evaluasi kinerja jaringan jalan di kabupaten labuhanbatu selatan Chapter III V
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
III.1
Tahapan Penelitian
Metode penelitian untuk studi ini diperlihatkan melalui bagan alir pada
Gambar III.I.
MULAI
STUDI LITERATUR
Data Primer
Data Sekunder
Data Sekunder, yaitu:
Data Primer, yaitu:
Data jumlah penduduk
Data dari instansi BPS
Peta wilayah Labuhanbatu
Selatan
Data survei kecepatan
Data geometrik jalan
Data RCI visual jalan
PENGOLAHAN DATA :
Analisa kinerja jaringan jalan berdasarkan SPM meliputi aspek
aksesibilitas, mobilitas dan kecelakaan
Analisa kinerja ruas jalan berdasarkan SPM meliputi Kondisi jalan
dan kecepatan
A
36
Universitas Sumatera Utara
A
Out Put :
Evaluasi kinerja jaringan jalan berdasarkan nilai SPM
aksessibilitas,mobilitas dan keselamatan
Evaluasi Kinerja ruas jalan berdasarkan : kecepatan dan
IRI yang disajikan dalam bentuk deskriptif gambar
Memberikan informasi tentang keadaan ruas jalan dan
kebutuhan jalan yang baik.
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan dan Saran
Gambar 3.I Diagram Alir Program Kerja
III.2
Peralatan Penelitian
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa lembar
survei geometrik, lembar form survei kecepatan, lembar form survei road
condidition index, meteran, stop watch dan alat tulis. Lembar form survei ini diisi
berdasarkan hasil peninjauan dilapangan baik itu hasil survei geometrik, survei
kecepatan dan survei road condition index. Dalam hal ini untuk penulisan dan
pengolahan data yang telah terkumpul, dilakukan dengan menggunakan aplikasi
Microsoft Word dan Microsoft Excel.
37
Universitas Sumatera Utara
III.3
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah Kabupaten Labuhanbatu Selatan terdiri dari 5
kecamatan dan memiliki 69 ruas jalan Kabupaten. Kecamatan-kecamatan tersebut
adalah 1). Kotapinang, 2). Kampung Rakyat, 3). Torgamba, 4). Sungai kanan, 5).
Silangkitang.
Gambar III.2 Peta Jaringan Jalan Wilayah Labuhanbatu Selatan
Kabupaten Labuhanbatu Selatan merupakan salah satu daerah yang berada
di kawasan Timur Sumatera Utara yang berbatasan langsung dengan provinsi
Riau. Kabupaten Labuhanbatu Selatan terdiri dari 5 kecamatan dan 54
desa/kelurahan.
Kabupaten Labuhanbatu Selatan merupakan satu-satunya
kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Labuhanbatu yang tidak memiliki
wilayah perairan laut. Walaupun demikian Labuhanbatu Selatan masih memiliki
daerah aliran sungai yaitu Sungai Kanan.
38
Universitas Sumatera Utara
III.3.1 Letak Geografis dan wilayah administratif Labuhanbatu Selatan.
Kabupaten Labuhanbatu Selatan Memiliki luas wilayah 3.116 km2.
Dengan posisi geografis pada 1o26’00” – 2o12’55” Lintang Utara dan 99o40’00” –
100o26’00” Bujur Timur.
Batas-batas wilayah kabupaten Labuhanbatu Selatan Yaitu :
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Bilah Hilir, dan Kecamatan
Panai Hilir kabupaten Labuhanbatu.
Sebelah Selatan berbatasan dengan
Kabupaten Rokan Hilir Provinsi
Riau dan Kecamatan Simangambat kabupaten Padang Lawas Utara.
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten rokan hilir provinsi Riau.
Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Halonganan dan Kecamatan
Dolok Kabupaten Padang Lawas Utara.
Kabupaten Labuhanbatu Selatan terdiri dari 5 kecamatan yaitu Kecamatan
Kotapinang, Kampung Rakyat, Torgamba, Sungai Kanan, dan Kecamatan
Silangkitang. Dengan ibu kota kabupaten adalah Kotapinang. Adapun luas
keseluruhan Kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah 3.116 km2.
III.4
Metodologi Penelitian
Penelitian
ini
termasuk
dalam
penelitian
terapan,
yaitu
mengimplementasikan indikator-indikator penilaian terhadap kinerja jaringan
jalan, yaitu: Standar pelayanan minimal jalan. Untuk mengkaji gambaran kinerja
maka metode yang digunakan adalah metode pengumpulan data dari data primer
dan data sekunder yang kemudian dilakukan analisis.
39
Universitas Sumatera Utara
III.5
Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan suatu cara atau proses yang sistematis
dalam pengumpulan, pencatatan, dan penyajian fakta untuk mencapai tujuan
tertentu. Tujuan pengumpulan data dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh
faktor - faktor untuk melakukan evaluasi kinerja jaringan jalan.
Data yang diperlukan dalam penelitian ini berupa :
III.5.1 Data Primer
Data yang dikumpulkan langsung dari obyek yang diteliti dan berasal dari
pengamatan langsung dimana peristiwa terjadi. Data primer pada penelitian ini
diperoleh dari hasil survei geometrik, survei kecepatan dan survei road condition
index (RCI).
1.
Survei Geometrik Jalan
Survei geometrik jalan adalah survei yang memberikan informasi tentang
nama jalan, lebar jalan, lebar bahu dan bagian jalan lainnya serta kondisi sekitar
jalan. Minimal dilaksanakan oleh 2 orang dan waktu survei bisa dilakukan kapan
saja. Pada penelitian ini data geometrik diambil dari seluruh ruas jalan yang
berjumlah 69 ruas jalan.
2.
Survei Kecepatan
Kecepatan adalah jarak yang ditempuh dalam satuan waktu atau nilai
perubahan jarak terhadap waktu. Survei kecepatan yang dilaksanakan pada
penelitian ini adalah pengukuran tidak langsung dengan menggunakan metode 2
pengamat, yaitu: di lokasi tempat yang akan diteliti ditetapkan suatu jarak dasar
40
Universitas Sumatera Utara
tertentu, biasanya antara 100 – 200 meter yang diukur secara akurat, pada setiap
ujung titik yang ditetapkan berdiri 1 (satu) orang pengamat. Pengamat pertama
menurunkan tangannya begitu sebuah kendaraan yang diukur kecepatannya
melewatinya dan pengamat kedua menjalankan stopwatch . Pengamatkedua
kemudian menghentikan stopwatch begitu kendaraan tersebut melewati dan
kemudian mencatat waktu tempuh kendaraan yang diamati, dimana data minimum
10 s.d 50 sampel (Soedirdjo,2002,91).
Penelitian ini dilaksanakan pada seluruh ruas jalan yang ada di kabupaten
Labuhanbatu Selatan, yaitu: 69 ruas jalan dilaksanakan bersamaan survey lalu
lintas jalan dan posisi pengambilan data 100 m setelah ruas jalan tersebut.
3.
Survei Volume Lalu Lintas
Survei volume dilakukan 1 jam disetiap ruas jalan yang sudah ditetapkan
sebagai lokasi penelitian yaitu kecamatan Torgamba dan kecamatan Kampung
Rakyat yang berjumlah 18 ruas jalan. Dimana teknik survei dengan cara manual
menggunakan traffic counter dan formulir survei.
Dalam menentukan waktu survei, terdapat beberapa kondisi yang harus
dihindari, yaitu:
Libur, pekan raya, kunjungan pejabat negara, dan acara khusus yang dapat
mempengaruhi ruas jalan studi.
Cuaca tidak normal
Halangan di jalan seperti kecelakaan dan perbaikan jalan.
41
Universitas Sumatera Utara
4.
Survei Visual road condition index (RCI)
RCI merupakan salah satu metode untuk mendapatkan nilai IRI (international
roughness index) dengan cara visual yaitu melihat langsung keadaan jalan dan
memberikan nilai terhadap jalan tersebut.pada penelitian ini dilakukan pada 18
ruas jalan di kecamatan Torgamba dan Kampung Rakyat dimana caranya, adalah:
( Permen PU 01/PRT/M/2014)
Jika menggunakan metode visual (RCI), maka diperlukan minimal 3
(tiga) orang surveyor dengan tujuan untuk menghindari peniliaian yang
subjektif sehingga dapat diambil nilai rata – ratanya.
Metode visual ini dilakukan dengn cara menaksirkan berdasarkan
persepsi masing – masing surveior terhadap kondisi permukaan
perkerasaan yang diinterpretasikan dengan nilai RCI. Kemudian nilai
RCI tersebut dirata – ratakan dari hasil interpretasikan masing – masing
surveior, sehingga akan diperoleh 1 (satu) nilai RCI untuk jalan di
segmen – segmen tertentu. Selanjutnya, nilai RCI hasil rata – rata
tersebut dikonversikan ke nilai IRI dengan menggunkan hubungan antara
nilai RCI dan nilai IRI, dengan persamaan sebagai berikut:
RCI = 10 EXP (1) – 0,094 IRI sehingga
IRI = Ln (RCI/10)
-0,94
Dimana :
IRI = international roughness index
RCI = road condition index
42
Universitas Sumatera Utara
EXP (1) = bilangan e = 2,718281828182
Tabel III.1 : Hubungan Kondisi Jalan dengan nilai Road condition index (RCI)
III.5.2 Data Sekunder
Data yang dikumpulkan dari pihak ketiga atau dari sumber lain yang telah
tersedia sebelum penelitian ini dilakukan. Data dalam penelitian ini berupa data
instansional dari sejumlah instansi terkait di wilayah Kota Labuhanbatu Selatan.
Data yang diperlukan antara lain:
1.
Data Sosial Ekonomi
Jumlah penduduk Kabupaten Labuhanbatu Selatan pada tahun 2013 adalah
289.655 jiwa yang terdiri dari 147.688 jiwa penduduk laki-laki (50,99%) dan
141.967 jiwa penduduk perempuan (49,01%) yang terdapat pada 70.029 rumah
tangga. Atau dengan kata lain rasio jenis kelamin (angka Sex rasio) 104,03 yang
berarti perkembangan penduduk laki-laki lebih besar dari penduduk perempuan,
dan rata-rata terdapat 4 jiwa per rumah tangga.
43
Universitas Sumatera Utara
Torgamba adalah kecamatan yang mempunyai penduduk terbanyak, yakni
103.362 jiwa, diikuti kecamatan Kotapinang sebanyak 56.102 jiwa di urutan
kedua, dan sebaliknya kecamatan terendah jumlah penduduknya yakni 29.317
jiwa adalah kecamatan Silangkitang. Kecamatan Kotapinang merupakan
kecamatan yang paling padat penduduknya dengan kepadatan penduduk mencapai
116 jiwa/km2 dan kecamatan Kampung Rakyat merupakan kecamatan dengan
kepadatan penduduk yang paling kecil sebesar 75 jiwa/km2.
Komposisi penduduk Kabupaten Labuhanbatu Selatan secara umum
didominasi kelompok penduduk usia produktif (usia 15 – 64 tahun), yakni sebesar
179.703 jiwa (62,04%). Sedangkan penduduk usia 0 - 14 tahun berjumlah 103.815
jiwa (35,84%) dan sekitar 6.137 jiwa (2,12%) penduduk usia lanjut. Di bawah ini
akan diberikan penjelasan dalam bentuk tabel.
Tabel III.2 : Jumlah Penduduk per kecamatan dari tahun2000,2010,2011,2012 dan
2013
Penduduk
No. Kecamatan
2000
2010
2011
2012
2013
1
Sungai kanan
34.418
45.407
45.832
46.644
47.512
2
Torgamba
76.376
99.010
99.936
101.593
103.362
3
Kotapinang
42.898
53.954
54.458
54.254
56.102
4
Silangkitang
23.023
28.282
28.919
28.919
29.317
5
Kampung Rakyat
38.797
51.020
51.497
52.399
53.362
215.512
277.673
280.642
283.809
289.655
Jumlah
Sumber: BPS Labuhanbatu Selatan
44
Universitas Sumatera Utara
Tabel III.3 : Jumlah penduduk dan kepadatannya per kecamatan tahun 2013
No. Kecamatan
Luas (Km2)
Desa/Kel
Penduduk
RT
Kepadatan
484,35
9
47.512
10.964
98
1
Sungai kanan
2
Torgamba
1.136,40
14
103.362
25.135
91
3
Kotapinang
482,40
10
56.102
12.926
116
4
Silangkitang
303,70
6
29.317
7.419
97
5
Kampung Rakyat
709,15
15
53.362
13.585
75
3.116,00
54
289.655
70.029
95
Jumlah
Sumber: BPS Labuhanbatu Selatan
Luas wilayah 5 kecamatan di Labuhanbatu Selatan dapat dilihat pada tabel
dibawah ini, beserta dengan ratio perbandingannya terhadap luas total dalam
bentuk persen. Dimana wilayah terluas berada di Kecamatan Torgamba,
kecamatan Torgamba ini merupakan daerah atau lokasi perkebunan yang paling
banyak atau yang paling luas dibandingkan dengan kecamatan-kecamatan lainnya
di Labuhanbatu Selatan
Tabel III.4 : Tabel luas wilayah
No.
Kecamatan
Luas Wilayah (Km2)
Rasio terhadap luas total
1
Sungai kanan
484,35
15,54
2
Torgamba
1.136,40
36,47
3
Kotapinang
482,40
15,48
4
Silangkitang
303,70
9,75
5
Kampung rakyat
709,15
22,76
3.116,00
100,00
Jumlah
(sumber: BPS Labuhanbatu Selatan dalam angka 2013)
45
Universitas Sumatera Utara
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan ukuran kinerja
makro kegiatan ekonomi di suatu wilayah. PDRB suatu wilayah menggambarkan
struktur ekonomi daerah, peranan sektor – sektor ekonomi dan pergeserannya
yang didasarkan pada PDRB atas dasar harga berlaku. Disamping itu PDRB
menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi baik secara total maupun per sektor
dengan membandingkan PDRB tahun berjalan terhadap PDRB tahun sebelumnya
menggunakan atas dasar harga konstan tahun 2000.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) kabupaten Labuhanbatu Selatan
Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) pada tahun 2012 sebesar 7.984.435,15 juta
rupiah. Sektor industri pengolahan merupakan faktor utama dengan peranan
mencapai 49,01 % . Selanjutnya diikuti oleh sektor pertanian sebesar 24,97 %
serta sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 16,05 %.sementara sektor –
sektor lainnya hanya memberikan total kontribusi sebesar 9,97 % terhadap
perekonomian di kabupaten Labuhanbatu Selatan.
PDRB perkapita kabupaten Labuhanbatu Selatan tahun 2012 atas dasar
harga berlaku sebesar 28.034,35 ribu rupiah, meningkat 10,64 % dari 25.339,41
ribu rupiah pada tahun 2011. Sedangkan berdasarkan harga konstan 2000, PDRB
perkapita tahun 2012 sebesar 11.235,83 ribu rupiah, meningkat 4,64 % dari tahun
2011 sebesar 10.737,94 ribu rupiah. PDRB dan pendapatan pada masing – masing
tahun di kabupaten Labuhanbatu Selatan periode 2008 – 2012 selengkapnya
dapat dilihat pada Tabel berikut.
46
Universitas Sumatera Utara
Tabel III.5 : PDRB kabupaten Labuhanbatu Selatan 2008 – 2012
PDRB atas dasar harga berlaku
PDRB Nilai Konstan 2000 (Juta
Rupiah)
2008
2009
2010 2011
2012
2008
2009
2010
2011
2012
4,9539
5,472
6,28
7,98
2,558
2,685
2,835
3,009
3,2000
7,10
(sumber BPS Labuhanbatu selatan)
2. Data Prasarana dan Operasi Jalan
a. Panjang jalan menurut fungsi, status, kondisi
Jarak ibu kota kecamatan ke ibu kota kabupaten, dimana ibukota kabupaten
Labuhanbatu Selatan, adalah: Kota Pinang beserta jumlah desa dan kelurahannya
adalah sebagai berikut :
Tabel. III.6: Tabel jarak kecamatan ke ibukota kabupaten
No
.
