Audit Terhadap Siklus Pengeluaran Peng

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tiada bangsa di dunia ini yang tidak menginginkan kemakmuran bagi
masyarakatnya. Kemakmuran tidak lepas dari kekayaan yang dimiliki dan
dikelola oleh suatu masyarakat.dengan kekayaan yang dimilikinya, suatu
masyarakat akan dapat melakukan banyak hal mengisi kehidupan didunia ini.
Masyarakat modern, kekayaan dinilai dengan dengan uang dan setiap
transaksi aliran kekayaan antar individu didalam masyarakat diukur dengan satuan
uang. Untuk mendapatkan barang dan jasa yang diperlukan masyarakat modern
memerlukan uang sebagai ukuran transaksi. Bahkan masyarakat yang telah maju
peradabannya, uang kertas dan uang logam telah mulai digantikan dengan uang
elektronik untuk mempercepat dan mempermudah transaksi antar mereka. Bagi
masyarakat yang tidak dialiri uang ibarat bagian tubuh yang tidak dialiri oleh
darah. Miskin dan tidak banyak yang dilakukan untuk mengisi kehidupan.
Uang berbicara melalui bahasa komunikasi yang disebut akuntansi.
Penggunaan uang telah merembes ke semua aspek kehidupan manusia modern
memerlukan akuntansi sebagai komunikasi keuangan antar individu didalam
masyarakat. Kebutuhan akan informasi akuntansi berkembang sejalan dengan
perkembangan kekayaan yang dimiliki oleh masyarakat.


1

Setiap pihak yang diserahi wewenang untuk mengelola kekayaan investor,
berkewajiban untuk mempertanggung jawabkan pengelolaan kekayaan tersebut
kepada investor. Dalam mempertanggung jawabkan kekayaan, manajemen
perusahaan menggunakan akuntansi sebagai bahasa komunikasi. Untuk itu,
perusahaan perlu menyelenggarakan akuntansi yang memungkinkan disajikannya
laporan pertanggung jawaban keuangan kepada para investor.
Pertanggung jawaban keuangan memerlukan dua unsur yaitu :
a. Kompetensi dalam bidang akuntansi, dan
b. Keandalan informasi akuntansi yang dihasilkan
Semakin kompleks perekonomian suatu masyarakat, semakin kompleks
transaksi keuangan yang dilakukan oleh masyarakat tersebut, sehingga
memerlukan kompetensi yang tinggi untuk mencerminkan transaksi keuangan
mereka dengan informasi akuntansi. Disamping itu, pertanggung jaawaban
keuangan diperlukan pengetahuan yang disebut auditing.
Pengetahuan auditing menjadikan orang kompeten untuk menilai kewajaran
pertanggung jawaban keuangan, sehingga memungkinkan orang yang terjun
dalam profesi akuntan publik mampu menghasilkan jasa yang menjadikan
masyarakat keuangan dapat memperoleh informasi keuangan yang andal.

Informasi keuangan yang andal bagi masyarakat keuangan dalam mengambil
keputusan pengalokasian sumber daya ekonomi secara efektif dan efisien.
Sehubungan dengan uraian-uraian diatas, maka diperlukan perancangan
program audit terhadap siklus kegiatan perusahaan. Pengujian pengendalian
ditujukan oleh akuntan publik untuk menguji efektivitas pengendalian dengan

2

kliennya. Pengujian pengendalian disesuaikan dengan penggolongan siklus
kegiatan perusahaan. Pada kesempatan kali ini, hal yang akan dibahas ialah
mengenai materi tentang audit terhadap siklus pengeluaran; pengujian
pengendalian.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah mengenai Audit terhadap Siklus Pengeluaran :
Pengujian Pengendalian adalah :
1. Sistem Informasi Akuntansi apa sajakah yang Membentuk Siklus
2.
3.
4.
5.


