Gambaran Profil Pasien STEMI yang dirawat di Ruang CVCU RSUP H. Adam Malik pada bulan Januari-Juli 2016 Chapter III VI

Universitas Sumater a Utara

Universitas Sumater a Utara

BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan suatu studi deskriptif yang memakai metodea crosssectional untuk melihat profil pasien-pasien STEMI yang dirawat di ruang CVCU
RSUP H. Adam Malik Medan pada bulan Januari-Juli 2015.

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan. Adapun pertimbangan
peneliti dalam memilih lokasi tersebut dikarenakan pasien STEMI yang dirawat di
ruang CVCU RSUP H. Adam Malik Medan adalah rumah sakit tipe A yang
relatif banyak untuk dijadikan sampel penelitian.
Adapun pengumpulan data akan dilaksanakan pada bulan Agustus hingga
November 2016, dilanjutkan dengan pengolahan dan analisis data.

4.3. Populasi dan Sampel
4.3.1. Populasi
Populasi dari penelitian adalah seluruh pasien STEMI yang dirawat di ruang

CVCU RSUP H. Adam Malik Medan bulan Januari-Juli 2015.
4.3.2. Sampel
Pengambilan sampel penelitian ini adalah seluruh pasien STEMI yang tercatat
dalam rekam medis RSUP H.Adam Malik Medan pada bulan Januari-Juli
2015.Sampel pada penelitian ini diambil dengan menggunakan metode total
sampling yaitu dengan mengambil semua sampel penelitian. Selain itu, sampel
yang akan diambil harus memenuhi kriteria inklusi serta tidak termasuk dalam
kriteria eksklusi selama penelitian berlangsung.

Universitas Sumater a Utara

Adapun kriteria inklusi dan eksklusi dalam pemilihan sampel penelitian ini
adalah:
1. Kriteria Inklusi
a. Rekam medik pasien STEMI yang dirawat di ruang CVCU RSUP
H.AdamMalik pada bulan Januari-Juni 2015 yang lengkap.
2.

Kriteria Eksklusi
a. Pasien dengan data rekam medik yang tidak lengkap.

b. Pasien dengan data rekam medik yang tulisannya tidak dapat
dibaca.
c. Pasien STEMI yang disertai dengan penyakit lainnya dan
keganasan.

4.4. Teknik Pengumpulan Data
Jenis penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang didapat peneliti
secara tidak langsung.Data ini diambil melalui rekam medik pasien STEMI yang
dirawat di ruang CVCU RSUP H. Adam Malik Medan pada bulan Januari-Juli
2015.
4.5. Pengolahan dan Analisa Data
4.5.1 Pengolahan Data
Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
1. editing, dilakukan untuk pengecekan dan perbaikan dari data-data yang
dikumpulkan.
2. coding, yaitu mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi
data atau bilangan.
3. entry, yakni memasukkan data-data ke dalam program atau software
komputer.

4. cleaning,

pengecekan

kembali

untuk

melihat

kemungkinan-

kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan dan
sebagainya, kemudian dilakukan pembentukan dan koreksi.

Universitas Sumater a Utara

4.5.2 Analisa Data
Data yang dikumpulkan kemudian diolah mengunakan program komputer
perangkat lunak. Hasil disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, tabel

tabulasi silang, serta diagram sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mengetahui
profil pasien STEMI yang dirawat di ruang CVCU RSUP H.Adam Malik pada
bulan Januari-Juli 2015.
4.6. Definisi Operasional
Tabel 4.1 Definisi Operasional

No.

1.

Variabel

STEMI

Definisi

Alat

Hasil


Operational

Ukur

Pengukuran

Gejala karateristik Rekam



Ya

dari Iskemik

Medik



Tidak


Laki-Laki

Skala

Nominal

miokard dimana
pemeriksaan
Elektrokardiografi
menunjukkan
elevasi segmen
ST dan keluarnya
biomarker yang
merupakan hasil
dari nekrosis
miokard
2.

Jenis


Jenis kelamin

Rekam



Kelamin

pasien STEMI

Medik

 Perempuan

Rekam



Nominal


yang dirawat
3.

Usia

Usia pasien
STEMI yang

Universitas Sumater a Utara

60

Suku pasien

Rekam



Batak


STEMI yang

Medik



Aceh



Jawa

dirawat

5.



