MODEL SYSTEMS DYNAMICS UNTUK MEMINIMALKA
MODE L SY STE MS DY NA MICS UNTUK
ME MINIMA L K A N PENY IMPA NGA N BIA Y A
MA TERIA L PROY EK K ONSTRUK SI INDUSTRI
Davied Insja et al.
MODE L SYSTE MS DYNAMICS UNT UK ME MINIMA L K A N
PE NY IMPA NGA N BIA Y A MA T E R IA L PR OY E K K ONST R UK SI
INDUST R I
Davied Insja1, Sofia W . A lisjahbana2 dan Onnyxiforus Gondokusumo3
1
Mahasiswa Doktor Ilmu Teknik Sipil, Program PascaSarjana, Universitas Tarumanagara, J akarta
idavied@ yahoo.co.id
2
Guru Besar, Program Pascasarjana, Universitas Tarumanagara, J akarta.
3
Dosen, Program Pascasarjana, Universitas Tarumanagara, J akarta.
[email protected]
A BST R A K
Penyimpangan biaya adalah fenomena yang sangat sering terjadi dan terkait dengan hampir semua proyek dalam
industri konstruksi. Kecenderungan ini semakin meningkat pada proyek-proyek konstruksi yang terletak di daerah
dengan aksesibilitas yang relatif sulit. Dalam rangka untuk mencegah dan mengurangi penyimpangan biaya,
penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor dominan yang mempengaruhi penyimpangan biaya dan
termasuk tindakan perbaikan, tindakan pencegahan atau mitigasi penyimpangan biaya pada proyek konstruksi
industri. K uesioner survei dibagikan kepada para profesional dan data dianalisis melalui metode statistik. Dari 74
faktor yang diidentifikasi melalui studi literatur kemudian diklasifikasikan menjadi 13 peristiwa risiko dan 61
sumber risiko. Dengan memanfaatkan metode Delphi dan analisis faktor akhirnya diperoleh 9 peristiwa risiko dan
25 sumber risiko. Selanjutnya, melalui evaluasi risiko, diperoleh rekomendasi untuk pencegahan dan mitigasi
dampak dari penyimpangan biaya material dalam proyek konstruksi. Tindakan pencegahan dan mitigasi diperlukan
untuk mengurangi penyimpangan biaya. Namun, pada saat yang sama, diperlukan biaya untuk menjalankan
tindakan pencegahan dan mitigasi itu sendiri. Sehubungan dengan itu, untuk mengetahui lebih lanjut tentang biaya
aktual akhir, digunakan metode simulasi seperti metoda system dynamics dengan pendekatan kuantitatif dalam
bentuk implementasi alokasi biaya dan sumberdaya.Pemilihan metode system dynamics juga disebabkan oleh faktor
risiko yang saling berinteraksi satu sama lain dan berubah-ubah menurut waktu tertentu. Hasil dari simulasi model
system dynamics menunjukkan bahwa biaya penyimpangan material dapat dikurangi apabila dilakukan intervensi.
K ata kunci: cost overrun, proyek konstruksi industri, peristiwa risiko, sumber risiko.
1. PE NDA HUL UA N
Dalam setiap proyek konstruksi, selalu dihadapkan pada berbagai potensi risiko yang disebabkan
oleh ketidak-pastian. Semakin besar skala, kompleksitas dan kesulitan lokasi proyek, semakin
besar pula tingkat dan jumlah risiko yang akan dihadapi. Dengan kata lain, Risiko mempunyai
dampak yang signifikan terhadap kinerja dari proyek konstruksi (Wideman, 1992).
Perubahan biaya proyek atau peningkatan biaya sebagai hasil dari berbagai faktor yang
membentuk dampak risiko yang saling berhubungan, menyebabkan 86 persen proyek
infrastruktur berskala besar dari berbagai negara mengalami rata-rata penyimpangan biaya (cost
overrun) sebesar 28 persen (Flyvbjerg, 2003). Hal yang sama diungkapkan oleh L ove et al.
(2011) bahwa penyimpangan biaya proyek infrastruktur yang terjadi di A ustralia rata-rata
sebesar 13,55 persen. Pada bagian lain J ackson (2002), mengemukakan bahwa 55 persen dari
proyek konstruksi di Inggris mengalami penyimpangan biaya, diantaranya ada yang mencapai 30
persen, bahkan ada yang lebih dari 100 persen.
Penyimpangan biaya terjadi, terutama disebabkan oleh tidak adanya standar atau peraturan
perhitungan yang berlaku (Boukendour, 2005). Menurut Wan (2014), metode-metode analisis
risiko yang ada pada saat ini, pada dasarnya merupakan metode probalistis, sehingga tidak dapat
menggambarkan sejumlah fenomena dinamika yang melekat pada setiap proyek konstruksi.
Faktanya adalah, pada proyek konstruksi tidak hanya tentang berapa jumlah dan besaran faktor
risiko, tetapi juga interaksi satu sama lain disebabkan oleh kondisi rekayasa yang kompleks dari
proyek konstruksi. Hal ini terjadi karena metode ini tidak mempunyai kemampuan untuk meng-
251
J urnal Muara
Sains, Teknologi, K edokteran, dan Ilmu K esehatan
V ol. 1, No. 1, A pril 2017: hlm 251-260
ISSN 2579-6402 (V ersi Cetak)
ISSN-L 2579-6410 (V ersi Elektronik)
kuantifikasi dampak secara penuh dari risiko yang berbeda sebagaimana halnya tidak dapat
mempertimbangkan akibat tidak langsung dari risiko. Selanjutnya, Nasirzadeh (2008),
mengusulkan pendekatan system dynamics perlu dipertimbangkan mengingat sifat dasar dinamis
risiko dari seluruh siklus hidup proyek, sama halnya dengan memperhatikan simpal arus balik
(feedback loops) yang mempengaruhi semua dampak dari risiko. Mengenai model untuk proyek
manajemen, menurut Sterman (1992), proyek-proyek skala besar merupakan system dynamics
yang kompleks karena proyek yang sangat kompleks itu terdiri dari beberapa komponen yang
saling bergantung; sangat dinamis; melibatkan beberapa proses umpan balik; melibatkan
hubungan nonlinear; melibatkan kedua perangkat data yang keras dan lunak. Untuk mengelola
kompleksitas seperti ini, sebuah model harus mampu mewakili sistem dengan karakteristik
seperti yang disebutkan sebelumnya dan harus dipahami dan digunakan oleh manajer proyek.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat model system dynamics sebagai salah satu metoda untuk
menentukan penyimpangan biaya material proyek bangunan konstruksi industri. Dalam hal ini,
pemodelan system dynamics ini merupakan tahap akhir dari semua rangkaian penelitian. A dapun
tahap penelitian sebelumnya, sudah pernah dipresentasikan di konferensi ilmiah dan di
anataranya sedang dalam proses pengajuan untuk publikasi ilmiah. Penelitian dilaksanakan
dengan terbatas pada penyimpangan biaya material pada proyek bangunan konstruksi industri
yang berada di lokasi dengan aksesibilitas relatif sulit, yaitu lokasi dengan kondisi material jauh
dari sentra produksi, struktur/alinyemen jalan yang labil, lalu lintas yang padat, moda
transportasi yang berubah serta hambatan lain yang menimbulkan biaya tinggi.
2. ME T ODE PE NE L IT IA N
Metode penelitian dilakukan dengan beberapa tahap, sebagai berikut:
T ahap I
Pada tahap ini, dilakukan studi literatur untuk memperoleh variabel-variabel faktor risiko yang
berdampak terhadap risiko penyimpangan biaya pada proyek bangunan industri. Faktor risiko
tersebut diklasifikan menjadi sumber risiko dan peristiwa risiko. Data ini, kemudian
dikonfirmasikan dalam bentuk kuesioner kepada para pakar dengan metode Delphi.
T ahap II
Hasil konfirmasi dari para pakar ini, kemudian menjadi acuan dalam membuat instrumen
kuesioner yang akan disebarkan kepada praktisi proyek. K usioner ini dibuat untuk mengetahui
faktor risiko yang berpengaruh terhadap penyimpangan biaya material dan frekuensi terjadinya
sumber risiko, format kuesioner bagian pertama seperti pada Tabel 1 berikut:
Tabel 1: K uesioner praktisi proyek
No
Sumber R isiko
T ingkat pengaruh
terhadap
penyimpangan
biaya material
1
2
3
4
5
F rekuensi yang
terjadi
1
2
3
4
T indakan
preventif, korektif
dan mitigasi
5
E konomi
1
Inflasi
2
Fluktuasi nilai tukar
252
MODE L SY STE MS DY NA MICS UNTUK
ME MINIMA L K A N PENY IMPA NGA N BIA Y A
MA TERIA L PROY EK K ONSTRUK SI INDUSTRI
Davied Insja et al.
K eterangan:
Tingkat pengaruh:
1 = Tidak berpengaruh (Penyimpangan biaya material = 0%)
2 = K urang (Penyimpangan biaya material, 0 – 10%)
3 = Sedang (Penyimpangan biaya material, 10 – 20%)
4 = Besar (Penyimpangan biaya material, 20 – 30%)
5 = Sangat besar (Penyimpangan biaya material > 30%)
Frekuensi:
1 = Tidak Pernah
2 = J arang
3 = K adang-kadang
4 = Sering
5 = Selalu
T ahap III
V ariabel-variabel yang telah dikumpulkan, kemudian dianalisis dengan dengan menggunakan
analisis faktor, sehingga diperoleh peristiwa dan sumber risiko yang paling dominan terhadap
penyimpangan biaya material.
T ahap IV
Mengevaluasi dan membuat rekomendasi dalam mencegah dan mengurangi penyimpangan biaya
material pada proyek konstruksi industri dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif
berdasarkan respons yang diperoleh tentang tindakan preventif dan mitigasi.
T ahap V
Evaluasi dengan pendekatan kuantitatif yang diimplementasikan dalam alokasi biaya dan sumber
daya dijadikan sebagai dasar dalam pembentukan system thingking yang kemudian menjadi
model kualitatif system dynamics (mental model).
T ahap V I
Model kualitatif system dynamics (mental model) dijabarkan ke dalam bentuk model kuantitatif
system dynamics dengan menggunakan perangkat lunak Powesim versi 10.
3. HA SIL DA N PE MBA HA SA N
Survei R esponden
Pada penelitian ini survei dilakukan menjadi dua tahap, yaitu survei responden dengan
penyebaran kuisioner kepada responden ahli, serta penyebaran kuisioner kepada responden
praktisi.
Survei Tahap Pertama Responden Pakar
J umlah responden pakar yang didapat adalah sebanyak 9 responden yang terdiri dari pakar
konstruksi, dengan latar belakang pendidikan S1 sebanyak 67 % dan S2 sebanyak 33 %. A dapun
pengalaman pakar di dunia konstruksi, seperti pada Tabel 2 berikut:
T abel 2. L atar Belakang Pengalaman Pakar
No
Pengalaman Pakar (T ahun)
J umlah
Persentase (% )
1
15 – 25
6
67
2
26 – 35
3
33
253
J urnal Muara
Sains, Teknologi, K edokteran, dan Ilmu K esehatan
V ol. 1, No. 1, A pril 2017: hlm 251-260
ISSN 2579-6402 (V ersi Cetak)
ISSN-L 2579-6410 (V ersi Elektronik)
Survei Tahap Kedua Responden Praktisi
J umlah responden praktisi yang didapat adalah sebanyak 30 responden, dengan latar belakang
pendidikan D3 sebanyak 6.6 %, S1 sebanyak 66.7 %, dan S2 sebanyak 26.7 %. A dapun
pengalaman pakar di dunia konstruksi, seperti pada Tabel 3 berikut:
Tabel 3. Latar Belakang Pengalaman Praktisi
No
Pengalaman
Praktisi (T ahun)
J umlah
Persentase
(% )
1
5 – 10
16
53.3
2
11 – 15
7
23.4
No
Pengalaman
Praktisi (T ahun)
J umlah
Persentase
(% )
3
16 – 20
4
13.3
4
21 – 25
3
10
F aktor risiko yang paling berpengaruh terhadap penyimpangan biaya material.
Faktor-faktor yang dominan terhadap penyimpangan biaya diperoleh setelah dilakukan tiga tahap
penelitian. Pada tahap I, dari studi kepustakaan yang dilakukan diperoleh sejumlah 74 faktor
risiko, selanjutnya diklasifikasikan menjadi 13 peristiwa dan 61 sumber risiko. Pada tahap II,
dilakukan verifikasi oleh para pakar serta berdasarkan tambahan dari peneliti, maka didapatkan
10 peristiwa dan 37 sumber risiko. Selanjutnya pada tahap III dilakukan analisis faktor terhadap
hasil kuesioner praktisi, sehingga faktor risiko direduksi menjadi 9 peristiwa dan 25 sumber
risiko. Selanjutnya 25 sumber risiko ini akan dimasukkan sebagai variabel input model system
dynamics. Sehingga data flow untuk sumber dan peristiwa risiko dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Data flow untuk sumber dan peristiwa risiko
A dapun 9 peristiwa risiko yang paling berpengaruh terhadap penyimpangan biaya material
adalah seperti pada Tabel 4 berikut:
Tabel 4. Peristiwa Risiko yang Paling Berpengaruh Terhadap Penyimpangan Biaya Material
No
1
2
3
4
5
Peristiwa risiko
X1
X3
X4
X5
X6
= Fluktuasi harga material
= Biaya distribusi material di lingkungan site
= Biaya keterlambatan material
= Biaya perubahan spesifikasi dan tipe material
= K ekurangan jumlah material
No
6
7
8
9
Peristiwa risiko
X 7 = K erusakan material
X 8 = Pekerjaan ulang
X 9 = K ehilangan material
X 10 = K ualitas material yang berlebihan
254
MODE L SY STE MS DY NA MICS UNTUK
ME MINIMA L K A N PENY IMPA NGA N BIA Y A
MA TERIA L PROY EK K ONSTRUK SI INDUSTRI
Davied Insja et al.
R ekomendasi T indakan Preventif dan Mitigasi terhadap Penyimpangan Biaya Material.
Seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1, terdapat pertanyaan tindakan preventif, korektif dan
mitigasi terhadap sumber dan peristiwa risiko. Sehingga diharapkan dapat meminimalisasi
penyimpangan biaya material. Tindakan preventif, korektif dan mitigasi dikatagorikan menjadi
pendekatan kuantitatif dan kualitatif seperti pada Tabel 5 berikut:
Tabel 5. Tindakan Preventif, K orektif dan Mitigasi
T indakan Preventif, K orektif dan Mitigasi
Source of R isk
I. F luktuasi Harga Material
Inflasi
Fluktuasi nilai tukar
Resesi ekonomi
K ualitatif
K uantitatif
Membuat rata-rata kenaikan harga dari tahun
lalu sehingga didapat perkiraan kenaikan harga
Menambahkan biaya sebagai
langkah antisipasi untuk mengatasi
inflasi dan fluktuasi nilai tukar
F ixed price pada kontrak pembelian
Fluktuasi material masuk sebagai harga
penawaran proyek
II. Biaya distribusi material di lingkungan site
Membuat J adwal kerja mengacu kepada
K ondisi tanah site
weather forcast
menghambat distribusi
Menyiapkan infrastruktur yang memadai
material
K eterlambatan penyediaan Menyiapkan metode konstruksi jalan kerja yang
efektif
pelayanan utilitas
Perencanaan jalan kerja
kurang memadai
III. Biaya keterlambatan material (Pengiriman/pengadaan)
Menyiapkan vendor cadangan sebagai
K etergantungan kepada
pengganti jika timbul masalah pada vendor awal
pemasok tertentu
Perencanaan pembelian dan strategi pembelian
K urangnya perencanaan &
material yang baik
manajemen material
Perencanaan dan penjadwalan pengiriman yang
efisien & efektif
Monitoring dan pengawasan pembelian dan
pengiriman secara terus menerus
IV . Biaya perubahan spesifikasi dan tipe material
Desain A wal yang lebih baik
Perubahan lingkup
Perubahan desain dan
Design awal FEED perlu simulasi yang teliti
rekayasa
Spesifikasi dan tipe
material langka.
