PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI (1)

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, DAN OPINI AUDIT TERHADAP AUDIT DELAY

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2012)

ARTIKEL ILMIAH

Oleh :

Khairun Nisak 2009/12991

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI PADANG Wisuda Periode Maret 2015

UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, DAN OPINI AUDIT TERHADAP AUDIT DELAY

(Studi Empiris Pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2012) Khairun Nisak

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar Padang Emai: khairunnisak_icha90@yahoo.co.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pengaruh ukuran perusahaan yang diukur dengan total assets terhadap audit delay, (2) Pengaruh profitabilitas yang diukur dengan ROA terhadap audit delay, (3) pengaruh solvabilitas yang diukur dengan DR terhadap audit delay, dan (4) pengaruh opini audit yang diukur dengan variabel dummy terhadap audit delay.

Penelitian ini tergolong penelitian kausatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2008 hingga 2012. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling sehingga diperoleh 42 perusahaan sampel. Jenis data adalah data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id . metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda.

Berdasarkan hasil analisis regresi berganda, maka hasil penelitian ini menyimpulkan: (1) Ukuran perusahaan yang diukur dengan total assets tidak berpengaruh terhadap audit delay pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, (2) profitabilitas yang diukur dengan ROA berpengaruh signifikan negatif terhadap audit delay pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, (3) Solvabilitas yang diukur dengan DR berpengaruh signifikan positif terhadap audit delay pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, (4) Opini audit yang diukur dengan variabel dummy tidak berpengaruh terhadap audit delay pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, disarankan untuk penelitian selanjutnya agar: 1) Mengidentifikasi faktor lain yang mempengaruhi audit delay. 2) Menggunakan program e-views.

Kata kunci: audit delay, ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, opini audit

ABSTRACT

This study aimed to determine the effect of: (1) firm size as measured by total assets on audit delay, (2) profitability as measured by ROA on audit delay, (3) solvency as measured by DR on audit delay, and (4 ) audit opinion as measured by a dummy variable on audit delay.

This study classified as the causative research. The population in this study was all companies listed on the Indonesian Stock Exchange from 2008 to 2012. Sampling was chosen by using purposive sampling method and obtained 42 sample firms. This type of data wa s secondary data obtained from www.idx.co.id. Methods of data analysis used was multiple regression analysis.

Based on the results of multiple regression analysis, the results of this study concluded: (1) The size of the company as measured by total assets has not effect the audit delay in the manufacturing companies listed on the Indonesian Stock Exchange, (2) profitability as measured by ROA has significant negative effect on audit delay in the manufacturing companies listed on the Indonesian Stock Exchange, (3) Solvency as measured by DR has significant positive effect audit delay in the manufacturing companies listed on the Indonesian Stock Exchange, (4) audit opinion is measured by a dummy variable has not effect the audit delay in companies listed the Indonesia Stock Exchange.

Based on the above results, it is recommended for further research: 1) identify other factors that affect audit delay. 2) Using the e-views program.

Keywords: audit delay, firm size, profitabilitas, solvabilitas, audit opinion

I. PENDAHULUAN

penundaan pengumuman laba dan penerbitan laporan keuangan.

Laporan keuangan merupakan Fenomena lamanya proses audit salah satu instrumen penting dalam

dalam terminologi penelitian pengauditan mendukung

dikenal dengan audit delay . Menurut perusahaan, utamanya yang telah go

keberlangsungan

suatu

Subekti (2004) audit delay adalah rentang public. Seiring pesatnya perkembangan

waktu antara tahun fiskal perusahaan perusahaan-perusahaan yang go public ,

sampai dengan tanggal laporan audit. makin tinggi pula permintaan atas audit

Dengan kata lain, audit delay adalah waktu laporan keuangan yang menjadi sumber

yang dibutuhkan oleh auditor untuk informasi bagi investor. Informasi yang

mengaudit laporan keuangan sejak tanggal terkandung dalam laporan keuangan

tutup buku perusahaan. Lamanya waktu disebut bermanfaat jika disajikan secara

penyelesaian audit dapat mempengaruhi akurat dan tepat waktu, yakni tersedia saat

ketepatan waktu ( timeliness ) informasi dibutuhkan oleh investor. Menurut Givoly

laporan keuangan yang dipublikasikan dan Palmon (1982) dalam Aryati (2005),

sehingga dapat mempengaruhi tingkat nilai dari ketepatan waktu pelaporan

ketidakpastian keputusan yang didasarkan keuangan merupakan faktor penting bagi

pada informasi yang dipublikasikan. kebermanfaatan

Menurut Carslaw dan Kaplan (1991) tersebut.

laporan

keuangan

dalam Sulthoni (2012), audit delay Ketepatan waktu penyusunan dan

merupakan jangka waktu antara tahun pelaporan keuangan suatu perusahaan akan

fiskal perusahaan sampai dengan tanggal berpengaruh terhadap nilai laporan

laporan audit. Semakin lama auditor keuangan tersebut. Penyajian laporan

menyelesaikan pekerjaan auditnya maka keuangan yang tidak tepat waktu akan

akan semakin panjang audit delay . Audit menimbulkan reaksi negatif dari pelaku

delay yang semakin panjang akan pasar modal. Laporan keuangan yang telah

menyebabkan perusahaan terlambat dalam diaudit dapat memberikan kepercayaan

laporan keuangannya. kepada para pelaku pasar modal bahwa

melaporkan

Perusahaan paling lambat melaporkan laporan keuangan telah disajikan secara

laporan keuangannya 120 hari dari tahun wajar dan informasi yang dihasilkan

fiskal perusahaan. Hal ini berdasarkan perusahaan dapat dijadikan sebagai dasar

peraturan BAPEPAM-LK nomor Kep- untuk membeli atau menjual kepemilikan

Lamanya waktu saham yang dimiliki investor. Perusahaan-

431/BL/2012.

penyelesaian audit dapat mempengaruhi perusahaan yang sudah go public di

( timeliness ) dan Indonesia telah mengalami perkembangan

ketepatan

waktu

kerelevanan sebuah informasi yang yang sangat pesat sehingga mengakibatkan

sehingga dapat permintaan akan audit laporan keuangan

dipublikasikan

mempengaruhi tingkat ketidakpastian semakin meningkat. Ketepatan waktu

keputusan yang didasarkan pada informasi (timeliness) penyajian laporan keuangan

dipublikasikan. Keterlambatan merupakan syarat utama bagi peningkatan

yang

diperlukan akan harga pasar saham perusahaan-perusahaan

informasi

yang

mengakibatkan informasi tidak relevan go public tersebut. Dengan demikian,

bagi investor.

