Dampak Pemekaran Kabupaten Labuhanbatu Selatan Terhadap Sosial, Ekonomi dan Infrastruktur di Kabupaten Labuhanbatu Selatan Chapter III V

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Ruang Lingkup Penelitian
Untuk mendukung keberhasilan penelitian ini, maka objek penelitian adalah
Labuhanbatu sebelum pemekaran dan Labuhanbatu Selatan. Labuhanbatu
sebelum pemekaran terdiri dari 22 kecamatan yaitu; Bilah Barat, Bilah Hilir,
Bilah Hulu, Padai Hilir, Padai Hulu, Pada Tengah, Pangkatan, Rantau Selatan,
Rantau Utara, Aek Kuo, Aek Natas, Kualu Hilir, Kualu Hulu, Kualu leidong,
Kualah Selatan, Marbau, Kampung Rakyat, Kota Pinang, Silangkitang, Sungai
Kanan, Torgamba. Dari seluruh kecamatan ini, maka bagian dari kabupaten
Labuhanbatu Selatan terdiri dari 5 kecamatan yaitu: Kampung Rakyat, Kota
Pinang, Silangkitang, Sungai Kanan, Torgamba. Penelitian dilakukan dengan
menggunakan data time series dari tahun 2003-2014.
3.2. Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder
adalah jenis data yang diperoleh dan digali melalui hasil pengolahan pihak kedua
dari hasil penelitian lapangannya data yang dikumpulkan dalam bentuk
kuantitatif. Berikut sumber data yang diperoleh dari :



Sumatera Utara dalam angka tahun 2003-2015.



Badan Pusat Statistik Sumatera Utara tahun 2003-2015



Labuhanbatu Selatan dalam angka tahun 2003-2015



Labuhanbatu dalam angka tahun 2003-2015



Data PDRB Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan

42


Universitas Sumatera Utara

3.3.

Definisi dan pembagian aspek-aspek penelitian

3.3.1.

Sosial
Aspek sosial merupakan salah satu aspek yang berguna dalam

perekonomian daerah. Turunan aspek sosial memberikan kontribusi yang besar
dalam pertumbuhan industri di daerah tersebut. Adapun variabel yang dipilih
dalam aspek sosial adalah tenaga kerja, banyak sekolah, dan jumlah pusat
kesehatan.
3.3.1.1. Tenaga kerja
Tenaga kerja adalah syarat efektif dalam alokasi sumber daya manusia
pada proses produksi atau bisa juga tenaga kerja merupakan orang-orang yang
mengerjakan atau orang-orang yang mengoperasikan berjalannya suatu industri
disuatu wilayah. Dalam penelitian ini adalah tenaga kerja yang tergabung dalam

indutri besar dan sedang di Labuhanbatu Selatan sebelum pemekaran dan setelah
pemekaran.
3.3.1.2. Banyak sekolah
Dalam hal ini yang dimaksud oleh peneleti adalah jumlah sekolah dari
swasta dan negeri. Karena program Indonesia wajib 12 tahun, maka untuk
mendapatkan datanya, peneliti merangkum data dalam tiga tingkatan yaitu mulai
dari SD,SMP dan SMA/SMK yang ada di kabupaten Labuhanbatu Selatan.
3.3.1.3. Jumlah pusat kesehatan
Jumlah pusat kesehatan, yang temrasuk di dalamnya adalah banyaknya
pusksmas, BPU, pos kesdes, dan posyandu di Kabupaten Labuhanbatu Selatan
sebelum dan setelah pemekaran dengan time series 2003-2014.

43

Universitas Sumatera Utara

3.3.2.

Ekonomi
Ekonomi merupakan salah satu aspek perkembangan sebuah wilayah.


Merupakan kemampuan ekonomi yang dimiliki daerah yang mungkin atau layak
dikembangkan sehingga akan terus berkembang menjadi sumber penghidupan
rakyat setempat bahkan dapat menolong perekonomian daerah secara keseluruhan
untuk berkembang dengan sendirinya dan berkesinambungan (Soeparmoko, 2002
dalam Nudiatulhuda Mangun:2007).
3.3.2.1. PDRB
Aspek ekonomi khususnya PDRB merupakan salah satu indikator
pembangunan suatu wilayah. Maka, dari sekian banyaknya turunan dari aspek
ekonomi tersebut. Indikator PDRB yang digunakan adalah PDRB perkapita yang
menunjukkan menunjukkan tingkat kesejahteraan pada daerah kabupaten
Labuhanbatu Selatan.

WELFIi,t =

Keterangan:
Y : PDRB per kapita Labuhanbatu (2003-2008) dan Labuhanbatu Selatan
(2009-2014)
f


: Jumlah penduduk labuhanbatu (2003-2009) dan Labuhanbatu Selatan
(2009-2014)

3.3.2.2. Jumlah Industri besar dan sedang
Perusahaan atau usaha industri adalah suatu unit (kesatuan) usaha yang
melakukan kegiatan ekonomi, bertujuan menghasilkan barang atau jasa, terletak

44

Universitas Sumatera Utara

pada suatu bangunan atau lokasi tertentu, dan mempunyai catatan administrasi
tersendiri mengenai produksi dan struktur biaya serta ada seorang atau lebih yang
bertanggung jawab atas usaha tersebut (BPS Sumatera Utara, 2016).
Perkembangan jumlah industri besar dan sedang yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah melihat pertumbuhan, pemusatan industri besar dan sedang
di daerah kabupaten Labuhanbatu Selatan dari time series sebelum dan setelah
pemekaran dari tahun 2003-2014.
3.3.3.


Infrastruktur
Sirojuzilam (2015:88) publik menyediakan dan menyajikan barang-

barang tercakup dalam konsep infrastruktur yang berkenaan dengan pembangunan
kota. Infrastruktur daerah menjadi pendorong ke dalam suatu aktivitas konsumsi
dan produksi yang lebih luas.
3.3.3.1. Panjang jalan
Panjang jalan merupakan aspek yang dilihat oleh para pengusaha
menetukan apakah layak atau tidak didirikan sebuah indutri disuatu wilayah.
Dalam penelitian ini data yang dimaksud adalah data panjang jalan berdasarkan
kondisi sebelum dan setelah pemekaran di kabupaten Labuhanbatu Selatan.
3.3.3.2. Daya terpasang listrik
Daya terpasang listrik yang dimaksud oleh peneliti adalah perkembangan
day aterpasang pembangkit tenaga listrik PLN menurut pembangkitnya yang
digunakan oleh masyarakat di kabupaten Labuhanbatu Selatan baik sebelum
pemekaran maupun setelah pemekaran.

45

Universitas Sumatera Utara


3.4.

Metode Analisis
Analisis data berarti kategorisasi, penataan, manipulasi, dan peringkasan

data untuk memperoleh jawab bagi pertanyaan penelitian (Kelinger 1986:217-218
dalam Marzuki 2005:89). Adapun variabel penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
DAMPAK
PEMEKARAN
SEBELUM PEMEKARAN (2003-2008) SETELAH PEMEKARAN (2009-2014)

EKONOMI

 PDRB
 Pertumbuhan
industri besar dan
sedang


SOSIAL

INFRASTRUKTUR

 Tenaga kerja
 Banyaknya sekolah
 Jumlah pusat
kesehatan

ANALISIS
DESKRIPTIF

 Panjang jalan
 Daya terpasang
listrik

Uji beda T-Test

Gambar 3.1
Kerangka Konseptual dengan alat analisis


46

Universitas Sumatera Utara

3.4.1.