Status


Status merokok

Rekam



Perokok

merokok

pasien STEMI

Medik



Non perokok

Peningkatan


Rekam



Normal

tekanan darah

Medik



Pre-Hipertensi



Derajat 1



Derajat 2

Nominal

Nominal

yang dirawat
6.

Hipertensi

>140/90 mmHg

7.

LDL

Peningkatan

Rekam



< 130 mg/dL

kadar kolestrol

Medik



> 130 mg/dL

Rekam



BMI normal :

Ordinal

Nominal

LDL >130 mg/dL
8.

Obesitas

Hasil pembagian

antara berat badan Medik
dengan kuadrat

18,5-24,9


dari tinggi badan

Universitas Sumater a Utara

Overweight :
25-25,9



Obesitas :>30



Tidak tercatat

Nominal

9.

Onset STEMI

Sudah

Rekam



> 12 jam

berapa lama

Medik



< 12 jam

Angka

Rekam



Meninggal

mortalitas di

Medik



Hidup

Nominal

terkena
serangan
pertama?
10. Mortalitas

rumah sakit
pada pasien
STEMI

Universitas Sumater a Utara

Nominal

BAB 5
HASIL PENELITIAN
5.1.

Hasil Penelitian
Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan pembacaan data

rekam medis pasien dengan STEMI pada periode bulan Januari 2015 – Juli
2015.Data rekam medis yang telah dikumpulkan kemudian dianalisa sehingga
didapatkan hasil penelitian seperti yang dipaparkan di bawah ini.

5.1.1. Deskripsi lokasi penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik
yang berlokasi di Jalan Bunga Lau no. 17,

Kelurahan Kemenangan Tani,

Kecamatan Medan Tuntungan, Medan, Sumatera Utara. Rumah sakit tersebut
merupakan rumah sakit pendidikan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI
No.502/Menkes/SK/IX/1991 dan rumah sakit umum kelas A berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Kesehatan RI No.335/Menkes/SK/VII/1990. Rumah sakit ini
juga merupakan pusat rujukan kesehatan bagi wilayah pembangunan A yang
meliputi Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, dan Aceh, sehingga
dapat dijumpai pasien dengan latar belakang yang beragam.
Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik
menyimpan data rekam medis seluruh pasien yang dilayani di rumah sakit
ini.Data dalam penelitian ini berasal dari rekam medis yang disimpan dalam
instalasi tersebut.

5.1.2. Deskripsi karakteristik
Karakteristik yang digunakan untuk menjadi sampel dalam penelitian ini
adalah rekam medis pasien dengan STEMI di Rumah Sakit Umum Pusat Haji
Adam Malik periode Januari 2015 – Juli 2015.Jumlah keseluruhan pasien STEMI
adalah sebanyak 34 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

Universitas Sumater a Utara

Tabel 5.1. Distribusi Sampel Menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Frekuensi (n)
Persentase
Laki – laki

27

79,4%

Perempuan

7

20,6%

Total

34

100,0%

Berdasarkan Tabel 5.1. dapat dilihat bahwa jumlah pasien laki – laki
dengan STEMI adalah sebanyak 27 orang (79,4%) dan perempuan sebanyak 7
orang (20,6%) dari keseluruhan sampel sebanyak 34 orang.

Tabel 5.2. Distribusi Sampel Menurut Usia
Usia
Frekuensi (n)

Persentase

< 50 tahun

6

17,5%

51 – 60 tahun

13

38,2%

61 – 70 tahun

11

32,3%

> 70 tahun

4

11,7%

Total

34

100%

Berdasarkan Tabel 5.2. dapat dilihat bahwa jumlah pasien STEMI dengan
usia dibawah 50 tahun adalah sebanyak 6 orang (17,5%), diantara 51 hingga 60
tahun sebanyak 13 orang (38,2%), diantara 61 hingga 70 tahun sebanyak 11 orang
(32,3%), dan diatas 70 tahun sebanyak 4 orang (11,7%). Usia terendah pasien
dengan STEMI adalah 42 tahun, sedangkan yang tertinggi adalah 80 tahun. Rata –
rata usia pasien adalah 59 tahun dengan usia terbanyak 52 tahun.

