Paparan-Kadistan-Siaga-Penyuluh-2016 - Edit

SIAGA PENYULUH
2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa
Yogyakarta
Rabu, 17 Februari 2016

SASARAN DAN PENCAPAIAN

SASARAN TANAM PADI TAHUN
2016
(VERSI INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTAN, 31
DES. 2015)
 N Kabupaten/
OktOkt

o

Kota

1


Kulon Progo

467

2

Bantul

644

3

Gunungkidul

4

Sleman

5


Kota Yogyakarta

 

 Jumlah DIY

0
799
48
1.95
8

Nov

Des

Jan

Feb


Mar

Mar

3.09
155 4.923 626
2.326 11.592
5
1.85 1.47
1.585 8.430
2.848 16.840
5
8
17.88 30.86
109
0 6.223 55.086
9
5
13.17 5.95

2.308
797 3.148 26.181
7
2
8
0
7
10
21
94
21.94 57.39 8.54 5.38 14.56 109.7
5
5
9
0
6
93

RENCANA PENCAPAIAN SASARAN TANAM PADI
(KESEPAKATAN KABUPATEN/KOTA, 15 FEBRUARI 2016)


RENCANA PENCAPAIAN SASARAN TANAM PADI
(KESEPAKATAN KABUPATEN/KOTA, 15 FEBRUARI 2016)

Langkah Peningkatan Luas
• Mobilisasi alsintan pengolah tanah (traktor) bantuan Pemerintah
maupun swadaya dan optimasi pemanfaatan Brigade Tanam
• Semai benih sistem culik, sehingga tanam dapat segera dilakukan
begitu olah tanah selesai
• Pemeliharaan saluran irigasi dan pemanfaatan pompa air untuk
kelancaran aliran air serta antisipasi sawah banjir saat curah hijan tinggi
• Mobilisisasi penggunaan alsintan panen (combine harveser, power
thresher, drier) untuk antisipasi panen di puncak musim hujan.
• Koordinasi dengan pihak terkait (TNI-AD, BUMN, pelaksana PSO subsidi
pupuk dan benih)
• Mendorong Kadistan Kabupaten melaporan luas tambah tanam harian.

Langkah-langkah Percepatan Tanam
• Inventarisasi lokasi yang belum tanam
1) Kulonprogo: Nanggulan, Kalibawang, Panjatan, Lendah, Galur

2) Sleman : Moyudan, Minggir, Seyegan
3) Gunungkidul: tunggu panen di Karangmojo, Gedangsari, Ponjong, Patuk, Ngawen, Semin

• Mobilisasi alsintan pratanam (traktor, pompa air)
• Menggerakkan petani untuk mengolah tanah dan tanam
• Identifikasi lahan panen Januari-Fegruari untuk segera olah tanah dan tanam
• Babinsa, termasuk babinsa Kota, diharapkan untuk menggerakkan petani di lokasi
• Kadis membuat surat kepada Danrem untuk mobilisasi Babinsa
• Pengamanan tanaman dan pengendalian OPT juga harus diperhatikan
• Substansi: pengendalian OPT, pengolahan tanah, penanaman adalah untuk
kepentingan petani, sehingga petugas hanya sebagai pendorong/penggerak.

PENGAMANAN PRODUKSI

PROTEKSI TERHADAP
GANGGUAN OPT DAN DPI
• Pengamanan produksi dari serangan organisme pengganggu tumbuhan dan
dampak perubahan iklim dengan pengawalan ketat, tepat, terintegrasi dan
berkesinambungan melalui penerapan sistem PHT
• Keberhasilan pengamanan produksi tidak hanya ditentukan oleh petugas

perlindungan, tetapi juga oleh ketersediaan teknologi, SDM pertanian lain,
sarana prasarana dan koordinasi operasional terpadu pengamanan di
lapangan
• Di tingkat kecamatan, POPT, PP, dan mantri tani bertugas melakukan
pendampingan petani dan kelompok tani yang harus bekerja sama dalam
upaya pengamanan dan peningkatan produksi pertanian.

