Potensi Interaksi Obat Antihipertensi Pada Pasien Hipertensi Di Puskesmas Di Kota Medan
Lampiran 1. Hasil Uji Normalitas Data Antara Variabel Bebas Terhadap
Variabel Terikat
Kelompok Usia – Interaksi Obat
Tests of Normality
kelompok usia
Kolmogorov-Smirnova
Statistic
Interaksi_Oba
t
dimen
sion1
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
25-55
.475
39
.000
.522
39
.000
56-86
.493
103
.000
.483
103
.000
a. Lilliefors Significance Correction
Kelompok Jumlah Obat – Interaksi Obat
Tests of Normality
kelompok jumlah
obat
Kolmogorov-Smirnova
Statistic
Interaksi_Ob
df
Sig.
Shapiro-Wilk
Statistic
df
Sig.
2
.366
27
.000
.634
27
.000
dimension1 3
4
.530
61
.000
.340
61
.000
.469
37
.000
.534
37
.000
.521
17
.000
.385
17
.000
at
5-6
a. Lilliefors Significance Correction
55
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Hasil Analisis Bivariat Beberapa Variabel Bebas Terhadap Kejadian
Potensi Interaksi Obat Dengan Menggunakan Uji Chi-square pada
Program SPSS Advanced 18.0
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid
N
kelompok usia *
Missing
Percent
N
Total
Percent
N
Percent
142
100.0%
0
.0%
142
100.0%
142
100.0%
0
.0%
142
100.0%
Interaksi_Obat
kelompok jumlah obat *
Interaksi_Obat
kelompok usia * Interaksi_Obat
Crosstab
Interaksi_Obat
Tidak
kelompok usia
25-55
56-86
Total
Count
ya
Total
9
30
39
% within kelompok usia
23.1%
76.9%
100.0%
% within Interaksi_Obat
31.0%
26.5%
27.5%
20
83
103
% within kelompok usia
19.4%
80.6%
100.0%
% within Interaksi_Obat
69.0%
73.5%
72.5%
29
113
142
% within kelompok usia
20.4%
79.6%
100.0%
% within Interaksi_Obat
100.0%
100.0%
100.0%
Count
Count
56
Universitas Sumatera Utara
Chi-Square Tests
Asymp. Sig.
Value
df
(2-sided)
Pearson Chi-Square
.233
a
1
.629
Continuity Correctionb
.062
1
.803
Likelihood Ratio
.229
1
.632
Exact Sig. (2- Exact Sig. (1sided)
Fisher's Exact Test
sided)
.645
Linear-by-Linear
.231
1
.394
.630
Association
N of Valid Cases
142
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.96.
b. Computed only for a 2x2 table
kelompok jumlah obat * Interaksi_Obat
Crosstab
Interaksi_Obat
Tidak
kelompok jumlah obat
2
Count
% within kelompok
ya
Total
12
15
27
44.4%
55.6%
100.0%
41.4%
13.3%
19.0%
6
55
61
9.8%
90.2%
100.0%
20.7%
48.7%
43.0%
9
28
37
24.3%
75.7%
100.0%
31.0%
24.8%
26.1%
2
15
17
11.8%
88.2%
100.0%
6.9%
13.3%
12.0%
jumlah obat
% within Interaksi_Obat
3
Count
% within kelompok
jumlah obat
% within Interaksi_Obat
4
Count
% within kelompok
jumlah obat
% within Interaksi_Obat
5-6
Count
% within kelompok
jumlah obat
% within Interaksi_Obat
57
Universitas Sumatera Utara
kelompok jumlah obat * Interaksi_Obat (lanjutan)
Total
Count
29
113
142
20.4%
79.6%
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
% within kelompok
jumlah obat
% within Interaksi_Obat
Chi-Square Tests
Value
df
Asymp. Sig. (2-sided)
Pearson Chi-Square
14.924
a
3
.002
Likelihood Ratio
14.078
3
.003
3.292
1
.070
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
142
a. 1 cells (12.5%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.47.
58
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3. Data Potensi Interaksi Obat Antihipertensi pada Pasien Hipertensi
di puskesmas di kota Medan
NO
Nama Obat
Pola
Mekanisme
Interaksi Obat
1
Amlodipine
- Captopril
Farmakodina
mik - aditif
2
Amlodipine
Simvastatin
Farmakokineti
k
Tingkat
Keparahan
Interaksi
Obat
Minor
Major
Jumlah
Kasus
37
15
Mekanisme
Interaksi
Penghambat
Kanal Kalsium
(CaCB) dan
penghambat
ACE
mempunyai
efek hipotensi
aditif
Amlodipine
meningkatkan
kadar dari
simvastatin.
