SOSIAL EKONOMI KOMUNITAS PENGUSAHA BARAN

SOSIAL EKONOMI KOMUNITAS PENGUSAHA BARANG BEKAS
Suardi & Besse Nurfadilah
suardi@unismuh.ac.id

Program Studi Pendidikan Sosiologi
FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar

ABSTRAK
Perkembangan zaman menuntut keefisienan dan keefektifan dalam semua bidang.
Keberadaan modernisasi tentu dipahami juga akibat desakan kekuatan kapitalis modern
mendorong berdirinya pasar modern di tengah – tengah masyarakat Indonesia. Penelitian
ini bertujuan (i)Menganalisis interaksi sosial pengusaha barang bekas dengan pengusaha
lain di Kecamatan Majauleng Kabupaten Wajo (ii) Menganalisis faktor pendukung
interaksi Sosial komunitas Pengusaha Barang Bekas di Kecamatan Majauleng Kabupaten
Wajo (iii)Menganalisis jaringan sosial ekonomi komunitas pengusaha barang bekas di
Kecamatan Majauleng Kabupaten Wajo. Penelitian mengunakan metode kualitatif
deskriptif, sasaran penelitian, Pengusaha Barang Bekas di Kecamatan Majauleng
Kabupaten Wajo 5 orang informan ditentukan dengan teknik Purposive Sampling,
instrumen utama peneliti sendiri. Pengumpulan data dengan observasi, wawancara,
dokumentasi. Menganalisis data dengan pengumpulan data,reduksi data, penyajian data
pengambilan kesimpulan yang didapatkan dianggap bisa memberikan informasi.

Keabsahan data dengan teknik triangulasi waktu, sumber dan teknik. Hasil penelitian
bahwa, (i) dalam komunitas banyak hal yang terjadi termaksud dari interaksi antar
anggota dan pengusaha lain yang mana sangat mempengaruhi keadaan perekonomian
dalam interaksi sosial (ii) faktor interaksi yang terjadi pada situasi jual beli yang mana
interaksi langsung ataupun tidak langsung antara pembeli dan penjual. (iii) Sehubungan
dengan itu maka interaksi akan selalu di gunakan dalam meningkatkan hasil ekonomi
para pengusaha barang bekas dengan membentuk suatu jaringan sosial ekonomi.
Kata Kunci : Sosial. Ekonomi . Komunitas

PENDAHULUAN
Perkembangan zaman menuntut keefisienan dan keefektifan dalam semua bidang.
Keberadaan modernisasi yang tentu dipahami juga akibat desakan kekuatan kapitalis
modern mendorong berdirinya pasar modern di tengah – tengah masyarakat Indonesia.
Dalam jangka waktu singkat, para pelaku usaha ritel modern dengan kemampuan kapital
yang luar biasa memanjakan konsumen dengan berbagai hal positif terkait kenyamanan
saat berbelanja, keamanan, kemudahan, variasi produk yang kian beragam, kualitas
produk yang makin meningkat, dan harga yang makin murah karena adanya persaingan.
Banyak kasus yang terjadi bukan hanya di kota-kota besar, tetapi hampir seluruh
wilayah di Indonesia pasar tradisional dan pasar modern mengalami hal serupa. Hingga


tahun 2006, berdasarkan data AC Nielsen pasar di Indonesia mengalami pertumbuhan
mencapai 31,4 % per tahun, sedangkan pasar tradisional menyusut hingga 8,1 % per
tahun. Hasil penelitian TN. Sofres di Hongkong, meskipun pasar tradisional tetap
bertahan tetapi terjadi penurunan jumlah pelanggan.Ini diakibatkan adanya promosi yang
dilakukan pasar modern yang sangat gencar.
Wilayah Kabupaten Wajo memiliki beberapa Kecamatan, Kecamatan Majauleng
merupakan Kecamatan kedua terluas, dimana di Kecamatan Majauleng memiliki sumber
daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM)

yang akan dikembangkan

pemerintah guna mengembangkan kualitas masyarakat di daerah, peningkatan SDA dan
SDM dipengaharuhi oleh keadaan masyarakatnya, dengan

tingkat keramaian yang

sedang dengan berbagai ras atau etnis dari berbagai daerah.