Pembuatan jalan kerja yang
memadai
Pemeliharaan jalan kerja
Petugas pemelihataan jalan kerja
Buffer stock
Menambah supervisor dan personil
logistik
Memperluas Stock-pile
Design E ngineer & Material
Engineer yang Qualified
Menambahkan anggaran biaya
sebagai langkah antisipasi untuk
mengatasi perubahan lingkup,
perubahan desain serta rekayasa
dan spesifikasi dan tipe material
langkah
Melaksanakan tahapan proyek (Basic Design
dan EPC)
Perubahan lingkup & Disain di antisipasi
dengan pasal di dalam kontrak.
K larifikasi gambar kerja yang detail saat
aanwyzing
255
J urnal Muara
Sains, Teknologi, K edokteran, dan Ilmu K esehatan
V ol. 1, No. 1, A pril 2017: hlm 251-260
ISSN 2579-6402 (V ersi Cetak)
ISSN-L 2579-6410 (V ersi Elektronik)
lanjutan …
V . K ekurangan jumlah material
Perlunya perencanaan yang lebih matang dan
Desain tidak lengkap
info data yang akurat harus dimiliki oleh
Perhitungan jumlah
designer
material yang tidak akurat
K esalahan engineering dikurangi dengan
Pemakaian material kurang monitoring dari fase FEED oleh engineering
berpengalaman, sehingga dapat mencegah
efisien
kesalahan di procurement & construction
Perencanaan dan pengawasan proses pengadaan
dan pengiriman material yang konfrehensif
K ontrol logistik di site dibuat teliti
V I. K erusakan Material
K erusakan material karena Perencanaan dan pengawasan penyimpanan
kondisi penyimpanan yang material yang lebih baik
Menyimpan material dengan baik dan tempat
tidak baik
yang memadai
K erusakan material pada
Procurement harus merencanakan dengan
saat pengiriman
matang untuk rencana kedatangan material
berdasarkan rencana kerja yang telah dibuat,
kondisi alam termasuk hujan, jalan menuju ke
lokasi.
Membuat prosedur bongkar muat barang
Pemilihan metode angkutan dan vendor
angkutan yang benar
V II. Pekerjaan Ulang
Perubahan akibat kesalahan Membuat perencanaan design yang baik
desain
Pemahaman terhadap situasi kerja perlu
K esalahan dalam metode
dimatangkan karena berbeda lokasi maka
kerja
berbeda pula proses/metode kerja di lapangan
K ualitas dan kemampuan
Perencanaan pekerjaan, metode kerja dan
kerja kurang baik
pengawasan yang lebih baik
Menggunakan gambar kerja yang terakhir
disetujui
Membuat prosedur kerja untuk setiap kegiatan
konstruksi termasuk prosedur K eselamatan
K erja
V III. K ehilangan Material
Penyimpanan material yang tertutup
Pencurian material
Format-format standar penyerahan material
Prosedur pengecekan
wajib dilakukan
keluar masuk material
Membuat prosedur keluar masuk barang
kurang
Stok opname yang rutin disesuaikan dengan
progress pekerjaan
IX . K ualitas material yang berlebihan
Perencanaan dan manajemen material yang
K urangnya perencanaan &
lebih baik
manajemen material
Pemeriksaan spesifikasi material dengan rutin
K esalahan dalam
sebelum di buat PO
pembelian
Membuat spesifikasi material yang jelas dalam
Tidak akurat dalam
PO/K ontrak
membaca spesifikasi
K ontrak dipahami secara utuh
Pengetahuan tentang
kualitas material yang
kurang
Pengadaan Design’s E ngineer &
site’s estimator.
Memperhitungkan penambahan
biaya kekurangan material.
Memperhitungkan Packing
Material
Mengadakan asuransi.
Menambah supervisor.
Engineer & tenaga kerja yang
berkompetensi tinggi
Memperkirakan fraksi penambahan
material
Menambah petugas keamanan
Memperkuat gudang penyimpanan
material.
Material engineer/ petugas yang
berkualitas dan berkompetensi baik
Memperkirakan fraksi tambahan
meterial
256
MODE L SY STE MS DY NA MICS UNTUK
ME MINIMA L K A N PENY IMPA NGA N BIA Y A
MA TERIA L PROY EK K ONSTRUK SI INDUSTRI
Davied Insja et al.
Pendekatan kuantitatif dari alokasi risiko telah dikembangkan untuk mengatasi keterbatasan
pendekatan kualitatif, terutama berapa banyak risiko yang harus ditanggung oleh masing-masing
pihak dan diimplementasikan dalam bentuk alokasi biaya dan sumber daya.
Pemodelan system dynamics penyimpangan biaya material.
Pemodelan system dynamics penyimpangan biaya material proyek konstruksi industri, dimulai
setelah diperoleh faktor dominan yang mempengaruhi penyimpangan biaya beserta tindakan
preventif dan mitigasi. Sebelum itu, terlebih dahulu dibuat model kualitatif (mental model)
sebagai pedoman dalam pembentukan model system dynamics. Untuk menggambarkan
hubungan dari variabel variabel tersebut, dapat dilihat pada Gambar 2.
Intervensi I:
A lokasi
J umlah
Petugas
K eamanan
Inetervensi II:
M emperkuat
G udang, Packing
M aterial dan
A suransi
+
+
+
Dampak
Petugas
K eamanan
B1
R1
-
M aterial
R usak
B2
+
-
M aterial
H ilang
+
+
R2
+
Material
Handling
Dampak
Perkuatan
G udang, Packing
dan A suransi
Perluasan
+
Stockpile dan
G udang
+
T enaga
L ogistik
+
+
+
+
+
T ambah
M aterial
R3
F uture
Value
M aterial
K urang
B 3 Dampak
B5
B4
+
Penyimpangan
Biaya
Pengadaan
M aterial F luktuasi
+
+
Distribusi
M aterial di
Site
B6
+
+
-
+
+
-
+
+
+
+
+
+
+
+
+
M aterial
T erlambat
+
+
A lokasi
Biaya dan
Sumberdaya
H arga
M aterial
+
Inflasi
-
Biaya
A ktual
A khir
+
+
Pekerjaan
Ulang
B7
+
+
B8
-
+
B9
Perubahan
Spesifikasi
Dampak
T enaga/
Pekerj a A hli
Dampak
J alan K erja
yang
M emadai
+
T enaga
Pemeliharaan
+
+
+
+
B10
Intervensi III:
A lokasi T enaga/
Pekerj a A hli
-
K ualitas
Berlebihan
+
Intervensi IV :
J umlah
Pengadaan
M aterial
Intervensi V :
M embuat dan
memelihara
J alan K erj a
Gambar 2. Model kualitatif (mental model) system dynamics
Pada model kualitatif ini, terlihat penanganan risiko dalam bentuk alokasi biaya dan sumber daya
sebagai intervensi untuk mengurangi biaya penyimpangan material, seperti alokasi jumlah tenaga
keamanan, tenaga ahli, perkuatan gudang, asuransi, pembuatan jalan kerja yang memadai,
perkiraan jumlah pengadaan material dan sebagainya. Terlihat juga, sebagai konsekuensi dari
penanganan risiko, menimbulkan biaya penyelenggaraan intervensi. Pada sisi lain, peristiwa
risiko dalam model kualitatif ini saling berhubungan satu sama lain, seperti material yang rusak,
material yang hilang, pekerjaan ulang menimbulkan kekurangan material. A kibat dari
kekurangan material, menyebabkan penambahan material dan semakin banyak penambahan
material semakin besar pula potensi dari kehilangan dan kerusakan material. Pada saat yang
sama, penambahan material juga mengakibatkan distribusi material semakin besar dan
cenderung menyebabkan keterlambatan material demikian juga terjadi peristiwa lainnya. Mental
model ini, selanjutnya dikembangkan menjadi model kuantitatif system dynamics seperti pada
Gambar 3.
257
J urnal Muara
Sains, Teknologi, K edokteran, dan Ilmu K esehatan
V ol. 1, No. 1, A pril 2017: hlm 251-260
ISSN 2579-6402 (V ersi Cetak)
ISSN-L 2579-6410 (V ersi Elektronik)
I ne ra k si_ Ma te ria l_
2 3 5. 9 07 . 4 1 5, 20
K ura ng
0 , 01
25 7. 87 1 . 8 6 7, 35
46 8. 74 4 . 4 79 , 16
26 .. . p e r m onth 0 to 36
Lu a s_ Tu mpuk a n_
S at _ Ha rg a _ S to ck Pil
Lu a s_ Tump uk an_ Ba tu _ S p lit Lu a s _ Tu mpuk an_
S u perviso r_ Log is tik
e
Ta rif_ S up e rvisor
Pas ir
S t ru kt ur_ Ba ja
T ot al_ B ia ya_
I nt e ra ks i_ _ Ma te ria l
_ K ura ng
Ra te_ 75a
Rate _ 43
Rate _ 3 7
Lu a s_ Tump uk an_
P anca ng _ Be to n
31 2. 49 6 . 3 1 9, 44
R at e_ 3 4
S u ku_ Bun g a _
S ep aruh_ Proye k
T amba han _ Lu as _
Pa sir
Mat erial_ T e rlam b at
1
Pe rs e nt as e_
Han dling
1 6 8 .5 95 .1 77, 1 4
1 .5 2 5 .9 90 .9 66 ,3 3
B ia ya _ Mat _ L a in1
Perse nt ase _
Han dlin g
Ke hila ng a n_ Ma te rial
T amba h_ Ma te ria l_
_ 1a
da n_ S uku _ Bu ng a
0 ,0 5
S afet y_ S to ck _
Mat eria l_ lain_ 1
F ra ksi_ Pe k e rja a n_
Hila ng
S uk u_ Bung a
A lo ka s i_ Biay a_
Mat eria l_ Hila ng _
T amb ah_ Bun g a
A lo ka s i_ Biay a_
Ma te ria l_ H ila n g
S up erviso r_ 3
F rak si_ L ua s _
Gud ang
Vo lume_ Pas ir
Harg a _ S t ockp ile
K ons ta nta _ L uas _
S t ockpile
Rate _ 36
T ota l_ Mat _ Hila n g _
Perlua s _ Gud a ng
P eng e lua ran _
Mat erial_ Hila ng
Ra te_ 79a
V olume _ Ba tu S plit
Tot a l pe n g e lua ra n
a kiba t ke hila ng a n
mat eria l
5 2 9. 9 21 . 1 2 3, 73
R at e_ 4 1
T ota l_ Biay a_
3 Ka li_ An g ku t
L ua s _ S t ockp ile
Perlua s _ Gu da n g 2
Ta mb a h_ Ma t e ria l_
H ila n g
Harg a _ Be si_ Be to n
P eng e luaran _
Ma terial_ Hila n g 1
Harg a _ Pa nca ng _
d an_ Ma te rial_ L ain
0 ,3 3
Harg a _ Ag re g a t_
B esi_ B e t on
Ra te _ 80 a
S uk u_ Bung a _ A lo ka s i_
Mat erial_ Hila ng
S u ku_ Bun ga _
Ag re ga t_ 1
Pe rlua s_ S to ckp ile
T in g g i_ T umpu ka n_
Ba tu _ S p lit
Ting g i_ Tu mpuk a n_
Ops i_ 1ka li_ Ang kut _
Mate rial_ Terla mba t
Mat _ L amb at_ 1
Ma te ria l_ H ila ng _
F ina l
Ku a lit as -b erle bihan _ 2
S upe rv is or
2 1, 33
+
H arg a _ Pa n can g _
B et on
Tot a l_ H arg a _ Harg a _ Pa nca ng _
Kay u
Ma te rial
1, 33
P eruba ha n_ sp eks _
Tipe _ Ma te ria l2
1, 82
31 .7 46 .7 5 2. 2 91 , 6 5
Tot a l_ A g re g a t_ S uk u
_ Bun g a
S a t_ Harg a _ Ma t e ria l
_ L a in
S a t_ Harg a _ Gud a ng
1 0, 00
11 , 0 0
Mat _ rusa k
Fraks i_ Da mp a k _
Pek erja an_ Ula ng
Pe rub aha n_
S pe k s
# ### ### ###
Ma te ria l_ K ura ng 1a
Mat eria l_
R usa k2
Frak si_ D a mpa k_
Ma teria l_ K ura ng
J a la n_ ke rj a
Pilih a n_ R is ik o
75 3 . 920 .0 00 ,0 0
Ja la n_ K erja 1
0, 0 5
Pe ng e lu ara n_ I ns inyu r
1
Frak si_ Ma te ria l_
Te rb uan g
T amb ah_ Ma t e ria l_
K urang
To ta l_ Fraks i_
Mate rial
T erb uan g _ A kura s i
B ia ya _ E s timas i_
1 5, 58
Aw a l1
B ia ya _ E st imas i_
Prose nt ase _
105, 75
B ia ya_ 1 3 7 , 7 1 Akh ir1
B ia y a _ E s t im a s i_ B ia y a _ A k t ua l_
Re nt a ng _ Pen yimpa ng a n_
A k h ir
Pe nyimpa ng a n_ Mat eria l
A khir
Biay a
Ra te _ 46 - C opy 2
Ta mbah _ Ma te ria l
Ku ra ng _ dan _
Gud ang 1
Material_ E n gineer
Ta rif_ In siny ur
Fraks i_ Ak ura si
Flow _ 6
Ha rg a _ B e si_ B et on
Pen g e lu ara n_
E ng in ee rs
5, 75
+
Ta mba h _ Ma t e ria l_
K urang _ Gud ang
Ta m ba h _ Ma t e ria l_
Ha ndling
Pen g e lua ran
Pek erja an_ Ula ng
Ma ter ia l_ K u ran g 1
Flow _ 2
T ot al_ Ba g ia n_ Be s a r
_ Mat eria l
Ha rg a _ A g re g a t_
B esi_ B e t on1
Tot a l_ P e ng e luaran _
Pe kerja an_ Ula ng E ksistensi
P erlu a s_ Gud a ng
B ia ya _ Mat _ lain
Petugas_ Pek erjaan_
Ulang
Fraks i_ Pe ke rja an _
U la ng
Ta mbah _ Pe k_ U la ng
72 4. 88 9 . 0 87 ,7 3
48 6 .4 00 .0 00 ,0 0
Pe ke rj a a n_
Ula ng _ F in a l
B ia y a _ A k tu a l_ A w a l
S a fe t yS to ck _
Mat erial_ La in
Vo lume_ Mat eria l_
la in
P e n y im pa ng a n_
B ia y a 2
Ku a lita s_ Ma te ria l_
B erle biha n2
Ma t e ria l_
T e rla m ba t_ F ina l
Opsi_ S e k a li_ Ang kut _
Kek urang a n_ Ma t e ria l
1 6 . 9 1 0. 09 6, 27
S uku _ Bu ng a
B ia ya _
Ma terial_ L ain
S uku _ Bu ng a _
Pa nca ng _
Ma terial_ L ain
+
Rate _ 47
S uk u_ Bun g a _
S epa nja ng _ Proy ek1
Biay a_
Mat erial_ La in
To ta l_ Biay a_
2K a li_ An g ku t
0 ,5 0
To ta l_ Ag re g at_ su ku_
Bun g a _ 1
Ra te _ 55
Alok a s i_ Biaya _
Mate rial_ K ura ng
40 6. 98 3 . 2 50 , 00
S up erviso r_ L ua s_
S to ckp ile
Rate _ 33
Mat _ F low_ 1
5 2 . 9 1 1. 25 3, 82
Pa sir
1 3 5. 36 1 . 1 9 0, 85
Petugas _
K eamanan
P et ug a s_ K e am a na n
B ia ya_ Alok a si_
In te ra k si
Ra te_ 63
Bun g a _ In te rak si
T amba h_ Ma te ria l_
Frak si_ Pe ke rja an _
Hand lin g
Hila ng
Rate _ 42
T amba han _ Lu as_
B at u_ S p lit
