T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kesadaran Multikultural Mahasiswa Bimbingan dan Konseling FKIP UKSW Angkatan 2013 Melalui Paket Kesadaran Multikultural T1 BAB IV

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
4.1

Deskripsi Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah 18 Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

FKIP UKSW angkatan 2013 yang hasi pre-testnya menunjukkan kesadaran
multikultural dalam kategori terbatas. Dari 18 mahasiswa dibagi menjadi 2
kelompok, yaitu 9 mahasiswa sebagai kelompok eksperimen dan 9 mahasiswa
sebagai kelompok kontrol. Dalam hal ini perbedaan antara kedua kelompok
dilihat dari usia dan jenis kelamin. Tabel 4.1 di bawah ini adalah ditugas akhir
mengenai kondisi kelompok eksperimen dan kontrol sebelum perlakuan.
Tabel 4.1 Deskripsi usia dan jenis kelamin Kelompok Eksperimen dan
Kontrol
No

1.
2.
3.
4.

5.
6.
7.
8.
9.

Ekspe
rimen
R3
R4
R7
R9
R 10
R 11
R 12
R 13
R 18

Usia
Tahu

n
21
22
21
23
22
22
21
22
23

Bula
n
6
6
7
9
7
5
7

8
5

Jenis
Kelamin

Kontrol

P
P
P
P
P
L
L
L
L

R 19
R 23

R 24
R 25
R 26
R 27
R 28
R 29
R 30

Usia
Tahu
n
21
22
21
23
22
22
21
22
23


bulan
6
6
7
9
6
5
7
7
4

Jenis
Kelamin
P
P
P
P
P
L

L
L
L

36

Tabel 4.2 Analisa data Usia Kelompok Eksperimen dan Kelompok
Kontrol
ANOVA
Usia
Sum of
Squares

df

Mean Square

.222

1


.222

Within Groups

1415.556

16

88.472

Total

1415.778

17

Between Groups

F


Sig.
.003

.961

Berdasarkan hasil analisis data menggunakan SPSS 16.0 dengan uji One
Way Anova, diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan pada usia

antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Hal ini ditunjukkan
dengan sig.(2-tailed) 0,961 > 0,05. Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa bahwa
tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Tabel 4.3 di bawah ini akan menjelaskan mengenai skor pre
test sub kesadaran multikultural kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Tabel 4.3 Hasil Pre Test Kelompok Eksperimen dan Kontrol Kesadaran
No

Nama
Total

Eks
Kon
Eks
1.
R3
R 19
80
2.
R4
R 23
81
3.
R7
R 24
68
4.
R9
R 25
81
5.

R 10
R 26
78
6.
R 11
R 27
77
7.
R 12
R 28
74
8.
R 13
R 29
80
9.
R 18
R 30
78
Katerangan : Eks : Eksperimen

Kon : Kontrol

Kategori
Kon
75
73
81
77
56
81
73
64
78

Eks
Terbatas
Terbatas
Terbatas
Terbatas
Terbatas
Terbatas
Terbatas
Terbatas
Terbatas

Kon
Terbatas
Terbatas
Terbatas
Terbatas
Sangat Terbatas
Terbatas
Terbatas
Terbatas
Terbatas

37

Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat dijelaskan bahwa dalam eksperimen ini
terdapat 18 mahasiswa BK FKIP UKSW yang terbagi menjadi dua kelompok
yaitu 9 mahasiswa sebagai kelompok eksperimen dan 9 mahasiswa sebagai
kelompok kontrol.
Berikut merupakan hasil analisis data perbandingan hasli pre test MAKSS
CE R pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol kesadaran yang diuji
menggunakan analisis data Mann Whitney.
Tabel 4.4 Analisis Data Perbandingan Hasil Pre Test MAKSS CE R pada
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Kesadaran
Multikultural
Ranks
Kategori
Total

N

Mean Rank

Sum of Ranks

Pre Test Eksperimen
Kesadaran Multikultural

9

11.06

99.50

Pre Test Kontrol Kesadaran
Multikultural

9

7.94

71.50

Total

18

Test Statisticsb
Total
Mann-Whitney U
26.500
Wilcoxon W
71.500
Z
-1.247
Asymp. Sig. (2-tailed)
.212
Exact Sig. [2*(1-tailed
.222a
Sig.)]
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: Kategori

