Fungsi Kepemimpinan Dalam Meningkatkan Prestasi Kerja Pegawai Pada Kantor Camat Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan

BAB II
METODE PENELITIAN

A.

Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

deskriptif dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Menurut Hamidi
(2005:14), penelitian kualitatif lebih menggunakan perspektif emik, yaitu peneliti
mengumpulkan data berupa cerita rinci dari para informan dan diungkapkan apa
adanya sesuai dengan bahasa, pandangan para informan. Ciri pokok dari
penelitian deskriptif adalah memusatkan perhatian pada masalah-masalah yang
ada saat penelitian dilakukan (saat sekarang) atau masalah-masalah yang bersifat
aktual dan menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki
sebagaimana adanya dan diiringi dengan interpretasi rasional (Nawawi,
1993:140). Dalam tradisi penelitian kualitatif, proses penelitian dan ilmu
pengetahuan tidak sesederhana apa yang terjadi pada penelitian kuantitatif, karena
sebelum hasil-hasil penelitian kualitatif memberi sumbangan kepada ilmu
pengetahuan, tahapan penelitian kualitatif melampaui berbagai tahapan berfikir
kritis-ilmiah, yang mana seorang peneliti memulai berfikir secara induktif, yaitu

menangkap berbagai fakta atau fenomena-fenomena sosial, melalui pengamatan di
lapangan, kemudian menganalisanya dan kemudian berupaya melakukan teorisasi
berdasarkan apa yang diamati itu (Bungin, 2007:6).
Dengan bentuk kualitatif deskriptif ini, diharapkan dapat memberikan
gambaran dengan jelas mengenai Fungsi Kepemimpinan Dalam Meningkatkan

Prestasi Kerja Pegawai di Kantor Camat Doloksanggul Kabupaten Humbang
Hasundutan.

B.

Objek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Camat Doloksanggul Kabupaten

Humbang Hasundutan, Jl. Sidikalang Km 2.5 Desa Sirisirisi Kecamatan
Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan.

C.

Informan Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, prosedur terpenting adalah bagaimana

menentukan informan kunci (key informan). Subjek penelitian akan menjadi
informan dan akan memberikan berbagai informasi yang diperlukan Penulis
selama proses penelitian. Informan penelitian meliputi informan kunci (key
informan) dan informan biasa. Informan kunci (key informan) adalah mereka yang
mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam
penelitian atau informan yang mengetahui secara mendalam permasalahan yang
sedang diteliti. Sedangkan informan biasa adalah informan yang ditentukan
dengan dasar pertimbangan mengetahui dan berhubungan dengan permasalahan.
Maka dalam penelitian ini, yang menjadi informan kunci (key informan)
adalah Asisten I Pemerintahan Sekretariat Daerah Kabupaten Humbang
Hasundutan, yang diwakili oleh Kepala Bagian Tata Pemerintahan. Kemudian
informan utama adalah Camat Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan,

dan informan tambahan adalah pegawai yang bekerja di Kantor Camat
Doloksanggul, dan masyarakat Doloksanggul.

D.


Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan data. Dalam
penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :
1.

Teknik pengumpulan data primer, yaitu pengumpulan data yang dilakukan
secara langsung pada lokasi penelitian. Dalam penelitian ini dilakukan
dengan cara :
a. Wawancara (interview), adalah proses memperoleh keterangan untuk
tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara
pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan
atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, dimana
pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relative
lama (Burngin, 2007:108). Supaya hasil wawancara dapat terekam
dengan baik, dan peneliti memiliki bukti telah melakukan wawancara
kepada informan atau sumber data, maka diperlukan bantuan alat-alat
sebagai berikut :
 Kamera : berfungsi untuk dokumentasi mengenai aktivitas atau

kegiatan pegawai Kantor Camat Doloksanggul dan dokumentasi fisik
Kantor Camat Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan.

b. Pengamatan (observasi) tidak terstruktur, yaitu observasi dilakukan tanpa
menggunakan guide (pedoman) observasi (Burngin, 2007 : 116).
2.

Teknik pengumpulan data sekunder, yaitu pengumpulan data yang
dilakukan melalui pengumpulan bahan kepustakaan yang dapat mendukung
data primer. Dalam penelitian ini dilakukan dengan cara :
a. Studi dokumenter, yaitu metode yang digunakan untuk menelusuri
data historis yang relevan dengan objek penelitian, misalnya
menggunakan catatan-catatan atau dokumen-dokumen yang ada di
lokasi penelitian.
b. Studi kepustakaan, yaitu memperoleh data yang relevan melalui bukubuku, karya ilmiah serta pendapat dari para ahli yang memiliki
relevansi terhadap masalah yang diteliti.

E.

Teknik Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

kualitatif yaitu suatu metode analisa data dengan menjelaskan dan menjabarkan
permasalahan yang diteliti kemudian menganalisa hasil penelitian yang ada di
lapangan untuk dapat dirumuskan dalam suatu kesimpulan.

F.

Metode Penyajian Data.
Data yang telah terkumpul kemudian di olah serta di susun secara

sistematis, setelah itu akan disajikan atau di paparkan dalam bentuk skripsi.