Analisis Tren dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Sayuran di Sumatera Utara
1
I. PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Sumatera
Utara
merupakan
wilayah
yang
sangat
sesuai
untuk
pengembangan usaha pertanian, khususnya hortikultura. Ada beberapa kabupaten
yang sangat disarankan menjadi sentra pengembangan tanaman hortikultura,
khususnya sayuran, yaitu Kabupaten Karo, Simalungun, Samosir, Tapanuli Utara,
Dairi, Deli Sedang, Langkat, Tapanuli Selatan dan Tapanuli Tengah. Keseluruh
daerah ini didukung oleh agroklimat, jenis tanah, dan sumber daya manusia yang
baik.
Sayuran merupakan komoditi yang mempunyai potensi cerah sebagai
salah satu penghasil devisa. Selain untuk memenuhi kebutuhan lokal dan
sekitarnya, sayuran juga sudah menjadi komoditas perdagangan internasional
yang dapat bersaing di pasar internasional. Berdasarkan data sayuran yang ada,
beberapa komoditas sayuran unggulan nasional adalah kentang, bawang merah,
kubis, tomat, wotel, daun bawang dan jamur. Penetapan keenam komoditas
sayuran tersebut menjadi komoditas nasional mengacu pada besarnya pangsa
pasar, keuntungan kompetitif, nilai ekonomis, sebaran wilayah produksi dan
kesesuaian agroekologi (Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura, 2001).
Mengacu pada komoditi unggulan tersebut, Dinas Pertanian Propinsi Sumatera
Utara, menetapkan beberapa produk sayuran unggulan, yaitu kentang, tomat, kol,
wortel, bawang merah, daun bawang dan cabai (Dinas Pertanian Propinsi
Sumatera Utara, 2011)
Munculnya komoditas unggulan sayuran nasional berkaitan dengan
beberapa hal, yaitu: relatif banyaknya komoditas sayuran nasional, setiap daerah
Universitas Sumatera Utara
2
memiliki keunggulan komparatif yang berbeda dan kondisi perekonomian yang
global. Kondisi ini relatif sulit dipenuhi, oleh karena itu dengan berbagai
pertimbangan muncullah istilah komoditas sayuran unggulan, dimana orientasinya
adalah pasar internasional.
Beberapa daerah seperti disebut di atas disarankan untuk mengembangkan
sayuran unggulan Sumatera Utara, yaitu kol, kentang, bawang merah, daun
bawang, tomat dan wortel, serta mentimun dan salada dibeberapa kabupaten.
Pengembangan ini didasarkan pada potensi pasar yang cukup menjanjikan
terutama untuk pasar ekspor. Beberapa negara yang juga ikut berkompetisi dalam
mengisi pasar luar negeri ini adalah China, Thailand, Vietnam, Amerika Serikat
(Dinas Pertanian Sumatera Utara, 2011).
Posisi Sumatera Utara yang sangat strategis karena dekat dengan
pelabuhan dan negara tujuan ekspor belum bisa dioptimalkan, sampai saat ini.
Beberapa kendala yang dihadapi Sumatera Utara adalah kualitas, kontinuitas,
kandungan pestisida dan harga yang jauh lebih baik dari negara lain.
Perkembangan ekspor sayuran Sumatera Utara dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Perkembangan Ekspor Sayuran Unggulan Sumatera Utara
Komoditi
Tahun
Kentang
Tomat
Kol
Bawang
Merah
Wortel
Total
Daun
Bawang
∆%
2005
118.921
540.163
25.286.439
4.081
397.680
39.056
26.420.038
2006
39.291
84.620
26.128.423
113.534
841.732
32.906
27.307.881
2007
5.453
1.275.600
23.826.873
166.835
496.210
-
26.054.917
-4.59
2008
55.081
634.920
28.398.932
4.564
16.409
3.531
29.376.448
12.75
2009
105.174
616.227
25.039.505
1.091
515.339
6.681
26.226.300
-10.72
2010
89.077
602.538
24.390.204
5.112
9.352
991
25.263.424
-3.67
2011
4.251.329
650.161
16.433.964
-
79.697
830
21.534.527
-14.76
3.36
Sumber: Badan Pusat Statistik (2011)
Universitas Sumatera Utara
3
Ekspor sayuran Sumatera Utara setiap tahunnya mengalami fluktuasi,
misalnya dari tahun 2005-2006 mengalami kenaikan sebasar 3,36 persen, tetapi
tahun 2006-2007 menurun 4,59 pesen, dan ekspor ini terus mengalami penurunan
yang cukup tajam tahun 2010-2011, sebesar 14,76 persen. Fluktuasi ekspor
sayuran ini juga terlihat pada masing-masing komoditi sayuran.
