Makalah Struktur Komite dalam Organisasi

RESUME

ORGANISASI BERBENTUK KOMITE

Disusun oleh :

Kelompok 12

KEMETERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM
JURUSAN GIZI
2011/2012

Organisasi Berbentuk Komite
A.

Pengertian Organisasi
Menurut Boone dan Kurtz, organisasi adalah suatu proses tersusun yang orangorangnya berinteraksi untuk mencapai tujuan. Definisi organisasi tersebut mencakup
tiga elemen pokok yaitu : interaksi manusia, kegiatan mengarah pada tujuan dan
struktur.




Struktur Organisasi
Gomesz-Mejia, dkk (2004), struktur organisasi merupakan hubungan formal dan



informal antar anggota suatu organisasi.
Robbins (2004) menjelaskan tentang bagaimana suatu tugas atau pekerjaan secara



formal dibagi, dikelompokkan dan dikoordinasikan.
Thompson dan Strickland (1993) berpendapat bahwa struktur organisasi yang tepat

B.

bagi suatu organisasi sangat tergantung pada strategi bisnis yang dipilih.
Stuktur organisasi digolongkan menjadi Struktur Garis, Struktur Garis dan Staff, Struktur
Fungsional, Struktur Produk, Struktur Komite, Struktur Matriks. Saat ini kami akan

membahas tentang struktur komite.
C.

Pengertian Organisasi Komite
Organisasi komite adalah bentuk organisasi di mana tugas kepemimpinan dan
tugas tertentu dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok pejabat, yang berupa
komite atau dewan atau board dengan pluralistik manajemen.
Organisasi komite sering disamakan dengan istilah panitia, komisi, gugus tugas
(task force atau task group). Terlepas dari istilah mana yang dipakai, pada dasarnya
semua istilah itu mengandung pengertian yang sama, yaitu sekelompok orang yang
ditunjuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan khusus yang tidak dapat diselesaikan
seorang pejabat atau oleh beberapa orang (dewan).
Wewenang yang dimiliki oleh komite berbeda-beda. Ada komite yang
mempunyai wewenang untuk mengambil fungsi-fungsi manajemen dan ada pula
komite yang tidak mempunyai wewenang untuk membuat keputusan. Ada komite yang

berhak membuat keputusan, tetapi ada pula yang tetrikat pada suatu masalah yang
dihadapi tanpa mempunyai wewenang untuk membuat kleputusan. Ada koimite yang
bertugas memberikan rekomendasi kepada pimpinan/manajer. Dapat dikatakan bahwa
wewenang yang diberikan kepada komite ada berbagai macam.

D.

Jenis-Jenis Struktur Komite
Apabila dilihat dari bentuk organisasi, komite adalah suatu bentuk organisasi
staff tertentu. Komite juga merupakan kelompok orang-orang yang diberi tugas untuk
melaksanakan

tindakan

administrative

khusus,

dan

dalam

pelaksanaannya

menunjukkan sebagai staff khusus.

Berdasarkan wewenang yang diberikan kepada komite, komite dapat dibedakan
menjadi komite eksekutif dan komite staff.


Komite eksekutif mempunyai wewenang untuk membuat keputusan yang
mengikat



bawahan.

Hal

ini

berarti

bawahan

harus


memberikan

pertanggungjawaban kepada komite.
Komite staff tidak mempunyai wewenang untuk membuat keputusan sehingga
komite ini bertindak sebagi pemberi saran saja.
Menurut sifatnya, komite dapat dibedakan menjadi komite yang bersifat formal,

informal, permanen komite yang bersifat sementara.
1.

Komite yang bersifat Formal
Ciri-cirinya adalah sebagi berikut :





Dibentuk atas dasar wewenang yang membentuk.
Mempunyai tempat dalam struktur organisasi.

Mempunyai tujuan jelas.
Menerima delegasi wewenang dan tugas tertentu.

2.

