Kajian Hukum Terhadap Kontrak Kerja Untuk Kegiatan Bongkar Muat Antara PT. Pelindo I Cabang Belawan Dengan PT. FKS Multi Agro Tbk (Studi Pada PT. Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara terbesar di dunia berdasarkan luas dari
wilayahnya yakni mencapai 5.193.252 KM² dimana luas lautan hampir 2/3 dari
luas daratan. Luas wilayah perairan Indonesia mencapai 3.288.683 KM² dan luas
daratan 1.904.569 KM² wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dari Sabang
hingga ke Merauke terdiri dari beribu-ribu pulau dan dipisahkan oleh lautan.
Karena laut merupakan sebagian besar dari luas wilayah Indonesia, maka untuk
mencapai satu pulau ke pulau lainnya dibutuhkan suatu saran pengangkutan
(transportasi).
Pengangkutan memegang peranan serta fungsi yang sangat penting dalam
lalu lintas perdagangan, karena sarana pengangkutan merupakan alat penghubung
antara produsen kepada konsumen. Suatu usaha perdagangan dapat mengabaikan
segi pengangkutan. Hal ini disebabkan oleh karena adanya jasa pengangkutan
maka barang kebutuhan konsumen dapat dipindahkan dari suatu tempat ke tempat
yang akan dituju dalam keadaan lengkap, utuh dan juga tepat pada waktunya.
Pengangkutan bertujuan untuk menyangkut kebutuhan manusia dalam
memenuhi kehidupannya sehari-hari. Salah satu cara pemenuhan kebutuhan itu
adalah dengan memindahkan atau mengirimkan barang dari suatu tempat ke

tempat lainnya. Pengangkutan dengan mengirimkan barang bisa dilakukan dengan
darat, laut dan udara. Barang-barang yang akan dikirimkan itu bisa berupa

1
Universitas Sumatera Utara

2

perangkat keras seperti, pupuk, sembako dan juga perangkat lunak baik itu
surat atau dokumen yang menjadi objek pengangkutan.
Pengangkutan adalah perpindahan tempat, baik mengenai benda-benda
maupun orang, karena perpindahan itu mutlak diperlukan untuk mencapai dan
meninggikan manfaat serta efisien 2 . Jadi dengan demikian dapat diketahui
beberapa aspek yang terkait dalam pengangkutan, antara lain :
1. Pelaku, yaitu orang yang melakukan pengangkutan. Pelaku ini ada yang
berupa badan usaha seperti perusahaan pengangkutan, ataupun perusahaan
jasa pengiriman barang, dan ada pula yang berupa manusia pribadi berupa
buruh pengangkutan.
2. Alat Pengangkutan, yaitu alat yang digunakan untuk menyelenggarakan
pengangkutan. Alat ini digerakkan secara mekanik dan memenuhi syarat

undang-undang seperti kendaraan bermotor, kapal laut, kapal udara, derek
(crane).
3. Barang/penumpang, yaitu muatan yang diangkut. Barang muatan yang
diangkut adalah barang perdagangan yang sah menurut Undang-Undang.
Dalam pengertian barang termasuk juga hewan.
4. Perbuatan, yaitu kegiatan mengangkut barang atau penumpang sejak
pemuatan sampai dengan penurunan di tempat tujuan yang ditentukan.
5. Fungsi pengangkutan, yaitu meningkatkan kegunaan dan nilai barang ataupun
penumpang.
6. Tujuan pengangkutan, yaitu sampai atau tiba di tempat tujuan yang
ditentukan dengn selamat, dan biaya pengangkutan yang dibayar dengan
lunas. 3
Pengangkutan barang didalam pelaksanaanya didahului dengan adanya
kesepakatan antara pihak-pihak yang ingin mengadakan pengangkutan barang.
Kesepakatan tersebut tertuang dalam bentuk perjanjian pengangkutan yang akan
menimbulkan hak dan kewajiban serta tanggung jawab yang berbeda dari masing
masing pihak.

2


Sinta Uli, Pengangkutan: Suatu Tinjauan Hukum Multimoda Transport, Angkutan Laut,
Angkutan Darat, dan Angkutan Udara, USUpress, Medan, 2006, hlm. 20.
3
Abdulkadir Muhammad, Hukum Pengangkutan Darat, Laut dan Udara, Citra Aditya
Bakti, Bandung, 1991, (Buku 1) hlm. 19.

