Analisis Pendapatan Tenaga Kerja Wanita pada Perkebunan Teh PTPN IV Kebun Bah Butong Kecamatan Sidamanik

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Sejak Indonesia merdeka sampai sekarang,kebijaksanaan pemerintah

dalampembangunan tetap dititikberatkan pada bidang ekonomi,dengan sasaran
utama agar tercapai keseimbangan antara bidang pertanian dengan industri dan
terpenuhnya kebutuhan pokok rakyat banyak.Pemerintah pada PJP II mempunyai
arah dalam pembangunan ekonomi,salah satunya adalah :
“Terwujudnya

perekonomian

Nasional

yang

mandiri


dan

andal

berdasarkan Demokrasi Ekonomi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat
serta

mengatasi

ketimpangan

ekonomi

dan

ketimpangan

sosial.”(BP-7

Pusat,GBHN,1984).

Indonesia merupakan negara agraris yang mempunyai tanah subur dan
mempunyai potensi untuk dikembangkan dalam meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dalam rangka mewujudkan perekonomian yang mandiri yang nantinya
akan merangsang peningkatan pendapatan perkapita. Pertumbuhan ekonomi pada
masa PJP II diharapkan dari sektor nonmigas,ini berarti sektor pertanian mendapat
tempat yang berarti dalam memberikan sumbangannya terhadap pertumbuhan
ekonomi.Penduduk Indonesia sebagian besar bertempat tinggal di daerah
pedesaan yang mempunyai pekerjaan sebagai petani. Pertumbuhan penduduk
yang cepat dapat menimbulkan masalah pengangguran dan

1

Universitas Sumatera Utara

tidak terlepas juga dengan laju pertumbuhan tenaga kerja yang meningkat pada
sektor pertanian. Dengan memiliki kesempatan kerja yang tinggi pada subsektor
perkebunan maka ini dapat mengatasi masalah penduduk yaitu berkurangnya
jumlah pengangguran yang ada dan disamping itu dapat meningkatkan
pertumbuhan


ekonomi.Dalam

upaya

pemerataan

hasil

pembangunan,

sebagaimana diamanatkan dalam GBHN 1993maupun sebelumnya wanita
mempunyai peluang dan kesempatan yang sama dengan pria sebagai mitra sejajar
untuk berperan aktif baik sebagai subjek maupun sebagai pelaku kegiatan dan
penikmat hasil-hasil pembangunan. Dengan demikian pemberian kesempatan bagi
wanita untuk berperan aktif dalam pembangunan sebagai mitra sejajar pria perlu
ditingkatkan terutama diluar lingkungan keluarga dan rumah tangga, dan harus
dilihat secara utuh dalam berbagai kedudukan dan perannya, baik peranan utama
dalam pekerjaan yang tidak langsung menghasilkan maupun peranan dalam
pekerjaan yang nyata dan langsung menghasilkan.
Sumatera


Utara

merupakan

salah

satu

Propinsi

yang

ada

di

Indonesia,dimana Sumatera Utara merupakan Propinsi yang keempat terbesar
jumlah penduduknya di Indonesia,setelah Jawa Barat,Jawa Timur, Jawa Tengah.
Luas daratan Provinsi Sumatera Utara 71.680 km2, Sumatera Utara

tersohor karena luas perkebunannya, hingga kini, perkebunan tetap menjadi
primadona perekonomian provinsi.

2

Universitas Sumatera Utara

Tanaman Teh merupakan salah satu komoditas perkebunan yang cukup
penting peranannya,karena mempunyai hubungan yang timbal balik yang cukup
signifikan dalam kehidupan dan penghidupanmasyarakat secara makro,disamping
sebagai penyumbang devisa negara.Selain itu perkebunan teh juga berperan
sebagai sumber lapangan kerja,sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan
menjaga kelestarian lingkungan.Mengingat peran tanaman teh perlu dijaga agar
tetap berkelanjutan(Sustainable,salah satunya dengan menjaga kerusakan yang
ditimbulkan oleh serangga) (Diratpahgar,2008).
Pembangunan

