Analisis Kinerja Pemerintah Daerah Labuhanbatu Selatan Dalam Percepatan Pembangunan Tahun 2011-2015

BAB II
GAMBARAN UMUM KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN

2.1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Kabupaten Labuhanbatu Selatan merupakan daerah otonom baru yang
merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Labuhanbatu yang diresmikan pada
tanggal 21 Juli 2008 sesuai dengan Undang-undang No. 22 Tahun 2008 tentang
pembentukan Kabupaten Labuhanbatu Selatan di Provinsi Sumatera Utara.
Labuhanbatu Selatan merupakan salah satu Kabupaten dari pemekaran Kabupaten
Labuhanbatu yang dibagi menjadi kabupaten yaitu Kabupaten Labuhanbatu,
Kabupaten Labuhanbatu Selatan dan Kabupaten Labuhanbatu Utara.
Sejarah pembentukan Kabupaten Labuhanbatu Selatan diawali dari adanya
aspirasi dan keinginan masyarakat Labuhanbatu Selatan untuk membentuk sebuah
daerah yang mandiri. Sejalan dengan apa yang diinginkan oleh masyarakat
Labuhanbatu Selatan, DPRD Labuhanbatu selanjutnya merespon dan akhirnya
mengeluarkan Surat Keputusan No. 63 Tahun 2005 pada tanggal 31 Oktober 2005
tentang Persetujuan DPRD Labuhanbatu Terhadap Pembentukan Kabupaten
Labuhanbatu Selatan dan Kabupaten Labuhanbatu Utara. Kemudian pada tanggal 10
Maret 2005 Bupati Labuhanbatu mengeluarkan Keputusan No. 135/226/PEM/2005
tentang Penetapan Ibukota Kabupaten Labuhanbatu Selatan dan Kabupaten
Labuhanbatu Utara. Pada tanggal 12 Januari 2006 DPRD Provinsi Sumatera Utara

mengeluarkan Keputusan No.1/K/2006 tentang Persetujuan Pemekaran Kabupaten
Labuhanbatu. Hal tersebut diikuti dengan keluarnya Surat Gubernur Sumatera Utara
No. 903/035/K/2006 tentang Bantuan Dana dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Provinsi Sumatera Utara Bagi Calon Kabupaten Labuhanbatu Utara dan
Labuhanbatu Selatan di Wilayah Provinsi Sumatera Utara.
Pemerintah daerah Labuhanbatu rupanya memberi perhatian serius terhadap
wacana pemekaran tersebut. Tidak sekedar pada persetujuan pemekaran saja, pada
26
Universitas Sumatera Utara

tanggal 27 Desember 2007

Pem0erintah Labuhanbatu juga memberikan berupa

dukungan dana melalui Keputusan Bupati No. 903/452/Pem/2007 tentang Dukungan
Dana dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Labuhanbatu
(induk) Bagi Calon Kabupaten Labuhanbatu Selatan dan Kabupaten Labuhanbatu
Utara di Kabupaten Labuhanbatu. DPRD Kabupaten Labuhanbatu juga tidak ingin
ketinggalan, pada tanggal 5 Mei 2008 DPRD Labuhanbatu memberi dukungan penuh
melalui Keputusan No. 08 Tahun 2008 tentang Dukungan Dana dalam Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Labuhanbatu (induk) Bagi Calon
Kabupaten Labuhanbatu Selatan dan Kabupaten Labuhanbatu Utara di Kabupaten
Labuhanbatu. Kemudian disusul dengan Surat Gubernur Sumatera Utara No. 135/0191
tanggal 24 Juni 2008 perihal Bantuan Dana Calon Kabupaten Labuhanbatu Selatan dan
Kabupaten Labuhanbatu Utara.
Berdasarkan hal-hal tersebut, Pemerintah selanjutnya melakukan pengkajian
secara mendalam dan menyeluruh mengenai kelayakan pembentukan daerah
Kabupaten Labuhanbatu Selatan dan Kabupaten Labuhanbatu Utara. Setelah
menempuh proses yang panjang, akhirnya pada taggal 21 Juli 2008 Labuhanbatu
Selatan resmi menjadi sebuah Kabupaten berdasarkan Undang-undang No. 22 Tahun
2008 tentang Pembentukan Kabupaten Labuhanbatu Selatan di Provinsi Sumatera
Utara. Kabupeten ini disahkan di Jakarta oleh Presiden Republik Indonesia Susilo
Bambang Yudhoyono.22
2.2. Gambaran Umum Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Kabupaten Labuhanbatu Selatan merupakan salah satu daerah yang berada di
kawasan Pantai Timur Sumatera Utara. Secara geografis, kabupaten ini berada pada
1º26'00" – 2º12'55" Lintang Utara dan 99º40'00" – 100º26'00" Bujur Timur. Pada
umumnya Kabupaten Labuhanbatu Selatan berada pada ketinggian di bawah 100 m di
atas permukaan laut. Sedangkan ketinggian antara 100 – 500 m di atas permukaan laut
hanya terdapat di Kecamatan Sungai Kanan tepatnya pada bagian barat yang

22

Pemkab Labusel. Sejarah Labuhanbatu Selatan. http://www.labusel.com/2013/04/sejarahlabuhanbatu-selatan.html?m=1 diakses pada tanggal 30 Oktober 2015 pada pukul 23.40 WIB

27
Universitas Sumatera Utara

berbatasan dengan Kabupaten Padang Lawas Utara. Area Kabupaten Labuhanbatu
Selatan di sebelah Utara berbatasan langsung dengan Kabupaten Labuhanbatu, di
sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau, sedangkan di
sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau dan
Kabupaten Padang Lawas Utara, dan di sebelah Barat berbatasan langsung dengan
Kabupaten Padang Lawas Utara.
Total luas wilayah Kabupaten Labuhanbatu Selatan sekitar 4.35% dari luas
wilayah Provinsi Sumatera Utara. Luas wilayah Kabupaten Labuhanbatu Selatan
adalah 311.600 Ha yang terdiri dari 5 Kecamatan, 52 Desa, dan 2 Kelurahan defenitif.
Adapun luas wilayah kecamatan yang ada di Kabupaten Labuhanbatu Selatan ialah
sebagai berikut.
Tabel 2.1.
Luas Wilayah Labuhanbatu Selatan Berdasarkan Kecamatan

Kecamatan

Luas (Km2)

Persentase (%)