Universitas Sumatera Utara

3

Peranan transportasi yang memadai sangat penting dalam penyelenggaraan
pengangkutan

barang,

khususnya

transportasi

angkutan


laut,

peranan

pengangkutan tersebut bersifat mutlak untuk mempelancar arus perdagangan.
Transportasi angkutan laut dapat berupa kapal. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, yang dimaksud dengan kapal adalah kendaraan pengangkut
penumpang dan barang yang berada di laut (sungai dan sebagainya) 4 . Apabila
arus perdagangan telah dapat dilaksanakan dengan baik dan teratur, maka
pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat terbantu dengan mendapat pemasukan
dari perdagangan melalui sektor perairan (laut).
Lautan yang membentang luas dengan posisi untuk menghubungkan
wilayah daratan satu dengan yang lain dan kemungkinan berlaku hukum yang
berbeda, disadari atau tidak pada dasarnya setiap insan manusia mempunyai hak
untuk menikmati kekayaan yang terkandung didalamnya. 5
Dalam pelaksaannya,

masih banyak di


temukan hambatan dan

permasalahan yang seharusnya bisa diselesaikan dengan segera sehingga tidak
memunculkan masalah lainnya. Permasalahan yang sering muncul antara lain :
1. Polusi udara
Polusi udara adalah masuknya bahan pencemar berupa gas dan debu yang berasal
dari kendaraan bermotor, sehingga mempengaruhi dan mengurangi fungsi udara.
Kendaraan bermotor sebagai salah satu alat transportasi merupakan sumber
pencemar terbesar di kota-kota besar. Polusi dari kendaraan bermotor dan operasi

4

Suharsono dan Ana Retnoningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Widya Karya,
Semarang, 2005, hlm. 223.
5
P. Joko Subagyo, Hukum Laut Indonesia, 2013, Rhineka Cipta, Bandung, hlm. 21.

Universitas Sumatera Utara

4


semua alat transportasi memiliki pengaruh buruk terhadap kesehatan dan
lingkungan.
Kerusakan yang ditimbulkan oleh polusi kendaraan bermotor adalah timbulnya
hujan asam, penipisan lapisan ozon, perubahan cuaca. Pengaruh negatif yang
ditimbulkan bagi kesehatan yaitu seperti penyakit ISPA (infeksi saluran
pernafasan akut), batuk, kanker kulit, kemandulan, turunnya IQ pada anak.
1. Polusi getaran
Karena alat transportasi merupakan sumber getaran, maka harus diperhitungkan
dalam perencanaan sarana transportasi yang baru. Karena polusi getaran sangat
mempengaruhi ketahanan suatu jalan yang dilewatinya.
2. Polusi suara
Polusi suara diakibatkan suara-suara bervolume tinggi yang membuat daerah
sekitarnya menjadi bising dan tidak menyenangkan. Tingkat kebisingan terjadi
bila intensitas bunyi melampui 70 desibel (dB).
3. Kondisi angkutan umum yang memprihatinkan
Ini sangat mempengaruhi masyarakat untuk menggunakan jasa angkutan tersebut.
Mesin bis yang sudah tua dan sering mogok. Badan dan kursi bis juga reyot, atap
bis yang bocor.
4. Pengguna jalan seperti pengendara motor & pengemudi mobil (pribadi dan

umum) masih banyak yang melanggar peraturan. Seperti: angkot ngetem,
angkot ke lajur kiri untuk berhenti masih ada yang berhenti tiba-tiba tanpa
menyalakan lampu sein.

Universitas Sumatera Utara

5

5. Masih banyak daerah yang memperlihatkan transportasi umum dan
transportasi pribadi berjalan disatu ruas jalan. Seharusnya ada pemisahan,
transportasi pribadi harus mempunyai jalan sendiri, begitu juga transportasi
umum. 6
6. Biaya

angkutan

jalan

yang


mahal

dan

tidak

pasti.