perkembangan pengauditan perusahaan go Ukuran perusahaan merupakan public menjadi tidak mudah. Hal ini

suatu indikator yang dapat menunjukkan disebabkan oleh pengauditan yang

kondisi atau karakteristik perusahaan merupakan aktivitas atau suatu proses

dimana terdapat beberapa parameter yang sistematis yang membutuhkan waktu

dapat digunakan untuk menentukan ukuran sehingga

mengakibatkan

terjadinya

(besar atau kecilnya) suatu perusahaan, seperti banyaknya jumlah karyawan, (besar atau kecilnya) suatu perusahaan, seperti banyaknya jumlah karyawan,

bahwa rasio leverage mengukur tingkat (1989) serta Owusu-Ansah (2000),

aktiva perusahaan yang telah dibiayai oleh perusahaan besar melaporkan lebih cepat

penggunaan hutang. Dengan demikian dibandingkan dengan perusahaan kecil.

solvabilitas merupakan kemampuan suatu Manajemen perusahaan berskala besar

perusahaan untuk membayar semua cenderung diberikan insentif untuk

hutang-hutangnya baik jangka pendek

maupun jangka panjang. Tingginya risiko perusahaan-perusahaan tersebut dimonitori

mengurangi audit delay dikarenakan

bahwa adanya secara ketat oleh investor, pengawas

ini

menunjukkan

kemungkinan bahwa perusahaan tersebut permodalan, dan pemerintah. Oleh karena

tidak bisa melunasi kewajibannya baik itu perusahaan-perusahaan berskala besar

berupa bayaran pokok maupun bunga. cenderung mengalami tekanan eksternal

perusahaan yang tinggi yang lebih tinggi untuk mengumumkan

Resiko

bahwa perusahaan laporan audit lebih awal.

mengindikasi

mengalami kesulitan keuangan. Kesulitan keuangan merupakan berita buruk yang

Profitabilitas adalah kemampuan akan mempengaruhi kondisi perusahaan di perusahaan

mata masyarakat. Pihak manajemen keuntungan pada tingkat penjualan, aset

untuk

menghasilkan

cenderung menunda penyampaian laporan dan modal saham tertentu (Mamduh,

keuangan dan membutuhkan waktu yang 2003).

lama untuk penyelesaian audit laporan keberhasilan

Profitabilitas

menunjukkan

keuangan tahunan. Penemuan Caslaw memperoleh keuntungan. Maka tingkat

perusahaan

dalam

(1991) memperoleh hubungan yang profitabilitas

signifkan antara solvabilitas dengan audit berpengaruh terhadap audit delay . Hal

rendah

ditenggarai

delay perusahaan. Semakin tinggi rasio tersebut berkaitan dengan akibat yang

utang terhadap total aset, semakin lama dapat

rentang waktu yang dibutuhkan untuk pengumuman rugi oleh perusahaan.

penyelesaian audit laporan keuangan Penelitian Naim (1998) memperlihatkan

tahunan.

bahwa tingkat profitabilitas yang lebih Opini audit merupakan bagian dari rendah memacu kemunduran publikasi

laporan audit yang merupakan informasi laporan keuangan. Demikian pula Caslaw

utama dari laporan audit. Auditor (1991) memaparkan perusahaan yang

menyatakan pendapat berpijak pada audit melaporkan kerugian mungkin akan

yang dilaksanakan pada perusahaan meminta auditor untuk mengatur waktu

berdasarkan standar audit dan atas temuan- yang lebih lama. Ditemukan oleh Owusu-

temuannya pada perusahaan. Caslaw Ansah (2000), perusahaan yang memiliki

(1991) menyatakan bahwa terdapat hasil gemilang ( good news ) cenderung

hubungan negatif antara opini auditor meminta auditor untuk menyelesaikan

dengan audit delay . Perusahaan yang tidak auditnya lebih cepat agar pihak

menerima jenis pendapat audit wajar tanpa manajemen melaporkan lebih cepat

pengecualian akan menunjukkan audit dibandingkan dengan perusahaan yang

delay yang lebih panjang dibanding mengalami

perusahaan yang menerima opini wajar Ungkapan senada dikemukakan dalam

tanpa pengecualian. Hal ini disebabkan penelitian Annisa (2004), perusahaan

karena banyaknya bukti yang harus dengan hasil yang baik akan melaporkan

auditor untuk lebih cepat dari perusahaan yang gagal

dikumpulkan

oleh

meyakinkan auditor dalam memberikan operasi atau merugi.

pendapat. Pada opini wajar tanpa Solvabilitas

auditor tidak perlu leverage ratio. Weston dan Copeland

menambah bukti pemeriksaan laporan menambah bukti pemeriksaan laporan

faktor ukuran perusahaan, jenis industri, terjadi apabila terdapat hal yang tidak

tahun buku yang berakhir 31 Desember, sesuai dengan apa yang diinformasikan

opini auditor, tingkat profitabilitas, pada laporan keuangan dengan bukti yang

pengumuman rugi, dan lama menjadi klien ada. Hal ini akan mengakibatkan audit

Publik (KAP) delay akan lebih lama dari yang telah

Kantor

Akuntan

berpengaruh secara serentak terhadap audit direncanakan.

delay. Namun saat diuji dengan analisis PT Davomas Abadi Tbk yang

univariate, faktor yang berpengaruh pada lambat dalam penyampaian laporan

audit delay hanya perikatan, tahun buku keuangannya pada tahun 2012. Rentang

yang berakhir 31 Desember, dan waktu yang dibutuhkan oleh auditor dalam

pengumuman rugi.

mengaudit laporan keuangan PT Davomas Haron dkk (2006) melakukan pula Abadi Tbk pada tahun 2012 adalah 151

mengenai karakteristk hari dengan opini wajar dengan

penelitian

perusahaan di Indonesia yang diperkirakan pengecualian, sedangkan batas waktu

berpengaruh terhadap audit delay . penyampaian

sampel penelitian perusahaan maksimal 120 hari setelah

perusahaan manufaktur dan financial, tahun fiskal perusahaan. Penelitian

Haron menguji karakteristik contingent Purbowati (2009) juga menguji variabel

liability, extraordinary item, reputasi determinan audit delay dan dampaknya

Kantor Akuntan Publik (KAP), opini terhadap reaksi investor dimana hasilnya

auditor, ukura perusahaan multinasional, adalah ukuran perusahaan, jenis opini

dan good corporate governance. Dari auditor, jenis perusahaan, dan reaksi

berbagai karakteristik tersebut, ada tiga investor berpengaruh terhadap audit delay .

faktor yang berpengaruh signifikan pada Lamanya waktu penyelesaian audit dapat

audit delay, ialah opini auditor, jenis mempengaruhi ketepatan waktu informasi

industri, dan anak cabang dari perusahaan yang dipublikasikan sehingga berdampak

multinasional.