Amlodipine
menghambat
metabolisme
lintas pertama
(CYP3A4) dari
HMG-CoA
Reductase
Inhibitor
Manajemen
selama
menggunakan kedua
obat ini
secara
bersamaan,
diperlukan
monitoring
dari tekanan
darah siste
mik selama
pemberian,
terutama se
lama satu hi
ngga tiga mi
nggu terapi.
Gunakan al
ternatif lain
jika ada. Te
tapi jika pe
mberian
pada kedua
obat ini ti
dak bisa di
hindari ma
ka manfaat
dari terapi
kombinasi
tersebut ha
rus
dipertimbangkan
dengan hatihati terhadap potensi
resiko dari
kombinasi.
Kombinasi
kedua obat
ini berpoten
si meningkat
kan terjadi
nya miopati
atau
rhabdomioli
sis. Batasan
dosis simvas
tatin tidak le
bih dari 20
59
Universitas Sumatera Utara
3
4
Amlodipine
Piroksikam
Farmakodina
mik antagonis
Moderate
1
Data mengindikasikan
bahwa beberapa
penghambat
Cox
mengurangi
efek
antihipertensi
dari
CaCB.
Mekanisme terkait
terhadap
sebuah peningkatan tekanan
pembuluh
darah,
yang
mana
itu
tergantung
prostasiklin dan
prostanoid
vasodilator
lainnya.
Amlodipine
- Simetidin
Farmakokineti
k
Moderate
4
Efek dari
amlodipine
meningkat.
Tidak dapat
dijelaskan,
tetapi
metabolisme
hati dari
amlodipine
menurun.
mg/hari.
Atau dapat
diganti
dengan
pravastatin
atau
gol.statin
lainnya yang
tidak sama
enzim
pemetabolis
menya
dengan
simvastatin.
Ketika sebuah NSAID
diberikan ke
pada pasien
yang menggunakan
CaCB, maka
akan menghasilkan
peningkatan
tekanan
darah.
Monitoring
untuk mengontrol
peningkatan
tekanan
darah
direkomend
asikan.
Memantau
pasien
terhadap
perubahan
efek dari
amlodipine
ketika
inisiasi,
penghentian,
atau
perubahan
dosis dari
simetidin.
Pengaturan
dosis dari
amlodipine
diperlukan.
60
Universitas Sumatera Utara
5
Captopril Glibenklam
id
Farmakodina
mik - sinergis
Moderate
20
Sementara
waktu
meningkatkan
efek sensitivitas
insulin oleh
ACE Inhibitor
sehingga risiko
hipoglikemik
meningkat.
Amati
dengan hatihati untuk
efek hipogli
kemik keti
ka memulai
terapi ACE
Inhibitor
pada pasien
yang
menerima
terapi
sulfonilurea.
6
Captopril Furosemida
Farmakodina
mik - sinergis
Minor
2
Penghambatan
produksi
angiotensi II
oleh ACE
Inhibitor dan
Efek dari
diuretik loop
akan
mengakibatkan
terjadinya
hipotensi dan
juga dehidrasi.
Status cairan
tubuh dan
berat badan
pasien harus
di
monitoring
pada pasien
yang
menerima
diuretik loop
ketika ACE
Inhibitor
dimulai.
7
Captopril Allopurinol
Unknown
Major
8
Belum pasti.
Resiko dari
reaksi
hipersensitif
mungkin lebih
tinggi ketika
allopurinol dan
captopril
diberikan
bersama-sama
daripada ketika
masing-masing
obat diberikan
sendirian.
Reaksi hipersensitifit
as
tidak
dapat
diprediksi jika
tidak
ada
riwayat reaksi obat sebelumnya.
Jika manifestasi dari
hipersensitif
berkembang, kedua
obat tidak
dilanjutkan.
Perawatan
langsung
untuk
mengatur
gejala dari
reaksi hipersensitifitas.
61
Universitas Sumatera Utara
8
Captopril Piroksikam
Farmakodina
mik antagonis
Moderate
7
Efek hipotensi
dari ACE
Inhibitor
berkurang.
Piroksikam
menurunkan
efek dari
kaptopril
dengan
antagonis
farmakodinamik
. NSAIDs
menurunkan
sintesis
prostaglandin
vasodilatasi
ginjal, dan
dengan
demikian
mempengaruhi
cairan
homeostasis dan
menurunkan
efek
antihipertensi.
Monitoring
tekanan
darah.
Piroksikam
jangan
dilanjutkan
atau
gunakan
alternatif
obat
antihiperten
si lain jika
sebuah
interaksi
terjadi. Pant
au tekanan
darah ketika
piroksikam
dimulai
ataupun
dihentikan.