Pengeluaran ?
Fungsi-fungsi apa sajakah yang Terkait dengan Siklus Pengeluaran ?
Dokumen-dokumen apa sajakah yang Terkait dengan Siklus Pengeluaran ?
Catatan-catatan apa sajakah yang Terkait dengan Siklus Pengeluaran ?
Apa saja prosedur audit utang usaha ?

1.3 Tujuan Penulisan
Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk menjelaskan Sistem Informasi Akuntansi apa yang Membentuk
Siklus Pengeluaran.
2. Untuk memaparkan

Fungsi-fungsi

yang

Terkait


dengan

Siklus

Pengeluaran.
3. Untuk memaparkan Dokumen-dokumen yang Terkait dengan Siklus
Pengeluaran.
4. Untuk memaparkan

Catatan-catatan

yang Terkait

Pengeluaran.
5. Untuk mengetahui prosedur audit utang usaha

3

dengan


Siklus

BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Sistem Informasi Akuntansi yang Membentuk Siklus Pengeluaran
2.1.1 Siklus Pembelian

4

a. Permintaan Pembelian
Formulir permintaan pembelian digunakan untuk meminta barang dan jasa
oleh pejabat perusahaan yang diberi kewenangan untuk mengajukan permintaan
pembe;ian (misanya: Kepala Gudang atau Kepala Departemen Produksi) Pada
perusahaan-perusahaan tertentu seringkali digunakan komputer untuk melakukan
pemesanan ketika persediaan barang di gudang mencapai re-order point (titik
pemesanan kembali) yang akan melakukan pemesanan secara otomatis.
b. Order Pembelian
Order pembelian adalah dokumen yang digunakan untuk memesan barang
dan jasa dari pemasok. Dokumen ini berisi deskripsi, kualitas, dan informasi lain
yang berhubunga dengan barang dan jasa yang diinginkan perusahaan untuk dibeli

dan seringkali digunakan untuk menunjukan persetujuan pembelian.
c. Penerimaan Barang dan Jasa
Penerimaan barang dan jasa oleh perusahaan dari pemasok adalah saat
yang paling kritis dalam siklus ini, karena saat ini oleh kebanyakan perusahaan
dipakai pertama kali untuk mengakui pembelian dan utang yang bersangkutan.
Ketika barang diterima, agar kontrol berjalan baik, diperlukan pemeriksaan
tentang deskripsi, kuantitas, tanggal penerimaan, dan kondisi barang yang
diterima. Laporan penerimaan adalah dokumen berupa kertas atau elektronik yang
dibuat pada saat barang diterima.
d. Pengakuan Kewajiban (Utang)

5

Pengakuan kewajiban yang tepat atas barang dan jasa yang telah diterima
menuntut adanya pencatatan yang tepat dan akurat. Perusahaan harus seksama
dalam memasukkan semua transaksi pembelian, yaitu pembelian yang sungguhsungguh terjadi, dengan jumlah yang benar.
Dokumen-dokumen dan catatan yang lazim digunakan adalah :
1.
2.
3.

4.
5.
6.
7.
8.

Faktur dari Pemasok
Memo Debet
Voucher
File Transaksi Pembelian
Jurnal Pembelian
Master File Utang Usaha
Daftar Utang Usaha
Laporan dari Pemasok (Vendor’s Statement)

2.1.2 Siklus Pembayaran
a. Pengolahan dan Pencatatan Pengeluaran Kas
Pembayaran untuk pembelian barang dan jasa merupakan aktivitas yang
signifikan. Aktivitas ini secara langsung akan mengurangi saldo akun kewajiban,
biasanaya akun utang usaha. Dokumen-dokumen yang berkaitan dengan proses

pembayaran yang akan diperiksa auditor meliputi:
1. Check
2. File Transaksi Pengeluaran Kas
3. Jurnal Pengeluaran Kas
2.2 Fungsi yang terkait dengan siklus pengeluaran
Berbagai fungsi yang terkait dalam transaksi pembelian berada di tangan unit
organisasi berikut ini :

6

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Nama Fungsi
Fungsi gudang

Fungsi pembelian
Fungsi penerimaan kas
Fungsi pencatatan utang
Fungsi akuntansi biaya
Fungsi akuntansi umum
Fungsi penerimaan kas