subsektor

perkebunan


komoditas

teh

mengalami

perkembangan yang semakin pesat dan besar.Perkebunan Teh tersebut dapat
meningkatkan pemenuhan produksi kebutuhan ekspor yang berdampak pada
peningkatan pendapatan petani,ekonomi lokal,dan pembangunan pedesaan.Secara
historis dan realitasnya menunjukkan bahwa di wilayah perkebunan teh cenderung
terjadi

kelimpahan

kemajuan

pembangunan

baik


antara

perkebunan

rakyat,swasta,dan perkebunan negara maupun keragaman pertumbuhan ekonomi
di wilayah tersebut (Supriyadi,2007).
Di Sumatera Utara terdapat berbagai komoditi seperti hasil-hasil
perkebunan,seperti:karet,sawit,kopinila,jahe,kemiri,aren,pinang,coklat,kelapa,pani
li,kemenyan,kulit manis,dan cengkeh yang memberi peluang untuk mendirikan
industri pengolahan hasil perkebunan.

3

Universitas Sumatera Utara

Luas areal perkebunan adalah 1.629.156 Ha atau 22,73% dari Luas
Sumatera Utara,dengan produksi sebesar 12.225.234 ton untuk 23 komoditi
diantara nya sawit,karet,kopi,teh,kakao dan kelapa.
Sumatera Utara memiliki areal perkebunan yang menghasilkan berbagai

komoditi penting yang ditujukan untuk kepentingan ekspor ke berbagai negara di
Dunia.Sebagai daerah penghasil komoditi perkebunan, Sumatera Utara merupakan
penyumbang terbesar devisa bagi negara.Hasil pertama perkebunan Sumatera
Utara baik yang dikelola perkebunan besar negara PTP maupun Investor Swasta
adalah karet,kelapa sawit,coklat,teh,dan tembakau deli,yang terbesar di Kabupaten
Deli Serdang,Langkat,Simalungun,Asahan,labuhan Batu,dan Tapanuli Selatan.
Kabupaten Simalungun merupakan wilayah daratan dengan topografi
beragam yaitu datar,berombak,bergelombang dan terjal yang berada pada
ketinggian antara 20-1800 diatas permukaan laut.Wilayah kabuapten Daerah
tingkat II Simalungun mempunyai beberapa kawasan yang rawan terhadap
bencana,yaitu gerakan tanah dan erosi.
Menurut pengusahaannya areal perkebunan ini dibagi menjadi:
1. Perkebunan rakyat seluas 81.071 Ha dengan produksi 2.829.280 ton.
2. Perkebunan Swasta (PBS) seluas 425.551 Ha dengan produksi 4.934.556
ton.
3. PTPN seluas 388.534 Ha dengan produksi 4.461.398 ton.

4

Universitas Sumatera Utara


Rata-rata pertambahan luas lahan perkebunan sebesar 0,72% pertahun dan
pertumbuhan produksi sebesar 2,74 % pertahun.
Wanita

yang

berasal

dari

golongan

sosial

ekonomi

menengah

kemungkinan alternatif pilihan antara bekerja dan menganggur. Lain halnya bagi

wanita yang berasal dari golongan sosial ekonomi atas,orientasi kerja mungkin
tidak lagi penghasilan yang diperoleh melainkan sesuatu diluar ekonomi seperti
memburuh waktu,keputusan pribadi,pengalaman ilmu dan sebagainya.Dahulu
kebun Teh banyak menyerap tenaga kerja pemetik Teh,sekarang telah banyak
memakai jasa mesin.
Wanita pekerja umumnya dianggap bukan sebagai pencari nafkah
utama,walaupun penghasilan yang diperoleh dianggap sering sangat membantu
bahkan merupakan penunjang utama ekonomi rumah tangga mereka.Sehubungan
dengan hal ini motivasi penawaran tenaga kerja wanita di pasar kerja berbeda
untuk setiap jenjang sosial ekonomi maupun tingkat pendidikan mereka.Wanita
yang berasal dari sosial ekonomi menengah kemungkinan alternatif pilihan antara
bekerja atau menganggur.Pembangunan yang berwawasan gender selalu
mengupayakan hubungan gender pria dan gender wanita,yang selaras dan serasi
dalam arti keselarasan beban kerja,tanggungjawab,dan tingkat kesejahteraan
maupun penikmat dan pemanfaat hasil-hasil pembangunan.
Perkebunan Teh,baik perkebunan rakyat maupun perusahaan tidak sedikit
menyerap tenaga kerja,baik sebagai pemetik pucuk daun teh ataupun dalam proses
setelah pemetikan.