Analisis Deskriptif
Deskriptif adalah metode statiska yang digunakan untuk menggambarkan

atau mendeskripsikan data yang telah dikumpulakan menjadi sebuah informasi.
Data deskriptif tersebut yang termasuk dalam penelitian ini adalah data kuantitatif
artinya data-data yang dikumpulkan berdasarkan angka-angka. Untuk data
deskriptif ini

adapun data-data yang saling berkesinambungan dengan uji

komperatif untuk metode analisa adalah mean dan standar deviasi.
3.4.1.1. Mean
Mean adalah rasio antara jumlah data yang telah dikumpulkan dengan

banyak data yang telah dikumpulkan. Pengertian ini searah dengan pengetian
yang dikemukan oleh Hartono (2004:34) mean adalah jumlah keseluruhan angka
dibagi dengan banyaknya angka. Rumus mencari mean:
M( Sos,Ek,Inf) =
Keterangan:
M

: Rata-rata sebelum dan setelah pemekaran pada aspek sosial, ekonomi
dan infrastruktur di Labuhanbatu dan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
time series 2003-2014.

Sos

: Merupakan aspek sosial sebelum dan setelah pemekaran dimana
penelitian ini yang terdiri dari dari tenaga kerja, banyak sekolah dan
banyak pusat kesehatan time series 2003-2014.

Ek

: Merupakan aspek ekonomi sebelum dan setelah pemekaran yang

terdiri dari PDRB perkapita berdasarkan harga berlaku, jumlah

47

Universitas Sumatera Utara

industri besar dan sedang di kabupaten Labuhanbatu dan Labuhanbatu
Selatan time series 2003-2014.
Inf

: Merupakan Infrastruktur (panjang jalan, dan daya terpasang) sebelum
dan setelah pemekaran time series 2003-2014.

N

: Banyaknya pertumbuhan dibidang sosial, ekonomi dan infrastruktur
di kabupaten Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan sebelum dan
setelah pemekaran time series 2003-2014.

Hipotesis:
Ha >H0 : Jumlah rata rata-rata dari aspek sosial (tenaga kerja , banyaknya
sekolah, jumlah pusat kesehatan), ekonomi (PDRB, jumlah industri
besar dan sedang), infrastruktur

(panjang jalan, daya terpasang

listrik) setelah pemekaran lebih tinggi daripada sebelum pemekaran
di Labuhanbatu Selatan dengan time series 2003-2014.
Ha< H0 : Jumlah rata rata-rata dari aspek sosial (tenaga kerja , banyaknya
sekolah, jumlah pusat kesehatan), ekonomi (PDRB, jumlah industri
besar dan sedang), infrastruktur

(panjang jalan, daya terpasang

listrik) setelah pemekaran lebih rendah daripada sebelum pemekaran
di Labuhanbatu Selatan dengan time series 2003-2014
Ha= H0 : Jumlah rata rata-rata dari aspek sosial (tenaga kerja , banyaknya
sekolah, jumlah pusat kesehatan), ekonomi (PDRB, jumlah industri
besar dan sedang), infrastruktur

(panjang jalan, daya terpasang

listrik) setelah sama dengan sebelum pemekaran di Labuhanbatu
Selatan dengan time series 2003-2014.
48

Universitas Sumatera Utara

3.4.2. Analisis Komparatif ( Uji beda T-test)
Komparasi

berasal

dari

kata

comparison yang mempunyai

arti

perbandingan atau pembandingan. Teknik analisis komparasi yaitu salah satu
teknik analisis kuantitatif yang digunakan untuk menguji hipotesis mengenai ada
atau tidaknya perbedaan antar variabel atau sampel yang diteliti. Jika ada
perbedaan, apakah perbedaan itu signifikan ataukah perbedaan itu hanya
kebetulan saja.
Dari

kerangka konseptual diatas, maka untuk mencari apakah ada

perbedaan sebelum dan setetelah pemekaran di labuhanbatu Selatan secara
signifikan atau tidak. Maka dalam penelitian ini uji T sebagai perbandingan.
Uji-T atau t-test adalah salah satu test statistik yang dipergunakan untuk
menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nol/nihil (Ho) yang menyatakan
bahwa di antara dua buah mean sampel yang ada memiliki perbedaan secara
signifikan.
Pada analisis t- test berkorelasi dengan metode analisis deskriptif. Karena
pada penelitian ini difokuskan 2 hal penting yang berasal dari deskriptif yaitu
mean dan standar deviasi yang digunakan untuk mencari nilai “t” pada analisis
komparatif. Setelah memperoleh nilai “t” dari hasil perhitungan maka t tabel
digunakan sebagai dasar dari pengambilan keputusan apakah ada perbedaan setiap
variabel yaitu PDRB per kapita, tenaga kerja dan panjang jalan sebelum dan
setelah pemekaran secara signifikan di kabupaten Labuhanbatu Selatan dari time
series 2001-2014.

49

Universitas Sumatera Utara

Marzuki (2005:99) Perhitungan komparatif dari penelitian ini diolah
dengan rumus berikut:

t=


Hipotesis:
t hitung < t tabel

: Ha diterima, artinya ada perbedaan secara signifikan
dari aspek

sosial (tenaga kerja ,banyaknya sekolah,

jumlah pusat kesehatan), ekonomi

(PDRB, jumlah

industri besar dan sedang), infrastruktur (panjang jalan,
daya terpasang listrik) setelah pemekaran di kabupaten
Labuhanbatu Selatan (2009-2014) dengan sebelum
pemekaran di Labuhanbatu (2003-2009).
t hitung > t tabel

: H0 diterima, artinya tidak ada perbedaan secara
signifikan dari aspek sosial (tenaga kerja , banyaknya
sekolah, jumlah pusat kesehatan), ekonomi (PDRB,
jumlah industri besar dan sedang), infrastruktur
(panjang

jalan,

daya

terpasang

listrik)

setelah

pemekaran di kabupaten Labuhanbatu Selatan (20092014)

dengan sebelum pemekaran di Labuhanbatu

(2003-2008).

50

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.

Gambaran Umum Objek Penelitian
Kabupaten Labuhanbatu Selatan merupakan kabupaten yang dimekarkan

pada tahun 2008 dari Labuhanbatu . Labuhanbatu memiliki merupakan kabupaten
yang diapit oleh 4 kabupaten dan 1 provinsi . Berikut tabel batas wilayah
kabupaten Labuhanbatu:
Tabel 4.1
Batas wilayah kabupaten Labuhanbatu
Bagian
Wilayah

Perbatasan

Utara
Kabupaten Labuhanbatu Utara dan Selat Malaka
Selatan
Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Barat
Kabupaten Padang Lawas Utara
Timur
Provinsi Riau
Sumber: Labuhanbatu dalam angka 2016
Kabupaten Labuhanbatu memiliki 9 kecamatan, diantaranya: Bilah Barat,
Bilah hilir, Bilah hulu, Panai hilir, Panai hulu, Panai Tengah, Pangkatan, Rantau
Selatan, dan Rantau Utara. Kabupaten ini terletak pada koordinat 10 260-20 110
LU dan 910 010-950 530 BT. Untuk luas kabupaten 2.562,01 km2 dengan jumlah
penduduk pada tahun 2008 adalah 857.692 jiwa.
Kabupaten Labuhanbatu Selatan memiliki 5 kecamatan. Adapun kelima
kecamatan tersebut adalah Sungai kanan, Torgamba, Kotapinang, Silangkitang,
Kampung rakyat. Secara geografis kabupaten Labuhanbatu Selatan berda pada
1026’00’’ - 2015’55’’LU dan 99040’00’’ – 1000 26’00’’ BT. Kabupaten Labuhanbatu

51

Universitas Sumatera Utara

Selatan menempati wilayah seluas 3116,00 km2. Adapun batas wilayah kabupaten
Labuhanbatu Selatan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2
Batas wilayah kabupaten Labuhanbatu Selatan
Bagian
Wilayah

Perbatasan

Utara
Kabupaten Labuhanbatu
Selatan
Kabupaten Padang Lawas
Barat
Kabupaten Padang Lawas Utara
Timur
Provinsi Riau
Sumber: Labuhanbatu Selatan dalam angka 2016
Jumlah penduduk kabupaten Labuhanbatu Selatan pada tahun 2015 adalah
313.884 jiwa dengan kepadatan penduduk 100 jiwa per km.
4.2.

Analisis Deskriptif

4.2.1.