KEBIJAKAN DAN STRATEGI
• Pendekatan “SPOT-STOP” dengan sistem PHT, dilakukan melalui
pendekatan agroekosistem setempat dan memprioritaskan teknologi
pengendalian OPT ramah lingkungan
• Strategi operasional pengendalian OPT dengan penerapan PHT harus
dipahami dan dilakukan oleh petugas pertanian dilapangan:
1) UPAYA PRE-EMPTIF  PERENCANAAN AGROEKOSISTEM yang tahan/ toleran
terhadap OPT
2) UPAYA RESPONSIF PENGELOLAAN EKOSISTEM berdasarkan pengamatan
periodik  Apabila Terjadi SPOT serangan maka segera dikendalikan (STOP).

UPAYA PRE-EMTIF DAN RESPONSIF
• UPAYA PRE-EMPTIF

1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)

Tanam Serentak
Pergiliran tanaman/varietas
Penanaman Varietas tahan
Eradikasi sumber serangan
Pemanfaatan musuh alami/agens hayati
Pemupukan berimbang
Penanaman Tanaman Refugia  meningkatkan Biodiversitas

• UPAYA RESPONSIF SPOT STOP
1) Populasi OPT dibawah Ambang Pengendalian  Agens Hayati
2) Populasi OPT diatas Ambang Pengendalian  Pestisida secara 6 tepat


PENINGKATAN PERAN PENYULUH
• Peran penyuluh dalam pengendalian OPT dan DPI
1)
2)
3)
4)
5)

Membantu penentuan waktu tanam yang tepat
Menyuluhkan penerapan pola tanam yang baik
Mengarahkan pemilihan varietas yang tepat
Mendorong perbaikan budidaya tanaman yang sehat
Menyebarluaskan informasi dan menggerakan kelompok tani
dalam gerakan pengendalian OPT

• Rekayasa penerapan PHT di BP3K/ Kecamatan

REKAYASA PENERAPAN PHT DI BP3K/KECAMATAN
Gapoktan
P3A

Bank
Mantan
Penyuluh
POPT
PBT
UPJA
Stakeholders

SARASEHAN POKTAN AWAL
MUSIM TANAM
RENCANA DEFINITIF KELOMPOK
(RDK)
RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN
KELOMPOK (RDKK)
STRATEGI PRE-EMTIF
BUDIDAYA TANAMAN SEHAT (PUPUK
ORGANIK, AGENSIA HAYATI,
SANITASI LINGKUNGAN)
STRATEGI
RESPONSIF

PENGAMATAN RUTIN, PEMANFAATAN
MUSUH ALAMI, PENGGUNAAN
AGENS HAYATI/PESTISIDA ALAMI,
PENGGUNAAN PESTISIDA
EFEKTIF/SELEKTIF

1.Produk
si taraf
tinggi
2.OPT
terkendali
3.Lingku
ng-an
aman

SATKER BIDANG PSP – DANA DEKONSENTRASI

SATKER BIDANG PSP – DANA DEKONSENTRASI

SATKER BIDANG PSP – T. PEMBANTUAN

SATKER BIDANG PSP – T. PEMBANTUAN

SATKER BIDANG TAN. PANGAN – DEKONSENTRASI

SATKER BIDANG TAN. PANGAN – T. PEMBANTUAN

• Satker Tugas Pembantuan di Provinsi dengan pagu dana Rp 9.117.200.000
• Satker Mandiri Peningktan Produksi Jagung di Bantul dengan pagu dana Rp
1.473.200.000
• Satker Mandiri Peningktan Produksi Jagung di Slemn dengan pagu dana Rp
1.473.200.000
• Satker Mandiri Peningktan Produksi Jagung di Kulon Progo dengan pagu dana

Terima Kasih,

Matur
Nuwun