Solidaritas Sosial Pada Masyarakat Pluralis yang Sering Mengalami Bencana Banjir di Kelurahan Polonia Kota Medan

ABSTRAK
Indonesia merupakan negara yang sering mengalami bencana hidrometereologi, terutama
banjir. Banjir yang terjadi dialami oleh masyarakat pluralis yang ada di Indonesia.
Masyarakat pluralis yang tinggal pada satu kawasan menyadari perbedaan yang terjadi di
antara mereka tidak menjadi suatu penghalang untuk hidup saling menolong, terutama karena
persamaan nasib yang mereka hadapi yakni bencana banjir yang sering terjadi. Tidak hanya
sekedar mengenal, hubungan di antara masyarakat pluralis menjadi sangat erat dan solidaritas
akhirnya muncul di tengah- tengan masyarakat tersebut. Hal inilah yang membuat peneliti
tertarik untuk melihat bentuk solidaritas yang terjadi pada masyarakat pluralis dan faktorfaktor yang memengaruhi solidaritas tersebut.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian empiris yaitu
penelitian tentang dunia nyata yang sebenarnya, dalam penelitian ini terhadap 35 responden.
Penentuan informannya menggunakan teknik “purposive”. Artinya, penentuan siapa yang
menjadi sumber data didasarkan atas kriteria tertentu yang sudah ditetapkan terlebih
dahulu.Melalui wawancara dan observasi partisipasi , peneliti langsung mengamati hubungan
sosial yang terjadi. Data diperoleh melalui pembagian kuesioner kepada responden yang
berisi tentang pertanyaan pengetahuan mengenai kondisi kawasan tempat tinggal, kondisi
banjir kepada lingkungan dan bentuk solidaritas sosial yang terjadi pada saat banjir.
Interview guide yang digunakan untuk menambah serta melengkapi informasi dari responden
dan dokumentasi juga menggambarkan kondisi penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa bentuk solidaritas terlihat pada tolongmenolong yang terjadi disaat banjir, perkumpulan rutin yang dilakukan oleh warga dan arisan
yang ada di tengah-tengah masyarakat pluralis. Melalui kegiatan tersebut, solidaritas

masyarakat semakin erat tidak hanya dengan sesama etnis tetapi juga dengan etnis yang lain.
Faktor yang memengaruhi solidaritas yaitu masyarakat yang saling berbaur dengan
komunikasi yang intens, agama dan lembaga masyarakat yaitu serikat tolong menolong.
Solidaritas yang kuat terjadi di antara masyarakat pluralis menyebabkan asimilasi terjadi di
lingkungan masyarakat pluralis.

2

Universitas Sumatera Utara