Kecamatan
Ibu Kota
Kecamatan
Banyaknya
Desa
Kelurahan
Jarak ke ibukota
kabupaten (Km)
1
Sungai kanan
Langga payung
8
1
83
2
Torgamba
Cikampak
14
-
22
3
Kotapinang
Kotapinang
9
1
0
4
Silangkitang
Silangkitang
6
-
26
5
Kampung rakyat
Tanjun Medan
15
-
43
52
2
Jumlah
(sumber: BPS Labuhanbatu Selatan)
Panjang jalan kabupaten di Labuhanbatu selatan pada tahun 2012
sepanjang 528,81 Km, yang terdiri dari 188,82 Km jalan beraspal, 155,80 Km
jalan berkerikil dan 184,79 Km jalan rusak
47
Universitas Sumatera Utara
Sementara menurut kondisinya, jalan kabupaten yang dalam keadaan baik
adalah 84,62 Km, keadaan sedang 84,62 Km, keadaan rusak 327,26 Km dan
keadaan rusak berat sepanjang 20,15 Km.
Tabel III.7 : Panjang jalan berdasarkan pemerintahan yang berwenang 2010 –
2012
Panjang jalan (Km)
2011
No.
Jenis Jalan
1
Jalan Negara
99
99
99
2
Jalan Provinsi
39
39
39
3
Jalan Kabupaten
528,81
528,81
528,81
Jumlah
2010
666,81
666,81
2012
666,81
(sumber : BPS Labuhanbatu Selatan)
Tabel III.8 : Panjang jalan kabupaten berdasarkan jenis permukaan 2010 – 2012
Jalan Kabupaten
No.
Jenis Permukaan
2010
2011
2012
1
Diaspal
188,82
188,82
188,82
2
Kerikil
155,80
155,80
155,80
3
Tanah
184,79
184,79
184,79
4
Lainnya
-
-
-
528,81
528,81
528,81
Jumlah
(sumber : BPS Labuhanbatu Selatan)
48
Universitas Sumatera Utara
Tabel III.9 : Panjang jalan kabupaten berdasarkan kondisi jalan 2010 – 2012
Panjang jalan
No.
Kondisi Jalan
2010
2011
2012
1
Baik
84,62
84,62
84,62
2
Sedang
96,78
96,78
96,78
3
Rusak
327,26
327,26
327,26
4
Rusak Berat
20,15
20,15
20,15
528,81
528,81
528,81
Jumlah
(sumber BPS Labuhanbatu Selatan)
Tabel III.10 : Panjang jalan menurut kecamatan dan kondisi jalan 2012
Panjang Jalan
No.
Kecamatan
Baik
Sedang
Rusak
Rusak Berat
1
Sungai Kanan
19,80
11,50
87,20
-
2
Torgamba
10,17
24,23
78,80
8,10
3
Kotapinang
16,50
4,80
8,40
-
4
Silangkitang
35,85
6,60
57,65
-
5
Kampung Rakyat
2,30
49,65
95,21
12,05
84,62
96,78
327,26
20,15
Jumlah Total
(sumber BPS Labuhanbatu Selatan)
Jalan
merupakan prasarana pengangkutan
yang penting untuk
memperlancar dan mendorong kegiatan perekonomian. Semakin meningkatnya
perekonomian
menuntut
pula
peningkatan
pembangunan
jalan
untuk
49
Universitas Sumatera Utara
memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar lalulintas barang dari suatu
daerah ke daerah lain. Jumlah ruas jalan di kabupaten Labuhanbatu selatan adalah
69 ruas jalan yang tersebar pada 5 kecamatan. Tabel berikut memberikan
informasi nama ruas jalan, status jalan, fungsi jalan dan kelas jalan. Dan
merupakan lokasi penelitian dimana akan dilaksanakan survei yang meliputi :
Survei geometrik jalan, survei kecepatan, survei volume lalu lintas dan survei
visual.
3. Data Peta
a. Peta dasar kewilayahan
b. Peta dasar prasarana jalan
III.6
Analisis Standar pelayanan minimal (SPM) Jalan
Data yang diperlukan untuk melakukan analisis ini adalah:
1. Luas wilayah secara keseluruhan
2. Total panjang jalan yang ada di wilayah tersebut
3. Jumlah penduduk
4. PDRB/kapita
Data 1 – 4 merupakan data minimum yang harus dimiliki untuk
melakukan analisis jaringan jalan terhadap Standar Minimum Pelayanan (SPM).
Jika hasil yang diperoleh dari perhitungan data saat ini telah berada di atas nilai
minimum yang disyaratkan, berarti jaringan jalan yang ada telah memenuhi
kebutuhan aksesibilitas dan mobilitas secara umum. Jika hasil perhitungan
menunjukan angka di bawah syarat minimum, berarti jaringan jalan yang ada
50
Universitas Sumatera Utara
belum dapat memenuhi kebutuhan aksesibilitas dan mobilitas yang berarti
panjang jalan yang ada belum mencukupi.
Aksesibiltas adalah suatu ukuran kemudahan bagi pengguna jalan untuk
mencapai suatu pusat kegiatan (PK) atau simpul-simpul kegiatan di wilayah yang
dilayani jalan. Dievaluasi dengan keterhubungan antar PK oleh jalan dalam
wilayah yang dilayani jalan dan diperhitungkan nilainya terhadap luas wilayah
yang dilayani.
Aksesibilitas = Panjang jalan
Luas Wilayah
Mobiltas adalah ukuran kualitas pelayanan jalan yang diukur oleh
kemudahan per-individu masyarakat yang melakukan perjalanan melalui jalan
untuk mencapai tujuannya. Nilai mobilitas adalah rasio antara jumlah total
panjang jalan yang menghubungkan semua pusat kegiatan terhadap jumlah total
penduduk yang ada dalam wilayah yang harus dilayani jaringan jalan sesuai
dengan statusnya, dinyatakan dalam satuan km/(10.000 jiwa).
Mobilitas = Panjang Jalan
Jumlah Penduduk
Konsep pelayanan minimal ini di Indonesia dikenal sebagai SPM (Standar
Pelayanan Minimal) Prasarana Jalan yang dimuat dalam Kepmenkimpraswil No.
Permen PU no 14/PRT/M/2010 tentang Pedoman Penetuan Standar Pelayanan
Minimal Bidang Penataan Ruang, Perumahan dan Permukiman, dan Pekerjaan
Umum.
51
Universitas Sumatera Utara
Tabel III.11: Standar pelayanan minimal jalan
Nilai Minimal dari SPM Jaringan Jalan
Indeks aksesbilitas (km/km²) pencapaian minimal 60 %
Kepadatan penduduk
(jiwa/km²)
Minimal Indeks Aksesbilitas
(km/km²)
a. Sangat tinggi>5000
a. > 5,00
b. Tinggi>1000
b. >1,50
c. Sedang>500
c. >0,50
d. Rendah>100
d. >0,15
e. Sangat rendah0,05
Indeks mobilitas (km/1000 penduduk) pencapaian minimal 100%
PDRB perkapita
(jutaRp/kap/th)
Minimal indeks mobilitas
(km/1000 penduduk)
a. Sangat tinggi >10
a. >5,00
b. Tinggi >5
b. >2,00
c. Sedang >2
c. >1,00
d. Rendah >1
d. >0,50
e. Sangat rendah 0,20
52
Universitas Sumatera Utara
Tabel III.12 : Syarat pelayanan minimal ruas jalan
Sumber Permen PU no 14/PRT/M/2010
53
Universitas Sumatera Utara
No. Nama Ruas Jalan
Status
Fungsi
Kelas
Ketrangan
KECAMATAN SUNGAI KANAN
1.
Sp. Ranto Jior – Hajoran –Hutagodang
Kabupaten
Kolektor Primer
II
2.
Sampean – Marsonja –Bargot Topong - Patihe Julu -Sp.Maropat –
Kabupaten
Hasahatan -Batas paluta
Kolektor Primer
II
3.
Ranto Jior - Sigadung Laut - Ujung Gading
Kabupaten
Kolektor Sekunder III
4.
Ujung Gading – Singkam -Tapian Nadenggan
Kabupaten
Kolektor Sekunder III
5.
Ujung Gading - Tapian Nadenggan - Batang Gogar
Kabupaten
Kolektor Sekunder III
6.
Tapian Nadenggan -Sp.Pintu Padang
Kabupaten
Kolektor Sekunder III
7.
Hutagodang - Sp.Pintu Padang - Aek Korsik - Parimburan-Sampean
Kabupaten
Kolektor Sekunder III
8.
Marsonja – Sibadar - Binaga Tualang - Padang Ri –Rondaman Kabupaten
Sinjoman Aek Gambir - Mandala-Sihalombuk - Batas Paluta
Kolektor Primer
9.
Aek Korsik - Batu Porkas-Batas Paluta
Kabupaten
Kolektor Sekunder III
10.
Parimburan – Sipilpil
Kabupaten
Kolektor Sekunder III
III
54
Universitas Sumatera Utara
11.
Hutagodang - Tanjung Marulak - Batas Labuhan Batu
Kabupaten
Kolektor Sekunder III
12.
Aek Tobang –Banyumas -Tanjung Beringin
Kabupaten
Kolektor Sekunder II
13.
Tandikat - Pasir Putih-Bintais
Kabupaten
Kolektor Sekunder III
14.
Sp.Tiga Kotapinang-Batas Paluta
Kabupaten
Arteri Sekunder
II
KECAMATAN SILANGKITANG
15.
Batas Labuhanbatu (Kp.Dalam)-Aek Goti (Silangkitang)-Salingsing
Kabupaten
Kolektor Primer
III
16.
Salingsing - Normark – Sp.Mampang
Kabupaten
Kolektor Primer
III
17.
Batas Labuhanbatu – Rintis – Ujung Padang – Ulumahuam – Salingsing Kabupaten
Kolektor Primer
III
18.
Aek Goti - Tanjung Beringin - Aek Tinga - Simandiangan -
Kabupaten
Kolektor Sekunder II
19.
Salingsing – Aek Kulim – Aek Tinga
Kabupaten
Kolektor Sekunder III
20.
Aek Tinga - Karang Sari
Kabupaten
Kolektor Sekunder III
21.
Ulu Mahuam – Paya Mambang – Sukadame –Batas Labuhanbatu –
Kabupaten
Tugu Sari – Blok Songo
Kolektor Sekunder III
22.
Rintis – Sukadame
Kolektor Sekunder III
Kabupaten
55
Universitas Sumatera Utara
KECAMATAN KOTAPINANG
23.
Padang Ri – Simatahari – Babussalam – Aek Hije – Bato Ajo
Kabupaten
Kolektor Sekunder III
24.
Sp. Jalan Propinsi – Bagun Jadi- Perk.Nagodang
Kabupaten
Kolektor Sekunder III
25.
Jl. Kalapane
Kabupaten
Kolektor Sekunder III
26.
Jl. Mesjid
Kabupaten
Kolektor Sekunder III
27.
Jl. Kampung Raja
Kabupaten
Kolektor Sekunder III
28.
Jl. Kampung Pulo
Kabupaten
Lokal Primer
III
29.
Jl. Kampung Jawa
Kabupaten
Lokal Primer
III
30.
Jl. Ahmad Yani
Kabupaten
Lokal Primer
III
31.
Jl. Istana
Kabupaten
Lokal Primer
III
32.
Jl. Hm Yamin
Kabupaten
Lokal Primer
III
33.
Jl. Lobu
Kabupaten
Lokal Primer
III
34.
Jl. Pancasila
Kabupaten
Lokal Primer
III
35.
Jl. Lobu (45)
Kabupaten
Lokal Primer
III
56
Universitas Sumatera Utara
36.
Jl. Lobu (PAM)
Kabupaten
Lokal Primer
III
37.
Jl. Bilal
Kabupaten
Lokal Primer
III
38.
Jl. Tomotua
Kabupaten
Kolektor Sekunder II
39.
Jl. Kampung Malim
Kabupaten
Lokal Primer
III
40.
Jl. Labuhan Baru (simp.SUZUKI)
Kabupaten
Lokal Primer
III
41.
Jl. Kp. Baru I
Kabupaten
Lokal Primer
III
42.
Jl. Kp. Baru II
Kabupaten
Lokal Primer
III
43.
Jl. Kp. Baru III
Kabupaten
Lokal Primer
III
44.
Jl. Perjuangan
Kabupaten
Lokal Primer
III
45.
Jl. Halim
Kabupaten
Lokal Primer
III
46.
Jl. Kp.Banjar I
Kabupaten
Lokal Primer
III
47.
Jl. Kp.Banjar II
Kabupaten
Kolektor Sekunder II
48.
Batas Labuhan Batu – Kotapinang – Batas Propinsi Riau
Nasional
Arteri Primer
I
49.
Simaninggir – Asam Jawa
Kabupaten
Arteri Primer
I
57
Universitas Sumatera Utara
50.
Blok Songo – Simaninggir
Kabupaten
Arteri Sekunder
II
51.
Sisumut – Bunut – Asam Jawa
Kabupaten
Arteri Sekunder
II
52.
Sp.Jalan negara – Tanjung Medan – Tanjung Mulia – Batang Seponggol Kabupaten
Kolektor Primer
II
53.
Tanjung Mulia – Batas Labuhanbatu
Kabupaten
Kolektor Primer
III
54.
Sp. Jalan Negara – Perlabian – Lohsari – Persiluangan
Kabupaten
Kolektor Sekunder III
55.
Sp. Tanjung Medan Pekan – Perlabian
Kabupaten
Kolektor Sekunder III
56.
Sp. Jalan Negara (Sp. Kayu Manis) – Air Merah – Tanjung Medan
Kabupaten
Lokal Primer
III
57.
Tanjung Medan – Pardomuan
Kabupaten
Lokal Primer
III
58.
Batang Saponggil – Bunut
Kabupaten
Kolektor Primer
III
Kabupaten
Kolektor Sekunder III
KECAMATAN KAMPUNG RAKYAT
KECAMATAN TORGAMBA
59.
Sp. Sungai pinang – Tasik Rejo – Batu Ajo
60.
Sp. Jalan Negara (Sp. Asam Jawa) – Sumberjo – Batang Saponggol –
Kabupaten
Teluk Panji – Sidomulyo
Kolektor Primer
II
58
Universitas Sumatera Utara
61.
Sp. Sukajadi – Sapilpil – Sp.Teluk Rampah – Bangai – Sp. Limun –
Kabupaten
Rasau – Aek Torop - Cikampak
Kolektor Sekunder II
62.
Sp. Teluk Rampah – Teluk Rampah
Kabupaten
Kolektor Sekunder II
63.
Cikampak – Bis II – Kp. Baru – Pinang Damai – Sp. Pinang Awan
Kabupaten
Kolektor Sekunder II
64.
Cikampak – Aek Torop
Kabupaten
Kolektor Sekunder III
65.
Cikampak – Jl. Asahan
Kabupaten
Kolektor Sekunder III
66.
Sp. Anggrek – Aek Raso
Kabupaten
Kolektor Sekunder III
67.
Aek Raso – Bukit Tujuh – Batas Tapsel
Kabupaten
Kolektor Primer
III
68.
Cikampak (Sp. Tugu Cikampak) – Cindur
Kabupaten
Kolektor Primer
II
69.
Cindur – Sei Meranti
Kabupaten
Kolektor Primer
III
Tabel III.14 : Nama Ruas Jalan, Status, Fungsi dan kelas jalan ( Sumber : BAPPEDA Labuhanbatu Selatan 2014 )
59
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
ANALISA DATA DAN PERHITUNGAN
IV.1
Standar pelayanan minimal (SPM) Jalan
Standar pelayanan minimal (SPM) telah ditetapkan pada peraturan PP No. 34 tahun
2006 yang menerangkan bahwa Standar pelayanan minimal (SPM) jalan, ialah: ukuran teknis
fisik jalan yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh penyelenggara jalan yang harus
dipenuhi oleh setiap jaringan jalan dan ruas-ruas jalan dalam jaringan jalan tersebut, melalui
penyediaan prasarana jalan.
Kriteria SPM Jalan meliputi Kriteria SPM untuk jaringan jalan, dan kriteria SPM
untuk ruas jalan.
1. Kriteria SPM Jaringan Jalan
a. Aksesibilitas
b. Mobilitas
c. Keselamatan
2. Kriteria SPM Ruas Jalan
a. Kecepatan
b. Kondisi jalan
Berikut ini, masing-masing kriteria akan dikaji menurut definisi, nilai dan pencapaiannya.