Hasil survei kedua lembaga itu menunjukkan bahwa, walaupun sektor
pengangkutan

barang

cukup

terbuka di

Indonesia,

namun


banyak

menimbulkan biaya-biaya yang tidak perlu, sedangkan di negara-negara lain
pengaturan jauh lebih sederhana. 7
Upaya yang dilakukan pemerintah guna mengurangi permasalah yang ada
dalam transportasi dan pengangkutan sebenarnya sudah banyak namun belum
begitu terasa karena tidak didukung oleh masyarakat yang peduli akan sekitarnya.
Untuk menunjang perdagangan dengan lalu lintas muatan, diciptakan pelabuhan
sebagai titik simpul (central) yang memungkinkan perpindahan muatan dan
penumpang, tempat-tempat kapal berlabuh dan bersandar untuk kemudian
melakukan bongkar muat dan/ atau meneruskan pelayaran ke daerah tujuan. 8
Mempermudah proses bagi pihak produsen yang kapalnya akan sandar
juga telah dilakukan pemerintah, namun masih banyaknya pihak-pihak yang nakal
dan menyalahgunakan wewenang menjadi hambatan tersendiri. Padahal barang
yang akan dimuat merupakan barang yang memiliki batas daya tahan yang

6

http://lasetyabudi.weebly.com/blog/permasalahan-transportasi-di-indonesia-danbeberapa-solusinya, diakses pada tanggal 15 Juni 2016.

7
https://edorusyanto.wordpress.com/2011/05/31/hapus-hambatan-transportasi/, diakses
pada tanggal 18 Juni 2016.
8
Soedjono Kramadibrata, Perencanaan Pelabuhan, Bandung, Penerbit ITB, 2002, hlm. 77.

Universitas Sumatera Utara

6

tergolong sebentar, dikarenakan rumitnya proses dan syarat yang harus dipenuhi
menjadikan barang tersebut sudah mberkurang nilainya untuk dipasarkan.
Pertumbuhan ekonomi suatu negara salah satunya dipengaruhi oleh faktor
perdagangan baik ekspor maupun impor yang terjadi baik melalui jalur laut,
udara, maupun darat. Dengan adanya kegiatan perdagangan yang terjadi maka
pertumbuhan ekonomi secara langsung dapat meningkat dan menyebabkan
menguatnya perekonomian suatu negara. Perdagangan juga merupakan salah satu
alternatif bagi sumber pendapatan dan selanjutnya digunakan sebagai pembiayaan
pembangunan ekonomi nasional, dimana sumber biaya pembangunan terhadap
ekonomi nasional tidaklah cukup hanya dari pemerintah saja tapi juga berasal dari

kegiatan perdagangan.
Sejalan dengan pelaksanaan pembangunan di Indonesia yang sasaran
utamanya dibidang pembangunan ekonomi, maka kegiatan perdagangan
merupakan salah satu sektor pembangunan ekonomi, senantiasa ditumbuh
kembangkan peranannya. Untuk memperlancar arus barang dan jasa guna
menjunjung

kegiatan

perdagangan

tersebut,

diperlukan

adanya

sarana

pengangkutan yang memadai, baik pengangkutan melalui darat, laut maupun
udara.Pengangkutan menjadi bidang yang sangat vital dalam perkembangan
perekonomian suatu bangsa, dan menjadi sarana dan suatu penunjang penting
dalam maju mundurnya perekonomian negara. Peran dan fungsi pengangkutan
adalah sangat vital dalam dunia perdangangan karena sarana ini merupakan
penghubung dari produsen ke konsumen. Vitalnya bidang pengangkutan dalam
perkembangan perekonomian Negara Indonesia didasari oleh berbagi faktor

Universitas Sumatera Utara

7

seperti kenyataan ini dapat dilihat pada lalu lintas perdagangan, pengangkutan
menjadi suatu sarana yang tidak dapat dipisahkan. Hal ini lah yang membuat
bahwa pengangkutan menjadi sangat vital dalam perkembangan perekonomian
suatu bangsa.
Jika melihat kondisi geografis Indonesia, negara kita merupakan negara
kepulauan yang lebih didominasi oleh lautan. Maka dari itu, pengangkutan laut
dapat dijadikan prioritas utama dalam pemilihan pengiriman dan pengangkutan
barang baik di dalam maupun ke luar negeri. Kegiatan pengiriman dan
pengangkutan barang mencakup berbagai pihak. Adapun pihak-pihak dalam
kegiatan pengiriman dan pengangkutan barang antara lain: Pengirim barang
(Consigner,

