KORELASI ANTARA KOORDINASI DAN REAKSI DENGAN HASIL PUKULAN DRIVE FOREHAND DALAM PERMAINAN SQUASH | Palgunadhi | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 8008 16170 2 PB

Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 245-251
Finaldhi Palgunadhi, Sumardiyanto

KORELASI ANTARA KOORDINASI DAN REAKSI
DENGAN HASIL PUKULAN DRIVE FOREHAND DALAM
PERMAINAN SQUASH
Finaldhi Palgunadhi, Sumardiyanto
Unversitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr. Setiabudhi No. 229, Bandung 40154,
Jawa Barat, Indonesia
finaldhipalgunadhi@student.upi.edu

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini menguji korelasi antara koordinasi dan reaksi dengan hasil pukulan
drive forehand dalam permainan squash. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan
teknik korelasional. Sampel yang digunakan dalam dalam penelitian ini adalah anggota UKM
Squash UPI Bandung sebanyak 11 orang yang diambil dengan menggunakan teknik purposive
sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes lempar tangkap bola, whole
body reaction time type II visual, dan tes keterampilan bermain squash (drive forehand).
Menunjukkan terdapat korelasi yang signifikan antara koordinasi dan reaksi dengan hasil
pukulan drive forehand.
Kata kunci : squash, koordinasi, reaksi, drive forehand.


PENDAHULUAN
Keterampilan adalah kemampuan
untuk membuat hasil akhir dengan kepastian
yang maksimum dan pengeluaran energi dan
waktu yang minimum (Mahendra, A., 2007,
hlm. 25). Menguasai suatu keterampilan
dengan cepat dan dengan sempurna
merupakan hal penting bagi seorang atlet
untuk mencapai prestasi. Seorang atlet
dengan koordinasi yang baik bukan hanya
mampu melakukan suatu keterampilan secara
sempurna, akan tetapi juga mudah dan cepat
mempelajari
dan
menguasai
suatu
keterampilan yang masih baru atau asing
baginya (Harsono, 2016, hlm. 130).
Koordinasi adalah kemampuan untuk

melakukan gerakan dengan berbagai tingkat
kesukaran dengan cepat dan efisien dan
penuh ketepatan (Lutan, R., Saputra, S. P.,
Yusuf, U., 2000, hlm. 77). Kecepatan gerak
dalam merespon sebuah rangsangan yang
datang sangat dibutuhkan oleh beberapa

cabang olahraga permainan. Reaksi adalah
kemampuan
seseorang
untuk
segera
bertindak secepatnya dalam menanggapi
rangsangan yang ditimbulkan melalui indra,
pikiran, atau perasaan (Mukholid, A., 2007,
hlm. 36). Koordinasi dan reaksi yang baik
akan
dapat
menunjang
terhadap

keterampilannya.
Penelitian sebelumnya menunjukkan
korelasi antara koordinasi mata-tangan
terhadap keterampilan dribbling bola basket
(Mochamad, N. S., 2011). Penelitian lain
juga menunjukkan adanya korelasi antara
kekuatan otot lengan dan koordinasi (mata
dan tangan) dengan keterampilan servis atas
dalam permainan bola voli (Suripto, K.
2007).
Penelitian
tentang
reaksi
menunjukkan adanya hubungan yang
signifikan antara kecepatan reaksi dengan
hasil service side spin pada permainan tenis
meja (Gunawan, H. 2013). Namun,
keterampilan yang diuji pada penelitian

245


Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal.
245-251
Finaldhi Palgunadhi, Sumardiyanto

tersebut hanya menguji pada klasifikasi
permainan yang bersifat invasion dan nett.
Maka dari itu pada penelitian ini ingin
menguji pada klasifikasi permainan net dan
wall yaitu pada permainan squash.
Berdasarkan apa yang sudah dijelaskan,
maka tujuan penelitian ini adalah menguji
korelasi antara koordinasi dan reaksi dengan
hasil pukulan drive forehand dalam
permainan squash. Hipotesis pada penelitian
ini adalah terdapat korelasi yang siginifikan
antara koordinasi dan reaksi dengan hasil
pukulan drive forehand dalam permainan
squash.