60
Universitas Sumatera Utara
IV.2
Kriteria Standar pelayanan minimal (SPM) Jaringan Jalan
IV.2.1
Aksesbilitas
Aksesibilitas adalah suatu ukuran kemudahan bagi pengguna jalan untuk mencapai
suatu pusat kegiatan (PK) atau simpul-simpul kegiatan di dalam wilayah yang dilayani jalan,
dievaluasi dari keterhubunganan antar PK oleh jalan dalam wilayah yang dilayani jalan dan
diperhitungkan nilainya terhadap luas wilayah yang dilayani. Dapat disimpulkan merupakan
hasil pembagian jumlah panjang jalan yang baik dibagi dengan jumlah luas wilayah tinjauan
studi. Berikut adalah hasil perhitungan aksessibilitas per kecamatan dengan menggunakan
data sekunder dari Badan Pusat Statistik Labuhanbatu selatan.
Aksessibilitas =
Dimana : Panjang jalan yang baik = penjumlahan panjang jalan baik dan sedang (Km)
Luas daerah
= luas wilayah studi (Km2)
Data luas wilayah per kecamatan didapat dari data sekunder yang berasal dari BPS
Labuhanbatu Selatan
Tabel IV.1 : Luas wilayah dan kepadatan penduduk
No. Kecamatan
1
Sungai kanan
2
Torgamba
3
Luas (Km2)
Kepadatan penduduk (jiwa/Km2)
484,35
98
1.136,40
91
Kotapinang
482,40
116
4
Silangkitang
303,70
97
5
Kampung Rakyat
709,15
75
3.116,00
95
Jumlah
Tabel IV.2 : Panjang jalan yang baik per kecamatan
61
Universitas Sumatera Utara
Panjang Jalan
No.
Kecamatan
Baik
Sedang
Rusak
Rusak Berat
Panjang Jalan
yang baik (Km)
1
Sungai Kanan
19,80 11,50
87,20
-
31,30
2
Torgamba
10,17 24,23
78,80
8,10
34,40
3
Kotapinang
16,50 4,80
8,40
-
21,30
4
Silangkitang
35,85 6,60
57,65
-
42,45
5
Kampung Rakyat
2,30
95,21
12,05
51,95
327,26 20,15
84,62
Jumlah Total
49,65
84,62 96,78
Dari data di atas dapat dihitung nilai aksessibilitas per kecamatan maupun
aksessibilitas Kabupaten Labuhanbatu selatan. Disajikan satu perhitungan di kecamatan
Sungai Kanan dan Torgamba dan hasil berikutnya disajikan dalam tabel V.3.
Hasil analisa perhitungan aksessibilitas di Kecamatan Sungai Kanan
Aksessibilitas =
= 31,30 Km
484,38 Km2
= 0,065 Km/Km2.
Tabel IV.3 : Hasil perhitungan nilai aksessibilitas per kecamatan kabupaten Labuhanbatu
Selatan
No.
Kecamatan
Persentase
Panjang Jalan
Luas Wilayah Nilai
jalan
yang yang
baik
(Km2)
Aksessibilitas
baik (%)
(Km)
1
Sungai Kanan
0,264
31,30
484,35
0,06
2
Torgamba
0,284
34,40
1.136,40
0,03
62
Universitas Sumatera Utara
3
Kotapinang
0,717
21,30
482,40
0,04
4
Silangkitang
0,424
42,45
303,70
0,14
5
Kampung Rakyat
0,326
51,95
709,15
0,07
Sumber : hasil perhitungan
63
Universitas Sumatera Utara
Gambar
IV.1
:
Peta
Jaringan
jalan
yang
menghubungkan
pusat
kegiatan
setiap
kecamatan
64
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan nilai aksessibilitas kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah total jalan baik
dibagikan dengan luas total kabupaten Labuhanbatu Selatan. Dapat dlilihat pada perhitungan,
berikut:
Hasil analisa perhitungan aksessibilitas Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Aksessibilitas =
= 181,4 Km
3.116 Km2
= 0,058 Km/Km2.
Indikator aksessibilitas untuk kinerja jaringan jalan dapat dilihat dari kepadatan
penduduk yang dikaitkan dengan nilai perhitungan aksessibilitas itu sendiri. Nilai kepadatan
penduduk di Kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah 95 penduduk/km2 ini menunjukkan nilai
kepadatan penduduk yang sangat rendah < 100 dengan nilai aksessibilitas minimum adalah
0,05 Km/Km2. Sehingga memenuhi Standar pelayanan minimal (SPM) jaringan Jalan( 0,058
> 0,05) Dapat dilihat syarat indikator aksessibilitas pada tabel V.4 berikut:
Tabel IV.4 : Nilai Minimal dari Standar Pelayanan Minimal untuk aksessibilitas
Nilai Minimal dari Standar Pelayanan Minimal.
Indeks Aksessibilitas
No.
Kepadatan Penduduk
Minimal Aksessibilitas
(Jiwa/Km2)
1
Sangat tinggi > 5000
>5
2
Tinggi > 1000
> 1,5
3
Sedang >500
> 0,5
4
Rendah > 100
> 0,15
5
Sangat rendah < 100
> 0,05
65
Universitas Sumatera Utara
Tabel IV.5 : Hasil perhitungan nilai Aksessibilitas jaringan jalan Kabupaten Labuhanbatu
Selatan.
Kabupaten
Labuhanbatu
Selatan
Kepadatan
Penduduk
(Jiwa/Km2)
Panjang
Luas
Jalan yang Daerah
Baik (Km)
(Km2)
95
181
3.116
Indeks
Aksessibilitas
(Km/Km2)
M/TM
Eksist.
Syarat.
0,0582
> 0,05
M
Sumber : hasil perhitungan
Sedangkan pencapaian indeks aksesibilitas yang dicapai oleh kabupaten Labuhanbatu
Selatan, adalah:
% pencapaian aksessibilitas = Ʃ Jalan penghubung PK yang baik
Ʃ Panjang total jalan penghubung PK
= 181 km
528,81 km
IV.2.2
x 100 % = 34,3 %
Mobilitas
Mobilitas adalah ukuran kualitas pelayanan jalan diukur oleh kemudahan per
individu masyarakat melakukan perjalanan melalui jalan untuk mencapai tujuannya .Jalan
yang digunakan oleh sejumlah orang, akan dirasakan berbeda atau berkurang kemudahannya
jika digunakan oleh jumlah orang yang lebih banyak. Ukuran mobilitas adalah panjang jalan
dibagi oleh jumlah orang yang dilayaninya.Dalam konteks jaringan jalan, mobilitas jaringan
jalan dievaluasi dari keterhubungan antar PK (Pusat Kegiatan) dalam wilayah yang dilayani
oleh jaringan jalan sesuai statusnya dan banyaknya jumlah penduduk yang harus dilayani
oleh jaringan jalan tersebut. Nilai mobilitas adalah rasio antara jumlah total panjang jalan
yang menghubungkan semua pusat kegiatan terhadap jumlah total penduduk yang ada di
dalam wilayah yang harus dilayani jaringan jalan sesuai dengan statusnya, dinyatakan dengan
satuan Km/(10 000 jiwa). Dimana dirumuskan, sebagi berikut:
Mobilitas =
10000 Jiwa
66
Universitas Sumatera Utara
Keterangan: Panjang jalan
= Jumlah total panjang jalan
Jumlah penduduk = Jumlah total penduduk di wilayah studi.
Untuk dapat menganalisa mobilitas maka dilampirkan data jumlah penduduk di
Kabupaten Labuhanbatu Selatan dalam bentuk tabel. Data ini bersumber dari data sekunder
yang didapatkan dari Badan Pusat Statistik (BPS) Labuhanbatu Selatan, sebagai berikut :
Tabel IV.6 : Jumlah Penduduk di Labuhanbatu Selatan.
Penduduk
No
.
Kecamatan
1
Sungai kanan
34.418
45.407
45.832
46.644
47.512 *48.130
2
Torgamba
76.376
99.010
99.936
101.593
103.362 *104.653
3
Kotapinang
42.898
53.954
54.458
54.254
56.102 *56.252
4
Silangkitang
23.023
28.282
28.919
28.919
29.317 *29.635
5
Kampung Rakyat
38.797
51.020
51.497
52.399
53.362 *54.052
215.512
277.673
280.642
283.809
2000
Jumlah
2010
2011
2012
2013
289.655
2014
292.772
*hasil perhitungan jumlah penduduk pada tahun 2014 didapat dari pendekatan regresi dengan
menggunakan bantuan M. Office Excel.
Dari data di atas dapat dihitung nilai mobilitas per kecamatan maupun mobilitas
Kabupaten Labuhanbatu selatan. Disajikan satu perhitungan di kecamatan Sungai Kanan
berikutnya disajikan dalam tabel V.7.
Hasil analisa perhitungan mobilitas di Kecamatan Sungai Kanan
Mobilitas =
10000 Jiwa
=
= 6,5032 Km/ 10.000 jiwa
67
Universitas Sumatera Utara
Tabel IV.7 : Hasil perhitungan nilai mobilitas per kecamatan kabupaten Labuhanbatu Selatan
No.
Kecamatan
Panjang Jalan Jumlah
yang
baik Penduduk
(Km)
(*2014)
1
Sungai Kanan
31,30
48.130
6,50
2
Torgamba
34,40
104.653
3,29
3
Kotapinang
21,30
56.252
3,79
4
Silangkitang
42,45
29.635
14,32
5
Kampung Rakyat
51,95
54.052
9,61
Nilai
Mobilitas
(Km/10.000 jiwa)
Sedangkan nilai mobilitas kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah total jalan baik
dibagikan dengan total jumlah penduduk kabupaten Labuhanbatu Selatan. Dapat dlilihat pada
perhitungan, berikut:
Hasil analisa perhitungan mobilitas di Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Mobilitas =
10000 Jiwa
=
= 6,19 Km/ 10.000 jiwa
Indikator mobilitas untuk kinerja jaringan jalan dapat dilihat dari nilai PDRB yang
dikaitkan dengan nilai perhitungan mobilitas itu sendiri. Nilai PDRB di Kabupaten
Labuhanbatu Selatan adalah Rp. 3,53 jt kapita per tahun ini menunjukkan nilai PDRB yang
sedang > Rp. 2 jt kapita per tahun dengan nilai mobilitas minimum adalah 1 Km/10.000 jiwa.
Sehingga memenuhi Standar pelayanan minimal (SPM) jaringan Jalan ( 6,19 > 1) Dapat
dilihat syarat indikator aksessibilitas dan PDRB Labuhanbatu Selatan pada tabel berikut:
68
Universitas Sumatera Utara
Tabel IV.8 : Nilai Minimal dari Standar Pelayanan Minimal untuk mobilitas
Nilai Minimal dari Standar Pelayanan Minimal.
Indeks Mobilitas (Km/10.000 jiwa)
PDRB per kapita
No.
Minimal mobilitas
(juta/Rp/kapita per tahun)
1
Sangat tinggi > 10
>5
2
Tinggi > 5
>2
3
Sedang > 2
>1
4
Rendah > 1
> 0,5
5
Sangat rendah < 1
> 0,2
Tabel IV.9 :PDRB kabupaten Labuhanbatu Selatan
PDRB (Juta Rupiah)
2008
2009
2010
2011
2012
2,5586
2,6850
2,8357
3,0095
3,2000
2013
2014
*3,3622
*3,5341
* hasil perhitungan PDRB pada tahun 2013 – 2014 didapat dari pendekatan regresi dengan
menggunakan bantuan M. Office Excel.
Tabel IV.10 : Hasil perhitungan nilai mobilitas jaringan jalan Kabupaten Labuhanbatu
Selatan.
Indeks
Panjang
Kabupaten
PDRB
Labuhanbatu
Rupiah)
(juta
Jumlah
Jalan
yang
Mobilitas
(Km/10.000 jiwa)
M/TM
penduduk
Baik (Km)
Eksist.
Syarat.
6,19
>1
Selatan
3,5341
181
292.722
M
Sumber : hasil perhitungan
69
Universitas Sumatera Utara
% Pencapaian SPM mobilitas akhir tahun 2014 :
Mobilitas 2010 =
10000 Jiwa
=
= 6,53 Km/ 10.000 jiwa
% Pencapaian SPM mobilitas akhir tahun 2014 = 6,19 /6,53 x 100% =94,5 %
IV.2.3 Keselamatan / Indeks Kecelakaan.
Keselamatan dalam konteks pelayanan adalah pengguna jalan melakukan perjalanan
melalui jalan dengan segala unsur pembentuknya, yaitu pengguna jalan, kendaraan (sarana),
dan jalan dengan kelengkapannya (bangunan pelengkap dan perlengkapanj alan), serta
lingkungan jalan. Keselamatan dalam konteks pelayanan jalan meliputi segala bentuk fisik
jalan yang berpadu memberikan pelayanan kepada pengguna jalan sehingga pengguna jalan
dapat melakukan perjalanan dengan selamat. Memperhatikan kaidah-kaidah yang digunakan
dalam proses perencanaan teknis jalan yang hasilnya didokumentasikan dalam dokumen
rencana teknis jalan, azas yang dianut adalah keselamatan, efisiensi (optimasi dari
perwujudan jalan dengan kecepatan rencana yang tinggi dengan biaya yang rendah), dan
kenyamanan. Azas keselamatan selalu diutamakan, sebagai contoh, lebar jalur lalu lintas 3,50
m ditetapkan agar kendaraan-kendaraan yang berjalan dapat beriringan dengan teratur dalam
kecepatan tertentu dengan selamat (safe), jalan yang lebih lebar (lebih mahal) cenderung
mempengaruhi ketidak keteraturan keberiringan kendaraan dalam satu jalur jalan, sementara
jalan sempit (lebih murah) cenderung menyebabkan kendaraan melambat atau keluar lajur
yang bisa membahayakan kendaraan tersebut. Keberadaan bahu sebagai fasilitas berhenti
sementara, mengamankan kendaraan yang berhenti tersebut dari kendaraan yang berjalan
dibelakangnya. Dengan demikian parameter-parameter perencanaan, azas dasarnya adalah
memberikan keselamatan bagi pengguna jalan dan ini dipakai sebagai parameter kinerja
70
Universitas Sumatera Utara
keselamatan jalan. Suatu ruas jalan akan disebut memenuhi SPM keselamatan jika jalan
tersebut dibangun sesuai dengan rencana teknisnya sehingga layak untuk dioperasikan kepada
umum.
Secara ringkas, jaringan jalan yang memenuhi SPM keselamatan adalah jaringan jalan
yang ruas-ruasnya dibangun sesuai dengan rencananya dan layak dioperasikan kepada umum
serta memiliki dokumen teknis lengkap yang menjamin kejelasan hokum bagi pengoperasian
jalan tersebut. Berikut adalah data jumlah kecelakaan yang terjadi di kabupaten Labuhanbatu
Selatan.
Tabel IV.11 : Jumlah kecelakaan dan Korban kecelakaan di Kabupaten Labuhanbatu
Selatan
Korban
Jumlah
Kecelakaan
Meninggal
Luka Berat
Luka Ringan
2008
203
144
208
221
2009
67
40
68
45
2010
130
57
94
168
2011
175
98
159
167
2012
212
77
156
303
Tahun
Dengan indikator tersedianya jaringan jalan yang dapat melayani pemakai jalan
dengan aman. Nilai indeks kecelakaan 1 dihitung dengan rumus : kecelakaan / 100000 km
kenderaan, untuk nilai indeks kecelakaan 2 dihitung dengan rumus : kecelakaan/km/tahun.
Sedangkan besaran parameter kinerja SPM untuk indeks kecelakaan, baik untuk indeks
kecelakaan 1 maupun indeks kecelakaan 2 dalam pedoman yang ada belum ditetapkan
71
Universitas Sumatera Utara
nilainya. Dari data diatas diketahui bahwa jumlah kecelakaan yang terjadi adalah 212
kecelakaan maka indeks kecelakaannya adalah
Indeks kecelakaan
= Kecelakaan
10000 km
= 212
10000 km
= 0,0021
IV.3
Kriteria Standar pelayanan minimal (SPM) Ruas Jalan.