pada reaksi pasar dan mempengaruhi

pada beberapa ketidakpastian

pengkajian yang pernah dilakukan, Lawrence dan Bryan dalam Jeane (2007), penelitian kali ini bermaksud menguji

Audit delay akan semakin panjang untuk berbagai fenomena menarik terkait faktor- perusahaan-perusahaan yang memiliki aset

faktor yang berpengaruh pada audit delay. yang besar, kondisi keuangan yang buruk

Opini audit misalnya, ditengarai tidak atau kesibukan yang padat menjelang akhir

berpengaruh oleh Halim (2000), sementara tahun buku.

penelitian-penelitian lain menyebutkan Subekti dan Widiyanti (2004)

sebaliknya. Demikian pula faktor ukuran mengkaji faktor profitabilitas perusahaan,

perusahaan menunjukkan hasil yang ukuran perusahaan, sektor industri

inkonsisten dalam pengaruhnya terhadap perusahaan, jenis pendapat akuntan publik,

audit delay.

dan ukuran Kantor Akuntan Publik Faktor yang akan diuji kembali (KAP). Menggunakan sampel tahun 2001

ialah pengaruh solvabilitas terhadap audit dari perusahaan yang terdaftar di BEJ,

delay. Menurut Wirakusuma (2004), kelima faktor tersebut berpengaruh

solvabilitas yang merupakan proporsi total terhadap audit delay. hutang atas total aset memiliki pengaruh

Mengacu pada penelitian Ashton signifikan, konsisten dengan temuan dkk (1987) di Amerika Serikat, Halim

Caslaw dan Kaplan (1991). Faktor lain (2000) menguji faktor-faktor yang

yang diperkirakan berpengaruh adalah mempengaruhi

perusahaan yang mengumumkan rugi, perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

audit

delay pada

dengan kata lain memiliki profitabilitas dengan kata lain memiliki profitabilitas

terhadap audit delay pada perusahaan auditornya agar menjadwalkan waktu audit

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek lebih lama dari biasanya. Hal ini berkaitan

Indonesia?

dengan akibat buruk yang dapat

pengaruh solvabilitas ditimbulkan pasar terhadap perusahaan

3.Sejauhmana

terhadap audit delay pada perusahaan karena adanya pengumuman rugi tersebut.

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Sebaliknya

memperoleh laba tinggi, perusahaan akan 4.Sejauhmana pengaruh opini audit berkeinginan agar good news segera

terhadap audit delay pada perusahaan disampaikan kepada investor maupun

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek pihak lain yang berkepentingan.

Indonesia?

Berdasarkan fenomena yang terjadi Berdasarkan perumusan masalah di dan penelitian sebelumnya, maka penulis

atas, maka penelitian ini bertujuan untuk tertarik untuk melakukan penelitian

memperoleh bukti empiris mengenai: mengenai sejauhmana ukuran perusahaan,

1.Pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas, solvabilitas, dan opini audit

audit delay pada perusahaan manufaktur terhadap audit delay pada perusahaan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

2.Pengaruh profitabilitas terhadap audit Indonesia untuk tahun 2008-2012.

delay pada perusahaan manufaktur yang Penelitian ini dilakukan pada perusahaan

terdaftar di Bursa Efek Indonesia. manufaktur yang terdaftar di BEI dari

3.Pengaruh solvabilitas terhadap audit tahun 2008 hingga tahun 2012 karena

delay pada perusahaan manufaktur yang perusahaan manufaktur sebagai sampel

terdaftar di Bursa Efek Indonesia. penelitian didasarkan pada pertimbangan

4.Pengaruh opini audit terhadap audit bahwa perusahaan manufaktur mempunyai

delay pada perusahaan manufaktur yang operasi yang lebih kompleks dibandingkan

terdaftar di Bursa Efek Indonesia. kelompok perusahaan lain yang dapat

Adapun manfaat penelitian ini adalah mempengaruhi pelaporan keuangan. Selain

itu, perusahaan

manufaktur

juga

1.Bagi Penulis

merupakan kelompok perusahaan yang Meningkatkan pengetahuan dan memiliki jumlah terbesar untuk perusahaan

pemahaman penulis tentang pengaruh yang terdaftar di BEI dibandingkan

perusahaan, profitabilitas, kelompok perusahaan lain, sehingga dapat

ukuran

solvabilitas, dan opini audit terhadap terhindar dari terjadinya kekurangan data

audit delay pada perusahaan manufaktur dalam penelitian.

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan latar belakang yang

2.Bagi Dunia Bisnis

telah dipaparkan di atas, maka peneliti Memberikan kontribusi bagi dunia tertarik untuk melakukan penelitian yang

bisnis, khususnya bagi para pemakai berjudul

“Pengaruh

Ukuran

laporan keuangan agar dapat mengambil

Perusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas,

keputusan yang tepat serta bagi pihak dan Opini Audit terhadap Audit Delay ” perusahaan untuk melakukan tindakan

yang tepat agar laporan keuangan dapat masalah tersebut, maka rumusan masalah

disampaikan secara tepat waktu. yang dapat diambil adalah sebagai berikut

3.Bagi Dunia Pendidikan :

Memberikan kontribusi bagi dunia 1.Sejauhmana

pendidikan dalam hal pengembangan perusahaan terhadap audit delay pada

pengaruh

ukuran

teori mengenai profitabilitas, ukuran perusahaan manufaktur yang terdaftar di

perusahaan, solvabilitas, opini audit Bursa Efek Indonesia?

terhadap audit delay.

4.Penelitian yang akan datang

2. Ukuran Perusahaan

umum ukuran referensi bagi penelitian lebih lanjut.

Dapat membantu memberikan

Secara

perusahaan ( organization size ) dapat diartikan

sebagai suatu

I. KAJIAN TEORI, KERANGKA

perbandingan besar atau kecilnya

KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

suatu

objek. Menurut Poerwadarmita (2006) ukuran dapat

Kajian Teori

diartikan sebagai “Alat untuk

1. Audit Delay mengukur (seperti meter, jengkal, Audit

norma dsb); sesuatu yang dipakai sebagai

delay

didefinisikan

untuk menentukan (menilai, dsb); penyelesaian audit yang diukur dari

lamanya

waktu

pendapatan mengukur panjangnya tanggal penutupan tahun buku

(lebar, luas, besar) sesuatu atau hingga

format”. Sedangakan perusahaan laporan audit (Halim, 2000). Senada

tanggal

diterbitkannya

menurut Soemarso (2002:25) adalah dengan pernyataan Halim, Aryati

organisasi yang didirikan oleh (2005) menyebutkan audit delay

seseorang atau sekelompok orang adalah sebagai rentang waktu

atau badan lain yang kegiatannya penyelesaian laporan audit laporan

adalah melakukan produksi dan keuangan

guna memenuhi berdasarkan lamanya hari yang

kebutuhan ekonomis manusia. Jadi, dibutuhkan untuk memperoleh

bila pengertian ukuran perusahaan laporan

dikaitkan dengan perusahaan atau independen atas laporan keuangan

keuangan

auditor

organisasi, maka ukuran perusahaan perusahaan sejak tanggal tutup buku

dapat diartikan sebagai suatu skala perusahaan yaitu per 31 Desember

pengklasifikasian besar atau sampai tanggal laporan audit

kecilnya suatu perusahaan atau independen.