Komite yang bersifat Informal
Ciri-cirinya adalah sebagai berikut :




Tidak ada pembentukan dari eksekutif yang berwenang.
Tidak ada pemberian tugas yang bersifat khusus.
Anggota-anggotanya berkumpul secara spontan berdasarkan kebutuhan
yang sama, dan mereka menyadari bahwa kegiatan bersama itu akan



membantu untuk tercapainya tujuan bersama.
Anggotanya sering disebut dengan istilah task group, task orientes, atau

task force (gugus tugas). Yang berarti bahwa kelompok yang terdiri dari
orang-orang yang mempunyai keahlian khusus yang diambil dai berbagai

3.

unit organisasi yang melaksanakan suatu tugas tertentu.
 Komite ini dibentuk tanpa adanya pendelegasan wewenang.
Komite yang bersifat Permanen.
 Dibentuk secara formal sehingga mempunyai cirri-ciri seperti komite


4.

formal.
Mempunyai daya laku yang tidak terbatas waktunya, sepanjang organisasi

masih memerlukan komite.
Komite yang bersifat Temporer
 Dibentuk secara informal sehingga mempunyai cirri-ciri seperti komite



informal.
Dapat juga dibentuk secara formal tetapi mempunyai batas waktu
sementara. Apabila tugas tertentu (tugas khusus) sudah selesai maka komite

E.

tersebut dibubarkan.
Sebab-sebab Penggunaan Struktur Komite
Penggunaan komite dalam suatu organisasi disebabkan karena :
1.

2.

Merupakan forum untuk saling bertukar pendapat antara para anggota sehingga
sifatnya demokratis.
Sebagai alat koordinasi :
 Untuk menyusun perencanaan dan penetuan kebijaksanaan (policy).
 Untuk mengintregasikan rencana dan kegiatan organisasi.
 Karena komplikasi, perubahan, kebutuhan akan penguasaan bergbagai

bagian, terutama masalah sulit untuk diatasi.
3. Dapat dipergunakan sebagai alat untuk menampung semua jenis informasi.
4. Alat untuk konsolidasi wewenang.

5. Alat yang sangat berharga untuk pemusatan wewenang dalam penyusunan

rencana program.
6. Pertimbangan dan keputusan kelompok lebih baik daripada pertimbangan atau
keputusan yang diambil secara perorangan.
7. Meningkatkan motivasi melalui partisipasi aktif.
8. Meningkatkan pengawasan karena komite dapat berhubungan langsung dengan

F.

para pelaksana.
9. Komite lebih fokus pada keahlian.
Kelemahan Struktur Komite
Penggunaan komite selain mengandung beberapa keuntungan seperti yang telah
dikemukakan di atas mengandung beberapa kelemahan, yaitu sebagai berikut:
 Pemborosan waktu maupun biaya.

 Proses pengambilan keputusan berjalan lambat karena segala sesuatunya harus
dibicarakan bersama terlebih dahulu.
 Ada kemungkinan ingkar-mengingkari tanggung jawab. Misalnya timbul
kemacetan, tidak ada satu orangpun dari anggota komite dapat dimintai
pertanggungjawaban lebih daripada orang lain.
 Para pelaksana sering mendapat kesulitan untuk mendahulukan perintah mana
yang harus dikerjakan terlebih dahulu, karena perintah datang dari beberapa
pihak.
 Kadang-kadang keputusan diambil secara kompromi.
 Kurang adanya sifat- sifat kepemimpinan yang tegas dan baik.
 Semua pelaksanaan didasarkan pada kolektivitas sehingga

G.

kurang

menumbuhkan daya kreasi dalam pelaksanaannya.
Ciri-Ciri Organisasi yang Menggunakan Struktur Komite
Dalam organisasi yang berbentuk komite, pemimpin dan para pekerja dibentuk
dalam kelompok-kelompok. Keseluruhan unsur pimpinan pada umumnya jadi komite.

Para pekerjapun dibagi dalam kelompok-kelompok yang mirip dengan satuan tugas
atau gugus tugas. Dengan demikian organisasi yang berbentuk komite mempunyai cirricirri sebagai berikut:
1.
2.
3.