Shipper);

Perusahaan

bongkar

muat;

Perusahaan

pelayaran

(Pengangkut/Carrier); Penerima barang (Consigne). 9
Pelabuhan dalam aktivitasnya mempunyai peran penting dan strategis
untuk pertumbuhan industri dan perdagangan serta merupakan segmen usaha yang
dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan nasional.Hal ini membawa
konsekuensi terhadap pengelolaan segmen usaha pelabuhan tersebut agar
pengoperasiannya dapat dilakukan secara efektif, efisien dan profesional sehingga
pelayanan pelabuhan menjadi lancar, aman, dan cepat dengan biaya yang
terjangkau. Pada dasarnya pelayanan yang diberikan oleh pelabuhan adalah
pelayanan terhadap kapal dan pelayanan terhadap muatan (barang dan
penumpang). Secara teoritis, sebagai bagian dari mata rantai transportasi laut,
fungsi pelabuhan adalah tempat pertemuan lalu lintas internasional dan lalu lintas

9

Sinta Uli, Op. Cit.

Universitas Sumatera Utara

8

seperti pelayaran inter-insuler, pelayaran samudera, pelayaran dalam negeri
menuntut tenaga kerja yang bermutu dalam melaksanakan kegiatan fungsi
pelabuhan. 10 Sebaliknya barang yang diangkut dengan truk atau kereta api ke
pelabuhan bongkar akan dimuat lagi ke kapal. Oleh sebab itu berbagai
kepentingan saling bertemu di pelabuhan seperti perbankan, perusahaan
pelayaran, bea cukai, imigrasi, karantina, syahbandar dan pusat kegiatan lainnya.
Atas dasar inilah dapat dikatakan bahwa pelabuhan sebagai salah satu
infrastruktur transportasi, dapat membangkitkan kegiatan perekonomian suatu
wilayah karena merupakan bagian dari mata rantai dari sistem transportasi
maupun logistik.
Melihat kenyatan yang ada, harus kita akui bahwa memang pelabuhan –
pelabuhan yang ada di Indonesia masih belum dikelola dengan baik. Dua pertiga
dari wilayah Indonesia berupa perairan. Ribuan pulau berjajar dari Sabang sampai
Merauke. Posisi negeri ini sangat strategis karena berada di persilangan rute
perdagangan dunia. Ironisnya, Indonesia tak mampu memanfaatkan peluang emas
itu.
Sebagai negara kepulauan, peranan pelabuhan sangat vital dalam
meningkatkan perdagangan antar pulau dan menunjang perdagangan luar negeri
yang terlihat dari fingsi pelabuhan sebagai titik temu antara arus kapal, barang,
dan penumpang. 11 Kehadiran pelabuhan yang memadai berperan besar dalam
menunjang mobilitas barang dan manusia di negeri ini. Pelabuhan menjadi sarana
paling penting untuk menghubungkan antarpulau maupun antarnegara. Namun,
10

Elfrida Gultom, Refungsionalisasi Pengaturan Pelabuhan Untuk Meningkatkan
Ekonomi Nasional, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2007, hlm. 40.
11
Ibid, hlm. 15.

Universitas Sumatera Utara

9

ironisnya, kondisi pelabuhan di Indonesia sangat memprihatinkan. Hampir semua
pelabuhan yang ada di Indonesia saat ini sudah ketinggalan zaman.
Salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan citra dan kualitas
pengangkutan khususnya di bidang bongkar muat pelabuhan di Indonesia yaitu
dengan melakukan pengawasan agar tidak semua barang dapat keluar masuk
dengan bebas di pasaran Indonesia atau daerah pabean (penyelundupan).
Pemerintah akhirnya mengeluarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 60
Tahun 2014 dimana peraturan menteri tersebut berisikan tentang penyelenggaraan
kegiatan bongkar muat dimana dengan keluarnya peraturan menteri ini diharapkan
kualitas pengangkutan di Indonesia semakin baik dan memberikan dampak positif
bagi pertubuhan dan perkembangan perekonomian Negara Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari judul skripsi ini adalah :
1. Bagaimana perjanjian kontrak kerja antara PT. Pelindo I Cabang Belawan
dengan PT. FKS Multi Agro Tbk ?
2. Bagaimana hak dan kewajiban para pihak dalam kontrak kerja bongkar muat?
3. Bagaimana pelaksanaan bongkar muat antara PT. Pelindo I Cabang Belawan
dengan PT. FKS Multi Agro Tbk ?
C. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaturan kontrak kerja perusahaan menurut UndangUndang Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2003.