9
Captopril Asam
Mefenamat
Farmakodina
mik antagonis
Moderate
6
Asam
mefenamat
menurunkan
efek dari
captopril
dengan
antagonisme
farmakodinamik
. NSAIDs
menurunkan
sintesis dari
prostaglandin
vasodilatasi
ginjal, dan
dengan
demikian
mempengaruhi
cairan
homeostasis
tubuh dan
mengurangi
efek
antihipertensi.
Monitoring
tekanan
darah. Asam
mefenamat
jangan
dilanjutkan
atau
gunakan
alternatif
obat
antihiperten
si lain jika
sebuah
interaksi
terjadi. Pant
au tekanan
darah ketika
asam
mefenamat
dimulai
ataupun
dihentikan.
62
Universitas Sumatera Utara
10
Captopril Antasida
Farmakokineti
k
Minor
20
Absorpsi
gastrointestinal
dari captopril
menurun.
Antasid dapat
menyebabkan
efektifitas
antihipertensi
dari captopril
menurun.
Jika sebuah
interaksi
terjadi,
pertimbanga
nnya yaitu
memisahkan
atau
menjarakka
n captopril
dari
makanan
atau dari
pemberian
antasid 1
hingga 2
jam.
11
Captopril Glikazid
Farmakodina
mik - sinergis
Moderate
1
Meningkatkan
sensitifitas
insulin
sementara
waktu oleh Ace
Inhibitor. Efek
berupa resiko
hipoglikemik
meningkat.
Amati
dengan hatihati untuk
efek
hipoglikemi
k ketika
memulai
terapi ACE
Inhibitor
pada pasien
yang
menerima
terapi
sulfonilurea.
12
Captopril Natrium
Diklofenak
Farmakodina
mik antagonis
Moderate
2
Na diklofenak
menurunkan
efek dari
captopril
dengan
antagonisme
farmakodinamik
. NSAIDs
menurunkan
sintesis dari
prostaglandin
vasodilatasi
ginjal, dan
dengan
demikian
mempengaruhi
cairan
homeostasis
tubuh dan
mengurangi
efek
antihipertensi.
Monitoring
tekanan
darah. Na
diklofenak
jangan
dilanjutkan
atau
gunakan
alternatif
obat
antihiperten
si lain jika
sebuah
interaksi
terjadi. Pant
au tekanan
darah ketika
Na
diklofenak
dimulai
ataupun
dihentikan.
63
Universitas Sumatera Utara
13
Captopril Ibuprofen
Farmakodina
mik antagonis
Moderate
5
14
Captopril Nifedipin
Farmakodina
mik - aditif
Minor
3
15
Captopril Glucovance
Farmakodina
mik - sinergis
Moderate
1
16
Captopril Glipiride
Farmakodina
mik - sinergis
Moderate
1
Ibuprofen
menurunkan
efek dari
captopril
dengan antagonisme farmakodinamik.
NSAIDs menurunkan sintesis
dari prostaglandin vasodilatasi ginjal,
dan dengan
demi-kian
mempeng-aruhi
cairan homeostasis tubuh
dan mengurangi
efek
antihipertensi.
CaCB dan ACE
inhibitor
menyebabkan
efek hipotensi
aditif.
Monitoring
tekanan
darah.
Ibuprofen
jangan
dilanjutkan
atau gunakan alternatif obat
antihiperten
si lain jika
sebuah
interaksi
terjadi. Pant
au tekanan
darah ketika
ibuprofen
dimulai
ataupun
dihentikan.
Selagi obatobat ini
sering
digunakan
bersamasama, maka
sebaiknya
dipantau
tekanan
darah
sistemik,
terutama
selama
minggu
pertama
hingga 3
minggu
terapi.
Captopril
meningkatkan
efek dari
gliburid dengan
farmakodinamik
sinergis.
Menyebabkan
efek
hipoglikemik.
Meningkatkan
sensitifitas
insulin
sementara
waktu oleh Ace
Inhibitor. Efek
berupa resiko
hipoglikemik
meningkat.
Interaksi
kemungkina
n terjadi
sehingga
pantau kadar
glukosa
darah secara
teratur.
Amati
dengan hatihati untuk
efek
hipoglikemi
k ketika
memulai
terapi ACE
Inhibitor
64
Universitas Sumatera Utara
pada pasien
yang
menerima
terapi
sulfonilurea.
17
Captopril Meloxicam
Farmakodina
mik antagonis
Moderate
1
Melosikam
menurunkan
efek dari
captopril
dengan antagonisme farmakodinamik.
NSAIDs
menurunkan
sintesis dari
prostaglandin
vasodilatasi
ginjal, dan
dengan
demikian
mempengaruhi
cairan
homeostasis
tubuh dan
mengurangi
efek
antihipertensi.
Monitoring
tekanan
darah.
meloksikam
jangan
dilanjutkan
atau
gunakan
alternatif
obat
antihiperten
si lain jika
sebuah
interaksi
terjadi. Pantau tekanan
darah ketika
meloksikam
dimulai
ataupun
dihentikan.