Fraks i_ Da mp a k_
Bia ya _ kea mana n1E ksistensi_ Te rh a da p_
Ke a man an
33 .7 15 .7 8 4 ,4 5
S uk u_ Bung a _
2p e r3 _ Proy ek
2 3 6 .1 28 . 5 35, 30
S uk u_ Bung a
T arif_ K e ama na n
# ### ### ###
S uk u_ B ung a _
Ag reg a t_ 1
Ops i_ 2k ali_ An g ku t_ Ops i_ 3k ali_ Ang kut _
Mat erial_ Te rla mba t Mat eria l_ Te rla mb a t
26 . .. pe r m on th 0 to 3 6
S u ku _ Bu ng a _
A g reg a t_ 1
Perlua s _ S tockp ile S u pervis or
K ehilang an_
Material
9 ,7 0
S uk u_ Bun g a _
1pe r3 _ Proy e k
S uk u_ Bung a _
S e pan ja ng _ Proye k
T amb ah_ Ma te rial_
P eke rja a n_ U la ng _
Guda ng
Perlua s _ Gu dan g 1
P e rj a a n_ U la ng
0 ,0 0
Flow- 11
16,38
To ta l_ Harg a _ Ha rg a _ P a ncang _
Kay u
Mate rial
Ta mb a h_ Ma t e ria l
Kuran g _ G uda ng _
I ns in yur
Vo lu me_ Mate rial_ S a t_ Harg a _ Ma t e rial
la in
_ La in
S at _ Ha rg a _ G uda ng
pen g e lua ra n
_ I ns in yu r2
S uk u_ Bung a
1. 19 8. 73 7 . 0 6 1, 58
37, 70
1 .1 9 8. 73 7 . 0 6 1, 58
1 0 0 ,0 0
3, 42
Pen g e lua ra n_
Mat eria l
Kurang _ Gu dan g _
I nsiny ur
R at e_ 3 5
S it e _ E ng in e er
P eny im p a ng a n_
B ia y a 1
K oe fisie n _ 4
B ia y a _ E s t im a s i_
Aw al
S e lis ih
Ta mba h_ P e k_ Ulang
_ Gu da n g _ 1
S it e _ E ng
Koe fis ie n_ 9
S uku _ Bu ng a
1, 2 2
T amba h_ Ma t e ria l_
P eke rja a n _ Ulan g
48 4. 64 0 . 0 0 0, 00
Mat eria l_ Hila ng
Mat erial_ T erla mba t
121,33
1, 66
12 ,3 5
A k si
Mat erial_ Ku ra ng _ a
Mat eria l_ lain
Ha rg a _ Ma t_ La in
B ia y a _ A ktu a l_ A kh ir
Bu ng a _ Ma t e rial_
Han dlin g
K ualitas_ berlebihan
Ta rif_ I nsiny ur
Frak si_ Ku alita s_
B erle bihan
2 1 ,3 3
Rat e_ 50
Ta mb a h_
Mat eria l_ Lain
Ta mba h_ Ma te ria l_
Ha ndling _ 1
Pek erja an_ Ula ng 1
To ta l_ Harg a _
Mat eria l
Ma te ria l_ K ura ng
Ko e fisie n_ 6
Alo ka s i_ Biay a_
Mat eria l_ Kuran g
Ta mba h _ Ma t e ria l_
H and ling
T ot al_ B ag ia n _ Be sa r
_ Mat erial
Mat eria l_ Eng in e er
Pe ng e lu aran_ Ins inyu r
1 - C o py 2
Ku a lit as -b erle bihan _ 2
Rate _ 44
0 ,0 0
Koe fisie n _ 8
0, 00
K ua lita s_
L ebih
0 ,0 0
Flow _ 10
Mate rial_ Ow ner
Ops i_ Kua lit a s_
Berlebih an_ Ma su k_
Biay a _ Akt ua l
Ma t e ria l_ K ura ng _
F ina l
Ma te ria l_ K ualita s_
B erle bihan
Ops i_ Ku alit a s _ Be rle
biha n _ Mas uk _
Biaya _ E s tima si
Tot a l_ Ma te rial_
E ng in ee r_ 1
Kua lit as_ Berle bih a n
1
F lu kt uas i_ Ha rg a _
Mat eria l
Frak si_ Ha n dling 1
Ra te _ 46 - C opy 4
0 ,0 0
0 ,0 5
0 ,0 1
Ko e fis ie n_ 1
F ra ksi_ D a mpa k_
Ma terial_ K ura ng
Pen g e lu ara n_ I ns in yu r
1 - C opy
Frak si_ H a ndling _
L oka si
Ta rif_ In siny ur
Koe fis ie n_ 1 0
2 ,1 6
0, 52
P erse n ta se_
H and ling
Ra te_ 46 - C opy 3
Ta mba h _ ma t e ria l_
Kuran g _ Gu dan g _
Ins inyu r2
# ### ### ###
Pe rub aha n _ S p e ks _
Tip e _ Ma te ria l
Dis tribus i_ Mat eria lD i L apa ng a n
F rak si_ Ha ndling 2
Ma t_ E ng
Perubahan_ S peks_
Tipe_ Material
Perub aha n_ s pek s_
Tipe _ Ma t e ria l2
Ma teria l_ E ng ine er
Rate _ 40
Ma teria l_ R usa k1
T amba h_ Ma te ria l
K urang _ Guda ng 2
T amb ah_ Ma t e ria l_
K ura ng _ Gud ang 1
0, 00
Ta rif_ In siny ur
0, 00
p eng e lua ran
_ In sinyu r2 - C opy 2
F low_ 9
K oe fisie n _ 3
Prub a ha n_
S p e ks _ T ip e_ 1
Koe fis ie n_ 5
Pe ng e lu ara n_
Mat eria l_ K ura ng
da n_ Gu da n g 1
P eruba ha n_
S pe ks _ Tipe _ 2
Ops i_ Pe rub a ha n_
T ot al_ Biay a_ Mae rial S p e ks _ Ma suk _
B iaya _ a k tu a l
_ En g ine e rs
Mate rial_ Kurang _ c
O psi_ 2 ka li_ An g ku t_
Mat erial_ Ku ran g _ b Kek urang a n_
Ma te rial
Ops i_ Pe rub a ha n_
S p e ks _ Ma suk _
Biay a _ E st im asi
Pe ru bah a n_ spe ks _
Tipe _ Ma t e ria l2
Perub aha n_
S p e ks
P eruba ha n _ S p e ks _
Tipe _ Ma t e ria l
Frak si_ S p eks Tipe _ Ma t e ria l
W a kt u_ P e ng a da an
H arg a _ Ma t _ La in
7 4 . 8 7 0. 53 9, 57
P eng e luaran _
Ma te rial_ K urang _
da n_ G uda ng
To ta l_ Mat eria l_
E ng ine e r
Koe fise n_ 7
p eng e luaran
_ I nsiny ur2 - C op y
T amba h_ Ma t e ria l
Kurang _ Gu dan g _
I ns in yur1
F lu k tu asi_ Har g a
Ops i_ 3k ali_ A ng k ut _
Ke kuran g a n _
Mat eria l
Harg a _ Be s i_ Bet on
Ope n_ I nflat ion_
I nflow
S u ku_ Bun g a _
Kum ulat if - C op y
83 .5 96 .1 0 3, 58
9. .. . p e r m on th 0 to 3 6
1. 91 4. 472 . 3 03 ,5 8
Rat e_ 8 9
F ra ksi_ Inflas i
R at e_ 5 2 - C op y
S u ku_ Bun g a _
Ku mulat if
Jum la h_ Op e ra t or
Ju mla h_ E xca va to r
Op si_ As urans i_
Mas uk_ Bia y a_
E s tima si
Pe ru bah a n_ S pe ks_
T ipe _ Ma t e ria l
Material_ R usak
W a kt u_ Re n ca na
Ta mba h _ Ma te ria l_
Ku ra ng
+
Ra te _ 52
Mat erial_ Ta mbah a n
_ B1
Dist rib u si_ Mat er ia l_ S it e
Op e ra to r1
Ope ned_ I nfla tion
Ma te rial_ T amb ah_
Gu dan g _ 2
Mat eria l_ Tamb ah_
G uda ng _ 1
Ta rif_ Ope ra tor
1. 36 6. 10 0 . 0 0 0, 00
Ops i_ 3k ali_
Pe ng a daa n
Ope ne d- In flat ion_
Flow3
C losed_ I nflat ion_
F low
Ma te rial_ T amb aha n
_C1
Ma teria l_ K ura ng 1
F ra ksi_ Nila i_ Tuk ar
Flow_ 8
Flow_ 4
Mat_ ru sak
S u pervis or
Ta rif_ Pe ke rj a
Ma te rial_ T amba h_ c
0 ,0 1
Mat eria l_ Ta mba ha n
_B
S uk u_ B ung a
Perlua s _ Gu da n g 1
2. 00 1. 83 5 . 7 34 , 45
Pe rlua s_ G uda ng 1
Mat eria l_ Kuran g 1
To ta l_ Fraks i_ T ota l_ Mat erial_ Ta mb S uk u_ Bung a
a h _ Gu dan g 1
Mat eria l
T erb uan g _ A kura s i
To ta l_ Mat eria l_
To ta l_ Fraks i_ Ta mba h _ Gu da n g _ 2
Mate rial
Ku a litas _ b e rle biha n
Te rb uan g _ A kura s i
Pe kerja
S a t_ Harg a _
E xcav ato r
T ota l_ As ura ns i_
Pa ck in g
P eke rja 1
Op si_ As urans i_
Mas uk_ Bia y a_
Akt ua l
Vo lume_ Mat _ Ut a ma
P eruba ha n _ Ha rg a _
mat eria l_ lain
Opsi_ Ja la n_ K e rja _
Bia ya_ Akt ua l
P acking _ Baj a
Pe me lih araa n _
Ja la n_ Kerja
Bia ya _ Ja la n_ K erja
Ops i_ 2k ali_
Pe ng a d aa n
Harg a _ Ma t e ria l_
Me nt a h
P ack ing _ Ata p_
D in ding
Ops i_ Ja la n_ K e rja _
Biay a_ E st ima si
H arg a _ Ma t e ria l_ ja di
Ma terial_ T amba ha n
_ B2
As _ At ap_
Dinding 1
P eme liha raa n_ A lat
Closed_ I nfla tion_
C losed_ I nflat ion_
F low1
F low2
H arg a _ Ma t _ La in
T ot al_ Ha rg a _
Mat erial
Ma te rial_ T amb ah_
G uda ng _ 2a
Le vel_ 2 9
T amba h_ Ma t e ria l_
K urang
A s_ Ba ja _ 1
A s_ Ma t_ La in 1
Mate rial_ T amb aha n
_ C2
Rat e_ 45
As _ Ba ja
As_ Ma t _ la in
As _ At ap _ dind ing
2. 01 1. 86 5 . 7 3 4, 45
Pe kerja an_
Ulan g _ F in al
Ma terial_ K ura ng _
Fina l
L ua s _ J a la n_ Ke rj a_ 2To ta l_ Bag ia n_ Be s a r
S a t_ Harg a _ Ja lan_ KL ua s _ J a la n_ Ke rj a
_ Mate rial
e rja
+
Mat eria l_ Tam bah a n
_ C3
Mat erial_ Ta mbah _
Gu dan g _ 1 a
Ma te rial_ T amb ah_
G uda ng _ 2c
P eruba ha n_ S pe ks _
Tipe _ Ma t e ria l
Op si_ 3 kali_
Harg a _ At a p _ P eng a da a n
B aj a
Harg a _ At a p_
Baja
J a la n_ ke rj a
Packing
R at e_ 5 3
Berat _ S t rukt ur_ Ba ja
Le v el_ 3 1
Le v el_ 2 8
Le vel_ 3 0
Ma te rial_ H ila n g _
F in a l
Ma te rial_ R usa k
V olume _ At a p _
H arg a _ S truk tu r_
Dinding
ba ja
H arg a _ Ma t _ La in
As ura ns i
Ta mb ah_ Ma t e ria l_
Ha ndling
L ua s _ J a la n_ Ke rj a_ 1
Pe ng u ra ng a n_ S uku
_ Bung a
Rat e_ 54
Pros e nt as e_
Ta mbah an_ Lua s
Harg a _ S t ru kt ur_
Ha rg a _ Be si_ B et on
b aj a
S u ku_ Bun g a
Gambar 3. Model kuantitatif system dynamics
Dalam model kuantitatif, beberapa contoh sub-model resiko penyimpangan biaya proyek
konstruksi, seperti pada Gambar 4 dan Gambar 5 berikut:
+
Op s i_ S e ka li_
P e ng a d a a n_
K e k ura ng a n_ Ma t e ria l
1 1,0 0
1 6.9 1 0 .09 6 , 2 7
Ma t e ria l_ K ura ng 1 a
Ma te ria l_ K u r a n g 1
F ra k s i_ Da mpa k _
Ma t e ria l_ K ura ng
Flow_ 2
S uku_ Bung a
Bia y a _
Ma t e ria l_ L a in
+
Ta mb a h_ Ma t e ria l_
K ura ng _ Guda ng
To ta l_ F ra k s i_
Ma te ria l
Te rbua ng _ Ak ura s i
F lo w _ 6
7 5 3.9 2 0 .00 0 , 0 0
0,05
P e ng e lua ra n_ Ins iny ur
1
F ra k s i_ Ma te ria l_
Te rbua ng
Ta mba h_ Ma te ria l_
K ura ng
Ra te _ 4 6 - C op y 2
Ta mb a h_ Ma te ria l
K ura ng _ d a n_
Guda ng 1
Material_ E ngineer
Ta rif_ Ins iny ur
Fra ks i_ Ak ura s i
To ta l_ Ba g ia n_ Be s a r
_ Ma te ria l
S a fe t yS t o ck _
Ma te ria l_ La in
P e rlua s _ Gud a ng 1
To ta l_ Ha rg a _
Ma te ria l
Ha rg a _ Pa nca ng _
Ka yu
0,00
Ta mba h_ Ma te ria l
K ura ng _ G uda ng _
Ins iny ur
V olume _ Ma te ria l_ S a t _ Ha rg a _ Ma te ria l
la in
_ L a in
S a t_ Ha rg a _ Gud a ng
p e ng e lua ra n
_ Ins iny ur2
S uku_ Bung a
1 .19 8 .7 37 .0 6 1, 5 8
1.1 9 8 .73 7 .0 61 , 5 8
P e ng e lua ra n_
Ma te ria l
K ura ng _ Guda ng _
Ins iny ur
Ma t e ria l_ K ura ng _ a
Bung a _ Ma te ria l_
Ha nd ling
Ma te ria l_ la in
Ra te _ 5 0
Ta mb a h_
Ma te ria l_ La in
Ta mba h_ Ma te ria l_
Ha ndling _ 1
Alo ka s i_ Bia y a _
Ma te ria l_ K ura ng
Ta mb a h_ Ma te ria l_
Ha nd ling
To t a l_ Ba g ia n_ Be s a r
_ Ma te ria l
Ma te ria l_ E ng ine e r
P e ng e lua ra n_ Ins iny ur
1 - C op y 2
Ra te _ 4 6 - C op y 4
Ma t e ria l_ K u ra n g _
F in a l
Fra ks i_ Ha nd ling 1
0,05
0,0 1
Fra ks i_ Da mpa k_
Ma t e ria l_ K ura ng
P e ng e lua ra n_ Ins iny ur
1 - C opy
F ra k s i_ Ha ndling _
Loka si
Ta rif_ Ins inyur
Ra te _ 4 6 - C o py 3
P e rs e nta s e _
Ha nd ling
Ta mba h_ ma te ria l_
K ura ng _ Guda ng _
Ins iny ur2
Ta mba h_ Ma te ria l
K ura ng _ Guda ng 2
F ra k s i_ Ha nd ling 2
Ta mba h_ Ma t e ria l_
K ura ng _ G uda ng 1
Ta rif_ Ins iny ur
p e ng e lua ra n
_ I ns iny ur2 - C op y 2
P e ng e lua ra n_
Ma te ria l_ K ura ng
d a n_ Gud a ng 1
p e ng e lua ra n
_ Ins iny ur2 - C op y
Ta mba h_ Ma te ria l
K ura ng _ Guda ng _
Ins inyur1
Ma t e ria l_ K ura ng _ c
O p s i_ 2 k a li_
Ma t e ria l_ K ura ng _ b P e ng a d a a n _
K e k ura ng a n_
Ma te ria l
P e ng e lua ra n_
Ma t e ria l_ K ura ng _
d a n_ Gud a ng
7 4 .8 70 .5 3 9, 5 7
Op s i_ 3 ka li_
P e ng a d a a n_
K e k ura ng a n_
Ma te ria l
8 3.5 9 6 .10 3 , 5 8
9 . . . . p e r m o n th 0 to 3 6
1 .9 14 .4 72 .3 0 3, 5 8
S uk u_ Bung a _
K umula t if
S uk u_ Bung a _
Ra te _ 5 2 - C o py K umula tif - C o py
Ta mba h_ Ma te ria l_
K ura ng
Ma t e ria l_ Ta mb a h_
Guda ng _ 2
+
Ra te _ 5 2
Ma te ria l_ Ta mb a ha n
_ B1
Ma te ria l_ Ta mba h_
Guda ng _ 1
Ma te ria l_ Ta mb a ha n
_ C1
Ma t e ria l_ K ura ng 1
P e rlua s _ Gud a ng 1
Ma te ria l_ Ta mb a h_ c
0,0 1
Ma te ria l_ Ta mb a ha n
_B
S uk u_ Bung a
P e rlua s _ G ud a ng 1
2 .0 01 .8 3 5.7 3 4 , 45
Ma te ria l_ K ura ng 1
To t a l_ F ra k s i_To t a l_ Ma te ria l_ Ta mb S uk u_ Bung a
Ma te ria l
a h_ Gud a ng 1
Te rb ua ng _ Ak ura s i
Tot a l_ Ma te ria l_
Tota l_ Fra ks i_ Ta mb a h_ Gud a ng _ 2
Ma te ria l
Te rb ua ng _ Ak ura s i
Ma t e ria l_ Ta mb a ha n
_ C2
Ma t e ria l_ Ta mb a h_
Guda ng _ 2 a
Ra te _ 4 5
L e ve l_ 2 9
Ta mba h_ Ma te ria l_
K ura ng
Ma te ria l_ Ta mba ha n
_ B2
2.0 1 1.8 6 5 .73 4 , 4 5
+
Ma t e ria l_ Ta mb a h_
Guda ng _ 1 a
Ma te ria l_ Ta mb a ha n
_ C3
Ma t e ria l_ Ta mb a h_
G ud a ng _ 2 c
Ra te _ 5 3
L e v e l_ 2 8
Ra te _ 5 4
L e ve l_ 3 0
Gambar 4. Sub-model 5: kekurangan jumlah material
258
MODE L SY STE MS DY NA MICS UNTUK
ME MINIMA L K A N PENY IMPA NGA N BIA Y A
MA TERIA L PROY EK K ONSTRUK SI INDUSTRI
Inera ksi_ Material_
23 5.90 7.4 15 ,20
Kura ng
Davied Insja et al.