organisasi yang didirikan oleh Dyer dan McHugh dalam

atau lebih untuk Oviek (2012), menggunakan tiga

seseorang

mencapai tujuannya. kriteria keterlambatan untuk melihat

Berdasarkan uraian tentang ketepatan

ukuran perusahaan di atas, maka penelitiannya:

waktu

dalam

dapat disimpulkan bahwa ukuran

merupakan suatu Merupakan interval jumlah hari

a. Preliminary lag: perusahaan

indikator yang dapat menunjukkan antara tanggal laporan keuangan

atau karakteristik sampai penerimaan laporan akhir

kondisi

dimana terdapat preliminary lag oleh bursa.

perusahaan

beberapa parameter yang dapat

untuk menentukan merupakan interval jumlah hari

b. Auditor’s report lag:

digunakan

ukuran (besar atau kecilnya) suatu antara tanggal laporan keuangan

perusahaan, seperti banyaknya sampai tanggal laporan audit

jumlah karyawan, jumlah aktiva ditandatangani.

yang dimiliki dan jumlah saham

c. Total lag: yang beredar.

Merupakan interval jumlah hari antara laporan keuangan sampai

3. Profitabilitas

tanggal penerimaan

Profitabilitas adalah dipublikasikan.

laporan

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset dan modal kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset dan modal

menggambarkan Sedangkan

rasio

yang

kemampuan perusahaan dalam ( profitability ratio ) menunjukkan

rasio

profitabilitas

kewajiban jangka pengaruh gabungan dari likuiditas,

membayar

atau kewajiban- manajemen aktiva, dan hutang

panjang

kewajibannya apabila perusahaan terhadap hasil operasi (Brigham,

dilikuidasi

2001). Cara pengukuran solvabilitas Profitabilitas

merupakan

yaitu:

indikator dari keberhasilan operasi

Equity dimana perusahaan. Profitabilitas suatu

a. Debt to

menggambarkan sampai sejauh perusahaan mencerminkan tingkat

mana modal pemilik dapat efektivitas yang dicapai oleh suatu

hutang-hutangnya operasional perusahaan (Santoso

menutupi

kepada pihak luar dan merupakan dalam Nor, 2011). Gitman (2003)

rasio yang mengukur hingga mengungkapkan, salah satu ukuran

sejauh mana perusahaan dibiayai keberhasilan manajemen dalam

dari hutang.

mengelola perusahaan

b. Debt Ratio dimana menunjukkan profitabilitas.

adalah

beberapa bagian dari keseluruhan merupakan kemampuan perusahaan

Profitabilitas

kebutuhan dana yang dibelanjai untuk memperoleh laba melalui

dengan hutang atau beberapa sumber daya yang ada seperti

bagian aset yag digunakan untuk penjualan, kas, modal, dan

menjamin hutang. sebagainya.

c. Time Interest Earned dimana Cara pengukuran profitabilitas:

merupakan antara laba bersih

sebelum bunga dan pajak dan persentase laba kotor yang

a. Gross Profit Margin yaitu

rasio yang dibandingkan dengan penjualan.

merupakan

menecerminkan besarnya

b. Net Profit Margin merupakan

keuangan untuk perbandingan antara laba setelah

jaminan

membayar bunga hutang jangka pajak dengan penjulan.

panjang.

c. Retunt on Assets merupakan

kemampuan perusahaan untuk

5. Opini Audit

mengahasilkan laba dari aset Auditor menyatakan pendapat yang dipergunakan.

berpijak

pada audit yang

d. Retunt on Equity merupakan dilaksanakan berdasarkan standar kemampuan perusahaan dalam

dan atas temuan- memperoleh laba yang tersedia

auditing

temuannya. Standar auditing antara bagi

memuat empat standar perusahaan.

pelaporan (Arens, 2008). Pendapat-pendapat

auditor

4. Solvabilitas

dijelaskan sebgai berikut: Solvabilitas adalah suatu alat

wajar tanpa ukur

a. Pendapat

pengecualian menyatakan bahwa menunjukkan

perusahaan

untuk

laporan keuangan menyajikan untuk

kemampuannya

secara wajar, dalam hal yang financialnya baik jangka pendek

memenuhi

kewajiban

material, posisi keuangan, hasil maupun jangka panjang apabila

usaha, dan arus kas entitas sekiranya perusahaan dilikuidasi.

tertentu sesuai dengan prinsip Syafri (2008) menyatakan

akuntansi yang berterima umum. bahwa rasio solvabilitas adalah akuntansi yang berterima umum. bahwa rasio solvabilitas adalah

terhadap rentang waktu penyelesaian pengecualian dengan paragraf

Dewi lestari dalam penelitian keadaan

meruakan

suatu

tentang analisis faktor-faktor yang mengharuskan auditor untuk

tertentu

yang

mempengaruhi audit delay . studi menambahkan suatu paragraf

empiris pada perusahaan costumer dalam laporan auditnya.

goods yang terdaftar di BEI. Hasil

menunjukkan bahwa pengecualian merupakan bahwa

c. Pendapat

profitabilitas, solvabilitas, dan kualitas laporan keuangan menyajikan

auditor yang berpengaruh terhadap secara wajar dalam semua hal

sedangkan ukuran yang material, posisi keuangan,

audit

delay .

perusahaan dan opini auditor tidak hasil usaha, dan arus kas entitas

berpengaruh terhadap audit delay . sesuai dengan prinsip akuntansi

Kerangka Konseptual

yang berterima umum, kecuali untuk dampak hal-hal yang

Kerangka konseptual dimaksud berhubungan

sebagai konsep untuk menjelaskan, dikecualikan.

dengan

yang

mengungkapkan dan menunjukkan

d. Pendapat tidak wajar merupakan keterkaitan antara variabel yang akan laporan

diteliti yaitu audit delay sebagai menyajikan secara wajar posisi

keuangan

tidak

variabel dependen, ukuran perusahaan, keuangan, hasil usaha, dan arus

profitabilitas, solvabilitas, dan opini kas entitas sesuai dengan prinsip

audit sebagai variabel independen. akuntansi yang berterima umum.