Aspek Sosial

4.2.1.1. Tenaga Kerja
Tabel 4.3
Presentase jumlah tenaga kerja di kabupaten Labuhanbatu 2002-2008 dan
Labuhanbatu Selatan 2009-2014
Tahun

Labuhanbatu (%)

Tahun

Labuhanbatu Selatan (%)

2003
2004
2005
2006
2007
2008

18.11
18.09
17.32
15.37
15.56
15.55

2009
2010
2011
2012
2013
2014

14.69
16.32
18.19
14.85
17.96
17.99

Jumlah
100
Jumlah
100
Sumber: Labuhanbatu dalam angka 2003-2008 dan Labuhanbatu Selatan dalam
angka 2009-2015 (data diolah).

52

Universitas Sumatera Utara

Dari tabel di atas di atas terlihat perbedaan sebelum dan setelah
pemekaran antara Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan. Terlihat persentase
jumlah tenaga kerja sebelum pemekaran di kabupaten Labuhanbatu tahun 2003
memiliki jumlah tenaga kerja yang tergabung dalam industri besar dan kecil
sebanyak 18,11%, tahun 2004 mengalami penurunan kembali menjadi 18,09%.
Tahun 2005 turun menjadi 17,32%. Berbeda hal pada tahun 2006-2008 berada
pada kisaran 15.37%, selanjutnya mengalami kenaikan menjadi 15,56%.
Kemudian pada akhir 2008 turun kembali menjadi 15,55%.
Pada tahun 2009 setelah pemekaran dengan kabupaten Labuhanbatu
Selatan mengalami kenaikan secara signifikan. Pada awal tahun 2009 jumlah
tenaga kerja yang tergabung dalam industri besar dan sedang adalah 14,69%, naik
kembali pada tahun 2010 menjadi 16,32%. Tahun 2011 naik kembali menajdi
18,19 %. Berbeda hal pada tahun 2012 mengalami penurunan menjadi 14,85%
namun pada tahun 2013 dan 2014 berada pada posisi 17,96% dan naik terus
menjadi 17,99%.
Kenaikan dan penurunan ini pada sebelum pemekaran diakibatkan
karena bertambah atau berkurangnya jumlah industri besar dan sedang. Tentu
sebelum pemekaran Labuhanbatu Selatan masih tergabung pada Labuhanbatu
Induk. Tetapi setelah pemekaran tentu membentuk daerah baru. Sehingga secara
otomatis jumlah industri di Labuhanbatu menurun dan memberikan penambahan
pada Labuhanbatu Selatan setelah pemekaran. Berikut grafik perubahan jumlah
industri besar dan sedang dari tahun 2002-2014:

53

Universitas Sumatera Utara

Perbandingan banyaknya industri besar dan sedang
sebelum pemekaran di Labuhanbatu 2003-2014 dan setelah
pemekaran di Labuhanbatu Selatan 2009-2014
Labuhanbatu

Labuhanbatu Selatan
46

053

049

051

056

058

058

047

22

22

23

23

20

19

19

19

17
20

25

2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Sumber: Labuhanbatu dalam angka 2003-2008 dan Labuhanbatu Selatan dalam
angka 2009-2014 (data diolah)
Gambar 4.1
Perbandingan banyaknya industri besar dan sedang sebelum pemekaran di
Labuhanbatu 2002-2008 dan setelah pemekaran di Labuhanbatu Selatan
2009-2014
Dari grafik di atas terlihat bahwa jumlah industri besar dan kecil adalah
salah satu penyebab terjadinya penurunan di kabupaten Labuhanbatu dan
penambahan jumlah tenaga kerja di Labuhanbatu Selatan dari tahun 2003-2014.
Terlihat 2002 jumlah industri sebanyak 53 industri, namun pada tahun 2003
mengalami penurunan menjadi 49 industri. Begitu pula dari tahun 2004-2008
mengalami fluktuasi setiap tahun. Tahun 2004 jumlah industri sebanyak 51
industri, tahun 2005 adalah 47 industri, tahun 2006 adalah 56 industri kemudian
tahun 2007-2008 jumlah industri stabil pada angka 58 industri. Hal inilah yang
menyebabkan terjadinya penurunan jumlah tenaga kerja di Labuhanbatu.
Sedangkan pada saat setelah pemekaran 2009-2014 tentu memberikan sumbangan
jumlah industri pada daerah setelah pemekaran. Seperti yang terlihat pada
gambar 4.3, setelah pemekaran jika dibandingkan dengan Labuhanbatu tahun

54

Universitas Sumatera Utara

2009-2014. Labuhanbatu Selatan masih pada posisi teratas, tahun 2009
Labuhanbatu Selatan unggul 2 industri, tahun 2010 naik kembali unggul menjadi
3 industri. Sedangkan tahun 2011 dan 2012 mengalami penambahan industri
sehingga masing-masing unggul 4 industri. Berbeda hal tahun 2013 Labuhanbatu
unggul menjadi 3 industri. Dan tahun 2014, Labuhanbatu jauh tertinggal.
Sehingga memberikan sumbangan industri besar dan sedang lebih banyak pada
kabupaten Labuhanbatu Selatan, sehingga unggul sebanyak 21 industri. Hingga
tahun 2010-2013 yang dirilis dalam Labuhanbatu Selatan dalam angka bahwa
adapun dua jenis industri urutan tertinggi yaitu tahun 2010 adalah makanan dan
minuman dengan jumlah industri yaitu 124 industri dengan jumlah tenaga kerja
yang diserap sebanyak 152 orang. Jenis industri selanjutnya adalah kayu, barang
dari kayu dan barang-barang anyaman dengan jumlah industri

sebanyak 25

dengan tenaga kerja sebanyak 66 orang. Pada tahun 2011 urutan jenis industri
paling berkembang adalah alat angkutan, selain kendaraan bermotor roda empat
atau lebih sebanyak 157 industri dengan tenaga kerja yang berhasil diserap adalah
314 orang, jenis industri makanan dan minuman sebanyak 62 industri dengan
jumlah tenaga kerja sebanyak 66 orang.

Tahun 2013 jenis industri yang

berkembang adalah makanan dan minuman dengan jumlah industri sebanyak 76
industri dan tenaga kerja sebanyak 203 orang.

55

Universitas Sumatera Utara

4.2.1.2. Banyak Sekolah
Tabel 4.4
Presentase jumlah sekolah Negeri dan Swasta tingkat SD, SMP dan SMA
sederajat di Labuhanbatu 2003-2008 dan Labuhanbatu Selatan 2009-2014
Tahun

Labuhanbatu (%)

Tahun

Labuhanbatu Selatan (%)

2003
2004
2005
2006
2007
2008

17.71
18.73
18.31
18.35
18.71
8.20

2009
2010
2011
2012
2014

17.84
19.37
19.85
21.39
21.55

Jumlah
100
Jumlah
100
Sumber: Labuhanbatu dalam angka 2003-2008 dan Labuhanbatu Selatan dalam
angka 2009-2015, (data diolah).
Dari tabel di atas, terlihat presentase jumlah sekolah SD-SMA Negeri
dan Swasta sebelum pemekaran tahun 2003-2008 dan setelah pemekaran tahun
2009-2012 dan 2014. Dari tabel di atas presentase jumlah sekolah sebelum
pemekaran lebih rendah dibandingkan dengan setelah pemekaran. Dimana
sebelum pemekaran presentase jumlah sekolah tahun 2003 sebanyak 17.71%,
sedangkan tahun 2004 naik menjadi 18,73%,. Tahun 2005-2007 berada pada
kisaran 18,31%, naik lagi 18,35% dan penghujung tahun 2007 naik menjadi
18,71% namun pada tahun 2008 mengalami penurunan yang sangat drastis
menjadi 8,20%. Berbeda hal dengan setelah pemekaran. Dimana presentase
jumlah sekolah mengalami kenaikan setiap tahunnya. Tahun 2009 sebagai awal
tahun tercatat jumlah presentase sekolah sebanyak 17,84%, tahun 2010 naik
menjadi 19,37% dan tahun 2011 juga mengalami perubahan menjadi 19,85%.
Kemudian tahun 2012 dan tahun 2014 juga mengalami kenaikan secara