LANDASAN TEORI
Sosial merupakan sebuah tingkah laku yang diperanin oleh individu yakni manusia

yang melakukanInteraksi sosial merupakan hubungan- hubungan sosial yang dinamis
yang menyangkut hubungan antar orang- orang, perorangan, antar kelompok-kelompok,
manusia maupun antar orang perorangan

dengan kelompok manusia (Soekanto:

2012;55). Menurut Soerjono Soekanto (2012: 54) di dalam pengantar sosiologi, interaksi
sosial merupakan kunci semua kehidupan sosial. Dengan tidak adanya komunikasi
ataupun interaksi antar satu sama lain, maka tidak mungkin ada kehidupan bersama.
Maka dari itu dapat disebutkan bahwa interaksi merupakan dasar dari suatu bentuk proses
sosial karena tanpa adanya interaksi sosial, maka kegiatan kegiatan antar satu individu
dengan yang lain tidak dapat disebut interaksi. Bertemunya orang- perorangan secara
badaniah tidak akan menghasilkan pergaulan dalam suatu kelompok sosial. Pergaulan
hidup semacam itu baru akan terjadi apabila orang- orang perorangan atau kelompokkelompok manusia bekerja sama, saling berbicara dan erbagai kegiatan. Interaksi sosial
merupakan suatu cara individu untuk berhubungan dengan individu lain atau dengan
kelompok,dengan adanya kontak dan komunikasi untuk melakukan sebuah aktivitasaktivitas sosial dalam kehidupan.
Ekonomi sebagai suatu usaha dalam pembuatan keputusan dan pelaksanaannya
yang berhubungan pengalokasian sumber daya masyarakat (rumahtangga dan pembisnis/
perusahaan) yang terbatas di antara berbagai anggotanya, dengan mempertimbangkan
kemampuan, usaha, dan keinginan masing-masing. Jadi, kegiatan ekonomi merupakan

gejala bagaimana cara orang atau masyarakat memenuhi kebutuhan hidup mereka

terhadap barang dan jasa. Titik tolak analisis ekonomi adalah individu. Hal ini
dikarenakan individu lebih mengetahui tentang dirinya sendiri dari sisi kemampuan,
pengetahuan, keterampilan, jaringan, dan lainnya yang dimilikinya, (Damsar;2011).
Soekanto (2011) menyatakan bahwa; “istilah

community dapat diterjemahkan

sebagai “masyarakat setempat”, istilah lain menunjukkan pada warga-warga sebuah kota,
suku, atau suatu bangsa”. Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa
organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang
sama. Dalam komunitas manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud,
kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah kondisi lain yang
serupa. Komunitas berasal dari bahasa Latin communitas yang berarti "kesamaan",
kemudian dapat diturunkan dari communis yang berarti "sama, publik, dibagi oleh semua
atau banyak".

METODE PENELITIAN
Dalam penelitian yang berjudul Sosial Ekonomi Komunitas Pengusaha Barang

Bekas Di Kecamatan Majauleng Kabupaten Wajo . Penelitian ini menggunakan penelitian
kualitatif yang bersifat deskriptif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini secara purposive sampling. Dimana purposive sampling adalah dengan
memilih secara langsung informan atau responden berdasarkan kriteria atau yang
diperkirakan dapat menjawab atau memberikan informasi mengenai apa yang dibutuhkan
peneliti. Teknik keabsahan data yaitu meningkatkan ketekunan,