K ehilangan_
Material
9 , 70
Tota l_ Biaya _
Interaks i_ _ Mate rial
_ Kurang
Rate_ 7 5a
0 , 01
Sub-model 8: K ehilangan material
25 7.8 71. 867 ,35
Suku_ Bung a
Tarif_ Ke ama nan
16 8.5 95 .17 7,1 4
# # # # ## # # # #
Fra ksi_ Dampak_
Bia ya_ keamanan1Eksistensi_ Te rhadap_
Kea mana n
33 .71 5.7 84, 45
Rate_ 55
Petugas_
K eamanan
Petugas _ Keamana n
Bia ya_ Aloka si_
Inte raks i
Ra te _ 63
Bunga _ Interaks i
13 5.3 61 .19 0,8 5
1 .52 5.99 0.9 66 , 33
Suku_ Bunga_
Pa nca ng_
Ma te rial_ Lain
+
Alokas i_ Biaya _
Material_ Kurang
Tambah_ Material_
Fra ksi_ Pekerjaan_ Handling
Hilang
Biaya_ Mat_ La in1
Kehilang an_ Materia l
Tambah_ Ma terial_
_ 1a
da n_ Suku_ Bunga
Rate_ 47
Pe rs entas e_
Handling
0 , 05
S afety_ Stock_
Materia l_ la in_ 1
Fraks i_ Pe kerjaa n_
Hilang
Suku_ Bunga
Tota l pengeluaran
akibat ke hila ngan
material
5 29.9 21 .12 3,7 3
Alokasi_ Biaya_
Materia l_ Hilang_
Tambah_ Bunga
Total_ Mat_ Hilang_
Perluas _ Guda ng
Penge luaran_
Material_ Hilang
Rate_ 79a Alokasi_ Bia ya_
Material_ Hila ng
Peng elua ra n_
Ma te rial_ Hilang1
Tambah_ Mate rial_
Hilang
Perluas _ Guda ng2
Harga_ Besi_ Beton
Harga_ Pa ncang_
dan_ Material_ Lain
Ha rg a_ Agre gat_
Bes i_ Be ton
Ra te_ 80a
Suku_ Bunga_ Aloka si_
Materia l_ Hilang
Ma te ria l_ Hila ng _
F ina l
Harga_ Pancang_
Beton
Total_ Ha rg a_Harga_ Pancang_
Kayu
Material
Volume_ Materia l_
la in
Sat_ Harga _ Ma terial Sat_ Harga _ Gudang
_ Lain
Gambar 5. Sub-model 8: kehilangan material
Simulasi model system dynamics penyimpangan biaya material
Rangkaian hasil simulasi dari masing-masing variabel akan membentuk hasil akhir sebagai biaya
yang diperlukan untuk mengantisipasi penyimpangan biaya material. Hasil simulasi ini, mengindikasikan bahwa penyimpangan biaya dapat dikurangi, apabila dikelola dengan baik dan
diantisipasi dengan melakukan tindakan preventif sebelum pelaksanaan proyek.
Hasil simulasi selama kurun waktu 19 bulan dapat juga dilihat pada tabel waktu yang disediakan
pada papan slider (Gambar 6). Pada bagian ini, memperlihatkan biaya aktual awal sebesar
137,71 persen; biaya aktual akhir sebesar 121,33 persen; biaya estimasi awal (base line) sebesar
100 persen; biaya estimasi akhir sebesar 105,75 persen. Demikian pula, diperlihatkan biaya
penyimpangan material sebesar 15,58 persen.
1 50
15
1 40
14
1 30
13
1 20
12
1 10
11
1 00
10
m onth 0 t o 3B6ia y a _ A k tua l_ A w a l
90
F luktuasi_ Harg a_ Mate rial
Distribusi_ Mate rial- Di Lapang an
Material_ Terlambat
Pe rubahan _ S peks_ Tipe_ Mate rial
Material_ K urang
Material_ R usak1
Pe kerjaan_ Ulang 1
Material_ Hilang
K ualitas_ Be rlebihan1
9
B iaya_ Aktual_ Awal
B iaya_ E stimasi_ Awal
B iaya_ Aktual_ Akhir
B iaya_ E stimasi_ Akhir1
80
70
60
8
7
6
50
5
S ke dul_ P ro ye k
40
4
11012 41 6
6 8
18
4
20
2
22
0
24
30
3
20
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
B ia y a _ A k tua l_ A k hir
0,00
0,10
0,32
0,91
2,84
9,76
25,15
43,52
59,97
78,05
93,70
104,57
113,05
120,99
128,08
132,57
134,77
136,18
137,37
137,71
B ia y a _ E stima si_
11,86
12,73
13,42
14,33
16,21
21,71
33,36
47,18
59,60
73,21
85,05
93,42
100,06
106,31
111,93
115,67
117,75
119,26
120,60
121,33
A w a l B ia y a _ E stima si_ A k hir
0,00
0,08
0,23
0,66
2,06
7,09
18,27
31,61
43,55
56,68
68,05
75,94
82,10
87,86
93,02
96,27
97,87
98,90
99,76
100,00
0,00
0,08
0,24
0,69
2,16
7,42
19,15
33,15
45,71
59,54
71,52
79,87
86,41
92,54
98,03
101,53
103,29
104,44
105,43
105,75
2
10
1
0
Pros entase S elis ih Biaya Aktual
Awal deng an Biaya Aktual Akhir
0
Prose ntase_
Biaya_
Pe nyimpang an_
Mate rial
16,38
S elis ih
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 111 2 13 1 415 161 7 18
F LUK TUAS I HARG A MATER IAL
F ra ks i_ Nila i_ Tuka r
Fr a k si_ I nf la si
0, 0 01 0 , 00 3 0 , 00 5
O p si_ 2 ka li_
P e n g a da a n
BIAY A PERUBAHAN S PES IF IK AS I DAN TIPE MATER IAL
O p si_ 3 k a li_
P engadaan
W a k tu _ P e ng a
da a n
F raks i_ S peks-Tipe _ Material
0, 0 1
0 ,0 0 1 0, 00 4
0
1
0
1
0
5
0, 0 3
0 ,0 5
0 ,0 7
Opsi_ Pe rubahan_
S peks_ Mas uk_ Biaya_ aktual
K ERUS AK AN MATERIAL
Opsi_ Pe rubahan_
S peks_ Mas uk_
Biaya_ Estimasi
Ops i_ A s ura ns i_
Ma s uk_ B ia y a _
E s t im a s i
As u ra n s i
0 ,0 9
KUALITAS MATE RIAL
BER LEBIHAN
Ops i_ A s ura ns i_
Ma s uk _ B ia y a _
A kt ua l
F raks i_ Kualitas _
Berlebihan
0 ,0 1 0, 03 0 ,0 5 0 , 07 0, 0 9
0
10 1 5
1
0
1
0
1
0
1
0, 0 0
BIAY A DIS TR IBUS I MATERIAL DI LINGKUNGAN S ITE
R e nta ng _
P e n yimp a ng a n_ B ia ya
Opsi_ J alan_ K e rja_
Biaya_ Aktual
K EK UR ANG AN MATE RIAL
Opsi_ J alan_ K e rja_
Biaya_ E s timasi
F ra k s i_ Mater ial_
T erb uan g
F ra k s i_ A k u r as i
0
1
0
1
0 , 01
0 , 04
0, 0 7
Ops i_ 2kali_
Angkut_
Kekurangan_
Material
Ops i_ 3kali_
Angkut_
K ekurangan_
Material
F raks i_ Pekerjaan_
Ulang
F raksi_ Dampak_
Pe kerjaan_ Ulang
0, 1 0
0
0 , 03
0 ,0 6
0 ,0 9
PE K ERJ AAN ULANG
Ops i_ S ekali_ Angk ut_
K ekurangan_ Material
35 3 8 4 1 4 4 4 7 5 0 5 3
S uk u_ B ung a
15,58
S ite _ E ng ine e r
1
1
0, 0 1 0 ,0 5 0 , 09
0, 0 1 0 ,0 4 0, 0 7 0 ,1 0
0
1
0
0
2 0 40 60
2
3
4
Opsi_ K ualitas _
Berlebihan_ Masuk_
Biaya_ Aktual
5
80 1 00
1
0
1
BIAY A KETERLAMBATAN MATER IAL
0, 0 01
0 , 00 4
0 , 00 7
0 ,0 1 0
S ke d ul_ P ro ye k
O ps i_ 1 k a li_ A ng k ut _
Ma t e ria l_ T e rla m ba t
Ops i_ 2 ka li_ A ng k ut
_ Ma t e ria l_
Te rla m b a t
Ops i_ 3 k a li_ A ng k ut _
Ma t e ria l_ Te rla m ba t
3
6
9 12 15 18 21 24
F ra k s i_
H a nd ling 1
F ra ks i_
H a ndling 2
KEHILANGAN MATE R IAL
F ra ks i_ H a ndling
_ Loka s i
F raks i_ Pekerjaan
_ Hilang
0
0
Mate rial_
E n g in ee r
F r ak si_ Da mp ak _
Ma terial_ K ur an g
30
60
90
0
4
8
0, 0 0 0, 1 2
0 , 00 0 ,0 6
F raksi_ Dampak_
Terhadap_ Keamanan
Opsi_Kualitas_ Berle bihan_ Ma
suk_ Biaya_ Estimasi
Petu g as_ K eaman a n
0, 0 0 0, 0 4 0, 0 8
0
0
1
0
0
2
3
0 ,0 0 0, 03 0 ,0 6
0
20
40
60
8 0 1 00
0 2 4 6
1
8 1 0 12
Gambar 6. Papan Slider untuk Simulasi Model System Dynamics
259
J urnal Muara
Sains, Teknologi, K edokteran, dan Ilmu K esehatan
V ol. 1, No. 1, A pril 2017: hlm 251-260
ISSN 2579-6402 (V ersi Cetak)
ISSN-L 2579-6410 (V ersi Elektronik)
4. K E SIMPUL A N
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Model system dynamics pada penelitian ini, dapat dijadikan sebagai salah satu metode untuk
menentukan besaran penyimpangan biaya material proyek konstruksi industri, disebabkan
oleh: Fleksibilitas dalam meng-input data ril yang mencerminkan kondisi proyek yang
sebenarnya. Memberi peluang untuk menentukan pilihan dalam tindakan preventif dan
mitigasi terhadap risiko penyimpangan biaya material yang sesuai dengan kondisi proyek
yang sedang dihadapi. Melalui proses umpan balik, peristiwa-peristiwa risiko dapat saling
berinteraksi satu sama lain dalam model ini. Dalam model aplikatif ini, terdapat “papan
slider”, untuk mempermudah proses dan presentasi simulasi model system dynamics.
2. Hasil dari simulasi model system dynamics menunjukkan bahwa biaya penyimpangan
material dapat dikurangi apabila dilakukan intervensi dengan tindakan preventif dan mitigasi,
meskipun terdapat biaya dalam mengadakan intervensi. Selanjutnya penyimpangan biaya
material akan semakin meningkat dan berbanding positif dengan keterlambatan proyek dari
durasi yang sudah direncanakan sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh suku bunga dan site’s
overhead yang terus berlangsung selama proyek berjalan.
Ucapan T erima K asih (Acknowledgement)
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Prof. Dr. A gustinus Purna Irawan, S.T.,
M.T., selaku Rektor Universitas T arumanagara, dan kepada seluruh Civitas A kademica
Universitas Tarumanagara.
R E F E R E NSI
Boukendour, S. (2005).“A new approach of projects cost overrun and contingency
management”. OCRI Parthership Conferences Series Process and Project Management,
Ottawa, 22 March 2005.
Flyvbjerg, B., Holm, S., & Bohl (2003). How common and how large are cost overruns in
transport infrastructure project ?. Transport Reviews, 23(1), 71-88.
J ackson, S. (2002). Project cost overruns and risk management, School of Construction
Management and Engineering, The University of Reading, Berkshire.
L ove, PED., Edwards, D., & Irani, Z. (2011). Moving beyond optimism bias and strategic
misrepresentation: an explanation for social infrastructure project cost overruns. IEEE
Transactions Engineering Management, 59(4), 560-571.
Nasirzadeh, F., A fshar, A ., & K hanzadi, M. (2008). System dynamics approach for construction
risk analysis. International J ournal of Civil Engineering, 6(2), 120-131.
Sterman, J D. (1992). System dynamics modeling for project management. Massachusetts
Institute of Technology Cambridge, Massachusetts.
Wideman. RM. (1992). Project and program risk management, a guide to managing project risks
and opportunities. The PMBOK Handbook Series – V ol.6, PMI.
Wan, J ., & Liu, Y . (2014). A system dynamics model for risk analysis during construction
process. Open J urnal of Sciences, 2, 451-454.