Unit Organisasi Pemegang Fungsi
Bagian gudang
Bagian pembelian
Bagian penerimaan barang
Bagian utang
Bagian akuntansi biaya
Bagian akuntansi umum
Bagian kasa

Tanggung jawab setiap fungsi yang terkait dalam transaksi pembelian tersebut
diuraikan berikut ini.
1. Fungsi Gudang
Dalam sistem akuntansi pembelian, fungsi gudang bertanggung jawab

untuk mengajukan permintaan pembelian sesuai dengan posisi sediaan
yang ada di gudang dan untuk menyimpan barang yang telah di terima
oleh fungsi penerimaan. Untuk barang-barang yang langsung pakai (tidak
diselenggarakan sedia barang di gudang), permintaan pembelian diajukan
oleh pemakai barang. Dalam pemelorehan aktiva tetap, calon pemakai atau
fungsi perencanaan perusahaan biasanya yang mengajukan permintaan
pembelian.
2. Fungsi Pembelian
Fungsi pembelian bertanggung jawab untuk memperoleh informasi
mengenai harga barang, menentukan pemasok yang dipilih dalam
pengadaan barang, dan mengeluarkan order pembelian kepada pemasok
yang dipilih.
3. Fungsi Penerimaan barang

7

Dalam sistem informasi akuntansi pembelian, fungsi ini bertanggung
jawaab untuk melakukan pemeriksaan terhadap jenis, mutu, dan kuantitas
barang yang diterima dari pemasok guna menentukan dapat atau tidaknya
barang tersebut diterima oleh perusahaan. Fungsi ini juga bertanggung

jawab untuk menerima barang dari pembeli yang berasal dari transaksi
retur penjualan.
4. Fungsi Pencatat Utang
Dalam pemerolehan barang dan jasa, fungsi pencatat utang bertanggung
jawab untuk mencatat transaksi pembelian ke dalam register bukti kas
keluar dan untuk menyelenggarakan arsip dokumen sumber (bukti kas
keluar) yang berfungsi sebagai catatan utang atau menyelenggarakan buku
pembantu utang sebagai buku pembantu utang.
5. Fungsi Akuntansi Biaya
Dalam transaksi pembelian, fungsi akuntansi biaya bertanggung jawab
untuk mencatat sediaan dan aktiva tetap. Dalam pemerolehan sediaan,
fungsi akuntansi biaya bertanggung jawab untuk mencatat kos sediaan
barang yang di beli kedalam buku pembantu sediaan. Dalam pemerolehan
aktiva tetap, fungsi akuntansi biaya bertanggung jawab untuk mencatat kos
aktiva tetap yang dibeli ke dalam buku pembantu aktiva tetap.
Secara garis besar transaksi pembelian mencakup prosedur berikut ini :
1. Fungsi gudang mengajukan permintaan pembelian ke fungsi pembelian
2. Fungsi pembelian meminta penawaran harga dari berbagai pemasok
3. Fungsi pembelian menerima penawaran harga dari berbagai pemasok dan
melakukan pemilihan pemasok
4. Fungsi pembelian membuat order pembelian kepada pemasok pilihan
5. Fungsi penerimaan memeriksa dan menerima barang yang dikirim oleh
pemasok

8

6. Fungsi penerimaan menyerahkan barang yang diterima kepada fungsi
gudang untuk disimpan
7. Fungsi penerimaan melaporkan penerimaan barang kepada fungsi
akuntansi
8. Fungsi akuntansi menerima faktur dari pemasok dan atas dasar faktur dari
pemasok tersebut, fungsi akuntansi mencatat kewajiban yang timbul dari
transaksi pembelian
2.3 Dokumen yang terkait dengan siklus pengeluaran
2.3.1 Dokumen yang digunakan dalam transaksi pembelian
Dokumen yang digunakan dalam transaksi pembelian dibagi menjadi 2
golongan: dokumen sumber (source documents), yaitu dokumen yang dipakai
sebagai dasar pencatatan kedalam catatan akuntansi, dan dokumen pendukung
(corroborating documents atau dokumen penguat), yaitu dokumen yang
membuktikan validitas terjadinya transaksi pembelian dapat dilihat berikut ini.
Transaksi
Pembelian