18
Furosemida
- Asam
Mefenamat
Farmakodina
mik antagonis
Minor
1
Asam
mefenamat
menurunkan
efek dari furosemid dengan
antagonis
farmakodinamik.
NSAID
menurunkan
sintesis dari
prostaglandin
yang
bertanggung
jawab pada
hemodinamik
ginjal.
Dibutuhkan
peningkatan
dosis dari
diuretik
kuat.
Pertimbangkan obat
antiinflamasi lain jika
diuresis
tidak
memadai.
19
Hidroklortia
zid Allopurinol
Unknown
Major
1
Unknown (tidak
jelas).
Pemberian
diuretik tiazid
bersamaan
dengan terapi
allopurinol
diindikasikan
Jika sebuah
reaksi hipersensitif terhadap allopurinol berkembang,
penilaian
status klinis
65
Universitas Sumatera Utara
terjadinya
peningkatan
insiden reaksi
hipersensitif
terhadap
allopurinol.
dari pasien
diperlukan
dalam
menentukan
agen
penyebab
tersebut.
Perubahan
terapi
dibutuhkan.
20
Hidroklortia
zid Piroksikam
Farmakodina
mik antagonis
Minor
1
Efek dari
piroksikam
dengan cara
menghambat
pembentukan
prostaglandin
dan
menyebabkan
tahanan natrium
dan air dengan
cara obat
asam/anionic
berkompetisi
terhadap
bersihan tubulus
ginjal (diuretik
tiazid) sehingga
menurunkan
efek HCT.
Pasien yang
menerima
kedua obat
yaitu
diuretik dan
NSAID,
pengaturan
diperlukan
untuk
menghindari
dehidrasi
dan pantau
secara
berkala
fungsi ginjal
pasien dan
tekanan
darah nya.
Jika terjadi
insufisiensi
ginjal atau
hiperkalemia berkembang,
maka kedua
obat harus
dihentikan
sampai
kondisinya
membaik.
21
Nifedipine Glucovance
Farmakokineti
k
Moderate
1
Penggunaan
nifedipin
bersama-sama
dengan
metformin,
meningkatkan
efek dari
metformin,
yang dapat
mengancam
jiwa pasien
dimana kondisi
tersebut
dikatakan
Jika
metformin
dan
nifedipin
harus
digunakan
bersamasama, titrasi
hati-hati
dosis
metformin
dianjurkan .
peningkatan
kadar
66
Universitas Sumatera Utara
22
Nifedipine Bisoprolol
Farmakodina
mik - aditif
Moderate
1
asidosis laktat.
Nifedipin
meningkatkan
absorpsi dari
metformin. Ini
dapat
menyebabkan
kelelahan,
mengantuk,
nyeri otot, nafas
pendek, sakit
perut, sakit
kepala.
metformin
dapat
meningkatk
an risiko
asidosis
laktat .
pasien harus
disarankan
untuk
memonitor
glukosa
darah
mereka dan
segera
memberitahu dokter
mereka jika
mereka
mengalami
kemungkinan tanda
asidosis
laktat seperti
malaise,
mialgia,
gangguan
pernapasan,
hiperventila
si, lambat
atau detak
jantung
tidak teratur,
mengantuk,
sakit perut,
atau gejala
yang tidak
biasa
lainnya.
Bisoprolol dan
nifedipine
mungkin
memiliki efek
aditif atau
sinergis dalam
menurunkan
tekanan darah
dan detak
jantung.
Hati-hati
memantau
fungsi
jantung
pasien yang
beresiko
besar
terhadap
efek
samping
kardiovasku
lar.
67
Universitas Sumatera Utara
23
Valsartan Simvastatin
Farmakokineti
k
Moderate
1
Hasil dari
sebuah
penelitian in
vitro dengan
jaringan hati
manusia,
mengindikasika
n bahwa
valsartan adalah
sebuah substrat
dari transporter
OATP1B1
uptake hati.
Pemberian
bersamaan
dengan
penghambat
OATP1B1
dapat
meningkatkan
efek sistemik
dari valsartan.
Simvastatin
merupakan
penghambat
OATP1B1.
Pantau
kedua obat
ini jika
diberi
bersamasama. Perlu
pengaturan
dosis dari
valsartan.