260
ME MINIMA L K A N PENY IMPA NGA N BIA Y A
MA TERIA L PROY EK K ONSTRUK SI INDUSTRI
Davied Insja et al.
MODE L SYSTE MS DYNAMICS UNT UK ME MINIMA L K A N
PE NY IMPA NGA N BIA Y A MA T E R IA L PR OY E K K ONST R UK SI
INDUST R I
Davied Insja1, Sofia W . A lisjahbana2 dan Onnyxiforus Gondokusumo3
1
Mahasiswa Doktor Ilmu Teknik Sipil, Program PascaSarjana, Universitas Tarumanagara, J akarta
idavied@ yahoo.co.id
2
Guru Besar, Program Pascasarjana, Universitas Tarumanagara, J akarta.
3
Dosen, Program Pascasarjana, Universitas Tarumanagara, J akarta.
[email protected]
A BST R A K
Penyimpangan biaya adalah fenomena yang sangat sering terjadi dan terkait dengan hampir semua proyek dalam
industri konstruksi. Kecenderungan ini semakin meningkat pada proyek-proyek konstruksi yang terletak di daerah
dengan aksesibilitas yang relatif sulit. Dalam rangka untuk mencegah dan mengurangi penyimpangan biaya,
penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor dominan yang mempengaruhi penyimpangan biaya dan
termasuk tindakan perbaikan, tindakan pencegahan atau mitigasi penyimpangan biaya pada proyek konstruksi
industri. K uesioner survei dibagikan kepada para profesional dan data dianalisis melalui metode statistik. Dari 74
faktor yang diidentifikasi melalui studi literatur kemudian diklasifikasikan menjadi 13 peristiwa risiko dan 61
sumber risiko. Dengan memanfaatkan metode Delphi dan analisis faktor akhirnya diperoleh 9 peristiwa risiko dan
25 sumber risiko. Selanjutnya, melalui evaluasi risiko, diperoleh rekomendasi untuk pencegahan dan mitigasi
dampak dari penyimpangan biaya material dalam proyek konstruksi. Tindakan pencegahan dan mitigasi diperlukan
untuk mengurangi penyimpangan biaya. Namun, pada saat yang sama, diperlukan biaya untuk menjalankan
tindakan pencegahan dan mitigasi itu sendiri. Sehubungan dengan itu, untuk mengetahui lebih lanjut tentang biaya
aktual akhir, digunakan metode simulasi seperti metoda system dynamics dengan pendekatan kuantitatif dalam
bentuk implementasi alokasi biaya dan sumberdaya.Pemilihan metode system dynamics juga disebabkan oleh faktor
risiko yang saling berinteraksi satu sama lain dan berubah-ubah menurut waktu tertentu. Hasil dari simulasi model
system dynamics menunjukkan bahwa biaya penyimpangan material dapat dikurangi apabila dilakukan intervensi.
K ata kunci: cost overrun, proyek konstruksi industri, peristiwa risiko, sumber risiko.
1. PE NDA HUL UA N
Dalam setiap proyek konstruksi, selalu dihadapkan pada berbagai potensi risiko yang disebabkan
oleh ketidak-pastian. Semakin besar skala, kompleksitas dan kesulitan lokasi proyek, semakin
besar pula tingkat dan jumlah risiko yang akan dihadapi. Dengan kata lain, Risiko mempunyai
dampak yang signifikan terhadap kinerja dari proyek konstruksi (Wideman, 1992).
Perubahan biaya proyek atau peningkatan biaya sebagai hasil dari berbagai faktor yang
membentuk dampak risiko yang saling berhubungan, menyebabkan 86 persen proyek
infrastruktur berskala besar dari berbagai negara mengalami rata-rata penyimpangan biaya (cost
overrun) sebesar 28 persen (Flyvbjerg, 2003). Hal yang sama diungkapkan oleh L ove et al.
(2011) bahwa penyimpangan biaya proyek infrastruktur yang terjadi di A ustralia rata-rata
sebesar 13,55 persen. Pada bagian lain J ackson (2002), mengemukakan bahwa 55 persen dari
proyek konstruksi di Inggris mengalami penyimpangan biaya, diantaranya ada yang mencapai 30
persen, bahkan ada yang lebih dari 100 persen.
Penyimpangan biaya terjadi, terutama disebabkan oleh tidak adanya standar atau peraturan
perhitungan yang berlaku (Boukendour, 2005). Menurut Wan (2014), metode-metode analisis
risiko yang ada pada saat ini, pada dasarnya merupakan metode probalistis, sehingga tidak dapat
menggambarkan sejumlah fenomena dinamika yang melekat pada setiap proyek konstruksi.
Faktanya adalah, pada proyek konstruksi tidak hanya tentang berapa jumlah dan besaran faktor
risiko, tetapi juga interaksi satu sama lain disebabkan oleh kondisi rekayasa yang kompleks dari
proyek konstruksi. Hal ini terjadi karena metode ini tidak mempunyai kemampuan untuk meng-
251
J urnal Muara
Sains, Teknologi, K edokteran, dan Ilmu K esehatan
V ol. 1, No. 1, A pril 2017: hlm 251-260
ISSN 2579-6402 (V ersi Cetak)
ISSN-L 2579-6410 (V ersi Elektronik)
kuantifikasi dampak secara penuh dari risiko yang berbeda sebagaimana halnya tidak dapat
mempertimbangkan akibat tidak langsung dari risiko. Selanjutnya, Nasirzadeh (2008),
mengusulkan pendekatan system dynamics perlu dipertimbangkan mengingat sifat dasar dinamis
risiko dari seluruh siklus hidup proyek, sama halnya dengan memperhatikan simpal arus balik
(feedback loops) yang mempengaruhi semua dampak dari risiko. Mengenai model untuk proyek
manajemen, menurut Sterman (1992), proyek-proyek skala besar merupakan system dynamics
yang kompleks karena proyek yang sangat kompleks itu terdiri dari beberapa komponen yang
saling bergantung; sangat dinamis; melibatkan beberapa proses umpan balik; melibatkan
hubungan nonlinear; melibatkan kedua perangkat data yang keras dan lunak. Untuk mengelola
kompleksitas seperti ini, sebuah model harus mampu mewakili sistem dengan karakteristik
seperti yang disebutkan sebelumnya dan harus dipahami dan digunakan oleh manajer proyek.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat model system dynamics sebagai salah satu metoda untuk
menentukan penyimpangan biaya material proyek bangunan konstruksi industri. Dalam hal ini,
pemodelan system dynamics ini merupakan tahap akhir dari semua rangkaian penelitian. A dapun
tahap penelitian sebelumnya, sudah pernah dipresentasikan di konferensi ilmiah dan di
anataranya sedang dalam proses pengajuan untuk publikasi ilmiah. Penelitian dilaksanakan
dengan terbatas pada penyimpangan biaya material pada proyek bangunan konstruksi industri
yang berada di lokasi dengan aksesibilitas relatif sulit, yaitu lokasi dengan kondisi material jauh
dari sentra produksi, struktur/alinyemen jalan yang labil, lalu lintas yang padat, moda
transportasi yang berubah serta hambatan lain yang menimbulkan biaya tinggi.
2. ME T ODE PE NE L IT IA N
Metode penelitian dilakukan dengan beberapa tahap, sebagai berikut:
T ahap I
Pada tahap ini, dilakukan studi literatur untuk memperoleh variabel-variabel faktor risiko yang
berdampak terhadap risiko penyimpangan biaya pada proyek bangunan industri. Faktor risiko
tersebut diklasifikan menjadi sumber risiko dan peristiwa risiko. Data ini, kemudian
dikonfirmasikan dalam bentuk kuesioner kepada para pakar dengan metode Delphi.
T ahap II
Hasil konfirmasi dari para pakar ini, kemudian menjadi acuan dalam membuat instrumen
kuesioner yang akan disebarkan kepada praktisi proyek. K usioner ini dibuat untuk mengetahui
faktor risiko yang berpengaruh terhadap penyimpangan biaya material dan frekuensi terjadinya
sumber risiko, format kuesioner bagian pertama seperti pada Tabel 1 berikut:
Tabel 1: K uesioner praktisi proyek
No
Sumber R isiko
T ingkat pengaruh
terhadap
penyimpangan
biaya material
1
2
3
4
5
F rekuensi yang
terjadi
1
2
3
4
T indakan
preventif, korektif
dan mitigasi
5
E konomi
1
Inflasi
2
Fluktuasi nilai tukar
252
MODE L SY STE MS DY NA MICS UNTUK
ME MINIMA L K A N PENY IMPA NGA N BIA Y A
MA TERIA L PROY EK K ONSTRUK SI INDUSTRI
Davied Insja et al.
K eterangan:
Tingkat pengaruh:
1 = Tidak berpengaruh (Penyimpangan biaya material = 0%)
2 = K urang (Penyimpangan biaya material, 0 – 10%)
3 = Sedang (Penyimpangan biaya material, 10 – 20%)
4 = Besar (Penyimpangan biaya material, 20 – 30%)
5 = Sangat besar (Penyimpangan biaya material > 30%)
Frekuensi:
1 = Tidak Pernah
2 = J arang
3 = K adang-kadang
4 = Sering
5 = Selalu
T ahap III
V ariabel-variabel yang telah dikumpulkan, kemudian dianalisis dengan dengan menggunakan
analisis faktor, sehingga diperoleh peristiwa dan sumber risiko yang paling dominan terhadap
penyimpangan biaya material.
T ahap IV
Mengevaluasi dan membuat rekomendasi dalam mencegah dan mengurangi penyimpangan biaya
material pada proyek konstruksi industri dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif
berdasarkan respons yang diperoleh tentang tindakan preventif dan mitigasi.
T ahap V
Evaluasi dengan pendekatan kuantitatif yang diimplementasikan dalam alokasi biaya dan sumber
daya dijadikan sebagai dasar dalam pembentukan system thingking yang kemudian menjadi
model kualitatif system dynamics (mental model).
T ahap V I
Model kualitatif system dynamics (mental model) dijabarkan ke dalam bentuk model kuantitatif
system dynamics dengan menggunakan perangkat lunak Powesim versi 10.
3. HA SIL DA N PE MBA HA SA N
Survei R esponden
Pada penelitian ini survei dilakukan menjadi dua tahap, yaitu survei responden dengan
penyebaran kuisioner kepada responden ahli, serta penyebaran kuisioner kepada responden
praktisi.
Survei Tahap Pertama Responden Pakar
J umlah responden pakar yang didapat adalah sebanyak 9 responden yang terdiri dari pakar
konstruksi, dengan latar belakang pendidikan S1 sebanyak 67 % dan S2 sebanyak 33 %. A dapun
pengalaman pakar di dunia konstruksi, seperti pada Tabel 2 berikut:
T abel 2. L atar Belakang Pengalaman Pakar
No
Pengalaman Pakar (T ahun)
J umlah
Persentase (% )
1
15 – 25
6
67
2
26 – 35
3
33
253
J urnal Muara
Sains, Teknologi, K edokteran, dan Ilmu K esehatan
V ol. 1, No. 1, A pril 2017: hlm 251-260
ISSN 2579-6402 (V ersi Cetak)
ISSN-L 2579-6410 (V ersi Elektronik)
Survei Tahap Kedua Responden Praktisi
J umlah responden praktisi yang didapat adalah sebanyak 30 responden, dengan latar belakang
pendidikan D3 sebanyak 6.6 %, S1 sebanyak 66.7 %, dan S2 sebanyak 26.7 %. A dapun
pengalaman pakar di dunia konstruksi, seperti pada Tabel 3 berikut:
Tabel 3. Latar Belakang Pengalaman Praktisi
No
Pengalaman
Praktisi (T ahun)
J umlah
Persentase
(% )
1
5 – 10
16
53.3
2
11 – 15
7
23.4
No
Pengalaman
Praktisi (T ahun)
J umlah
Persentase
(% )
3
16 – 20
4
13.3
4
21 – 25
3
10
F aktor risiko yang paling berpengaruh terhadap penyimpangan biaya material.
Faktor-faktor yang dominan terhadap penyimpangan biaya diperoleh setelah dilakukan tiga tahap
penelitian. Pada tahap I, dari studi kepustakaan yang dilakukan diperoleh sejumlah 74 faktor
risiko, selanjutnya diklasifikasikan menjadi 13 peristiwa dan 61 sumber risiko. Pada tahap II,
dilakukan verifikasi oleh para pakar serta berdasarkan tambahan dari peneliti, maka didapatkan
10 peristiwa dan 37 sumber risiko. Selanjutnya pada tahap III dilakukan analisis faktor terhadap
hasil kuesioner praktisi, sehingga faktor risiko direduksi menjadi 9 peristiwa dan 25 sumber
risiko. Selanjutnya 25 sumber risiko ini akan dimasukkan sebagai variabel input model system
dynamics. Sehingga data flow untuk sumber dan peristiwa risiko dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Data flow untuk sumber dan peristiwa risiko
A dapun 9 peristiwa risiko yang paling berpengaruh terhadap penyimpangan biaya material
adalah seperti pada Tabel 4 berikut:
Tabel 4. Peristiwa Risiko yang Paling Berpengaruh Terhadap Penyimpangan Biaya Material
No
1
2
3
4
5
Peristiwa risiko
X1
X3
X4
X5
X6
= Fluktuasi harga material
= Biaya distribusi material di lingkungan site
= Biaya keterlambatan material
= Biaya perubahan spesifikasi dan tipe material
= K ekurangan jumlah material
No
6
7
8
9
Peristiwa risiko
X 7 = K erusakan material
X 8 = Pekerjaan ulang
X 9 = K ehilangan material
X 10 = K ualitas material yang berlebihan
254
MODE L SY STE MS DY NA MICS UNTUK
ME MINIMA L K A N PENY IMPA NGA N BIA Y A
MA TERIA L PROY EK K ONSTRUK SI INDUSTRI
Davied Insja et al.
R ekomendasi T indakan Preventif dan Mitigasi terhadap Penyimpangan Biaya Material.
Seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1, terdapat pertanyaan tindakan preventif, korektif dan
mitigasi terhadap sumber dan peristiwa risiko. Sehingga diharapkan dapat meminimalisasi
penyimpangan biaya material. Tindakan preventif, korektif dan mitigasi dikatagorikan menjadi
pendekatan kuantitatif dan kualitatif seperti pada Tabel 5 berikut:
Tabel 5. Tindakan Preventif, K orektif dan Mitigasi
T indakan Preventif, K orektif dan Mitigasi
Source of R isk
I. F luktuasi Harga Material
Inflasi
Fluktuasi nilai tukar
Resesi ekonomi
K ualitatif
K uantitatif
Membuat rata-rata kenaikan harga dari tahun
lalu sehingga didapat perkiraan kenaikan harga
Menambahkan biaya sebagai
langkah antisipasi untuk mengatasi
inflasi dan fluktuasi nilai tukar
F ixed price pada kontrak pembelian
Fluktuasi material masuk sebagai harga
penawaran proyek
II. Biaya distribusi material di lingkungan site
Membuat J adwal kerja mengacu kepada
K ondisi tanah site
weather forcast
menghambat distribusi
Menyiapkan infrastruktur yang memadai
material
K eterlambatan penyediaan Menyiapkan metode konstruksi jalan kerja yang
efektif
pelayanan utilitas
Perencanaan jalan kerja
kurang memadai
III. Biaya keterlambatan material (Pengiriman/pengadaan)
Menyiapkan vendor cadangan sebagai
K etergantungan kepada
pengganti jika timbul masalah pada vendor awal
pemasok tertentu
Perencanaan pembelian dan strategi pembelian
K urangnya perencanaan &
material yang baik
manajemen material
Perencanaan dan penjadwalan pengiriman yang
efisien & efektif
Monitoring dan pengawasan pembelian dan
pengiriman secara terus menerus
IV . Biaya perubahan spesifikasi dan tipe material
Desain A wal yang lebih baik
Perubahan lingkup
Perubahan desain dan
Design awal FEED perlu simulasi yang teliti
rekayasa
Spesifikasi dan tipe
material langka.