Dokumen Sumber
Bukti kas keluar

Dokumen Pendukung
Surat Permintaan
Pembelian
Surat Permintaan
Otorisasi Investasi
Surat Permintaan
Ootrisasi Reparasi
Surat Permintaan
Penawaran Harga

9

Surat Order Pembelian
Laporan Penerimaan
Barang
Surat Perubahan Order
Faktur dari Pemasok
Uraian :
1) Surat permintaan pembelian
Dokumen ini merupakan formulir yang diisi oleh fungsi gudang atau
fungsi pemakai barang untuk meminta fungsi pembelian melakukan
pembelian brang dengan jenis, jumlah, dan mutu seperti yang disebut
dalam surat.
2) Surat permintaan otorisasi investasi
Dokumen ini diisi olehfunngsi yang mengusulkan pemerolehan aktiva
tetap dan setelah diotorisasi oleh direktur fungsi yang bersangkutan
dimintakan persetujuandari direktu utama.
3) Surat permintaan otorisasi reparasi
Dokumen ini berfungsi sebagai perintah dilakukannya reparasi yang
melakukan pengeluaran modal (capital expenditure)
4) Surat permintaan penawaran harga
Dokumen ini digunakan untuk meminta penawaran harga bagi barang
yang pengadaannya tidak bersifat berulangkali terjadi (tidak repetitif),
yang menyangkut jumlah moneter pembelian yang besar.
5) Surat order pembelian
Dokumen ini digunakan untuk memesan barang kepada pemasok yang
telah dipilih.
a) Surat order pembelian
b) Tembusan pengakuan oleh pemasok
c) Tembusan fungsi peminta barang
d) Arsip tanggal penerimaan
e) Arsip pemasok
f) Tembusan fungsi penerimaan

10

g) Tembusan fungsi akuntansi
6) Laporan penerimaan barang
Dokkumen ini dibuat oleh fungsi penerimaan untuk menunjukkan bahwa
barang yang diterima dari pemasok telah memenuhi jenis, spesifikasi,
mutu dan kuantitas seperti yang tercantum dalam surat order pembelian.
7) Surat perubahan order pembelian
Dokumen ini dibuat untuk perubahan terhadap surat order pembelian yang
sebelumnya telah diterbitkan.
8) Bukti kas keluar
Dokumen ini dibuat oleh fuingsi akuntansi untuk dasar pencatatan
transaksi pembelian. Dokumen ini juga berfungsi sebagai perintah
pengeluaran kas untuk pembayaran utang kepada pemasok dan yang
sekaligus berfungsi sebagai surat pemberitahuan kepada kreditur mengenai
maksud pembayaran (berfungsi sebagai remittance advice).
9) Faktur dari pemasok
Dokumen ini merupakan tagihan dari pemasok, yang berisi jenis,
kuantitas, dan harga barang yang menjadi kewajiban perusahaan kepada
pemasok.
2.3.2 Dokumen yang digunakan dalam transaksi pengeluaran kas
Transaksi
Pengeluaran Kas

Dokumen Sumber
Bukti Kas Keluar

Dokumen Pendukung
Surat Permintaan Cek
Kwitansi
Cek

2.4 Catatan Akuntansi dalam siklus pengeluaran
2.4.1

Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi pembelian
adalah

11

1. Register bukti kas keluar (voucher register)
Jika dalam pencatatan utang, perusahaan menggunakan voucher
payable procedure, jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi
pembelian adalah register bukti kas keluar.
2. Jurnal pembelian
Jika dalam pencatatan utang, perusahaan menggunakan account
payable procedure, jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi
pembelian adalah jurnal pembelian.
3. Buku pembantu utang
Jika dalam pencatatan utang, perusahaan menggunakan accoun
payablet procedure, buku pembantu yang digunakan untuk mencatat
utang kepada pemasok adalah buku pembantu utang. Jika dalam
pencatatan