68
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4. Surat Permohonan Izin Penelitian Dari Fakultas
69
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. Surat Permohonan Izin Penelitian/Pengambilan Data Dari Dinas
Kesehatan
70
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. Surat Keterangan Selesai Penelitian Puskesmas Medan Deli
71
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7. Surat Keterangan Selesai Penelitian Puskesmas Helvetia
72
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. Surat Keterangan Selesai Penelitian Puskesmas Darussalam
73
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9. Surat Keterangan Selesai Penelitian Puskesmas Teladan
74
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10. Surat Ethical Clirens
75
Universitas Sumatera Utara
Variabel Terikat
Kelompok Usia – Interaksi Obat
Tests of Normality
kelompok usia
Kolmogorov-Smirnova
Statistic
Interaksi_Oba
t
dimen
sion1
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
25-55
.475
39
.000
.522
39
.000
56-86
.493
103
.000
.483
103
.000
a. Lilliefors Significance Correction
Kelompok Jumlah Obat – Interaksi Obat
Tests of Normality
kelompok jumlah
obat
Kolmogorov-Smirnova
Statistic
Interaksi_Ob
df
Sig.
Shapiro-Wilk
Statistic
df
Sig.
2
.366
27
.000
.634
27
.000
dimension1 3
4
.530
61
.000
.340
61
.000
.469
37
.000
.534
37
.000
.521
17
.000
.385
17
.000
at
5-6
a. Lilliefors Significance Correction
55
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Hasil Analisis Bivariat Beberapa Variabel Bebas Terhadap Kejadian
Potensi Interaksi Obat Dengan Menggunakan Uji Chi-square pada
Program SPSS Advanced 18.0
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid
N
kelompok usia *
Missing
Percent
N
Total
Percent
N
Percent
142
100.0%
0
.0%
142
100.0%
142
100.0%
0
.0%
142
100.0%
Interaksi_Obat
kelompok jumlah obat *
Interaksi_Obat
kelompok usia * Interaksi_Obat
Crosstab
Interaksi_Obat
Tidak
kelompok usia
25-55
56-86
Total
Count
ya
Total
9
30
39
% within kelompok usia
23.1%
76.9%
100.0%
% within Interaksi_Obat
31.0%
26.5%
27.5%
20
83
103
% within kelompok usia
19.4%
80.6%
100.0%
% within Interaksi_Obat
69.0%
73.5%
72.5%
29
113
142
% within kelompok usia
20.4%
79.6%
100.0%
% within Interaksi_Obat
100.0%
100.0%
100.0%
Count
Count
56
Universitas Sumatera Utara
Chi-Square Tests
Asymp. Sig.
Value
df
(2-sided)
Pearson Chi-Square
.233
a
1
.629
Continuity Correctionb
.062
1
.803
Likelihood Ratio
.229
1
.632
Exact Sig. (2- Exact Sig. (1sided)
Fisher's Exact Test
sided)
.645
Linear-by-Linear
.231
1
.394
.630
Association
N of Valid Cases
142
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.96.
b. Computed only for a 2x2 table
kelompok jumlah obat * Interaksi_Obat
Crosstab
Interaksi_Obat
Tidak
kelompok jumlah obat
2
Count
% within kelompok
ya
Total
12
15
27
44.4%
55.6%
100.0%
41.4%
13.3%
19.0%
6
55
61
9.8%
90.2%
100.0%
20.7%
48.7%
43.0%
9
28
37
24.3%
75.7%
100.0%
31.0%
24.8%
26.1%
2
15
17
11.8%
88.2%
100.0%
6.9%
13.3%
12.0%
jumlah obat
% within Interaksi_Obat
3
Count
% within kelompok
jumlah obat
% within Interaksi_Obat
4
Count
% within kelompok
jumlah obat
% within Interaksi_Obat
5-6
Count
% within kelompok
jumlah obat
% within Interaksi_Obat
57
Universitas Sumatera Utara
kelompok jumlah obat * Interaksi_Obat (lanjutan)
Total
Count
29
113
142
20.4%
79.6%
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
% within kelompok
jumlah obat
% within Interaksi_Obat
Chi-Square Tests
Value
df
Asymp. Sig. (2-sided)
Pearson Chi-Square
14.924
a
3
.002
Likelihood Ratio
14.078
3
.003
3.292
1
.070
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
142
a. 1 cells (12.5%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.47.
58
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3. Data Potensi Interaksi Obat Antihipertensi pada Pasien Hipertensi
di puskesmas di kota Medan
NO
Nama Obat
Pola
Mekanisme
Interaksi Obat
1
Amlodipine
- Captopril
Farmakodina
mik - aditif
2
Amlodipine
Simvastatin
Farmakokineti
k
Tingkat
Keparahan
Interaksi
Obat
Minor
Major
Jumlah
Kasus
37
15
Mekanisme
Interaksi
Penghambat
Kanal Kalsium
(CaCB) dan
penghambat
ACE
mempunyai
efek hipotensi
aditif
Amlodipine
meningkatkan
kadar dari
simvastatin.
Amlodipine
menghambat
metabolisme
lintas pertama
(CYP3A4) dari
HMG-CoA
Reductase
Inhibitor
Manajemen
selama
menggunakan kedua
obat ini
secara
bersamaan,
diperlukan
monitoring
dari tekanan
darah siste
mik selama
pemberian,
terutama se
lama satu hi
ngga tiga mi
nggu terapi.