Universitas Sumatera Utara

10

2. Untuk mengetahui penyelengaraan kegiatan bongkar muat dalam areal
pelabuhan berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 60 Tahun
2014.
3. Untuk mengetahui kajian hukum terhadap kontrak kerja untuk kegiatan
bongkar muat antara PT. Pelindo I Cabang Belawan dengan PT. FKS Multi
Agro Tbk di Pelabuhan Indonesia I Belawan.

D. Manfaat Penulisan

Manfaat dari penulisan skripsi ini adalah :
1.

Manfaat Teoritis
a.

Menambah pengetahuan tentang kontrak kerja yang ada di perusahaan

b.

Dapat dijadikan dasar untuk penelitian lebih lanjut mengenai
penyelenggaran bongkar muat yang dilakukan di areal pelabuhan

c.

Dapat dijadikan bahan diskusi dan refleksi serta telaah yang mengupas
mengenai kontrak kerja bongkar muat antara perusahaan dengan pihak
Pelindo ( Pelabuhan Indonesia).

2.

Manfaat Praktis
a.

Bagi Perusahaan

1) Dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada perusahaan dalam
melakukan kegiatan bongkar muat dalam areal pelabuhan.
2) Dapat memberikan masukan yang bersifat positif bagi perkembangan
kelancaran penyususan kontrak bongkar muat di areal pelabuhan.

Universitas Sumatera Utara

11

3) Mempermudah bagi perusahaan untuk menyusun kontrak pengangkutan
untuk kegiatan bongkar muat yang akan dilakukan di areal pelabuhan
pada masa yang akan datang.
b.

Bagi Pemerintah

1) Sebagai bahan koreksi dan kajian kembali akan pelaksanan dari
penyusunan kontrak dari kegiatan bongkar muat yang dilakukan
kemudian hari di areal pelabuhan dapat lebih baik.
2) Sebagai bahan masukan bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan
agar kontrak bongkar muat dapat dibuat secara lebih sederhana dan
berdaya guna.
c.

Bagi Mahasiswa

1) Membuka wawasan dan wacana yang kritis terhadap perkembangan
yang terjadi di sekitar terlebih untuk mengetahui bagaiamana
penyusunan kontrak bongkar muatan yang tepat.
2) Menambah referensi dan bahan yang digunakan dalam proses
pembelajaran.

E. Metode Penulisan
Adapun metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian
ini meliputi :
1.

Jenis Penelitian
a.

Penelitian yuridis normatif disebut juga dengan penelitian hukum
doktrinal karena penelitian ini dilakukan atau ditujukan hanya kepada
peraturan-peraturan yang tertulis dan bahan hukum yang lain.

Universitas Sumatera Utara

12

Penelitian hukum ini juga disebut sebagai penelitian kepustakaan ataupun
studi

dokumen disebabkan penelitian ini

lebih

banyak dilakukan

terhadap data yang bersifat sekunder yang ada di perpustakaan.
Penelitian kepustakaan demikian dapat pula dikatakan sebagai lawan dari
penelitian empiris (penelitian lapangan). 12
b.

Penelitian yuridis empiris disebut juga dengan penelitian hukum non
doktrinal karena penelitian ini berupa studi-studi empiris untuk
menemukan teori-teori mengenai proses terjadinya dan mengenai proses
bekerjanya hukum di dalam masyarakat. Atau yang disebut juga sebagai
Socio Legal Research. 13
Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode penelitian hukum

normatif dan penelitian hukum empiris.Penelitian hukum normatif disebut juga
penelitian hukum doktrinal. Pada penelitian hukum jenis ini, acap kali hukum
dikonsepkan sebagai apa yang tertulis dalam peraturan perundang-undangan (laws
in books) atau hukum dikonsepkan sebagai kaidah atau norma yang merupakan
patokan berperilaku manusia yang dianggap pantas. Sedangkan penelitian hukum
empiris adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti secara langsung di
lapangan. Sehingga peneliti berusaha memberikan gambaran dan menguraikan
mengenai prosedur hukum dalam hal pelaksanaan perjanjian antara PT. Pelindo I
Cabang Belawan dengan PT. FKS Multi Agro, Tbk dengan pengangkutan melalui
jalurlaut.
2.