Tabel 5.3. Distribusi Sampel Menurut Suku
Suku

Frekuensi (n)

Persentase

Batak

30

88,2%

Jawa

2

5,9%

Aceh

2

5,9%

Total

34

100%

Universitas Sumater a Utara

Berdasarkan Tabel 5.3. dapat dilihat bahwa jumlah pasien STEMI dengan suku
Batak adalah sebanyak 30 orang (88,2%), suku Jawa adalah sebanyak 2 orang
(5,9%), dan suku Aceh adalah sebanyak 2 orang (5,9%) dari keseluruhan sampel
sebanyak 34 orang.
5.1.3. Hasil analisa data
Tabel 5.4. Distribusi Pasien dengan STEMI Berdasarkan Status Merokok
Status Merokok

Frekuensi (n)

Persentase

Ya

15

44,1%

Tidak

19

55,9%

Total

34

100%

Berdasarkan Tabel 5.4. dapat dilihat bahwa jumlah pasien STEMI yang
merokok sebanyak 15 orang (44,1%),dan tidak merokok sebanyak 19 orang
(55,9%).
Tabel 5.5. Distribusi Pasien dengan STEMI dengan Hipertensi
Hipertensi

Frekuensi (n)

Persentase

Ya

18

52,9%

Tidak

16

47,1%

Total

34

100,0%

Berdasarkan Tabel 5.5. dapat dilihat bahwa jumlah pasien STEMI dengan
Hipertensisebanyak 18 orang (52,9%), dan tidak Hipertensi sebanyak 16 orang
(47,1%).

Universitas Sumater a Utara

Tabel 5.6. Distribusi Pasien dengan STEMI dengan Dislipidemia
Dislipidemia

Frekuensi (n)

Persentase

Ya

11

32,4%

Tidak

23

67,6%

Total

34

100%

Berdasarkan Tabel 5.6. dapat dilihat bahwa jumlah pasien STEMI dengan
dislipidemia sebanyak 11 orang (32,4%), dan tidak Dislipidemia sebanyak 23
orang (67,6%).

Tabel 5.7. Distribusi Pasien dengan STEMI dengan Obesitas
Obesitas

Frekuensi (n)

Persentase

Ya
Tidak

5
29

14,7%
85,3%

Total

34

100,0%

Berdasarkan Tabel 5.7. dapat dilihat bahwa jumlah pasien STEMI dengan
obesitas yaitu 5 orang (14,7%), dan tidak obesitas yaitu 29 orang (85,3%).

Tabel 5.8. Distribusi Pasien dengan STEMI Berdasarkan Onset Serangan
Onset
Frekuensi (n)
Persentase
>12 jam

21

61,8%

12 jam sebanyak 21 orang (61,8%), sedangkan dengan Onset < 12 jam
sebanyak 13 orang (38,2%).

Universitas Sumater a Utara

Tabel 5.9. Distribusi Pasien dengan STEMI Berdasarkan Mortalitas
Mortalitas

Frekuensi (n)

Persentase

Hidup

27

79,4%

Meninggal

7

20,6%

Total

34

100,0%

Berdasarkan Tabel 5.9. dapat dilihat bahwa jumlah pasien STEMI yang
tidak mengalami mortalitas di Rumah Sakit sebanyak 27 orang (79,4%) dan
meninggal di Rumah Sakit sebanyak 7 orang (20,6%).

5.2.

Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Profil Pasien STEMI

yang di rawat di ruang CVCU Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik pada
bulan Januari – Juli tahun 2015. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
terhadap data rekam medis pasien STEMI, diperoleh data sebanyak 34 sampel
dari Januari 2015 – Juli 2015 yang memenuhi kriteria inklusi.

