STRATEGI PEMASARAN SUSU KEDELAI MADU.doc

STRATEGI PEMASARAN SUSU KEDELAI MADU
PADA UD. SKM (susu kedelai madu)
MASTRIP JEMBER JAWA TIMUR

PROPOSAL SKRIPSI

Oleh
NUR KHALISH
D41131501

PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGROINDUSTRI
JURUSAN MANAJEMEN AGRIBSNIS
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2017

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Persaingan bisnis yang semakin lama semakin kompetitif membuat
perusahaan

harus berantisipasi yang tepat dan akurat agar dapat menguasai


pangsa pasar yang luas. Lingkungan perusahaan menjadi kunci utama dalam
menentukan

keberhasilan

suatu

perusahaan,

karena

dengan

mengetahui

lingkungan sekitar perusahaan, maka kelebihan dan kekurangan akan lebih
nampak, dan juga strategi yang tepat akan diperoleh dan sangat efektif untuk
melakukan proses pemasaran.
Upaya yang bisa dilakukan dalam menghadapi persaingan, perusahaan juga

harus merebut peluang pasar yaitu dengan cara melakukan Markeitng Research.
Menurut Freddy Rangkuti (1997) mengatakan bahwa Marketing Research adalah
kegiatan penelitian di bidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis mulai
dari perumusan masalah, tujuan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data
dan interprestasi hasil penelitian. Hasil riset pemasaran ini dapat dipakai untuk
perumusan strategi pemasaran dalam merebut peluang pasar.
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan,
dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah
perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Marrus (2002:31)

strategi

didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang
berfokus pada tujuan jangka panjang perusahaan, disertai penyusunan suatu cara
atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Menurut Kotler (2000)
pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan
pihak lain.
Sebagian besar usaha kecil menengah tidak menggunakan strategi-strategi

pemasaran untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen akan
produknya. Sehingga konsumen pada titik tertentu saat konsumen mulai bosan
dengan suatu produk, perusahaan tidak mampu memenuhi kebutuhan dan

keinginan konsumen dan akhirnya konsumen pergi ke produsen lain yang sesuai
dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, perusahaan juga akan kalah bersaing
dan tidak mampu bertahan dengan usaha-usaha besar yang sejenenis.
Kabupaten Jember merupakan daerah yang memilki jumlah usaha kecil
menengah yang tinggi. Hal itu bisa dilihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS)
Provinsi Jawa Timur (2013) jumlah UKM di jawa timur mencapai 6,8 juta. Dari
data tersebut Kabupaten Jember menempati 6,2 % dari total UKM di Jawa timur.
Disusul oleh Kabupaten Malang dengan kontribusi 6,07 % dan Banyuwangi
sebesar 4,35 %. (Sumber http://memotimuronline.com/berita-umkm-terbesar-sejatim-ada-di-jember.html). Dari persentase tersebut, maka terlihat jelas tingginya
persaingan usaha yang ada di kota Jember.
UD. SKM adalah salah satu usaha kecil (home industry) yang bergerak
dibidang produksi dan pemasaran minuman susu kedelai yang terletak di
Sumbersari Kabupaten Jember. Usaha ini mulai dijalankan pada tahun 2014 oleh
Ibu Dra.Nur Bahmudah bersama suaminya. Sampai sekarang UD. SKM ini sudah
berusia sekitar 5 tahun dan jika dilihat dari para pesaing yang sejenis, perusahaan
ini memiliki pesaing dengan jarak yang berdekatan dengan pesaingnya

diantaranya yaitu susu ultra yang ada di balung. Banyaknya jumlah perusahaan
susu akan berimplikasi terhadap pemasaran UD. SKM. Agar bisa berkembang
pesat, usaha ini membutuhkan strategi yang tepat dan baik untuk memperluas
pangsa pasarnya.
Sebagaimana kita ketahui bahwa produk ataupun jasa yang dihasilkan
oleh perusahaan tidak mungkin dapat mencari sendiri pembeli ataupun
peminatnya. 0leh karena itu, produsen dalam kegiatan pemasaran produk atau
jasanya harus membutuhkan konsumen mengenai produk atau jasa yang
dihasilkannya. Salah satu cara yang digunakan produsen dalam bidang pemasaran
untuk tujuan meningkatkan hasil produk yaitu melalui kegiatan pengembangan
promosi.
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa strategi pemasaran adalah salah satu
faktor yang diperlukan bagi keberhasilan pemasaran yang diterapkan suatu
perusahaan terutama pada saat ini ketika era informasi berkembang pesat, maka

penentuan strategi merupakan salah satu senjata ampuh bagi perusahaan dalam
mengembangkan dan mempertahankan usaha.
Oleh karena itu perlu dilakukan adanya identifikasi faktor-faktor internal
dan eksternal, serta merumuskan strategi apa yang tepat untuk usaha UD. SKM.
Berdasarkan fenomena bisnis diatas, maka perlu dilakukan penelitian terkait

dengan strategi pemasaran yang berjudul “STRATEGI PEMASARAN SUSU
KEDELAI MADU PADA UD. SKM (susu kedelai madu) MASTRIP JEMBER
JAWA TIMUR.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang dan uraian di atas, maka dapat di rumuskan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berilkut:
1. Apa kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki

bagi

pemasaran susu segar pada UD. SKM mastrip jember?
2. Strategi pemasaran apakah yang diperlukan bagi pemasaran susu segar
pada UD. SKM mastrip jember?
3. Strategi apakah yang menjadi prioritas dalam pemasaran susu segar pada
UD. SKM mastrip jember?
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah masalah diatas, maka
tujuan khusus penelitian di UD. SKM mastrip jember sebagai berikut:
1. Untuk menjelaskan apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman bagi pemasaran susu segar pada UD. SKM mastrip jember.

2. Untuk menghitung dan menganalisis pertumbuhan pasar dan pangsa pasar
relatif dari susu segar yang di hasilkan oleh UD. SKM mastrip jember.
3. Untuk menentukan peluang strategi bisnis pemasaran perusahaan Susu
SKM Mastrip jember Jawa Timur?
4. Untuk menentukan strategi mana yang sesuai.