Desa

Kelurahan

1

Sungai Kanan

484,35

15,54

8


1

2

Torgamba

1136,40

36,47

14

-

3

Kotapinang

482,40


15,48

9

1

4

Silangkitang

303,70

9,75

6

-

5


Kampung Rakyat

709,15

22,76

15

-

Jumlah/ Total

3116,00

100,00

52

2


Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2014

Jumlah penduduk yang ada di Kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah 307.171
jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 98 jiwa per Km2 dimana jumlah penduduk
dengan jenis kelamin laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk
perempuan. Jumlah penduduk terbanyak terdapat di Kecamatan Torgamba yaitu
sebanyak 109.788 jiwa dengan kepadatan penduduk sekitar 96 jiwa per Km2.
Sedangkan penduduk paling sedikit terdapat di Kecamatan Silangkitang yaitu sebanyak
30.673 jiwa dengan kepadatan penduduk yakni 101 jiwa per Km2. Kecamatan
28
Universitas Sumatera Utara

Kotapinang merupakan kecamatan yang tingkat kepadatan penduduknya paling tinggi
dengan jumlah kepadatan 122 jiwa per Km2, sedangkan kecamatan dengan kepadatan
penduduk terendah adalah Kecamatan Kampung Rakyat dengan kepadatan penduduk
sebesar 80 jiwa per Km2.
Tabel 2.2.
Jumlah Penduduk Kabupaten Labuhanbatu Selatan Berdasarkan Kecamatan
No


Kecamatan

Jenis Kelamin
Pria

Wanita

Jumlah

Sex Ratio

1

Kotapinang

32.280

30.807

63.087


104,78

2

Kampung Rakyat

29.436

27.740

57.176

106,11

3

Torgamba

59.653


55.739

115.392

107,02

4

Sei Kanan

25.573

23.500

48.073

104,57

5

Silangkitang

15.940

15.032

30.972

106,04

Jumlah

161.882

152.818

314.700

105,93

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2014

Pada umumnya daerah-daerah yang berada di kawasan Provinsi Sumatera
Utara, Kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah daerah yang termasuk beriklim tropis.
Daerah ini memiliki 2 musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim kemarau
dan musim hujan biasanya ditandai dengan sedikit banyaknya volume curah hujan pada
bulan terjadinya musim.
Secara demografi Kabupaten Labuhanbatu Selatan memiliki ciri pentung yaitu
kemajemukan yang meliputi unsur agama, suku, etnis budaya dan adat istiadat. Hal ini
telah mendiring terbangunnya karakter sebagian besar penduduk Kabupaten
Labuhanbatu Selatan yang bersifat terbuka. Kehidupan umat beragama di Labuhanbatu
Selatan berlangsung baik ditandai dengan tidak adanya timbul pertentangan diantara
umat beragama. Persentase penduduk berdasarkan agama dapat dilihat dalam tabel
berikut.

29
Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.3.
Komposisi Penduduk Labuhanbatu Selatan Menurut Agama Yang Dianut
No

Kecamatan

Agama (%)
Islam

Protestan Khatolik

Budha

Hindu

1

Kotapinang

88,23

10,12

0,83

0,00

0,81

2

Kampung Rakyat

86,73

12,61

0,49

0,01

0,15

3

Torgamba

71,36

27,37

1,07

0,00

0,20

4

Sei Kanan

96,75

3,08

0,14

0,00

0,02

5

Silangkitang

98,58

1,37

0,01

0,01

0,03

Jumlah

84,09

14,96

0,67

0,01

0,27

Sumber:

Badan Pusat Statistik Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2014

Penduduk beragama Muslim terbanyak berada di Kecamatan Silangkitang,
diikuti oleh Kecamatan Sungai Kanan dan Kampung Rakyat. Penduduk dengan agama
Protestan banyak berada di Kecamatan Torgamba. Penduduk dengan agama Khatolik
lebih banyak di Kecamatan Torgamba. Hindu dan Budha banyak berada di Kotapinang
dan Kampung Rakyat.
Kabupaten Labuhanbatu Selatan merupakan salah satu sentra perkebunan sawit
dan karet di Sumatera Utara. Total luas perkebunan yang terdapat di Kabupaten
Labuhanbatu Selatan ialah 68.810 Ha dengan luas tanaman perkebunan sawit sebesar
42.830 Ha dan luas tanaman karet adalah 25.980 Ha.
Etnis yang terdapat di Kabupaten Labuhanbatu Selatan cukup beragam
diantaranya: Jawa 49,93%, Batak 45, yang terdapat di Kabupaten Labuhanbatu Selatan
cukup beragam diantaranya: Jawa 49,93%, Batak 45,43%, Minang 0,58%, Melayu 0,
47%, Aceh 0,15% dan lainnya 3,43%.
2.3. Sistem Pemerintahan
Dasar hukum pembentukan Kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah Undangundang No. 22 Tahun 2008 dengan ibukota daerahnya ialah Kotapinang. Pada tahun
30
Universitas Sumatera Utara

2011-2015 Kabupaten Labuhanbatu Selatan dipimpin oleh Bapak H. Wildan Aswan
Tanjung SH. MM dan Drs. H Maslin Pulungan MM sebagai Bupati dan Wakil Bupati
Pertama di Labuhanbatu Selatan. Kepemimpinan Bupati pertama ini berlanjut pada
periode 2016-2020 dengan terpilihnya kembali pada pemilihan umum 2016 silam. Dari
hasil pemilu 2009 ada 30 orang wakil rakyat dari 16 partai yang duduk sebagai anggota
DPRD Kabupaten Labuhanbatu Selatan, dimana yang terbanyak berasal dari Partai
Golongan Karya dan Partai Demokrat yaitu masing-masing sebanyak 5 orang. Anggota
DPRD tersebut terdiri dari 23 orang laki-laki dan 7 orang perempuan.
Pada pemilu 2014 ada sebanyak 35 anggota DPRD Kabupaten Labuhanbatu
Selatan yang duduk sebagai anggota DPRD Kabupaten Labuhanbatu Selatan yang
terdiri dari 10 partai untuk periode 2014-2019. Seperti yang telah dijelaskan diatas
Kabupaten Labuhanbatu Selatan terdiri dari 5 Kecamatan yakni (1) Kecamatan
Kotapinang, (2) Kecamatan Kampung Rakyat, (3) Kecamatan Torgamba, (4)
Kecamatan Sei Kanan, (5) Kecamatan Silangkitang. Selain 5 kecamatan tersebut,
terdapat juga 2 kelurahan dan 52 desa.
Dalam melaksanakan fungsi pemerintanhan untuk melayani masyarakat,
Kaupaten Labuhanbatu Selatan didukung oleh 2.815 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS)
yang terdiri dari 18 orang bergolongan I, 552 orang bergolongan II, 1.453 orang
bergolongan III, dan 792 orang bergolongan IV. Berdasarkan tingkat pendidikan,
sebgaian besar PNS tersebut merupakan tamatan Diploma yaitu sebanyak 632 orang,
kemudian 1.571 orang tamat S1/S2/S3, dan 561 orang tamat SLTA. Persentase
Pegawai Negeri Sipil berdasarkan golongan dan tingkat pendidikan yang dimiliki dapat
dilihat pada tabel 2.4 sebagai berikut.
Tabel 2.4.
Persentase Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Golongan dan Tingkat Pendidikan
Golongan
I
18