triangulasi teknik,

triangulasi waktu serta triangulasi sumber datadan menggunakan bahan referensi .
Adapun fokus penelitian ini yaitu pengusaha barang bekas . Dalam instrumen penelitian,
yang menjadi instrumen utama adalah peneliti sendiri dengan menggunakan alat bantu
berupa pedoman wawancara, observasi, dokumentasi (kamera). Teknik yang digunakan
untuk memperoleh atau mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini
menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis
data melalui data yang diperoleh dari teknik pengumpulan data, dengan cara menyusun,
mengedit, mengklasifikasi kemudian menguraikan untuk mendapatkan kesimpulan.
PEMBAHASAN
1. Interaksi komunitas Pengusaha Barang Bekas
Latar belakang terjadinya Interaksi sosial tidak mungkin terjadi apabila manusia

mengadakan hubungan yang langsung dengan sesuatu yang sama sekali tidak

berpengaruh terhadap sistem syarafnya sebagai akibat hubungan yang dimaksud. Dengan
demikian terjadi interaksi apabila satu individu berbuat sedemikian rupa sehingga
menimbulkan reaksi dari individu atau dari individu ke individu lainnya. Maka dari itu
interaksi sangatlah berpengaruh dalam sebuah kehidupan manusia, maupun hewan.
Dimana komunikasi dan kontak akan selalu dilakukan.
Dalam sebuah kelompok atau komunitas sebuah komunikasi sangat perlu
dilakukan begitu pula yang dilakukan oleh komunitas pengusaha barang bekas
masyarakat di Kecamatan Majauleng Kabupaten Wajo. Dalam komunikasi kemungkinan
sekali terjadi berbagai macam penafsiran terhadap tingkah laku orang lain. Sekecil
seyuman dapat ditafsirkan oleh orang lain sebagai keramahan, sikap persahabatan, atau
bisa dikatakan sebagai sikap sinis dan sikap ingin menunjukkan kemenangan.
Jika ketermapilan komunikasi dimiliki maka akan sangat besar membuka peluang
seukses. Bahwa dilihat dari salah satu kunci kesuksesan adalah komunikasi yang handal
karena memiliki potensi yang sangat besar untuk meminimalisir suatu konflik sekaligus
membuka peluang sukses. Karena salah satu pintu rezeki adalh dari silaturahmi, dan itu
dapat dicapai jika kita keterampilan dalam mengkomunikasikan sesuatu begitulah
pedoman bagi anggota komunitas pengusaha barang bekas.
Adanya jaringan sosial merupakan sebuah pola koneksi dalam hubungan sosial

individu, kelompok dan berbagai bentuk kolektif lain begitupun dengan para anggota
komunitas dengan pengusaha yang lain. Relasi ini biasa berupa hubungan inter
personalatau bisa juga bersifat budaya, politik dan hubungan sosial lain yang mana
interaksi sosial merupakan tindakan atau tingkah laku individu- individu yang terlibat
dalam suatu hubungan itu sangat dimungkinkan dari ekonomi yang berbeda dari cara atau
penghasilan yang berbeda.
Banyak diantara pengusaha, yang semakin maju akan meninggalkan citra yang
buruk, bagi unit usaha lain. Dikarenakan dalam dunia bisnis, terlepas dari apakah mereka
menjalankan bisininya, dengan cara- cara yang sah dan terhormat, ataukah tidak, karena
di dunia bisnis modern, dituntut adanya profesional kerja, dan penghasilan, namun pada
anggota komunitas pengusaha barang bekas, tetap memelihara, persatuan dan kesatuan
antar umat manusia, dan menjaga silaturahmi antar manusia baik, dengan sesama anggota
komunitas, maupun dengan anggota komunitas lain, ataupun pengusaha lain yang
berbeda, sumber penjualan atau penghasilan.
2. Faktor Pendukung Interaksi Sosial