IV.3.1 Kecepatan
Berdasarkan peraturan Menteri Perhubungan No: KM 14 TAHUN 2006 tentang
manajemen dan rekayasa lalu lintas di jalan Kecepatan adalah kemampuan untuk menempuh
jarak tertentu dalam satuan waktu, dinyatakan dalam kilometer/jam. Diambil dengan cara
menggunakan kecepaatan lalu lintas rata-rata kendaraan pertama sampai dengan sepuluh (110). Untuk perhitungan kecepatan didapat dari nilai rata – rata kecepatan survei yang dihitung
dengan menggunakan kajian MKJI (Manual Kapasitas Jalan Indonesia).
Bentuk umum perhitungan Kecepatan arus bebas mempunyai rumusan, sebgai
berikut:
V = L/TT
Dimana : V = Kecepatan ruang rata – rata kendaraan (Km/jam)
L = Panjang segmen (Km)
TT = waktu tempuh rata – rata (jam)
72
Universitas Sumatera Utara
Disajikan perhitungan pada ruas jalan Sp. Ranto Jior – Hajoran – Hutagodang di
kecamatan Sungai Kanan sebagai contoh untuk analisa kecepatan, hasil perhitungan lainnya
disajikan dalam tabel V.13.
Sedangkan tabel V.12 menunjukkan hasil perhitungan survei kecepatan dimana jarak
pengamatan diambil 100 m. Dengan menggunakan stopwatch diketahui waktu tempuh dan
didapat hasil kecepatan dalam satuan (m/s) dikonversikan menjadi satuan (km/jam).
Tabel IV.12 : Pengolahan hasil survei kecepatan pada ruas jalan Sp. Jior – Hajoran –
Hutagodang.
No Kendaraan Ke -
L (meter)
TT( detik)
V (m/s)
V (Km/jam)
1
Kend. 1
100
9
11,1
40
2
Kend. 2
100
6,8
14,7
53
3
Kend. 3
100
12,0
8,3
30
4
Kend. 4
100
6,3
15,8
57
5
Kend. 5
100
8,6
11,7
42
6
Kend. 6
100
6,2
16,1
58
7
Kend. 7
100
10,0
10
36
8
Kend. 8
100
6,7
15
54
9
Kend. 9
100
6,7
15
54
10
Kend. 10
100
10,0
10
36
Sumber : Hasil Survei Kecepatan
Hasil Analisa perhitungan kecepatan adalah Diambil dengan cara menggunakan
kecepaatan lalu lintas rata-rata kendaraan pertama sampai dengan sepuluh (1- 10).
V = (40 + 53 + 30 + 57 + 42 + 58 + 36 + 54 + 54 +36) km/jam = 46 km/ jam.
10
Kecepatan merupakan suatu syarat untuk kemantapan layanan jalan dimana nilainya
dipengaruhi oleh fungsi jalan. Dimana kecepatan minimum ditetapkan sebagai berikut:
73
Universitas Sumatera Utara
Tabel IV.13 : Tabel syarat kecepatan minimal untuk jalan berdasarkan fungsi jalan
Kemantapan layanan jalan
Nilai VCR ruas jalan maksimal 0,85 dengan syarat:
Fungsi Jalan
Kecepatan minimal
(AKL)
(Km/jam)
Jalan Arteri ( primer dan sekunder)
25
Jalan Kolektor ( primer dan sekunder)
20
Jalan Lokal ( primer dan sekunder)
20
74
Universitas Sumatera Utara
Berikut adalah hasil analisa hasil survei kecepatan dengan mengambil nilai rata – rata 10 kecepatan kendaraan yang diamati
Tabel IV.14 Hasil perhitungan kecepatan rata – rata dari 10 kendaraan yang diamati setiap ruas jalan.
Kecepatan Kendaraan (Km/jam)
No.
Nama Jalan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
KECEPATAN
RATA – RATA
KECAMATAN SUNGAI KANAN
1
Sp. Ranto Jior – Hajoran –Hutagodang
40
53
30
57
42
58
36
54
54
36
46
2
Sampean – Marsonja –Bargot Topong - Patihe Julu 50
Sp.Maropat – Hasahatan -Batas paluta
30
60
40
30
60
70
50
40
50
48
3
Ranto Jior - Sigadung Laut - Ujung Gading
56
64
55
45
76
64
60
54
76
50
60
4
Ujung Gading – Singkam -Tapian Nadenggan
41
59
45
35
52
38
43
57
50
50
47
5
Ujung Gading - Tapian Nadenggan - Batang Gogar
45
45
52
58
37
43
53
57
64
46
50
6
Tapian Nadenggan -Sp.Pintu Padang
54
46
43
47
54
36
34
53
57
40
46,4
7
Hutagodang - Sp.Pintu Padang - Aek Korsik - Parimburan43
Sampean
47
53
37
37
33
41
69
57
43
46
8
Marsonja – Sibadar - Binaga Tualang - Padang Ri –
Rondaman - Sinjoman Aek Gambir - Mandala-Sihalombuk - 45
Batas Paluta
45
52
58
37
43
53
57
64
46
50
9
Aek Korsik - Batu Porkas-Batas Paluta
47
53
37
37
33
41
69
57
43
46
43
75
Universitas Sumatera Utara
10
Parimburan – Sipilpil
54
46
43
47
54
36
34
53
57
40
46,4
11
Hutagodang - Tanjung Marulak - Batas Labuhan Batu
56
64
55
45
76
64
60
54
76
50
60
12
Aek Tobang –Banyumas -Tanjung Beringin
41
59
45
35
52
38
43
57
50
50
47
13
Tandikat - Pasir Putih-Bintais
45
45
52
58
37
43
53
57
64
46
50
14
Sp.Tiga Kotapinang-Batas Paluta
54
46
43
47
54
36
34
53
57
40
46,4
15
Batas Labuhanbatu (Kp.Dalam)-Aek Goti (Silangkitang)41
Salingsing
59
45
35
52
38
43
57
50
50
47
16
Salingsing - Normark – Sp.Mampang
45
45
52
58
37
43
53
57
64
46
50
17
Batas Labuhanbatu – Rintis – Ujung Padang – Ulumahuam –
54
Salingsing
46
43
47
54
36
34
53
57
40
46,4
18
Aek Goti - Tanjung Beringin - Aek Tinga - Simandiangan -
43
47
53
37
37
33
41
69
57
43
46
19
Salingsing – Aek Kulim – Aek Tinga
45
45
52
58
37
43
53
57
64
46
50
20
Aek Tinga - Karang Sari
43
47
53
37
37
33
41
69
57
43
46
21
Ulu Mahuam – Paya Mambang – Sukadame –Batas
54
Labuhanbatu – Tugu Sari – Blok Songo
46
43
47
54
36
34
53
57
40
46,4
22
Rintis – Sukadame
64
55
45
76
64
60
54
76
50
60
KECAMATAN SILANGKITANG
56
KECAMATAN KOTAPINANG
76
Universitas Sumatera Utara
23
Padang Ri – Simatahari – Babussalam – Aek Hije – Bato Ajo
41
59
45
35
52
38
43
57
50
50
47
24
Sp. Jalan Propinsi – Bagun Jadi- Perk.Nagodang
45
45
52
58
37
43
53
57
64
46
50
25
Jl. Kalapane
54
46
43
47
54
36
34
53
57
40
46,4
26
Jl. Mesjid
43
47
53
37
37
33
41
69
57
43
46
27
Jl. Kampung Raja
45
45
52
58
37
43
53
57
64
46
50
28
Jl. Kampung Pulo
43
47
53
37
37
33
41
69
57
43
46
29
Jl. Kampung Jawa
54
46
43
47
54
36
34
53
57
40
46,4
30
Jl. Ahmad Yani
56
64
55
45
76
64
60
54
76
50
60
31
Jl. Istana
40
53
30
57
42
58
36
54
54
36
46
32
Jl. Hm Yamin
50
30
60
40
30
60
70
50
40
50
48
33
Jl. Lobu
56
64
55
45
76
64
60
54
76
50
60
34
Jl. Pancasila
41
59
45
35
52
38
43
57
50
50
47
35
Jl. Lobu (45)
45
45
52
58
37
43
53
57
64
46
50
36
Jl. Lobu (PAM)
54
46
43
47
54
36
34
53
57
40
46,4
77
Universitas Sumatera Utara
37
Jl. Bilal
43
47
53
37
37
33
41
69
57
43
46
38
Jl. Tomotua
45
45
52
58
37
43
53
57
64
46
50
39
Jl. Kampung Malim
43
47
53
37
37
33
41
69
57
43
46
40
Jl. Labuhan Baru (simp.SUZUKI)
54
46
43
47
54
36
34
53
57
40
46,4
41
Jl. Kp. Baru I
20
30
10
10
20
30
30
20
20
20
21
42
Jl. Kp. Baru II
40
20
30
40
20
10
30
40
20
30
28
43
Jl. Kp. Baru III
30
40
40
40
50
10
60
40
30
40
38
44
Jl. Perjuangan
40
40
30
30
40
20
20
20
30
40
31
45
Jl. Halim
40
40
40
30
20
20
20
40
20
20
29
46
Jl. Kp.Banjar I
30
30
20
30
40
30
30
20
20
20
27
47
Jl. Kp.Banjar II
40
40
40
30
20
20
20
20
30
30
29
48
Batas Labuhan Batu – Kotapinang – Batas Propinsi Riau
40
80
60
70
80
100
80
60
60
70
70
49
Simaninggir – Asam Jawa
60
60
70
70
80
80
60
60
70
60
67
50
Blok Songo – Simaninggir
60
70
70
80
80
80
60
70
70
70
71
51
Sisumut – Bunut – Asam Jawa
60
60
70
80
80
90
90
80
70
70
75
KECAMATAN KAMPUNG RAKYAT
52
Sp.Jalan negara – Tanjung Medan – Tanjung Mulia
60
60
60
70
60
60
70
70
80
50
64
53
Tanjung Mulia – Batas Labuhanbatu
50
40
40
20
30
30
40
30
30
30
34
78
Universitas Sumatera Utara
54
Sp. Jalan Negara – Perlabian – Lohsari – Persiluangan
50
50
40
40
40
40
50
30
30
30
40
55
Sp. Tanjung Medan Pekan – Perlabian
30
30
40
30
30
40
40
30
30
30
33
56
Sp. Jalan Negara (Sp. Kayu Manis) – Air Merah – Tanjung
60
Medan
60
60
70
70
70
60
60
60
60
63
57
Tanjung Medan – Pardomuan
40
40
50
50
50
60
60
50
50
60
51
58
Batang Saponggil – Bunut
40
30
30
30
30
40
60
60
60
60
44
KECAMATAN TORGAMBA
59
Sp. Sungai pinang – Tasik Rejo – Batu Ajo
22
30
27
30
30
30
25
28
46
43
31,1
60
Sp. Jalan Negara (Sp. Asam Jawa) – Sumberjo – Batang
26
Saponggol – Teluk Panji – Sidomulyo
30
30
30
30
24
27
25
28
27
27,7
61
Sp. Sukajadi – Sapilpil – Sp.Teluk Rampah – Bangai – Sp.
30
Limun – Rasau – Aek Torop - Cikampak
37
30
28
27
40
43
37
38
38
34,8
62
Sp. Teluk Rampah – Teluk Rampah
60
60
30
40
40
60
50
50
50
50
49
63
Cikampak – Bis II – Kp. Baru – Pinang Damai – Sp. Pinang
22
Awan
30
27
30
30
30
25
28
46
43
31,1
64
Cikampak – Aek Torop
26
30
30
30
30
24
27
25
28
27
27,7
65
Cikampak – Jl. Asahan
30
37
30
28
27
40
43
37
38
38
34,8
66
Sp. Anggrek – Aek Raso
32
28
26
26
32
27
28
26
27
29
28,1
67
Aek Raso – Bukit Tujuh – Batas Tapsel
34
27
23
24
23
28
29
32
31
34
28,5
79
Universitas Sumatera Utara
68.
Cikampak (Sp. Tugu Cikampak) – Cindur
31
31
27
25
26
29
32
27
24
26
27,8
69.
Cindur – Sei Meranti
31
31
27
25
26
29
32
27
24
26
27,8
80
Universitas Sumatera Utara
Dari data di atas dapat dilihat bahwa nilai kecepatan rata – rata melebihi syarat dari
standar pelayanan minimal (SPM) ruas jalan kriteria kecepatan yang terdapat pada tabel V.11
(kecepatan rata – rata > 25 km/jam). Namun nilai kecepatan rata – rata terendah terdapat di
kecamatan Torgamba dimana kondisi jalannya masih banyak jalan dengan permukaan lapisan
tanah. Sedangkan kecepatan rata – rata tertinggi terdapat pada kecamatan Kotapinang dimana
Kotapinang merupakan ibukota yang jalannya telah banyak terbuat dari lapisan permukaan
hotmix/ aspal. Sehingga standar pelayanan minimal jalan (SPM) ruas jalan telah memenuhi
syarat minimal.
IV.3.2 Kondisi Jalan
Kondisi jalan pada standar pelayanan minimal (SPM) jalan dipengaruhi oleh lebar
jalan dan IRI jalan. Untuk mendapatkan lebar jalan maka dilakukan survei geometrik jalan
pada ruas jalan yang diamati, mencakup : lebar jalan, lebar bahu, panjang jalan, dan lain –
lain dan untuk mendapatkan volume lalu lintas dilakukan survei lalu lintas. Sedangkan untuk
mendapatkan nilai IRI / kerataan jalan dapat dilaksanakan dengan beberapa metode,
mencakup : Metode perhitungan IRI dengan alat NAASRA, Romdas dan Rougmeter dan
metode perhitungan iri dengan visual yaitu hasil pengamatan langsung dilapangan dengan
mengacuh kepada nilai RCI (Permen PU no 01/PRT/M/2014). Berdasarkan tingkat IRI jalan,
kondisi jalan terbagi menjadi :
Untuk jalan aspal (paved) : baik (IRI < 4); sedang (IRI > 4 s.d IRI ≤ 8); Rusak ringan
( IRI > 8 s.d IRI ≤ 12) dan rusak berat (IRI ≥ 12)
Untuk jalan perk. Makadam : baik (IRI < 4); sedang (IRI > 4 s.d IRI ≤ 8); Rusak
ringan ( IRI > 8 s.d IRI ≤ 12) dan rusak berat (IRI ≥ 12)
81
Universitas Sumatera Utara
Untuk jalan tanah / kerikil (unpaved) : baik (IRI ≤ 10); sedang (IRI > 10 s.d IRI ≤
12); Rusak ringan ( IRI > 12 s.d IRI ≤ 16) dan rusak berat (IRI ≥ 16)
Pada penelitian ini wilayah studi dipersempit karena alasan keterbatasan waktu dan biaya.
Sehingga pengamatan hanya dilakukan di wilayah kecamatan Torgamba dan Kampung
Rakyat. Alasan pemilihan kecamatan ini adalah karena persentase jalan yang baik sangatlah
kecil sedangkan daerah ini memiliki penghasilan pertanian yang cukup baik, terutama tandan
sawit dan CPO. Berikut ini akan dikaji nilai kondisi jalan dengan melampirkan hasil survei
geometrik, hasil survei volume dan hasil survei IRI dengan metode visual dilakukan mulai
tanggal 18 maret 2015 s.d 24 maret 2015. Tabel berikut akan menyajikan hasil survei
geometrik setiap ruas jalan di kecamatan Kampung Rakyat dan Kecamatan Torgamba.
Tabel IV. 15 Survei Geometrik
Perkerasan
No
Nama Jalan
Panjang
Bahu Jalan
Lebar
Ki
Ka
Terbuat
m
m
Dari
Jenis
Km
m
KECAMATAN KAMPUNG RAKYAT
1
Sp.Jalan negara – Tanjung Medan –
Tanjung Mulia – Batang Seponggol
78 km
5
hotmix
1
1
Tanah
2
Tanjung Mulia – Batas Labuhanbatu
25 km
8
tanah
1
1
Tanah
3
Sp. Jalan Negara – Perlabian – Lohsari –
Persiluangan
27 km
8
tanah
1
1
Tanah
4
Sp. Tanjung Medan Pekan – Perlabian
18 km
8
lapen
1
1
METODOLOGI PENELITIAN
III.1
Tahapan Penelitian
Metode penelitian untuk studi ini diperlihatkan melalui bagan alir pada
Gambar III.I.