Sumber Data
12

Bambang Sunggono, Metode Penelitian Hukum, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta,
2007, hlm. 81
13
Ibid.,hlm. 43

Universitas Sumatera Utara

13

Data yang dipergunakan ialah data primer dan didukung dengan data
sekunder. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber pertama
dan data sekunder, antara lain mencakup dokumen-dokumen resmi, buku-buku,
hasil-hasil penelitian yang berwujud laporan, dan sebagainya. Data sekunder
terdiri dari :
a.

Bahan

hukum

primer,

yaitu

bahan

hukum

berupa

peraturan

perundangundangan, dokumen resmi yang mempunyai otoritas yang
berkaitan dengan permasalahan, yaitu Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata, Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, Undang-Undang Nomor
13 Tahun 2003 Tentang Kontrak Kerja, Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor 60 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Kegiatan Bongkar Muat
Dalam Areal Pelabuhan.
b.

Bahan hukum sekunder, yaitu bahan yang memberi petunjuk maupun
penjelasan terhadap bahan hukum primer yaitu berupa bahan yang
berhubungan dengan topik penulisan skripsi ini buku-buku karangan para
sarjana, hasil penelitian maupun situs internet.

c.

Bahan hukum tersier, yaitu bahan yang memberikan petunjuk, maupun
penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder seperti kamus,
ensiklopedia, dan lain-lain.

3. Metode pengumpulan data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara penelitian kepustakaan
(libraryresearch), yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti bahan
pustaka atau yang disebut data sekunder. Adapun data sekunder yang

Universitas Sumatera Utara

14

digunakandalam penulisan skripsi ini antara lain berasal dari buku-buku baik
koleksi pribadi maupun dari perpustakaan, artikel-artikel yang berkaitan dengan
objek peneliitian, dokumen-dokumen pemerintah, termasuk peraturan perundangundangan. Di samping itu ada pun metode pengumpulan data yang lain yaitu Data
Primer, data yang diperoleh langsung dari objek penelitian yang dilakukan dengan
cara mengambil data secara langsung ke lapangan dan sebagainya.
4. Analisis Data
Data sekunder yang telah diperoleh kemudian dianalisa secara kualitatif
yaitu semaksimal mungkin memakai bahan-bahan yang ada yang berdasarkan
asas-asas, pengertian serta sumber-sumber hukum yang ada dan menarik
kesimpulan dari bahan yang ada tersebut.

F. Keaslian Penulisan
Berdasarkan dari pemeriksaan dan hasil-hasil penelitian yang telah
dilakukan, penelitian masalah tentang kegiatan bongkar muat dalam areal
pelabuhan antara PT. Pelindo I Cabang Belawan dengan PT. FKS Multi Agro,
Tbk ditemukan bahwa permasalahan tersebut belum pernah dilakukan dan dibahas
dalam topik serta permasalahan yang sama sebelumnya. Jadi penelitian ini disebut
asli sesuai dengan asas keilmuan yaitu jujur, rasional, dan objektif serta terbuka.
Guna menghindari terjadinya duplikasi penelitian terhadap masalah yang
sama, maka peneliti melakukan pengumpulan data tentang tata cara penyusunan
kontrak bongkar muat di areal pelabuhan secara langsung dan ternyata penelitian
ini belum pernah dilakukan dalam topik dan permasalahan yang sama oleh
peneliti lain sebelumnya.

Universitas Sumatera Utara

15

G. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan penulisan skripsi ini, maka diperlukan adanya
sistematika yang teratur serta terperinci di dalam penulisanya agar dapat
dimengerti dan dipahami maksud dan tujuanya juga saling berkaitan satu sama
lain, maka penulis membagi isinya kedalam 5 (lima) bagian. Maka dari itu,
disusun sistematika sebagai berikut :
BAB I

:

PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari Latar Belakang, Permasalahan, Tujuan dan
Manfaat Penulisan, Metode Penulisan, Keaslian Penulisan, dan
Sistematika Penulisan.