56

Universitas Sumatera Utara

signifikan. Sehingga masing-masing presentase setiap tahun yaitu 21,39% dan
21.55%.
Penurunan dan kenaikan ini disebabkan karena terjadinya pemekaran.
Seperti yang terlihat pada tabel 4.4 dimana sebelum pemekaran lebih rendah
presentasenya dibandingkan dengan setelah pemekaran namun jumlah sekolah
lebih tinggi sebelum pemekaran dibandingkan dengan setelah pemekaran. Namun
persamaannya mengalami kenaikan secara signifikan setiap tahun kecuali pada
tahun 2008 sebelum pemekaran justru turun drastis pada tahun tersebut. Berikut
grafik jumlah murid yang bersekolah dari SD-SMA di Labuhanbatu dan
Labuhanbatu Selatan:

Perbandingan jumlah siswa SD-SMA
yang bersekolah di Labuhanbatu 20032014 dan Labuhanbatu Selatan 20092014
Labuhanbatu

Labuhanbatu Selatan

206301
203048203048203994
178044
160291

79797 79797 79797
51609 51609 51609

93906
56316

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Sumber: Sumatera Utara dalam angka 2003-2008 dan 2010-2012 serta tahun 2015
(data diolah)
Gambar 4.2
Perbandingan jumlah siswa SD-SMA yang bersekolah di Labuhanbatu 20032014 dan Labuhanbatu Selatan 2009-2014

57

Universitas Sumatera Utara

Penurunan jumlah sekolah salah satu penyebabnya adalah disebabkan
karena terjadinya penurunan jumlah siswa SD-SMA di Labuhanbatu dan
Labuhanbatu Selatan. Pemekaran tersebut memberikan dampak pada kedua
kabupaten tersebut. Seperti yang terlihat pada grafik di atas, pada tahun 20032004 sama-sama berada pada posisi jumlah siswa yaitu 203.048 siswa. Namun
tahun 2005 naik menjadi 203.994 siswa. Pada tahun 2006 justru turun menjadi
160.291 siswadan

naik kembali pada tahun 2007 menjadi

206.301 siswa.

Kebijakan pemekaran mengakibatkan penurunan pada tahun 2008 menjadi
178.044. Setelah pemekaran Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan sama-sama
mengalami kenaikan setiap tahunnya. Namun perbedaannya Labuhanbatu lebih
tinggi jumlah siswa yang bersekolah dari SD-SMA dari pada Labuhanbatu
Selatan. Tidak hanya jumlah siswa dari SD-SMA, rata-rata lama sekolah juga
mengambil peranan di dalamnya. Seperti yang dirilis pada BPS Labuhanbatu
bahwa di labuhanbatu tahun 2011 rata-rata lama bersekolah adalah 8,32
selanjutnya tahun 2012 adalah 8,46 itu artinya 0,14 adalah keunggulan pencapaian
yang berhasil dinaikan dari tahun sebelumnya. Tahun 2013 adalah 8,60 itu artinya
kembali naik sebanyak 0,14, selain itu tahun 2014-2015 masing-masing rata-rata
lama bersekolah adalah 8,68 dengan selisih tahun sebelumnya sebanyak 0,08 dan
8,75 pada tahun 2015 dengan selisih 0.07. Dari data rata-rata lama bersekolah di
Labuhanbatu di atas, terlihat trennya positif. Setiap tahun mengalami kenaikan.
Sedangkan untuk Labuhanbatu Selatan tertinggal sedikit jika dibandingkan
dibawah Labuhanbatu namun persamaan adalah setiap tahunnnya mengalami
kenaikan secara signifikan. Seperti pada tahun 2011 rata-rata lama bersekolah

58

Universitas Sumatera Utara

adalah 7,73 sedangkan tahun 2012 sebanyak 7,95, artinya ada selisih sebesar 0,22
dari tahun sebelumnya yang berhasil dicapai dan tahun 2013 adalah 8,25 dengan
pencapaian yang lebih baik dari tahun sebelumnya sebanyak 0,30. Untuk tahun
2014-2015 masing-masing adalah 8,67 dengan selisih tahun sebelumnya sebanyak
0,42 dan 8,68 untuk tahun 2015 dengan selisih pada tahun sebelumnya adalah
0.01.
4.2.1.3. Jumlah Pusat Kesehatan
Tabel 4.5
Presentase banyaknya pusat kesehatan di Labuhanbatu 2003-2008 dan
Labuhanbatu Selatan 2009-2014
Tahun

Labuhanbatu (%)

Tahun

Labuhanbatu Selatan (%)

2003
2004
2005
2006
2007
2008

19.08
19.09
18.87
18.04
18.24
6.68

2009
2010
2011
2012
2013
2014

14.96
13.25
16.37
16.59
16.07
22.76

Jumlah
100
Jumlah
100
Sumber: Labuhanbatu dalam angka 2003-2008 dan Labuhanbatu Selatan dalam
angka 2009-2015, (data diolah).
Dari tabel di atas, terlihat presentase perbedaan jumlah pusat kesehatan di
Labuhanbatu dan Labuhanbaru Selatan. dari tabel tersebut terlihat perbedaan
secara signifikan. Perbedaan ini memberikan penurunan presentase pada
Labuhanbatu diakibatkan karena adanya pemekaran. Seperti sebelum pemekaran
pada tahun 2003 jumlah pusat kesehatan yaitu 19,08%, pada tahun 2004 naik
menjadi 19,09%. Namun pada tahun 2005 mengalami penurunan sehingga pusat
kesehatan menjadi

18.87%, kemudian tahun 2006 turun kembali sehingga

59

Universitas Sumatera Utara

menjadi 18,04% dan tahun 2007 naik kembali 18,24%. Pada tahun 2008, turun
drastic menajdi 6.68%.
Berbeda hal dengan Labuhanbatu Selatan, mengalami fluktuasi setiap
tahunnya tahun 2009 tercatat jumlah pusat kesehatan sebanyak 14,96%, tahun
2010 turun menajdi 13,25%, naik kembali pada tahun 2011-2012 masing-masing
sebesar 16,37% dan 16,59%. Untuk tahun 2013 turun sedikit sehingga jumlah
pusat kesehatan menjadi 16.07 % dan tahun 2014 mengalami kenaikan menjadi
22,76%.
Kenaikan dan penurunan ini selain disebabkan karena adanya pemekaran,
juga disebabkan karena kesadaran pemerintah setempat dan pusat dalam
kesehatan masyarakat, seperti yang tertulis dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan poin A menyatakan ” Bahwa
kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan
yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945”. Untuk mewujudkan wacana ini maka pemerintah
menambah jumlah pekerja kesehatan supaya memberikan kesehatan kepada
masyarakat. Seperti yang dirilis di BPS Sumatera Utara, pada tahun 2013 di
Labuhanbatu jumlah perawat dan bidan pada pusat kesehatan yang bekerja adalah
876 orang , tahun 2014 naik menjadi 929 orang, tahun 2015 sebanyak 931 orang.
Sedangkan di Labuhanbatu Selatan jumlah pekerja pada pusat kesehatan
khususnya untuk perawat dan bidan tahun 2013 adalah 448 orang, tahun 2014
turun menajdi 376 orang dan tahun 2015 yaitu 812 orang.

60

Universitas Sumatera Utara

Selain dari kesadaran pemerintah, pembangunan pusat kesehatan adalah
melihat kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan. Sehingga dengan
kesadaran tersebut, maka pemerintah akan meningkatkan jumlah pusat kesehatan.
Untuk melihat apakah naik atau turun jumlah pusat kesehatan di Labuhanbatu dan
Labuhanbatu Selatan maka berikut angka harapan hidup. Di Labuhanbatu angka
harapan hidup tahun 2012 adalah 69,22 tahun , tahun 2013 yaitu naik 69,24 tahun,
dan tahun 2014 menjadi 69,26 tahun. Begitu pula dengan Labuhanbatu Selatan
yang mengalami mengalami kenaikan angka harapan hidup setiap tahunnnya
secara perlahan. Tahun 2012 adalah 68,01 tahun, tahun 2013 adalah 68,03 tahun
dan tahun 2014 adalah 68,06 tahun.
4.2.2.

