sampai ke Spanyol. Sementara itu, peradaban Islam mengalami pucak kejayaan pada masa
Bani Abbasiyah (132-656 H/750-1258 M). Masa pemerintahan yang lebih kurang 524 tahun, banyak
melahirkan tokoh-tokoh ilmuwan dan para filsuf yang sangat disegani.
Perkembangan Islam selanjutnya ke pelosok penjuru dunia tidak dilakukan melalui penaklukan wilayah,
seperti pada masa Bani Umayyah. Namun, ajaran Islam disebarkan melalui jalur dakwah yang halus,
bijaksana dan menarik, yang disampaikan oleh para ulama ke berbagai belahan dunia. Penyebaran Islam
melalui dakwah inii sesuai dengan firman Allah SWT dalam Q.S. An-Nahl(16) : 125 “Serulah (manusia)
kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan
cara yang baik. Sesungguhnya Rabbmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya
dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk”

Profesi para ulama tersebut bermacam-macam misalnya pedagang, tokoh pemerintahan, bahkan
intelektual muslim, terutama pada masa-masa sekarang. Penyebaran Islam oleh kaum intelektual muslim
misalnya dilakukan oleh Prof. Ismail Al-Furuqi (wafat 1986) dan Prof. Wazlur Rahman (wafat 1988) di

Amerika Serikat. Mereka berdua mengkaji tentang Islamisasi ilmu pengetahuan dan mendirikan Institut
International pemikiran Islam tahun 1981. Penyebaran Islam melalui kaum intelektual muslim ini terbukti
sangat besar pengaruhnya di Amerika Serikat.
Faktor lain yang mendorong perkembangan Islam di seluruh dunia adalah ajaran Islam itu sendiri, yaitu :
1. Islam merupakan agama fitrah, artinya ajaran Islam tidak ada yang bertentangan dengan hati nurani
manusia, tidak memberatkan dan tidak membebani. Allah SWT sama sekali tidak menjadikan sedikit pun
kesulitan bagi umat manusia dalam hal agama (Q.S Al-Hajj(22):78). “Dan berjihadlah kamu pada jalan
Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan
untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah
menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini, supaya
Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka
dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah
Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik- baik Penolong”. Allah menghendaki
kemudahan untuk seluruh hamba-Nya dan tidak menghendaki kesukaran bagi mereka (Al-Baqoroh (2) :
185)” (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan
(permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu
dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri
tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau
dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang
ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak

menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu
mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.
2.

Islam sebagai agama rasional, baik dalam akidah, ibadah dan akhlak

3. Islam sebagai agama yang mendorong kemajuan, pedoman hidup yang sempurna dan sebagai bagi
seluruh alam.
B. Perkembangan Islam di Benua Asia
1. India(12-18,4% 135,583,938 - 151,402,065 jiwa)
Menurut analisa data jumlah pemeluk agama-agama yang ada di India, yaitu Hindu, Budha, Kristen, Sikh
dan Islam, maka di antara agama tersebut agama Islam adalah agama yang paling pesat pertumbuhannya.
Jumlah umat Islam ada sekitar 13.4% dari populasi penduduk India, atau sekitar 138 juta orang menurut
data sensus tahun 2001. Tetapi banyak pihak yang menyatakan data sensus tersebut tidaklah akurat,
contohnya ketika wawancara di salah satu koran India, The Hind Newspaper, KM Yusuf, seorang hakim
dari pengadilan tinggi Calcutta, mengatakan jumlah sebenarnya dari persentase umat Islam di India
adalah sampai 20%.
Dan contoh lain yang menyatakan data sensus tersebut tidaklah akurat adalah pernyataan Hindutva
Groups yang mengklaim mereka memiliki laporan bahwa Populasi Muslim sudah mencapai 30%.
Data statistik ini menunjukan di antara tahun 1991 sampai tahun 2001 jumlah pemeluk Hindu menurun

drastis, berbeda dibandingkan data tahun 1981 dan 1991 jumlah umat Islam masih sedikit, itu pun
termasuk di wilayah Jammu dan Kashmir.
Umat Islam dalam satu dekade terakhir ini menunjukan pertumbuhan yang pesat sekali membuat mediamedia di India memperingatkan pemerintah untuk menyetop pertumbuhan umat Islam yang laju ini. Jika
tidak diperkirakan tahun 2040 mayoritas penduduk India adalah Muslim. Ini terbukti sekarang ini di
rumah rumah orang Islam mempunyai banyak anak, fakta dilapangan menunjukan satu keluarga muslim

diperkirakan rata-rata mempunyai lebih dari tiga anak. Sedangkan keluarga Hindu rata rata kurang dari
tiga anak.
Fakta kedua yang menjadikan penyebab bertambahnya umat Islam adalah banyak orang Hindu atau dari
agama lain yang masuk Islam. Sementara tidak pernah ditemui laporan seorang Muslim yang murtad di
wilayah negara tersebut. Hal ini disebabkan kuatnya usaha dakwah di tanah India dan banyaknya
rombongan dakwah yang bergerak di seluruh India. Sehingga orang Islam yang tinggal di pedalaman pun
tetap terjaga agamanya dan suasana agama tetap hidup dipedalaman sehingga tidak ada orang Islam yang
murtad.
Sekarang India a dalalah negara ke-3 yang mempunyai penduduk beragama Islam terbanyak di dunia
setelah Indonesia dan Pakistan. Dan diperkirakan di atas tahun 2040 India akan menjadi kekuatan baru
Islam yang terbesar di dunia.
2. Pakistan(96-97% 158,152,247 - 159,799,666 jiwa)
Pakistan terletak di Asia Selatan, berbatasan dengan Iran di Barat, Afganistan di Barat Laut, India di
Tenggara, Jammu dan Kashmir di Timur Laut, dan Laut Arab di Selatan. Umat Islam di Pakistan

berjumlah 97 % dari seluruh jumlah penduduk. Ibukota Pakistan adalah Islamabad, dan satuan mata
uangnya adalah Rupe. Pakistan merupakan salah satu negara yang mempunyai peranan penting dalam
sejarah dan perkembangan Islam. Hal ini disebabkan antara lain karena Pakistan telah berjasa dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan dan filsafat, serta berhasil melahirkan sejumlah lembaga pengkajian
Islam dan intelektual Muslim bertaraf internasional. Di Pakistan telah berdiri beberapa perguruan tinggi
seperti :
§ Universitas Baluchistan
§ Universitas Pertanian Faisalabad
§ Government College Lahore
§ Universitas Punjab Lahore
Selain itu, di Pakistan juga telah didirikan beberapa lembaga pengkajian ilmu-ilmu Islam seperti :
§ Yayasan Ilmu Pengetahuan Pakistan
§ Akademi Ilmu-Ilmu Pengetahuan Pakistan
§ Pakistan Philosophical Congress
§ International Academic Islamic Philosophical Association
§ International Iqbal Forum Lahore
§ Academic Center Lahore
§ West Pakistan Urdu Academy Lahore
Budaya keilmuan di Republik Islam Pakistan, telah melahirkan sejumlah ilmuwan Muslim yang bertaraf
Internasional, antara lain :