1.4 Manfaat
Berdasarkan pada tujuan penelitian yang telah di petapkan maka dari hasil
penelitian ini dipergunakan sebagai sumber pemikiran, khususnya bagi produksi
susu kedelai UD. SKM dalam mengatasi kelemahan persaingan ddalam
pemasarannya, diharapkan sebagai berikut :
1. Dapat di pergunakan segai landdasan utama dan sekaligus sumbangan
pemikiran, khususnya bagi produksi UD. SKM susu kedelai madu mastrip
jember.
2. Dengan adanya penelitian ini, peneliti menjadi taju apa yang menjadi
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi pemasaran perusahaan
Susu SKM Jember Jawa Timur.
3. Dapat dipergunakan sebagai acuan, khususnya bagi yang berminat untuk
mendalami lebuh lanjut berkenaan dengan pemasaran susu kedelai UD.
SKM mastrip jember.


BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Beberapa Penelitian Sebelumnya
Beberapa penelitian terdahulu sangat menentukan dalam suatu penelitian
dimana hasil-hasil penelitian terdahulu dapat dijadikan sebagai dasar untuk
memperkuat teori-teori yang digunakan dalam suatu penelitian. Beberapa
penelitian yang membantu dalam penelitian ini dapat dipaparkan sebagai berikut.
Menurut Umami (2007) “Strategi Pemasaran Roti Tawar Pada Unit Usaha
Pangan Roti “SIP” Politeknik Negeri Jember” bahwa Unit Usaha Aneka Pangan
Roti "SIP" terletak pada kuadran I yakni Strategi Agresif , Strategi Agresif adalah
situasi dimana industri berada pada posisi paling menguntungkan. Industri
memiliki banyak kesempatan dan kekuatan yang dapat digunakan untuk
memanfaatkan peluang yang ada untuk mencapai tujuan strategi yang diterapkan
dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif.
Yumanda. S (2008) “Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah
Tangga Cap Kelinci Di Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang” Analisis
SWOT mencakup lingkungan ekstern dan lingkungan intern. Analisis lingkungan
adalah suatu proses yang digunakan untuk menentukan kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman. Didalam analisis SWOT ini akan digunakan pendekatan
secara kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kualitatif merupakan

suatu analisis yang digunakan tanpa mempergunakan perhitungan angka-angka,
melainkan berdasarkan penilaian atau pendapat serta dasar-dasar yang dapat
menunjang dalam pengambilan keputusan yang bersifat subyektif. Sedangkan
pendekatan secara kuantitatif merupakan suatu cara analisis data menggunakan
perhitugan angka-angka atau untuk menunjang proses analisis data tersebut.
Berdasarkan semua analisis tersebut diatas, alat yang dipakai untuk menyusun
faktor-faktor strategis perusahaan adalah dengan menggunakan matrik SWOT.
Prawitasari S (2010) “Analisis SWOT Sebagai Perumusan Strategi Dasar
Perumusan Strategi

Pemasaran

Berdaya saing (Study pada Dealer Honda Tunggul

Sakti Disemarang)” Penelitian ini dilakukan dengan metode survey (wawancara
dan kuesioner) pada General Manager dengan staf pemasaran perusahaan

perusahaan dan konsumen perusahaan. Hasilnya kemudian dianalisis dengan
metode Analisis SWOT yang terdiri dari Analisis Internal SAP dan Analisis
Eksternal ETOP. Faktorfaktor internal, eksternal, posisi dan jenis usaha serta

strategi perusahaan ini merupakan variabel mandiri, yang berarti setiap variabel
tidak dilakukan perbandingan, melainkan saling menjelaskan dan mempengaruhi
variabel lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pemasaran yang
dilakukan perusahaan adalah Strategi Investasi, dimana posisi perusahaan berada
di posisi AMAN dan jenis usahanya adalah usaha IDEAL. Strategi Investasi ini
berarti lingkungan perusahaan mendukung untuk melakukan investasi dan
kemudian menuai hasil (harvesting). Perusahaan dapat menggunakan strategi
perusahaan sebelumnya dengan memperbaiki beberapa kelamahan perusahaan dan
menghindari atau bertahan melawan ancaman perusahaan dengan menciptakan
strategi yang lebih berdaya saing.
Nugraha (2011) “Strategi Pemasaran Keripik Tempe Pada Indutri Rumah
Tangga di Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri Diketahui Bahwa : 1. Faktor
internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi pemasaran keripik tempe pada
industri rumah tangga di Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri berdasarkan
matriks IFE dan matriks EFE adalah kekuatan : kualitas terjaga, kelemahan :
terbatasnya modal operasional dan kurang promosi, peluang : minat konsumen
tinggi dan kegunaan keripik tempe bagikonsumen, ancaman : persaingan produk
antar daerah. 2. Posisi industri rumah tangga keripik tempe di Kecamatan
Baturetno Kabupaten Wonogiri berdasarkan matriks IE berada pada sel I tumbuh
dan bina yang berarti posisi industri keripik tempe berada pada posisi yang kuat

dan daya tarik yang tinggi. Alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam
memasarkan keripik tempe pada industri rumah tangga di Kecamatan Baturetno
Kabupaten Wonogiri adalah : a. Pengusaha memberi merk untuk media promosi
terutama saat keripik tempe dibeli dan dibawa konsumen dari luar daerah. b.
Menjaga kualitas keripik tempe dan menambah pemasaran keluar daerah. c.
Pemerintah lebih terbuka dan berhubungan baik dengan pengusaha keripik tempe.
3. Prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam memasarkan keripik tempe pada
industri rumah tangga di Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri berdasarkan

analisis QSPM adalah pengusaha memberi merk untuk media promosi terutama
saat keripik tempe dibeli dan dibawa konsumen dari luar daerah.
Rahmat R.M (2012) “ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA PT.
KOK JAYA PRIMA MAKASSAR” Analisis SWOT mencakup lingkungan
ekstern dan lingkungan intern. Analisis lingkungan adalah suatu proses yang
digunakan untuk menentukan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.
Didalam analisis SWOT ini akan digunakan pendekatan secara kualitatif dan
pendekatan kuantitatif. Pendekatan kualitatif merupakan suatu analisis yang
digunakan