Untuk lebih menyederhanakan

e. Penyataan tidak memberikan kerangka pemikiran tersebut, maka pendapat yaitu auditor yang tidak

dibuatlah kerangka konseptual seperti melaksanakan

yang terlihat pada gambar di bawah ini: berlingkup

memungkin auditor memberikan

Ukuran

pendapat atas laporan keuangan.

Perusahaan

Penelitian Terdahulu

Audit delay Subekti dan widiyanti (2004) Profitabilitas

dalam penelitiannya tentang pengaruh

profitabilitas, ukuran perusahaan, sktor

industry, opini auditor, dan KAP big 5 Solvabilitas

terhadap audit delay . hasil penelitian ini

Opini Audit

independen berpengaruh signifikan

terhadap audit delay .

Wira kusuma (2004) dalam

Hipotesis

penelitian tentang pengaruh jenis opini,

H 1 :Ukuran perusahaan berpengaruh perusahaan, profitabilitas, reputasi

solvabilitas, internal auditor, ukuran

negatif terhadap audit delay auditor, jenis industri, dan jenis opini

H 2 :Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap rentang waktu penyelesaian

terhadap audit delay audit. Hasil penelitian ini menyatakan

H 3 :Solvabilitas berpengaruh positif bahwa solvabilitas, internal auditor, dan

terhadap audit delay ukuran perusahaan yang berpengaruh

H 4 :Perusahaan dengan opini audit wajar

tanpa

pengecualian memiliki pengecualian memiliki

probabilitas audit delay yang

penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah ukuran perusahaan (X 1 ),

II. METODE PENELITIAN

Profitabilitas (X 2 ), Solvabilitas (X 3 ), dan Opini Audit (X 4 )

Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian

Teknik Analisis Data

kausatif yang merupakan tipe penelitian ni

1. Uji Asumsi Klasik

untuk menganalisis pengaruh beberapa

a. Uji Normalitas

variabel terhadap variabel lainnya. Uji normalitas dimaksudkan untuk meghindari terjadinya bias, data yang

Populasi dan Sampel

digunakan sebaiknya berdistribusi Populasi dalam penelitian ini

normal.

adalah perusahaan manufaktur yang

b. Uji Multikolinieritas

terdaftar di Bursa Efek Indonesia Selma Uji multikolinieritas bertujuan untuk tahun pengamatan yaitu dari tahun 2008

menguji apakah dalam regresi hingga tahun 2012.

adanya korelasi Sampel dalam penelitian ini adalah

ditemukan

antarvariabel bebas. penmilihan sampel dengan pertimbangan,

c. Uji Heteroskedastisitas

yaitu pemilihan sampel tidak secara acak Uji heteroskedastisitas bertujuan yang informasinya diperoleh dengan

untuk menguji apakah dalam model tujuan

dan masalah

penelitian.

regresi terjadi ketidaksamaan varians Berdasarkan kriteria, maka ada 42 dari residual satu pengamatan ke

perusahaan yang termasuk ke dalam

penamatan lain.

sampel penelitian ini sehinga total

d. Uji Autokorelasi

observasi 210. Uji Autokorelasi bertujuan menguji

Jenis Data dan Sumber data

apakah dalam suatu model regresi Jenis data dalam penelitian ini

linier ada korelasi antara kesalahn adalah data sekunder. Sumber data yang

mengganggu periode t dengan dipergunakan untuk penelitian ini adalah

kesalahan pada periode t-1, data documenter yang diperoleh melalui

2. Model Regresi Berganda

situs resmi Bursa Efek Indonesia. Pada penelitian ini, pengujian dilakukan dengan analisis regresi berganda, yaitu

Teknik Pengumpulan data

suatu metode statistik yang umum Untuk memperoleh data yang

digunakan untuk meneliti hubungan dibutuhkan dlam penelitian ini penulis

antara variabel dependen dengan menggunakan

beberapa variabel independen. Adapun dokumentasi dengan melihat laporan

teknik

observasi

model regesi yang digunakan adalah keuangan perusahaan sampel.

sebagai berikut: AUDELAY=β0+ β1SIZE+ β2PROF+

Variabel Penelitian

β3SOLV+ β4OPIN D1 0 +ε

1. Variabel Dependen

3. Uji Kelayakan Model Variabel terikat adalah variabel yang 2 a. Uji Koefisien Determinan (R )

menjadi perhatian utama dalam sebuah Koefisien determinasi bertujuan pengamatan. Dalam penelitian ini yang

untuk mengukur seberapa jauh menjadi variabel terikat adalah audit

model dalam delay (Y)

kemempuan

menerangkan

variasi variabel

2. Variabel Independen

dependen

Variabel bebas adalah variabel yang

b. Uji F-statistik

mempengaruhi atau menjadi sebab

Uji statistik F bertujuan untuk

Gambaran Umum Objek Penelitian

mengukur apakah semua variabel

1. Bursa Efek Indonesia

independen yang dimasukan dalam Bursa Efek Indonesia adalah salah model mempunyai pengaruh secara

satu bursa saham yang dapat bersama-sama terhadap variabel

memberikan peluang investasi dan dependen.

sumber pembiayaan dalam upaya

4. Uji Hipotesis

mendukung pembangunan ekonomi Uji ini bertujuan untuk menguji

nasional. Bursa Efek Indonesia berperan pengaruh secara parsial antara variabel

juga dalam upaya mengembangkan bebas dengan variabel terikat dengan

pemodal local yang besar dan solid mengasumsikan variabel lain adalah

untuk menciptakan pasar modal konstan.

Indonesia yang stabil. Sejarah Bursa Efek Jakarta berawal

Definisi Operasional

dari berdirinya Bursa Efek di Indonesia

1. Audit Delay pada abad ke-19. Pada 14 Desember Audit delay adalah lamanya waktu

1912, atas bantuan pemerintah Kolonial penyelesaian audit yang dilakukan oleh

Belanda Bursa Efek pertama di auditor yang diukur dari perbedaan

Indonesia didirikan di Batavia, pusat waktu antara tanggal pelaporan

pemerintahan kolonial Belanda dan keuangan dengan tanggal opini audit

sekarang dikenal sebagai Jakarta. dalam laporan keuangan

Bursa Batavia sempat ditutup

2. Ukuran Perusahaan

selama periode perang dunia pertama Ukuran perusahaan merupakan suatu

dan dibuka lagi pada tahun 1925. Selain indikator yang dapat menujkkan kondisi

Bursa Batavia, pemerintah kolonial juga atau karakteristik perusahaan dimana

mengoperasikan Bursa Paralel di terdapat beberapa parameter yang dapat

Surabaya dan Semarang. Namun digunakan ntuk menentukan ukuaran

kegiatan bursa ini dihentikan lagi ketika suatu perusahaan.

terjadi kependudukan oleh tentara

3. Profitabilitas

jepang di Batavia. Pada tahun 1952, Profitabilitas adalah salah satu ukuran

bursa saham dibuka lagi di Jakarta keberhasilan

dengan memperdagangkan saham dan mengelola

manajemen

dlam

diterbitkan oleh memeperoleh laba melalui sumber daya

perusahaan-perusahaan Belanda. yang ada.