§ Muhammad Iqbal (1873 - 1938)
§ Abu A?lã al Maududi (1903 - 1979), tokoh pemikir yang cenderung ortodoks dan tradisional
§ M.M. Syarif (1893 - 1965), pendiri Pakistan Philosophical Congress, juga editor History of Muslim
Phylosophy, salah satu buku terbaik untuk sejarah filsafat saat ini
§ C.A. Qadir (lahir 1909), salah satu pendiri Pakistan Philosophical Congress dan penulis buku
Philosophy and Science in The Islamic World

§ Dr. Abdus Salam (lahir 1926), penerima hadiah nobel di bidang Fisika tahun 1979.
3. Afganisthan(99%, 31,571,023)
Awalnya Afganistan lebih dikenal dengan sebutan Khurasan. Pada tahun 1737 seorang penguasa di
Afganistan bernama Nadir Syah dapat menaklukkan seluruh Afganistan sebagai wilayah Afganistan
sekarang ini. Sepuluh tahun kemudian, pemerintahan tertinggi dipegang oleh Ahmed Khan menjadikan
daerah itu sebuah emirat yang berdiri sendiri. Pada tahun 1838 muncul ekspedisi, berikutnya pada tahun
1878 sampai dengan 1881. Mulai dari sini pecahlah perang antara Afganistan dan Inggris. Sesudah itu,
Afganistan menjadi semacam protektorat Inggris. Pada tahun 1925 Afganistan diumumkan sebagai
kerajaan yang netral. Pada tahun 1973 Raja Muhammad Zahir Syah yang memerintah sejak tahun 1933
digulingkan sepupunya Muhammad Daud yang mengumumkan Afganistan sebagai republik dan ia
menjadi presidennya yang pertama.
Orang-orang Afganistan sebagaimana orang-orang India dan Pakistan sangat giat mengadakan dakwah,
baik di dalam maupun di luar negeri. Salah seorang putra Afganistan yang namanya terkenal di seluruh

dunia ialah Jamaluddi Al-Afgani. Ia lahir di Hamadan (Afganistan) pada tahun 1838. Ia dikenal sebagai
ahli teologi, hukum, tawawuf, falsafah islam, sosiolog, dan dikenal pula sebagai peletak dasar
modernisasi islam. Sejak usia 17 tahun ia menjelajahi berbagai negara, antara lain India, Mesir, Persia,
Rusia, dan Turki.
Berdasarkan pemikirannya, ia ingin menggerakkan kebangkitan di kalangan umat islam, sehingga sering
terjadi ketidaksesuaian pemikiran antara Al Afgani dengan tokoh-tokoh keagamaan yang ortodoks.
Pemikiran Al Afgani banyak berpengaruh di Mesir. Di antara muridnya yang terkenal ialah Muhammad
Abduh. Al Agani meninggal di Istanbul (Turki) pada tanggal 9 Maret 1897.
Sebagaimana telah dikemukakan bahwa Islam menerangi kehidupan rakyat Afganistan sejak tahun 647
M, maka perkembangan seni budaya yang bercorak islam mengalami kemajuan yang cukup pesat.
Monumen-monumen abadi yang menunjukkan keberhasilan budaya islam di daerah Afganistan terdapat
beberapa tempat, baik yang berupa benteng-benteng menara, maupun tempat-tempat peribadatan. Salah
satu daerah wisata terkenal berada di Provinsi Balkh, daerah perbatasan dengan Rusia. Di daerah ini
terdapat banyak obyek wisata yang merupakan unsur keagamaan dengan seni arsitektur yang tinggi. Kota
Mizani Syarif (ibu kota Provinsi Balkh) banyak memiliki bangunan-bangunan kuno bernafaskan Islam,
antara lain Masjid Kwaja Pasa yang dibangun pada masa Sultan mahmud Al-Gazni (abad ke-10) dan
Masjid Biru sebagai masjid yang besar dan indah, beratap dan berlantai biru, serta mempunyai halaman
yang luas dan selalu disemarakkan dengan ribuan burung merpati putih.
4. Republik Rakyat China (RRC) (1,7% 22,827,778 jiwa)
Para ahli sejarah sepakat bahwa Islam masuk ke Tiongkok (Cina) pada awal abad pertama Hijriyah (abad

ke-7 M), tepatnya pada tahun 618 M, yakni pada masa pemerintahan Dinasti Tang (618-907 M). Pendapat
ini menyatakan pula bahwa Islam masuk ke Cina dibawa oleh sahabat yang bernama Sa’ad bin Abi
Waqqas dengan rombongannya yang berjumlah 15 orang. Islam masuk ke Cina melalui dua jalur utama,
jalur darat disebut dengan Jalur Sutera dan jalur laut melalui pelayaran yang disebut dengan Jalur Lada.
Sejarawan Kwantung mencatat kedatangan muslim pertama di Cina terjadi pada permulaan pemerintahan
dinasti Tang. Dalam catatan mereka disebutkan banyaknya orang asing dari kerajaan Annam, Kamboja,
Madinah dan beberapa negara lainnya datang ke Canton. Orang-orang asing ini menyembah langit dan
tidak menyembah patung, berhala, maupun gambar-gambar di tempat peribadatan mereka. Kerajaan
Madinah terletak di dekat India dan di kerajaan ini lahir agama orang-orang asing ini yang berbeda
dengan asal-usul agama Budha. Mereka tidak makan daging babi dan tidak pula minum arak. Kini para
pemeluk agama ini disebut Hui-Hui.
Kedatangan Islam ke Cina tercatat dalam kitab sejarah Chiu T’hang Shu yang menyebutkan bahwa Cina
pernah menerima kunjungan diplomatik dari orang-orang Ta Shih (Arab) yang diutus oleh Tan mi mo ni’
(Amirul Mukminin), yakni Khalifah Utsman bin Affan. Utsman menugaskan Sa'ad bin Abi Waqqas untuk
membawa ajaran Illahi ke daratan Cina. Utusan khalifah itu diterima secara terbuka oleh Kaisar Yung Wei

dari Dinasti Tang. Kaisar lalu memerintahkan pembangunan Masjid Huaisheng atau masjid Memorial di
Canton, masjid pertama di daratan Cina. Pada masa Dinasti Tang, Cina tengah mencapai masa keemasan
dan menjadi kosmopolitan budaya, sehingga dengan mudah ajaran Islam tersebar dan dikenal masyarakat
Tiongkok.