Berdasarkan hasil analisis data menggunakan SPSS 16.0 dengan uji Mann
Whitney, diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hal ini ditunjukkan dengan sig.(238

tailed) 0,212 > 0,05, sedangkan mean rank hasil pre test kelompok eksperimen

11,06 dan mean rank hasil pretest kelompok kontrol adalah 7,94.
Berdasarkan rancangan pemberian treatment dan hasil analisis di atas,
selanjutnya kelompok eksperimen akan diberikan treatment berupa paket
kesadaran multikultural sebanyak 14 kali pertemuan, sedangkan kelompok kontrol
tidak diberikan treatment. Penyusunan topik dalam paket kesadaran multikultural
didasarkan pada permasalahan mahasiswa BK FKIP UKSW angkatan 2013 yang
memiliki kesadaran multikultural kategori rendah/terbatas. Berikut ini program
paket kesadaran multikultural

39

Tabel 4.5 Program Paket Kesadaran Multikultural
Variabel

Sub
Variabel

Indikator

Kesadaran
budaya
didefinisikan
sebagai
kemampuan
untuk
memahami
konteks
budaya dari
sudut
pandang diri
sendiri dan
orang lain.
Pedersen
(2000).
Kemampuan
mencakup
kognitif,
afektif dan
perilaku
(Connerley
& Pedersen,
2005).

1.
Menyadari
budaya diri
sendiri

1.1
Kognitif
Mengetahui budaya
diri sendiri
Memahami budaya
diri sendiri
Mengaplikasikan
teori dalam
konseling lintas
budaya
Menganalisa budaya
diri sendiri
1.2 Afektif
Menerima budaya
diri sendiri
Menginterpretasikan
budaya sendiri
Sesuai dengan nilai
yang berlaku dari

Topik

Materi

1.1.1
mengetahui
budaya diri
sendiri

1.1.1.1
Kebudayaan dan
unsur-unsur
kebudayaan

1.1.2
Memahami
budaya diri
sendiri

1.1.1.2
Kelemahan kelebihan
diri sendiri

1.2.2
Menyadari
budaya diri
sendiri

1.2.2.2
Macam-macam
Upacara adat
1.2.2.3 landasan dasar
konselor multikultural

Strategi

1. Mengidentifikasi suku dan
budaya sendiri
2. Menyebutkan unsur- unsur
budaya sendiri

1. Menjelaskan kelemahan serta
kelebihan
2. Cara mengatasi kelemahan dalam
diri
3. Mengungkapkan pendapat
mengenai dampak positif
memahami budaya diri sendiri

1. Menjelaskan makna upacara
adat yang pernah diikuti
2. Menjelaskan pendapat tentang
pentingnya memiliki kesadaran
multikultural
3. Menjelaskan dasar landasan
konselor multikultural
40

budaya diri sendiri
Menghubungkan
nilai budaya diri
sendiri
Menunjukkan minat
terhadap konseli
beda budaya
Menyadari 2. 1
budaya
Kognitif
lain/konseli Mengetahui budaya
konseli

2.1.1
2.1.1.1
Pengetahuan
Budaya jawa, bali dan
tentang budaya batak
lain

Memahami gaya
konseli dari berbagai
latar belakang
budaya
Mengaplikasikan
teori sesuai budaya
konseli
Menganalisa budaya
konseli
Menerima budaya
konseli

Memahami
budaya
lain/konseli

Makna upacara adat
daerah masing-masing
Dampak postif dan
negative memahami
budaya lain

1. Mampu mengerjakan soal
berkaitan dengan budaya jawa,
batak dan bali
2. Membuat mind map
3. Diskusi tentang berbagai budaya
yang dimiliki oleh peserta lain
dilanjutkan Tanya jawab

1. Membuat sebuah kelompok dan
setiap peserta diminta untuk
menyebutkan upacar adat di
daeraah masing-masing
dilanjutkan diskusi
2. Membuat kelompok lalu
mendiskusikan mengenai
dampak positif memahami
budaya lain
41

Merespon budaya
konseli

2.1
Afektif
Sesuai dengan nilai
yang berlaku dalam
budaya konseli
Menghubungkan
nilai-nilai, sikap,
kepercayaan serta
pandangan hidup
dalam budaya
konseli

2.2.1
Menyadari
budaya orang
lain/ konseli

2.2.2.1
Kesadaran
multikultural
2.2.2.2
Syarat kompetensi
konselor

2.2.2.2.1
Menjelaskan pentingnya menyadari
budaya lain
2.2.2.2.2
Menjelaskan akibat yang
ditimbulkan bila tidak memiliki
kesadaran multikultura