II
552

III
1.453

Pendidikan
IV
792

SLTA
561

D3
632

S1/S2/S3
1.571

Sumber: BPS dan BAPPEDA Kabupaten Labuhanbatu Selatan

31
Universitas Sumatera Utara

Kabupaten Labuhanbatu Selatan memiliki lambang daerah sebagai identitas
derahnya. Adapun Lambang daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan dapat dilihat pada
Gambar 2.1.
Gambar 2.1. Lambang Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan

Sumber: BAPPEDA Kabupaten Labuhanbatu Selatan

Adapun makna dan arti lambang daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan23
adalah sebagai berikut:
1.

Perisai Bersegi Lima dikelilingi warna putih, melambangkan bahwa Kabupaten
Labuhanbatu Selatan merupakan daerah otonom yang dibentuk berazaskan
Pancasila dan UUD 1945, sebagai cerminan jiwa masyarakat yang memiliki
keinginan kuat untuk maju dalam naungan wilayah hukum Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

2.

Padi 1 (satu) bulir dengan 21 (dua puluh satu) butir & kapas dengan jumlah 8
(delapan) buah, serta tali simpul 7 (tujuh), menunjukkan bahwa pembentukan
Kabupaten Labuhanbatu Selatan pada tanggal 21Juli 2008 serta melambangkan
rasa nasionalisme masyarakat Kabupaten Labuhanbatu Selatan untuk bersamasama membangun daerah berkecukupan sandang dan pangan menuju
masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera.

23

Buku Profil Labuhanbatu Selatan. 2014. hal.v

32
Universitas Sumatera Utara

3.

Bintang, menunjukkan masyarakat Kabupaten Labuhanbatu Selatan merupakan
masyarakat yang religius dengan menjunjung tinggi keimanan dan ketakwaan
terhadap Tuhan YME.

4.

Pita Merah bertuliskan Labuhanbatu Selatan, menunjukkan bahwa masyarakat
Kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah masyarakat yang gigih dan menghargai
jasa pejuang para pendahulu, namun tetap bersatu dalam jaminan silaturahmi
dan persaudaraan.

5.

Buah Pinang, menggambarkan buah pinang yang di dalamnya terdapat
beberapa simbol sebagai perwujudan terhadap Kotapinang sebagai cikal bakal
wilayah Kabupaten Labuhanbatu Selatan, sebagaimana diamanatkan UU
Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
di Provinsi Sumatera Utara yang menyebutkan bahwa ibukota Kabupaten
Labuhanbatu Selatan berada di kecamatan Kotapinang.

6.

Karet, Kelapa Sawit, Ikan Baung, dan Udang Galah, bermakna menunjukkan
bahwa daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan merupakan daerah penghasil
karet dan sawit sebagai potensi unggulan daerah. Sedangkan ikan baung dan
udang galah merupakan hasil khas daerah.

7.

Simpang Tiga, menunjukkan bahwa Kota Pinang sebagai Ibukota Kabupaten
Labuhanbatu Selatan berada di 3 jalur lintas sumatera yang menghubungkan 3
provinsi (Sumatera Utara, Riau, dan Sumatera Barat) dan merupakan lokasi
strategis serta tempat transit berbagai kegiatan yang dapat menunjang
kehidupan perekonomian masyarakat.

8.

Warna Biru Langit, Menunjukkan bahwa masyarakat Kabupaten Labuhanbatu
Selatan senantiasa berada dalam kedamaian dan ketentraman.

9.

Warna Dasar Kuning, menunjukkan bahwa Kabupaten Labuhanbatu Selatan
dalam sejarahnya merupakan daerah yang pernah mengalami zaman keemasan
melalui kesultanan yang pernah ada dahulu dan Kotapinang menjadi pusat
perdagangan melalui lintasan pelayaran di Sungai Barumun.

33
Universitas Sumatera Utara

2.4. Visi dan Misi
Visi Kabupaten Labuhanbatu Selatan untuk periode 2011-2015 adalah
“Bersama Membangun Tanah Kelahiran”.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa

pembangunan daerah harus dilaksanakan secara berencana, menyeluruh, terpadu,
terarah dan berkelanjutan untuk memacu peningkatan kemampuan daerah dalam
rangka mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan warga masyarakat
daerah lain.
Bupati Labuhanbatu Selatan menyusun lima misi untuk mencapai visi tersebut.
Adapun misi Labuhanbatu Selatan adalah sebagai berikut.
1. Optimalisasi

pengelolaan

sumber

daya

pembangunan

daerah

yaitu

kebijaksanaan untuk memanfaatkan seluas-luasnya sumber daya manusia dan
sumber daya alam dari dan untuk kepentingan pembangunan daerah Kabupaten
Labuhanbatu Selatan.
2. Pengawasan proses pelaksanaan pembangunan daerah yaitu kebijaksanaan
yang ditempuh pemerintah daerah untuk menjamin terjaganya kejujuran dari
para pelaksana pembangunan menyangkut kualitas maupun kuantitas
pembangunan daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
3. Memacu pertumbuhan ekonomi daerah yang seimbang yaitu kebijaksanaan
pembangunan ekonomi daerah yang diarahkan untuk memacu percepatan
pertumbuhan ekonomi yang tinggi dengan tetap menjaga keseimbangan tiga
pilar ekonomi yakni masyarakat, swasta dan pemerintah daerah.
4. Mendorong pemerataan partisipasi dan hasil pembangunan daerah yaitu
kebijaksanaan pemerintah daerah unutk mendiring keseimbangan, sebab usaha
mendorong pertumbuhan ekonomi semata justru akan mengabaikan atau
merugikan aspek pemerataan.
5. Memantapkan stabilitas daerah yaitu kebijaksanaan pemerintah daerah
Kabupaten Labuhanbatu Selatan yang memungkinkan untuk menciptakan
suasana stabilitas kehidupan masyarakat yang sehat dan dinamis.