Orang Cina mengenal Islam dengan sebutan Yisilan Jiao yang berarti 'agama yang murni' dan menyebut
Makkah sebagai tempat kelahiran Buddha Ma-hia-wu (Nabi Muhammad SAW).
Pada awalnya, pemeluk agama Islam terbanyak di Cina adalah para saudagar dari Arab dan Persia. Orang
Cina yang pertama kali memeluk Islam adalah suku Hui Chi. Sejak saat itu, pemeluk Islam di Cina kian
bertambah banyak. Ketika Dinasti Song berkuasa, umat Muslim telah menguasai industri ekspor dan
impor. Bahkan, pada periode itu jabatan direktur jenderal pelayaran secara konsisten dijabat orang
Muslim.
5. Singapura(15% 682,951 jiwa)
Islam di Singapura merupakan agama minoritas. Berdasarkan data pada 2008, sekitar 15 persen penduduk
Singapura yang jumlahnya 4.839.000 adalah Muslim. Mayoritas kelompok etnik Melayu di Singapura
memeluk Islam. Selain itu,pemeluk Islam meliputi kelompok etnik India dan Pakistan, juga sejumlah
kecilkelompok etnik Cina, Arab, dan Eurasia. Sekitar 17 persen muslimin Singapura berasal dari
kelompok etnik India. Kaum muslim di Singapura secara tradisi merupakan muslim Sunni yang
mengikuti mazhab Syafi’i. Sebagian muslim Singapura mengikuti mazhab Hanafi. Ada juga kelompok
muslim Syiah di Singapura.
Komposisi penduduk Melayu yang 14.1% adalah sama dengan 380.600 orang. Dilihat Pendidikan
Sekolah Menengah Atas 3.5% dan Pendidikan Tinggi 1.4%. Sedang apabila dilihat dari komposisi
pekerjaannya adalah: Bidang Teknik dan Professional9.7%; Bidang Administrasi dan Managerial 1.1%;
Ulama dan Guru Agama/ProfesiKeagamaan 15.4%; Sales dan Servis 14.0%: Pertanian dan Nelayan 0.3%;
Produksidan Relasi 13 57% dan lain-lain 2.5%. Mengenai partisipasi kerja antara laki-lakidan perempuan

adalah: laki-laki pekerja 78.3% dan wanita pekerja 47.3% (SharonSiddique, 1995:4). Dalam dua puluh
tahun, antara tahun 1970 sampai tahun 1990,menurut Sharon Siddique, telah terjadi perubahan yang
dramatis atas Muslim-Melayu Singapura.
6. Thailand(4,6% 2,993,135 jiwa)
Thailand biasa disebut juga Muangthai, atau Muangthai Risabdah, atau Siam, atau negeri gajah putih,
terletak di sebelah utara Malaysia, dan sering dilukiskan sebagai bunga yang mekar diatas sebuah
tangkai. Thailand berarti negeri yang merdeka, karena memang merupakan satu-satunya negeri di Asia
Tenggara yang tidak pernah dijajah oleh kekuasaan barat atau Negara lain. Di Thailand, negeri yang
mayoritasnya beragama Budha, terdapat lebih dari 10% penduduk muslim dari seluruh populasi penduduk
Thailand yang berjumlah kurang lebih 67 juta orang. Penduduk muslim Thailand sebagian besar
berdomisili di bagian selatan Thailand, seperti di propinsi Pha Nga, Songkhla, Narathiwat dan sekitarnya
yang dalam sejarahnya adalah bagian dari Daulah Islamiyyah Pattani. Dengan jumlah umat yang menjadi
minoritas ini, walau menjadi agama kedua terbesar setelah Budha, umat Islam Thailand sering mendapat
serangan dari umat Budha (umat Budha garis keras), intimidasi, bahkan pembunuhan masal. Islam berada
di daerah yang sekarang menjadi bagian Thailand Selatan sejak awal mula penyebaran Islam dari jazirah
Arab. Hal ini bisa kita lihat dari fakta sejarah, seperti lukisan kuno yang menggambarkan bangsa Arab di
Ayuthaya, sebuah daerah di Thailand. Dan juga keberhasilan bangsa Arab dalam mendirikan Daulah
Islamiyah Pattani menjadi bukti bahwa Islam sudah ada lebih dulu sebelum Kerajaan Thai.Dan lebih dari
itu, penyebaran Islam di kawasan Asia Tenggara merupakan suatu kesatuan dakwah Islam dari Arab, di
masa khilafah Umar Bin Khaththab. Entah daerah mana yang lebih dahulu didatangi oleh utusan dakwah
dari Arab, akan tetapi secara historis, Islam sudah menyebar di beberapa kawasan Asia Tenggara sejak
lama, di Malakka, Aceh (Nusantara), serta Malayan Peninsula termasuk daerah melayu yang berada di
daerah Siam (Thailand). Secara garis besar, masyarakat muslim Thailand dibedakan menjadi 2;
masyarakat muslim imigran (pendatang) yang berlokasi di kota Bangkok dan Chiang Mai ( Thailand
tengah dan utara), dan masyarakat muslim penduduk asli, yang berada di Pattani (Thailand selatan).

Tetapi dalam tatanan sosial, muslim Thailand mendapat julukan yang kurang enak, yaitu khaek
(pendatang, orang luar, tamu). Istilah ini juga digunakan untuk menyebut tamu-tamu asing atau imigran
lain.
Budha adalah agama terbesar di Thailand dan resmi menjadi agama kerajaan. Kehidupan Budha telah
mewarnai hampir seluruh sisi kehidupan di Thailand, dalam pemerintahan (kerajaan), sistem dan
kurikulum pendidikan, hukum, dan lain sebagainya. Namundapat agama-agama lain, diantaranya adalah
Islam, Kristen, Konghucu, Hindu dan Singh.
Dan Islam sendiri, setelah mengalami konflik yang berkepanjangan, akhirnya Islam di Thailand menemui
titik kemajuan. Pemerintah memahami betul bahwa upaya untuk menciptakan perdamaian dengan
kekuatan militer tidak membuahkan hasil, bahkan memperparah keadaan dan melahirkan perlawanan.
Sehingga akhirnya pemerintah, dalam hal ini kerajaan, memberi kesempatan bagi warga muslim untuk
beribadah dan menganut kepercayaan masing-masing. Bahkan, Raja Thailand juga menghadiri perayaan
acara dan hari-hari penting dalam Islam. Pemerintah juga memperbolehkan warga muslim Thailand untuk
menyelenggarakan pendidikan Islam. Kesempatan ini tidak dilewatkan oleh umat Islam untuk
mengembangkan pendidikan Islam disana. Proses pendidikan Islam di Thailand sudah mengalami
perkembangan dan kemajuan. Hal itu bisa kita lihat dari kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh beberapa
lembaga Islam. Seperti pengajian bapak-bapak dan ibi-ibu, TPA/TKA dan kajian mingguan mahasiswa
adalah beberapa kegiatan rutin yang diadakan mingguan. Masyarakat dan Pelajar Muslim Indonesia juga
mengadakan silaturrahim bulanan dalam forum pengajian Ngaji- khun, yang dilaksanakan di berbagai
wilayah di Thailand. Kabar baiknya, pemerintah membantu penerjemahan Al Quran ke dalam bahasa
Thai, juga membolehkan warga muslim mendirikan masjid dan sekolah muslim. Kurang lebih tercatat
lebih dari 2000 masjid , dan 200 sekolah muslim di Thailand. Umat islam di Thailand bebas mengadakan
pendidikan dan acara-acara keagamaan. Tidak hanya itu saja. Program pengembangan pendidikan Islam
di Thailand sudah mencapai level yang lebih dari sekedar nasional dan regional. Umat muslim Thailand
bekerjasama dengan beberapa lembaga pendidik- an negara lain, baik yang nasional maupun internasional
untuk mengadakan seminar internasional pendidikan Islam. Mereka me-ngirimkan kader-kadernya ke
berbagai universitas dunia, seperti Al Azhar Mesir dan Madinah. Dan juga beberapa universitas tanah air,
seperti UII, UIN, Universitas Muhammadiyah dan lainnya. Termasuk juga mengirimkan putra-putra
Thailand ke berbagai pesantren di Indonesia, termasuk Gontor. Pusat dakwah Islam terbesar di Bangkok
terletak di Islamic Center Ramkamhaeng. Hampir semua aktifitas keislaman mulai dari pengajian,
layanan pernikahan, serta makanan halal dapat ditemukan. Salah satu orang yang berjasa di bidang
sertifikasi makanan halal adalah Winai Dahlan (cucu dari KH Ahmad Dahlan), yang sudah puluh-an tahun
tinggal dan menjadi warga Thailand, yang menjabat sebagai direktur dari Halal Science Center di
Universitas Chulalongkorn, yang giat melakukan promosi mengenai makanan halal ke seluruh dunia.
7. Malaysia(60,4% 14,992,057 jiwa)
Azyumardi Azra menyatakan bahwa tempat asal datangnya Islam ke Asia Tenggara termasuk di Malaysia,
sedikitnya ada tiga teori. Pertama, teori yang menyatakan bahwa Islam datang langsung dari Arab
(Hadramaut). Kedua, Islam datang dari India, yakni Gujarat dan Malabar. Ketiga, Islam datang dari
Benggali (kini Banglades).[24] Sedangkan mengenai pola penerimaan Islam di Nusantara termasuk di
Malaysia dapat kita merujuk pada peryataaan Ahmad M. Sewang bahwa, penerimaan Islam pada
beberapa tempat di Nusantara memperlihatkan dua pola yang berbeda. Pertama, Islam diterima terlebih
dahulu oleh masyarakat lapisan bawah, kemudian berkembang dan diterima oleh masyarakat lapisan atas
atau elite penguasa kerajaan. Kedua, Islam diterima langsung oleh elite penguasa kerajaan, kemudian
disosialisasi-kan dan berkembang ke masyarakat bawah. Pola pertama biasa disebut bottom up, dan pola
kedua biasa disebut top down.[25] Pola ini menyebabkan Islam berkembang pesat sampai pada saat
sekarang di malaysia.
Pola pertama melalui jalur perdagangan dan ekonomi yang melibatkan orang dari berbagai etnik dan ras
yang berbeda-beda bertemu dan berinteraksi, serta bertukar pikiran tentang masalah perdagangan, politik,
sosial dan keagamaan. Di tengah komunitas yang majemuk ini tentu saja terdapat tempat mereka
berkumpul dan menghadiri kegiatan perdagangan termasuk dirancang strategi penyebaran agama Islam
mengikuti jaringan-jaringan emporium yang telah mereka bina sejak lama. Seiring itu pola kedua mulai