Menunjukkan nilainilai, sikap,
kepercayaan serta
pandangan hidup
dalam budaya
konseli
42

Mengidentifikasi
budaya konseli

Tabel 4.6 Program Pelaksanaan Paket Kesadaran Multikultural
No

Materi

1

Mengetahui budaya
sendiri

2

Memahami budaya diri
sendiri

Tujuan

a. Mahasiswa mampu
mengidentifikasi budaya
dan etnik yang dimiliki
b. Mahasiswa mampu
menyebutkan 7 unsur
budaya yang dimiliki
a. Mahasiswa mampu
menjelaskan tentang
budaya dan etnik yang
dimiliki
b. Mahasiswa dapat
menyebutkan berbagai

Alokasi waktu
dan pertemuan

Bentuk kegiatan

1x50 menit

Pemberian tugas untuk menjelaksan unsurunsur budaya yang dimiliki

1x50 menit

Mahasiswa diminta untuk menyebutkan serta
menjelaskan macam-macam budaya dan etnik
sendiri

43

upacara adat dalam
budaya sendiri
c. Mahasiswa dapat
menerangkan makna
tentang upacara adat
budaya sendiri
d. Mahasiswa mampu
menguraikan dampak
positif dari mengetahui
budaya diri sendiri
3

Menyadarai budaya yang
dimmiliki

4

Pengetahuan tentang
budaya lain

a. Mahasiswa mampu
berpartisipasi dalam
upacara adat di daerah
masing-masing
b.Mahasiswa mampu
menceritakan makna
upacara adat yang diikuti
c. Mahasiswa mampu
memberikan contoh dari
kegiatan sadar budaya
dalam kehidupan seharihari
a. Mahasiswa
mengidentifikasi budaya
yang dimiliki oleh peserta
lain
b. Mahasiswa mampu

2x50 menit

1. Menjelaskan upacara adat apa saja yang
pernah diikuti
2. Menjelaskana makan upacara yang diikuti
3. Memberikan contoh dari sadar budaya
dalam kehidupan sehari hari

4x50 menit

1. Mengerjakan soal yang berkaitan dengan
budaya jawa, bali dan batak
2. Tanya jawab dan diskusi

44

menyebutkan beberapa
aspek dalam budaya yang
dimiliki peserta lain
5

Memahami budaya
konseli/lain

6

Menyadari budaya lain

A. Mahasiswa mampu
menjelaskan mengenai
makna upacara adat
diberbagai daerah/daerah
lain
B. Mahasiswa mampu
menguraikan dampak
positif dan negative
memahami budaya konseli
A. Mahasiswa mampu
menjelaskan seberapa
penting menyadari budaya
lain
B. Mahasiswa mampu
menjelaskan akibat yang
dapat ditimbulkan bila
seorang guru BK tidak
memiliki kesadaran
budaya
C. mahasiswa mampu
menyadari bahwa klien
berasal dari latar belakang
budaya yang berbedabeda.

2x50 menit

Diskusi dan Tanya jawab

2x50 menit

Konseling

45

7

Evaluasi

Untuk mengetahui kesadaran
multikultural mahasiswa dan
melakukan post test untuk
melihat mengetahui tingkat
keberhasilan setelah
mengikuti/mengerjakan paket
kesadaran multikultural

1x50 menit

Instrument MAKSS CE R

46

4.2

Pelaksanaan Pemberian Paket Belajar
4.2.1

Persiapan Penelitian

Persiapan awal penulis adalah meminta izin kepada kepala Kepala
Program Studi Bimbingan dan Konseling secara informal untuk mengadakan
penelitian serta menyampaikan maksud dan tujuan penulis mengadakan
penelitian. Peneliti memberikan surat ijin pemberian treatment kepada Ketua
Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana (Kaprogdi BK FKIP UKSW)
yang prosedur awalnya surat ijin diberikan kepada bagian Tata Usaha Program
Studi Bimbingan dan Konseling dan nantinya pihak Tata Usaha akan
memberikan surat ijin yang disetujui oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) untuk diserahkan kepada Kaprogdi BK FKIP UKSW.
Setelah mendapat persetujuan, peneliti dapat memberikan paket kesadaran
multikultural kepada mahasiswa BK FKIP UKSW angkatan 2013 yang
menjadi subjek penelitian.
Berdasarkan ijin tersebut, peneliti membicarakan prosedur pemberian
paket kesadaran multikultural yang berupa uji instrument, pre test, paket dan
post test kepada Kaprogdi BK FKIP UKSW. Uji instrument dan pre test

dilaksanakan pada bulan Maret 2016 sampai selesai dan dilakukan sesuai hasil
persetujuan anggota kelompok yang menjadi subjek pemberian paket belajar.