Pasar ekspor ini memberikan syarat yang cukup ketat, misalnya jenis
tanaman, ukuran tanaman, usia panen, warna, bentuk, kandungan pestisida,
kemasan, berat, dan lainnya. Syarat-syarat ini berbeda untuk setiap negara tujuan
ekspor. Namun, apapun syarat yang diberikan akan dapat diatasi jika petani
memiliki pemahaman tetang teknologi budidaya dan pasca panen serta adanya
dukungan dari semua pihak. Tujuan ekspor untuk masing-masing komoditi juga
berbeda-beda seperti pada Tabel 2.
Tabel 2. Negara tujuan ekspor sayuran unggulan Sumatera Utara
No
1
2
3
4
5
6
Komoditi
Kentang
Tomat
Kol
Wortel
Bawang Merah
Daun Bawang
Negara Tujuan
Malaysia, Singapura
Malaysia, Singapura
Taiwan
Malaysia, Singapura
Malaysia, Singapura
Taiwan
Sumber: Dinas Petanian Propinsi Sumatera Utara (2011)
Seperti terlihat pada Tabel 2., negara tujuan ekspor sayuran adalah negara
tetangga yang jaraknya sangat dekat dengan Propinsi Sumatera Utara. Posisi
Sumatera Utara menjadi sangat strategis untuk dapat menguasai pasar khususnya
di kedua negara tersebut, yaitu Malaysia dan Singapura.
Universitas Sumatera Utara
4
Pada penelitian ini akan dilakukan analisis tren ekspor sayuran Sumatera
Utara. Tren ekspor umunya dipengaruhi oleh volume dan harga ekspor, karena
nilai ekspor merupakan hasil perkalian antara volume ekspor dan harga ekspor.
Selain itu juga akan dianalisis faktor-faktor yang mempengauhi ekspor, seperti
harga lokal, harga ekspor, nilai tukar, PDB Negara tujuan ekspor dan jumlah
produksi.
1.2.
Identifikasi Masalah
1. Bagaimana perkembangan ekspor sayuran di Sumatera Utara?
2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi ekspor sayuran (kentang, tomat, wortel,
bawang merah, dan daun bawang) Propinsi Sumatera Utara?
1.3.
Tujuan Penelitian
1. Menganalisis perkembangan ekspor sayuran di Sumatera Utara.
2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor sayuran (kentang,
tomat, wortel, bawang merah, dan daun bawang) Propinsi Sumatera Utara.
1.4.
Kegunaan Penelitian
1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai gambaran kondisi dan posisi
sayuran Sumatera Utara dalam pasar domestik dan pasar luar negeri.
2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai landasan dalam pengambilan
kebijakan tentang arah pengembangan hortikultura khususnya sayuran.
Universitas Sumatera Utara
I. PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Sumatera
Utara
merupakan
wilayah
yang
sangat
sesuai
untuk
pengembangan usaha pertanian, khususnya hortikultura. Ada beberapa kabupaten
yang sangat disarankan menjadi sentra pengembangan tanaman hortikultura,
khususnya sayuran, yaitu Kabupaten Karo, Simalungun, Samosir, Tapanuli Utara,
Dairi, Deli Sedang, Langkat, Tapanuli Selatan dan Tapanuli Tengah. Keseluruh
daerah ini didukung oleh agroklimat, jenis tanah, dan sumber daya manusia yang
baik.
Sayuran merupakan komoditi yang mempunyai potensi cerah sebagai
salah satu penghasil devisa. Selain untuk memenuhi kebutuhan lokal dan
sekitarnya, sayuran juga sudah menjadi komoditas perdagangan internasional
yang dapat bersaing di pasar internasional. Berdasarkan data sayuran yang ada,
beberapa komoditas sayuran unggulan nasional adalah kentang, bawang merah,
kubis, tomat, wotel, daun bawang dan jamur. Penetapan keenam komoditas
sayuran tersebut menjadi komoditas nasional mengacu pada besarnya pangsa
pasar, keuntungan kompetitif, nilai ekonomis, sebaran wilayah produksi dan
kesesuaian agroekologi (Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura, 2001).
Mengacu pada komoditi unggulan tersebut, Dinas Pertanian Propinsi Sumatera
Utara, menetapkan beberapa produk sayuran unggulan, yaitu kentang, tomat, kol,
wortel, bawang merah, daun bawang dan cabai (Dinas Pertanian Propinsi
Sumatera Utara, 2011)
Munculnya komoditas unggulan sayuran nasional berkaitan dengan
beberapa hal, yaitu: relatif banyaknya komoditas sayuran nasional, setiap daerah
Universitas Sumatera Utara
2
memiliki keunggulan komparatif yang berbeda dan kondisi perekonomian yang
global. Kondisi ini relatif sulit dipenuhi, oleh karena itu dengan berbagai
pertimbangan muncullah istilah komoditas sayuran unggulan, dimana orientasinya
adalah pasar internasional.
Beberapa daerah seperti disebut di atas disarankan untuk mengembangkan
sayuran unggulan Sumatera Utara, yaitu kol, kentang, bawang merah, daun
bawang, tomat dan wortel, serta mentimun dan salada dibeberapa kabupaten.