Aspek Ekonomi

4.2.2.1. PDRB Perkapita Berdasarkan Harga Berlaku
Tabel 4.6
Laju Pertumbuhan PDRB perkapita berdasarkan harga berlaku di
Labuhanbatu 2003-2008 dan Labuhanbatu Selatan 2009-2014 ( Rupiah)
Tahun

Labuhanbatu (%)

Tahun

Labuhanbatu Selatan (%)

2003
2004
2005
2006
2007
2008

15.58
-2.10
13.56
11.21
11.84
13.35

2009
2010
2011
2012
2013
2014

16.12
11.88
93.30
8.48
7.50

Jumlah
63.45
Jumlah
137.28
Sumber: Labuhanbatu dalam angka 2003-2008 dan Labuhanbatu Selatan dalam
angka 2009-2015, (data diolah).
Dari tabel di atas terlihat bahwa jumlah presentase PDRB penduduk
Labuhanbatu Selatan lebih tinggi dibandingkan dengan Labuhanbatu. Pada tahun
2003, besar laju PDRB perkapita berdasarkan harga berlaku 15,58%, sedangkan

61

Universitas Sumatera Utara

pada tahun 2004 minus sebesar 2,20%. Tahun 2005 mengalami kenaikan
sebanyak 13,56% dan turun kembali tahun 2006 sehingga menjadi 11,21%, tahun
2007 yaitu sebesar 11,84% . dan terahir pada tahun 2008 mengalami kenaikan
menjadi 13,35%. Berbeda hal dengan Labuhanbatu Selatan yang justru laju PDRB
perkapita berdasarkan harga berlaku naik turun setiap tahunnya. Tahun 2010
tercatat presentase laju pertumbuhan PDRB perkapita berdasarkan harga berlaku
yaitu 16,12%, tahun 2011 malah mengalami penurunan sehingga menjadi 11,88%
dan tahun 2012 naik drastis menjadi 93.30%, turun kembali pada tahun 2013 dan
2014. Dimana, masing-masing laju pertumbuhan PDRB perkapita berdasarkan
harga berlaku 8,48% dan 7,50%.
Kenaikan dan penurunan ini salah satunya disebabkan karena kepadatan
penduduk di Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan. Kepadatan penduduk akan
memberikan jumlah pembagi pada PDB yang semakin besar. Ditambah lagi
dengan lapangan pekerjaan yang semakin sempit. Untuk pertumbuhan industri
saja dapat dilihat pada tabel 4.8 bahwa jumlah industri besar dan sedang yang
setiap tahunnya mengalami fluktuasi seperti sebelum pemekaran beberapa tahun
terakhir yaitu 2006 presentase jumlah industri 17,55% namun naik pada tahun
2007 dan 2008 jumlah presentase industri sama yaitu 18,18%. Sedangkan setelah
pemekaran tahun 2013 dan 2014 masing-masing presentase 11,11% dan 30,07%.
Berikut tabel kepadatan penduduk di Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan tahun
2012-2015:

62

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.7
Kepadatan penduduk di Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan tahun
2013-2014
Tahun

Labuhanbatu

Labuhanbatu Selatan

2012
166
2013
168
2014
210
2015
214
Sumber: BPS Sumatera Utara (data diolah)

91
93
85
87

Dari tabel di atas terlihat jumlah kepadatan penduduk di Labuhanbatu dan
Labuhanbatu Selatan dari tahun 2012-2015. Untuk tahun 2012 dilabuhanbatu
jumlah kepadatan penduduk tahun 2012 adalag 166 orang/km 2, tahun 2013 naik
kembali menjadi 168 orang/km2. Tahun 2014 dan 2015 masing-masing berjumlah
210 orang/km2 dan 214 orang/km2. Untuk Labuhanbatu Selatan tahun 2012-2015
masih lebih rendah yang mengakibatkan jumlah PDRB perkapita berdasarkan
harga berlaku. Tahun 2012 sebanyak 91 orang/km 2, tahun 2013 dan 2014 adalah
masing-masing 93 orang/km2 dan 85 orang/km2. Ditahun terakhir yaitu tahun
2015 jumlah kepadatan penduduk adalah 87 orang/km2.

63

Universitas Sumatera Utara

4.2.2.2. Jumlah Industri Besar dan Sedang
Tabel 4.8
Presentase jumlah industri besar dan sedang di Labuhanbatu 2003-2008
dan Labuhanbatu Selatan 2009-2014
Tahun

Labuhanbatu (%)

Tahun

Labuhanbatu Selatan (%)

2003
2004
2005
2006
2007
2008

15.36
15.99
14.73
17.55
18.18
18.18

2009
2010
2011
2012
2013
2014

14.38
14.38
15.03
15.03
11.11
30.07

Jumlah

100

Jumlah

100

Sumber: Labuhanbatu dalam angka 2003-2008 dan Labuhanbatu Selatan dalam
angka 2009-2015, (data diolah).
Pada tabel di atas, terlihat persentase jumlah industri besar dan sedang.
Dari tabel di atas, tahun 2003 persentase jumlah industri besar dan sedang adalah
15,36%, tahun 2004 naik menjadi 15,99%. Tetapi tahun 2005 turun menjadi
17,55%, dan naik kembali pada tahun 2006 sehingga menjadi 17,55% dan tahun
2007-2008 tetap mengalami kenaikan sehingga sama-sama berada pada persentase
18,18%.
Berbeda hal setelah pemekaran, dimana empat tahun berturut-turut
mengalami kenaikan secara perlahan-lahan. Persentase kenaikan tersebut adalah
tahun 2009-2010 sama-sama sebesar

14,38%, dan tahun 2011-2012 sebesar

15,03%. Namun pada tahun 2013 justru turun menjadi 11,11% dan naik secara
tajam pada tahun 2014 yaitu 30,07%.
Kenaikan dan penurunan jumlah industri besar dan sedang ini sebenarnya
disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu faktor tersebut adalah akses jalan

64

Universitas Sumatera Utara

menurut kondisi. Jika kondisi jalan yang baik tentu akan menarik minat para
investor untuk berinvestasi di Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan. Jumlah
panjang jalan menurut kondisi di Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan dalam
Sumatera Utara dalam angka tahun 2015 dengan data yang diolah bahwa di
Labuhanbatu jumlah panjang jalan yang baik yaitu 38,48%, kondisi sedang yaitu
21,92%, sedangkan untuk kondisi rusak yang merupakan dampak yang
menyebabkan penurunan jumlah industri yaitu sebesar 25,13% dan rusak berat
yaitu 14,48%. Sedangkan untuk kabupaten Labuhanbatu Selatan justru kondisi
jalan yang rusak dan rudak berat lebih banyak dibandingkan dengan kondisin
yang baik. Kondisi rusak berat sebanyak 32,36%, untuk kondisi rusak sebanyak
19,52%, sedangkan untuk kondisi baik dan sedang yaitu masing-masing 30,44%
dan 17,69%. Selain dari penyebab di atas, batas wilayah sebelah Timur, dimana
Labuhanbatu Selatan berbatasan dengan provinsi Riau.
4.2.3.

Infrastruktur

4.2.3.1. Panjang Jalan
Tabel 4.9
Presentase jumlah panjang jalan menurut kondisi di Labuhanbatu 20032008 dan Labuhanbatu Selatan 2009-2014
Tahun

Labuhanbatu (%)

Tahun

Labuhanbatu Selatan (%)

2003
2004
2005
2006
2007
2008

15.08
15.44
15.50
16.87
18.48
18.62

2009
2010
2011
2012
2013
2014

41.15
11.53
11.53
11.88
11.95
11.95

Jumlah
100
Jumlah
100
Sumber: Labuhanbatu dalam angka 2003-2008 dan Labuhanbatu Selatan dalam
angka 2009-2015, (data diolah).