utang,

perusahaan

menggunakan

voucher

payable

procedure, yang berfungsi sebagai catatan utang adalah arsip bukti kas
keluar yang belum dibayar (unpaid voucher file).
4. Buku pembantu sediaan
Dalam sistem akuntansi pembelian, buku pembantu sediaan ini
2.4.2

digunakan untuk mencatat kos sediaan yang dibeli.
Catatan akuntasi yang digunakan dalam transaksi pengeluaran kas
1. Register cek (check register)
2. Buku besar (general ledger)

Golongan
Transaksi
Pembelian

Akun

Fungsi Bisnis

Dokumen dan

Persediaan

Pembuatan Order

Catatan
Permintaan

Properti,

Pembelian

Pembelian Order

Peralatan, Aset

Pembelian

Tetap lainnya
Beban dibayar

Penerimaan

12

dimuka

Barang dan Jasa

Utang usaha

Laporan
Penerimaan
Barang dan Jasa

Beban Pabrik

Pengakuan Utang

Beban Penjualan
Beban

Faktur dari

Administrasi

penjual
Memo debet
Voucher
File Transaksi
pemebelian
Jurnal Pembelian
Master file utang
usaha
Daftar Utang
Usaha
Laporan dari

Pengeluaran Kas

Kas di Bank

Pembayaran dan

Pemasok
Check

(untuk

pencatatan

Pembayaran

pengeluaran kas)

pengeluaran kas

File transaksi
Pengeluaran kas

Utang Usaha

Jurnal

Potongan

pengeluaran kas

13

Pembelian

2.5 Prosedur Audit Utang Usaha
2.5.1 Mengidentifikasi Risiko Bisnis Klien yang Memengaruhi Utang Usaha
(Tahap 1)
Akhir-akhir ini banyak perusahaan fokus pada upaya memperbaiki
manajemen aktivitas rantai-pemasokan yang telah mengubah berbagai hal dalam
rancangan system yang digunakan untuk menginisiasi dan mencatat aktivitas
pembelian dan pembayaran. Upaya-upaya untuk merampingkan pembelian dan
pembayaran barang dan jasa, termasuk lebih meningkatkan pembelian persediaan
secara just-in-time, meningkatkan berbagai informasi dengan pemasok, and
penggunaan teknologi informasi dan e-commerce untuk transaksi bisnis, telah
mengubah semua aspek siklus pembelian dan pembayaran pada banyak
perusahaan. Perubahan-perubahan dan system tersebut bisa sangat kompleks.
Perubahan-perubahan ini bisa meningkatkan risiko bisnis secara
signifikan. Sebagai contoh, pemasok bisa memiliki akses yang lebih besar pada
catatan utang usaha yang memungkinkan mereka untuk secara terus menerus
memonitor saldo utang usaha dan melakukan rekonsiliasi rinci transaksi. Auditor
harus mengerti sifat perubahan system tersebut untuk mengidentifikasi apakah
risiko

bisnis

klien

dan

pengendalian

manajemen

terkait

memengaruhi

kemungkinan kesalahan penyajian material dalam utang usaha.
2.5.2 Menetapkan Materialitas Kinerja dan Menilai Risiko Inheren (Tahap 1)