Kepemimpian dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok orang.
Semua anggota mempunyai hak, wewenang dan tanggung jawab yang sama.
Para pekerja dikelompokkan menurut jenis tugas yang harus dilakukan dalam

4.

bentuk satuan tugas, gugus tugas (task force).
Semua anggota komite ikut ambil bagian dalm membicarakan tugas-tugas yang

5.
6.
7.

harus dikerjakan.
Keputusan diambil secara konsensus.
Masing-masing anggota komite bebas dalam mengemukakan pendapat.
Ketua komite tidak mempunyai kekuasaan atas yang lain.

8.
H.

Masing-masing anggota komite biasanya bersedia mendengarkan pendapat

anggota yang lain.
Contoh Organisasi Berbentuk Komite
Struktur Organisasi KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia).

1.

Dewan Pimpinan Eksekutif
Ketua Umum
: Rita Subowo
Wakil Ketua Umum I
: Hendardji Soepandji
Wakil Ketua Umum II
: Sri Sudono Sumarto
Sekretaris Jenderal
: Rosihan Arsyad
Wakil Sekretaris Jenderal I
: Nuranto
Wakil Sekretaris Jenderal II
: Cahya Aziz
Bendahara
: Budi Rustanto
Wakil Bendahara
: Priadi Sumantri
Dewan pimpinan yang diketuai oleh ketua umum ini bertugas
mengatur kebijakan-kebijakan umum organisasi KONI, yang selanjutnya dalam
setiap bidang/komite bawahan mempunyai wewenang untuk mengelola dan
membuat keputusan sendiri yang tidak bertentangan dengan program dan
keputusan dewan. Dalam dewan ini ketua umum dibantu oleh beberapa wakil,
sekretaris dan bendahara.

2.

Bidang Organisasi
Ketua Bidang Organisasi
Waka Bidang Organisasi

: Ngatino
: Arsyad Achmadin

Bidang ini mempunyai tugas untuk mengaktualisasikan KONI sebagai
suatu organisasi yang di dalamnya terdapat struktur-struktur kepemimpinan dan
bawahan. Semua diusahakan untuk saling berintregasi guna kemajuan KONI
3.

4.

sendiri.
Bidang Pembinaan Prestasi
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi : Mulyana
Waka Bidang Pembinaan Prestasi : Otte Ruchiyat
Bidang ini bertugas untuk memberikan panduan pada para atlet,
pelatih, official untuk berkembang dalam segi prestasi.
Bidang Litbang
Ketua Bidang Litbang : Wimbo Hardjito
Waka Bidang Litbang
: Sony Teguh Trilaksono
Bidang ini bertugas untuk meneliti segala sesuatu yang berkaitan
dengan insan olahraga dan organisasi KONI sendiri, guna mengembangkan

5.

6.

7.

8.

9.

sarana dan prasarana dan kualitas atlet, pelatih, manager, dan official.
Biro Perencanaan & Anggaran
Kepala Biro Perencanaan & Anggaran : Oong S Wiradinata
Waka Biro Perencanaan & Anggaran
: Eman Sumusi
Biro ini mengatur dan merencanakan Anggaran Dasar Rumah Tangga
KONI, dan mengurus hal-hal yang berkaitan dengan finansial lainnya.
Biro Promosi & Pemasaran
Kepala Biro Promosi & Pemasaran : Juliari P. Batubara
Biro ini bertugas untuk melakukan promosi dan memasarkan programprogram KONI.
Biro Media dan Humas
Kepala Biro Media dan Humas : Atal S Depari
Waka Biro Media & Humas
: Firmansyah Gindo
Biro ini bertugas mengaktualisasikan organisasi KONI dalam dan luar
negri.
Komisi Hukum
Ketua Komisi Hukum : Umbu S. Samapaty
Waka Komisi Hukum
: Faisal Abdullah
Komisi ini menangani hal-hal yang berkaitan dengan peraturan,
perjanjian dan advokasi organisasi KONI.
Komisi IPTEK Olahraga
Ketua Komisi IPTEK Olahraga : Dr. Ismeth S. Abidin
IPTEK merupakan portal informasi ilmu pengetahuan dan teknologi
yang bertujuan untuk menyebarluaskan informasi IPTEK kepada atlet, pelatih,