Kegiatan bursa kemudian dihentikan

4. Solvabilitas

ketika pemerintahan Solvabilitas adalah suatu kemampuan

kembali

meluncurkan program nasionalisasi perusahaan untuk memenuhi kewajiban

pada taun 1956.

finansialnya baik jangka pendek Tahun 1977, bursa saham kembali maupun jangka panjang apabila

dibuka dan ditandatangani oleh Badan sekiranya perusahaan akan dilikuidasi.

Pelaksanaan Pasar Modal (BAPEPAM).

5. Opini Audit

Pada tanggal 13 Juli 1992, bursa saham Auditor

diswastanisasi menjadi Bursa Efek berpijak pada audit yang dilaksakan

menyatakan

pendapatnya

Jakarta ini mengakibatkan beralihnya berdasarkan standar auditing dan atas

fungsi Bapepam menjadi Badan temuan-temuannya.

Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM). Pada tahun 2007, Bursa Efek Surabaya

III. HASILPENELITIAN

DAN

bergabung dengan Bursa Efek Jakarta

PEMBAHASAN

dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia.

2. Perusahaan Manufaktur di BEI

Variabel opini audit (X 4 ) memiliki rata- Perusahaan manufaktur adalah

rata sebesar 0,9667 dengan variabel perusahaan yang menjalankan proses

dummy . Nilai 1 untuk WTP dan nilai 0 pembuatan suatu produk. Sebuah

untuk selain WTP. Nilai tertinggi adalah perusahaan bisa dikatakan perusahaan

1,00 dan nilai terendah adalah 0,00 manufaktur apabila ada tahapan input -

proses- output yang

akhirnya

Analisis Data

menghasilkan suatu produk. Adapun

1. Uji Asumsi Klasik

jenis-jenis perusahaan manufaktur

a. Uji Normalitas

tersebut antara lain: Uji normalitas dilakukan untuk

a. Industri kimia dasar menguji apakah dalam model regresi

b. Aneka Industri variabel pengganggu dan residual

c. Industri Barang Konsumsi memiliki distribusi normal atau tidak. Data yang baik adalah data yang

Statistik Deskriptif

mempunyai pola sepert distribusi Statistik deskriptif dalam penelitian pada

normal. Uji normalitas dilakukan dasarnya merupakan proses transformasi

dengan Kolmogorov-Smirnov Test . data peneltian dalam bentuk tabulasi

Jika tingkat signifikansinya > 0, 05 sehingga mudah dipahami dan dapat

maka data berdistribusi normal. Jika diinterpresentasikan. Statistik deskriptif

tingkat signifikansinya < 0,05 maka digunakan untuk mendesrkripsikan dan

data dikatakan tidak berdistribusi memberi gambaran mengenai variabel

dengan normal. Secara rinci hasil yang diteliti dan setelah melalui pross

pengujian normalitas dapat dilihat pengolahan data dengan menggunakan

pada tabel.

program SPSS.

Hasil Uji Normalitas Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

Hasil uji menyatakan bahwa nilai

(lampiran)

Kolmogorof-Smirnov sebesar 1,340 Dari penelitian (lampiran), dari

dengan signifikansi 0,055. Dengan tabel 10 menjelaskan secara deskriptif

hasil tersebut maka dapat dinyatakan variabel dalam penelitian ini. Variabel

bahwa data yang digunakan dalam audit delay (Y) perusahaan manufaktur

peneltian ini berdistribusi normal, yang terdaftar di BEI tahun 2008, 2009,

karena nilai signifikansi dari uji 2010, 2011, dan 2012 yaitu sebanyak 210

normalitas masing_masing Variabel buah data. Variabel terikat yaitu audit

lebih besar dari α (α = 0,05) yaitu delay menunjukkan mean (rerata) sebesar

73,8952 dengan nilai maksimum 138,000 dengan nilai minimum 31,00.

b. Uji Multikoleniertitas

Gejala multikolinieritas ditandai memiliki mean 6,760,000,000,000 degan

Variabel ukuran perusahaan (X 1 )

dengan adanya hubungan yang kuat nilai maksimum 200,000,000,000,000 dan

di antara variabel independen dalam nilai minimum 9,000,000,000. Variabel

suatu persamaan regresi. Model profitabilitas (X 2 ) yang diukur dengan

regresi yang dinyatakan bebas dari ROA memiliki rata-rata sebesar 0,4143

apabila nilai dengan nilai profitabilitas tertinggi adalah

multikolinieritas

Tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10. 168,02 dan nilai terendah adalah -112,48.

Hasil pengujian multikolinieritas

untuk variabel penelitian ini dapat diukur dengan DR memiliki rata-rata

Variabel solvabilitas (X 3 ) yang

dilihat pada tabel berdasarkan nilai sebesar 4,6017 nilai tertinggi adalah

VIF dan nilai Tolerance 621,16 dan nilai terendah adalah 0,00.

Hasil Uji Multikolinieritas

disimpulkan bahwa tidak terjadi Hasil penelitian menunjukkan bahwa

gejala

heteroskedastisitas pada

ukuran perusahaan (X 1 ) dengan nilai

penelitian ini

VIF 1,120, profitabilitas (ROA) (X 2 )

dengan nilai VIF 1,069, solvabilitas

d. Uji Autokorelasi

(DR) (X 3 ) dengan nilai VIF 1,246, Pengujian ini bertujuan untuk

dan opini audit (X 4 ) dengan nilai VIF

mengetahui ada atau tidaknya

1,142. Pada ukuran perusahaan (X 1 )

korelasi antara kesalahan-kesalahan

dengan nilai Tolerance 0,893,

yang muncul pada data yang

profitabilitas (X 2 ) dengan nilai

diurutkan berdasarkan waktu. Uji ini

bertujuan untuk mendeteksi adanya dengan nilai Tolerance 0,803, dan

Tolerance 0,935, solvabilitas (X 3 )

gejala autokorelasi adalah uji yang

dikembangkan oleh Durbin dan Tolerance 0,876.

opini audit (X 4 ) dengan nilai

Watson, yang dikenal dengan disimpulkan semua variabel memiliki

Jadi

dapat

statistic Durbin-Watson (DW). Nilai nilai Tolerance lebih dari 0,10 dan

DW hitung dibandingkan dengan nilai VIF kurang dari 10, sehingga

nilai DW tabel. Uji tersebut dihitung dapat disimpulkan bahwa tidak ada

berdasarkan jumlah selisih kuadrat multikolinieritas

nilai taksiran faktor gangguan yang variabel bebas yang terdapat

Hasil Uji Autokorelasi

Dari tabel (lampiran), dapat dilihat Uji heteroskedastisitas adalah asumsi

c. Uji Heteroskedastisitas

bahwa nilai Durbin-Watson sebesar dalam regresi dimana varians 1.814. dalam pengujian ini apabila

nilai Durbin-Watson berkisar antara pengamatan ke pengamatan yang

residual tidak

sama

untuk

maka tidak ada lain. Salah satu cara mendeteksi

1,55-2,46

autokorelasi maka dapat disimpulkan adanya gejala heteroskedastisitas

penelitian ini terbebas dari gangguan adalah dengan uji Glejser . Uji

autokorelasi.