Dalam komunitas atau kelompok sosial yang mana akan selalu ada interaksi sosial
akan selalu ada, antar warga ada yang

tidak terlalu rapat, atau pun sebaliknya


kemungkinan besar pertentangan tidak akan membawa akibat- akibat yang negatif.
Pertentangan (Pertikaian atau conflict) Pribadi maupun kelompok menyadari adanya
perbedaan-perbedaan

misalnya

dalam

ciri-ciri

badaniyah,

emosi,

unsur-unsur

kebudayaan, pola-pola perilaku, dan seterusnya dengan pihak lain.
Komunikasi dalam kelompok berlangsung karena adanya kebutuhan- kebutuhan
dari individu untuk membandingkan sikap, pendapat dan kemampuannya dengan

individu- individu lainnya. tekanan seseorang untuk berkomunikasi dengan anggota
kelompok lainnya akan mengalami peningkatan. Jika muncul ketidaksetujuan yang
berkaitan dengan suatau kejadian atau peristiwa, tingkat kepentingannya peristiwa
tersebut meningkat dan apabila hubungan dalam kelompok juga menunjukkan
peningkatan.
interkasi sosial karena interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitaskativitas sosial. Sebagaimana pemahan teori dari salah satu tokoh bahwa, interaksi sosial
merupakan hubungan sosial dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang –
perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun orang perorangan dengan
kelompok manusia.
Hubungan sosial selalu ada dalam masyarakat, dan merupakan bagian penting
dalam masyarakat, maupun dalam komunitas pengusaha barang bekas, dan lingkungan.
Hubungan sosial ini akan memberikan warna kedinamisan pada kehidupan masyarakat.
Hubungan sosial ada yang bersifat positif, yang dimana sifat ini, akan membawa
masyarakat, terutama para anggota komunitas dalam kehidupan kedamaian dan
ketenangan dalam kehidupan, berusaha ataupun pada kehidupan sehari- hari, dalam
lingkungan disekitar mereka. Sebaliknya, ketika ada hubungan, yang bersifat yang
negatif, kehidupan para anggota komunitas, antar anggota ataupun sekitar kehidupannya,
atau persiangan antar penjual, akan kuat dan pola interaksi akan terpecah, selalu
mengalami pertikain, antar masyarakat ataupun dalam anggota komunitas.
Kelancaran komunikasi antara maysrakat terutama dari anggota komunitas kepada

pengusaha lain, ataupun dengan, masyarakat di sekitar mereka didapatkan sesuai
diharapkan sesuai dengan fungsi komunikasi dalam interaksi penyampaian atau
penyatuan, dengan adanya komunikasi tersebut, sikap- sikap dan perasaan-perasaan suatu
kelopmok manusia atau orang perorangan dapat diketeahui oleh kelompok kelompok lain,

atau orang-orang lainnya,sehingga dengan komunikasi yang baik para anggota komunitas
mengetahui bagaimana caranya bersaing dengan para pengusaha diluar dari komunitas .
Mekanisme ekonomi pasar akan selalu membutuhkan suatu jaminan tentang
kapasitas dan kualitas yang memiliki syarat dalam usaha memenuhi permintaan pasar
tersebut dan jaminan tentang kesinambungan produksi atau supply akomoditas.
Bagaimanapun juga ketersediaan produk akan berdampak terhadap kondisi pasar, atau
dengan kata lain tidak memenuhi tingkat permintaan.
3. Jaringan Sosial Ekonomi
Jaringan berbasis etnis Kemudian penulis menemukan pula jaringan berbasis
etnis dimana jaringan ini terjadi pada hubungan para pelaku sesama unit usaha maupun
sesama anggota komunitas. Para pelaku yang mempunyai latar belakang etnis yang sama
membentuk kekuatan akan keberlangsungan unit usaha mereka masing- masing. Dalam
kehidupan sosial ekonomi para pengusaha barang bekas kebanyakan yang memiliki
jaringan seperti ini, salah satu alasan yang membuat usaha barang bekas ini bertahan
hingga saat ini adalah adanya persamaan etnis dan unit usaha yang sama.