65

Universitas Sumatera Utara

Pada tabel di atas, ada perbedaan kondisi jalan antara labuhanbatu dan
Labuhanbatu Selatan. Tahun 2003 jumlah panjang jalan menurut kondisi adalah
15,08%, tahun 2004 naik menjadi 15,44%, tahun 2005 naik lagi menjadi 15,50%.
Tahun 2006-2008 selalu mengalami kenaikan setiap tahun secara perlahan yaitu
masing-masing 16,87%, 18,48% dan 18,62%. Berbeda hal dengan Labuhanbatu
Selatan yang justru turun pada tahun kedua setelah pemekaran. Dari 41,15% tahun
2009 justru turun tahun 2010 dan 2011 sama-sama sebesar 11,53%. Untuk tahun
2012 naik kembali menjadi 11,88% dan tahun 2013 sebanyak 11,95% dan terakhir
tahun 2014 yaitu 11,95%.
Peningkatan dan penurunan jumlah panjang jalan menurut kondisi jalan
Labuhanbatu dan Labuhanbatu selatan didasari pada jumlah perkebunan yang
berkembang diantara kedua kabupaten ini. Hal ini sesuai dengan berita yang
dirilis pada berita di www.republika.co.id pada Rabu , 25 December 2013, 01:18
Wib, oleh Dedi (Kementerian PPN/ Bappenas) bahwa poin ke lima kendala
pembangunan infrastruktur adalah industri serta perkebunan di pulau jawa dan
sumatera utara. Seperti halnya juga dikabupaten Labuhanbatu dan Labuhanbatu
Selatan. Seperti yang dirilih oleh BPS Labuhanbatu untuk tahun 2013 luas
perkebunan di Labuhanbatu yaitu 105.056 ha, pada tahun 2014 mengalami
penurunan hampir kurang lebih 50% sehingga angka luas perkebunan menjadi
55.635 ha, tahun 2015 yaitu 61. 387 ha. Sedangkan Untuk Labuhanbatu Selatan
dalam angka 2013 dan 2015 pada tahun 2012 jumlah luas perkebunan yaitu
68.201 ha dan pada tahun 2015 tercatat luas perkebunan yaitu 68.819 ha. Inilah

66

Universitas Sumatera Utara

yang menyebabkan naik turunnya jumlah panjang jalan menurut kondisi disetiap
daerah ini.
4.2.3.2. Daya Terpasang Listrik
Tabel 4.10
Presentase daya terpasang listrik di kabupaten Labuhanbatu 2003-2007 dan
Labuhanbatu Selatan 2009-2014
Tahun

Labuhanbatu (%)

Tahun

Labuhanbatu Selatan (%)

2003
2004
2005
2006
2007
2008

7.46
7.46
9.91
31.64
32.72
10.81

2009
2010
2011
2012
2013
2014

0.00
17.49
18.66
19.90
20.99
22.96

Jumlah
100
Jumlah
100
Sumber: Labuhanbatu dalam angka 2003-2008 dan Labuhanbatu Selatan dalam
angka 2009-2015, (data diolah).
Dari tabel di atas terlihat bahwa pada tahun 2003 dan 2004 jumlah daya
terpasang listrik di kabupaten Labuhanbatu adalah 7,46%. Pada tahun 2005 naik
kembali menjadi 9.91%, tahun 2006 dan 2007 naik secara signifikan sehingga
masing-masing menjadi 31,64% dan 32,72% dan turun drastis pada tahun 2008
sehingga menajdi 10,81%. Setelah pemekaran terlihat pada tahun 2010 persentase
daya terpasang listrik adalah 17,49%, kemudian untuk tahun 2010-2014
mengalami kenaikan secara perlahan-lahan setiap tahunnnya yaitu 17,49%, naik
lagi menajdi 19,66%, dan 2 tahun terakhir yaitu 2013 dan 2014 juga mengalami
kenaikan yaitu 20,99% dan 22,96%.
Faktor yang menyebabkan naik turunnya jumlah daya terpasang listrik di
kabupaten labuhanbatu Selatan adalah karena sulitnya akses jalan menuju ke

67

Universitas Sumatera Utara

daerah pendalaman di Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan. Karena kondisi
jalan

yang tidak baik tersebut maka penyaluran listrik menjadi terhambat.

Jumlah panjang jalan menurut kondisi di Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan
dalam Sumatera Utara dalam angka tahun 2015 dengan data yang diolah bahwa
di Labuhanbatu jumlah panjang jalan yang baik yaitu 38,48%, kondisi sedang
yaitu 21,92%, sedangkan untuk kondisi rusak yang merupakan dampak yang
menyebabkan penurunan jumlah industri yaitu sebesar 25,13% dan rusak berat
yaitu 14,48%. Sedangkan untuk kabupaten Labuhanbatu Selatan justru kondisi
jalan yang rusak dan rudak berat lebih banyak dibandingkan dengan kondisi yang
baik. Kondisi rusak berat sebanyak 32,36%, untuk kondisi rusak sebanyak
19,52%, sedangkan untuk kondisi baik dan sedang yaitu masing-masing 30,44%
dan 17,69%. Selain dari kondisi jalan yang menyebabkan terhambatnya jumlah
pemasangan listrik jumlah konsumsi (listrik terjual) adalah salah satu penyebab
naik turunnya daya pemasangan listrik. Sebelum pemekaran yang dirilis pada
Labuhnabtu dalam angka tahun 2005-2007 bahwa jumlah listrik yang terjual
adalah sebagai berikut tahun 2005 sebanyak 15.787 MWH, tahun 2006
mengalami kenaikan sehingga menjadi 302.404 KWH, untuk tahun 2007 naik
kembali menjadi 304.940 KWH. Setelah pemekaran pada tahun 2010 listrik yang
terjual adalah 6.208.869 KWH, tahun 2011 naik kembali menjadi 7.059.100
KWH. Pada tahun 2013 mengalami penurunan sehingga listrik yang terjual
sebanyak 6.208.869 KWH.

68

Universitas Sumatera Utara

4.3.

Analisis komparatif (Uji beda t-test)
Dari hasil regresi uji beda t-test menggunakan IBM SPSS 22 AMOS

maka, berikut hasil regresi menggunakan uji beda t-test tersebut:
Tabel 4.11
Hasil uji beda t-test dari jumlah tenaga kerja di kabupaten Labuhanbatu
2002-2008 dan Labuhanbatu Selatan 2009-2014
T-TEST GROUPS=Kelompok(1, 2)
/MISSING=ANALYSIS
/VARIABLES=J.TK
/CRITERIA=CI(.95).
Group Statistics
Kelompok
J.TK Sebelum
Pemekaran
Setelah Pemekaran

N

Mean

Std.
Deviation

6 11490.3333

908.16115

370.75524

6

322.29903

131.57803

3326.6667

Equal
Variances
Assumed
Levene's for
equality of
variances

t- test for equality
of means

Std. Error
Mean

F

Equal
Variances
not Assumed

31.722

Sig.
T
Df
Sig. (2 tailed)
Mean differences
Std. Error
differences
95% Confidence
interval 0f the
differences

0.000
20.751
10
0.000
8163.66667

20.751
6.24
0.000
8163.66667

393.41101

393.41101

Lower

7287.09231

7209.92213

Upper

9040.24102

9117.41121

Hasil regresi di atas memperlihatkan bahwa jumlah tahun sebelum
pemekaran sebanyak 6 begitu pula dengan setelah pemekaran sebanyak 6 tahun.