MULAI
STUDI LITERATUR
Data Primer
Data Sekunder
Data Sekunder, yaitu:
Data Primer, yaitu:
Data jumlah penduduk
Data dari instansi BPS
Peta wilayah Labuhanbatu
Selatan
Data survei kecepatan
Data geometrik jalan
Data RCI visual jalan
PENGOLAHAN DATA :
Analisa kinerja jaringan jalan berdasarkan SPM meliputi aspek
aksesibilitas, mobilitas dan kecelakaan
Analisa kinerja ruas jalan berdasarkan SPM meliputi Kondisi jalan
dan kecepatan
A
36
Universitas Sumatera Utara
A
Out Put :
Evaluasi kinerja jaringan jalan berdasarkan nilai SPM
aksessibilitas,mobilitas dan keselamatan
Evaluasi Kinerja ruas jalan berdasarkan : kecepatan dan
IRI yang disajikan dalam bentuk deskriptif gambar
Memberikan informasi tentang keadaan ruas jalan dan
kebutuhan jalan yang baik.
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan dan Saran
Gambar 3.I Diagram Alir Program Kerja
III.2
Peralatan Penelitian
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa lembar
survei geometrik, lembar form survei kecepatan, lembar form survei road
condidition index, meteran, stop watch dan alat tulis. Lembar form survei ini diisi
berdasarkan hasil peninjauan dilapangan baik itu hasil survei geometrik, survei
kecepatan dan survei road condition index. Dalam hal ini untuk penulisan dan
pengolahan data yang telah terkumpul, dilakukan dengan menggunakan aplikasi
Microsoft Word dan Microsoft Excel.
37
Universitas Sumatera Utara
III.3
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah Kabupaten Labuhanbatu Selatan terdiri dari 5
kecamatan dan memiliki 69 ruas jalan Kabupaten. Kecamatan-kecamatan tersebut
adalah 1). Kotapinang, 2). Kampung Rakyat, 3). Torgamba, 4). Sungai kanan, 5).
Silangkitang.
Gambar III.2 Peta Jaringan Jalan Wilayah Labuhanbatu Selatan
Kabupaten Labuhanbatu Selatan merupakan salah satu daerah yang berada
di kawasan Timur Sumatera Utara yang berbatasan langsung dengan provinsi
Riau. Kabupaten Labuhanbatu Selatan terdiri dari 5 kecamatan dan 54
desa/kelurahan.
Kabupaten Labuhanbatu Selatan merupakan satu-satunya
kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Labuhanbatu yang tidak memiliki
wilayah perairan laut. Walaupun demikian Labuhanbatu Selatan masih memiliki
daerah aliran sungai yaitu Sungai Kanan.
38
Universitas Sumatera Utara
III.3.1 Letak Geografis dan wilayah administratif Labuhanbatu Selatan.
Kabupaten Labuhanbatu Selatan Memiliki luas wilayah 3.116 km2.
Dengan posisi geografis pada 1o26’00” – 2o12’55” Lintang Utara dan 99o40’00” –
100o26’00” Bujur Timur.
Batas-batas wilayah kabupaten Labuhanbatu Selatan Yaitu :
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Bilah Hilir, dan Kecamatan
Panai Hilir kabupaten Labuhanbatu.
Sebelah Selatan berbatasan dengan
Kabupaten Rokan Hilir Provinsi
Riau dan Kecamatan Simangambat kabupaten Padang Lawas Utara.
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten rokan hilir provinsi Riau.
Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Halonganan dan Kecamatan
Dolok Kabupaten Padang Lawas Utara.
Kabupaten Labuhanbatu Selatan terdiri dari 5 kecamatan yaitu Kecamatan
Kotapinang, Kampung Rakyat, Torgamba, Sungai Kanan, dan Kecamatan
Silangkitang. Dengan ibu kota kabupaten adalah Kotapinang. Adapun luas
keseluruhan Kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah 3.116 km2.
III.4
Metodologi Penelitian
Penelitian
ini
termasuk
dalam
penelitian
terapan,
yaitu
mengimplementasikan indikator-indikator penilaian terhadap kinerja jaringan
jalan, yaitu: Standar pelayanan minimal jalan. Untuk mengkaji gambaran kinerja
maka metode yang digunakan adalah metode pengumpulan data dari data primer
dan data sekunder yang kemudian dilakukan analisis.
39
Universitas Sumatera Utara
III.5
Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan suatu cara atau proses yang sistematis
dalam pengumpulan, pencatatan, dan penyajian fakta untuk mencapai tujuan
tertentu. Tujuan pengumpulan data dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh
faktor - faktor untuk melakukan evaluasi kinerja jaringan jalan.
Data yang diperlukan dalam penelitian ini berupa :
III.5.1 Data Primer
Data yang dikumpulkan langsung dari obyek yang diteliti dan berasal dari
pengamatan langsung dimana peristiwa terjadi. Data primer pada penelitian ini
diperoleh dari hasil survei geometrik, survei kecepatan dan survei road condition
index (RCI).
1.
Survei Geometrik Jalan
Survei geometrik jalan adalah survei yang memberikan informasi tentang
nama jalan, lebar jalan, lebar bahu dan bagian jalan lainnya serta kondisi sekitar
jalan. Minimal dilaksanakan oleh 2 orang dan waktu survei bisa dilakukan kapan
saja. Pada penelitian ini data geometrik diambil dari seluruh ruas jalan yang
berjumlah 69 ruas jalan.
2.
Survei Kecepatan
Kecepatan adalah jarak yang ditempuh dalam satuan waktu atau nilai
perubahan jarak terhadap waktu. Survei kecepatan yang dilaksanakan pada
penelitian ini adalah pengukuran tidak langsung dengan menggunakan metode 2
pengamat, yaitu: di lokasi tempat yang akan diteliti ditetapkan suatu jarak dasar
40
Universitas Sumatera Utara
tertentu, biasanya antara 100 – 200 meter yang diukur secara akurat, pada setiap
ujung titik yang ditetapkan berdiri 1 (satu) orang pengamat. Pengamat pertama
menurunkan tangannya begitu sebuah kendaraan yang diukur kecepatannya
melewatinya dan pengamat kedua menjalankan stopwatch . Pengamatkedua
kemudian menghentikan stopwatch begitu kendaraan tersebut melewati dan
kemudian mencatat waktu tempuh kendaraan yang diamati, dimana data minimum
10 s.d 50 sampel (Soedirdjo,2002,91).
Penelitian ini dilaksanakan pada seluruh ruas jalan yang ada di kabupaten
Labuhanbatu Selatan, yaitu: 69 ruas jalan dilaksanakan bersamaan survey lalu
lintas jalan dan posisi pengambilan data 100 m setelah ruas jalan tersebut.
3.
Survei Volume Lalu Lintas
Survei volume dilakukan 1 jam disetiap ruas jalan yang sudah ditetapkan
sebagai lokasi penelitian yaitu kecamatan Torgamba dan kecamatan Kampung
Rakyat yang berjumlah 18 ruas jalan. Dimana teknik survei dengan cara manual
menggunakan traffic counter dan formulir survei.
Dalam menentukan waktu survei, terdapat beberapa kondisi yang harus
dihindari, yaitu:
Libur, pekan raya, kunjungan pejabat negara, dan acara khusus yang dapat
mempengaruhi ruas jalan studi.
Cuaca tidak normal
Halangan di jalan seperti kecelakaan dan perbaikan jalan.
41
Universitas Sumatera Utara
4.
Survei Visual road condition index (RCI)
RCI merupakan salah satu metode untuk mendapatkan nilai IRI (international
roughness index) dengan cara visual yaitu melihat langsung keadaan jalan dan
memberikan nilai terhadap jalan tersebut.pada penelitian ini dilakukan pada 18
ruas jalan di kecamatan Torgamba dan Kampung Rakyat dimana caranya, adalah:
( Permen PU 01/PRT/M/2014)
Jika menggunakan metode visual (RCI), maka diperlukan minimal 3
(tiga) orang surveyor dengan tujuan untuk menghindari peniliaian yang
subjektif sehingga dapat diambil nilai rata – ratanya.
Metode visual ini dilakukan dengn cara menaksirkan berdasarkan
persepsi masing – masing surveior terhadap kondisi permukaan
perkerasaan yang diinterpretasikan dengan nilai RCI. Kemudian nilai
RCI tersebut dirata – ratakan dari hasil interpretasikan masing – masing
surveior, sehingga akan diperoleh 1 (satu) nilai RCI untuk jalan di
segmen – segmen tertentu. Selanjutnya, nilai RCI hasil rata – rata
tersebut dikonversikan ke nilai IRI dengan menggunkan hubungan antara
nilai RCI dan nilai IRI, dengan persamaan sebagai berikut:
RCI = 10 EXP (1) – 0,094 IRI sehingga
IRI = Ln (RCI/10)
-0,94
Dimana :
IRI = international roughness index
RCI = road condition index
42
Universitas Sumatera Utara
EXP (1) = bilangan e = 2,718281828182
Tabel III.1 : Hubungan Kondisi Jalan dengan nilai Road condition index (RCI)
III.5.2 Data Sekunder
Data yang dikumpulkan dari pihak ketiga atau dari sumber lain yang telah
tersedia sebelum penelitian ini dilakukan. Data dalam penelitian ini berupa data
instansional dari sejumlah instansi terkait di wilayah Kota Labuhanbatu Selatan.
Data yang diperlukan antara lain:
1.
Data Sosial Ekonomi
Jumlah penduduk Kabupaten Labuhanbatu Selatan pada tahun 2013 adalah
289.655 jiwa yang terdiri dari 147.688 jiwa penduduk laki-laki (50,99%) dan
141.967 jiwa penduduk perempuan (49,01%) yang terdapat pada 70.029 rumah
tangga. Atau dengan kata lain rasio jenis kelamin (angka Sex rasio) 104,03 yang
berarti perkembangan penduduk laki-laki lebih besar dari penduduk perempuan,
dan rata-rata terdapat 4 jiwa per rumah tangga.
43
Universitas Sumatera Utara
Torgamba adalah kecamatan yang mempunyai penduduk terbanyak, yakni
103.362 jiwa, diikuti kecamatan Kotapinang sebanyak 56.102 jiwa di urutan
kedua, dan sebaliknya kecamatan terendah jumlah penduduknya yakni 29.317
jiwa adalah kecamatan Silangkitang. Kecamatan Kotapinang merupakan
kecamatan yang paling padat penduduknya dengan kepadatan penduduk mencapai
116 jiwa/km2 dan kecamatan Kampung Rakyat merupakan kecamatan dengan
kepadatan penduduk yang paling kecil sebesar 75 jiwa/km2.
Komposisi penduduk Kabupaten Labuhanbatu Selatan secara umum
didominasi kelompok penduduk usia produktif (usia 15 – 64 tahun), yakni sebesar
179.703 jiwa (62,04%). Sedangkan penduduk usia 0 - 14 tahun berjumlah 103.815
jiwa (35,84%) dan sekitar 6.137 jiwa (2,12%) penduduk usia lanjut. Di bawah ini
akan diberikan penjelasan dalam bentuk tabel.
Tabel III.2 : Jumlah Penduduk per kecamatan dari tahun2000,2010,2011,2012 dan
2013
Penduduk
No. Kecamatan
2000
2010
2011
2012
2013
1
Sungai kanan
34.418
45.407
45.832
46.644
47.512
2
Torgamba
76.376
99.010
99.936
101.593
103.362
3
Kotapinang
42.898
53.954
54.458
54.254
56.102
4
Silangkitang
23.023
28.282
28.919
28.919
29.317
5
Kampung Rakyat
38.797
51.020
51.497
52.399
53.362
215.512
277.673
280.642
283.809
289.655
Jumlah
Sumber: BPS Labuhanbatu Selatan
44
Universitas Sumatera Utara
Tabel III.3 : Jumlah penduduk dan kepadatannya per kecamatan tahun 2013
No. Kecamatan
Luas (Km2)
Desa/Kel
Penduduk
RT
Kepadatan
484,35
9
47.512
10.964
98
1
Sungai kanan
2
Torgamba
1.136,40
14
103.362
25.135
91
3
Kotapinang
482,40
10
56.102
12.926
116
4
Silangkitang
303,70
6
29.317
7.419
97
5
Kampung Rakyat
709,15
15
53.362
13.585
75
3.116,00
54
289.655
70.029
95
Jumlah
Sumber: BPS Labuhanbatu Selatan
Luas wilayah 5 kecamatan di Labuhanbatu Selatan dapat dilihat pada tabel
dibawah ini, beserta dengan ratio perbandingannya terhadap luas total dalam
bentuk persen. Dimana wilayah terluas berada di Kecamatan Torgamba,
kecamatan Torgamba ini merupakan daerah atau lokasi perkebunan yang paling
banyak atau yang paling luas dibandingkan dengan kecamatan-kecamatan lainnya
di Labuhanbatu Selatan
Tabel III.4 : Tabel luas wilayah
No.
Kecamatan
Luas Wilayah (Km2)
Rasio terhadap luas total
1
Sungai kanan
484,35
15,54
2
Torgamba
1.136,40
36,47
3
Kotapinang
482,40
15,48
4
Silangkitang
303,70
9,75
5
Kampung rakyat
709,15
22,76
3.116,00
100,00
Jumlah
(sumber: BPS Labuhanbatu Selatan dalam angka 2013)
45
Universitas Sumatera Utara
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan ukuran kinerja
makro kegiatan ekonomi di suatu wilayah. PDRB suatu wilayah menggambarkan
struktur ekonomi daerah, peranan sektor – sektor ekonomi dan pergeserannya
yang didasarkan pada PDRB atas dasar harga berlaku. Disamping itu PDRB
menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi baik secara total maupun per sektor
dengan membandingkan PDRB tahun berjalan terhadap PDRB tahun sebelumnya
menggunakan atas dasar harga konstan tahun 2000.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) kabupaten Labuhanbatu Selatan
Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) pada tahun 2012 sebesar 7.984.435,15 juta
rupiah. Sektor industri pengolahan merupakan faktor utama dengan peranan
mencapai 49,01 % . Selanjutnya diikuti oleh sektor pertanian sebesar 24,97 %
serta sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 16,05 %.sementara sektor –
sektor lainnya hanya memberikan total kontribusi sebesar 9,97 % terhadap
perekonomian di kabupaten Labuhanbatu Selatan.
PDRB perkapita kabupaten Labuhanbatu Selatan tahun 2012 atas dasar
harga berlaku sebesar 28.034,35 ribu rupiah, meningkat 10,64 % dari 25.339,41
ribu rupiah pada tahun 2011. Sedangkan berdasarkan harga konstan 2000, PDRB
perkapita tahun 2012 sebesar 11.235,83 ribu rupiah, meningkat 4,64 % dari tahun
2011 sebesar 10.737,94 ribu rupiah. PDRB dan pendapatan pada masing – masing
tahun di kabupaten Labuhanbatu Selatan periode 2008 – 2012 selengkapnya
dapat dilihat pada Tabel berikut.
46
Universitas Sumatera Utara
Tabel III.5 : PDRB kabupaten Labuhanbatu Selatan 2008 – 2012
PDRB atas dasar harga berlaku
PDRB Nilai Konstan 2000 (Juta
Rupiah)
2008
2009
2010 2011
2012
2008
2009
2010
2011
2012
4,9539
5,472
6,28
7,98
2,558
2,685
2,835
3,009
3,2000
7,10
(sumber BPS Labuhanbatu selatan)
2. Data Prasarana dan Operasi Jalan
a. Panjang jalan menurut fungsi, status, kondisi
Jarak ibu kota kecamatan ke ibu kota kabupaten, dimana ibukota kabupaten
Labuhanbatu Selatan, adalah: Kota Pinang beserta jumlah desa dan kelurahannya
adalah sebagai berikut :
Tabel. III.6: Tabel jarak kecamatan ke ibukota kabupaten
No
.