menyebar melalui pihak penguasa dimana istana sebagai pusat kekuasaan berperan di bidang politik dan
penataan kehidupan sosial, dengan dukungan ulama yang terlibat langsung dalam birokrasi pemerintahan,
hukum Islam dirumuskan dan diterapkan, kitab sejarah ditulis sebagai landasan legitimasi bagi penguasa
Muslim.
Sisa-sisa peninggalan sejarah yang juga membuktikan perkembangan Islam di Malaysia dapat dilihat
sesudah abad ke sepuluh, pada abad ke-15 misalnya dan ketika itu Brunei masih bergabung dengan
malaysia, Salah satu sumber dari cina menyebutkan ada enam masjid di Malaysia dan ditemukan batu
nisan silsilah keturunan raja-raja Brunei. Sultan Brunei ketika itu adalah Abdul Djalil Jabar tahun 1660,
isterinya adalah putri sultan Sukadana dari Sambas. Kemudian pada tahun 1852 ada masjid jami dibangun
di daerah Kucing, pada tahun 1917 dibangun madrasah di Malaysia yang disebut Madrasah AlMursyidah[26]. Fakta-fakta sejarah ini mengindikasikan bahwa Islam di Malaysia terus mengalami
perkembangan yang ditandai dengan perkembangan ilmu pengetauan dan pendidikan Islam semakin
mengalami kemajuan.
Memasuki awal abad ke-20, bertepatan dengan masa pemerintahan Inggris, urusan-urusan agama dan
adat Melayu lokal di Malaysia di bawah koordinasi sultan-sultan dan hal itu diatur melalui sebuah
departemen, sebuah dewan ataupun kantor sultan. Setelah tahun 1948, setiap negara bagian dalam
federasi Malaysia telah membentuk sebuah departemen urusan agama. Orang-orang muslim di Malaysia
juga tunduk pada hukum Islam yang diterapkan sebagai hukum status pribadi, dan tunduk pada yurisdiksi
pengadilan agama (mahkamah syariah) yang diketua hakim agama. Bersamaan dengan itu, juga ilmu
pengetahuan semakin mengalami perkembangan dengan didirikannya perguruan tinggi Islam dan
dibentuk fakultas dan jurusan agama.[27] Perguruan tinggi kebanggaan Malaysia adalah Universitas
Malaya yang kini kita kenal Universistas Kebangsaan Malaysia.
Memasuki masa pasca kemerdekaan, jelas sekali bahwa pola perkembangan Islam tetap dipengaruhi oleh
pihak penguasa (top down). Sebab, penguasa atau pemerintah Malaysia menjadikan Islam sebagai agama
resmi negara. Warisan undang-undang Malaka yang berisi tentang hukum Islam yang berdasarkan konsep
Qur’aniy berlaku di Malaysia.
Di samping itu, ada juga undang-undang warisan Kerajaan Pahang diberlakukan di Malaysia yang di
dalamnya terdapat sekitar 42 pasal di luar keseluruhan pasal yang berjumlah 68, hampir identik dengan
hukum mazhab Syafii.[28] Pelaksanaan undang-undang yang berdasarkan Alquran, dan realisasi hukum
Islam yang sejalan dengan paham Syafii di Malaysia sekaligus mengindikasikan bahwa Islam di negara
tersebut sudah mengalami perkembangan yang signifikan.
Dengan adanya proses islamisasi di Malaysia yang memainkan peranan penting dalam mengembangkan
ajaran Islam adalah ulama atau pedagang dari jazirah Arab yang pada tahun 1980-an Islam di Malaysia
mengalami perkembangan dan kebangkitan yang ditandai dengan semaraknya kegiaan dakwah dan kajian
Islam oleh kaum itelektual dan menyelenggarakan kegiatan intenasional yaitu Musabaqah ilawatil AlQur’an yang selalu diikuti qari qariah Indonesia[29]. Selain tersebut perkembangan Islam di Malaysia
makin bertambah maju dan pesat, dengan bukti banyaknya masjid-masjid yang dibangun, juga terlihat
dalam penyelenggaraan jamaah haji yang begitu baik. Sehingga dapat dikatakan bahwa perkemabangan
Islam di Malaysia, tidak banyak mengalami hambatan. Bahkan, ditegaskan dalam konstitusi negaranya
bahwa Islam merupakan agama resmi negara. Di kelantan, hukum hudud (pidana Islam) telah
diberlakukan sejak 1992.
Namun demikian Malaysia yang menganut agama resmi Islam tetap menjamin agama-agama lain dan
oleh pemerintah diupayakan menciptakan ketentraman, kedamaian bagi masyarakat walaupun pemegang
jabatan adalah pemimpin-pemimpin muslim, tidak berarti Islam dapat dipaksakan oleh semua pihak,
sebagai konsekwensi semua masyarakat termasuk non muslim harus menghargai dan menjunjung tingi
konstitusi negara kebangsaan Malaysia.
8. Brunei Darussalam(94% 319,729 jiwa)
Agama Islam diperkirkan telah lama tersebar di Brunei. Pada tahun 1511, Melaka telah jatuh ketangan
Portugis. Mulanya Portugis menumpukan kepentingan wilayahnya kepada semenenjung Tanah Melayu