34
Universitas Sumatera Utara

2.5. Tujuan dan Sasaran Pembangunan Labuhanbatu Selatan Tahun 2011-2015
2.5.1. Misi Ke-1 Optimalisasi Pengelolaan Sumber Daya Pembangunan Daerah
Fokus utama dari misi di atas adalah meningkatkan kualitas sumber daya
manusia yang berakhlak melalui pengembangan sumber daya manusia secara merata.
Untuk mewujudkan misi tersebut maka ditetapkan tujuan pembangunan Kabupaten
Labuhanbatu Selatan, yaitu:
1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pembangunan di bidang
pendidikan yang berkualitas disemua jenjang pendidikan baik formal maupun
non formal secara merata diseluruh wilayah Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
2. Meningkatkan pembangunan manusia melalui akselerasi derajat kesehatan dan
pencapaian standart hidup layak bagi masyarakat.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka sasaran utama yang akan dicapai dapat
dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 2.5. Sasaran Pembangunan Misi Ke-1
No.
Sasaran Pokok
1.
Meningkatnya kualitas
dan kuantitas prasarana
dana sarana pendidikan




2.



Meningkatnya kualitas
dan kuantitas tenaga
pendidik






Indikator Keberhasilan
Terpenuhinya kebutuhan gedung sekolah
Meningkatnya ketersediaan moubiler, alat
praktek, alat peraga serta buku siswa
Meningkatnya sekolah yang telah memiliki
perpustakaan, laboratorium, ruang praktek,
ruang ibadah serta bangunan penunjang
lainnya
Terpenuhinya kebutuhan tenaga pendidik
yang berkualitas
Meningkatnya tenga pendidik yang telah
sesuai dengan standarisasi
Terlaksananya sertifikasi bagi seluruh tenaga
pendidik

35
Universitas Sumatera Utara

3.

Meningkatnya kulitas dan
mutu pendidikan






4.

5.

Meningkatnya
pemerataan pendidikan di
seluruh kecamatan

Meningkatya kualitas
sumber daya manusia
melalui peningkatan
pendidikan agama









6.

7.

Meningkatnya kualitas
dan kuantitas tenaga
kesehatan
Meningkatnya kualitas
sarana dan prasarana
pelayanan kesehatan







Menurunnya angka buta huruf
Meningkatnya persentase standar kompetensi
kelulusan siswa
Meningkatnya persentase siswa yang lulus ke
Perguruan Tinggi Negeri
Meningkatnya perencanaan dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
Tersedianya pendidikan yang berkualitas
murah dan terjangkau bagi masyarakat
terutama bagi keluarga kurang mampu
Meningkatnya angka partisipasi kasar dan
angka partisipasi murni
Menurunnya angka putus sekolah
Terpenuhinya kebutuhan tenaga guru agama
Terjalinnya kerjasama antar umat beragama
dengan pemerintah
Terlaksananya fungsi dan peran forum
kerukunan umat beragama
Meningkatnya upaya implementasi kesalehan
sosial baik di kalangan aparatur pemerintah
maupun seluruh masyarakat
Terpenuhinya tenaga kesehatan
Meningkatnya pendidikan tenaga kesehatan
Tersedianya sarana dan prasarana kesehatan
yang berkualitas di seluruh wilayah
Meningkatnya status Puskesmas menjadi
Rumah Sakit Umum Daerah
Terpenuhinya alat-alat kesehatan dan
kelengkapannya di RSUD, Puskesmas dan
jaringanya

36
Universitas Sumatera Utara

8.

Meningkatnya kualitas
dan kuantitas pelayanan
kesehatan gratis bagi
masyarakat yang kurang
mampu





Meningkatnya fasilitas pelayanan Jaminan
Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) bagi
penduduk miskin
Meningkatnya fasilitas kemduahan dan
standarisasi operasi pelayanan keluarga
miskin dalam mendapat pelayanan kesehatan
Meningkatnya penyuluhan kesehatan bagi
keluarga miskin

Sumber: Diolah melalui dokumen RPJMD Kabupaten Labuhanbatu Selatan periode 2011-2015

2.5.2. Misi Ke-2 Pengawasan Proses Pelaksanaan Pembangunan Daerah
Untuk melaksanakan misi diatas maka tujuan yang ingin dicapai dari misi di
atas adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur pemerintahan yang profesional
dan akuntabel melalui penyelnggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas
KKN menuju terciptanya Good Governmance.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur perencana pembangunan yang
profesional dan akuntabel dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
daerah.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka sasaran utama yang akan dicapai antara
lain sebagai berikut ini:
Tabel 2.6. Sasaran Pembangunan Misi Ke-2
No. Sasaran Pokok
1.
Meningkatnya kualitas
penyelenggaraan
pemerintahan yang
bersih dan taat hukum

Indikator Keberhasilan
 Menigkatnya kapasitas dan kualitas SDM
aparatur
 Meningkatnya kualitas kelembagaan dan
ketatalaksanaan pemerintahan
 Meningkatnya pelayanan publik dan kualitas
birokasi

37
Universitas Sumatera Utara

2.

Melaksanakan evaluasi
penyelenggaraan
pemerintahan







Meningkatnya
kinerja
aparatur
penyelenggara pemerintah
Meningkatnya integritas dan penyelarasan
pola pikir dalam pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi
Meningkatnya disiplin aparatur
Meningkatnya pencapaian program dan
kegiatan
Meningkatnya ketepatan penempatan pejabat
strukturan dan fungsional

Sumber: Diolah melalui dokumen RPJMD Kabupaten Labuhanbatu Selatan periode 2011-2015

2.5.3. Misi Ke-3 Memacu Pertumbuhan Ekonomi Daerah yang Seimbang
Untuk malaksanakan misi di atas maka tujuan yang ingin dicapai dari misi
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan pertumbuhan perekonomian rakyat yang berbasis pada potensi
daerah.
2. Melakukan revitalisasi bidang pertanian dan perkebunan dalam rangka
peningkatan pendapatan masyarakat.
3. Meningkatkan pembangunan di bidang infrastruktur, sarana dan prasarana
umum untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
4. Menciptakan iklim investasi yang kondusif untuk pengembangan usaha dan
penciptaan lapangan kerja.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka sasaran utama yang akan dicapai antara
lain sebagai berikut:
Tabel 2.7. Sasaran Pembangunan Misi Ke-3
No.
Sasaran Pokok
1.
Meningkatnya
pembangunan pertanian,
perkebunan, peternakan
dan kehutanan




Indikator Keberhasilan
Meningkatnya ketahanan pangan daerah
Meningkatnya kualiatas dan kuantitas produk
pertanian dan perkebunan

38
Universitas Sumatera Utara




2.