47

4.2.2

Laporan Pelaksanaan

Penelitian ini dilakukan kurang lebih selama sepuluh bulan. Sebelum
peneliti melaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan pra
penelitian untuk mengetahui kesadaran multikultural mahasiswa Bimbingan dan
Konseling angkatan 2013. Setelah diketahui bahwa mahasiswa Bimbingan dan
Konseling angkatan 2013 memiliki kesadaran multikultural dalam kategori
terbatas dan sangat terbatas yaitu sebanyak 3 % untuk kategori sangat terbatas dan
57 % kategori terbatas. Terdapat 18 mahasiswa BK FKIP UKSW angkatan 2013
yang memiliki kesadaran multikultural dalam kategori terbatas dan sangat
terbatas. Dari 18 mahasiswa tersebut dibagi menjadi dua kelompok yang terdiri
dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang masing-masing kelompok
berjumlah 9 orang. Paket kesadaran multikultural ini terdiri dari 14 sesi x 50
menit. Di bawah ini merupakan laporan pelaksanaan dari paket kesadaran
multikultural yang sudah dikerjakan oleh mahasiswa. Yaitu sebagai berikut:
4.2.2.1 Pertemuan I (Mengetahui budaya diri sendiri)
Pada pertemuan I membahas tentang mengetahui budaya diri sendiri. Topik
ini terdiri diri dari 3 tugas individu, mahasiswa diminta untuk menjelaskan
mengenai budaya serta unsur budaya diri sendiri. Kegiatan ini bertujuan untuk
melihat seberapa tingkat pengetahuan mahasiswa tentang budaya diri sendiri
dengan mengidentifikasi budaya yang dimiliki serta mampu menyebutkan tujuh
unsur budaya dalam budaya diri sendiri.
Penilain terhadap kegiatan yang sudah dilakukan adalah rata-rata
mahasiswa telah mengetahui budaya yang dimilikinya serta mampu menjelaskan
48

budaya yang dimiliki diri sendiri beserta unsur-unsur budaya dan manfaat yang
diperoleh setelah mengerjakan tugas 1 dan 2.
4.2.2.2 Pertemuan II (memahami budaya diri sendiri)
Pada pertemuan kedua ini membahas mengenai topik memahami budaya
diri sendiri. Topik ini terdiri dari 5 tugas individu. Pada topik ini mahasiswa
secara individu diminta untuk menyebutkan mengenai upacara adat dalam budaya
diri sendiri, menyebutkan serta menjelaskan nama-nama upacara adat dalam
budaya sendiri, menyebutkan upacara adat yang pernah diikuti serta makna yang
terkandung, menyebutkan manfaat dari memahami budaya sendiri.
Dan pada tugas terakhir, terdapat penilain terhadap kegiatan yang sudah
dilakukan adalah rata-rata mahasiswa mampu menyebutkan serta menjelaskan
berbagai upacara adat yang ada dalam budaya masing-masing.
4.3.2.2 Pertemuan III (Menyadari budaya diri sendiri/konseli)
Pada pertemuan III membahas tentang menyadari budaya diri sendiri.
Topik ini terdiri diri dari 4 tugas individu. Kegiatan ini bertujuan untuk melihat
kesadaran budaya yang dimiliki oleh mahasiswa. Pada topik ini Mahasiswa
diminta untuk menjelaskan landasan dasar konselor multikultural, memberikan
contoh dari kegiatan sadar budaya dalam kehidupan sehari-hari, menyebutkan
akibat yang ditimbulkan bila tidak memiliki kesadaran mengenai budaya yang
dimiliki diri sendiri sehingga mahasiswa BK FKIP UKSW mampu menyadari
budaya yang dimiliki orang lain. Pada pertemuan ke 3 terdiri dari 4 tugas
individu, yaitu Mahasiswa diminta untuk menyebutkan landasan dasar serta
menjelaskan mengenai tuntutan konselor harus memiliki kesadaran multikultural.
49