14

Seperti halnya piutang usaha, sejumlah besar transaksi bisamemengaruhi
utang usaha. Saldonya seringkali berjumlah besar dan meliputi sejumlah besar
pemasok dan biasanya akan mahal bila harus mengaudit semua akun tersebut.
Karena alas an tersebut, auditor biasanya menetapkan materialitas kinerja untuk
utang usaha relative tinggi. Denganalasan yang sama, auditor sering menilai risiko
inheren pada tingkat medium atau tinggi. Mereka biasanya menaruh perhatian
pada tujuan kelengkapan dan tujuan saldo pisah batas karena potensi terjadinya
kurang saji dalam saldo utang usaha.
2.5.3 Menilai Risiko Pengendalian dan Merancang Serta Melaksanakan Pengujian
Pengendalian dan Pengujian Substantif Golongan Transaksi (Tahap 1 dan 2)
Setelah auditor menetapkan materialitas kinerja dan risiko inheren untuk
utang usaha, mereka menilai risiko pengendalian berdasarkan pemahaman atas
pengendalian internal. Pengujian substantive yang dilakukan auditor pada
akhirnya akan tergantung pada efektivitas pengendalian internal yang berkaitan
dengan utang usaha. Oleh karena itu, auditor harus memiliki pemahaman yang
dalam tentang bagaimana pengendalian yang berhubungan dengan utang usaha.
2.5.4 Merancang dan Melaksanakan Prosedur Analitis (Tahap 3)
Penggunaan prosedur analitis merupakan hal penting dalam siklus
pembelian dan pembayaran seperti halnya dalam siklus yang lain, terutama dalam
menemukan kesalahan penyajian dalam utang usaha.
Auditor harus membandingkan total beban tahun ini dengan tahun
sebelumnya untuk menemukan kesalahan penyajian dalam utang usaha maupun

15

dalam akun beban. Karena penggunaan pembukuan berpasanan (double entry
accounting), suatu kesalahan penyajian dalam akun beban biasanya juga akan
berakibat kesalahan penyajian yang samapada akun utang usaha. Oleh karena itu,
pembandingan beban-beban tahun ini seperti misalnya sewa listrik dan bebanbeban yang terjadwal dengan regular dengan tahun sebelumnya merupakan
prosedur yangefektif dalam menganalisis utang usaha apabila beban dari tahun ke
tahun relative stabil.
2.5.5 Merancang dan Melaksanakan Pengujian Rinci Saldo Akun Utang Usaha
(Tahap 3)
Tujuan keseluruhan audit utang usaha adalah untuk menentukan apakah
saldo utang usaha telah disajikan secara wajar dan diungkapkan dengan tepat.
Tujuan Audit Saldo

Prosedur

Pengujian Komentar

Rinci Saldo
Utang usaha dalam daftar Jumlahkan ulang
utang

usaha

atau Bila

cocok gunakan computer untuk dilakukan secara manual

dengan yang tercantum menjumlahkan

daftar tidak

pada master file yang utang usaha.
bersangkutan,

penjumlahan

perlu

seluruh

halaman dijumlah.

dan

totalnya cocok dengan Telusur total ke buku
yang tercantum di buku besar.
besar (kecocokan saldo)
Telusur

faktur

penjual Penelusuran ke master

individual ke master file file bisa dibatasi, kecuali

16

untuk

mencocokkan bila pengendalian lemah.

nama dan jumlahnya.
Utang usaha dalam daftar Telusur dan daftar utang Baiasanya
utang

usaha

sungguh- usaha ke faktur penjual mendapat

sungguh

ada dan

(keberadaan)

laporan

kurang
perhatian,

dari karena perhatian utama

pemasok.

padalebih saji.

Konfirmasi utang usaha,
terutama

untuk

yang

berjumlah besar dan tidak
biasa.
Utang usaha yang ada Lakukan
telah

tercantum

daftar

utang

(kelengkapan).
Utang
usaha

pengujian Ini

adalah

pengujian

dalam liabilitas setelah tanggal audit yang penting untuk
usaha penutupan buku.

utang usaha.

yang Lakukan prosedur yang Biasanya, tekanan pada

tercantum dalam daftar sama
telah akurat (ketelitian).

dengan

yang prosedur untuk ketelitian

digunakan untuk tujuan ini adalah kurang saji
keberadaan

dan dibandingkan

dengan

pengujian setelah tanggal untuk perhilangan.
Utang

usaha

penutupan buku.
yang Review daftar dan master Pengetahuan

tercantum dalam daftar file yang bersangkutan bisnis
telah digolongkan dengan dengan
benar (penggolongan).

pihak

berelasi,

sangat

yang penting untuk pengujian
liabilitas ini.