Meningkatnya kualitas dan
kuantitas serta daya saing
produksi pertanian
/perkebunan









2.

Meningkatnya
perekonomian yang
berbasis pada ekonomi
kerakyatan









3.

Meningkatnya manajemen
koperasi yang lebih efisien




Meningkatnya
pengembangan
agribisnis
tanaman pertanian (pangan dan hortikultuta)
dan perkebunan
Meningkatnya kualitas dan kuantitas produksi
dan populasi ternak
Terpeliharanya kelestarian hutan dan lahan
Perubahan pola pikir masyarakat yang
cenderung mamandang pertanian/perkebunan
hanya sebagai penghasil komoditas menjadi
pola pikir yang multifungsi
Hasil produksi pertanian/perkebunan telah
menjadi bahan baku industri
Meningkatnya
daya
saing
produk
pertanian/perkebunan
Meningkatnya optimalisasi penggunaan lahan
Meningkatnya kualitas dan kuantitas produksi
serta kemampuan pemasarannya
Meningkatnya jumlah, kapasitas dan jangkauan
lembaga penyedia jasa pengembangan dan
pembiayaan usaha
Meningkatnya budaya wirauasaha dan daya
tahan mikro
Meningkatnya
paradigma
pemberdayaan
Koperasi dan UMKM yang lebih koordinatif
dan partisipatif serta bererientasi bisnis
Berkembangnya UKM terutama di kelompok
masyarakat miskin
Meningkatnya produktivitas koperasi dan
UMKM
Berkembangnya jaringan usaha koperasi dan
UMKM yang berbasis kemitaraan yang kuat
Berkembanganya usaha dan pemasaran produk
Meningkatnya manajemen usaha koperasi dan
UMKM
Meningkatnya
peran
koperasi
dalam
memfasilitsai perkembangan usaha dan
kesejahteraan anggota

39
Universitas Sumatera Utara

4.

5.

6.

Meningkatnya
pembangunan industri dan
perdagangan

Meningkatnya kontribusi
parawisata terhadap
penyerapan tenaga kerja
dan pendapatan daerah
Meningkatnya sarana dan
prasarana pendukung
perekonomian daerah













7.

Membangun sarana dan
prasarana pelayanan umum









Meningkatnya kualitas dan kuantitas produk
hasil industri
Berkembangnya industri kecil dan rumah
Meningkatnya kelancaran arus barang/jasa
Terciptanya sistem dan jaringan serta
meningkatnya akses pasar bagi produk daerah
Berkembangnya indurstri parawisata
Meningkatnya kualitas jaringan sarana dan
prasarana pendukung parawiasata
Berkembangnya pemasaran dan promosi
parawisata
Terbangunnya sarana dan prasarana transportasi
Terpeliharanya dan meningkatnya daya dukung
dan kualitas prasarana jalan
Meningkatnya keterlibatan dunia usaha dan
masyarakat dalam penyelenggaraan dan
penyediaan prasarana transportasi
Meningkatnya layanan jaringan irigasi, air baku
dan jaringan perairan lainnya
Meningkatnya ketersediaan perumahan dan
pemukiman bagi masyarakat
Menyediakan 30 % luas kabupaten sebagai
ruang terbuka hijau
Membuat data base air minum, sanitasi, air
limbah, persampahan dan drainase
Meningkatnya layanan komunikasi dan
informatika
Meningkatnya
kerjasama
dalam
penyelenggaraan komunikasi dan informatika
Meningkatnya
jangkauan
pelayanan
ketenagalistrikan
Pemanfaatan
potensi
daerah
untuk
meningkatkan penyediaan energi listrik

40
Universitas Sumatera Utara

8.



Meningkatnya kualitas dan
kelestarian lingkungan
hidup





9.



Menurunnya tingkat
kemiskinan






Meningkatnya
pengendalian
pencemaran
perusakan lingkungan hidup
Meningkatnya kelembagaan dan sumber daya
manusia pengelola lingkungan hidup
Tersedianya
kerangka
regulasi
dan
terlaksananya
kapasitas
hukum
dan
penyelesaian konflik pemanfaatan lingkungan
Tersedianya data dan informasi kualitas sumber
daya alam dan lingkungan hidup sebagai dasar
perencanaan pembangunan
Meningkatnya pelayanan kesehatan dasar bagi
penduduk miskin
Tersedianya kebijakan pembiayaan dan jaminan
kesehatan bagi penduduk miskin
Meningkatnya pembinaan dan kesertaan berKB.
Tersalurkannya subsidi pendidikan bagi siswa
dari keluarga kurang mampu
Meningkatkan pelayanan kependudukan gratis
bagi penduduk miskin

Sumber: Diolah melalui dokumen RPJMD Kabupaten Labuhanbatu Selatan periode 2011-2015

2.5.4. Misi Ke-4 Mendorong Pemerataan Partisipasi dan Hasil Pembangunan
Daerah
Untuk melaksanakan misi di atas maka tujuan yang ingin dicapai dari misi
tersebut adalah mengurangi kesenjangan antar daearah di wilayah Kabupaten
Labuhanbatu Selatan dengan sasaran pokok sebagai berikut:
Tabel 2.8. Sasaran Pembangunan Misi Ke-4
Sasaran Pokok
Meningkatnya
pemerataan
pembangunan di daerah





Indikator Keberhasilan
Pemerataan pembangunan hingga keseluruh
wilayah kabupaten
Meningkatnya partasipasi masyarakat dalam
setiap
perencanaan
dan
pelaksanaan
pembangunan
Percepatan
pembangunan
infrastruktur
pendukung perekonomian di seluruh wilayah

41
Universitas Sumatera Utara




Percepatan pembangunan dan kawasan strategis
dan cepat tumbuh
Peningkatan keterkaitan antar kawasan secara
sinergis

Sumber: Diolah melalui dokumen RPJMD Kabupaten Labuhanbatu Selatan periode 2011-2015

2.5.5. Misi Ke-5 Memantapkan Stabilitas Daerah
Untuk melaksanakan misi diatas maka tujuan yang ingin dicapai dari misi
tersebut adalah meningkatkan keamanan dan terciptanya suasana aman dan nyaman.
Dengan demikian maka rumusan tujuan yang akan dilaksanakan antara lain:
1. Meningkatkan wawasan kebangsaan dan solidaritas kehidupan sosial, budaya
dan keagamaan.
2. Meningkakan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka sasaran utama yang akan dicapai antara lain
sebagai berikut:
Tabel 2.9. Sasaran Pembangunan Misi Ke-5
No.
Sasaran Pokok
1.
Tumbuhnya pola pembinaan
dan ketertiban masyarakat
sehingga tidak mudah
terpengaru dan terprofokasi
oleh segala macam
gangguan

2.

