ISU-ISU STRATEGIS SUMBER DAYA AIR

I. KONDISI INFRASTRUKTUR SUMBERDAYA AIR
1. Estimasi sampai akhir Desember 2009 pertumbuhan ekonomi Jawa
Timur sebesar 4,88%, pendorong utama pertumbuhan ekonomi
dimotori oleh tiga sektor utama yaitu sektor perdagangan , hotel dan
restoran (1,74 %), sektor industri pengolahan (0,68 %) dan sektor
pertanian (0,56 %), sedangkan sektor lainnya (1,90%).
2. Sektor pertanian pada periode tahun 2005-2007 menunjukkan kinerja
yang cukup impresif dan pada tahun 2007 kontribusi perekonomian
dari sektor pertanian masih sebesar 16,72%, selanjutnya tahun 2009
seiring dengan membaiknya kinerja sektor tersier kontribusi sektor
pertanian menurun tinggal sebesar 16,38%.
3. Kondisi infrastruktur SDA sangat mempengaruhi ketersediaan dan
keterjaminan sumberdaya air sepanjang waktu dalam

mendukung

pembangunan sektor pertanian (ketahanan pangan). Provinsi Jawa
Timur merupakan lumbung pangan nasional yang memberikan
kontribusi sebesar 20% dari kebutuhan pangan nasional.

II. ISU-ISU STRATEGIS SUMBER DAYA AIR

A. Kejadian banjir dan genangan air (perkotaan) yang
terjadi setiap musim penghujan (Bengawan Solo,
Pasuruan, Situbondo dll)  upaya pengendalian
B. Kondisi dan fungsi infrastruktur sumber daya air
(irigasi) yang semakin menurun dan rusak akibat
bencana alam  upaya pendayagunaan
C. Kondisi sumber-sumber air dan air tanah semakin
menurun (sumber Brantas, Umbulan, dll)  upaya
konservasi
D. Pembangunan infrastruktur sumber daya air
terhambat karena masalah pembebasan lahan
(LSRIP, dll)  upaya peningkatan kinerja
kelembagaan

Skenario Pengendalian Banjir Bengawan Solo

PENGENDALIAN BANJIR PASURUAN

Shortcut
Kedungringin


Shortcut
Gondanglegi

Shortcut
Kalanganyar

Pembangunan Sudetan dan Normalisasi Kali
Bangiltak, Kali Wrati dan Kali Kedunglarangan
di Kab. Pasuruan dan Kab. Sidoarjo

6.4°S

POTENSI-KEBUTUHAN SDA DAN
LUAS DAERAH IRIGASI DI JAWA TIMUR

Luas DI = 24.374 Ha (234 DI)
Potensi Air = 12.186 juta m3
Penggunaan =2.241 juta m3


6.6°S

LAUT JAWA

Luas DI = 247.249 Ha (1.793DI)
Potensi Air = 16.579,69 juta m3
Penggunaan = 5.595,27 juta m3



6.8°S

7°S

WS. Kepulaun Madura
JAWA TENGAH

7.2°S

WS. Bengawan Solo

7.4°S

Luas DI = 68.376 Ha (719 DI)
Potensi Air = 5.547 juta m3
Penggunaan=2.116 juta m3

Luas DI = 69.257 Ha (719 DI)
Potensi Air = 7.715,71 juta m3
Penggunaan =2.966,38 juta m3
SELAT MADURA

7.6°S

114.6°E

114.4°E

114.2°E

114°E


113.8°E

113.6°E

113.4°E

113.2°E

113°E

112.6°E

112.4°E

112.2°E

112°E

111.6°E


111.2°E

111°E

WS. Welang-Rejoso
WS. Pekalen_Sampean
WS. Brantas

8°S

WS. Bondoyudo-Bedadung
WS. Baru-Bajulmati
8.4°S

KETERANGAN :
WS. Bengawan Solo

Luas DI = 305.120 Ha (3.145 DI)
Potensi Air = 40.420,62 juta m3

Penggunaaan =14.033,78 juta m3

SELAT BALI

SAMUDERA 8.6°S
INDONESIA

WS. Brantas
WS. Welang Rejoso
WS. Bondoyudo-Bedadung
8.8°S

WS. Pekalen Sampean
WS. Baru-Bajulmati
WS. Madura
Batas Propinsi
Line
Line
Jalan Propinsi
Jalan Kabupaten

Pantai

0

50

kilometres

100

Luas DI = 125.885 Ha (709 DI)
Potensi Air = 8.133,51 juta m3
Penggunaan =4.238,78 juta m3
9°S

Luas DI = 66.611 Ha (397 DI)
Potensi Air = 5.575,26 juta m3
Penggunaan=2.298,70 juta m3

Sub Dinas PSDA