Kecamatan
Ibu Kota
Kecamatan
Banyaknya
Desa
Kelurahan
Jarak ke ibukota
kabupaten (Km)
1
Sungai kanan
Langga payung
8
1
83
2
Torgamba
Cikampak
14
-
22
3
Kotapinang
Kotapinang
9
1
0
4
Silangkitang
Silangkitang
6
-
26
5
Kampung rakyat
Tanjun Medan
15
-
43
52
2
Jumlah
(sumber: BPS Labuhanbatu Selatan)
Panjang jalan kabupaten di Labuhanbatu selatan pada tahun 2012
sepanjang 528,81 Km, yang terdiri dari 188,82 Km jalan beraspal, 155,80 Km
jalan berkerikil dan 184,79 Km jalan rusak
47
Universitas Sumatera Utara
Sementara menurut kondisinya, jalan kabupaten yang dalam keadaan baik
adalah 84,62 Km, keadaan sedang 84,62 Km, keadaan rusak 327,26 Km dan
keadaan rusak berat sepanjang 20,15 Km.
Tabel III.7 : Panjang jalan berdasarkan pemerintahan yang berwenang 2010 –
2012
Panjang jalan (Km)
2011
No.
Jenis Jalan
1
Jalan Negara
99
99
99
2
Jalan Provinsi
39
39
39
3
Jalan Kabupaten
528,81
528,81
528,81
Jumlah
2010
666,81
666,81
2012
666,81
(sumber : BPS Labuhanbatu Selatan)
Tabel III.8 : Panjang jalan kabupaten berdasarkan jenis permukaan 2010 – 2012
Jalan Kabupaten
No.
Jenis Permukaan
2010
2011
2012
1
Diaspal
188,82
188,82
188,82
2
Kerikil
155,80
155,80
155,80
3
Tanah
184,79
184,79
184,79
4
Lainnya
-
-
-
528,81
528,81
528,81
Jumlah
(sumber : BPS Labuhanbatu Selatan)
48
Universitas Sumatera Utara
Tabel III.9 : Panjang jalan kabupaten berdasarkan kondisi jalan 2010 – 2012
Panjang jalan
No.
Kondisi Jalan
2010
2011
2012
1
Baik
84,62
84,62
84,62
2
Sedang
96,78
96,78
96,78
3
Rusak
327,26
327,26
327,26
4
Rusak Berat
20,15
20,15
20,15
528,81
528,81
528,81
Jumlah
(sumber BPS Labuhanbatu Selatan)
Tabel III.10 : Panjang jalan menurut kecamatan dan kondisi jalan 2012
Panjang Jalan
No.
Kecamatan
Baik
Sedang
Rusak
Rusak Berat
1
Sungai Kanan
19,80
11,50
87,20
-
2
Torgamba
10,17
24,23
78,80
8,10
3
Kotapinang
16,50
4,80
8,40
-
4
Silangkitang
35,85
6,60
57,65
-
5
Kampung Rakyat
2,30
49,65
95,21
12,05
84,62
96,78
327,26
20,15
Jumlah Total
(sumber BPS Labuhanbatu Selatan)
Jalan
merupakan prasarana pengangkutan
yang penting untuk
memperlancar dan mendorong kegiatan perekonomian. Semakin meningkatnya
perekonomian
menuntut
pula
peningkatan
pembangunan
jalan
untuk
49
Universitas Sumatera Utara
memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar lalulintas barang dari suatu
daerah ke daerah lain. Jumlah ruas jalan di kabupaten Labuhanbatu selatan adalah
69 ruas jalan yang tersebar pada 5 kecamatan. Tabel berikut memberikan
informasi nama ruas jalan, status jalan, fungsi jalan dan kelas jalan. Dan
merupakan lokasi penelitian dimana akan dilaksanakan survei yang meliputi :
Survei geometrik jalan, survei kecepatan, survei volume lalu lintas dan survei
visual.
3. Data Peta
a. Peta dasar kewilayahan
b. Peta dasar prasarana jalan
III.6
Analisis Standar pelayanan minimal (SPM) Jalan
Data yang diperlukan untuk melakukan analisis ini adalah:
1. Luas wilayah secara keseluruhan
2. Total panjang jalan yang ada di wilayah tersebut
3. Jumlah penduduk
4. PDRB/kapita
Data 1 – 4 merupakan data minimum yang harus dimiliki untuk
melakukan analisis jaringan jalan terhadap Standar Minimum Pelayanan (SPM).
Jika hasil yang diperoleh dari perhitungan data saat ini telah berada di atas nilai
minimum yang disyaratkan, berarti jaringan jalan yang ada telah memenuhi
kebutuhan aksesibilitas dan mobilitas secara umum. Jika hasil perhitungan
menunjukan angka di bawah syarat minimum, berarti jaringan jalan yang ada
50
Universitas Sumatera Utara
belum dapat memenuhi kebutuhan aksesibilitas dan mobilitas yang berarti
panjang jalan yang ada belum mencukupi.
Aksesibiltas adalah suatu ukuran kemudahan bagi pengguna jalan untuk
mencapai suatu pusat kegiatan (PK) atau simpul-simpul kegiatan di wilayah yang
dilayani jalan. Dievaluasi dengan keterhubungan antar PK oleh jalan dalam
wilayah yang dilayani jalan dan diperhitungkan nilainya terhadap luas wilayah
yang dilayani.
Aksesibilitas = Panjang jalan
Luas Wilayah
Mobiltas adalah ukuran kualitas pelayanan jalan yang diukur oleh
kemudahan per-individu masyarakat yang melakukan perjalanan melalui jalan
untuk mencapai tujuannya. Nilai mobilitas adalah rasio antara jumlah total
panjang jalan yang menghubungkan semua pusat kegiatan terhadap jumlah total
penduduk yang ada dalam wilayah yang harus dilayani jaringan jalan sesuai
dengan statusnya, dinyatakan dalam satuan km/(10.000 jiwa).
Mobilitas = Panjang Jalan
Jumlah Penduduk
Konsep pelayanan minimal ini di Indonesia dikenal sebagai SPM (Standar
Pelayanan Minimal) Prasarana Jalan yang dimuat dalam Kepmenkimpraswil No.
Permen PU no 14/PRT/M/2010 tentang Pedoman Penetuan Standar Pelayanan
Minimal Bidang Penataan Ruang, Perumahan dan Permukiman, dan Pekerjaan
Umum.
51
Universitas Sumatera Utara
Tabel III.11: Standar pelayanan minimal jalan
Nilai Minimal dari SPM Jaringan Jalan
Indeks aksesbilitas (km/km²) pencapaian minimal 60 %
Kepadatan penduduk
(jiwa/km²)
Minimal Indeks Aksesbilitas
(km/km²)
a. Sangat tinggi>5000
a. > 5,00
b. Tinggi>1000
b. >1,50
c. Sedang>500
c. >0,50
d. Rendah>100
d. >0,15
e. Sangat rendah0,05
Indeks mobilitas (km/1000 penduduk) pencapaian minimal 100%
PDRB perkapita
(jutaRp/kap/th)
Minimal indeks mobilitas
(km/1000 penduduk)
a. Sangat tinggi >10
a. >5,00
b. Tinggi >5
b. >2,00
c. Sedang >2
c. >1,00
d. Rendah >1
d. >0,50
e. Sangat rendah 0,20
52
Universitas Sumatera Utara
Tabel III.12 : Syarat pelayanan minimal ruas jalan
Sumber Permen PU no 14/PRT/M/2010
53
Universitas Sumatera Utara
No. Nama Ruas Jalan
Status
Fungsi
Kelas
Ketrangan
KECAMATAN SUNGAI KANAN
1.
Sp. Ranto Jior – Hajoran –Hutagodang
Kabupaten
Kolektor Primer
II
2.
Sampean – Marsonja –Bargot Topong - Patihe Julu -Sp.Maropat –
Kabupaten
Hasahatan -Batas paluta
Kolektor Primer
II
3.
Ranto Jior - Sigadung Laut - Ujung Gading
Kabupaten
Kolektor Sekunder III
4.
Ujung Gading – Singkam -Tapian Nadenggan
Kabupaten
Kolektor Sekunder III
5.
Ujung Gading - Tapian Nadenggan - Batang Gogar
Kabupaten
Kolektor Sekunder III
6.
Tapian Nadenggan -Sp.Pintu Padang
Kabupaten
Kolektor Sekunder III
7.
Hutagodang - Sp.Pintu Padang - Aek Korsik - Parimburan-Sampean
Kabupaten
Kolektor Sekunder III
8.
Marsonja – Sibadar - Binaga Tualang - Padang Ri –Rondaman Kabupaten
Sinjoman Aek Gambir - Mandala-Sihalombuk - Batas Paluta
Kolektor Primer
9.
Aek Korsik - Batu Porkas-Batas Paluta
Kabupaten
Kolektor Sekunder III
10.
Parimburan – Sipilpil
Kabupaten
Kolektor Sekunder III
III
54
Universitas Sumatera Utara
11.
Hutagodang - Tanjung Marulak - Batas Labuhan Batu
Kabupaten
Kolektor Sekunder III
12.
Aek Tobang –Banyumas -Tanjung Beringin
Kabupaten
Kolektor Sekunder II
13.
Tandikat - Pasir Putih-Bintais
Kabupaten
Kolektor Sekunder III
14.
Sp.Tiga Kotapinang-Batas Paluta
Kabupaten
Arteri Sekunder
II
KECAMATAN SILANGKITANG
15.
Batas Labuhanbatu (Kp.Dalam)-Aek Goti (Silangkitang)-Salingsing
Kabupaten
Kolektor Primer
III
16.
Salingsing - Normark – Sp.Mampang
Kabupaten
Kolektor Primer
III
17.
Batas Labuhanbatu – Rintis – Ujung Padang – Ulumahuam – Salingsing Kabupaten
Kolektor Primer
III
18.
Aek Goti - Tanjung Beringin - Aek Tinga - Simandiangan -
Kabupaten
Kolektor Sekunder II
19.
Salingsing – Aek Kulim – Aek Tinga
Kabupaten
Kolektor Sekunder III
20.
Aek Tinga - Karang Sari
Kabupaten
Kolektor Sekunder III
21.
Ulu Mahuam – Paya Mambang – Sukadame –Batas Labuhanbatu –
Kabupaten
Tugu Sari – Blok Songo
Kolektor Sekunder III
22.
Rintis – Sukadame
Kolektor Sekunder III
Kabupaten
55
Universitas Sumatera Utara
KECAMATAN KOTAPINANG
23.
Padang Ri – Simatahari – Babussalam – Aek Hije – Bato Ajo
Kabupaten
Kolektor Sekunder III
24.
Sp. Jalan Propinsi – Bagun Jadi- Perk.Nagodang
Kabupaten
Kolektor Sekunder III
25.
Jl. Kalapane
Kabupaten
Kolektor Sekunder III
26.
Jl. Mesjid
Kabupaten
Kolektor Sekunder III
27.
Jl. Kampung Raja
Kabupaten
Kolektor Sekunder III
28.
Jl. Kampung Pulo
Kabupaten
Lokal Primer
III
29.
Jl. Kampung Jawa
Kabupaten
Lokal Primer
III
30.
Jl. Ahmad Yani
Kabupaten
Lokal Primer
III
31.
Jl. Istana
Kabupaten
Lokal Primer
III
32.
Jl. Hm Yamin
Kabupaten
Lokal Primer
III
33.
Jl. Lobu
Kabupaten
Lokal Primer
III
34.
Jl. Pancasila
Kabupaten
Lokal Primer
III
35.
Jl. Lobu (45)
Kabupaten
Lokal Primer
III
56
Universitas Sumatera Utara
36.
Jl. Lobu (PAM)
Kabupaten
Lokal Primer
III
37.
Jl. Bilal
Kabupaten
Lokal Primer
III
38.
Jl. Tomotua
Kabupaten
Kolektor Sekunder II
39.
Jl. Kampung Malim
Kabupaten
Lokal Primer
III
40.
Jl. Labuhan Baru (simp.SUZUKI)
Kabupaten
Lokal Primer
III
41.
Jl. Kp. Baru I
Kabupaten
Lokal Primer
III
42.
Jl. Kp. Baru II
Kabupaten
Lokal Primer
III
43.
Jl. Kp. Baru III
Kabupaten
Lokal Primer
III
44.
Jl. Perjuangan
Kabupaten
Lokal Primer
III
45.
Jl. Halim
Kabupaten
Lokal Primer
III
46.
Jl. Kp.Banjar I
Kabupaten
Lokal Primer
III
47.
Jl. Kp.Banjar II
Kabupaten
Kolektor Sekunder II
48.
Batas Labuhan Batu – Kotapinang – Batas Propinsi Riau
Nasional
Arteri Primer
I
49.
Simaninggir – Asam Jawa
Kabupaten
Arteri Primer
I
57
Universitas Sumatera Utara
50.
Blok Songo – Simaninggir
Kabupaten
Arteri Sekunder
II
51.
Sisumut – Bunut – Asam Jawa
Kabupaten
Arteri Sekunder
II
52.
Sp.Jalan negara – Tanjung Medan – Tanjung Mulia – Batang Seponggol Kabupaten
Kolektor Primer
II
53.
Tanjung Mulia – Batas Labuhanbatu
Kabupaten
Kolektor Primer
III
54.
Sp. Jalan Negara – Perlabian – Lohsari – Persiluangan
Kabupaten
Kolektor Sekunder III
55.
Sp. Tanjung Medan Pekan – Perlabian
Kabupaten
Kolektor Sekunder III
56.
Sp. Jalan Negara (Sp. Kayu Manis) – Air Merah – Tanjung Medan
Kabupaten
Lokal Primer
III
57.
Tanjung Medan – Pardomuan
Kabupaten
Lokal Primer
III
58.
Batang Saponggil – Bunut
Kabupaten
Kolektor Primer
III
Kabupaten
Kolektor Sekunder III
KECAMATAN KAMPUNG RAKYAT
KECAMATAN TORGAMBA
59.
Sp. Sungai pinang – Tasik Rejo – Batu Ajo
60.
Sp. Jalan Negara (Sp. Asam Jawa) – Sumberjo – Batang Saponggol –
Kabupaten
Teluk Panji – Sidomulyo
Kolektor Primer
II
58
Universitas Sumatera Utara
61.
Sp. Sukajadi – Sapilpil – Sp.Teluk Rampah – Bangai – Sp. Limun –
Kabupaten
Rasau – Aek Torop - Cikampak
Kolektor Sekunder II
62.
Sp. Teluk Rampah – Teluk Rampah
Kabupaten
Kolektor Sekunder II
63.
Cikampak – Bis II – Kp. Baru – Pinang Damai – Sp. Pinang Awan
Kabupaten
Kolektor Sekunder II
64.
Cikampak – Aek Torop
Kabupaten
Kolektor Sekunder III
65.
Cikampak – Jl. Asahan
Kabupaten
Kolektor Sekunder III
66.
Sp. Anggrek – Aek Raso
Kabupaten
Kolektor Sekunder III
67.
Aek Raso – Bukit Tujuh – Batas Tapsel
Kabupaten
Kolektor Primer
III
68.
Cikampak (Sp. Tugu Cikampak) – Cindur
Kabupaten
Kolektor Primer
II
69.
Cindur – Sei Meranti
Kabupaten
Kolektor Primer
III
Tabel III.14 : Nama Ruas Jalan, Status, Fungsi dan kelas jalan ( Sumber : BAPPEDA Labuhanbatu Selatan 2014 )
59
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
ANALISA DATA DAN PERHITUNGAN
IV.1
Standar pelayanan minimal (SPM) Jalan
Standar pelayanan minimal (SPM) telah ditetapkan pada peraturan PP No. 34 tahun
2006 yang menerangkan bahwa Standar pelayanan minimal (SPM) jalan, ialah: ukuran teknis
fisik jalan yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh penyelenggara jalan yang harus
dipenuhi oleh setiap jaringan jalan dan ruas-ruas jalan dalam jaringan jalan tersebut, melalui
penyediaan prasarana jalan.
Kriteria SPM Jalan meliputi Kriteria SPM untuk jaringan jalan, dan kriteria SPM
untuk ruas jalan.
1. Kriteria SPM Jaringan Jalan
a. Aksesibilitas
b. Mobilitas
c. Keselamatan
2. Kriteria SPM Ruas Jalan
a. Kecepatan
b. Kondisi jalan
Berikut ini, masing-masing kriteria akan dikaji menurut definisi, nilai dan pencapaiannya.