METODE
Penelitian ini menggunakan sampel
dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
Squash UPI Bandung. Menggunakan teknik
purposive sampling diperoleh sampel
sebanyak 11 orang yang terdiri dari 9 lakilaki dan 2 perempuan berumur 18 sampai 23
tahun pada tahun 2014. Penelitian dilakukan
di dua tempat yaitu di laboratorium sport
science Fakultas Pendidikan Olahraga dan
Kesehatan (FPOK) UPI sebagai tempat untuk
tes reaksi, dan lapangan squash sport hall
UPI untuk tes koordinasi dan tes
keterampilan pukulan drive.
Koordinasi yang diteliti merupakan
koordinasi
mata-tangan
dengan
menggunakan alat ukur tes lempar tangkap
bola. Alat dan fasilitas yang digunakan
berupa bola tenis, stopwatch, dan dinding.

Subyek melakukan lemparan selama 30 detik
ke dinding dengan jarak 4 meter untuk lakilaki dan 3 meter untuk perempuan.
Penghitungan skor hanya dilakukan ketika
bola ditangkap tanpa melewati atau
menginjak
garis
pembatas.
Subyek
melakukan tes sebanyak 3 kali dengan skor
yang paling baik yang diambil.
Reaksi yang diuji merupakan
kecepatan gerak tubuh dalam merespon
sebuah rangsangan visual. Pengujian ini
menggunakan alat Whole Body Reaction

Time Type II Visual, alat ini bertujuan untuk
mengukur kecepatan reaksi tubuh dalam
merespon sebuah stimulus visual. Subyek
berdiri di atas alat ukur dengan bersiap
melakukan sikap melompat, kemudian

subyek menunggu sinyal lampu yang berada
pada alat ukur, setelah ada sinyal lampu
subyek melompat ke luar dari alat ukur.
Subyek menerima stimulus berupa cahaya
lampu dan berusaha merespon secepat
mungkin dengan bergerak ke luar dari tempat
secepat mungkin. Subyek melakukan tes
tersebut sebanyak 3 kali dengan skor terbaik
baik yang diambil.
Pukulan drive yang di uji dalam
permainan squash ini adalah drive forehand.
Tes ini menggunakan alat ukur Tes
Keterampilan Bermain Squash Drive
Forehand (Cipta, S. A., 2011, hlm. 113).
Pertama subyek berdiri di berdiri di dekat T
(tengah-tengah lapangan squash) dengan
memegang sebuah raket dan bola. Bola di
lempar sendiri ke atas, biarkan bola
memantul satu kali di lantai kemudian
lakukan pukulan drive maksimal 10 pukulan

tanpa henti. Bola hasil pantulan dari dinding
depan akan diberi nilai sesuai dengan tempat
jatuhnya bola tersebut. Setiap subyek
diberikan kesempatan tiga kali dari forehand.
Target jatuhnya bola hasil pantulan dari
dinding muka di bagi ke dalam empat area
dengan skor/nilai yang berbeda (1,2,3,dan 4).
Adapun
aturan
mengenai
pukulan
diantaranya, pukulan yang dianggap sah
adalah pukulan yang langsung ke dinding
depan di atas tin dan tidak menyentuh garis
luar lapangan, bola dari dinding depan boleh
memantul dulu ke dinding samping, dinding
belakang, maupun langsung ke lantai. Untuk
penilaian, setiap satu kali drive diberikan
nilai/skor menurut jatuhnya bola. Skor total
adalah jumlah frekuensi pukulan dalam satu

periode rally x skor menurut jatuhnya bola.
Total skor ideal sama dengan frekuensi
(maksimal 10) kali skor ideal (4) = 40.

246

Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal.
245-251
Finaldhi Palgunadhi, Sumardiyanto

Analisis data pada penelitian ini
diolah menggunakan Statistical Product for
Social Science (SPSS) versi 19. Teknik
analisis data yang digunakan menggunakan
korelasi pearson moment dengan derajat
kepercayaan 0.05. Analisis penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui korelasi antara
dua independent variable yaitu koordinasi
dan reaksi dengan satu dependent variable
pukulan drive forehand. Selain itu, analisis

regresi digunakan untuk mengetahui korelasi
ganda dan koefisien determinasi diantara
variabel.