17

klien

tentang

berbunga,utang
panjang,utang
debet.
Transaksi dalam siklus Lakukan
pembelian

jangka
bersaldo
pengujian Ini merupakan pengujian

dan setelah tanggal penutupan yang

pembayaran telah dicatat buku.

sangat

penting

untuk utang usaha, ini

pada periode yang tepat Lakukan pengujian rinci disebut pengujian pisah
(pisah-batas).

sebagai

bagian

observasi

dari batas.

perhitungan

persediaan.
Lakukan pengujian untuk
persediaan

dalam

perjalanan.
Perusahaan

memiliki Periksalah laporan dari Biasanya

kewajiban

bukan

untuk pemasok dan konfirmasi merupakan

perhatian

membayar liabilitas yang utang usaha.

utama dalam audit utang

tercantum dalam utang

usaha,

karena

semua

usaha (kewajiban).

utang

usaha

adlah

kewajiaban.

2.6 Contoh Kasus
Contoh Jurnal Pembelian:

18

a. 2 januari 2009 dibeli barang dari PT.MAXI Jakarta RP 4.000.000 syarat
2/30, n/30
b. 5 januari 2009 dibeli barang dari PD Toni Rp 2.000.000 secara tunai dan
dari CV Tina Jakarta Rp 3.000.000 syarat 2/5, n/30
c. 7 januari dibeli barang dari PT Atlantis Indonesia Rp 5.000.000 syarat
10/5, n/30
d. 10 Januari dibeli perlengkapan kantor Rp 570.000 dan peralatan kantor Rp
1.250.000 secara kredit dari toko Parasit
e. 12 januari 2009 dibeli barang dagang dari PT Mini Jakarta Rp 2.500.000
tunai. 20 januari dibeli barang dagang dari PT MAXI Jakarta Rp 3.500.000
dengan sayarat 2/10, n/30
f. 22 januari 2009 barang dagang senilai Rp 350.000 dikembalikan pada PT
MAXI Jakarta karena rusak
Jurnal Pembelian Model Skontro
Tanggal

Keterangan

1
2
Januari 2009 PT MAXI
2
CV Tina
5
PT Atlantis
7
PT MAXI
20

Ref
3

Syarat
Pembayaran
4
2/10, n/30

Pembelian /
Utang
Dagang
5
4.000.000

2/5, n/30

3.000.000

10/5, n/30

5.000.000

2/10, n/30

3.500.000

Catatan:
Jurnal pembelian digunakan untuk mencatat transaksi pembelian secara kredit.
Pembelian barang lainnya yang dilakukan secara kredit dicatatkan pada jurnal
umum. Sedangkan pembelian secara tunai dicatatkan pada jurnal pengeluaran kas.
Contoh Jurnal Pengeluaran Kas:
a. 12 januari 2009 dibayarkan utang pada PT MAXI Rp 4.000.000 atas
transaksi pada tanggal 2 januari dengan syarat 2/10, n/30
b. 12 januari 2009 dibeli barang dagang dari PT Mini Rp 250.000 tunai
c. 13 januari 2009 dilunasi utang padaCV Tina Rp 3.000.000 syarat 2/5, n/30
atas transaksi tanggal 5 januari 2009
d. 17 januari 2009 diserahkan cek untuk pelunasan pada PT Atlantis Rp
5.000.000 (10/5, n/30)

19

e. 20 januari 2009 dibayar utang Rp 2.820.000 kepada Toko Parasit
f. 30 januari 2009 dibeli barang dagang dari PT MAXI Rp 3.500.000 secara
tunai
(Rp .000)
Tgl
(Jan
2009)
1

12
12
13
17
20
30

Ket
2

PT MAXI
Pembelia
n Tunai
CV Tina
PT
Atlantis
Toko
Parasit
Pembelia
n Tunai
Jumlah

Ref
3

Utang
Dagang
4

Debit
Pembelian

4.000

Serba-serbi
Akun Ref Jumlah

5

6

7

2.500

8

Kas
9

Kredit
Potongan
Pembelian
10

3.920
2.500

3.000
5.000

3.000
5.000

2.820

2.820

3.500

3.500

18.320

2.500

20.74
0

80

80

Catatan :
Jurnal pengeluaran kas adalah jurnal yang dibuat untuk mencatat semua transaksi
pengeluaran uang tunai atau kas. Transaksi yang dapat dicatat dalam jurnal
pengeluaran kas antara lain:
a.
b.
c.
d.
e.

