T1__BAB VI Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Paguyuban Drumblek Salatiga dalam Mengembangkan Kesenian Drumblek sebagai Identitas Budaya Kota Salatiga T1 BAB VI
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Paguyuban Drumblek Salatiga merupakan lembaga pemersatu bagi
kelompok-kelompok drumblek Salatiga dan sekitar, yang memiliki tujuan
sebagai wadah untuk bersilahturahmi, bertukar pengetahuan dan pengalaman
bagi seluruh pelaku seni drumblek serta mengembangkan dan meningkatkan
kualitas permainan kesenian Drumblek.
Dalam penelitian ini, peneliti menemukan bahwa strategi Paguyuban
Drumblek Salatiga dalam mengembangkan kesenian drumblek adalah dengan
membangun pola interaksi sosial dalam bentuk kerja sama, sedang untuk
persaingan (kompetisi/ perlombaan) Paguyuban Drumblek Salatiga memberi
dukungan dengan cara membuat standarisasi-standarisasi untuk penilaian,
ketentuan, dan mekanisme . Paguyuban Drumblek Salatiga sebagai penengah
(mediator) bagi kelompok-kelompok drumblek dalam mengatasi segala
permasalahan drumblek, terlebih ketika terjadi konflik baik antar kelompok
drumblek maupun kelompok drumblek dengan masyarakat luar (instansi/
perorangan penyelenggara acara).
6.2. Saran
1. Kepada Paguyuban Drumblek Salatiga
Dalam meraih tujuan “Drumblek dari Salatiga untuk Dunia”
seharusnya Paguyuban Drumblek Salatiga lebih banyak mengikutsertakan
(mengirim) kelompok-kelompok Drumblek pada acara-acara besar di luar
wilayah Salatiga, misal pada Solo Batik Carnival, Jogja Carnival dan
sebagainya, atau dengan membuat acara-acara ke luar kota untuk
pengembangan kesenian drumblek.
2. Kepada Kelompok Drumblek
Pemain drumblek diharap lebih inovatif dalam mengaransemen lagu,
mengatur gerakan dan barisan, serta dalam menciptakan atau membuat
kostum, sebisa mungkin penggunaan kostum topeng ireng seharusnya
53
tidak dipakai dalam kesenian drumblek, karena hal tersebut merupakan
kebudayaan yang sangat berbeda, sehingga diharap bagi pelaku kesenian
drumblek untuk lebih kreatif dalam membuat kostum, dengan
menonjolkan ciri khas kota Salatiga didalamnya seperti memasukan batik
Selotigo dsb.
3. Kepada Penelitian Selanjutnya
Untuk penelitian selanjutnya, bagi yang hendak melakukan
penelitian dengan obyek yang sama, peneliti memiliki saran untuk
mengamati kinerja dari PDS, konflik-konflik yang terjadi dalam
Paguyuban Drumblek Salatiga baik internal maupun eksternal, mendalami
pengelolaan Paguyuban Drumblek Salatiga dalam mengelola konflik, atau
mengamati tantangan bagi kesenian Drumblek pada masa yang akan
datang.
54
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Paguyuban Drumblek Salatiga merupakan lembaga pemersatu bagi
kelompok-kelompok drumblek Salatiga dan sekitar, yang memiliki tujuan
sebagai wadah untuk bersilahturahmi, bertukar pengetahuan dan pengalaman
bagi seluruh pelaku seni drumblek serta mengembangkan dan meningkatkan
kualitas permainan kesenian Drumblek.
Dalam penelitian ini, peneliti menemukan bahwa strategi Paguyuban
Drumblek Salatiga dalam mengembangkan kesenian drumblek adalah dengan
membangun pola interaksi sosial dalam bentuk kerja sama, sedang untuk
persaingan (kompetisi/ perlombaan) Paguyuban Drumblek Salatiga memberi
dukungan dengan cara membuat standarisasi-standarisasi untuk penilaian,
ketentuan, dan mekanisme . Paguyuban Drumblek Salatiga sebagai penengah
(mediator) bagi kelompok-kelompok drumblek dalam mengatasi segala
permasalahan drumblek, terlebih ketika terjadi konflik baik antar kelompok
drumblek maupun kelompok drumblek dengan masyarakat luar (instansi/
perorangan penyelenggara acara).
6.2. Saran
1. Kepada Paguyuban Drumblek Salatiga
Dalam meraih tujuan “Drumblek dari Salatiga untuk Dunia”
seharusnya Paguyuban Drumblek Salatiga lebih banyak mengikutsertakan
(mengirim) kelompok-kelompok Drumblek pada acara-acara besar di luar
wilayah Salatiga, misal pada Solo Batik Carnival, Jogja Carnival dan
sebagainya, atau dengan membuat acara-acara ke luar kota untuk
pengembangan kesenian drumblek.
2. Kepada Kelompok Drumblek
Pemain drumblek diharap lebih inovatif dalam mengaransemen lagu,
mengatur gerakan dan barisan, serta dalam menciptakan atau membuat
kostum, sebisa mungkin penggunaan kostum topeng ireng seharusnya
53
tidak dipakai dalam kesenian drumblek, karena hal tersebut merupakan
kebudayaan yang sangat berbeda, sehingga diharap bagi pelaku kesenian
drumblek untuk lebih kreatif dalam membuat kostum, dengan
menonjolkan ciri khas kota Salatiga didalamnya seperti memasukan batik
Selotigo dsb.
3. Kepada Penelitian Selanjutnya
Untuk penelitian selanjutnya, bagi yang hendak melakukan
penelitian dengan obyek yang sama, peneliti memiliki saran untuk
mengamati kinerja dari PDS, konflik-konflik yang terjadi dalam
Paguyuban Drumblek Salatiga baik internal maupun eksternal, mendalami
pengelolaan Paguyuban Drumblek Salatiga dalam mengelola konflik, atau
mengamati tantangan bagi kesenian Drumblek pada masa yang akan
datang.
54