Meningkatnya peran para
tokoh ulama dan pemuka
agama









Indikator Keberhasilan
Meningkatnya kapasitas tenaga pengendali
keamanan dan kenyamanan lingungan
Meningkatnya sarana dan prasarana
keamanan dan kenyamanan lingkungan
Menurunnya tingkat kriminalitas, perselihan
dan konflik
Meningkatnya stabilitas dan kondusifitas
lingkungan
Meningkatnya kesadaran akan nilai-nilai
luhur budaya bangsa
Meningkatnya kerunkunan antar umat
beragama
Meningkatnya keimanan dan ketaqwaan
melalui
kerjasama
dengan
lembaga
keagamaan

42
Universitas Sumatera Utara

3.

Mendorong tumbuh dan
berkembangnya lembagalembaga sosial masyarakat
desa, organisasi adat,
organisasi pemuda dan
organisasi fungsional
lainnya






Berkembangnya kesenian daerah melalui
pagelaran upacara adat dan budaya
Meningkatnya kontribusi pemuda dalam
peningkatan kesejahteraan masyarakat
Meningkatnya
peran
dan
fungsi
kelembagaan masyarakat desa dalam
pembangunan
Meningkatnya semangat kemandirian dan
gotong royong masyarakat

Sumber: Diolah melalui dokumen RPJMD Kabupaten Labuhanbatu Selatan periode 2011-2015

2.6. Rencana Pembangunan Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2011-2015
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional, perencanaan pembangunan merupakan satu kesatuan tindakan
untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka
menengah dan tahunan yang dilaksanakan oleh penyelenggara negara dan masyarakat
di tingkat pusat dan daerah. Penyusunan rencana pembangunan ini tersebut dirumuskan
melalui forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Dalam
musrenbang tersebut seluruh pelaku/aktor pembangunan dilibatkan dalam penyusunan
rencana pembangunan. Adapun sistem perencanaan pembangunan tersebut dibagi
dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM), dan Rencana Pembangunan Tahunan. Rencana Pembangunan
Tahunan merupakan bentuk rencana operasional dari RPJP dan RPJM. Rencana
Pembangunan Tahunan atau yang disebut sebagai Rencana Pembangunan Tahunan
Daerah (RKPD) inilah yang menjadi pedoman untuk penyusunan Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) dalam rangka mencapai tujuan
pembangunan sesuai dengan apa yang digariskan dalam visi dan misi daerah.
Masing-masing daerah otonom seperti Kabupaten Labuhanbatu Selatan
diberikan kewajiban dan kewenangan untuk menyusun Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). RPJMD

43
Universitas Sumatera Utara

Labuhanbatu Selatan disusun untuk memberikan landasan kebijakan pembangunan
selama lima tahun demi terlaksananya pencapaian visi, misi, dan program kepala
daerah dan sebagai kinerja kepala daerah dan pemerintah daerah.
Rencana pembangunan jangka menengah Kabupaten Labuhanbatu Sealatan
dirancang dengan tujuan untuk : (1) menjadi pedoman dalam penyusunan rencana
pembangunan tahunan daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan; (2) menjadi acuan
resmi bagi pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Selatan dan DPRD Labuhanbatu
Selatan dalam menentukan prioritas program dan kegiatan tahunan yang akan dibiayai
APBD Labuhanbatu Selatan, APBD Sumatera Utara, APBN dan sumber pembiayaan
lainnya; (3) menyediakan satu tolak ukur untuk melakukan evaluasi kinerja pemerintah
daerah dan satuan kerja perangkat daerah; (4) memaparkan arah dan tujuan yang ingin
dicapai dalam rangka mewujudkan visi dan misi Kabupaten Labuhanbatu Selatan; dan
(5) memudahkan pemerintah daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan dalam menyusun
kebijakan secara terpadu, terarah dan terukur.
2.6.1. Rencana Pembangunan Daerah Tahun 2011
Berdasarkan visi, misi dan kondisi umum daerah Kabupaten Labuhanbatu
Selatan maka dapat diambil kesimpulan bahwa tahapan utama pembangunan
diprioritaskan pada empat sektor utama, yaitu sektor pendidikan, kesehatan,
perekonomian, dan pembangunan infrastruktur. Keempat sektor tersebut selanjutnya
akan diterjemahkan kedalam urusan wajib dan urusan pilihan masing-masing SKPD
yang ada di Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Adapun prioritas pembangunan
Kabupaten Labuhanbatu Selatan pada tahap pertama atau tahun ke-1 antara lain:
1. Bidang Pendidikan
a) Pembangunan sarana dan prasarana pendidikan baik formal maupun
non formal sebagai upaya pemerataan pendidikan dan kemudahan akses
pendidikan bagi masyarakat.
b) Peningkatan mutu dan disiplin tenaga pendidik melalui pendidikan dan
pelatihan.