dan Selat Melaka. Tetapi pada tahun 1526, berikutan dengan tercapainya satu perjanjian perniagaan
dengan Brunei, Portugis telah membuka perniagaan di Brunei. Pada masa itu Brunei telah menjadi tempat
persinggahan para pedagang disepanjang lalulintas perkapalan Malaka dan Ternate.
Menurut riwayat china, pada 977, raja Puni telah menghantar utusannya ke China yang diketuai oleh Pu
Ya-li, qadhi Qasim dan Sheikh Noh. Ini membuktikan bahwa agama Islam sudah dipeluk oleh orang
berpengaruh di Brunei. Dalam sejarah China, dicatatkan bahwa pada 1370 Brunei atau Puni pada masa itu
rajanya bernama Ma-ha-mo-sya(sultan Mohammad Shah) telah menghantar utusan ke China dengan
membawa sepucuk surat menggunakan tulisan khat yang bentuknya sama dengan tulisan Huiku, tulisan
orang Islam keturunan Turki yang mendiami daerah Uighur.
Berdasarkan data diatas, dipercayai agama Islam telah masuk ke Brunei jauh sebelum tahun 1368.
Sesudah Awang Alak Baetatar(sultan Muhammad Syah), Islam barulah menjadi agama resmi bagi seluruh
Negara. Disebutkan juga oleh riwayat China bahwa utusan China, yang diketuai oleh seorang Islam
bernama Cheng Ho, yang datang ke Brunei pada 1405, mendapati bahwa di Brunei telah ada kerajaan
Islam dan keluarga raja tersebut disebutnya dengan sebutan “Pengiran”. Pengganti sultan Muhammad
Shah adalah Pateh Berbai yang setelah diangkat menjadi sultan bergelar sultan Ahmad. Menurut salasilah
raja-raja Brunei, sultan Ahmad kemudian digantikan oleh menantunya sultan Sharif Ali berasal dari Taif.,
seorang keturunan Nabi dari jalur Sayyidina Hasan. Beliau kawin denga putri sultan Ahmad bernama
Putri Rana Kesuma. Setelah sultan Ahmad wafat, sultan Sharif Ali diangkat menjadi sultan ke3, dengan
gelar sultan Berkat. Yang perlu dicatat dari sultan Sharif Ali adalah bahwa beliaulah yang sebenarnya
menanamkan ajaran Islam sesuai dengan ajaran ahl sunnah wa jama’ah dengan mazhab syafi’i. Selain itu,
beliau pula yang menentukan arah kiblat yang betul, karena ajaran Islam sebelumnya banyak bercampur
dengan ajaran Hindu-Budha.
Sultan Sharif Ali wafat pada 1432 dan digantikan oleh putra baginda bernama Sultan Sulaiman.
Keturunan sultan Sharif Ali inilah yang melahirkan keturunan Sultan dan raja-raja Brunei sampai hari ini.
Dua dari peletak asas dan pembangunan kesultanan Brunei yang berpengaruh adalah Sultan Sulaiman dan
Sultan Bolkiah. Dibawah pemerintahan Sultan Bolkiah itulah Brunei mencapai masa kegemilangan. Era
keemasan ini berlanjut selama beberapa waktu hingga kedatangan pengembara-pengembara barat, seperti
pelaut berbangsa Portugis, Ludovico de Vartema (1507), dan Antonio Pigfetta (1521), yang banyak
menceritakan masa keemasan Brunei.
C. Perkembangan Islam di Benua Amerika
1. Amerika Serikat(1% 3,011,399 jiwa)
Kaum Muslim kulit hitam di Amerika Serikat jumlahnya cukup besar. Pada tahun 1931 M, atas prakarsa
Wallace Fard Muhammad didirikanlah Organisasi Black Muslim (Kaum Muslim Kulit Hitam) di Detroit,
yang juga dikenal dengan sebutan Nation of Islam (NOI = Bangsa Islam). Pada tahun 1934 M, Wallace
Fard Muhammad meninggalkan Amerika. Kemudian organisasi Black Muslim dipimpin oleh Elijah
Muhammad (1897 - 1975 M). Elijah adalah putra seorang pendeta Baptis di Georgia, yang pergi ke
Detroit untuk mencari kerja dan menjalin hubungan akrab dengan Wallace F.M. Elijah Muhammad
membuka markas besar organisasi Black Muslim ini di Chicago. Selama kepemimpinannya, organisasi ini
mengalami konsolidasi yang kukuh, dan tumbuh dengan pesat. Banyak tokoh-tokoh yang masuk Islam,
seperti Malcolm Little (Malcolm X), anak seorang pendeta baptis dan seorang orator ulung, yang setelah
menunaikan ibadah haji, namanya diganti menjadi Al-Hajj Malik Al-Shabaz. Begitu pun dengan bekas
juara tinju kelas berat Cassius Clay, yang kemudian namanya diganti menjadi Muhammad Ali. Pada masa
kepemimpinan Elijah Muhammad, telah terbit “Muhammad Speaks” yang kemudian diganti nama
menjadi Bilalian News (Kabar Kaum Bilali atau Muslim Kulit Hitam). Elijah Muhammad meninggal
dunia pada tanggal 25 Februari 1975. Adapun jasa-jasa Elijah Muhammad antara lain :
a. Membangun banyak masjid dan sekolah. Di bidang organisasi, ia telah meninggalkan jamaah yang
besar dan teratur. Di bidang ekonomi, ia telah mewariskan uang senilai lebih kurang 80 juta dolar yang
ditanam di berbagai perusahaan.