Gunakan al
ternatif lain
jika ada. Te
tapi jika pe
mberian
pada kedua
obat ini ti
dak bisa di
hindari ma
ka manfaat
dari terapi
kombinasi
tersebut ha
rus
dipertimbangkan
dengan hatihati terhadap potensi
resiko dari
kombinasi.
Kombinasi
kedua obat
ini berpoten
si meningkat
kan terjadi
nya miopati
atau
rhabdomioli
sis. Batasan
dosis simvas
tatin tidak le
bih dari 20
59
Universitas Sumatera Utara
3
4
Amlodipine
Piroksikam
Farmakodina
mik antagonis
Moderate
1
Data mengindikasikan
bahwa beberapa
penghambat
Cox
mengurangi
efek
antihipertensi
dari
CaCB.
Mekanisme terkait
terhadap
sebuah peningkatan tekanan
pembuluh
darah,
yang
mana
itu
tergantung
prostasiklin dan
prostanoid
vasodilator
lainnya.
Amlodipine
- Simetidin
Farmakokineti
k
Moderate
4
Efek dari
amlodipine
meningkat.
Tidak dapat
dijelaskan,
tetapi
metabolisme
hati dari
amlodipine
menurun.
mg/hari.
Atau dapat
diganti
dengan
pravastatin
atau
gol.statin
lainnya yang
tidak sama
enzim
pemetabolis
menya
dengan
simvastatin.
Ketika sebuah NSAID
diberikan ke
pada pasien
yang menggunakan
CaCB, maka
akan menghasilkan
peningkatan
tekanan
darah.
Monitoring
untuk mengontrol
peningkatan
tekanan
darah
direkomend
asikan.
Memantau
pasien
terhadap
perubahan
efek dari
amlodipine
ketika
inisiasi,
penghentian,
atau
perubahan
dosis dari
simetidin.
Pengaturan
dosis dari
amlodipine
diperlukan.
60
Universitas Sumatera Utara
5
Captopril Glibenklam
id
Farmakodina
mik - sinergis
Moderate
20
Sementara
waktu
meningkatkan
efek sensitivitas
insulin oleh
ACE Inhibitor
sehingga risiko
hipoglikemik
meningkat.
Amati
dengan hatihati untuk
efek hipogli
kemik keti
ka memulai
terapi ACE
Inhibitor
pada pasien
yang
menerima
terapi
sulfonilurea.
6
Captopril Furosemida
Farmakodina
mik - sinergis
Minor
2
Penghambatan
produksi
angiotensi II
oleh ACE
Inhibitor dan
Efek dari
diuretik loop
akan
mengakibatkan
terjadinya
hipotensi dan
juga dehidrasi.
Status cairan
tubuh dan
berat badan
pasien harus
di
monitoring
pada pasien
yang
menerima
diuretik loop
ketika ACE
Inhibitor
dimulai.
7
Captopril Allopurinol
Unknown
Major
8
Belum pasti.
Resiko dari
reaksi
hipersensitif
mungkin lebih
tinggi ketika
allopurinol dan
captopril
diberikan
bersama-sama
daripada ketika
masing-masing
obat diberikan
sendirian.
Reaksi hipersensitifit
as
tidak
dapat
diprediksi jika
tidak
ada
riwayat reaksi obat sebelumnya.
Jika manifestasi dari
hipersensitif
berkembang, kedua
obat tidak
dilanjutkan.
Perawatan
langsung
untuk
mengatur
gejala dari
reaksi hipersensitifitas.
61
Universitas Sumatera Utara
8
Captopril Piroksikam
Farmakodina
mik antagonis
Moderate
7
Efek hipotensi
dari ACE
Inhibitor
berkurang.
Piroksikam
menurunkan
efek dari
kaptopril
dengan
antagonis
farmakodinamik
. NSAIDs
menurunkan
sintesis
prostaglandin
vasodilatasi
ginjal, dan
dengan
demikian
mempengaruhi
cairan
homeostasis dan
menurunkan
efek
antihipertensi.
Monitoring
tekanan
darah.
Piroksikam
jangan
dilanjutkan
atau
gunakan
alternatif
obat
antihiperten
si lain jika
sebuah
interaksi
terjadi. Pant
au tekanan
darah ketika
piroksikam
dimulai
ataupun
dihentikan.
9
Captopril Asam
Mefenamat
Farmakodina
mik antagonis
Moderate
6
Asam
mefenamat
menurunkan
efek dari
captopril
dengan
antagonisme
farmakodinamik
. NSAIDs
menurunkan
sintesis dari
prostaglandin
vasodilatasi
ginjal, dan
dengan
demikian
mempengaruhi
cairan
homeostasis
tubuh dan
mengurangi
efek
antihipertensi.