44
Universitas Sumatera Utara

c) Peningkatan dan pemenuhan kebutuhan tenaga pendidik dan
kompetensi tenaga pendidik melalui pengembangan profesional
berkelanjutan.
2. Bidang Kesehatan
a) Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, terjangkau dan
berkeadilan serta nmemberdayakan masyarakat dan keluarga untuk
mendiring tumbuhnya paradigma hidup sehat, termasuk pengibatan
gratis bagi keluarga miskin dan kurang mampu yang didukung oleh
peningkatan sarana dan prasarana kesehatan seperti peningkatan
jumlah, jaringan dan kualitas rumah sakit, puskesmas, posyandu dan
poskesdes.
b) Pengembangan sistem jaminan kesehatan terutama bagi penduduk
miskin yang didukung oleh peningkatan kualitas pelayanan dan sumber
daya manusia tenaga kesehatan.
3. Bidang Ekonomi
a) Meningkatkan pertumnuhan perekonomian rakyat berbasis potensi
daerah pada bidang perkebunan, pertanian, industri, perdagangan dan
jasa yang berwawasan lingkungan, yang didukung dengan upaya
peningkatan kualitas sumber daya manusia dan upaya pemerintah dalam
memfasilitasi akses dunia usaha perekonomian rakyat terhadap lembaga
keuangan dan lembaga pembiayaan.
b) Peningkatan mutu dan progesionalisme tenaga kerja sebagai bagian dari
upaya peningkatan produktofotas dan daya saing produk.
4. Bidang Pelayanan Umum
a) Peningkatan penegakan hukum yang berorientasi pada pemberantasan
Kolusi, Korupsi dan Nepotisme menuju terciptanya Good Governance.
b) Penataan kelembagaan instansi pemerintah daerah agar menjadi lebih
profesional, efektif dan efisien dengan tugas pokok dan fungsi yang
jelas.

45
Universitas Sumatera Utara

c) Peningkatan kualitas kehidupan berbangsa dan beragama melalui
pemantapan nilai budaya dan keagamaan dalam mempertahankan
keharmonisan dan solidaritas.
d) Meningkatkan kualitas dan profesionalisme aparatur penyelenggaraan
pemerintah secara menyeluruh dalam upaya mendukung percepatan
pembangunan dan pemantapan perencanaan pembangunan kedepan.
5. Bidang Infrastruktur
a) Pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana wilayah.
b) Pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana permukiman,
antara lain, air bersih, drainase, listrik, dan persampahan.
c) Pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendukung
perekonomian.
2.6.2. Rencana Pembangunan Daerah Tahun 2012
RPJMD tahun ke-2 (tahun 2012) diarahkan teteap untuk melaksanakan
pembangunan yang berkelanjutan dari RPMJD ke-1 (2011) serta pemantapan dan
persiapan menyangkut aspek perencanaan pembangunan kedepan dengan prioritas
pembangunan antara lain:
1. Bidang Pendidikan
Melaksanakan pendidikan gratis pada tingkat sekolah pendidikan dasar sampai
menengah bagi seluruh masyarakat Kabupaten Labuhanbatu Selatan dalam
upaya mencapai pemerataan pendidikan yang didukung dengan pelaksanaan
pembangunan sarana dan prasarana pendidikan dan sarana pendukungnya serta
peningkatan kualitas dan kompetensi tenaga pendidik.
2. Bidang Kesehatan
a) Melanjutkan peningkatan kualitas dan kuantitas jaringan sarana dan
prasarana kesehatan yang didukung oleh peningkatan kualitas dan kuantitas
tenaga kesehatan.
b) Pengembangan sistem jaminan kesehatan terutama bagi penduduk miskin.
3. Bidang Ekonomi
46
Universitas Sumatera Utara

a) Melakukan revitalisasi bidang pertanian dalam rangka peningkatan
pendapatan masyarakat dan pendapatan daerah Kabupaten Labuhanbatu
Selatan.
b) Pengembangan agrobisnis pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan,
darat dalam meningkatkan hasil produksi pertanian, peternakan, kehutanan,
perikanan, pariwisata serta pertambangan.
4. Bidang Infrastruktur
a) Pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana wilayah.
b) Pembangunan dan pemelihaaraan sarana dan prasarana permukiman, antara
lain, air bersih, drainase, listrik, dan persampahan.
c) Pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendukung
perekonomian.
2.6.3. Rencana Pembangunan Daerah Tahun 2013
RPJMD tahun ke-3 (tahun 2013) diarahkan tetap untuk melanjutkan pencapaian
pelaksanaan pembangunan bidang pendidikan dan kesehatan serta pemantapan
ekonomi masyarakat dan kesiapan pemerintah dalam melaksanakan pembangunan
industrialisasi yang didukung dengan pembangunan infrastruktur pelayanan umum dan
fasilitas kemudahan berinvestasi, dengan prioritas pembangunan antara lain:
1. Bidang Pendidikan
a) Melanjutkan pembangunan sarana dan prasarana pendidikan dan
pengadaan sarana pendukungnya, peningkatan kualitas tenaga pendidik dan
pelaksanaan pengawasan terpadu terhadap pelaksanaan pendidikan gratis
pada tingkat pendidikan dasar sampai menengah yang dilaksanakan mulai
tahun 2012.
b) Penerapan teknologi informasi dan komunikasi di bvidang pendidikan
sebagai upaya peningkatan alat bantu pembelajaran.
c) Menyempurnakan manajemen pendidikan dengan meningkatkan otonomi
dan desentralisasi pengelolaan pendidikan kepada satuan pendidikan dalam
menyelenggarakan pendidikan secara efektif dan efisien, transparan,
47
Universitas Sumatera Utara

bertanggung jawab, akuntabel serta partisipatif yang dilandasi oleh standar
pelayanan minimal serta meningkatkan relevansi pembelajaran dengan
lingkungan setempat.
d) Mendorong pelaksanaan penelitian dan pengembangan pendidikan untuk
penyusunan kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan pendidikan
dalam rangka meningkatkan kulitas, jangkauan dan kesetaraan pelayanan,
efektivitas dan efisiensi manajemen pelayanan pendidikan.
e) Persiapan fasilitasi dalam upaya mendorong pendirian Perguruan tinggi
baik setingkat Universitas, Sekolah Tinggi atau Akademi Terapan.
2. Bidang Kesehatan
a) Melanjutkan peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
kesehatan yang didukung oleh peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga
kesehatan.
b) Pengembangan sistem jaminan kesehatan terutama bagi penduduk miskin.
3. Bidang Ekonomi
Persiapan pemerintah dalam upaya mendukung pelaksanaan perencanaan
pembangunan Industrialiasi di Kabupaten Labuhanbatu Selatan pada tahun
2014 melalui upaya-upaya seperti peningkatan mutu tenaga kerja, kenyamanan
dan

kepastian

berinverstasi,

peningkatan

infrastuktur

pendukung

industrialisasi, kemudahan perizinan dan fasilitasi kemudahan akses
permodalan.
4. Bidang Infrastruktur
a) Pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana wilayah.
b) Pembangunan dan pemelihaaraan sarana dan prasarana permukiman, antara
lain, air bersih, drainase, listrik, dan persampahan.
c) Pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendukung
perekonomian.