Glejser dilakukan

dengan

meregresikan variabel-variabel bebas

2. Model Regresi Berganda

terhadap nilai absolute residual . Berdasarkan tabel Hasil Uji Regresi Gangguan heteroskedastisitas terjadi

Berganda (lampiran) maka dapat jika

diperole persamaan regresi linear signifikan antara variabel bebas

berganda sebagai berikut : terhadap absolute residual. Dalam uji

Y=91,737 - 0,789TA - 1,1987ROA + ini, apabila sig > 0,05 maka tidak

3,878DR + 1,331 OPIN D10 terdapat heteroskedastisitas, model

Angka yang dhasilkan dari pengujian yang baik adalah tidak terjadi

tersebut sebagai berikut: heteroskedastitas.

a. Konstanta (α)

Nilai konstanta yang diperoleh

91,737. Hal ini Pada tabel (lampiran) dapat dilihat

Hasil Uji Heteroskedastisitas

sebesar

mengindikasikan bahwa variabel nilai sig 0,253 untuk variabel ukuran

independen bernilai nol, maka perusahaan, untuk variabel ROA

besarnya audit delay adalah 91,737 0,239, untuk variabel DR 0,229 dan

satuan.

untuk variabel opini audit 0,412. Dari

b. Koefisien Regresi (β) (X 1 )

keempat variabel memiliki sig lebih Nilai koefisien regresi variabel besar dari 0,05. Maka dapat

ukuran perusahaan (X 1 ) yaitu sebesar

-0,789. Hal ini menunjukkan bahwa

4. Uji Hipotesis (Uji t)

setiap kenaikan satu satuan proporsi Uji t dilakukan mencari pengaruh ukura

variabel bebas terhadap variabel terikat mengakibatkan penurunan audit

perusahaan

akan

dalam persamaan regresi secara parsial delay sebesar 0,789

dengan mengasumsikan variabel lain

dianggap konstan. Uji t dilakukan Nilai koefisien regresi variabel

c. Koefisien Regresi (β) (X 2 )

dengan membandingkan antara nilai t

yang dihasilkan dari perhitungan ini menandakan, setiap kenaikan satu

profitabilitas (X 2 ) sebesar -1,987. Hal

statistik dengan nilai t tabel . Untuk satuan profitabilitas diukur dengan

mengetahui nilai t hitung dpat dilihat ROA akan mengalami penurunan

melalui tabel Hasil Uji Regresi audit delay sebesar 1,987.

Berganda (lampiran).

Berdasarkan hasil olahan data statistik Nilai koefisien regresi variabel

d. Koefisien Regresi (β) (X 3 )

pada tabel 15 (lampiran), maka dapat solvabilitas (X 3 ) sebesar 3,878. Hal

dilihat pengaruh antara variabel ini menandakan setiap kenaikan satu-

independen terhadap variabel dependen satuan solvabilitas yang diukur

secara parsial adalah sebagai berikut: dengan DR akan mengakibatkan

a. Hipotesis pertama dalam penelitian kenaikan audit delay sebesar 3,878.

ini adalah ukuran perusahaan

e. Koefisien Regresi (β) (X 4 )

berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap audit delay pada perusahaan sebesar 1,331. Hal ini menunjukkan

Nilai koefisien regresi variabel (X 4 )

manufaktur yang terdaftar di BEI. bahwa setiap kenaikan satu satuan

Berdasarkan tabel 15 diketahui opini audit yang diukur dengan cara

bahwa koefisien β ukuran perusahaan dummy akan

bernilai negatif sebesar 0,789 dan kenaikan audit delay ebesar 1,331.

mengakibatkan

nilai t hitung < t tabel yaitu 1,353 < 1,9729, dengan signifikansi 0,178 >

3. Uji Kelayakan Model

0,05. Hal ini berarti bahwa ukuran

manufaktur yang Berdasarkan tabel (lampiran) dapat

a. 2 Uji R perusahaan

terdaftar di BEI. Dengan demikian

diketahui bahwa nilai 2 adjusted R hipotesis pertama (H

1 ) ditolak.

yang diperoleh sebesar 0,083. Ini

b. Hipotesis kedua dalam penelitan ini berarti bahwa audit delay perusahaan

adalah profitabilitas yang diukur manufaktur yang terdaftar di BEI

dengan ROA berpengaruh negatif periode 2008-2012 dapat dijelaskan

terhadap audit delay pada perusahaan oleh variabel bebasnya yaitu ukuran

manufaktur yang terdaftar di BEI. perusahaan,

Pada tabel 15 dapat diketahui nilai solvabilitas, dan opini audit sebesar

profitabilitas,

koefisien β ROA bernilai negatif 8,3%. Sisanya 91,7% ditentukan oleh

1,987 dan t hitung > t tabel yaitu 2.455 > variabel lain yang tidak dianalisis

1,9729, dengan signifikansi 0,015 < dalam penelitian ini.

0.05. hal ini berarti ROA

b. Uji F

berpengaruh negatif dan signifikan Hasil pengolahan data (lampiran)

terhadap audit delay pada perusahaan menunjukkan hasil sebesar 5,238

manufaktur yang terdaftar di BEI. yang signifikan pada 0,001. Jadi F

Dengan demikian hipotesis kedua hitung > f tabel (sig 0,001 < 0,05).

(H 2 ) diterima.