Pembelian barang dagang secara tunai
Pembayaran beban-beban
Pembayaran utang
Pengambilan uang untuk keperluan pribadi (prive)
Pengeluaran tunai lainnya

BAB 3
PENUTUP

20

3.1 Kesimpulan
1.

Siklus pengeluaran terdiri dari transaksi pemerolehan barang atau jasa.
Barang yang diperoleh perusahaan dapat berupa aktiva tetap dan surat
berharga yang akan digunakan untuk menghasilkan pendapatan dalam jangka
waktu lebih dari satu tahun atau sediaan dan surat berharga yang akan
dikonsumsi atau digunakan untuk menghasilkan pendapatan dalam jangka

2.

3.

waktu satu tahun atau kurang.
Umumnya transaksi besar yang membentuk siklus pengeluaran dalam
perusahaan terdiri dari :
a. Transaksi pembelian
b. Transaksi pengeluaran kas
Sistem pembelian yang terdiri dari berbagai prosedur berikut ini :
a. Prosedur permintaan pembelian
b. Prosedur order pembelian
c. Prosedur penerimaan barang
d. Prosedur penyimpanan barang
e. Prosedur pembuatan kas keluar
f. Prosedur pencatatan utang

3.2 Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat dan menambah
pengetahuan kita semua tentang auditing. Khususnya tentang audit terhadap siklus
pengeluaran; pengujian pengendalian.

21

DAFTAR PUSTAKA

Al Haryono Jusuf (2014), Auditing Edisi 2, Yogyakarta: STIE YKPN.
Mulyadi (2009), Auditing Edisi 6 Buku 1, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Http://www.academia.edu/7212923/sistem-akuntansi-pengeluaran-kas

22

Dokumen yang terkait

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Efek Pemberian Ekstrak Daun Pepaya Muda (Carica papaya) Terhadap Jumlah Sel Makrofag Pada Gingiva Tikus Wistar Yang Diinduksi Porphyromonas gingivalis

10 64 5

Pengaruh Atribut Produk dan Kepercayaan Konsumen Terhadap Niat Beli Konsumen Asuransi Syariah PT.Asuransi Takaful Umum Di Kota Cilegon

6 98 0

Pengaruh Proce To Book Value,Likuiditas Saham dan Inflasi Terhadap Return Saham syariah Pada Jakarta Islamic Index Periode 2010-2014

7 68 100

Analisis Pengaruh Lnflasi, Nilai Tukar Rupiah, Suku Bunga Sbi, Dan Harga Emas Terhadap Ting Kat Pengembalian (Return) Saham Sektor Industri Barang Konsumsi Pada Bei

14 85 113

Strategi Public Relations Pegadaian Syariah Cabang Ciputat Raya Dalam Membangun Kepuasan Layanan Terhadap Konsumen

7 149 96

Analisis Pengaruh Faktor Yang Melekat Pada Tax Payer (Wajib Pajak) Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan

10 58 124

Pengaruh Dukungan Venezuela Kepada Fuerzas Armadas Revolucionaries De Colombia (FARC) Terhadap Hubungan Bilateral Venezuela-Kolombia

5 236 136

Pengaruh Kerjasama Pertanahan dan keamanan Amerika Serikat-Indonesia Melalui Indonesia-U.S. Security Dialogue (IUSSD) Terhadap Peningkatan Kapabilitas Tentara Nasional Indonesia (TNI)

2 68 157