Pembuatan jalan kerja yang
memadai
Pemeliharaan jalan kerja
Petugas pemelihataan jalan kerja
Buffer stock
Menambah supervisor dan personil
logistik
Memperluas Stock-pile
Design E ngineer & Material
Engineer yang Qualified
Menambahkan anggaran biaya
sebagai langkah antisipasi untuk
mengatasi perubahan lingkup,
perubahan desain serta rekayasa
dan spesifikasi dan tipe material
langkah
Melaksanakan tahapan proyek (Basic Design
dan EPC)
Perubahan lingkup & Disain di antisipasi
dengan pasal di dalam kontrak.
K larifikasi gambar kerja yang detail saat
aanwyzing
255
J urnal Muara
Sains, Teknologi, K edokteran, dan Ilmu K esehatan
V ol. 1, No. 1, A pril 2017: hlm 251-260
ISSN 2579-6402 (V ersi Cetak)
ISSN-L 2579-6410 (V ersi Elektronik)
lanjutan …
V . K ekurangan jumlah material
Perlunya perencanaan yang lebih matang dan
Desain tidak lengkap
info data yang akurat harus dimiliki oleh
Perhitungan jumlah
designer
material yang tidak akurat
K esalahan engineering dikurangi dengan
Pemakaian material kurang monitoring dari fase FEED oleh engineering
berpengalaman, sehingga dapat mencegah
efisien
kesalahan di procurement & construction
Perencanaan dan pengawasan proses pengadaan
dan pengiriman material yang konfrehensif
K ontrol logistik di site dibuat teliti
V I. K erusakan Material
K erusakan material karena Perencanaan dan pengawasan penyimpanan
kondisi penyimpanan yang material yang lebih baik
Menyimpan material dengan baik dan tempat
tidak baik
yang memadai
K erusakan material pada
Procurement harus merencanakan dengan
saat pengiriman
matang untuk rencana kedatangan material
berdasarkan rencana kerja yang telah dibuat,
kondisi alam termasuk hujan, jalan menuju ke
lokasi.
Membuat prosedur bongkar muat barang
Pemilihan metode angkutan dan vendor
angkutan yang benar
V II. Pekerjaan Ulang
Perubahan akibat kesalahan Membuat perencanaan design yang baik
desain
Pemahaman terhadap situasi kerja perlu
K esalahan dalam metode
dimatangkan karena berbeda lokasi maka
kerja
berbeda pula proses/metode kerja di lapangan
K ualitas dan kemampuan
Perencanaan pekerjaan, metode kerja dan
kerja kurang baik
pengawasan yang lebih baik
Menggunakan gambar kerja yang terakhir
disetujui
Membuat prosedur kerja untuk setiap kegiatan
konstruksi termasuk prosedur K eselamatan
K erja
V III. K ehilangan Material
Penyimpanan material yang tertutup
Pencurian material
Format-format standar penyerahan material
Prosedur pengecekan
wajib dilakukan
keluar masuk material
Membuat prosedur keluar masuk barang
kurang
Stok opname yang rutin disesuaikan dengan
progress pekerjaan
IX . K ualitas material yang berlebihan
Perencanaan dan manajemen material yang
K urangnya perencanaan &
lebih baik
manajemen material
Pemeriksaan spesifikasi material dengan rutin
K esalahan dalam
sebelum di buat PO
pembelian
Membuat spesifikasi material yang jelas dalam
Tidak akurat dalam
PO/K ontrak
membaca spesifikasi
K ontrak dipahami secara utuh
Pengetahuan tentang
kualitas material yang
kurang
Pengadaan Design’s E ngineer &
site’s estimator.
Memperhitungkan penambahan
biaya kekurangan material.
Memperhitungkan Packing
Material
Mengadakan asuransi.
Menambah supervisor.
Engineer & tenaga kerja yang
berkompetensi tinggi
Memperkirakan fraksi penambahan
material
Menambah petugas keamanan
Memperkuat gudang penyimpanan
material.
Material engineer/ petugas yang
berkualitas dan berkompetensi baik
Memperkirakan fraksi tambahan
meterial
256
MODE L SY STE MS DY NA MICS UNTUK
ME MINIMA L K A N PENY IMPA NGA N BIA Y A
MA TERIA L PROY EK K ONSTRUK SI INDUSTRI
Davied Insja et al.
Pendekatan kuantitatif dari alokasi risiko telah dikembangkan untuk mengatasi keterbatasan
pendekatan kualitatif, terutama berapa banyak risiko yang harus ditanggung oleh masing-masing
pihak dan diimplementasikan dalam bentuk alokasi biaya dan sumber daya.
Pemodelan system dynamics penyimpangan biaya material.
Pemodelan system dynamics penyimpangan biaya material proyek konstruksi industri, dimulai
setelah diperoleh faktor dominan yang mempengaruhi penyimpangan biaya beserta tindakan
preventif dan mitigasi. Sebelum itu, terlebih dahulu dibuat model kualitatif (mental model)
sebagai pedoman dalam pembentukan model system dynamics. Untuk menggambarkan
hubungan dari variabel variabel tersebut, dapat dilihat pada Gambar 2.
Intervensi I:
A lokasi
J umlah
Petugas
K eamanan
Inetervensi II:
M emperkuat
G udang, Packing
M aterial dan
A suransi
+
+
+
Dampak
Petugas
K eamanan
B1
R1
-
M aterial
R usak
B2
+
-
M aterial
H ilang
+
+
R2
+
Material
Handling
Dampak
Perkuatan
G udang, Packing
dan A suransi
Perluasan
+
Stockpile dan
G udang
+
T enaga
L ogistik
+
+
+
+
+
T ambah
M aterial
R3
F uture
Value
M aterial
K urang
B 3 Dampak
B5
B4
+
Penyimpangan
Biaya
Pengadaan
M aterial F luktuasi
+
+
Distribusi
M aterial di
Site
B6
+
+
-
+
+
-
+
+
+
+
+
+
+
+
+
M aterial
T erlambat
+
+
A lokasi
Biaya dan
Sumberdaya
H arga
M aterial
+
Inflasi
-
Biaya
A ktual
A khir
+
+
Pekerjaan
Ulang
B7
+
+
B8
-
+
B9
Perubahan
Spesifikasi
Dampak
T enaga/
Pekerj a A hli
Dampak
J alan K erja
yang
M emadai
+
T enaga
Pemeliharaan
+
+
+
+
B10
Intervensi III:
A lokasi T enaga/
Pekerj a A hli
-
K ualitas
Berlebihan
+
Intervensi IV :
J umlah
Pengadaan
M aterial
Intervensi V :
M embuat dan
memelihara
J alan K erj a
Gambar 2. Model kualitatif (mental model) system dynamics
Pada model kualitatif ini, terlihat penanganan risiko dalam bentuk alokasi biaya dan sumber daya
sebagai intervensi untuk mengurangi biaya penyimpangan material, seperti alokasi jumlah tenaga
keamanan, tenaga ahli, perkuatan gudang, asuransi, pembuatan jalan kerja yang memadai,
perkiraan jumlah pengadaan material dan sebagainya. Terlihat juga, sebagai konsekuensi dari
penanganan risiko, menimbulkan biaya penyelenggaraan intervensi. Pada sisi lain, peristiwa
risiko dalam model kualitatif ini saling berhubungan satu sama lain, seperti material yang rusak,
material yang hilang, pekerjaan ulang menimbulkan kekurangan material. A kibat dari
kekurangan material, menyebabkan penambahan material dan semakin banyak penambahan
material semakin besar pula potensi dari kehilangan dan kerusakan material. Pada saat yang
sama, penambahan material juga mengakibatkan distribusi material semakin besar dan
cenderung menyebabkan keterlambatan material demikian juga terjadi peristiwa lainnya. Mental
model ini, selanjutnya dikembangkan menjadi model kuantitatif system dynamics seperti pada
Gambar 3.
257
J urnal Muara
Sains, Teknologi, K edokteran, dan Ilmu K esehatan
V ol. 1, No. 1, A pril 2017: hlm 251-260
ISSN 2579-6402 (V ersi Cetak)
ISSN-L 2579-6410 (V ersi Elektronik)
I ne ra k si_ Ma te ria l_
2 3 5. 9 07 . 4 1 5, 20
K ura ng
0 , 01
25 7. 87 1 . 8 6 7, 35
46 8. 74 4 . 4 79 , 16
26 .. . p e r m onth 0 to 36
Lu a s_ Tu mpuk a n_
S at _ Ha rg a _ S to ck Pil
Lu a s_ Tump uk an_ Ba tu _ S p lit Lu a s _ Tu mpuk an_
S u perviso r_ Log is tik
e
Ta rif_ S up e rvisor
Pas ir
S t ru kt ur_ Ba ja
T ot al_ B ia ya_
I nt e ra ks i_ _ Ma te ria l
_ K ura ng
Ra te_ 75a
Rate _ 43
Rate _ 3 7
Lu a s_ Tump uk an_
P anca ng _ Be to n
31 2. 49 6 . 3 1 9, 44
R at e_ 3 4
S u ku_ Bun g a _
S ep aruh_ Proye k
T amba han _ Lu as _
Pa sir
Mat erial_ T e rlam b at
1
Pe rs e nt as e_
Han dling
1 6 8 .5 95 .1 77, 1 4
1 .5 2 5 .9 90 .9 66 ,3 3
B ia ya _ Mat _ L a in1
Perse nt ase _
Han dlin g
Ke hila ng a n_ Ma te rial
T amba h_ Ma te ria l_
_ 1a
da n_ S uku _ Bu ng a
0 ,0 5
S afet y_ S to ck _
Mat eria l_ lain_ 1
F ra ksi_ Pe k e rja a n_
Hila ng
S uk u_ Bung a
A lo ka s i_ Biay a_
Mat eria l_ Hila ng _
T amb ah_ Bun g a
A lo ka s i_ Biay a_
Ma te ria l_ H ila n g
S up erviso r_ 3
F rak si_ L ua s _
Gud ang
Vo lume_ Pas ir
Harg a _ S t ockp ile
K ons ta nta _ L uas _
S t ockpile
Rate _ 36
T ota l_ Mat _ Hila n g _
Perlua s _ Gud a ng
P eng e lua ran _
Mat erial_ Hila ng
Ra te_ 79a
V olume _ Ba tu S plit
Tot a l pe n g e lua ra n
a kiba t ke hila ng a n
mat eria l
5 2 9. 9 21 . 1 2 3, 73
R at e_ 4 1
T ota l_ Biay a_
3 Ka li_ An g ku t
L ua s _ S t ockp ile
Perlua s _ Gu da n g 2
Ta mb a h_ Ma t e ria l_
H ila n g
Harg a _ Be si_ Be to n
P eng e luaran _
Ma terial_ Hila n g 1
Harg a _ Pa nca ng _
d an_ Ma te rial_ L ain
0 ,3 3
Harg a _ Ag re g a t_
B esi_ B e t on
Ra te _ 80 a
S uk u_ Bung a _ A lo ka s i_
Mat erial_ Hila ng
S u ku_ Bun ga _
Ag re ga t_ 1
Pe rlua s_ S to ckp ile
T in g g i_ T umpu ka n_
Ba tu _ S p lit
Ting g i_ Tu mpuk a n_
Ops i_ 1ka li_ Ang kut _
Mate rial_ Terla mba t
Mat _ L amb at_ 1
Ma te ria l_ H ila ng _
F ina l
Ku a lit as -b erle bihan _ 2
S upe rv is or
2 1, 33
+
H arg a _ Pa n can g _
B et on
Tot a l_ H arg a _ Harg a _ Pa nca ng _
Kay u
Ma te rial
1, 33
P eruba ha n_ sp eks _
Tipe _ Ma te ria l2
1, 82
31 .7 46 .7 5 2. 2 91 , 6 5
Tot a l_ A g re g a t_ S uk u
_ Bun g a
S a t_ Harg a _ Ma t e ria l
_ L a in
S a t_ Harg a _ Gud a ng
1 0, 00
11 , 0 0
Mat _ rusa k
Fraks i_ Da mp a k _
Pek erja an_ Ula ng
Pe rub aha n_
S pe k s
# ### ### ###
Ma te ria l_ K ura ng 1a
Mat eria l_
R usa k2
Frak si_ D a mpa k_
Ma teria l_ K ura ng
J a la n_ ke rj a
Pilih a n_ R is ik o
75 3 . 920 .0 00 ,0 0
Ja la n_ K erja 1
0, 0 5
Pe ng e lu ara n_ I ns inyu r
1
Frak si_ Ma te ria l_
Te rb uan g
T amb ah_ Ma t e ria l_
K urang
To ta l_ Fraks i_
Mate rial
T erb uan g _ A kura s i
B ia ya _ E s timas i_
1 5, 58
Aw a l1
B ia ya _ E st imas i_
Prose nt ase _
105, 75
B ia ya_ 1 3 7 , 7 1 Akh ir1
B ia y a _ E s t im a s i_ B ia y a _ A k t ua l_
Re nt a ng _ Pen yimpa ng a n_
A k h ir
Pe nyimpa ng a n_ Mat eria l
A khir
Biay a
Ra te _ 46 - C opy 2
Ta mbah _ Ma te ria l
Ku ra ng _ dan _
Gud ang 1
Material_ E n gineer
Ta rif_ In siny ur
Fraks i_ Ak ura si
Flow _ 6
Ha rg a _ B e si_ B et on
Pen g e lu ara n_
E ng in ee rs
5, 75
+
Ta mba h _ Ma t e ria l_
K urang _ Gud ang
Ta m ba h _ Ma t e ria l_
Ha ndling
Pen g e lua ran
Pek erja an_ Ula ng
Ma ter ia l_ K u ran g 1
Flow _ 2
T ot al_ Ba g ia n_ Be s a r
_ Mat eria l
Ha rg a _ A g re g a t_
B esi_ B e t on1
Tot a l_ P e ng e luaran _
Pe kerja an_ Ula ng E ksistensi
P erlu a s_ Gud a ng
B ia ya _ Mat _ lain
Petugas_ Pek erjaan_
Ulang
Fraks i_ Pe ke rja an _
U la ng
Ta mbah _ Pe k_ U la ng
72 4. 88 9 . 0 87 ,7 3
48 6 .4 00 .0 00 ,0 0
Pe ke rj a a n_
Ula ng _ F in a l
B ia y a _ A k tu a l_ A w a l
S a fe t yS to ck _
Mat erial_ La in
Vo lume_ Mat eria l_
la in
P e n y im pa ng a n_
B ia y a 2
Ku a lita s_ Ma te ria l_
B erle biha n2
Ma t e ria l_
T e rla m ba t_ F ina l
Opsi_ S e k a li_ Ang kut _
Kek urang a n_ Ma t e ria l
1 6 . 9 1 0. 09 6, 27
S uku _ Bu ng a
B ia ya _
Ma terial_ L ain
S uku _ Bu ng a _
Pa nca ng _
Ma terial_ L ain
+
Rate _ 47
S uk u_ Bun g a _
S epa nja ng _ Proy ek1
Biay a_
Mat erial_ La in
To ta l_ Biay a_
2K a li_ An g ku t
0 ,5 0
To ta l_ Ag re g at_ su ku_
Bun g a _ 1
Ra te _ 55
Alok a s i_ Biaya _
Mate rial_ K ura ng
40 6. 98 3 . 2 50 , 00
S up erviso r_ L ua s_
S to ckp ile
Rate _ 33
Mat _ F low_ 1
5 2 . 9 1 1. 25 3, 82
Pa sir
1 3 5. 36 1 . 1 9 0, 85
Petugas _
K eamanan
P et ug a s_ K e am a na n
B ia ya_ Alok a si_
In te ra k si
Ra te_ 63
Bun g a _ In te rak si
T amba h_ Ma te ria l_
Frak si_ Pe ke rja an _
Hand lin g
Hila ng
Rate _ 42
T amba han _ Lu as_
B at u_ S p lit