Monitoring
tekanan
darah. Asam
mefenamat
jangan
dilanjutkan
atau
gunakan
alternatif
obat
antihiperten
si lain jika
sebuah
interaksi
terjadi. Pant
au tekanan
darah ketika
asam
mefenamat
dimulai
ataupun
dihentikan.
62
Universitas Sumatera Utara
10
Captopril Antasida
Farmakokineti
k
Minor
20
Absorpsi
gastrointestinal
dari captopril
menurun.
Antasid dapat
menyebabkan
efektifitas
antihipertensi
dari captopril
menurun.
Jika sebuah
interaksi
terjadi,
pertimbanga
nnya yaitu
memisahkan
atau
menjarakka
n captopril
dari
makanan
atau dari
pemberian
antasid 1
hingga 2
jam.
11
Captopril Glikazid
Farmakodina
mik - sinergis
Moderate
1
Meningkatkan
sensitifitas
insulin
sementara
waktu oleh Ace
Inhibitor. Efek
berupa resiko
hipoglikemik
meningkat.
Amati
dengan hatihati untuk
efek
hipoglikemi
k ketika
memulai
terapi ACE
Inhibitor
pada pasien
yang
menerima
terapi
sulfonilurea.
12
Captopril Natrium
Diklofenak
Farmakodina
mik antagonis
Moderate
2
Na diklofenak
menurunkan
efek dari
captopril
dengan
antagonisme
farmakodinamik
. NSAIDs
menurunkan
sintesis dari
prostaglandin
vasodilatasi
ginjal, dan
dengan
demikian
mempengaruhi
cairan
homeostasis
tubuh dan
mengurangi
efek
antihipertensi.
Monitoring
tekanan
darah. Na
diklofenak
jangan
dilanjutkan
atau
gunakan
alternatif
obat
antihiperten
si lain jika
sebuah
interaksi
terjadi. Pant
au tekanan
darah ketika
Na
diklofenak
dimulai
ataupun
dihentikan.
63
Universitas Sumatera Utara
13
Captopril Ibuprofen
Farmakodina
mik antagonis
Moderate
5
14
Captopril Nifedipin
Farmakodina
mik - aditif
Minor
3
15
Captopril Glucovance
Farmakodina
mik - sinergis
Moderate
1
16
Captopril Glipiride
Farmakodina
mik - sinergis
Moderate
1
Ibuprofen
menurunkan
efek dari
captopril
dengan antagonisme farmakodinamik.
NSAIDs menurunkan sintesis
dari prostaglandin vasodilatasi ginjal,
dan dengan
demi-kian
mempeng-aruhi
cairan homeostasis tubuh
dan mengurangi
efek
antihipertensi.
CaCB dan ACE
inhibitor
menyebabkan
efek hipotensi
aditif.
Monitoring
tekanan
darah.
Ibuprofen
jangan
dilanjutkan
atau gunakan alternatif obat
antihiperten
si lain jika
sebuah
interaksi
terjadi. Pant
au tekanan
darah ketika
ibuprofen
dimulai
ataupun
dihentikan.
Selagi obatobat ini
sering
digunakan
bersamasama, maka
sebaiknya
dipantau
tekanan
darah
sistemik,
terutama
selama
minggu
pertama
hingga 3
minggu
terapi.
Captopril
meningkatkan
efek dari
gliburid dengan
farmakodinamik
sinergis.
Menyebabkan
efek
hipoglikemik.
Meningkatkan
sensitifitas
insulin
sementara
waktu oleh Ace
Inhibitor. Efek
berupa resiko
hipoglikemik
meningkat.
Interaksi
kemungkina
n terjadi
sehingga
pantau kadar
glukosa
darah secara
teratur.
Amati
dengan hatihati untuk
efek
hipoglikemi
k ketika
memulai
terapi ACE
Inhibitor
64
Universitas Sumatera Utara
pada pasien
yang
menerima
terapi
sulfonilurea.
17
Captopril Meloxicam
Farmakodina
mik antagonis
Moderate
1
Melosikam
menurunkan
efek dari
captopril
dengan antagonisme farmakodinamik.
NSAIDs
menurunkan
sintesis dari
prostaglandin
vasodilatasi
ginjal, dan
dengan
demikian
mempengaruhi
cairan
homeostasis
tubuh dan
mengurangi
efek
antihipertensi.
Monitoring
tekanan
darah.
meloksikam
jangan
dilanjutkan
atau
gunakan
alternatif
obat
antihiperten
si lain jika
sebuah
interaksi
terjadi. Pantau tekanan
darah ketika
meloksikam
dimulai
ataupun
dihentikan.