60
Universitas Sumatera Utara
IV.2
Kriteria Standar pelayanan minimal (SPM) Jaringan Jalan
IV.2.1
Aksesbilitas
Aksesibilitas adalah suatu ukuran kemudahan bagi pengguna jalan untuk mencapai
suatu pusat kegiatan (PK) atau simpul-simpul kegiatan di dalam wilayah yang dilayani jalan,
dievaluasi dari keterhubunganan antar PK oleh jalan dalam wilayah yang dilayani jalan dan
diperhitungkan nilainya terhadap luas wilayah yang dilayani. Dapat disimpulkan merupakan
hasil pembagian jumlah panjang jalan yang baik dibagi dengan jumlah luas wilayah tinjauan
studi. Berikut adalah hasil perhitungan aksessibilitas per kecamatan dengan menggunakan
data sekunder dari Badan Pusat Statistik Labuhanbatu selatan.
Aksessibilitas =
Dimana : Panjang jalan yang baik = penjumlahan panjang jalan baik dan sedang (Km)
Luas daerah
= luas wilayah studi (Km2)
Data luas wilayah per kecamatan didapat dari data sekunder yang berasal dari BPS
Labuhanbatu Selatan
Tabel IV.1 : Luas wilayah dan kepadatan penduduk
No. Kecamatan
1
Sungai kanan
2
Torgamba
3
Luas (Km2)
Kepadatan penduduk (jiwa/Km2)
484,35
98
1.136,40
91
Kotapinang
482,40
116
4
Silangkitang
303,70
97
5
Kampung Rakyat
709,15
75
3.116,00
95
Jumlah
Tabel IV.2 : Panjang jalan yang baik per kecamatan
61
Universitas Sumatera Utara
Panjang Jalan
No.
Kecamatan
Baik
Sedang
Rusak
Rusak Berat
Panjang Jalan
yang baik (Km)
1
Sungai Kanan
19,80 11,50
87,20
-
31,30
2
Torgamba
10,17 24,23
78,80
8,10
34,40
3
Kotapinang
16,50 4,80
8,40
-
21,30
4
Silangkitang
35,85 6,60
57,65
-
42,45
5
Kampung Rakyat
2,30
95,21
12,05
51,95
327,26 20,15
84,62
Jumlah Total
49,65
84,62 96,78
Dari data di atas dapat dihitung nilai aksessibilitas per kecamatan maupun
aksessibilitas Kabupaten Labuhanbatu selatan. Disajikan satu perhitungan di kecamatan
Sungai Kanan dan Torgamba dan hasil berikutnya disajikan dalam tabel V.3.
Hasil analisa perhitungan aksessibilitas di Kecamatan Sungai Kanan
Aksessibilitas =
= 31,30 Km
484,38 Km2
= 0,065 Km/Km2.
Tabel IV.3 : Hasil perhitungan nilai aksessibilitas per kecamatan kabupaten Labuhanbatu
Selatan
No.
Kecamatan
Persentase
Panjang Jalan
Luas Wilayah Nilai
jalan
yang yang
baik
(Km2)
Aksessibilitas
baik (%)
(Km)
1
Sungai Kanan
0,264
31,30
484,35
0,06
2
Torgamba
0,284
34,40
1.136,40
0,03
62
Universitas Sumatera Utara
3
Kotapinang
0,717
21,30
482,40
0,04
4
Silangkitang
0,424
42,45
303,70
0,14
5
Kampung Rakyat
0,326
51,95
709,15
0,07
Sumber : hasil perhitungan
63
Universitas Sumatera Utara
Gambar
IV.1
:
Peta
Jaringan
jalan
yang
menghubungkan
pusat
kegiatan
setiap
kecamatan
64
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan nilai aksessibilitas kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah total jalan baik
dibagikan dengan luas total kabupaten Labuhanbatu Selatan. Dapat dlilihat pada perhitungan,
berikut:
Hasil analisa perhitungan aksessibilitas Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Aksessibilitas =
= 181,4 Km
3.116 Km2
= 0,058 Km/Km2.
Indikator aksessibilitas untuk kinerja jaringan jalan dapat dilihat dari kepadatan
penduduk yang dikaitkan dengan nilai perhitungan aksessibilitas itu sendiri. Nilai kepadatan
penduduk di Kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah 95 penduduk/km2 ini menunjukkan nilai
kepadatan penduduk yang sangat rendah < 100 dengan nilai aksessibilitas minimum adalah
0,05 Km/Km2. Sehingga memenuhi Standar pelayanan minimal (SPM) jaringan Jalan( 0,058
> 0,05) Dapat dilihat syarat indikator aksessibilitas pada tabel V.4 berikut:
Tabel IV.4 : Nilai Minimal dari Standar Pelayanan Minimal untuk aksessibilitas
Nilai Minimal dari Standar Pelayanan Minimal.
Indeks Aksessibilitas
No.
Kepadatan Penduduk
Minimal Aksessibilitas
(Jiwa/Km2)
1
Sangat tinggi > 5000
>5
2
Tinggi > 1000
> 1,5
3
Sedang >500
> 0,5
4
Rendah > 100
> 0,15
5
Sangat rendah < 100
> 0,05
65
Universitas Sumatera Utara
Tabel IV.5 : Hasil perhitungan nilai Aksessibilitas jaringan jalan Kabupaten Labuhanbatu
Selatan.
Kabupaten
Labuhanbatu
Selatan
Kepadatan
Penduduk
(Jiwa/Km2)
Panjang
Luas
Jalan yang Daerah
Baik (Km)
(Km2)
95
181
3.116
Indeks
Aksessibilitas
(Km/Km2)
M/TM
Eksist.
Syarat.
0,0582
> 0,05
M
Sumber : hasil perhitungan
Sedangkan pencapaian indeks aksesibilitas yang dicapai oleh kabupaten Labuhanbatu
Selatan, adalah:
% pencapaian aksessibilitas = Ʃ Jalan penghubung PK yang baik
Ʃ Panjang total jalan penghubung PK
= 181 km
528,81 km
IV.2.2
x 100 % = 34,3 %
Mobilitas
Mobilitas adalah ukuran kualitas pelayanan jalan diukur oleh kemudahan per
individu masyarakat melakukan perjalanan melalui jalan untuk mencapai tujuannya .Jalan
yang digunakan oleh sejumlah orang, akan dirasakan berbeda atau berkurang kemudahannya
jika digunakan oleh jumlah orang yang lebih banyak. Ukuran mobilitas adalah panjang jalan
dibagi oleh jumlah orang yang dilayaninya.Dalam konteks jaringan jalan, mobilitas jaringan
jalan dievaluasi dari keterhubungan antar PK (Pusat Kegiatan) dalam wilayah yang dilayani
oleh jaringan jalan sesuai statusnya dan banyaknya jumlah penduduk yang harus dilayani
oleh jaringan jalan tersebut. Nilai mobilitas adalah rasio antara jumlah total panjang jalan
yang menghubungkan semua pusat kegiatan terhadap jumlah total penduduk yang ada di
dalam wilayah yang harus dilayani jaringan jalan sesuai dengan statusnya, dinyatakan dengan
satuan Km/(10 000 jiwa). Dimana dirumuskan, sebagi berikut:
Mobilitas =
10000 Jiwa
66
Universitas Sumatera Utara
Keterangan: Panjang jalan
= Jumlah total panjang jalan
Jumlah penduduk = Jumlah total penduduk di wilayah studi.
Untuk dapat menganalisa mobilitas maka dilampirkan data jumlah penduduk di
Kabupaten Labuhanbatu Selatan dalam bentuk tabel. Data ini bersumber dari data sekunder
yang didapatkan dari Badan Pusat Statistik (BPS) Labuhanbatu Selatan, sebagai berikut :
Tabel IV.6 : Jumlah Penduduk di Labuhanbatu Selatan.
Penduduk
No
.
Kecamatan
1
Sungai kanan
34.418
45.407
45.832
46.644
47.512 *48.130
2
Torgamba
76.376
99.010
99.936
101.593
103.362 *104.653
3
Kotapinang
42.898
53.954
54.458
54.254
56.102 *56.252
4
Silangkitang
23.023
28.282
28.919
28.919
29.317 *29.635
5
Kampung Rakyat
38.797
51.020
51.497
52.399
53.362 *54.052
215.512
277.673
280.642
283.809
2000
Jumlah
2010
2011
2012
2013
289.655
2014
292.772
*hasil perhitungan jumlah penduduk pada tahun 2014 didapat dari pendekatan regresi dengan
menggunakan bantuan M. Office Excel.
Dari data di atas dapat dihitung nilai mobilitas per kecamatan maupun mobilitas
Kabupaten Labuhanbatu selatan. Disajikan satu perhitungan di kecamatan Sungai Kanan
berikutnya disajikan dalam tabel V.7.
Hasil analisa perhitungan mobilitas di Kecamatan Sungai Kanan
Mobilitas =
10000 Jiwa
=
= 6,5032 Km/ 10.000 jiwa
67
Universitas Sumatera Utara
Tabel IV.7 : Hasil perhitungan nilai mobilitas per kecamatan kabupaten Labuhanbatu Selatan
No.
Kecamatan
Panjang Jalan Jumlah
yang
baik Penduduk
(Km)
(*2014)
1
Sungai Kanan
31,30
48.130
6,50
2
Torgamba
34,40
104.653
3,29
3
Kotapinang
21,30
56.252
3,79
4
Silangkitang
42,45
29.635
14,32
5
Kampung Rakyat
51,95
54.052
9,61
Nilai
Mobilitas
(Km/10.000 jiwa)
Sedangkan nilai mobilitas kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah total jalan baik
dibagikan dengan total jumlah penduduk kabupaten Labuhanbatu Selatan. Dapat dlilihat pada
perhitungan, berikut:
Hasil analisa perhitungan mobilitas di Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Mobilitas =
10000 Jiwa
=
= 6,19 Km/ 10.000 jiwa
Indikator mobilitas untuk kinerja jaringan jalan dapat dilihat dari nilai PDRB yang
dikaitkan dengan nilai perhitungan mobilitas itu sendiri. Nilai PDRB di Kabupaten
Labuhanbatu Selatan adalah Rp. 3,53 jt kapita per tahun ini menunjukkan nilai PDRB yang
sedang > Rp. 2 jt kapita per tahun dengan nilai mobilitas minimum adalah 1 Km/10.000 jiwa.
Sehingga memenuhi Standar pelayanan minimal (SPM) jaringan Jalan ( 6,19 > 1) Dapat
dilihat syarat indikator aksessibilitas dan PDRB Labuhanbatu Selatan pada tabel berikut:
68
Universitas Sumatera Utara
Tabel IV.8 : Nilai Minimal dari Standar Pelayanan Minimal untuk mobilitas
Nilai Minimal dari Standar Pelayanan Minimal.
Indeks Mobilitas (Km/10.000 jiwa)
PDRB per kapita
No.
Minimal mobilitas
(juta/Rp/kapita per tahun)
1
Sangat tinggi > 10
>5
2
Tinggi > 5
>2
3
Sedang > 2
>1
4
Rendah > 1
> 0,5
5
Sangat rendah < 1
> 0,2
Tabel IV.9 :PDRB kabupaten Labuhanbatu Selatan
PDRB (Juta Rupiah)
2008
2009
2010
2011
2012
2,5586
2,6850
2,8357
3,0095
3,2000
2013
2014
*3,3622
*3,5341
* hasil perhitungan PDRB pada tahun 2013 – 2014 didapat dari pendekatan regresi dengan
menggunakan bantuan M. Office Excel.
Tabel IV.10 : Hasil perhitungan nilai mobilitas jaringan jalan Kabupaten Labuhanbatu
Selatan.
Indeks
Panjang
Kabupaten
PDRB
Labuhanbatu
Rupiah)
(juta
Jumlah
Jalan
yang
Mobilitas
(Km/10.000 jiwa)
M/TM
penduduk
Baik (Km)
Eksist.
Syarat.
6,19
>1
Selatan
3,5341
181
292.722
M
Sumber : hasil perhitungan
69
Universitas Sumatera Utara
% Pencapaian SPM mobilitas akhir tahun 2014 :
Mobilitas 2010 =
10000 Jiwa
=
= 6,53 Km/ 10.000 jiwa
% Pencapaian SPM mobilitas akhir tahun 2014 = 6,19 /6,53 x 100% =94,5 %
IV.2.3 Keselamatan / Indeks Kecelakaan.
Keselamatan dalam konteks pelayanan adalah pengguna jalan melakukan perjalanan
melalui jalan dengan segala unsur pembentuknya, yaitu pengguna jalan, kendaraan (sarana),
dan jalan dengan kelengkapannya (bangunan pelengkap dan perlengkapanj alan), serta
lingkungan jalan. Keselamatan dalam konteks pelayanan jalan meliputi segala bentuk fisik
jalan yang berpadu memberikan pelayanan kepada pengguna jalan sehingga pengguna jalan
dapat melakukan perjalanan dengan selamat. Memperhatikan kaidah-kaidah yang digunakan
dalam proses perencanaan teknis jalan yang hasilnya didokumentasikan dalam dokumen
rencana teknis jalan, azas yang dianut adalah keselamatan, efisiensi (optimasi dari
perwujudan jalan dengan kecepatan rencana yang tinggi dengan biaya yang rendah), dan
kenyamanan. Azas keselamatan selalu diutamakan, sebagai contoh, lebar jalur lalu lintas 3,50
m ditetapkan agar kendaraan-kendaraan yang berjalan dapat beriringan dengan teratur dalam
kecepatan tertentu dengan selamat (safe), jalan yang lebih lebar (lebih mahal) cenderung
mempengaruhi ketidak keteraturan keberiringan kendaraan dalam satu jalur jalan, sementara
jalan sempit (lebih murah) cenderung menyebabkan kendaraan melambat atau keluar lajur
yang bisa membahayakan kendaraan tersebut. Keberadaan bahu sebagai fasilitas berhenti
sementara, mengamankan kendaraan yang berhenti tersebut dari kendaraan yang berjalan
dibelakangnya. Dengan demikian parameter-parameter perencanaan, azas dasarnya adalah
memberikan keselamatan bagi pengguna jalan dan ini dipakai sebagai parameter kinerja
70
Universitas Sumatera Utara
keselamatan jalan. Suatu ruas jalan akan disebut memenuhi SPM keselamatan jika jalan
tersebut dibangun sesuai dengan rencana teknisnya sehingga layak untuk dioperasikan kepada
umum.
Secara ringkas, jaringan jalan yang memenuhi SPM keselamatan adalah jaringan jalan
yang ruas-ruasnya dibangun sesuai dengan rencananya dan layak dioperasikan kepada umum
serta memiliki dokumen teknis lengkap yang menjamin kejelasan hokum bagi pengoperasian
jalan tersebut. Berikut adalah data jumlah kecelakaan yang terjadi di kabupaten Labuhanbatu
Selatan.
Tabel IV.11 : Jumlah kecelakaan dan Korban kecelakaan di Kabupaten Labuhanbatu
Selatan
Korban
Jumlah
Kecelakaan
Meninggal
Luka Berat
Luka Ringan
2008
203
144
208
221
2009
67
40
68
45
2010
130
57
94
168
2011
175
98
159
167
2012
212
77
156
303
Tahun
Dengan indikator tersedianya jaringan jalan yang dapat melayani pemakai jalan
dengan aman. Nilai indeks kecelakaan 1 dihitung dengan rumus : kecelakaan / 100000 km
kenderaan, untuk nilai indeks kecelakaan 2 dihitung dengan rumus : kecelakaan/km/tahun.
Sedangkan besaran parameter kinerja SPM untuk indeks kecelakaan, baik untuk indeks
kecelakaan 1 maupun indeks kecelakaan 2 dalam pedoman yang ada belum ditetapkan
71
Universitas Sumatera Utara
nilainya. Dari data diatas diketahui bahwa jumlah kecelakaan yang terjadi adalah 212
kecelakaan maka indeks kecelakaannya adalah
Indeks kecelakaan
= Kecelakaan
10000 km
= 212
10000 km
= 0,0021
IV.3
Kriteria Standar pelayanan minimal (SPM) Ruas Jalan.