Pengembangan ini didasarkan pada potensi pasar yang cukup menjanjikan
terutama untuk pasar ekspor. Beberapa negara yang juga ikut berkompetisi dalam
mengisi pasar luar negeri ini adalah China, Thailand, Vietnam, Amerika Serikat
(Dinas Pertanian Sumatera Utara, 2011).
Posisi Sumatera Utara yang sangat strategis karena dekat dengan
pelabuhan dan negara tujuan ekspor belum bisa dioptimalkan, sampai saat ini.
Beberapa kendala yang dihadapi Sumatera Utara adalah kualitas, kontinuitas,
kandungan pestisida dan harga yang jauh lebih baik dari negara lain.
Perkembangan ekspor sayuran Sumatera Utara dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Perkembangan Ekspor Sayuran Unggulan Sumatera Utara
Komoditi
Tahun
Kentang
Tomat
Kol
Bawang
Merah
Wortel
Total
Daun
Bawang
∆%
2005
118.921
540.163
25.286.439
4.081
397.680
39.056
26.420.038
2006
39.291
84.620
26.128.423
113.534
841.732
32.906
27.307.881
2007
5.453
1.275.600
23.826.873
166.835
496.210
-
26.054.917
-4.59
2008
55.081
634.920
28.398.932
4.564
16.409
3.531
29.376.448
12.75
2009
105.174
616.227
25.039.505
1.091
515.339
6.681
26.226.300
-10.72
2010
89.077
602.538
24.390.204
5.112
9.352
991
25.263.424
-3.67
2011
4.251.329
650.161
16.433.964
-
79.697
830
21.534.527
-14.76
3.36
Sumber: Badan Pusat Statistik (2011)
Universitas Sumatera Utara
3
Ekspor sayuran Sumatera Utara setiap tahunnya mengalami fluktuasi,
misalnya dari tahun 2005-2006 mengalami kenaikan sebasar 3,36 persen, tetapi
tahun 2006-2007 menurun 4,59 pesen, dan ekspor ini terus mengalami penurunan
yang cukup tajam tahun 2010-2011, sebesar 14,76 persen. Fluktuasi ekspor
sayuran ini juga terlihat pada masing-masing komoditi sayuran.
Pasar ekspor ini memberikan syarat yang cukup ketat, misalnya jenis
tanaman, ukuran tanaman, usia panen, warna, bentuk, kandungan pestisida,
kemasan, berat, dan lainnya. Syarat-syarat ini berbeda untuk setiap negara tujuan
ekspor. Namun, apapun syarat yang diberikan akan dapat diatasi jika petani
memiliki pemahaman tetang teknologi budidaya dan pasca panen serta adanya
dukungan dari semua pihak. Tujuan ekspor untuk masing-masing komoditi juga
berbeda-beda seperti pada Tabel 2.
Tabel 2. Negara tujuan ekspor sayuran unggulan Sumatera Utara
No
1
2
3
4
5
6
Komoditi
Kentang
Tomat
Kol
Wortel
Bawang Merah
Daun Bawang
Negara Tujuan
Malaysia, Singapura
Malaysia, Singapura
Taiwan
Malaysia, Singapura
Malaysia, Singapura
Taiwan
Sumber: Dinas Petanian Propinsi Sumatera Utara (2011)
Seperti terlihat pada Tabel 2., negara tujuan ekspor sayuran adalah negara
tetangga yang jaraknya sangat dekat dengan Propinsi Sumatera Utara. Posisi
Sumatera Utara menjadi sangat strategis untuk dapat menguasai pasar khususnya
di kedua negara tersebut, yaitu Malaysia dan Singapura.
Universitas Sumatera Utara
4
Pada penelitian ini akan dilakukan analisis tren ekspor sayuran Sumatera
Utara. Tren ekspor umunya dipengaruhi oleh volume dan harga ekspor, karena
nilai ekspor merupakan hasil perkalian antara volume ekspor dan harga ekspor.
Selain itu juga akan dianalisis faktor-faktor yang mempengauhi ekspor, seperti
harga lokal, harga ekspor, nilai tukar, PDB Negara tujuan ekspor dan jumlah
produksi.
1.2.
Identifikasi Masalah
1. Bagaimana perkembangan ekspor sayuran di Sumatera Utara?
2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi ekspor sayuran (kentang, tomat, wortel,
bawang merah, dan daun bawang) Propinsi Sumatera Utara?
1.3.
Tujuan Penelitian
1. Menganalisis perkembangan ekspor sayuran di Sumatera Utara.
2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor sayuran (kentang,
tomat, wortel, bawang merah, dan daun bawang) Propinsi Sumatera Utara.
1.4.
Kegunaan Penelitian
1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai gambaran kondisi dan posisi
sayuran Sumatera Utara dalam pasar domestik dan pasar luar negeri.
2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai landasan dalam pengambilan
kebijakan tentang arah pengembangan hortikultura khususnya sayuran.
Universitas Sumatera Utara