tanpa


mempergunakan

perhitungan

angka-angka,

melainkan

berdasarkan penilaian atau pendapat serta dasar-dasar yang dapat menunjang
dalam pengambilan keputusan yang bersifat subyektif. Sedangkan pendekatan
secara kuantitatif merupakan suatu cara analisis data menggunakan perhitugan
angka-angka atau untuk menunjang proses analisis data tersebut. Berdasarkan
semua analisis tersebut diatas, alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor
strategis perusahaan adalah dengan menggunakan matrik SWOT.
Ernisolia P (2014) “STRATEGI PEMASARAN AGROINDUSTRI
PANCAKE DURIAN DI KOTA MEDAN” 1) Kekuatan agroindustri dalam
pemasaran pancake durian di daerah penelitian adalah penggunaan modal usaha
pada agroindustri pancake durian, jumlah produksi pancake durian per hari, harga
jual produk pancake durian per buah dan transportasi dalam pemasaran produk
pancake durian. 2) Kelemahan agroindustri pancake durian di daerah penelitian
adalah variasi produk yang dihasilkan agroindustri pancake durian, jumlah tenaga
kerja pada agroindustri pancake durian dan promosi/sistem penjualan produk
pancake durian. 3) Peluang agroindustri pancake durian di daerah penelitian
adalah ketersediaan bahan baku dalam agroindustri pancake durian, pangsa pasar
produk pancake durian dan tingkat selera masyarakat terhadap produk pancake
durian. 4) Ancaman agroindustri pancake durian di daerah penelitian adalah
perusahaan

pesaing

agroindustri

pancake

durian,

pengeruh

pergantian

musim/cuaca terhadap agroindustri pancake durian dan daya beli masyarakat
terhadap produk pancake durian. 5)Strategi yang diperoleh untuk meningkatkan
pemasaran agroindustri pancake durian di daerah penelitian adalah strategi agresif

atau strategi SO (Strengths – Oppurtunities) yaitu menggunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang yang ada dengan kegiatan, yaitu meningkatkan modal
usaha dengan ketersediaan bahan baku, memanfaatkan peluang pasar dengan
harga jual produk dan memanfaatkan peluang pada tingkat selera masyarakat
dengan meningkatkan jumlah produksi.
Madinatul (2014)”Strategi Pengembangan Perusahaan Roti Hawaii Bakery
Kota Malang” Berdasarkan analisis lingkungan eksternal dan internal ternyata
perusahaan roti Hawaii Bakery Malang berada pada posisi berbenah diri /
konservatif serta sedang dalam kondisi tumbuh dan membangun, sehingga
perusahaan roti Hawaii Bakery Malang perlu menerapkan strategi WO. Dalam
penerapan strategi WO tersebut dan menurut matriks QSPM maka perusahaan roti
Hawaii Bakery Malang perlu memprioritaskan penerapan strategi pengembangan
produk, di samping penerapan strategi pengembangan pasar, penetrasi pasar, dan
yang terakhir adalah penerapan strategi diversifikasi terkait. Penerapan strategistrategi tersebut bertujuan untuk mengembangkan perusahaan di tengah kondisi
persaingan yang semakin ketat.
Mulyadi (2015)

“Strategi Pemasaran Metode SWOT dan BCG Guna

Menghadapi Persaingan dan Peluang Bisnis pada Perusahaan Gagak Hitam
Maesan Bondowoso” Analisis yang di gunakan pada perusahaan ini yaitu analisis
SWOT, Internal dan Eksternal perusahaan serta manggunakan The Boston
Consulting Group (BCG) di atas analisis SWOT perusahaan gagak hitam berada
pada posisi dua yaitu diversifikasi dimana kekuatan menghadapi ancaman. Dalam
analisis matriks BCG berada pada kondisi Question Mark/tandatanya.

2.2 Landasan Teori
2.2.1 Manajemen Strategi

Strategi merupakan kata yang berasal dari bahasa Yunani (Strategia) yang
memiliki arti seni dan ilmu untuk menjadi seorang pemimpin militer.
Menurut Tjiptono (2002:3) strategi adalah suatu rencana untuk pembagian
dan penggunaan kekuatan militer dan material pada daerah-daerah tertentu untuk
mencapai tujuan tertentu.
Menurut Cravens (1996:30) strategi merupakan sarana organisasi yang
digunakan untuk mencapai tujuannya. Strategi mengimplementasikan konsep
manajemen dan lingkup bisnis, misi, maksud, dan tujuan
Menurut Rangkuti (1999:4), strategi adalah tujuan jangka panjang dari
suatu perusahaan, pendayagunaan dan alokasi sumber daya yang penting untuk
mencapai tujuan tersebut. Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan
konsep-konsep lain yang berkaitan sangat menentukan suksesnya strategi yang
disusun..
Menurut

Hamel

dan

Prahalad

strategi

adalah tindakan

yang

bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan
berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di
masa depan. Strategi hampir dimulai dari apa yang terjadi dan bukan dimulai dari
apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan
pola konsumen memerlukan komptensi inti (core competencies). Perusahaan perlu
mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan
2.2.2 Analisis Lingkungan Perusahaan
Analisis lingkungan perusahaan terbagi menjadi dua yaitu analisis
lingkungan internal dan analisis lingkungan eksternal.
a. Analisis Lingkungan Internal
Analisis lingkungan internal ini diperlukan untuk mengetahui kekuatan dan
kelemahan bersaing. Menurut David (2010:197) faktor-faktor strategis internal
yang dapat dianalisis yang dapat mempengaruhi kekuatan dan kelemahan
internal antara lain:
1. Manajemen