Fraks i_ Da mp a k_
Bia ya _ kea mana n1E ksistensi_ Te rh a da p_
Ke a man an
33 .7 15 .7 8 4 ,4 5
S uk u_ Bung a _
2p e r3 _ Proy ek
2 3 6 .1 28 . 5 35, 30
S uk u_ Bung a
T arif_ K e ama na n
# ### ### ###
S uk u_ B ung a _
Ag reg a t_ 1
Ops i_ 2k ali_ An g ku t_ Ops i_ 3k ali_ Ang kut _
Mat erial_ Te rla mba t Mat eria l_ Te rla mb a t
26 . .. pe r m on th 0 to 3 6
S u ku _ Bu ng a _
A g reg a t_ 1
Perlua s _ S tockp ile S u pervis or
K ehilang an_
Material
9 ,7 0
S uk u_ Bun g a _
1pe r3 _ Proy e k
S uk u_ Bung a _
S e pan ja ng _ Proye k
T amb ah_ Ma te rial_
P eke rja a n_ U la ng _
Guda ng
Perlua s _ Gu dan g 1
P e rj a a n_ U la ng
0 ,0 0
Flow- 11
16,38
To ta l_ Harg a _ Ha rg a _ P a ncang _
Kay u
Mate rial
Ta mb a h_ Ma t e ria l
Kuran g _ G uda ng _
I ns in yur
Vo lu me_ Mate rial_ S a t_ Harg a _ Ma t e rial
la in
_ La in
S at _ Ha rg a _ G uda ng
pen g e lua ra n
_ I ns in yu r2
S uk u_ Bung a
1. 19 8. 73 7 . 0 6 1, 58
37, 70
1 .1 9 8. 73 7 . 0 6 1, 58
1 0 0 ,0 0
3, 42
Pen g e lua ra n_
Mat eria l
Kurang _ Gu dan g _
I nsiny ur
R at e_ 3 5
S it e _ E ng in e er
P eny im p a ng a n_
B ia y a 1
K oe fisie n _ 4
B ia y a _ E s t im a s i_
Aw al
S e lis ih
Ta mba h_ P e k_ Ulang
_ Gu da n g _ 1
S it e _ E ng
Koe fis ie n_ 9
S uku _ Bu ng a
1, 2 2
T amba h_ Ma t e ria l_
P eke rja a n _ Ulan g
48 4. 64 0 . 0 0 0, 00
Mat eria l_ Hila ng
Mat erial_ T erla mba t
121,33
1, 66
12 ,3 5
A k si
Mat erial_ Ku ra ng _ a
Mat eria l_ lain
Ha rg a _ Ma t_ La in
B ia y a _ A ktu a l_ A kh ir
Bu ng a _ Ma t e rial_
Han dlin g
K ualitas_ berlebihan
Ta rif_ I nsiny ur
Frak si_ Ku alita s_
B erle bihan
2 1 ,3 3
Rat e_ 50
Ta mb a h_
Mat eria l_ Lain
Ta mba h_ Ma te ria l_
Ha ndling _ 1
Pek erja an_ Ula ng 1
To ta l_ Harg a _
Mat eria l
Ma te ria l_ K ura ng
Ko e fisie n_ 6
Alo ka s i_ Biay a_
Mat eria l_ Kuran g
Ta mba h _ Ma t e ria l_
H and ling
T ot al_ B ag ia n _ Be sa r
_ Mat erial
Mat eria l_ Eng in e er
Pe ng e lu aran_ Ins inyu r
1 - C o py 2
Ku a lit as -b erle bihan _ 2
Rate _ 44
0 ,0 0
Koe fisie n _ 8
0, 00
K ua lita s_
L ebih
0 ,0 0
Flow _ 10
Mate rial_ Ow ner
Ops i_ Kua lit a s_
Berlebih an_ Ma su k_
Biay a _ Akt ua l
Ma t e ria l_ K ura ng _
F ina l
Ma te ria l_ K ualita s_
B erle bihan
Ops i_ Ku alit a s _ Be rle
biha n _ Mas uk _
Biaya _ E s tima si
Tot a l_ Ma te rial_
E ng in ee r_ 1
Kua lit as_ Berle bih a n
1
F lu kt uas i_ Ha rg a _
Mat eria l
Frak si_ Ha n dling 1
Ra te _ 46 - C opy 4
0 ,0 0
0 ,0 5
0 ,0 1
Ko e fis ie n_ 1
F ra ksi_ D a mpa k_
Ma terial_ K ura ng
Pen g e lu ara n_ I ns in yu r
1 - C opy
Frak si_ H a ndling _
L oka si
Ta rif_ In siny ur
Koe fis ie n_ 1 0
2 ,1 6
0, 52
P erse n ta se_
H and ling
Ra te_ 46 - C opy 3
Ta mba h _ ma t e ria l_
Kuran g _ Gu dan g _
Ins inyu r2
# ### ### ###
Pe rub aha n _ S p e ks _
Tip e _ Ma te ria l
Dis tribus i_ Mat eria lD i L apa ng a n
F rak si_ Ha ndling 2
Ma t_ E ng
Perubahan_ S peks_
Tipe_ Material
Perub aha n_ s pek s_
Tipe _ Ma t e ria l2
Ma teria l_ E ng ine er
Rate _ 40
Ma teria l_ R usa k1
T amba h_ Ma te ria l
K urang _ Guda ng 2
T amb ah_ Ma t e ria l_
K ura ng _ Gud ang 1
0, 00
Ta rif_ In siny ur
0, 00
p eng e lua ran
_ In sinyu r2 - C opy 2
F low_ 9
K oe fisie n _ 3
Prub a ha n_
S p e ks _ T ip e_ 1
Koe fis ie n_ 5
Pe ng e lu ara n_
Mat eria l_ K ura ng
da n_ Gu da n g 1
P eruba ha n_
S pe ks _ Tipe _ 2
Ops i_ Pe rub a ha n_
T ot al_ Biay a_ Mae rial S p e ks _ Ma suk _
B iaya _ a k tu a l
_ En g ine e rs
Mate rial_ Kurang _ c
O psi_ 2 ka li_ An g ku t_
Mat erial_ Ku ran g _ b Kek urang a n_
Ma te rial
Ops i_ Pe rub a ha n_
S p e ks _ Ma suk _
Biay a _ E st im asi
Pe ru bah a n_ spe ks _
Tipe _ Ma t e ria l2
Perub aha n_
S p e ks
P eruba ha n _ S p e ks _
Tipe _ Ma t e ria l
Frak si_ S p eks Tipe _ Ma t e ria l
W a kt u_ P e ng a da an
H arg a _ Ma t _ La in
7 4 . 8 7 0. 53 9, 57
P eng e luaran _
Ma te rial_ K urang _
da n_ G uda ng
To ta l_ Mat eria l_
E ng ine e r
Koe fise n_ 7
p eng e luaran
_ I nsiny ur2 - C op y
T amba h_ Ma t e ria l
Kurang _ Gu dan g _
I ns in yur1
F lu k tu asi_ Har g a
Ops i_ 3k ali_ A ng k ut _
Ke kuran g a n _
Mat eria l
Harg a _ Be s i_ Bet on
Ope n_ I nflat ion_
I nflow
S u ku_ Bun g a _
Kum ulat if - C op y
83 .5 96 .1 0 3, 58
9. .. . p e r m on th 0 to 3 6
1. 91 4. 472 . 3 03 ,5 8
Rat e_ 8 9
F ra ksi_ Inflas i
R at e_ 5 2 - C op y
S u ku_ Bun g a _
Ku mulat if
Jum la h_ Op e ra t or
Ju mla h_ E xca va to r
Op si_ As urans i_
Mas uk_ Bia y a_
E s tima si
Pe ru bah a n_ S pe ks_
T ipe _ Ma t e ria l
Material_ R usak
W a kt u_ Re n ca na
Ta mba h _ Ma te ria l_
Ku ra ng
+
Ra te _ 52
Mat erial_ Ta mbah a n
_ B1
Dist rib u si_ Mat er ia l_ S it e
Op e ra to r1
Ope ned_ I nfla tion
Ma te rial_ T amb ah_
Gu dan g _ 2
Mat eria l_ Tamb ah_
G uda ng _ 1
Ta rif_ Ope ra tor
1. 36 6. 10 0 . 0 0 0, 00
Ops i_ 3k ali_
Pe ng a daa n
Ope ne d- In flat ion_
Flow3
C losed_ I nflat ion_
F low
Ma te rial_ T amb aha n
_C1
Ma teria l_ K ura ng 1
F ra ksi_ Nila i_ Tuk ar
Flow_ 8
Flow_ 4
Mat_ ru sak
S u pervis or
Ta rif_ Pe ke rj a
Ma te rial_ T amba h_ c
0 ,0 1
Mat eria l_ Ta mba ha n
_B
S uk u_ B ung a
Perlua s _ Gu da n g 1
2. 00 1. 83 5 . 7 34 , 45
Pe rlua s_ G uda ng 1
Mat eria l_ Kuran g 1
To ta l_ Fraks i_ T ota l_ Mat erial_ Ta mb S uk u_ Bung a
a h _ Gu dan g 1
Mat eria l
T erb uan g _ A kura s i
To ta l_ Mat eria l_
To ta l_ Fraks i_ Ta mba h _ Gu da n g _ 2
Mate rial
Ku a litas _ b e rle biha n
Te rb uan g _ A kura s i
Pe kerja
S a t_ Harg a _
E xcav ato r
T ota l_ As ura ns i_
Pa ck in g
P eke rja 1
Op si_ As urans i_
Mas uk_ Bia y a_
Akt ua l
Vo lume_ Mat _ Ut a ma
P eruba ha n _ Ha rg a _
mat eria l_ lain
Opsi_ Ja la n_ K e rja _
Bia ya_ Akt ua l
P acking _ Baj a
Pe me lih araa n _
Ja la n_ Kerja
Bia ya _ Ja la n_ K erja
Ops i_ 2k ali_
Pe ng a d aa n
Harg a _ Ma t e ria l_
Me nt a h
P ack ing _ Ata p_
D in ding
Ops i_ Ja la n_ K e rja _
Biay a_ E st ima si
H arg a _ Ma t e ria l_ ja di
Ma terial_ T amba ha n
_ B2
As _ At ap_
Dinding 1
P eme liha raa n_ A lat
Closed_ I nfla tion_
C losed_ I nflat ion_
F low1
F low2
H arg a _ Ma t _ La in
T ot al_ Ha rg a _
Mat erial
Ma te rial_ T amb ah_
G uda ng _ 2a
Le vel_ 2 9
T amba h_ Ma t e ria l_
K urang
A s_ Ba ja _ 1
A s_ Ma t_ La in 1
Mate rial_ T amb aha n
_ C2
Rat e_ 45
As _ Ba ja
As_ Ma t _ la in
As _ At ap _ dind ing
2. 01 1. 86 5 . 7 3 4, 45
Pe kerja an_
Ulan g _ F in al
Ma terial_ K ura ng _
Fina l
L ua s _ J a la n_ Ke rj a_ 2To ta l_ Bag ia n_ Be s a r
S a t_ Harg a _ Ja lan_ KL ua s _ J a la n_ Ke rj a
_ Mate rial
e rja
+
Mat eria l_ Tam bah a n
_ C3
Mat erial_ Ta mbah _
Gu dan g _ 1 a
Ma te rial_ T amb ah_
G uda ng _ 2c
P eruba ha n_ S pe ks _
Tipe _ Ma t e ria l
Op si_ 3 kali_
Harg a _ At a p _ P eng a da a n
B aj a
Harg a _ At a p_
Baja
J a la n_ ke rj a
Packing
R at e_ 5 3
Berat _ S t rukt ur_ Ba ja
Le v el_ 3 1
Le v el_ 2 8
Le vel_ 3 0
Ma te rial_ H ila n g _
F in a l
Ma te rial_ R usa k
V olume _ At a p _
H arg a _ S truk tu r_
Dinding
ba ja
H arg a _ Ma t _ La in
As ura ns i
Ta mb ah_ Ma t e ria l_
Ha ndling
L ua s _ J a la n_ Ke rj a_ 1
Pe ng u ra ng a n_ S uku
_ Bung a
Rat e_ 54
Pros e nt as e_
Ta mbah an_ Lua s
Harg a _ S t ru kt ur_
Ha rg a _ Be si_ B et on
b aj a
S u ku_ Bun g a
Gambar 3. Model kuantitatif system dynamics
Dalam model kuantitatif, beberapa contoh sub-model resiko penyimpangan biaya proyek
konstruksi, seperti pada Gambar 4 dan Gambar 5 berikut:
+
Op s i_ S e ka li_
P e ng a d a a n_
K e k ura ng a n_ Ma t e ria l
1 1,0 0
1 6.9 1 0 .09 6 , 2 7
Ma t e ria l_ K ura ng 1 a
Ma te ria l_ K u r a n g 1
F ra k s i_ Da mpa k _
Ma t e ria l_ K ura ng
Flow_ 2
S uku_ Bung a
Bia y a _
Ma t e ria l_ L a in
+
Ta mb a h_ Ma t e ria l_
K ura ng _ Guda ng
To ta l_ F ra k s i_
Ma te ria l
Te rbua ng _ Ak ura s i
F lo w _ 6
7 5 3.9 2 0 .00 0 , 0 0
0,05
P e ng e lua ra n_ Ins iny ur
1
F ra k s i_ Ma te ria l_
Te rbua ng
Ta mba h_ Ma te ria l_
K ura ng
Ra te _ 4 6 - C op y 2
Ta mb a h_ Ma te ria l
K ura ng _ d a n_
Guda ng 1
Material_ E ngineer
Ta rif_ Ins iny ur
Fra ks i_ Ak ura s i
To ta l_ Ba g ia n_ Be s a r
_ Ma te ria l
S a fe t yS t o ck _
Ma te ria l_ La in
P e rlua s _ Gud a ng 1
To ta l_ Ha rg a _
Ma te ria l
Ha rg a _ Pa nca ng _
Ka yu
0,00
Ta mba h_ Ma te ria l
K ura ng _ G uda ng _
Ins iny ur
V olume _ Ma te ria l_ S a t _ Ha rg a _ Ma te ria l
la in
_ L a in
S a t_ Ha rg a _ Gud a ng
p e ng e lua ra n
_ Ins iny ur2
S uku_ Bung a
1 .19 8 .7 37 .0 6 1, 5 8
1.1 9 8 .73 7 .0 61 , 5 8
P e ng e lua ra n_
Ma te ria l
K ura ng _ Guda ng _
Ins iny ur
Ma t e ria l_ K ura ng _ a
Bung a _ Ma te ria l_
Ha nd ling
Ma te ria l_ la in
Ra te _ 5 0
Ta mb a h_
Ma te ria l_ La in
Ta mba h_ Ma te ria l_
Ha ndling _ 1
Alo ka s i_ Bia y a _
Ma te ria l_ K ura ng
Ta mb a h_ Ma te ria l_
Ha nd ling
To t a l_ Ba g ia n_ Be s a r
_ Ma te ria l
Ma te ria l_ E ng ine e r
P e ng e lua ra n_ Ins iny ur
1 - C op y 2
Ra te _ 4 6 - C op y 4
Ma t e ria l_ K u ra n g _
F in a l
Fra ks i_ Ha nd ling 1
0,05
0,0 1
Fra ks i_ Da mpa k_
Ma t e ria l_ K ura ng
P e ng e lua ra n_ Ins iny ur
1 - C opy
F ra k s i_ Ha ndling _
Loka si
Ta rif_ Ins inyur
Ra te _ 4 6 - C o py 3
P e rs e nta s e _
Ha nd ling
Ta mba h_ ma te ria l_
K ura ng _ Guda ng _
Ins iny ur2
Ta mba h_ Ma te ria l
K ura ng _ Guda ng 2
F ra k s i_ Ha nd ling 2
Ta mba h_ Ma t e ria l_
K ura ng _ G uda ng 1
Ta rif_ Ins iny ur
p e ng e lua ra n
_ I ns iny ur2 - C op y 2
P e ng e lua ra n_
Ma te ria l_ K ura ng
d a n_ Gud a ng 1
p e ng e lua ra n
_ Ins iny ur2 - C op y
Ta mba h_ Ma te ria l
K ura ng _ Guda ng _
Ins inyur1
Ma t e ria l_ K ura ng _ c
O p s i_ 2 k a li_
Ma t e ria l_ K ura ng _ b P e ng a d a a n _
K e k ura ng a n_
Ma te ria l
P e ng e lua ra n_
Ma t e ria l_ K ura ng _
d a n_ Gud a ng
7 4 .8 70 .5 3 9, 5 7
Op s i_ 3 ka li_
P e ng a d a a n_
K e k ura ng a n_
Ma te ria l
8 3.5 9 6 .10 3 , 5 8
9 . . . . p e r m o n th 0 to 3 6
1 .9 14 .4 72 .3 0 3, 5 8
S uk u_ Bung a _
K umula t if
S uk u_ Bung a _
Ra te _ 5 2 - C o py K umula tif - C o py
Ta mba h_ Ma te ria l_
K ura ng
Ma t e ria l_ Ta mb a h_
Guda ng _ 2
+
Ra te _ 5 2
Ma te ria l_ Ta mb a ha n
_ B1
Ma te ria l_ Ta mba h_
Guda ng _ 1
Ma te ria l_ Ta mb a ha n
_ C1
Ma t e ria l_ K ura ng 1
P e rlua s _ Gud a ng 1
Ma te ria l_ Ta mb a h_ c
0,0 1
Ma te ria l_ Ta mb a ha n
_B
S uk u_ Bung a
P e rlua s _ G ud a ng 1
2 .0 01 .8 3 5.7 3 4 , 45
Ma te ria l_ K ura ng 1
To t a l_ F ra k s i_To t a l_ Ma te ria l_ Ta mb S uk u_ Bung a
Ma te ria l
a h_ Gud a ng 1
Te rb ua ng _ Ak ura s i
Tot a l_ Ma te ria l_
Tota l_ Fra ks i_ Ta mb a h_ Gud a ng _ 2
Ma te ria l
Te rb ua ng _ Ak ura s i
Ma t e ria l_ Ta mb a ha n
_ C2
Ma t e ria l_ Ta mb a h_
Guda ng _ 2 a
Ra te _ 4 5
L e ve l_ 2 9
Ta mba h_ Ma te ria l_
K ura ng
Ma te ria l_ Ta mba ha n
_ B2
2.0 1 1.8 6 5 .73 4 , 4 5
+
Ma t e ria l_ Ta mb a h_
Guda ng _ 1 a
Ma te ria l_ Ta mb a ha n
_ C3
Ma t e ria l_ Ta mb a h_
G ud a ng _ 2 c
Ra te _ 5 3
L e v e l_ 2 8
Ra te _ 5 4
L e ve l_ 3 0
Gambar 4. Sub-model 5: kekurangan jumlah material
258
MODE L SY STE MS DY NA MICS UNTUK
ME MINIMA L K A N PENY IMPA NGA N BIA Y A
MA TERIA L PROY EK K ONSTRUK SI INDUSTRI
Inera ksi_ Material_
23 5.90 7.4 15 ,20
Kura ng
Davied Insja et al.