b. Telah berhasil mengangkat martabat kaum Muslim negro dalam bidang sosial, ekonomi, dan
pendidikan.
Adapun yang menggantikan Elijah Muhammad sebagai imam ialah putranya, yang bernama Waris Deen
Muhammad atau Warisuddin Muhammad. Mengenai usaha-usaha yang telah dilakukan oleh Warissuddin
Muhammad, antara lain :
a. Meningkatkan usaha dakwah Islam, yang tidak saja ditujukan kepada orang orang berkulit hitam,
tapi kepada seluruh umat manusia, apa pun warna kulitnya ;
b. Meluruskan ajaran-ajaran yang kurang tepat yang telah diajarkan oleh para pendahulunya, dengan
mengembalikannya kepada tuntunan AI-Qur’an dan Hadis. Ia berusaha memantapkan dua kalimat
syahadat kepada para pengikutnya ;
c. Mendorong para pengikutnya untuk mengambil bagian dalam kehidupan sosial dan politik negara
yang lebih luas ;
d. Mengubah nama Nation of Islam (NOI) menjadi World Community of Islam in the West (WCI =
Komunitas Dunia Islam di Barat) pada tahun 1976 M. Ini dimaksudkan agar sasaran dan dakwah Islam
lebih luas lagi. Selain itu, ia juga mempopulerkan sebutan Bilalian People atau Bilalian American sebagai
pengganti da Black Muslim ;
e. Membentuk Majelis Imam (Council of Imam) pada tahun 1976. Majelis ini terdiri dari 6 orang.
Setiap imam mengkoordinir kegiatan Islam di wilayahnya masing-masing, seperti pengumpulan dan
penyaluran zakat, penyelenggaraan pendidikan, urusan dakwah, dan perdagangan ;
f. Membenahi tata tertib di dalam masjid, yaitu menyingkirkan kursi-kursi dalam masjid akibat
pengaruh gereja, maka sejak Warisuddin menjadi imam, kursi-kursi itu ditiadakan. Demikian juga ia telah
menghilangkan kebiasaan umat Islam kulit hitam yang suka berpuasa pada setiap bulan Desember, di
mana Imam Warisuddin menegaskan bahwa kewajiban puasa bagi umat Islam itu harus seragam, yaitu
pada setiap bulan Ramadhan ;
g. Mengganti nama “World Community in the West” menjadi “American Moslem Mission (AMM)”
pada tanggal 30 April 1980. Perubahan ini dimaksudkan sebagai penegasan bahwa tugas pokok organisasi
ini adalah dakwah (mission), sebagai organisasi bersifat nasional (bangsa Amerika), dan kaum Muslim
Amerika menjadi bagian dari umat Islam dunia. Usaha-usaha yang telah dilakukan oleh Warisuddin
Muhammad tersebut disambut baik oleh para pemimpin dunia Islam, sehingga pada tahun 1978 M
Warisuddin diundang untuk menghadiri Konferensi Menteri Luar Negeri Negara-Negara Islam. Ia
mendapat gelar “Mujaddid”, yang artinya pembaharu. Jumlah masjid di Amerika Serikat cukup banyak,
baik yang didirikan oleh kaum Muslim kulit hitam maupun oleh Muslim lainnya. Masjid yang indah
terlerak di Washington, yang dibangun pada tahun 1952. Sedangkan masjid yang paling besar terlerak di
Detroit, yakni Islamic Center Detroit yang dibangun anrara tahun 1962 - 1968 oleh para jamaah, atas
bantuan pemetintah Saudi Arabia, Mesir, Iran, dan Libanon. Masjid tersebut dilengkapi dengan
perpustakaan yang berisi buku-buku Islam berbahasa Inggris. Di Kanada jumlah umat Islam cukup
banyak, hal ini ditandai dengan terdapatnya masjid hampir di setiap kota besar. Bahkan banyak bangunan
lain yang dijadikan tempat ibadah. Masjid yang pertama dibangun di Kanada, bahkan salah satu masjid
tertua di Amerika Serikat, adalah Masjid Ar-Rasyid di Edmonton Alberta, didirikan tahun 1931 M. Selain
itu, organisasi- organisasi Islam pun banyak terdapat di Kanada.
2. Venezuela(1,35% 191,082 jiwa)
Saat ini, Islam banyak menarik hati warga Latin. Jumlah mualaf dari kalangan hispanik meningkat cukup
drastis. Fenomena yang terjadi pasca peristiwa 9/11 tersebut pun terjadi di salah satu negeri Latin,
Venezuela.
Data dari Laporan Kebebasan Beragama Internasional Departemen Luar Negeri AS menunjukkan, pada
tahun 2011 terdapat lebih dari 100 ribu Muslim di Venezuela. Dengan kata lain, Islam hanya mengambil

bagian 0,5 persen dari total populasi negara di Amerika Selatan tersebut. Minoritas, namun muslimin
dapat hidup nyaman disana.
Menurut laporan yang sama, sebagian besar muslimin Venezuela terkonsentrasi di Nueva Esparta dan
Caracas. Ibu kota Venezuela, Caracas, menjadi rumah bagi sekitar 15 ribu. Sebuah masjid terbesar kedua
Amerika Latin juga berdiri kota terbesar Venezuela tersebut. Meski jumlah muslimin dari kalangan
penduduk asli cukup banyak, namun muslimin Caracas didominasi para imigran dari Timur Tengah
seperti Palestina, Lebanon, Suriah dan Turki.
Jika menilik sejarah Caracas, atau lebih umumnya Venezuela, maka negeri ini merupakan lokasi
penyebaran dakwah Katolik Roma oleh para pelaut Spanyol. Tak heran jika katolik menjadi agama
mayoritas disana. Lalu bagaimana Islam masuk di lokasi penancapan salib Spanyol sejak tahun 1498
tersebut?
Islam datang ke Caracas, Venezuela, bersamaan dengan datangnya Islam di Benua Latin. Disebutkan
bahwa Islam datang pertama kali dibawa oleh para budak Afrika yang dibawa ke negara-negara Latin
seperti Brazil, Venezuela, Colombia, dan Kepulauan Carribean. Di abad ke-16, ketika system budak
dihapuskan, mereka membentuk komunitas muslim dan bergabung dengan para pendatang lain dari
negeri Islam. Di tahun 1850an, terdapat gelombang imigran yang cukup besar dari tanah Arab.
Berawal dari mereka lah, Islam dikenal di tanah Latin, termasuk di Kota Caracas. Dakwah makin
menggeliat. Jumlah mualaf terus bertambah. Komunitas muslim makin besar. Mereka hidup ditengah
warga mayoritas dengan damai. Sikap toleransi cukup tinggi di kota yang berlokasi di Venezuela utara itu.
Pemerintah juga menghormati warga muslim meski jumlahnya sangat minim.
Muslimin Caracas juga sangat giat menampilkan wajah Islam sesungguhnya. Mengingat isu terorisme
muslim yang merambah di seluruh negeri terutama di Barat. Mereka memiliki beberapa organisasi Islam
seperti Caribe Islam Margarita-La Comunidad Islamica Venezolana dan Centro Islamico de Venezuela.
Untuk kehidupan sehari-hari, mereka tak banyak mengalami kesulitan. Bagi para muslimah pun bebas
mengenakan jilbab kemanapun mereka pergi. Muslimin Caracas juga giat menyuarakan hak-hak
muslimin di Palestina, ataupun menyuarakan pembelaan Islam yang menjadi target islamophobhia.
Terdapat sebuah masjid di Caracas yang menjadi masjid terbesar di Venezuela, bahkan terbesar kedua seAmerika Latin setelah Masjid King Fahd di Buenos Aires. Masjid Sheikh Ibrahim Al-Ibrahim, demikian
nama masjid yang diambil dari nama pendirinya.
Berada di ibu kota, masjid tersebut menambah keindahan tersendiri. Menara masjid menjulang 113 meter
diantara gedung-gedung tinggi. Tak jauh dari masjid terdpat sebuah cathedral dan Synagog yang
menunjukan toleransi beragama warga Caracas. Bangunan masjid begitu megah dan dapat menampung
hingga 3.500 jamaah. Area masjid pun sangat luas, yakni sekitar 5 ribu meter persegi.
Lokasi masjid begitu strategis dengan dihimpit jalan raya dan dekat dengan jalur kereta. Tepatnya, masjid
berada di ruas jalan arteri utama Caracas, Avenida Libertador. Di sekitarnya banyak bangunan penting
seperti kantor perusahaan negara, museum, gedung teater hingga kebun raya. Alhasil, kubah dan menara
masjid pun menjadi pewarna cantik pemandangan kota.
D. Perkembangan Islam di Benua Eropa
1. Austria(4,2% 344,391 jiwa)
Sejumlah besar Muslim hidup di bawah pemerintahan Austria ketika Bosnia-Hercegovina dianeksasi oleh
Austria-Hongaria pada 1908. Banyak dari Muslim Austria memiliki akar di Turki dan orang lain datang
dari Balkan selama perang tahun 1990-an - sebagian karena ikatan sejarah.