Fungsi dari manajemen terdiri dari lima aktivitas pokok yaitu perencanaan,
pengorganisasian, pemotivasian, penempatan staf, dan pengontrolan.
2. Pemasaran
Ada tujuh fungsi pokok pemasaran yaitu analisis konsumen, penjualan
produk atau jasa, perencanaan produk atau jasa, penetapan harga, distribusi,
riset pemasaran dan analisis peluang.
3. Keuangan
Fungsi keuangan terdiri dari atas tiga yaitu keputusan investasi, keputusan
divinden, dan keputusan pembiayaan.
4. Produksi/operasi
Fungsu produksi/operasi yaitu suatu bisnis mencakup semua aktifitas yang
mengubah input menjadi harga/jasa.
5. Penelitian dan penelitian
Penelitian dan pengembangan adalah area operasi internal yang harus di
cermati kekuatan dan kelemahannya. Banyak perusahaan dewasa ini tidak
divisi lidbang, tetapi banyak perusahaan lain bergantungpada aktivitas
litbang yang berhasil untuk bertahan. Perusahaan yang menjalankan
strategipengembangan produk perlu memiliki orientasi litbang yang kuat.
6. Operasi sistem manajemen informasi perusahaan
Informasi menghubungkan semua informasi bisnis dan menyediaka
landasan bagi semua keputusan manajerial. Tujuan informasi manajemen
adalah meningkatkan kinerja sebuah bisnis dengan carameningkatkan
kualitas keputusan manajerial.
b. Analisis Lingkungan Eksternal
Menurut Purwanto. I (2012:89) Banyak sekali faktor yang mempengaruhi
perusahaan dalam setiap sektor lingkungan. Keseluruhan faktor ini saling
berinteraksi satu sama lain. Kategori yang di gunakan dalam lingkungan umum
perusahaan yaitu:

1. Faktor sosioekokonomi
Terdapat berbagai macam faktor yang mempengaruhi pemerintah produk
dan jasa serta jasa untuk menyediakannya. Bagian ini membahas faktor
ekonomi, iklim, dan sosial yang akan membantu atau menghambat
perusahaan untuk mencapai tujuannya.
a. Ekonomi
Keadaan perekonomian pada waktu sekarang dan di masa yang akan
datang dapat mempengaruhi keberuntungan dan strategi perusahaan.
Faktor faktor ekonomi spesifik dan di analisis dan diagnosis kebanykan
perusahaan termasuk: (1) tahapan siklus bisnis. Perekonomian dapat di
golongkan ke dalam bagian depresi, resesi, kebangkitan (recovery), atau
kemakmuran. (2) gejala inflasi dan deflasi dalam harga barang dan jasa.
Jika inflasi sangat tajam, mungkin akan di adakan pengendalian upah
dan harga; (3) kebijakan keuangan, suku bunga, dan devaluasi atau
revaluasi uang dalam hubungannya dengan uang asing; (4) kebijakan
fiskal; tingkat pajak untuk perusahaan dan perserorangan; (5) neraca
pembayaran,

surplus

dan

defisit

dalam

hubungannya

dengan

perdagangan dan luar negeri.
b. Iklim
Perencanaan strategi yang efektif sering kali harus mempunyai iklim
dan ekologis. Dengan demikian ancaman dari perubahan cuaca yang tak
terlihat dan diketahui oleh perusahaan yang memproduksi barang yang
bersifat musiman
c. Demografi
Komposisi produk sekarang dan dimasa yang akan datang dapat
mempengaruhi keberuntungan dan strategi perusahaan. Penduduk
negara-negara berkembang memiliki komposisi produk yang cenderung
asih muda dan berjumlah banyak. Hal ini bagi perusahaan yang berada
di negara berkembang memiliki keuntungan karena memiliki pangsa

pasar yang besar dan juga pekerja yang murah. Namun di sisi lain
menurut peraturan ILO tidak memperbolehkan mempekerjakan pekerja
dibawah umur. Bangsa Eropa menilai bahwa bangsa-bangsa di asia
merupakan pangsa pasar yang potensial dan produk mereka, karena
jumlah penduduknya yang besar, namun juga bangsa yang miskin yang
kurang memiliki daya beli yang kuat.
d. Sosial
Rangkaian yang terakhir dari faktor sosial ekonomi terpusat pada nilai
dan sikap orang, pelanggan dan kariawan yang dapat mempengaruhi
strategi. Nilai-nilai ini terwujud ke dalam perubahan gaya hidup yang
mempengaruhi permintaan terhadap produk atau jasa ataupun cara
perusahaan berhubungan dengan kariawan.
2. Sektor Teknologi
Disamping menyimak faktor ekonomi, perencana strategi yang efektif
meneliti lingkungan untuk meneliti lingkungan untuk mencari perubahan
teknologi

yang

dapat

mempengaruhi

bahan

baku,

operasi

serta

produkdengan jasa perusahaan, karena perubahan teknologi dapat memberi
peluang besar untuk memberi peluang besar untuk meningkatkan hasil,
tujuan, atau mengancam kedudukan perusahaan.
3. Sektor Pemerintah
Falsafah pemerintah dalam hubungannya dengan perusahaan dapat berubah
sewaktu-waktu. Ini merupakan aspek penting yang harus di telaah para
perencana strategi. Tindakan pemerintah dapat memperbesar peluang atau
hambatan usaha atau adakalanya keduanya secara bersamaan. Beberapa
contoh peluang da kemudahan usaha yang lebih besar dalam persaingan
yang termasuk berikut ini: (1) pemerintah merupakan pembeli terbesar
untuk barang dan jasa; (2) pemerintah memberikan subsidi pada
perusahaan dan industri, yang berarti membantu kelangsungan hidup
mereka dan dapat terus berkembang; (3) pemerintah melindungi prodisen