5


Universitas Sumatera Utara

Jenis pekerjaan tersebut memang umum dilakukan oleh wanita,karena
memang perlu ketelitian dan ketekunan dalam pemetikan tersebut. Walaupun
yang mereka kerjakan terkadang tidak setiap hari(misalnya pada pemetikan daun
teh)tetapi mereka yang akan tetap mendapat imbalan penghasilan,karena mereka
dapat bekerja pada aktivitas setelah pemetikan.Penghasilan yang diterima ini
dapat menopang tambahan penghasilan keluarga.
Atas dasar keterangan tersebut penulis tertarik untuk menulis skripsi dengan judul
“Analisis Pendapatan Tenaga Kerja Wanita Pada Perkebunan Teh PTPN IV
Kebun Bah Butong Kecamatan Sidamanik ”.
1.2.

Perumusan Masalah
Tujuan pembangunan nasional adalah untuk membangun manusia

seutuhnya dalam pengertian meliputi kesejahteraan lahir dan batin.Pelaksanaan
tersebut untuk meningkatkan pendapatan nasional sekaligus memperluas
kesempatan kerja.Oleh karena itu untuk mempermudah penelitian serta
menginterpretasikan data dan fakta dalam keadaan penulisan skripsi ini maka
perlu terlebih dahulu dirumuskan masalahnya dengan jelas dan dapat
dipergunakan sebagai penelitian yang dilaksanakan.
Adapun perumusan masalah dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah pendapatan Tenaga Kerja Wanita di PTPN IV merupakan
pendapatan yang dominan dari total pendapatan keluarga ?
2. Berapa pendapatan insentif yang diterima oleh Tenaga Kerja Wanita di
PTPN IV tersebut ?

6

Universitas Sumatera Utara

3. Berapa kontribusi pendapatan Tenaga Kerja Wanita di PTPN IV
terhadap total pendapatan keluarga?
4. Apakah pendapatan Tenaga kerja Wanita di PTPN IV sudah memenuhi
kebutuhan hidup yang layak?
5. Apakah usia pekerja, curah jam kerja, jumlah tanggungan dan tingkat
pengalaman mempengaruhi tingkat pendapatan tenaga kerja wanita di
PTPN IV Kebun Bah Butong ?
1.3.

Tujuan Penelitian
Adapun

tujuan

dari

penelitian

ini

adalah

untuk

mengembangkan,menemukandan menguji kebenaran tentang suatu pengetahuan
dan penulisan skripsi ini memerlukan penelitian secara langsung pada subjeknya
yakni menganalisis pendapatan tenaga kerja wanita pada Perkebunan Teh PTPN
IV Kebun Bah Butong.Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui berapa pendapatan yang diperoleh oleh tenaga kerja
wanita pada Perkebunan Teh PTPN IV Kebun Bah Butong.
2. Mengetahui berapa pendapatan insetif yang diterima oleh tenaga kerja
wanita pada Perkebunan Teh PTPN IV Kebun Bah Butong.
3. Mengetahui

kontribusi

pendapatan

tenaga

kerja

wanita pada

Perkebunan Teh PTPN IV Kebun Bah Butong.
4. Untuk mengetahui apakah pendapatan tenaga kerja wanita sudah
mencukupi kebutuhan hidup yang layak.

7

Universitas Sumatera Utara

5. Untuk mengetahui apakah usia pekerja, curahan waktu kerja, jumlah
tanggungan dan tingkat pengalaman mempengaruhi pendapatan tenaga
kerja wanita.
1.4.

Manfaat Penelitian
1. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam
membuat kebijakan terutama mengenai potensi dari tenaga kerja wanita
yang diikutsertakan dalam pembangunan.
2. Memberi manfaat bagi penulis dan pembaca dalam menambah wawasan
dan dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitin selanjutnya.

8

Universitas Sumatera Utara