Proritas mereka lakukan terhadap orang-orang yang masih memiliki hubungan
kerabat, setelah itu mengajak teman- teman dan tetangga. Prinsip hidup saling
membutuhkan antar satu degan yang lainnya inilah yang membuat jaringan sosial ini
tetap bertahan hingga saat ini.
Jaringan sosial para pengusaha barang bekas di Kecamatan Majauleng tidak
hanya berpusat pada jaringan sosial yang berbasis kekerabatan dan etnis yang ada di
wilayah tersebut. Jaringan sosial yang berbasis pertemanan pun tidak henti-hentinya
dijaga dan dikembangkan. Selain mengembangkan jaringan sosial yang berbasis
kekerabatan dan etnis serta pertemanan yang ada di wilayah tersebut, para pengusaha
barang bekas pun tetap mengembangkan jaringan pertemanan dikeluar dari komunitas,
yang mana memperoleh barang dari luar daerah unit usaha mereka, seperti kalimantan,
makassar, sidrap dan wilayah lainnya.
Pemasaran barang, Untuk urusan pemasaran, biasanya ada pihak yang telah
menjadi langganan para pengrajin pengusaha barang bekas yang secara khusus
mengumpulkan barang- barang yang mereka dapatkan untuk di kelola kembali dan untuk
dipasarkan kembali dari beberapa unit usaha dalam komunitas. Namun ada juga pengrajin
yang memesan barang kepada pengusaha lalu pengusaha mengantarkan barang tersebut

kepada pengrajin dan pengusaha pula yang meneruskan barang tersebut ke perusaha atau
komsumen.
Pemasaran barang yang mana pola perilaku antara pengusah pembeli yang terjadi
dalam suatu tempat yang akan menghasilakn suatu penghasilan ataupun sebuah
kebutuhan terhadapat keduanya. Hal yang sama terhadap konsep seorang ahli sosiologi,
yang mana pemikiran ini bahwa Tindakan ekonomi yang disituasikan secara sosial dan
melekat (embedded) dalam jaringan sosial personal yang sedang berlangsung di antara
para aktor. Yang mana aktor yang menjadi pusat dalam jaringan sosial ekonomi yakni
individu, kelompok, perusahan dan masyarakat.

Dan pada jaringan ekonomi yang

terdapat dalam komunitas pengusaha barang bekas ini yakni aktor utama adalah
pengusaha, pembeli, masyarakat, pengrajin, perusahan dan pengusah lain. Akan saling
berpengaruh dalam menjalankan suatu usaha masing- masing dalam meningkatkan tarap
ekonomi.
KESIMPULAN
1. Di dalam komunitas pengusaha barang bekas yang menjadi latar belakang
terbentuknya komunitas dari minat dan keadaan ekonomi, interaksi dalam bentuk
komunikasi antar anggota selalu terjadi begitu pula dengan pengusaha lain diluar dari
komunitas.
2. Berbagai faktor yang mendukung sebuah interaksi antar manusia, begitu pula yang
terjadi dalam komunitas pengusaha barang bekas, interaksi dilakukan secara langsung
ataupun tidak yang berbentuk negatif dan positif karena interaksi antar anggota dapat
memepengaruhi perkembangan usaha masing- masing anggota dan interaksi sosial
antar

masyrakat

disekitar

anggota

komunitas

akan

mempengaruhi.

sangat

mempengaruhi adalah kebutuhan atas kerjasama mereka dalam mengembangkan
usaha para anggota, dikarenakan dalam interaksi yang terjadi mereka akan selalu
membahas dan menjadikan topik pembicaran mereka tentang unit usaha yang mereka
miliki saat ini.
3. Jaringan ekonomi sangatlah berpengaruh dalam sebuah unit usaha, yang mana
jaringan membantu dalam pemasaran dan pengelolaan barang-barang yang terdapat
pada usaha yang mereka miliki pada anggota komunitas pengusaha barang bekas
maupun diluar dari komunitas tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Alam. (2007). Ekonomi. Jakarta: Esis.