Penilain terhadap kegiatan yang sudah dilakukan adalah rata-rata
mahasiswa telah menyadari pentingnya memiliki kesadaran multikultural. karena
mengingat bahwa sebelum menyadari budaya orang lain, seorang guru BK atau
Konselor harus menyadari budaya yang dimiliki terlebih dahulu.
4.3.2.3 Pertemuan IV (Pengetahuan budaya lain/konseli)
Pada pertemuan keempat, terdapat 5 tugas yang terdiri dari tugas individu
dan kelompok. Pertemuan ke IV bertujuan supaya mahasiswa mampu
mengidentifikasi budaya yang dimiliki oleh peserta lain serta mampu
menyebutkan beberapa aspek dalam budaya yang dimiliki peserta lain
Tugas individu diberikan untuk mengukur tingkat pengethuan peserta
mengenai budaya lain. Mahasiswa diminta untuk mengerjakan soal yang berkaitan
dengan materi yang telah disajikan mengenai budaya Jawa, Batak, Bali. Tugas 1
ini bertujuan untuk melihat kesungguhan mahasiswa dalam mempelajari materi
yang telah disajikan, serta dapat sebagai bahan ukur dalam mengetahui tentang
budaya lain. Merupakan tugas untuk membuat mind map. Pembuatan mind map
bertujuan untuk membantu mahasiswa BK FKIP UKSW angkatan 2013 dalam
memahami ketiga budaya yang didiskusikan. Pada tugas ini, mahasiswa BK FKIP
UKSW angkatan 2013 diminta untuk membentuk sebuah kelompok yang terdiri
dari 5-9 mahasiswa, selanjutnya tiap peserta menjelaskan mengenai budaya yang
dimilikinya, secara bergantian dan dilanjutkan dengan Tanya jawab. Kegiatan ini
bertujuan untuk menambah wawasan dari tiap peserta mengenai berbagai budaya
yang dimiliki peserta lain.

50

Penilain terhadap kegiatan yang sudah dilakukan adalah pada topik ini
terdapat tugas kelompok, yang mengharuskan peserta untuk saling berinteraksi
dengan mahasiswa lain. Pada sub topik pengetahuan multikultural, rata-rata
mahasiswa mengungkapkan bahwa setelah membaca serta mengerjakan tugas 1-4
topik pengetahuan budaya lain dapat menambah wawasan mengenai berbagai
budaya lain serta menyadarkan mahasiswa mengenai berbagai budaya yang
dimiliki oleh peserta lain.
4.3.2.4 Pertemuan V (Memahami budaya lain/konseli)
Pada pertemuan kelima, terdapat 5 tugas yang terdiri dari tugas individu
dan kelompok Pertemuan ke V bertujuan agar Mahasiswa BK FKIP UKSW
angkatan 2013 mampu mengidentifikasi budaya yang dimiliki oleh peserta lain,
menjelaskan makna upacara adat budaya lain, serta mampu menguraikan dampak
positif dan negative memahami budaya konseli. Untuk tugas individu diberikan
untuk mengukur tingkat pengetahuan peserta mengenai budaya lain.
Mahasiswa diminta untuk membentuk sebuah kelompok yang terdiri dari
5-9 orang. Selanjutnya peserta diminta untuk menyebutkan serta menjelaskan 3
upacara adat dalam budaya masing-masing. Setelah selesai, peserta lain boleh
memberikan pertanyaan kepada peserta lain mengenai apa yang telah
disampaikan. Selanjutnya, peserta diminta untuk mendiskusikan manfaat dari
memahami budaya lain, lalu menuliskan pada lembar kerja yang telah disediakan.
Penilaian terhadap kegiatan yang sudah dilakukan
Rata-rata mahasiswa telah memahami berbagai upacara adat dari berbagai budaya
yang dimiliki oleh peserta lain.
51

4.3.2.5 Pertemuan VI (menyadari budaya lain/ konseli)
Pada pertemuan kelima, terdapat 4 tugas yang terdiri dari tugas individu
dan kelompok. Topic menyadari budaya lain bertujuan supaya Mahasiswa BK
FKIP UKSW angkatan 2013 mampu menjelaskan seberapa penting menyadari
budaya lain, menjelaskan akibat yang dapat ditimbulkan bila seorang guru BK
tidak memiliki kesadaran budaya, mahasiswa BK FKIP UKSW angkatan 2013
menyadari bahwa seiring berjalannya waktu klien yang akan dihadapi tidak hanya
berasal dari budaya yang sama, namun berasal dari berbagai daerah. Mahasiswa
diminta untuk mengungkan pendapat mengenai gambar yang telah disediakan.
Mahasiswa diminta untuk menjelaskan landasan dasar konselor multikultural serta
menjelaskan manfaat memiliki kesadaran multikultural dan akibat yang
ditimbulkan

bila

konselor

tidak

memiliki

kesadaran

multikultural.