Gambaran karakteristik sampel menurut jenis kelamin
Pada penggolongan sampel menurut jenis kelamin,jumlah pasien laki –
laki dengan STEMI adalah sebanyak 27 orang (79,4%) dan perempuan sebanyak
7 orang (20,6%) dari keseluruhan sampel sebanyak 34 orang.
Hasil yang serupa juga didapatkan pada penelitian lain yang pernah
dilakukan sebelumnya di Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh Vina Septiani
dkk,di salah satu rumah sakit di bandung tahun 2014 yang menunjukkan total
pasien dewasa yang didiagnosis menderita CAD STEMI adalah 53 pasien, dengan
jumlah pasien laki-laki lebih banyak dibandingkan pasien perempuan (45,28%).22

Gambaran karakteristik sampel menurut usia
Pada penggolongan sampel menurut Usiajumlah pasien STEMI dengan
usia dibawah 50 tahun adalah sebanyak 6 orang (17,5%), diantara 51 hingga 60

Universitas Sumater a Utara

tahun sebanyak 13 orang (38,2%), diantara 61 hingga 70 tahun sebanyak 11 orang
(32,3%), dan diatas 70 tahun sebanyak 4 orang (11,7%). Usia terendah pasien
dengan STEMI adalah 42 tahun, sedangkan yang tertinggi adalah 80 tahun. Rata –
rata usia pasien adalah 59 tahun dengan usia terbanyak 52 tahun.
Hasil yang serupa juga didapatkan pada penelitian lain yang pernah
dilakukan sebelumnya di Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh Edward
August Wahyu dkk. RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO pada tahun
2010 yang menunjukkan total pasien dengan umur kurang dari 40 tahun yaitu 4
pasien (4,82 %), pasien dengan umur 40-49 tahun yaitu 11 pasien (13,41 %),
pasien infark miokard yang berumur 50-59 tahun terdapat 27 pasien (31,32 %),
pasien infark miokard yang berumur 60-69 tahun terdapat 28 pasien (33,73 %)
dan pasien yang berumur lebih dari 70 tahun terdapat 13 pasien (15,66 %). 23
Gambaran karakteristik sampel menurut Suku
Pada penggolongan sampel menurut Suku dapat dilihat bahwa jumlah
pasien STEMI dengan suku Batak adalah sebanyak 30 orang (88,2%), suku Jawa
adalah sebanyak 2 orang (5,9%), dan suku Aceh adalah sebanyak 2 orang (5,9%)
dari keseluruhan sampel sebanyak 34 orang.
Gambaran distribusi frekuensi pasien STEMI Berdasarkan Status Merokok
Pada penggolongan sampel menurut hasil penelitian yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa jumlah pasien STEMI yang merokok sebanyak 15 orang
(44,1%),dan tidak merokok sebanyak 19 orang (55,9%).
Hasil yang serupa juga didapatkan pada penelitian lain yang pernah
dilakukan sebelumnya di Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh Edward
August Wahyu dkk. RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO pada tahun
2010 yang menunjukkan total pasien didapatkan bahwa merokok dapat memicu
terjadinya STEMI sebanyak 18 pasien (21,69%).23

Universitas Sumater a Utara

Gambaran distribusi frekuensi pasien STEMI dengan Hipertensi
Pada penggolongan sampel menurut Hipertensi bahwa jumlah pasien
STEMI dengan Hipertensisebanyak 18 orang (52,9%), dan tidak Hipertensi
sebanyak 16 orang (47,1%).
Hasil yang serupa juga didapatkan pada penelitian lain yang pernah
dilakukan sebelumnya di Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh Rembek M
dkk.di universitas Kedokteran Lodz, Poland, Departemen Kardiologi pada tahun
2010 yang menunjukkan total pasien STEMI adalah 366 orang dimana 234 orang
dengan riwayat hipertensi (63,9%) dan tidak ada riwayat hipertensi sebanyak 132
orang (36,1%).26

Gambaran distribusi frekuensi pasien STEMI denganDislipidemia
Pada penggolongan sampel menurut Kolestrol menunjukkan bahwa
jumlah pasien STEMI dengan Dislipidemia sebanyak 11 orang (32,4%), dan
tidak Disipidemial sebanyak 23 orang (67,6%).
Hasil yang serupa juga didapatkan pada penelitian lain yang pernah
dilakukan sebelumnya di Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh Fitri Zahara
dkk.di Rumah Sakit Khusus Jantung Sumbar pada tahun 2011 yang menunjukkan
total pasien STEMI dengan kadar kolestrol LDL tinggi sebanyak 44 orang
(44,9%) dan tidak kolestrol sebanyak 54 orang (55,1%). 25