Sejak lama di Austria, Islam diakui sebagai salah satu agama resmi negara.

Hal ini berarti agama ini juga masuk dalam kurikulum pengejaran di sekolah-sekolah. Wina secara
historis dianggap sebagai titik di mana dunia Islam mencapai titik paling barat. Sebuah pertempuran
penting di Austria pada abad ke-16 menandai awal kemunduran Turki Ottoman.
2. Belgia(4% 415,689 jiwa)
Kaum muslimin Belgia umumnya tinggal di kota-kota besar seperti Brussell, Charleroi dan lain-lain.
Mayoritas kaum muslimin Belgia adalah kaum emigran dari beberapa negara Islam dan Arab. Menurut
hasil penelitian setiap seribu warga muslim terdapat tiga atau empat muslim asli Belgia. Diperkirakan
kaum muslimin pertama datang ke Belgia setelah Perang Dunia II.
Hampir 90 % muslimin Belgia sebagai pekerja imegran (asing). Hanya 5 % yang berstatus sebagai
mahasiswa. Selebihnya, 60 % rata-rata usia mereka berkisar 25 tahun kebawah. Kondisi ekonomi mereka
cukup baik, jika dibanding dengan saudara mereka di negaeri asalnya. Pendapatan mereka rata-rata
perbulan antara 1300 s/d 1600 dollar US (sekitar empat juta rupiah). Jumlah pendapatan itu belum
termasuk tunjangan keluarga, tunjangan pensiun dan lain-lainnya. Fenomena pengangguran di sebagian
kalangan kaum muda di negeri itu, sering dijadikan alasan kelompok rasialis untuk memusuhi Islam dan
kaum muslimin.
Pada tanggal 24/4/1984 M, pihak Kerajaan mengeluarkan satu keputusan yang mengakui Islam sebagai
salah satu dari tiga agama resmi di Belgia. Dari surat keputusan tersebut warga muslim Belgia
mendapatkan beberapa hal positif diantaranya :
a. Islam sebagai salah satu bidang studi resmi yang diajarkan di sekolah -Sekolah milik Pemerintah
Belgia ;
b. Pihak Pemerintah berkewajiban menyiapkan dana dan tenaga pengajar Agama Islam pada setiap
sekolah yang ada pelajar muslimnya ;
c. Kaum muslimin diperbolehkan membangun tempat peribadatan berupa masjid, musholla atau Islamic
Centre. Jumlah masjid dan Islamic Centre yang bertebaran di berbagai kota di Belgia sekitar 300 buah (di
kota Broxelle saja terdapat 40 buah masjid, musolla dan Islamic Centre) ;
d. Kaum muslimah diperbolehkan menggunakan foto berjilbab pada kartu tanda pendudu (ktp), passport
dan surat surat resmi lainnya ;
e. Kaum muslimin dibenarkan melaksanakan pemakaman jenazah secara Islam. Namn, hingga
sekarang belum disediakan tanah khusus buat pekuburan Islam. Akibatnya, tidak sedikit warga Muslim
yang meninggal langsung diterbangkan ke negara asalnya untuk dimakamkan).
Di antara yayasan sosial dan lembaga keIslaman atau organisasi-organisasi pelajar dan mahasiswa yang
terkenal di Belgia adalah :
a.

Persatuan Pelajar dan Pemuda Muslim Eropa ;

b.

Persatuan Pelajar Muslim Eropa (Muslim Student Union) ;

c.

Jamaah Dakwah dan Tablig ;

d.

Haiatul Igostah Al-Islamiyah (Islamic Relief Organisation) ;

e.

Islamic Centre Brussel ;

f.

Lembaga Para Imam Mesjid (Dibawah naungan Rabitah Alam Islamy) ;

g.

Persatuan Mesjid Belgia.

Banyak tantangan dan hambatan yang dialami oleh siswi di Belgia, diantaranya :
1) adanya kebijakan politik rasial. Ini merupakan tantangan besar bagi kaum muslimin Belgia. Masalah
jilbab, terlepas dari pengakuan resmi pihak kerajaan , masih menjadi masalah di kalangan siswi
muslimah. Sebab, masih sering mendapat perlakuan tidak adil di sekolah maupun tempat kuliah. Para
orang tua dan wali murid sering mengajukan protes dan demonstrasi ke pihak sekolah dan university yang
melakukan tindakan diskriminatif terhadap para siswi muslimah;
2) jumlah sekolah milik pemerintah yang mengajarkan bidang studi agama Islam (menurut data tahun
1993) sebanyak 468 buah sekolah dengan jumlah tenaga pengajar sekitar 348 orang guru. Sedangkan
jumlah siswanya mencapai 24.051 siswa/i. Pada awalnya pihak Islamic Centre dan Yayasan Dakwah
dipercayakan untuk mendatangkan tenaga guru agama dari negara-negara Arab dan Islam, khususnya
mereka yang telah menyelesaikan studinya di S1 pada jurusan agama, tapi sekarang izin itu telah dicabut
dan mengharuskan tenaga pengajar agama dari kaum muslimin warga Belgia atau mereka yang telah
memiliki izin tinggal resmi (ressident permit) dari Kerajaan. Sementara kemampuan mereka dalam
mengajaar agama Islam belum memadai ;
3) minimnya pengetahuan agama yang dimiliki para Imam masjid serta sempitnya wawasan keIslaman
yang ada pada sebagian para da’i, terutama yang menyangkut fiqh realitas (Fiqhul Waaqi’), yang sering
menimbulkan kesalah pahaman antara pihak penguasa dan komunitas Islam berkaitan dengan konsep
politik pembauran yang dicanangkan pihak Kerajaan ;
4) tidak adanya yayasan resmi yang mewakili kaum muslimin di pemerintahan dan tidak memiliki wakil
kaum muslimin di parlemen yang dapat menyuarakan hak mereka.
3. Spanyol(2,3% 930,308 jiwa)
Kaum Muslim yang mendiami Spanyol dewasa ini terdiri dari keturunan umat Islam yang terusir pada
peristiwa Reqonquista (1492 M), kaum imigran pencari kerja yang bertempat tinggal di Spanyol hanya
untuk sementara, dan kaum imigran yang menetap di Spanyol. Mereka berasal dari Maroko, Afrika,
Timur Tengah, Asia Selatan, dan Asia Tenggara. Pada tahun 1992, terdapat kesepakatan antara pemerintah
Spanyol dan Comission Islamica Espana (Komisi Islam Spanyol), yang isinya :
a.