dalam negeri terhadap pesaing luar negeri yang tidak adil; (4) perubahan
kebijakan pemerintah dapat memperbesarpeluang dan munculnya bisnis
baru bagi perussahaan.
2.2.3 Tingkatan Strategi
a. Strategi Korporasi
Strategi ini menurut Husain Umar (2010:17) adalah menggambarkan arah
perusahaan secara keseluruhan mengenai sikap perusahaan secara umum
terdapat arah pertumbuhan dan manajemen berbagai bisnis dan lain produk
untuk mencapai keseimbangan portofolio produk dan jasa. Sebagai
tambahan strategi perusahaan adalah.
1) Pola keputusan yang berkenaan dengan tipe-tipe bisnis yang perusahaan
sebaiknya terlibat.
2) Agar keuangan dan semberdaya lainnya dari ke divisi- divisi yang ada di
perusahaan.
3) Hubungan antara perusahaan dan kelompok-kelompok utama dalam
lingkungan perusahaan.
b. Strategi Unit Bisnis
Strategi ini biasanya dikembangkan pada level divisi dan menekankan
perbaikan devisi dan menekankan posisi persaingan produk barang atau jasa
perusahaan dalam industrinya atau segmen pasar yang dilayani oleh divisi
tersebut. Strategi bisnis yang diimplimentasikan biasanya merupakan salah
satu strategi overall cost leadership, atau diferensiasiI.(Husain Umar,
2010:17).
c. Strategi Fungsional
Strategi fungsional merupakan strategi dalam kerangka fungsi-fungsi
manajemen (secara tradisional terdiri atas riset dan pengembangan,
keuangan, produksi dan operasi, pemasaran, personalia/sumber daya
manusia) yang dapat mendukung strategi unit bisnis. Strategi fungsional
umumnya lebih terperinci dan memiliki jangka waktu yang lebih pendek
daripada strategi organisasi. ( Fandy Tjiptono, 2002:5 ).

2.2.4 Pemasaran
Menurut Kotler (2002:9), menyatakan bahwa pemasaran adalah suatu
proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara
bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Pemasaran menurut Mursid (2003:8) adalah kumpulan lembaga-lembaga
yang melakukan tugas pemasaran, barang dan jasa, ide, orang dan faktor-faktor
lingkungan

yang

saling

memberikan

pengaruh

dan

membentuk

serta

mempengaruhi hubungan perusahaan dan pasarnya.
Hermawan. Kertajaya dalam Buchari Alma (2007:3) menyatakan bahwa
pemasaran adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses
penciptaan, penawaran dan perubahan values dari satu inisiator kepada
stakeholdernya.
American Marketing Association (AMA) menjelaskan definisi formal
pemasaran dalam Kotler dan Keller (2009:5) adalah suatu fungsi organisasi dan
serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan
nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara
menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya.
2.2.5 Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran diartikan sebagai alat fundamental yang direncanakan
secara sistematis untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan
keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan
program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.
Strategi pemasaran memberikan arah dalam kaitannya dengan variabel-variabel
seperti segmentasi pasar, identifikasi pasar sasaran, positioning, elemen bauran
pemasaran dan biaya bauran pemasaran pada hakikatnya strategi pemasaran

merupakan bagian integral dari strategi bisnis yang memberikan arah pada semua
fungsi manajemen atau organisasi, (Tjiptono, 1997:105).
Menurut Kotler (1999:108), strategi pemasaran adalah pendekatan pokok
yang akan digunakan oleh unit bisnis dalam mencapai sasaran yang telah
ditetapkan lebih dulu, didalamnya tercantum keputusan-keputusan pokok
mengenai target pasar, penempatan produk di pasar, bauran pemasaran (marketing
mix) dan tingkat biaya pemasaran yang diperlukan.
Strategi pemasaran merupakan pernyataan (baik implisit maupun eksplisit)
mengenai bagaimana suatu merek atau lini produk mencapai tujuannya ( Bennet
dalam Tjiptono, 2002: 6).
Menurut Majid A (2008) menjelaskan strategi pemasaran adalah
pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran,
alokasi pemasaran dalam hubungan keadaan lingkungan yang diharapkan kondisi
persaingan, dalam strategi pemasaran adanya tiga faktor utama terjadinya
perubahan strategi dalam pemasaran:
a.

Daur hidup produk
Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap
perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap kemunduran.

b.

Posisi persaingan perusahaan dipasar
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam
persaingan, apakah memimpin, menantang, mengikuti atau hanya
mengambil sebagian kecil dari pasar.

c.

Situasi ekonomi
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan kondisi ekonomi dan
pandangan kedepan, apakah ekonomi berada dalam situasi makmur atau
inflasi tinggi.
Maka dari itu dalam menciptakan strategi pemasaran, terlebih dahulu

menetapkan sasaran-sasaran pada kondisi pasar, bangaimana petumbuhannya,
serta segmentasi yang dituju. Biarkan kesesuain antara strategi pemasaran yang
digunakan sasaran perusahaan, sangat dimungkinkan tujuan perusahaan akan di
capai.

Jadi strategi pemasaran adalah cara-cara mendasar yang meliputi
serangkaian keputusan yang digunakan untuk mencapai tujuan pemasaran dan
dilakukan pada pasar sasaran yang telah ditetapkan. Maka dari itu didalam
menetapkan strategi pemasaran, terlebih dahulu harus menetapkan sasaran pada
kondisi pasar apa, bagaimana pertumbuhannya, serta segmentasi yang dituju. Bila
ada kesesuaian antara strategi pemasaran yang digunakan dengan sasaran
perusahaan, sangat dimungkinkan tujuan perusahaan akan dicapai.
2.2.6 Analisis SWOT
Menurut Rangkuti (2009:31) Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai
faktor secara sistimatis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini di
dasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang
(opptunities), namun dilakukan secara bersamaan dapat memenimalkan
kelemahan (weakness), dan ancaman (threats). Proses pengambilan keputusan
strategi selalu berkaitan dengan perkembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan
perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategis (strategis planner) harus
menganalisa faktor-faktor strategi perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman) dengan kondisi yang ada saat ini.
Adapun definisi dari kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman adalah
sebagai berikut:
a.

Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan atau keunggulan-keunggulan
lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau yang
ingin dilayani.

b.

Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya,
keterampilan dan kapasitas yang secara serius menghambat kinerja.

c.

Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan
perusahaan.

d.

Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungkan dalam
lingkungan perusahaan.