Mengungkapkan pendapat mengenai berbagai budaya yang dimiliki oleh peserta
lain.
Penilain terhadap kegiatan yang sudah dilakukan adalah Rata-rata
mahasiswa telah menyadari pentingnya memiliki kesadaran multikultural. Karena
mengingat konseli berasal dari berbagai budaya yang berbeda-beda.
Setelah selesai mengerjakan paket kesadaran multikultural, dilakukan post
test dan melakukan observasi untuk melihat tingkat keberhasilan dari treatment

yang dilakukan pada tanggal 30 Desember 2016. Hasil observasi yang dilakukan
oleh peneliti, diperoleh bahwa terdapat peningkatan kesadaran multikultural
mahasiswa ketika memasuki pertemuan ke 5, yaitu memasuki topik pengetahuan
multikulural. Saat mahasiswa diminta untuk membuat sebuah kelompok dan
52

melakukan diskusi mengenai budaya yang dimiliki. Pada saat itu terjadi diskusi
yang dapat menambah pengetahuan dari mahasiswa mengenai berbagai budaya
yang dimiliki oleh peserta lain. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan
diperoleh hasil mean kelompok eksperimen sebesar 14,00 dan mean kelompok
kontrol sebesar 5,00 dengan Asymp.Sig (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,050. Sehingga
menunjukkan terdapat perbedaan dan peningkatan mean rank sebesar 9,00. Antara
kelompok

yang

mendapatkan

treatment

dengan

kelompok

yang

tidak

mendapatkan treatment. Sehingga hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian
Akhmadi

(2013)

yang

menyatakan

bahwa

pelatihan

kesadaran

dapat

meningkatkan kesadaran multikultural.
4.2.3

Tes Akhir (Post test)

Post test dilaksanakan pada Jumat, 30 Desember 2016 dengan

menyebarkan Multicultural Awareness Knowledge Skill Survey Counselor Edition
Revised (MAKSS CE R) yang berjumlah 33 item pernyataan pada subjek

penelitian, yaitu 18 mahasiswa BK FKIP UKSW angkatan 2013. Sembilan
mahasiswa pada kelompok eksperimen dan Sembilan mahasiswa pada kelompok
kontrol. Tabel 4.7 di bawah ini akan dijelaskan mengenai skor Pre test dan post
test Multicultural Awareness Knowledge Skill Survey Counselor Edition Revised

(MAKSS CE R) kelompok eksperimen
Tabel 4.7 Hasil pre test dan post test Multicultural Awareness Knowledge Skill
Survey Counselor Edition Revised (MAKSS CE R) Kelompok
Eksperimen Kesadaran Multikultural
Nama
Total
Kategori
No
Eks
Eks
Pretest Posttest
Pretest
Posttest
1. R 3
R 19
80
90
Terbatas
Baik
2. R 4
R 23
81
87
Terbatas
Baik
53

3. R 7
R 24
68
4. R 9
R 25
81
5. R 10
R 26
78
6. R 11
R 27
77
7. R 12
R 28
74
8. R 13
R 29
80
9. R 18
R 30
78
Keterangan : Eks : Eksperimen

84
101
98
97
115
110
88

Terbatas
Terbatas
Terbatas
Terbatas
Terbatas
Terbatas
Terbatas

Baik
Baik
Baik
Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Baik

Dari tabel 4.7 diketahui bahwa terdapat peningkatan skor Multicultural
Awareness Knowledge Skill Survey Counselor Edition Revised (MAKSS CE R)

pada kelompok eksperimen kesadaran multikultural. Skor MAKSS CE R pre test
kelompok eksperimen menyatakan bahwa 9 subjek pemberian treatment
merupakan mahasiswa BK FKIP UKSW yang memiliki kesadaran multikultural
kategori rendah dan sangat rendah. Yaitu skor antara 33-57 (kesadaran kategori
sangat rendah) dan 58-82 (kategori rendah). Sedangkan hasil post test MAKSS
CE R

yang telah disebarkan, diketahui bahwa skor MAKSS CE R masing-

masing mahasiswa BK FKIP UKSW angkatan 2013 meningkat, yakni kedalam
kategori Baik (83-107) dan berkategori sangat baik (108-132).
Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa ada 7 mahasiswa yang masuk dalam
kategori baik dan 2 dalam kategori sangat baik. Hasil pre test dan post test
kelompok eksperimen akan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis Mann
Whitney. Analisis data menggunakan Statistical Product and Service Solution for
Windows (SPSS) versi 16.0