Hal ini berarti bahwa persamaan

c. Hipotesis ketiga dalam penelitian ini regresi

adalah solvabilitas yang diukur diandalakan atau model yang

dengan DR berpengaruh signifikan digunakan sudah fix .

positif terhadap audit delay pada positif terhadap audit delay pada

belum tentu perusahaan kecil akan terdaftar di BEI. Pada tabel 15 dapat

manufaktur

yang

selalu melaporkan laporan keuangannya diketahui bahwa nilai koefisien β DR

lebih lama dan membutuhkan rentang bernilai positif sebesar 3,878 dan

waktu yang lama untuk pemeriksaan nilai t hitung > t tabel yaitu 3,320

laporan keuangnnya demikian pula >1,9729, dengan signifikansi 0,001 <

sebaliknya. Semakin besar ukuran suatu 0,05. Hal ini berarti bahwa DR

maka waktu yang berpengaruh positif dan signifikan

perusahaan

dibutuhkan untuk menyelesaikan proses

audit akan semakin panjang, hal ini demikian hipotesis ketiga (H3)

terhadap audit delay. dengan

disebabkan oleh banyaknya sampel

diterima.

pemeriksaan yang harus diambil dan

d. Hipotesis keempat dalam penelitian prosedur audit yang harus ditempuh. ini

Hasil penelitian ini mendukung menerima pendapat WTP memiliki

penelitian yang dilakukan oleh Na’im kecenderungan audit delay yang

(1991), Halim (2000), Respati (2001), pendek pada perusahaan manufaktur

dan Haron dkk (2006) yang menyatakan yang terdaftar di BEI . Pada tabel 15

tidak ada pengaruh ukuran perusahaan dapat diketahui bahwa nilai koefisien

terhadap audit delay . disisi lain hasil β bernilai positif sebesar 1,331 dan

penelitian ini tidak mendukung hasil t hitung > t tabel yaitu 0,170 < 1,9729,

dilakukan oleh dengan signifikansi 0,865 > 0.05. hal

penelitian

yang

Wirakusuma (2004), Subekti dan ini berarti opini audit tidak

Widiyanti (2004) yang menyatakan berpengaruh terhadap audit delay .

bahwa ukuran perusahaan berpengaruh dengan demikian hipotesis keempat

terhadap audit delay .

(H4) ditolak.

Hasil penelitian ini juga tidak dapat mendukung landasan teori yang ada

Pembahasan

yang menyatakan bahwa semakin besar

1. Pengaruh Ukuran

Perusahaan

ukuran suatu perusahaan maka audit terhadap audit delay delay yang dibutuhkan akan semakin

Diperkirakan ukuran statistik dapat dilihat bahwa ukuran

Berdasarkan hasil olah data

pendek.

perusahaan tidak berpengaruh terhadap perusahaan

audit delay lantaran sampel merupakan perusahaan bernilai negatif sebesar

koefisien

ukuran

perusahaan yang terdaftar di BEI yang 0,789 dan nilai t hitung <t tabel yaitu 1,353 <

diawasi oleh investor, pengawas 1,9729, dengan signfikansi 0,178 >

permodalan, dan pemerintah. Atas dasar 0,05. Hal ini berarti bahwa ukuran

itu, perusahaan dengan aset besar perusahaan tidak berpengaruh terhadap

maupun kecil mempunyai kemungkinan audit

yang sama dalam menghadapi takanan manufaktur yang terdaftar di BEI.

delay pada

perusahaan

atas penyampaian laporan keuangan. Dengan demikian hipotesis pertama

lainnya, auditor (H 1 ) ditolak.

Kemungkinan

menganggap bahwa dalam proses Hasil ini menolak logika teori yang

pengauditan berapapun jumlah aset menyatakan bahwa perusahaan besar

yang dimiliki tiap-tiap perusahaan akan cenderung

diperiksa dengan cara yang sama, sesuai keuangannya lebih cepat dibandingkan

melaporkan

laporan

dengan prosedur dalam standar dengan perusahaan kecil, berarti

professional akuntan publik. perusahaan besar akan membutuhkan

2. Pengaruh Profitabilitas terhadap

rentang waktu pemeriksaan yang lebih

Audit Delay

pendek dibandingkan

Berdasarkan hasil olah data perusahaan kecil. Pada kenyataannya

dilihat bahwa dilihat bahwa

apabila tingkat profitabilitas perusahaan delay pada perusahaan manufaktur yang

rendah merupakan bad news bagi pihak terdaftar di BEI. Pada tabel 15 dapat

Maka manajemen diketahui bahwa nilai koefisien β ROA

perusahaan.

cenderung meminta bernilai negatif 1,987 dan t hitung > t tabel penyampaian laporan keuangan yang yaitu 2.455 > 1,9729, dengan

perusahaan

lebih panjang sehingga tinggat audit signifikansi 0,015 < 0.05. hal ini berarti

delay meningkat.

ROA berpengaruh

negatif

dan

3. Pengaruh Solvabilitas terhadap

signifikan terhadap audit delay pada

Audit Delay

perusahaan manufaktur yang terdaftar Berdasarkan hasil olah data di BEI. Dengan demikian hipotesis

statistik dapat dilihat bahwa solvabilitas kedua (H 2 ) diterima.

yang diukur dengan DR berpengaruh Hasil penelitian ini mendukung

signifikan positif terhadap audit delay teori yang menyatakan bahwa tingkat

pada perusahaan manufaktur yang profitabilitas

terdaftar di BEI. Pda tabel 15 dapat berpengaruh terhadap audit delay. Hal

rendah

ditengarai

diketahui bahwa nilai koefisien β DR tersebut berkaitan dengan akibat yang

bernilai positif sebesar 3,878 dan nilai dapat ditimbulkan pasar terhadap

t hitung > t tabel yaitu 3,320 >1,9729, pengumuman rugi oleh perusahaan.

dengan signifikansi 0,001 < 0,05. Hal Penelitian Naim (1998) memperlihatkan

ini berarti bahwa DR berpengaruh bahwa tingkat profitabilitas yang lebih

positif dan signifikan terhadap audit rendah memacu kemunduran publikasi

delay. dengan demikian hipotesis ketiga laporan keuangan. Demikian pula

(H3) diterima.

Carslaw dan

Hasil penelitian ini mendukung memaparkan

Kaplan

teori yang menyatakan bahwa tingginya melaporkan kerugian mungkin akan

perusahaan

yang

debt ratio mencerminkan tingginya meminta auditor untuk mengatur waktu

resiko keuangan perusahaan. Tingginya audit yang lebih lama ketimbang

ini menunjukkan adanya biasanya.

risiko

bahwa perusahaan Ditemukan oleh Owusu-Ansah

kemungkinan

tersebut tidak bisa melunasi kewajiban (2000), perusahaan yang memiliki hasil

atau hutangnya baik berupa pokok gemilang ( good news ) akan melaporkan

maupun bunga. Tingginya resiko lebih tepat waktu dibandingkan dengan

keuangan merupakan bad news yang perusahaan yang mengalami kerugian

akan mempengaruhi kondisi perusahaan ( bad news ), berarti perusahaan ingin

di mata masyarakat. Pihak manajemen auditor

cenderung menunda penyampaian keuangannya lebih cepat. Ungkapan

memeriksa

laporan

laporan keuangan berisi berita buruk, senada dikemukakan dalam penelitian

berarti pihak manajemen akan meminta Annisa (2004), perusahaan dengan hasil