2.3 Kerangka Berpikir

Studi Empiris dan Studi Teortis

Faktor eksternal dan internal UD. SKM

IFAS

EFAS

Matriks SWOT

PRIOROTAS STRATEGI

STRATEGI
PEMASARAN

Gambar. 2.2 Kerangka berpikir

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1

RancanganPenelitian
Rancangan penelitian ini menggunakan metode survey (survey research)

dan survey dapat memberikan manfaat untukt ujuan–tujuan yang bersifat
diskriptif, membantu perbandingan kondisi–kondisi yang ada dengan kreteria
sebelumnya, serta membantu pelaksanaan evaluasi. Survey dapat dilakukan
dengan cara sensus maupun sampling.
Menurut Masri singarimbun dan Sofyan Effendi (1995:5) penelitian
survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari satupopulasi menggunakan
kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.
Untuk menunjang penelitian digunakan datayang diperoleh dari pihak
eksternal dan internal UD. SKM yang didapat dari responden dan informan. Data
primer dikumpulkan dengan metode wawancara dan daftar pertanyaan.
3.2

Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karasteristik tertentu yang ditetapakan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya ( Sugiyono, 2010 ).
Penelitian ini menggunakan metode sensus, menurut Usman dan Akbar
(1995) sensus adalah penelitian yang menggunakan seluruh anggota populasinya.
Metode sensus yaitu analisis atau deskripsi secara menyeluruh mengenai situasi
atau kondisi suatu obyek secara spesifik. Metode sensus menghendaki suatu
kajian yang rinci, mendalam, menyeluruh atas obyek tertentu yang biasanya relatif
kecil selama kurun waktu tertentu, termasuk lingkungannya (Umar,2003).
Populasi yang dimaksud adalah pimpinan dan seluruh karyawan UD. SKM
Jember dengan informan dan responden adala hdari internal yaitu pemilik
perusahaan dan eksternal (konsumen).

3.3

Variabel Penelitian

3.3.1

Klasifikasi Variabel

Klasifikasi variabel penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Faktor Internal
a. Manajemen
b. Pemasaran
c. Keuangan
d. Produki/Operasi
e. Penilaian dan penelitian
f. System Informasi
2. Faktor Eksternal
a. Faktor Ekonomi
b. Demografi
c. Teknologi
d. Pemerintah
e. Sosial
3.3.2

Definisi Operasional Variabel

1. Faktor – faktor internal adalah segala sesuatu berupa kekuatan dan kelemahan
yang dapat ditangani oleh perusahaan
a.

Manajemen Keuangan
Pencatatan, perencanaan, dan perancangan keuangan yang dilakukan oleh
suatu organisasi atau perusahaan.

b. Manajemen Pemasaran
Merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memasarkan, memperkenalkan,
mempengaruhi dan memberi informasi kepada konsumen terhadap suatu
produk.
c.

Tenaga Kerja
Merupakan manusia yang bekerja didalam perusahaan dalam proses
produksi, manajemen dan pemasaran.

d. Aspek Produksi dan Operasional
Pengertian manajemen produksi/operasional tidak terlepas dari pengertian
manajemen. Oleh sebab itu, manajemen produksi/operasional dapatdiartikan
“kegiatan untuk mengatur dan mengoordinasikan penggunaan sumbersumber daya berupa sumber daya manusia, sumber daya alat, dan sumber
daya dana serta bahan bahan secara efektif dan efisien untuk menciptakan
dan menambah kegunaan (utility) suatu barang dan jasa”.
2. Faktor – faktor eksternal adalah adalah sesuatu berupa peluang dan ancaman
yang kurang bisa ditangani oleh perusahaan.
a. Kondisi Ekonomi
Kondisi ekonomi adalah adalah suatu kondisi yang terjadi karena
dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal tetapi mempunyai dampak
terhadap kebijakan perusahaan.
b. Politik dan kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah merupakan faktor eksternal dalam mempengaruhi
perusahaan. Apabila industri kecil didukung kuat oleh pemerintah sekitar,
maka perusahaan kecil mampu berkembang.
c. Aspek Teknologi
Teknologi

adalah

faktor

yang

bisa

mempengaruhi

perusahaan.

Perusahaan bisa memanfaatkan teknologi untuk membuat semua proses
produksi menjadi lebih efektif dan efisien
d. Pelanggan
Pelanggan adalah konsumen yang loyal terhadap produk yang diproduksi
oleh perusahaan.
e. Pesaing
Pesaing adalah perusahaan lain yang memproduksi produk sejenis yang
berpotensi untuk merebut pangsa pasar yang sama.
f. Pangsa Pasar
Pangsa pasar merupakan seberapa luas pasar yang dimiliki oleh
perusahaan.

Apabila

perusahaan

memiliki

potensi

untuk

bisa

mengembangkan usaha dan memproduksi, maka perusahaan memiliki
peluang pangsa pasar yang luas.
g. Aspek Sosial
Dalam berbagai interaksi yang terjasi antara suatu perusahaan dengan
aneka ragam kelompok masyarakat yang dilayaninya, pentingnya
dampak faktor-faktor soaial sangat penting pula di sadari oleh para
pengambil keputusan strategik. Berbagai faktor seperti keyakinan, sistem
nilai yang dianut, sikap, opini dan bahkan gaya hidup harus dikenali
secara tepat pengenalan demikian tidak mudahkarena kenyataan
menunjukkan bahwa faktor-faktor tersebut selalu berubah, adakalanya
dengan identitas sangat tinggi. Disamping itu para anggota masyarakat
dengan siapa perusahaan melakukan interaksi tersebut tidak pernah
“konsisten” dalam perilakunya. Dikatakan demikian karena faktor-faktor
tumbuh sebagai akibat kondisi keamanan, pendidikan, kultur, moral, etik,
ekologikal dan demografikal yang selalu juga mengalami pergeseran,
baik yang mengarah pada “kondisi lebih kuat”, tetapi juga mungkin
kearah yang ”lebih lemah”.
3.4 Instrumen Penelitian
Menurut Sugiono (2014:38) kuisioner merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan dan pernyataan
tertulis pada responden untuk di jawab
3.5 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di UD. SKM yang terletak di Jalan perum
mastrip No 60 Sumbersari Kabupaten Jember. Waktu yang dibutuhkan dalam
penelitian ini adalah kurang lebih 3 bulan. Penentuan lokasi penelitian tugas akhir
dilakukan secara sengaja atas dasar pertimbangan bahwa daerah tersebut
merupakan daerah yang sangat strategis dan menjanjikan untuk dijadikan lokasi
penelitian.