BAB II

:

PENGATURAN
KONTRAK
KERJA
PERUSAHAAN
MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003
Pada bab ini akan diuraikan mengenai pengertian dan subjek serta
objek dalam kontrak kerja, hak dan kewajiban serta akibat hukum
dari berkahirnya suatu kontrak.

BAB III :

PENYELENGARAAN KEGIATAN BONGKAR MUAT
DALAM
AREAL
PELABUHAN
BERDASARKAN
PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR 60
TAHUN 2014
Pada bab ini akan diuraikan terkait pengaturan atau aturan hukum
terkait penyelengaraan kegiatan bongkar muat dalam areal
pelabuhan berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 60
Tahun 2014 berupa persyaratan dan tata cara pemberian izin usaha
bongkar muat barang, pihak-pihak yang terkait, serta pelaksanaan
bongkar muat barang di areal pelabuhan.

Universitas Sumatera Utara

16

BAB IV :

KAJIAN HUKUM TERHADAP KONTRAK KERJA UNTUK
KEGIATAN BONGKAR MUAT ANTARA PT. PELINDO I
CABANG BELAWAN DENGAN PT. FKS MULTI AGRO
Tbk di PELABUHAN INDONESIA I BELAWAN
Pada bab ini akan disajikan hasil analisa dari penelitian mengenai
kajian hukum terhadap kontrak kerja untuk kegiatan bongkar muat
barang antara PT. Pelindo I Cabang Belawan dengan PT. FKS
Multi Agro Tbk di Pelabuhan Indonesia I Belawan

BAB V

:

KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan ulasan terakhir yang berisikan kesimpulan yang
diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan serta saransaran.Pada bagian kesimpulan merumuskan suatu kesimpulan dari
pembahasan yang juga merupakan jawaban terhadap permasalahan
yang diajukan pada penulisan ini.Pada bagian saran diuraikan
saran-saran dari penulis untuk masalah yang telah dibahas dalam
skripsi ini yang diharapkan ke depannya dapat bermanfaat dalam
praktek di lapangan.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Perjanjian Pinjaman Dana Program Kemitraan Antara PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang Belawan Dengan Mitra Binaannya

5 56 146

Sistem Administrasi Kepegawaian pada PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Belawan

7 63 57

Tanggung Jawab Otoritas Pelabuhan Dalam Hal Kenavigasian Terhadap Kapal yang Akan Bersandar (Studi pada PT. Pelindo I Cabang Belawan)

6 86 88

Kajian Hukum Terhadap Kontrak Kerja Untuk Kegiatan Bongkar Muat Antara PT. Pelindo I Cabang Belawan Dengan PT. FKS Multi Agro Tbk (Studi Pada PT. Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan)

4 53 90

Tanggung Jawab Otoritas Pelabuhan Dalam Hal Kenavigasian Terhadap Kapal yang Akan Bersandar (Studi pada PT. Pelindo I Cabang Belawan)

0 0 9

Tanggung Jawab Otoritas Pelabuhan Dalam Hal Kenavigasian Terhadap Kapal yang Akan Bersandar (Studi pada PT. Pelindo I Cabang Belawan)

0 0 1

Kajian Hukum Terhadap Kontrak Kerja Untuk Kegiatan Bongkar Muat Antara PT. Pelindo I Cabang Belawan Dengan PT. FKS Multi Agro Tbk (Studi Pada PT. Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan)

0 1 8

Kajian Hukum Terhadap Kontrak Kerja Untuk Kegiatan Bongkar Muat Antara PT. Pelindo I Cabang Belawan Dengan PT. FKS Multi Agro Tbk (Studi Pada PT. Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan)

0 0 1

Kajian Hukum Terhadap Kontrak Kerja Untuk Kegiatan Bongkar Muat Antara PT. Pelindo I Cabang Belawan Dengan PT. FKS Multi Agro Tbk (Studi Pada PT. Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan)

0 1 24

Kajian Hukum Terhadap Kontrak Kerja Untuk Kegiatan Bongkar Muat Antara PT. Pelindo I Cabang Belawan Dengan PT. FKS Multi Agro Tbk (Studi Pada PT. Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan)

0 0 3