K ehilangan_
Material
9 , 70
Tota l_ Biaya _
Interaks i_ _ Mate rial
_ Kurang
Rate_ 7 5a
0 , 01
Sub-model 8: K ehilangan material
25 7.8 71. 867 ,35
Suku_ Bung a
Tarif_ Ke ama nan
16 8.5 95 .17 7,1 4
# # # # ## # # # #
Fra ksi_ Dampak_
Bia ya_ keamanan1Eksistensi_ Te rhadap_
Kea mana n
33 .71 5.7 84, 45
Rate_ 55
Petugas_
K eamanan
Petugas _ Keamana n
Bia ya_ Aloka si_
Inte raks i
Ra te _ 63
Bunga _ Interaks i
13 5.3 61 .19 0,8 5
1 .52 5.99 0.9 66 , 33
Suku_ Bunga_
Pa nca ng_
Ma te rial_ Lain
+
Alokas i_ Biaya _
Material_ Kurang
Tambah_ Material_
Fra ksi_ Pekerjaan_ Handling
Hilang
Biaya_ Mat_ La in1
Kehilang an_ Materia l
Tambah_ Ma terial_
_ 1a
da n_ Suku_ Bunga
Rate_ 47
Pe rs entas e_
Handling
0 , 05
S afety_ Stock_
Materia l_ la in_ 1
Fraks i_ Pe kerjaa n_
Hilang
Suku_ Bunga
Tota l pengeluaran
akibat ke hila ngan
material
5 29.9 21 .12 3,7 3
Alokasi_ Biaya_
Materia l_ Hilang_
Tambah_ Bunga
Total_ Mat_ Hilang_
Perluas _ Guda ng
Penge luaran_
Material_ Hilang
Rate_ 79a Alokasi_ Bia ya_
Material_ Hila ng
Peng elua ra n_
Ma te rial_ Hilang1
Tambah_ Mate rial_
Hilang
Perluas _ Guda ng2
Harga_ Besi_ Beton
Harga_ Pa ncang_
dan_ Material_ Lain
Ha rg a_ Agre gat_
Bes i_ Be ton
Ra te_ 80a
Suku_ Bunga_ Aloka si_
Materia l_ Hilang
Ma te ria l_ Hila ng _
F ina l
Harga_ Pancang_
Beton
Total_ Ha rg a_Harga_ Pancang_
Kayu
Material
Volume_ Materia l_
la in
Sat_ Harga _ Ma terial Sat_ Harga _ Gudang
_ Lain
Gambar 5. Sub-model 8: kehilangan material
Simulasi model system dynamics penyimpangan biaya material
Rangkaian hasil simulasi dari masing-masing variabel akan membentuk hasil akhir sebagai biaya
yang diperlukan untuk mengantisipasi penyimpangan biaya material. Hasil simulasi ini, mengindikasikan bahwa penyimpangan biaya dapat dikurangi, apabila dikelola dengan baik dan
diantisipasi dengan melakukan tindakan preventif sebelum pelaksanaan proyek.
Hasil simulasi selama kurun waktu 19 bulan dapat juga dilihat pada tabel waktu yang disediakan
pada papan slider (Gambar 6). Pada bagian ini, memperlihatkan biaya aktual awal sebesar
137,71 persen; biaya aktual akhir sebesar 121,33 persen; biaya estimasi awal (base line) sebesar
100 persen; biaya estimasi akhir sebesar 105,75 persen. Demikian pula, diperlihatkan biaya
penyimpangan material sebesar 15,58 persen.
1 50
15
1 40
14
1 30
13
1 20
12
1 10
11
1 00
10
m onth 0 t o 3B6ia y a _ A k tua l_ A w a l
90
F luktuasi_ Harg a_ Mate rial
Distribusi_ Mate rial- Di Lapang an
Material_ Terlambat
Pe rubahan _ S peks_ Tipe_ Mate rial
Material_ K urang
Material_ R usak1
Pe kerjaan_ Ulang 1
Material_ Hilang
K ualitas_ Be rlebihan1
9
B iaya_ Aktual_ Awal
B iaya_ E stimasi_ Awal
B iaya_ Aktual_ Akhir
B iaya_ E stimasi_ Akhir1
80
70
60
8
7
6
50
5
S ke dul_ P ro ye k
40
4
11012 41 6
6 8
18
4
20
2
22
0
24
30
3
20
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
B ia y a _ A k tua l_ A k hir
0,00
0,10
0,32
0,91
2,84
9,76
25,15
43,52
59,97
78,05
93,70
104,57
113,05
120,99
128,08
132,57
134,77
136,18
137,37
137,71
B ia y a _ E stima si_
11,86
12,73
13,42
14,33
16,21
21,71
33,36
47,18
59,60
73,21
85,05
93,42
100,06
106,31
111,93
115,67
117,75
119,26
120,60
121,33
A w a l B ia y a _ E stima si_ A k hir
0,00
0,08
0,23
0,66
2,06
7,09
18,27
31,61
43,55
56,68
68,05
75,94
82,10
87,86
93,02
96,27
97,87
98,90
99,76
100,00
0,00
0,08
0,24
0,69
2,16
7,42
19,15
33,15
45,71
59,54
71,52
79,87
86,41
92,54
98,03
101,53
103,29
104,44
105,43
105,75
2
10
1
0
Pros entase S elis ih Biaya Aktual
Awal deng an Biaya Aktual Akhir
0
Prose ntase_
Biaya_
Pe nyimpang an_
Mate rial
16,38
S elis ih
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 111 2 13 1 415 161 7 18
F LUK TUAS I HARG A MATER IAL
F ra ks i_ Nila i_ Tuka r
Fr a k si_ I nf la si
0, 0 01 0 , 00 3 0 , 00 5
O p si_ 2 ka li_
P e n g a da a n
BIAY A PERUBAHAN S PES IF IK AS I DAN TIPE MATER IAL
O p si_ 3 k a li_
P engadaan
W a k tu _ P e ng a
da a n
F raks i_ S peks-Tipe _ Material
0, 0 1
0 ,0 0 1 0, 00 4
0
1
0
1
0
5
0, 0 3
0 ,0 5
0 ,0 7
Opsi_ Pe rubahan_
S peks_ Mas uk_ Biaya_ aktual
K ERUS AK AN MATERIAL
Opsi_ Pe rubahan_
S peks_ Mas uk_
Biaya_ Estimasi
Ops i_ A s ura ns i_
Ma s uk_ B ia y a _
E s t im a s i
As u ra n s i
0 ,0 9
KUALITAS MATE RIAL
BER LEBIHAN
Ops i_ A s ura ns i_
Ma s uk _ B ia y a _
A kt ua l
F raks i_ Kualitas _
Berlebihan
0 ,0 1 0, 03 0 ,0 5 0 , 07 0, 0 9
0
10 1 5
1
0
1
0
1
0
1
0, 0 0
BIAY A DIS TR IBUS I MATERIAL DI LINGKUNGAN S ITE
R e nta ng _
P e n yimp a ng a n_ B ia ya
Opsi_ J alan_ K e rja_
Biaya_ Aktual
K EK UR ANG AN MATE RIAL
Opsi_ J alan_ K e rja_
Biaya_ E s timasi
F ra k s i_ Mater ial_
T erb uan g
F ra k s i_ A k u r as i
0
1
0
1
0 , 01
0 , 04
0, 0 7
Ops i_ 2kali_
Angkut_
Kekurangan_
Material
Ops i_ 3kali_
Angkut_
K ekurangan_
Material
F raks i_ Pekerjaan_
Ulang
F raksi_ Dampak_
Pe kerjaan_ Ulang
0, 1 0
0
0 , 03
0 ,0 6
0 ,0 9
PE K ERJ AAN ULANG
Ops i_ S ekali_ Angk ut_
K ekurangan_ Material
35 3 8 4 1 4 4 4 7 5 0 5 3
S uk u_ B ung a
15,58
S ite _ E ng ine e r
1
1
0, 0 1 0 ,0 5 0 , 09
0, 0 1 0 ,0 4 0, 0 7 0 ,1 0
0
1
0
0
2 0 40 60
2
3
4
Opsi_ K ualitas _
Berlebihan_ Masuk_
Biaya_ Aktual
5
80 1 00
1
0
1
BIAY A KETERLAMBATAN MATER IAL
0, 0 01
0 , 00 4
0 , 00 7
0 ,0 1 0
S ke d ul_ P ro ye k
O ps i_ 1 k a li_ A ng k ut _
Ma t e ria l_ T e rla m ba t
Ops i_ 2 ka li_ A ng k ut
_ Ma t e ria l_
Te rla m b a t
Ops i_ 3 k a li_ A ng k ut _
Ma t e ria l_ Te rla m ba t
3
6
9 12 15 18 21 24
F ra k s i_
H a nd ling 1
F ra ks i_
H a ndling 2
KEHILANGAN MATE R IAL
F ra ks i_ H a ndling
_ Loka s i
F raks i_ Pekerjaan
_ Hilang
0
0
Mate rial_
E n g in ee r
F r ak si_ Da mp ak _
Ma terial_ K ur an g
30
60
90
0
4
8
0, 0 0 0, 1 2
0 , 00 0 ,0 6
F raksi_ Dampak_
Terhadap_ Keamanan
Opsi_Kualitas_ Berle bihan_ Ma
suk_ Biaya_ Estimasi
Petu g as_ K eaman a n
0, 0 0 0, 0 4 0, 0 8
0
0
1
0
0
2
3
0 ,0 0 0, 03 0 ,0 6
0
20
40
60
8 0 1 00
0 2 4 6
1
8 1 0 12
Gambar 6. Papan Slider untuk Simulasi Model System Dynamics
259
J urnal Muara
Sains, Teknologi, K edokteran, dan Ilmu K esehatan
V ol. 1, No. 1, A pril 2017: hlm 251-260
ISSN 2579-6402 (V ersi Cetak)
ISSN-L 2579-6410 (V ersi Elektronik)
4. K E SIMPUL A N
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Model system dynamics pada penelitian ini, dapat dijadikan sebagai salah satu metode untuk
menentukan besaran penyimpangan biaya material proyek konstruksi industri, disebabkan
oleh: Fleksibilitas dalam meng-input data ril yang mencerminkan kondisi proyek yang
sebenarnya. Memberi peluang untuk menentukan pilihan dalam tindakan preventif dan
mitigasi terhadap risiko penyimpangan biaya material yang sesuai dengan kondisi proyek
yang sedang dihadapi. Melalui proses umpan balik, peristiwa-peristiwa risiko dapat saling
berinteraksi satu sama lain dalam model ini. Dalam model aplikatif ini, terdapat “papan
slider”, untuk mempermudah proses dan presentasi simulasi model system dynamics.
2. Hasil dari simulasi model system dynamics menunjukkan bahwa biaya penyimpangan
material dapat dikurangi apabila dilakukan intervensi dengan tindakan preventif dan mitigasi,
meskipun terdapat biaya dalam mengadakan intervensi. Selanjutnya penyimpangan biaya
material akan semakin meningkat dan berbanding positif dengan keterlambatan proyek dari
durasi yang sudah direncanakan sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh suku bunga dan site’s
overhead yang terus berlangsung selama proyek berjalan.
Ucapan T erima K asih (Acknowledgement)
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Prof. Dr. A gustinus Purna Irawan, S.T.,
M.T., selaku Rektor Universitas T arumanagara, dan kepada seluruh Civitas A kademica
Universitas Tarumanagara.
R E F E R E NSI
Boukendour, S. (2005).“A new approach of projects cost overrun and contingency
management”. OCRI Parthership Conferences Series Process and Project Management,
Ottawa, 22 March 2005.
Flyvbjerg, B., Holm, S., & Bohl (2003). How common and how large are cost overruns in
transport infrastructure project ?. Transport Reviews, 23(1), 71-88.
J ackson, S. (2002). Project cost overruns and risk management, School of Construction
Management and Engineering, The University of Reading, Berkshire.
L ove, PED., Edwards, D., & Irani, Z. (2011). Moving beyond optimism bias and strategic
misrepresentation: an explanation for social infrastructure project cost overruns. IEEE
Transactions Engineering Management, 59(4), 560-571.
Nasirzadeh, F., A fshar, A ., & K hanzadi, M. (2008). System dynamics approach for construction
risk analysis. International J ournal of Civil Engineering, 6(2), 120-131.
Sterman, J D. (1992). System dynamics modeling for project management. Massachusetts
Institute of Technology Cambridge, Massachusetts.
Wideman. RM. (1992). Project and program risk management, a guide to managing project risks
and opportunities. The PMBOK Handbook Series – V ol.6, PMI.
Wan, J ., & Liu, Y . (2014). A system dynamics model for risk analysis during construction
process. Open J urnal of Sciences, 2, 451-454.
260