Kaum Muslimin diizinkan untuk memberikan pengajaran agama di sekolah negeri ataupun swasta ;

b. Kaum Muslimin diberi izin membangun sekolah yang dikelola sendiri. Izin melaksanakan ibadah di
angkatan bersenjata, rumah sakit, dan penjara. Memperoleh keringanan pajak. Izin merayakan hari raya
keagamaan dan difasilitasi untuk memperoleh makanan halal.
4. Jerman(4,9% 3,713,639 jiwa)
Sebagian besar penduduk Muslim di negeri ini berasal dari Turki, dan mereka tetap mempertahankan
hubungan kuat ke Turki. Juga, orang-orang yang datang dari Bosnia dan Kosovo selama Perang Balkan.
Sampai saat ini umat Islam dianggap "pekerja tamu", yang suatu hari akan meninggalkan negara itu.
Isu kekerasan rasis adalah masalah yang sensitif, dengan pihak berwenang mencoba berbagai strategi
untuk mengeliminir hal itu. Berbagai langkah diambil pihak berwenang untuk meningkatkan persatuan.
5. Belanda(6,5-7% 1.011,384 - 1.094,237 jiwa)
Integrasi Muslim tetap menjadi perhatian pemerintah Belanda, terutama setelah pembuat film kritis Islam
dibunuh pada tahun 2004 oleh seorang Islam radikal.
Adanya ketegangan yang disebabkan adanya anggapan dari beberapa pihak bahwa pelaku kejahatan
adalah sejumlah pemuda muslim, selain itu ketegangan juga muncul karena masalah pengangguran.
Masuknya muslim, terbesar berasal dari bekas koloni Belanda di Suriname dan Indonesia. Juga,
kelompoak Somalia, Turkey and Morocco. Belanda adalah Negara yang mendukung multikulturalisme.

6. Inggris(2,8% 1,6juta jiwa)
UK(United Kingdom) memiliki sejarah panjang kontak dengan umat Islam, hubungan ini dari Abad
Pertengahan dan seterusnya. Pada abad 19 orang-orang Yaman datang untuk bekerja di kapal, membentuk
komunitas muslim pertama di Negara itu.Tahun 1960-an, sejumlah besar umat Islam tiba, mereka berasal
dari di bekas koloni Inggris yang mendapat tawaran pekerjaan di Inggris.
Diantaranya dari Afrika timur Asia, Asia selatan. Masyarakat muslim juga terbentuk karena lahir di
Inggris dan menjadi warga Negara, setidaknya mencapai 50 persen. Komunitas islam lainnya adalah
berasal dari Turki, Iran, Irak, Afghanistan, Somalia dan Balkan juga ada. Sensus tahun 2001 menunjukkan
sepertiga dari penduduk Muslim berusia di bawah 16 tahun- proporsi tertinggi untuk grup manapun.
Yang menjadi persoalan di sini adalah tingginya tingkat pengangguran, rendahnya tingkat kualifikasi dan
rendah kepemilikan rumah. Inggris juga mendukung multikulturalisme, sebuah gagasan yang dianut oleh
negara-negara lain yang, secara umum bermakna menerima semua budaya memiliki nilai yang sama dan
pemerintah terlibat melindungi kelompok minoritas.
7. Perancis(7,9-10% 5,396,555 - 7,371,819)
Jumlah penduduk Muslim di Prancis cukup banyak. Mereka berasal dari Aljazair, Maroko, Tunisia,
Afrika, Sub Sahara, wilayah Laut Hitam, dan dari berbagai wilayah Timur Tengah (Mesir, Libanon,
Suriah, Yordania, dan Irak) dan Asia Tengah (Turki, Iran, Afganistan, dan Pakistan). Pada tahun 1992, di
Prancis terdapat sekitar 1.300 organisasi Muslim. Di antara organisasi-organisasi tersebut, ada yang hanya
bergerak di bidang keagamaan, terutama dakwah, seperti Jama’ah At-Tablig Wa ad Dakwah dan Foiet
Pratique (Iman dan Praktik), ada juga organisasi yang menjadikan agama bukan sebagai satu-satunya
tema pokok kegiatan, misalnya: Generation Egalite (Generasi Kesamaan), France Plus (Prancis Plus), dan
Generation Beur (Generasi Emigran Afrika Utara). Organisasi- organisasi yang kebanyakan anggotanya
berusia muda tersebut sering menyampaikan protes ketidaksetujuan mereka dijadikan warga kelas dua di
Prancis. Selama beberapa tahun terakhir ini, ada upaya untuk mengkoordinasi organisasi- organisasi kaum
Muslim di Prancis yang cukup banyak itu. Hal ini ditandai dengan didirikannya organisasi-organisasi
seperti :
a.

Federation Nationale des Musulmans de France (FNMF = Federasi Nasional Muslim Prancis) ;

b.

Union des Organisation Islamiques de France (UDIF = Serikat Organisasi Islam Perancis) ;

c. Conceil Relegieux de Islam en France (CORIF = Dewan keagamaan Islam di Perancis). CORIF
didirikan pada 6 November 1989 di bawah Departemen Dalam Negeri. Dewan ini beranggotakan 15
orang pemuka Muslim Prancis, yang tugasnya melakukan pengkajian mengenai masalah-masalah kaum
Muslim Prancis.
Selain banyaknya organisasi-organisasi Islam, keberadaan kaum Muslimin di Prancis itu ditandai
dengan :
a. Didirikannya masjid-masjid, pemukiman-pemukiman warga Muslim, dan sekolah- sekolah untuk
warga Muslim ;
b.

Makin banyaknya wanita yang berjilbab di jalan-jalan ;

c.

Mengadakan pameran buku-buku Islam di Prancis ;

d.

Banyaknya toko-toko yang menyediakan makanan-makanan halal ;

e. Berkembangnya beberapa kelompok tarekat (kelompok sufi), seperti Tarekat Qadiriah, Tarekat
Tijaniah, Tarekat Naqsyabandiah, dan Tarekat Bektasyi. Selain di Spanyol dan Prancis, kaum Muslim di
Benua Eropa juga terdapat di negara-negara lainnya.

8. Italia(1,4-2% 814,068-1,354,901 jiwa)
Populasi Muslim beragam, kelompok terbesar datang dari Maroko, selebihnya dari Afrika Utara, Asia
selatan, Albania, dan Timur Tengah. Kebanyakan mereka datang dari tahun 1980-an dan seterusnya,
banyak dari mereka awalnya sebagai mahasiswa.
Pemerintah Italia berusaha menciptakan hubungan yang baik antara negara dan komunitas muslim. Ratarata angka kelahiran bayi muslim di Italia lebih dari 160.000 jiwa. Banyak penduduk muslim memiliki
hak untuk tinggal dan bekerja di Italia, meski bukan warga negara.
9. Rusia(13-16% 15,137,775 - 22,792,885 jiwa)
Islam di Rusia adalah agama terbesar kedua setelah Kristen Ortodoks, yakni sekitar 21- 28 juta penduduk
atau 15 - 20 persen dari sekitar 142 juta penduduk. Kehidupan Muslim di Rusia saat ini juga kian
membaik dibanding masa Komunis dulu. Untuk pertama kalinya dalam sejarah Rusia, pemimpin Rusia
(Vladimir Putin) memasukkan menteri Muslim dalam kabinetnya dan mengakui eksistensi Muslim Rusia.
Muslim pertama di wilayah Rusia terkini adalah masyarakat Daghestani di (kawasan Derbent) selepas
penaklukan Arab (abad ke-8). Negeri Muslim yang pertama adalah Volga Bulgaria pada tahun 922. Kaum
Tatar mewarisi agama Islam dari negeri itu. Kemudian kebanyakan orang Turki Eropa dan K

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24