48
Universitas Sumatera Utara

2.6.4. Rencana Pembangunan Daerah Tahun 2014
RPJMD tahun ke-4 (tahun 2014) diarahkan untuk melanjutkan pencapaian
pelaksanaan

pembangunan

bidang

pendidikan

dan

kesehatan,

peningkatan

kesejahteraan masyarakat serta pelaksanaan industrialisasi. Selain itu, diupayakan
peningkatan pendapatan perkapita yang didukung oleh peningkatan investasi dan
pengembangan usaha industri jasa dan perdagangan. Kondisi di atas tetap di arahkan
melalui peningkatan pembangunan infrastruktur yang mendukung kelanjutan
peningkatan investasi yang kondusif khususnya dibidang pertanian dan perkebunan
serta industri turunannya. Adapun prioritas pembangunan pada tahun 2014 ialah
sebagai berikut.
1. Bidang pendidikan
a) Melanjutkan pembangunan sarana dan prasarana pendidikan dan
pengadaan sarana pendukungnya, serta kualitas tenaga pendidikan dan
peserta didik.
b) Melanjutkan pelaksanaan pengawasan dan evaluasi terpadu terhadap
pelaksanaan pendidikan gratis pada tingkat pendidikan dasar sampai
menengah.
c) Penerapan jualitas dan keterampilan seni dan budaya dalam mendukung
pertumbuhan pariwisata.
d) Penerapan teknologi informasi dan komunikasi di bidang pendidikan
sebagai upaya peningkatan alat bantu pembelajaran.
e) Menggalakkan penyelenggaraan penelitian didunia pendidikan dikalangan
tenaga pendidik dan peserta didik.
f) Evaluasi manajemen pendidikan dengan meningkatkan otonomi dan
desentralisasi pengelolaan pendidikan kepada satuan pendidikan dalam
menyelenggarakan pendidikan secara efektif dan efisien, transparan,
bertanggung jawab, akuntabel serta partisipatif.
g) Peningkatan kuantitas dan kualitas Perguruan Tinggi baik setingkat
Universitas, Sekolah Tinggi atau Akademi Terapan.

49
Universitas Sumatera Utara

2. Bidang Kesehatan
Melanjutkan peningkatan kualitas dan kuantitas jaringan sarana dan prasarana
kesehatan serta akses pendukungnya yang didukung oleh peningkatan kualitas
dan kuantitas tenaga kesehatan.
3. Bidang Ekonomi
a) Peningkatan dan pengembangan UMKM untuk makin berperan sebagai
penyedia barang dan jasa pada pasar dimestik khususnya untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat banyak.
b) Pengembangan koperasi yang diarahkan dan difokuskan pada upaya-upaya
untuk penguatan tatanan kelembagaan dan organisasi koperasi di tingkat
makro, maupun mikro, guna menciptakan iklim dan lingkungan usaha yang
kondusif bagi kemajuan koperasi serta kepastian hukum yang menjamin
terlindunginya koperasi dan/atau anggotanya dari praktek-praktek
persaingan usaha yang tidak sehat; meningkatkan pemahaman, kepedulian
dan dukungan pemangku kepentingan (stakeholders) kepada koperasi;
meningkatkan kemandirian gerakan koperasi.
c) Pelaksanaan pembangunan industrialisasi dengan tetap melakukan upayaupaya peningkatan kenyamanan dan kepastian hukum berinverstasi.
d) Pembangunan dan peningkatan kepariwisataan melalui pengembangan
potensi pariwisata dan pembangunan sarana dan prasarana kepariwisataan
dalam mendukung pengembangan sektor jasa perkotaan dan pemberdayaan
usaha kecil dan menegah di sektor jasa dan perdagangan.
4. Bidang Infrastruktur
a) Lanjutan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana wilayah.
b) Lanjutan pembangunan dan pemelihaaraan sarana dan prasarana
permukiman, antara lain, air bersih, drainase, listrik, dan persampahan.
c) Lanjutan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendukung
perekonomian.

50
Universitas Sumatera Utara

2.6.5. Rencana Pembangunan Daerah Tahun 2015
RPJMD tahun ke-5 (tahun 2015) lebih diarahkan dan diprioritaskan pada
pemantapan, evaluasi pembangunan dan pengembangannya antara lain:
1. Bidang Pendidikan
Lanjutan peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan,
serta mutu dan kualitas sumber daya manusia dalam mendukung pelayanan
pendidikan diseluruh wilayah Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
2. Bidang Kesehatan
Lanjutan peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasrana kesehatan,
serta mutu dan kualitas sumber daya manusia dalam mendukung
pelayanankesehatan diseluruh wilayah Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
3. Bidang Ekonomi
a) Pelaksanaan pembangunan industrialisasi pada tahun 2014 tetap didukung
oleh pelaksanaan pembangunan infrastruktur pendukung industrialisasi
serta upaya-upaya peningkatan kesempatan kerja seriting dengan
peningkatan pendapatan daerah.
b) Peningkatan pembangunan sektor pariwisata melalui pengembangan
potensi alam merupakan salah satu upaya pembangunan yang dilaksanakan
pada tahun 2015.
c) Dalam rangka percepatan pencapaian pembangunan ekonomi daerah
melalui pemberdayaan koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah,
dilakukan mengembangkan UMKM melalui pendekatan klaster di sektor
agribisnis dan agroindustri disertai pemberian kemudahan dalam
pengelolaan usaha, termasuk dengan cara meningkatkan kualitas
kelembagaan koperasi sebagai wadah organisasi kepentingan usaha
bersama untuk memperoleh efisiensi.
d) Pengembangan UMKM dilaksanakan dengan maksud meningkatkan peran
pengusaha kecil dan menengah dalam proses industrialisasi, perkuatan
keterkaitan industri, percepatan pengalihan teknologi, dan peningkatan

51
Universitas Sumatera Utara

kualitas SDM. Selain itu, dilakukan upaya pengintegrasian pengembangan
usaha dalam konteks pengembangan regional, sesuai dengan karakteristik
pengusaha dan potensi usaha unggulan.
4. Bidang Infrastruktur
a) Lanjutan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana wilayah.
b) Lanjutan pembangunan dan pemelihaaraan sarana dan prasarana
permukiman, antara lain, air bersih, drainase, listrik, dan persampahan.
c) Lanjutan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendukung
perekonomian.

52
Universitas Sumatera Utara