10.

manager, official dan kepada masyarakat pada umumnya.
Komisi Pendidikan & Penataran
Ketua Komisi Pendidikan & Penataran : Abdul Rauf

Komisi ini bertugas untuk melakukan pembimbingan dan penataran
bagi atlet, pelatih, official bagi siapapun yang terkait pada KONI dan insan
11.

olahraga.
Badan Audit Internal
Ketua Badan Audit Internal : Indra Asrah
Badan ini bertugas memeriksa dan mengevaluasi organisasi KONI dari
dalam sehingga terjadi kontrol guna menjaga stabilitas, sehingga KONI tetap

12.

13.

terkendali.
Biro Umum
Ketua Biro Umum
: Santosa Jayaatmaja
Mengatur hubungan antar biro/komisi/bagian yang ada dalam
organisasi KONI agar tercipta kesatuan dalam tugas.
Komisi Kerjasama dan Hubungan Antar Lembaga
Ketua Komisi Kerjasama dan Hubungan Antar Lembaga : Djati Walujo
Mengatur hubungan kerjasama organisasi KONI dengan organisasi lain
yang berada di atas, sejajar maupun di bawahnya.

14.

15.

Komisi Kesejahteraan Pelaku Olahraga
Ketua Komisi Kesejahteraan Pelaku Olahraga : Kusnan Ismuka
Mengatur dan mengusahakan kesejahteraan para atlet dari segi materi
dan non materi.
Komisi Pembibitan dan Pemanduan Bakat
Ketua Komisi Pembibitan dan Pemanduan Bakat : Johansyah Lubis
Komisi ini bertugas untuk mencari dan mengelola bibit-bibit atlet yang
ada di masyarakat guna kaderisasi atlet sehingga dalam setiap event olahraga baik

16.

nasional maupun internasional, Indonesia tidak kekurangan atlet.
Pusat Data
Ketua Pusat Data : Yuanita Nasution
Pusat Data adalah suatu fasilitas yang digunakan untuk menempatkan
sistem

komputer

dari

komponen-komponen

terkaitnya,

seperti

sistem

telekomunikasi dan penyimpanan data indentifikasi data-data dari seluruh cabang
olahraga baik dari atlet, pelatih, manager dan official.

I.

Kesimpulan
Struktur komite adalah sekelompok orang yang ditnjuk untuk melaksanakan
kegiatan-kegiatan khusus yang tidak dapat diselesaikan seseorang (pejabat atau
pimpinan) atau oleh beberapa orang (dewan).
Suatu komite ada yang diberi wewenang untuk membuat keputusan ada pula
yang sebatas melakukan tugas tanpa berhak membuat keputusan sendiri. Menurut

sifatnya, suatu komite dapat dibedakan menjadi komite yang besifat formal, bersifat
informal,

bersifat

permanen

dan

yang

bersifat

sementara.

Komite dapat memberikan kemudahan dalam melaksanakan suatu tugas, yaitu dengan
adanya forum untuk bertukar pikiran, adanya koordinasi, adanya wadah untuk
menampung semua informasi, adanya media untuk konsolidasi wewenagn dan
keuntungan-keuntungan lain

J.

Saran
Struktur organisasi komite sebaiknya digunakan dalam suatu kepanitiaan organisasi dan
pemerintahan serta tidak sesuai jika digunakan dalam struktur organisasi perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

Wusanto, Ignastius. 2002. Dasar-dasar Ilmu Organisasi. Yogyakarta: Andi.
http://koni.or.id/
http://galihjuwono.wordpress.com/struktur-organisasi-mainmenu-56.htm
http://komunitasmanajemen21.multiply.com/ArtikelSuaraKomunitas.htm
http://adpui.multiply.com/21205457-Administrasi-perkantoran-2-New-STIASandikta.ppt