3.6 MetodePengambilanData
3.6.1 Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam pengumpulan data faktor internal dan
eksternal, target pasar, posisi produk, dalam penelitian ini data primer dan data
sekunder yang didapat dari mitra, pelanggan, dan pemilik UD. SKM Jember.
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang diambil dan diolah sendiri oleh peneliti
atau data yang secara langsung dikumpulkan sendiri oleh perorangan atau
suatu organisasi melalui objeknya (Supranto,2003:20). Data primer yang
diambil pada penelitian ini adalah bersumber dari UD. SKM.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara langsung atau berasal
dari bukti-bukti tertulis atau studi pustaka (dokumentasi, hasil penelitian
terdahulu dan lain-lain) dan data-data lain yang berkaitan dengan
penelitian. Menurut Suprapto (2003:66) data sekunder merupakan data
yang diperoleh dari pihak lain dan bukan diusahakan sendiri oleh
pengumpulnya seperti instansi terkait atau pengelola produksi susu yang
sudah berbentuk data olahan sehingga peneliti memperoleh data tersebut
melalui perantara atau bersifat tidak langsung. Sumber data sekunder pada
penelitian adalah berupa dokumen-dokumen, catatan serta berbagai
laporan yang berkaitan tentang masalah yang diteliti.
3.6.2 Prosedur Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan terdiri dari
beberapa cara yaitu :
1.

Observasi atau Pengamatan
Observasi/pengamatana dalah kegiatan mengamati, mempelajari dan
memahami untuk memantau aktivitas perilaku maupun bukan perilaku
(Sumarnidan Wahyuni,2005:94) dengan kata lain observas imerupakan
suatu cara pengamatan dengan cara turun langsung kelapangan untuk
melihat fenomena yang ada.

2.

Wawancara
Wawancara merupakan komunikasi atau pembicaraan dua arah yang
dilakukan oleh pewawancara dan responden untuk menggali informasi
yang relevan dengan tujuan penelitian (Sumarnidan Wahyuni,2005:84)

3. Kuesioner
Kuesioner merupakan suatu penggalian data dengan cara memberi
seperangka tpertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responde nuntuk
dijawab (Sugiyono,2006:135)

1.6.3

Tahap Masukan ( Input Stage)
Tahap Masukan merupakan tahap yang memasukkan faktor – faktor yang

mempengaruhi suatu usaha yang meliputi Analisis Lingkungan Eksternal dan
Analisis Lingkungan Internal.
1. Matrik Analisis Faktor Strategi Eksternal (External Strategic Factors
Analysis Summary/EFAS)
Matrik External Strategic Factors Analysis Summary (EFAS) dibuat untuk
merumuskan faktor-faktor strategis eksternal yang telah diidentifikasi ke dalam
kerangka peluang (opportunity) dan ancaman (threat). Tahap-tahap penentuan
EFAS adalah:
a.

Menentukan faktor-faktor yang menjadi peluang dan ancaman dalam kolom
satu;

b.

Memberi bobot masing-masing factor tersebut (dalam kolom 2) dengan skala
mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan
pengaruh faktor-faktor tersebu terhadap posisis trategis UD. SKM (jumlah
bobot tidak melebihi skor total 1,0);

c.

Menghitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan
memberikan skala mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1 (poor),
berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap kondisi UD. SKM yang
bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk factor peluang bersifa tpositif

(peluang yang besar diberi rating +4, peluang yang kecil diberi rating +1).
Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya;
d.

Mengalikan bobot pada kolom 2 dengan rating padakolom 3, untuk
memperoleh factor pembobotan pada kolom 4;

e.

Memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan
bagaimana skor pembobotannya dihitung dalam kolom 5;

f.

Menjumlahkan skor pembobotan (padakolom 4), untuk memperoleh total
skor pembobotan bagi UD. SKM yang bersangkutan. Nilai total ini
menunjukkan bagaimana usaha UD. SKM Sumbersari Jember bereaksi
terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan
untuk membandingkan usaha agroindustri susu kedelai ini dengan usaha Susu
lainnya dalam kelompok industri yang sama.

Tabel 3.1 : IFAS (Internal Strategic Faktor Analysis Summary)
Faktor-faktorStrategi Internal
Kekuatan

Bobot

Rating

BobotxRating

Kelemahan
Total
2. Matrik Analisis Faktor Strategi Internal (Internal Strategic Factors
Analysis Summary/ IFAS)
Matrik Internal Strategic Factors Analysis Summary (IFAS) dibuat untuk
merumuskan faktor-faktor strategis internal yang telah diidentifikasi kedalam
kerangka kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness). Tahap-tahap penentuan
IFAS adalah sama persis dengan tahap-tahap penentuan EFAS.
Dengan menggunakan faktor-faktor strategis eksternal dan internal
sebagaimana yang telah dijelaskan pada EFAS dan IFAS di atas, selanjutnya
mentransfer peluang dan ancaman dari EFAS serta menambahkan kekuatan dan
kelemahan dari IFAS kedalamsel yang sesuaipada diagram matrik EFAS dan
IFAS.

3. Analisis Matrik SWOT
Analisis matrik SWOT(strenght, weakness, opportunity, threat) adalah
identifikasi berbagai faktor lingkungan internal dan eksternal secara sistematis
untuk merumuskan strategi perusahaan (Pearce II, John A. dan Robinson, Richard
B.,

1988). Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan

kekuatan (strength) dan peluang (opportunity), namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threat). Analisis matrik
SWOT ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman
eksternal yang dihadapi UD. SKM dapat disesuaikan dengan kekuatan dan
kelemahan yang dimilikinya.

PELUANG

3. Mendukung
Strategi
Turnaroud

1. Mendukung
Strategi
Agresif

KELEMAHAN
INTERNAL

KEKUATAN
INTERNAL

4. Mendukung
Strategi
Defensif

2. Mendukung
Strategi
Diversifikasi
BERBAGAI
ANCAMAN

Gambar 3.1 Diagram Analisis SWOT
Sumber :Rangkuti (2001:200)
KuadranI :
Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut
memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.

Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan
pertumbuhan yang agresif (Growth oriented strategy).
KuadranII :
Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki
kekuatan darisegi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan
kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangkapanjang dengan caras trategi
diversifikasi (produk/pasar).
KuadranIII :
Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak,
menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran
3 ini mirip dengan Question Mark pada BCG matrik. Fokus strategi perusahaan
ini adalah meminimalkan masalah–masalah internal perusahaan sehingga dapat
merebut peluang pasar yang lebih baik.
KuadranIV :
Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut
menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. Fokus strategi yaitu
melakukan tindakan penyelamatan agar terlepas dari kerugian yang lebih besar.
Matrik ini dapat menghasilkan empat kemungkinan alternative strategis
seperti pada Tabel 3.1 berikut :
IFAS
EFAS

OPPORTUNITIES

THREATS

STRENGHT

WEAKNESS

Ciptakan strategi yang

Ciptakan

menggunakan

meminimalkan kelemahan

untuk

kekuatan

memanfaatkan

untuk

strategi

yang

memanfaatkan

peluang
Ciptakan strategi yang

peluang
Ciptaka

menggunakan kekuatan

meminimalkan kelemahan

untuk mengatasi

dan menghindari ancaman

ancaman
Sumber :Rangkuti (2001:224)

nstrategi

yang

Berdasarkan Matriks SWOT di atas maka didapatkan 4 langkah strategi
sebagai berikut :
a. Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan yaitu dengan
memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluan
gsebesar – besarnya.
b. Strategi ST
Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan
untuk mengatasi ancaman.
c. Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan
cara meminimalkan kelemahan yang ada.
d. Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive dan berusaha
meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

BAB 4. JADWAL PELAKSANAAN
Jadwal pelaksanaan kegiatan penelitian Strategi Pemasaran Susu Kedelai
Madu pada UD. SKM (susu kedelai madu) Mastrip Jember Jawa Timur dapat
dilihat pada tabel 4.1 berikut.
Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Skripsi

BAB 5. PERKIRAAN BIAYA

Perkiraan biaya skripsi dengan Judul “STRATEGI PEMASARAN SUSU
KEDELAI MADU PADA UD. SKM (susu kedelai madu) MASTRIP JEMBER
JAWA TIMUR” diuraikan pada table di bawah ini :
Tabel 5.1 Perkiraan Biaya Skripsi
Kebutuhan
No

Item Kegiatan

1
2
3
4
5
6
7
8
9

Observasi Lapang
Studi Kepustakaan
Penyusunan Proposal
Seminar Proposal
Revisi Proposal
Penyusunan Skripsi
Sidang Skripsi
Revisi Skripsi
Penggunaan Skripsi

Jumlah

Satuan

Harga
Satuan
(Rp)

1
1
1
1
1
1
1
1
7

Kali
Paket
Paket
Paket
Paket
Paket
Paket
Paket
Bendel

150.000
250.000
150.000
200.000
50.000
150.000
250.000
100.000
50.000

Jumlah Biaya

Jumlah
Pengeluaran
(Rp)
150.000
250.000
150.000
250.000
50.000
150.000
250.000
100.000
350.000
1.700.000

DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid. 2008.www.pengertiankonsep.definisipemasaran.com. (didownload
pada tanggal 10 juni 2015).
Alma, B. 2007. “Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa”. Bandung: Alfabeta
Cravens, W Davids. 1996. “Pemasaran Strategis”. Jakarta: Erlangga.
Ernisolia P (2014) “Strategi Pemasaran Agroindustri Pancake Dulian Di Kota
Medan”
Hamel &Prahalad. 2013. http://www.pengertianahli.com/2013/12/pengertianstrategi-menurut-para-ahli.html# (di download pada tanggal 17 agustus
2015).
Husein Umar. 2010. DesainPenelitian ManajemenStrategik. Jakarta: PT Raja
GrafindoPersada.
Kotler, P. 1999. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Prenhallindo.
Kotler, P. 1997. Manajemen Pemasaran Modern: Analisis, Perencanaan,
Implementasi dan Kontrol. Jakarta: Prenhallindo
Kotler, P dan Keller, K.L. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi Tiga Belas. Jilid
Satu. Erlangga. Jakarta.
Kotler, P dan Keller, K.L. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi Tiga Belas. Jilid
Dua. Erlangga. Jakarta.
Kotler, Philip 2002. Manajemenen Pemasaran Edisi Milenimum, Jilid I. Jakarta:
Prenhallindo
Madinatul, I. 2014. Strategi Pengembangan Perusahaan Roti Hawaii Bakery
Kota Malang . Malang: Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Brawijaya. Hlm. 19-20.
Molyadi 2015. Strategi pemasaran metode SWOT dan BCG guna menghadapi
persaingan dan peluang bisnis pada perusahhan gagak hitam Maesan
Bondowoso.
Mursid, M. 2003. Manajemen Pemasaran. Bumi Aksara. Jakarta.
Nugraha, A. S. 2011. Strategi Pemasaran Keripik Tempe Pada Industri Rumah
Tangga Di Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri. Surakarta:
Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret, hlm. 76-77.

Prawitasari S (2010) “Analisis SWOT Sebagai Perumusan Strategi Dasar
Perumusan Strategi Pemasaran Berdaya Saing (Studi Pada Dealer Honda
Tanggul Sakti Di Semarang).
Rahmat R.M (2012) “Analisis Strategi Pemasaran Pada PT Kok Jaya Prima
Makassar”
Rangkuti, F.1999. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:
Gramedia Pustaka
Rangkuti, F. 2009. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Cet 16
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Rangkuti, F. 2015. Analisis SWOT Teknik Membedah KasusBisnis. Cet 20 Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama
Siagian, Sondang. P. 2000. “Manajemen Stratejik”. Jakarta: Bumi Aksara..
Tjiptono, Fandi. 1997, Soal Jawab Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset.
Tjiptono, F. 2002. ”Strategi Pemasaran”.Edisi 2. Yogyakarta: Andi
Umami. 2007. Strategi Pemasan Roti Tawar Pada Unit Usaha Pangan Roti
“SIP” Politeknik Negeri Jember. Jember: Politeknik Negeri Jember.
Yumanda. S (2008) “Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah
Tangga Cap Kelinci Ditanjing Morawa Kabupaten Deli Serdang”.