69

Universitas Sumatera Utara

Dari hasil tersebut terlihat rata-rata sebelum pemekaran lebih tinggi dibandingkan
dengan setelah pemekaran yaitu sebelum pemekaran 11.490,3 dengan 3326,67,
dengan standar deviasi sebelum pemekaran yaitu 908,16 dan setelah pemekaran
322,399. Untuk rata-rata standar error sebelum pemekaran yaitu 370,76
sedangkan setelah pemakaran mempunya rata-rata standar error yaitu 131,58.
Sedangkan dari hasil regresi uji beda t-test terlihat nilai signifikan (2-tailed) pada
kolom Equal Variances Assumed sebesar 0,000 artinya nilai signifikan lebih
kecil dibandingkan dengan t-tabel (0.05). Sehingga ada perbedaan jumlah tenaga
kerja secara signifikan sebelum 2003-2008 di labuhanbatu dengan setelah
pemekaran di Labuhanbatu Selatan 2009-2014 dengan tingkat kepercayaan 95%.

70

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.12
Hasil uji beda t-test dari jumlah sekolah Negeri dan Swasta tingkat SD,SMP
dan SMA sederajat di Labuhanbatu 2003-2008 dan Labuhanbatu Selatan
2009-2014
T-TEST GROUPS=Kelompok(1 2)
/MISSING=ANALYSIS
/VARIABLES=J.Sekolah
/CRITERIA=CI(.95).
Group Statistics

J.Sekolah

Kelompok
Sebelum
Pemekaran
Setelah Pemekaran

N

Mean

Std.
Deviation

6 835.6667

208.86423

85.26846

5 247.8000

19.01841

8.50529

Equal
Variances
Assumed
Levene's for equality F
of variances
Sig.
T
Df

t- test for equality of
means

Std. Error
Mean

4.028
0.076
6.216
9

6.86
6.86

0.000
587.86667

0.001
587.86667

Lower

94.57996
373.91194

85.6916
368.87409

Upper

801.8214

806.85925

Sig. (2 tailed)
Mean differences
Std. Error
differences
95% Confidence
interval 0f the
differences

Equal
Variances not
Assumed

Dari hasil uji beda t-test di atas, terlihat pada tabel bahwa jumlah tahun
sebelum pemekaran sebanyak 6 tahun sedangkan setelah pemekaran yaitu 5 tahun.
Dari hasil regresi tersebut terlihat rata-rata sebelum pemekaran 835,67 lebih
tinggi dibandingkan dengan setelah pemekaran 247,80. Untuk standar deviasi

71

Universitas Sumatera Utara

sebelum pemekaran yaitu 208,86 dan setelah pemekaran yaitu 19,02. Untuk ratarata standar error sebelum pemekaran sebesar 85,27 dan setelah pemekaran ayitu
8,51. Untuk nilai signifikannya (2 tailed) pada kolom Equal Variances Assumed
yaitu 0,000 lebih kesil dari pada t-tabel (0,05) artinya ada perbedaan jumlah
sekolah negeri dan swasta tingkat SD, SMP, SMA/sederajat secara signifikan
antara sebelum pemekaran di Labuhanbatu 2003-2008 dengan setelah pemekaran
di Labuhanbatu Selatan tahun 2009-2014 dengan tingkat kepercayaan 95%.

72

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.13
Hasil uji beda t-test dari banyaknya pusat kesehatan di Labuhanbatu
2003-2008 dan Labuhanbatu Selatan 2009-2014
T-TEST GROUPS=Kelompok(1, 2)
/MISSING=ANALYSIS
/VARIABLES= J.Kesehatan
/CRITERIA=CI(.95).
Group Statistics

J.Kesehatan

Kelompok
Sebelum
Pemekaran
Setelah
Pemekaran

N

Std.
Std. Error
Deviation
Mean

Mean

6 1317.5000 388.32860 158.53449
6

378.6667

73.34485

Equal
Variances
Assumed
Levene's for
equality of
variances

t- test for equality
of means

29.94291
Equal
Variances
not
Assumed

F

4.009

Sig.
T
Df
Sig. (2 tailed)

0.073
5.819
10
0.000

5.819
5.356
0.002

938.83333

938.83333

Lower

161.33741
579.35117

161.33741
532.26384

Upper

1298.31549

1345.40283

Mean differences
Std. Error
differences
95% Confidence
interval 0f the
differences

Untuk melihat jumlah perbandingan jumlah pusat kesehatan sebelum
dans etelah pemekaran maka, jumlah tahun yang diuji adalah sebelum pemekaran
dan setelah pemekaran yaitu 6 tahun. Perbedaan rata-rata sebelum pemekaran
1317,50 lebih tinggi dibandingkan dengan setelah pemekaran 378,67. Untuk
standart deviasi sebelum pemekaran sebanyak 388,33 dan setelah pemekaran

73

Universitas Sumatera Utara

73,34. Untuk rata-rata standar error yaitu sebelum pemekaran 158,54 dan setelah
pemekaran sebesar 29,94. Sedangkan untuk nilai signifikannya yaitu nilai
signifikan (2 tailed) pada kolom Equal Variances Assumed yaitu 0,000 lebih
kecil dibandingkan dengan t-tabel (0,05). Artinya ada perbedaan secara signifikan
banyaknya jumlah pusat kesehatan sebelum pemekaran 2003-2008 dengan
setelah pemekaran tahun 2009-2014 dengan tingkat kepercayaan 95%.

74

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.14
Hasil uji beda t-test PDRB perkapita berdasarkan harga berlaku di
Labuhanbatu 2003-2008 dan Labuhanbatu Selatan 2009-2014 ( Rupiah)
T-TEST GROUPS=Kelompok(1 2)
/MISSING=ANALYSIS
/VARIABLES=PDRB
/CRITERIA=CI(.95).
Group Statistics
Kelompok
PDRB Sebelum
Pemekaran
Setelah
Pemekaran

N

Mean
12515360.666
6
7
37788033.896
6
7

Std.
Std. Error
Deviation
Mean
2377303.882
970530.24584
25
17046907.26 6959370.7482
399
2

Equal
Variances
Assumed
Levene's for
equality of
variances

t- test for equality
of means

Equal Variances
not Assumed

F

94.367

Sig.
T
Df

0.000
-3.597
10

-3.597
5.194

0.005

0.015

-25272673.2

-25272637.20

7026718.307
Lower -40929177.3

7026718.307
-43133976.7

Upper

-7411369.79

Sig. (2 tailed)
Mean
differences
Std. Error
differences
95%
Confidence
interval 0f the
differences

-9616169.17

Pada tabel di atas terlihat jumlah tahun yang diuji sebanyak 6 tahun.
Dengan nilai rata-rata yang berbeda. Rata untuk sebelum pemekaran sebanyak
12.515.360,67 lebih kecil dibandingkan dengan setelah pemekaran yaitu
37.788.033, 90. Dengan standar deviasi yaitu

2.377.303,88 dan setelah

75

Universitas Sumatera Utara

pemekaran yaitu 17.046.907,26. Rata-rata standar error yaitu sebelum pemekaran
970.530,25 dan setelah pemekaran yaitu 6.959.370,75. Untuk nilai signifikan (2
tailed) pada kolom Equal Variances Assumed terlihat sebesar 0.005 lebih kecil
dengan t-tabel (0,05). Artinya ada perbedaan secara signifikan PDRB perkapita
berdasarkan harga berlaku di Labuhanbatu tahun 2003-2008 dengan setelah
pemekaran di Labubanbatu Selatan tahun 2009-2014 dengan tingkat kepercayaan
95%.

76

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.15
Hasil uji beda t-test dari jumlah industri besar dan sedang di Labuhanbatu
2003-2008 dan Labuhanbatu Selatan 2009-2014
T-TEST GROUPS=Kelompok(1 2)
/MISSING=ANALYSIS
/VARIABLES=J.Industri
/CRITERIA=CI(.95).
Group Statistics
Kelompok
J.Industri Sebelum Pemekaran
Setelah Pemekaran

Levene's for
equality of
variances

t- test for equality
of means

N

Mean
6 53.1667
6 25.5000

Std.
Deviation
4.79236
10.29077

Std. Error
Mean
1.95647
4.20119

Equal
Variances
Assumed

Equal
Variances
not
Assumed

F

0.821

Sig.
T
Df
Sig. (2 tailed)

0.386
5.97
10
0.000

5.97
7.071
0.001

27.66667

27.67

Lower

4.63441
17.34055

4.63441
16.73038

Upper

37.99278

38.60295

Mean differences
Std. Error
differences
95% Confidence
interval 0f the
differences

Dari tabel di atas terlihat bahwa jumlah industri besar dan sedang
sebelum pemekaran memiliki rata-rata 53, 17 lebih tinggi dibandingan dengan
rata-rata setelah pemekaran 25,50. Dengan standar deviasi sebelum pemekaran
yaitu 4.80 dan setelah pemekaran sebesar 10,29. Rata-rata standar error sebelum

77

Universitas Sumatera Utara

pemekaran yaitu 1,96 dan setelah pemekaran 4,20.