54

4.3

Analisis Data
4.3.1

Analisis Data Multicultural Awareness Knowledge Skill Survey

Counselor Edition Revised (MAKSS CE R)

Analisis data menggunakan teknik analisis Mann Whitney Multicultural
Awareness Knowledge Skill Survey Counselor Edition Revised (MAKSS CE R)

pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Tabel 4.8 merupakan perbandingan hasil post test Multicultural Awareness
Knowledge Skill Survey Counselor Edition Revised (MAKSS CE R) pada

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Tabel 4.8

Tabel perbandingan hasil post test Multicultural Awareness
Knowledge Skill Survey Counselor Edition Revised (MAKSS CE
R) kesadaran multikultural
Kelompok Eksperimen
No
Nama
Skor
R3
90
1.
R4
87
2.
R7
84
3.
R9
101
4.
R 10
98
5.
R 11
97
6.
R 12
115
7.
R 13
110
8.
R 18
88
9.

No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Kelompok Kontrol
Nama
Skor
R 19
78
R 23
76
R 24
82
R 25
79
R 26
82
R 27
81
R 28
75
R 29
71
R 30
82

Berikut merupakan hasil analisis data perbandingan hasil post test MAKSS
CE R pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang diuji menggunakan
analisis data Mann Whitney.

55

Tabel 4.9 Hasil analisis data perbandingan hasil post test Multicultural
Awareness Knowledge Skill Survey Counselor Edition Revised

(MAKSS CE R) pada kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol kesadaran multikultural
Ranks
Kategori
Total

N

Mean Rank Sum of Ranks

Post Test Eksperimen
Kesadaran Multikultural

9

14.00

126.00

Post Test Kontrol
Kesadaran Multikultural

9

5.00

45.00

Total

18

Test Statisticsb
Total
Mann-Whitney U
.000
Wilcoxon W
45.000
Z
-3.584
Asymp. Sig. (2-tailed)
.000
Exact Sig. [2*(1-tailed
.000a
Sig.)]
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: Kategori

Berdasarkan hasil analisis data menggunakan SPSS 16.0, diketahui bahwa
terdapat perbedaan antara mean rank kelompok eksperimen dengan kelompok
kontrol. Setelah diberikan treatment berupa paket kesadaran multikultural pada
kelompok eksperimen, mean rank hasil MAKSS CE R pada kelompok
eksperimen sebesar 14,00. Sedangkan pada kelompok kontrol yang tidak
mendapatkan treatment berupa paket kesadaran multikultural, mean rank hasil
MAKSS CE R pada kelompok kontrol sebesar 5,00. Sehingga, mean rank hasil
MAKSS CE R kelompok eksperimen lebih besar dibandingkan mean rank hasil
MAKSS CE R kelompok kontrol.
56

Berdasarkan hasil analisis di atas, diketahui bahwa ada perbedaan yang
signifikan antara hasil MAKSS CE R kelompok eksperimen dengan hasil MAKSS
CE R kelompok kontrol. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil Asymp.Sig (2tailed) sebesar 0,000 < 0,050.

Berikut merupakan hasil analisis data perbandingan hasil pre test dan post
test MAKSS CE R yang diuji menggunakan analisis data Mann Whitney.

Tabel 4.10 Hasil analisis data perbandingan hasil pretest dan post test
Multicultural Awareness Knowledge
Edition
Revised
(MAKSS
CE

Skill

R)

Survey Counselor

pada

kelompok

eksperiment kesadaran multikultural
Ranks
Kategori
Total

N

Mean Rank Sum of Ranks

Pre Test Eksperimen
Kesadaran Multikultural

9

5.00

45.00

Post Test Eksperimen
Kesadaran Multikultural

9

14.00

126.00

Total

18

Test Statisticsb
Total
Mann-Whitney U
.000
Wilcoxon W
45.000
Z
-3.582
Asymp. Sig. (2-tailed)
.000
Exact Sig. [2*(1-tailed
.000a
Sig.)]
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: Kategori