Andika Kurniawan.(2014). Skripsi . Interaksi Sosial Pengendara Becak Motor Di
Tamalanrea. Makassar.
Badan Pusat Statistik Kecamatan Majauleng Kabupaten Wajo
Damsar.( 2012). Pengantar Sosiologi Politik (Edisi Revisi). Jakarata: Kencana.
Damsar. (2011).Pengantar Sosiologi Ekonomi. (edisi Revisi).Jakarta; Kencana
Fauzan,

Maulana.
(2012).
kehidupan
Masyarkat
Social
.(Online)
//:maniakinfopenting.blogspot.com./2012/06/kehidupan-masyrakat-sosial.html,
diakses 17 Mei 2016).

Ilham Akbar M. (2011). Pengaruh Pertembuhan Ekonomi Dan Upah Terhadap Tingkat
Partisipasi
Angkatan
Kerja
Wanita
Kota
Makassar.(Online)
repository.unhas.ac.id/bitstream/headline/1234567/2016/skripsi/ilham. Diakses
10 Juni.
Indah, Lestari. (2013). jurnalkomunitas. (Online). http://journal. Unnes .ac.id/ nju/index.
hph/ komunitas. Diakses 24 Agustus 2016
J. Dwi, Narwoko dan Suyanto, Bagong (Ed).( 2007). Sosiologi Teks Pengantar &
Terapan. Jakarta: Kencana.
K. Garna, Judistira. (1996). Ilmu-Ilmu Sosial Dasar-Konsep-Posisi. Bandung: Universitas
Padjajaran.
M.S.H.S.(2015)..relasi bisnis komunitas muslim jawa dengan komunitas tionghoa di kota
pekalongan(online).diakses 23 Agustus 2016
Maswida,(2014).Kehidupan Social Ekonomi Masyarakat Gersik Putih Kecamatan
Gapura Kabupaten Sumenep Madura.(Online).digilib.uinsby.ac.id/301.diakses 6
april2016.
Minarti Rahayu (2008). Karakteristik Kewirausahaan Masyarakat Pemulung Pendekatan
Fenomenologi terhadap Komunitas Pemulung di Tempat Pembuangan Akhir
Sampah Bantar Gebang Kota Bekasi. (Online): (http//jurnal.aidc.
blogspot.com/2008/09.diakses 10 Juni2016)
Muhammad Shulthoni,Yusuf. (2011). Karakteristik Kewirausahaan Masyarakat
Pemulung Pendekatan Fenomenologi terhadap Komunitas Pemulung di Tempat
Pembuangan
Akhir
Sampah
Bantar
Gebang
Kota
Bekasi.
(Online).http://www.swaramuslim.net.diakses 10 Juni 2016
Rahmat. (2015). Pengertian Masyarakat menurut Para Ahli (Online),
(http://genggaminternet.com/pengertian-masyarakat-menurut-definisi-para-ahli/,
diakses tanggal 10 Mei 2016).
Salim.

(2011).
Pengertian
Komunitas
menurut
Para
Ahli
(Online),
(http://genggaminternet.com/pengertian-masyarakat-menurut-definisi-para-ahli/,
diakses tanggal 19 Mei 2016).

Soekanto, Soerdjono. (2012). Sosiologi Suatu Pengantar . Jakarta: Rajawali Pers.
Supraja,M. (2010). SDM dan Modal sosial dalam jaringan bisnis komunitas di
yogyakarta(online).jurnal ilmu sosial dan ilmu politik.
Suryati. (2015). Ciri-Ciri dan Unsur-Unsur Masyarakat (Online), (http://www.definisipengertian.com/2015/10/ciri-ciri-dan-unsur-unsur-masyarakat.html,
diakses
tanggal 17 Mei 2016)
Tetiana, Riyadi. (2014). Komunikasi dalam perspektif teoti interaksi(Online). Diakses 20
Agustus 2016
Tim Penyusun. (2015). Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Makassar: Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Tri, Agung Haryanta dan Sujatmiko, Eko. (2012). Kamus Sosiologi. Surakarta: Aksarra.