Untuk nilai signifikannnya

(2 tailed) pada kolom Equal Variances Assumed sebesar 0.000 lebih kecil
dibandingkan dengan t-tabel (0,05). Artinya ada perbedaan secara signifikan
antara junmlah industri besar dan sedang sebelum pemekaran tahun 2003-2008
dengan setelah pemekaran 2009-2014 dengan tingkat kepercayaan 95%.

78

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.16
Hasil uji beda t-test dari jumlah panjang jalan menurut kondisi di
Labuhanbatu 2003-2008 dan Labuhanbatu Selatan 2009-2014
T-TEST GROUPS=Kelompok(1 2)
/MISSING=ANALYSIS
/VARIABLES=J.Jalan
/CRITERIA=CI(.95).
Group Statistics
Kelompok
J.Jalan Sebelum
Pemekaran

N

Setelah Pemekaran

Std.
Deviation

Mean
6 1959.97650

186.009727 75.938153

6

552.463988

767.56500

Equal
Variances
Assumed
Levene's for
equality of
variances

t- test for equality
of means

Std. Error
Mean

225.54247
9

Equal
Variances not
Assumed

F

2.059

Sig.
T
Df

0.182
5.01
10

5.01
6.119

Sig. (2 tailed)
Mean
differences
Std. Error
differences
95%
Confidence
interval 0f the
differences

0.001

0.002

1192.4115

1192.4115

Lower

237.983219
662.151843

237.983219
612.826799

Upper

1722.671157

1771.996201

Dari tabel uji beda t-test di atas, terlihat bahwa rata-rata sebelum
pemekaran 1959,98 lebih tinggi dibandingkan dengan setelah pemkaran yaitu
dengan rata-rata 767,57. Sedangkan untuk standar deviasi sebelum pemekran
yaitu sebesar 186.01 dan setelah pemekaran yaitu 552,46. Untuk rata-rata standar
79

Universitas Sumatera Utara

error sebelum pemekaran yaitu 75,94 dan setelah pemkaran yaitu 225,54.
Sedangkan untuk nilai signifikan (2 tailed) pada kolom Equal Variances Assumed
sebesar 0.001 lebih kecil dibandingkan dengan t-tabel (0,05). Artinya ada
perbedaan secara signifikan jumlah panjang menurut kondisi di Labuhanbatu
2003-2008 dengan setelah pemekaran 2009-2014 dengan tingkat kepercayaan
95%.

80

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.17
Hasil uji beda t-test dari daya terpasang listrik di kabupaten Labuhanbatu
2003-2008 dan Labuhanbatu Selatan 2009-2014
T-TEST GROUPS=Kelompok(1 2)
/MISSING=ANALYSIS
/VARIABLES=J.Listrik
/CRITERIA=CI(.95).
Group Statistics
Std. Error
N
Mean
Std. Deviation
Mean
62718592.282
6 211713527.3333 153628548.47898
99
2309581.7405
5 48861549.6000
5164381.77139
2

Kelompok
J.Listrik Sebelum
Pemekaran
Setelah
Pemekaran

Equal
Variances
Assumed
Levene's for
equality of
variances

t- test for equality
of means

F

Equal
Variances not
Assumed

27.534

Sig.
T

0.001
2.348

Df
Sig. (2 tailed)
Mean differences
Std. Error
differences

2.595

9
5.014
0.043
0.048
162851977.7 162851977.70

95% Confidence
interval 0f the
differences

69369347.4
Lower 5927611.634

62761102.49
1650565.563

Upper

324053389.9

319776343.8

Dari tabel di atas terlihat jumlah tahun yang di uji yaitu sebelum
pemekaran sebanyak 6 tahun dan setelah pemekan yaitu 5 tahun. Dari hasil regresi
tersebut terlihat rata-rata sebelum

pemekaran 211.713.527,33 lebih tinggi

81

Universitas Sumatera Utara

dibandingan dengan setelah pemekaran 48.861.549,60. Untuk nilai standar deviasi
sebelum pemekaran yaitu 153.628.548,48 dan setelah pemekaran sebesar
5.164.381,77. Sedangkan untuk stadar error sebelum pemekaran 62.718.592,28
dan setelah pemekaran sebesar 2.309.581,74. Untuk nilai signifikan (2 tailed)
pada kolom Equal Variances Assumed sebesar 0,043 lebih kecil dibandingkan
dengan nilai t-tabel (0,05). Artinya ada perbedaan secara signifikan jumlah daya
terpasang listri sebelum pemekaran tahun 2003-2008 dengan setelah pemekaran
tahun 2009-2014 dengan tingkat kepercayaan 95%.
4.4.

Dampak Positif dan Negatif
Melihat hasil analsis deskriptif dan regresi di atas, terlihat bahwa sebelum

pemekaran memiliki rata-rata lebih tinggi dari pada setelah pemekaran. Untuk
aspek sosial (tenaga kerja, jumlah sekolah, dan jumlah pusat sekolah), ekonomi
(jumlah industri besar dan sedang), dan infrastruktur (panjang jalan, jumlah daya
terpasang listrik) sebelum pemekaran 2003-2008 lebih tinggi dibandingkan
dengan setelah pemekaran 2009-2014. Berbeda hal pada salah satu aspek ekonomi
yaitu PDRB perkapita berdasarkan harga berlaku memiliki rata-rata lebih tinggi
setelah pemekaran 2009-2014 dari pada sebelum pemekaran 2003-2014. Namun
berbanding terbalik pada nilai signifikan (2-tailed).
4.4.1. Dampak Positif
Perbandingan sebelum pemekaran 2003-2008 dengan setelah pemekaran
2009-2014 tentu menyatakan bahwa Labuhanbatu Selatan masih belum layak
untuk dimekarkan. Karena dari nilai rata-rata dan nilai signifikan menunjukkan
bahwa sebelum pemekaran masih lebih tinggi. Namun jika dibandingkan dengan

82

Universitas Sumatera Utara

setelah pemekaran yaitu tahun 2009-2014 ternyata kabupaten Labuhanbatu
Selatan masih memiliki nilai tertinggi pada aspek ekonomi dibandingkan dengan
Labuhanbatu pada tahun 2009-2014. Itu artinya bahwa Labuhanbatu Selatan
memiliki peranan yang sangat besar pada bidang ekonomi khususnya pada PDRB
perkapita berdasarkan harga berlaku hal disebabkan karena rendahnya jumlah
kepadatan penduduk namun dari segi pertumbuhan industri yang meningkat.
Untuk kepadatan penduduk tahun 2013 mencapai 93 orang/km2, untuk tahun
selanjutnya yaitu tahun 2014 turun menajdi 85 orang/km 2. Selain dari itu, jumlah
pertumbuhan industri besar dan sedang juga meningkat dari tahun 2013 sebesar
11,11% dan naik kembali pada tahun 2014 sebesar 30.07. sehingga memberikan
sumbangan yang besar pada PDRB perkapita berdasarkan harga berlaku. Berikut
grafik perbandingan jumlah PDRB perkapita berdasarkah harga berlaku dan
jumlah pertumbuhan industri besar dan sedang:

83

Universitas Sumatera Utara

Perbandingan jumlah PDRB perkapita berdasarkan harga
berlaku di Labuhanbatu dan