Gambaran distribusi frekuensi pasien STEMIdengan Obesitas
Pada penggolongan sampel menurut Obesitas dapat dilihat bahwa jumlah
pasien STEMI dengan obesitas yaitu 5 orang (14,7%), dan tidak obesitas yaitu 29
(85,3%).
Hasil yang berbeda didapatkan pada penelitian lain yang pernah dilakukan
sebelumnya di Amerika. Penelitian yang dilakukan oleh Basoor Adkk.di St.
Joseph Mercy Oakland hospital pada tahun 2011 didapati persentase pasien
obesitas dengan STEMI adalah 78% dan tidak obesitas adalah 35%. 24

Universitas Sumater a Utara

Gambaran distribusi frekuensi pasien STEMI berdasarkan onset serangan
Pada penggolongan sampel menurut onset serangan dapat dilihat bahwa
jumlah pasien STEMI dengan Onset >12 jam sebanyak 21 orang (61,8%),
sedangkan dengan Onset < 12 jam sebanyak 13 orang (38,2%).
Hasil yang serupa juga didapatkan pada penelitian lain yang pernah
dilakukan sebelumnya di Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh Edward
August Wahyu dkk. RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO pada tahun
2010 yang menunjukkan total pasien infark Miokard dengan Elevasi ST (STEMI)
berdasarkan onset serangan (jam). Pada infark miokard dengan onset serangan 0
sampai dengan 3 jam didapatkan pada 11 pasien (13,25%) yang dirawat, pada
infark miokard dengan onset serangan 4 sampai 6 jam didapatkan sebanyak 9
pasien (10,84%), pada infark miokard dengan onset serangan 7 sampai 9 jam
didapatkan sebanyak 11 pasien (13,25%), pada infark miokard dengan onset
serangan 10 sampai 12 jam didapatkan sebanyak 7 pasien (8,43%) dan pada infark
miokard dengan onset serangan lebih dari 12 jam didapatkan sebanyak 45 pasien
(54,22%). 23
Gambaran distribusi frekuensi pasien STEMI berdasarkan Mortalitas
Pada penggolongan sampel menurut mortalitas dapat dilihat bahwa jumlah
pasien STEMI yang mengalami mortalitas di Rumah Sakit sebanyak sebanyak 7
orang (20,6%) dan yang tidak mengalami mortalitas di Rumah Sakit sebanyak 27
orang (79,4.%)
Hasil yang serupa juga didapatkan pada penelitian lain yang pernah
dilakukan sebelumnya di Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh Rembek M
dkk.di universitas Kedokteran Lodz, Poland, Departemen Kardiologi pada tahun
2010 yang menunjukkan pasien yang berhasil bertahan hidup di Rumah Sakit
Lodz sebanyak 89% dan angka kematiannya didapatkan sekitar 11%.26

Universitas Sumater a Utara

BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1.

Kesimpulan
Berdasarkan analisa data dan pembahasan yang diperoleh dari penelitian

ini, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Proporsi pasien laki - laki dengan STEMI lebih tinggi daripada
perempuan, dengan proporsi 79,4% dan 20,6%.
2.

Usia terendah pasien dengan STEMI adalah 42 tahun, sedangkan
yang tertinggi adalah 80 tahun. Rata – rata usia pasien adalah 59
tahun dengan usia terbanyak 52 tahun.

3.

Proporsi pasien STEMI dengan suku Batak adalah sebanyak 30
orang (88,2%), suku Jawa adalah sebanyak 2 orang (5,9%), dan suku
Aceh adalah sebanyak 2 orang (5,9%)

4.

Proporsi pasien STEMI yang merokok sebanyak 15 orang
(44,1%),dan tidak merokok sebanyak 19 orang (55,9%).

5.

Proporsi pasien STEMI dengan Hipertensisebanyak 18 orang
(52,9%), dan tidak Hipertensi sebanyak 16 orang (47,1%).

6. Proporsi pasien STEMI dengan Dislipidemia sebanyak 11 orang
(32,4%), dan tidak Dislipidemia sebanyak 23 orang (67,6%).
7.

Proporsi pasien STEMI dengan obesitas yaitu 5 orang (14,7%), dan
tidak obesitas yaitu 29 (85,3%).

8. Proporsi pasien STEMI dengan Onset >12 jam sebanyak 21 orang
(61,8%), sedangkan dengan Onset