Berdasarkan hasil analisis data menggunakan SPSS 16.0, diketahui bahwa
terdapat perbedaan antara mean rank hasil pre test dan post test MAKSS CE R
pada kelompok eksperimen. Mean rank hasil pre test MAKSS CE R adalah 5,00
sedangkan mean rank post test MAKSS CE R adalah 14,00. Mean rank hasil post
57

test MAKSS CE R lebih besar dibanding hasil pre test MAKSS CE R pada

kelompok eksperimen.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, diketahui bahwa ada
peningkatan yang signifikan antara hasil pre test dan post test MAKSS CE R pada
kelompok eksperimen. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil Asymp. Sig (2-tailed)
hasil analisis berjumlah 0.000 < 0.050.
4.4

Uji Hipotesis
Hipotesis yang diajukan penulis adalah ada peningkatan yang signifikan

kesadaran multikultural mahasiswa BK FKIP UKSW angkatan 2013 dengan paket
kesadaran multikultural.
Berdasarkan hasil analisis data yang membandingkan hasil post test
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol kesadaran multikultural yang
menghasilkan Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0.000 < 0.050 sehingga dinyatakan
ada perbedaan yang signifikan antara hasil post test kelompok kontrol dengan
kelompok eksperimen. Selain itu,terjadi peningkatan kesadaran multikultural yang
signifikan pada kelompok eksperimen, dibuktikan dengan hasil analisis data hasil
pre test dan post test kelompok eksperimen kesadaran dengan hasil Asymp. Sig (2tailed) 0.000 < 0.050 sehingga dinyatakan signifikan. Berdasarkan hasil analisis

data tersebut maka hipotesis yang diajukan penulis dapat diterima.

58

4.5

Pembahasan
Treatment dilakukan dengan membesrikan paket kesadaran multikultural

eksperimen sesuai rancangan program yang sudah dibuat oleh peneliti sebanyak
14 pertemuan x 50 menit. Tugas yang diberikan berupa tugas individu dan tugas
kelompok. Topik-topik dalam paket kesadaran multikultural dibuat berdasarkan
kompetensi yang harus dimiliki oleh konselor mencakup Kesadaran, Pengetahuan
dan Keterampilan.
Setelah mahasiswa selesai mengerjakan paket kesadaran multikultural yang
terdiri dari 14x pertemuan. Dari beberapa tugas yang diberikan, terlihat adanya
peningkatan kesadaran multikultural ketika memasuki tugas ke 5 mengenai topik
“Pengetahuan budaya lain”. Pada topik ini,terdapat dua tugas yaitu tugas individu
dan tugas kelompok. Tugas individu untuk mengukur pengetahuan mengenai diri
sendiri maupun budaya lain. Sedangkan untuk tugas kelompok, mahasiswa
diminta untuk membuat kelompok yang terdiri dari 5-9 mahasiswa. Setelah itu,
mahasiswa diminta untuk mendiskusikan mengenai budaya yang dimiliki,
dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Padahal pada saat pra penelitian dilakukan,
mahasiswa masih cenderung untuk mengelompok berdasarkan latar belakang
budaya yang sama, seperti mahasiswa Jawa hanya berkomunikasi dengan
mahasiswa Jawa saja, luar jawa, dengan mahasiswa luar jawa saja.
Namun setelah selesai mengerjakan paket kesadaran multikultural dan
dilakukan post test dengan membagikan instrument MAKSS CE R kepada
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berdasarkan hasil analisis yang
telah dilakukan diperoleh hasil mean kelompok eksperimen sebesar 14,00 dan
59

mean kelompok kontrol sebesar 5,00 dengan Asymp.Sig (2-tailed) sebesar 0,000 <

0,050. Sehingga menunjukkan terdapat perbedaan dan peningkatan mean rank
sebesar 9,00. Antara kelompok yang mendapatkan treatment dengan kelompok
yang tidak mendapatkan treatment. Sehingga hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian Akhmadi (2013) yang menyatakan bahwa pelatihan kesadaran dapat
meningkatkan kesadaran multikultural.
Berdasarkan hasil observasi peneliti, setelah selesai mengerjakan tugas
berupa

diskusi

kelompok

mahasiswa

kelompok

eksperimen

kesadaran

multikultural mahasiswa terlihat dari adanya penerimaan terhadap budaya diri
sendiri maupun orang lain. Serta terlihat adanya interaksi yang terjadi pada setiap
mahasiswa dan sudah tidak ada lagi rasa canggung satu sama lain. Hal tersebut
sesuai dengan teori Pedersen (2000) yang menyatakan bahwa kesadaran budaya
sebagai kemampuan untuk memahami konteks budaya dari sudut pandang budaya
sendiri serta orang lain. Berdasarkan hasil analisis data dilakukan maka hipotesis
yang diajukan penulis dapat diterima.

60

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24