18
Furosemida
- Asam
Mefenamat
Farmakodina
mik antagonis
Minor
1
Asam
mefenamat
menurunkan
efek dari furosemid dengan
antagonis
farmakodinamik.
NSAID
menurunkan
sintesis dari
prostaglandin
yang
bertanggung
jawab pada
hemodinamik
ginjal.
Dibutuhkan
peningkatan
dosis dari
diuretik
kuat.
Pertimbangkan obat
antiinflamasi lain jika
diuresis
tidak
memadai.
19
Hidroklortia
zid Allopurinol
Unknown
Major
1
Unknown (tidak
jelas).
Pemberian
diuretik tiazid
bersamaan
dengan terapi
allopurinol
diindikasikan
Jika sebuah
reaksi hipersensitif terhadap allopurinol berkembang,
penilaian
status klinis
65
Universitas Sumatera Utara
terjadinya
peningkatan
insiden reaksi
hipersensitif
terhadap
allopurinol.
dari pasien
diperlukan
dalam
menentukan
agen
penyebab
tersebut.
Perubahan
terapi
dibutuhkan.
20
Hidroklortia
zid Piroksikam
Farmakodina
mik antagonis
Minor
1
Efek dari
piroksikam
dengan cara
menghambat
pembentukan
prostaglandin
dan
menyebabkan
tahanan natrium
dan air dengan
cara obat
asam/anionic
berkompetisi
terhadap
bersihan tubulus
ginjal (diuretik
tiazid) sehingga
menurunkan
efek HCT.
Pasien yang
menerima
kedua obat
yaitu
diuretik dan
NSAID,
pengaturan
diperlukan
untuk
menghindari
dehidrasi
dan pantau
secara
berkala
fungsi ginjal
pasien dan
tekanan
darah nya.
Jika terjadi
insufisiensi
ginjal atau
hiperkalemia berkembang,
maka kedua
obat harus
dihentikan
sampai
kondisinya
membaik.
21
Nifedipine Glucovance
Farmakokineti
k
Moderate
1
Penggunaan
nifedipin
bersama-sama
dengan
metformin,
meningkatkan
efek dari
metformin,
yang dapat
mengancam
jiwa pasien
dimana kondisi
tersebut
dikatakan
Jika
metformin
dan
nifedipin
harus
digunakan
bersamasama, titrasi
hati-hati
dosis
metformin
dianjurkan .
peningkatan
kadar
66
Universitas Sumatera Utara
22
Nifedipine Bisoprolol
Farmakodina
mik - aditif
Moderate
1
asidosis laktat.
Nifedipin
meningkatkan
absorpsi dari
metformin. Ini
dapat
menyebabkan
kelelahan,
mengantuk,
nyeri otot, nafas
pendek, sakit
perut, sakit
kepala.
metformin
dapat
meningkatk
an risiko
asidosis
laktat .
pasien harus
disarankan
untuk
memonitor
glukosa
darah
mereka dan
segera
memberitahu dokter
mereka jika
mereka
mengalami
kemungkinan tanda
asidosis
laktat seperti
malaise,
mialgia,
gangguan
pernapasan,
hiperventila
si, lambat
atau detak
jantung
tidak teratur,
mengantuk,
sakit perut,
atau gejala
yang tidak
biasa
lainnya.
Bisoprolol dan
nifedipine
mungkin
memiliki efek
aditif atau
sinergis dalam
menurunkan
tekanan darah
dan detak
jantung.
Hati-hati
memantau
fungsi
jantung
pasien yang
beresiko
besar
terhadap
efek
samping
kardiovasku
lar.
67
Universitas Sumatera Utara
23
Valsartan Simvastatin
Farmakokineti
k
Moderate
1
Hasil dari
sebuah
penelitian in
vitro dengan
jaringan hati
manusia,
mengindikasika
n bahwa
valsartan adalah
sebuah substrat
dari transporter
OATP1B1
uptake hati.
Pemberian
bersamaan
dengan
penghambat
OATP1B1
dapat
meningkatkan
efek sistemik
dari valsartan.
Simvastatin
merupakan
penghambat
OATP1B1.
Pantau
kedua obat
ini jika
diberi
bersamasama. Perlu
pengaturan
dosis dari
valsartan.
68
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4. Surat Permohonan Izin Penelitian Dari Fakultas
69
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. Surat Permohonan Izin Penelitian/Pengambilan Data Dari Dinas
Kesehatan
70
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. Surat Keterangan Selesai Penelitian Puskesmas Medan Deli
71
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7. Surat Keterangan Selesai Penelitian Puskesmas Helvetia
72
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. Surat Keterangan Selesai Penelitian Puskesmas Darussalam
73
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9. Surat Keterangan Selesai Penelitian Puskesmas Teladan
74
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10. Surat Ethical Clirens
75
Universitas Sumatera Utara