IV.3.1 Kecepatan
Berdasarkan peraturan Menteri Perhubungan No: KM 14 TAHUN 2006 tentang
manajemen dan rekayasa lalu lintas di jalan Kecepatan adalah kemampuan untuk menempuh
jarak tertentu dalam satuan waktu, dinyatakan dalam kilometer/jam. Diambil dengan cara
menggunakan kecepaatan lalu lintas rata-rata kendaraan pertama sampai dengan sepuluh (110). Untuk perhitungan kecepatan didapat dari nilai rata – rata kecepatan survei yang dihitung
dengan menggunakan kajian MKJI (Manual Kapasitas Jalan Indonesia).
Bentuk umum perhitungan Kecepatan arus bebas mempunyai rumusan, sebgai
berikut:
V = L/TT
Dimana : V = Kecepatan ruang rata – rata kendaraan (Km/jam)
L = Panjang segmen (Km)
TT = waktu tempuh rata – rata (jam)
72
Universitas Sumatera Utara
Disajikan perhitungan pada ruas jalan Sp. Ranto Jior – Hajoran – Hutagodang di
kecamatan Sungai Kanan sebagai contoh untuk analisa kecepatan, hasil perhitungan lainnya
disajikan dalam tabel V.13.
Sedangkan tabel V.12 menunjukkan hasil perhitungan survei kecepatan dimana jarak
pengamatan diambil 100 m. Dengan menggunakan stopwatch diketahui waktu tempuh dan
didapat hasil kecepatan dalam satuan (m/s) dikonversikan menjadi satuan (km/jam).
Tabel IV.12 : Pengolahan hasil survei kecepatan pada ruas jalan Sp. Jior – Hajoran –
Hutagodang.
No Kendaraan Ke -
L (meter)
TT( detik)
V (m/s)
V (Km/jam)
1
Kend. 1
100
9
11,1
40
2
Kend. 2
100
6,8
14,7
53
3
Kend. 3
100
12,0
8,3
30
4
Kend. 4
100
6,3
15,8
57
5
Kend. 5
100
8,6
11,7
42
6
Kend. 6
100
6,2
16,1
58
7
Kend. 7
100
10,0
10
36
8
Kend. 8
100
6,7
15
54
9
Kend. 9
100
6,7
15
54
10
Kend. 10
100
10,0
10
36
Sumber : Hasil Survei Kecepatan
Hasil Analisa perhitungan kecepatan adalah Diambil dengan cara menggunakan
kecepaatan lalu lintas rata-rata kendaraan pertama sampai dengan sepuluh (1- 10).
V = (40 + 53 + 30 + 57 + 42 + 58 + 36 + 54 + 54 +36) km/jam = 46 km/ jam.
10
Kecepatan merupakan suatu syarat untuk kemantapan layanan jalan dimana nilainya
dipengaruhi oleh fungsi jalan. Dimana kecepatan minimum ditetapkan sebagai berikut:
73
Universitas Sumatera Utara
Tabel IV.13 : Tabel syarat kecepatan minimal untuk jalan berdasarkan fungsi jalan
Kemantapan layanan jalan
Nilai VCR ruas jalan maksimal 0,85 dengan syarat:
Fungsi Jalan
Kecepatan minimal
(AKL)
(Km/jam)
Jalan Arteri ( primer dan sekunder)
25
Jalan Kolektor ( primer dan sekunder)
20
Jalan Lokal ( primer dan sekunder)
20
74
Universitas Sumatera Utara
Berikut adalah hasil analisa hasil survei kecepatan dengan mengambil nilai rata – rata 10 kecepatan kendaraan yang diamati
Tabel IV.14 Hasil perhitungan kecepatan rata – rata dari 10 kendaraan yang diamati setiap ruas jalan.
Kecepatan Kendaraan (Km/jam)
No.
Nama Jalan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
KECEPATAN
RATA – RATA
KECAMATAN SUNGAI KANAN
1
Sp. Ranto Jior – Hajoran –Hutagodang
40
53
30
57
42
58
36
54
54
36
46
2
Sampean – Marsonja –Bargot Topong - Patihe Julu 50
Sp.Maropat – Hasahatan -Batas paluta
30
60
40
30
60
70
50
40
50
48
3
Ranto Jior - Sigadung Laut - Ujung Gading
56
64
55
45
76
64
60
54
76
50
60
4
Ujung Gading – Singkam -Tapian Nadenggan
41
59
45
35
52
38
43
57
50
50
47
5
Ujung Gading - Tapian Nadenggan - Batang Gogar
45
45
52
58
37
43
53
57
64
46
50
6
Tapian Nadenggan -Sp.Pintu Padang
54
46
43
47
54
36
34
53
57
40
46,4
7
Hutagodang - Sp.Pintu Padang - Aek Korsik - Parimburan43
Sampean
47
53
37
37
33
41
69
57
43
46
8
Marsonja – Sibadar - Binaga Tualang - Padang Ri –
Rondaman - Sinjoman Aek Gambir - Mandala-Sihalombuk - 45
Batas Paluta
45
52
58
37
43
53
57
64
46
50
9
Aek Korsik - Batu Porkas-Batas Paluta
47
53
37
37
33
41
69
57
43
46
43
75
Universitas Sumatera Utara
10
Parimburan – Sipilpil
54
46
43
47
54
36
34
53
57
40
46,4
11
Hutagodang - Tanjung Marulak - Batas Labuhan Batu
56
64
55
45
76
64
60
54
76
50
60
12
Aek Tobang –Banyumas -Tanjung Beringin
41
59
45
35
52
38
43
57
50
50
47
13
Tandikat - Pasir Putih-Bintais
45
45
52
58
37
43
53
57
64
46
50
14
Sp.Tiga Kotapinang-Batas Paluta
54
46
43
47
54
36
34
53
57
40
46,4
15
Batas Labuhanbatu (Kp.Dalam)-Aek Goti (Silangkitang)41
Salingsing
59
45
35
52
38
43
57
50
50
47
16
Salingsing - Normark – Sp.Mampang
45
45
52
58
37
43
53
57
64
46
50
17
Batas Labuhanbatu – Rintis – Ujung Padang – Ulumahuam –
54
Salingsing
46
43
47
54
36
34
53
57
40
46,4
18
Aek Goti - Tanjung Beringin - Aek Tinga - Simandiangan -
43
47
53
37
37
33
41
69
57
43
46
19
Salingsing – Aek Kulim – Aek Tinga
45
45
52
58
37
43
53
57
64
46
50
20
Aek Tinga - Karang Sari
43
47
53
37
37
33
41
69
57
43
46
21
Ulu Mahuam – Paya Mambang – Sukadame –Batas
54
Labuhanbatu – Tugu Sari – Blok Songo
46
43
47
54
36
34
53
57
40
46,4
22
Rintis – Sukadame
64
55
45
76
64
60
54
76
50
60
KECAMATAN SILANGKITANG
56
KECAMATAN KOTAPINANG
76
Universitas Sumatera Utara
23
Padang Ri – Simatahari – Babussalam – Aek Hije – Bato Ajo
41
59
45
35
52
38
43
57
50
50
47
24
Sp. Jalan Propinsi – Bagun Jadi- Perk.Nagodang
45
45
52
58
37
43
53
57
64
46
50
25
Jl. Kalapane
54
46
43
47
54
36
34
53
57
40
46,4
26
Jl. Mesjid
43
47
53
37
37
33
41
69
57
43
46
27
Jl. Kampung Raja
45
45
52
58
37
43
53
57
64
46
50
28
Jl. Kampung Pulo
43
47
53
37
37
33
41
69
57
43
46
29
Jl. Kampung Jawa
54
46
43
47
54
36
34
53
57
40
46,4
30
Jl. Ahmad Yani
56
64
55
45
76
64
60
54
76
50
60
31
Jl. Istana
40
53
30
57
42
58
36
54
54
36
46
32
Jl. Hm Yamin
50
30
60
40
30
60
70
50
40
50
48
33
Jl. Lobu
56
64
55
45
76
64
60
54
76
50
60
34
Jl. Pancasila
41
59
45
35
52
38
43
57
50
50
47
35
Jl. Lobu (45)
45
45
52
58
37
43
53
57
64
46
50
36
Jl. Lobu (PAM)
54
46
43
47
54
36
34
53
57
40
46,4
77
Universitas Sumatera Utara
37
Jl. Bilal
43
47
53
37
37
33
41
69
57
43
46
38
Jl. Tomotua
45
45
52
58
37
43
53
57
64
46
50
39
Jl. Kampung Malim
43
47
53
37
37
33
41
69
57
43
46
40
Jl. Labuhan Baru (simp.SUZUKI)
54
46
43
47
54
36
34
53
57
40
46,4
41
Jl. Kp. Baru I
20
30
10
10
20
30
30
20
20
20
21
42
Jl. Kp. Baru II
40
20
30
40
20
10
30
40
20
30
28
43
Jl. Kp. Baru III
30
40
40
40
50
10
60
40
30
40
38
44
Jl. Perjuangan
40
40
30
30
40
20
20
20
30
40
31
45
Jl. Halim
40
40
40
30
20
20
20
40
20
20
29
46
Jl. Kp.Banjar I
30
30
20
30
40
30
30
20
20
20
27
47
Jl. Kp.Banjar II
40
40
40
30
20
20
20
20
30
30
29
48
Batas Labuhan Batu – Kotapinang – Batas Propinsi Riau
40
80
60
70
80
100
80
60
60
70
70
49
Simaninggir – Asam Jawa
60
60
70
70
80
80
60
60
70
60
67
50
Blok Songo – Simaninggir
60
70
70
80
80
80
60
70
70
70
71
51
Sisumut – Bunut – Asam Jawa
60
60
70
80
80
90
90
80
70
70
75
KECAMATAN KAMPUNG RAKYAT
52
Sp.Jalan negara – Tanjung Medan – Tanjung Mulia
60
60
60
70
60
60
70
70
80
50
64
53
Tanjung Mulia – Batas Labuhanbatu
50
40
40
20
30
30
40
30
30
30
34
78
Universitas Sumatera Utara
54
Sp. Jalan Negara – Perlabian – Lohsari – Persiluangan
50
50
40
40
40
40
50
30
30
30
40
55
Sp. Tanjung Medan Pekan – Perlabian
30
30
40
30
30
40
40
30
30
30
33
56
Sp. Jalan Negara (Sp. Kayu Manis) – Air Merah – Tanjung
60
Medan
60
60
70
70
70
60
60
60
60
63
57
Tanjung Medan – Pardomuan
40
40
50
50
50
60
60
50
50
60
51
58
Batang Saponggil – Bunut
40
30
30
30
30
40
60
60
60
60
44
KECAMATAN TORGAMBA
59
Sp. Sungai pinang – Tasik Rejo – Batu Ajo
22
30
27
30
30
30
25
28
46
43
31,1
60
Sp. Jalan Negara (Sp. Asam Jawa) – Sumberjo – Batang
26
Saponggol – Teluk Panji – Sidomulyo
30
30
30
30
24
27
25
28
27
27,7
61
Sp. Sukajadi – Sapilpil – Sp.Teluk Rampah – Bangai – Sp.
30
Limun – Rasau – Aek Torop - Cikampak
37
30
28
27
40
43
37
38
38
34,8
62
Sp. Teluk Rampah – Teluk Rampah
60
60
30
40
40
60
50
50
50
50
49
63
Cikampak – Bis II – Kp. Baru – Pinang Damai – Sp. Pinang
22
Awan
30
27
30
30
30
25
28
46
43
31,1
64
Cikampak – Aek Torop
26
30
30
30
30
24
27
25
28
27
27,7
65
Cikampak – Jl. Asahan
30
37
30
28
27
40
43
37
38
38
34,8
66
Sp. Anggrek – Aek Raso
32
28
26
26
32
27
28
26
27
29
28,1
67
Aek Raso – Bukit Tujuh – Batas Tapsel
34
27
23
24
23
28
29
32
31
34
28,5
79
Universitas Sumatera Utara
68.
Cikampak (Sp. Tugu Cikampak) – Cindur
31
31
27
25
26
29
32
27
24
26
27,8
69.
Cindur – Sei Meranti
31
31
27
25
26
29
32
27
24
26
27,8
80
Universitas Sumatera Utara
Dari data di atas dapat dilihat bahwa nilai kecepatan rata – rata melebihi syarat dari
standar pelayanan minimal (SPM) ruas jalan kriteria kecepatan yang terdapat pada tabel V.11
(kecepatan rata – rata > 25 km/jam). Namun nilai kecepatan rata – rata terendah terdapat di
kecamatan Torgamba dimana kondisi jalannya masih banyak jalan dengan permukaan lapisan
tanah. Sedangkan kecepatan rata – rata tertinggi terdapat pada kecamatan Kotapinang dimana
Kotapinang merupakan ibukota yang jalannya telah banyak terbuat dari lapisan permukaan
hotmix/ aspal. Sehingga standar pelayanan minimal jalan (SPM) ruas jalan telah memenuhi
syarat minimal.
IV.3.2 Kondisi Jalan
Kondisi jalan pada standar pelayanan minimal (SPM) jalan dipengaruhi oleh lebar
jalan dan IRI jalan. Untuk mendapatkan lebar jalan maka dilakukan survei geometrik jalan
pada ruas jalan yang diamati, mencakup : lebar jalan, lebar bahu, panjang jalan, dan lain –
lain dan untuk mendapatkan volume lalu lintas dilakukan survei lalu lintas. Sedangkan untuk
mendapatkan nilai IRI / kerataan jalan dapat dilaksanakan dengan beberapa metode,
mencakup : Metode perhitungan IRI dengan alat NAASRA, Romdas dan Rougmeter dan
metode perhitungan iri dengan visual yaitu hasil pengamatan langsung dilapangan dengan
mengacuh kepada nilai RCI (Permen PU no 01/PRT/M/2014). Berdasarkan tingkat IRI jalan,
kondisi jalan terbagi menjadi :
Untuk jalan aspal (paved) : baik (IRI < 4); sedang (IRI > 4 s.d IRI ≤ 8); Rusak ringan
( IRI > 8 s.d IRI ≤ 12) dan rusak berat (IRI ≥ 12)
Untuk jalan perk. Makadam : baik (IRI < 4); sedang (IRI > 4 s.d IRI ≤ 8); Rusak
ringan ( IRI > 8 s.d IRI ≤ 12) dan rusak berat (IRI ≥ 12)
81
Universitas Sumatera Utara
Untuk jalan tanah / kerikil (unpaved) : baik (IRI ≤ 10); sedang (IRI > 10 s.d IRI ≤
12); Rusak ringan ( IRI > 12 s.d IRI ≤ 16) dan rusak berat (IRI ≥ 16)
Pada penelitian ini wilayah studi dipersempit karena alasan keterbatasan waktu dan biaya.
Sehingga pengamatan hanya dilakukan di wilayah kecamatan Torgamba dan Kampung
Rakyat. Alasan pemilihan kecamatan ini adalah karena persentase jalan yang baik sangatlah
kecil sedangkan daerah ini memiliki penghasilan pertanian yang cukup baik, terutama tandan
sawit dan CPO. Berikut ini akan dikaji nilai kondisi jalan dengan melampirkan hasil survei
geometrik, hasil survei volume dan hasil survei IRI dengan metode visual dilakukan mulai
tanggal 18 maret 2015 s.d 24 maret 2015. Tabel berikut akan menyajikan hasil survei
geometrik setiap ruas jalan di kecamatan Kampung Rakyat dan Kecamatan Torgamba.
Tabel IV. 15 Survei Geometrik
Perkerasan
No
Nama Jalan
Panjang
Bahu Jalan
Lebar
Ki
Ka
Terbuat
m
m
Dari
Jenis
Km
m
KECAMATAN KAMPUNG RAKYAT
1
Sp.Jalan negara – Tanjung Medan –
Tanjung Mulia – Batang Seponggol
78 km
5
hotmix
1
1
Tanah
2
Tanjung Mulia – Batas Labuhanbatu
25 km
8
tanah
1
1
Tanah
3
Sp. Jalan Negara – Perlabian – Lohsari –
Persiluangan
27 km
8
tanah
1
1
Tanah
4
Sp. Tanjung Medan Pekan – Perlabian
18 km
8
lapen
1
1