HASIL
Dari 11 sampel yang diuji terdapat
korelasi koordinasi dengan hasil pukulan
drive forehand sebesar 0.807, tanda “+”
(positif) pada output menunjukan adanya
arah hubungan yang sama, dapat diartikan
bahwa semakin besar koordinasi maka
jumlah hasil pukulan drive forehand semakin
banyak; dan sebaliknya, semakin kecil
koordinasi akan membuat jumlah hasil
pukulan drive forehand semakin sedikit.
Reaksi dengan hasil pukulan drive forehand
memiliki korelasi sebesar -0.658, tanda “–“
(negatif) pada output menunjukan adanya
arah hubungan yang berlawanan, dapat
diartikan bahwa semakin besar reaksi maka

jumlah hasil pukulan drive (forehand dan
backhand) semakin sedikit; dan sebaliknya,
semakin kecil reaksi akan membuat jumlah
hasil pukulan drive (forehand dan backhand)
semakin banyak. Sedangkan koordinasi dan

reaksi secara bersama-sama dengan hasil
pukulan drive forehand mempunyai korelasi
sebesar 0.809.
Dari hasil uji signifikansi pada tabel
1. menunjukkan bahwa korelasi koordinasi
dengan hasil pukulan drive forehand memilki
nilai sig. 0.003, karena nilai sig. < 0.05, maka
artinya terdapat hubungan yang signifikan
antara koordinasi dengan hasil pukulan drive
forehand dalam permainan squash. Korelasi
antara reaksi dengan hasil pukulan drive
forehand memiliki nilai sig. 0.028, karena
nilai sig. < 0.05, maka artinya terdapat
korelasi yang signifikan antara reaksi dengan
hasil pukulan drive forehand dalam
permainan squash. Sedangkan pada tabel 3.
korelasi antara koordinasi dan reaksi secara
bersama-sama dengan hasil pukulan drive
forehand memiliki nilai sig. 0.014. karena
nilai sig. < 0.05, maka artinya terdapat
korelasi yang signifikan antara koordinasi
dan reaksi secara bersama-sama dengan hasil
pukulan drive forehand dalam permainan
squash.
Berdasarkan koefisien determinasi
yang dilihat di R Square pada tabel 3.
koordinasi memberikan presentase dukungan
terhadap hasil pukulan drive forehand
sebesar 65.1%. Untuk presentase dukungan
reaksi terhadap hasil pukulan drive forehand
menunjukkan kontribusi sebesar 43.3%,
Sedangkan presentase dukungan sebesar
65.4% merupakan dukungan koordinasi dan
reaksi secara bersama-sama terhadap drive
forehand.

247

Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal.
245-251
Finaldhi Palgunadhi, Sumardiyanto

Tabel 1. Koefisien Korelasi dan Signifikansi
Correlations
Reaksi Koordinasi Drive_Foreha
nd
**
Pearson Correlation
1
-,777
-,658*
Reaksi

Sig. (2-tailed)

N
Pearson Correlation
Koordinasi
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Drive_Forehand Sig. (2-tailed)

,005

,028

11
1

11
,807**
,003
11
1

11
-,777**
,005
11
-,658*
,028

11
,807**
,003

11

11

N

11

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Tabel 2. Koefisien Korelasi Ganda dan Signifikansi
Model Summary
Model
R
R Square
Adjusted R
Std. Error of the Estimate
Square
1
,809a
,654
,567
2,040
a. Predictors: (Constant), Reaksi, Koordinasi

Model

1

Sum of
Squares

ANOVAa
df

Mean
Square

Regressi
on

62,895

2

31,447

Residual

33,287

8

4,161

F

7,558

Sig.
,014b

Total
96,182
10
a. Dependent Variable: Drive_Forehand
b. Predictors: (Constant), Reaksi, Koordinasi

Tabel 3. Koefisien Determinasi
Variabel
R Square (Presentase x100%)
Koordinasi dengan drive forehand
0.651 (65.1%)
Reaksi dengan drive forehand
0.433 (43.3%)
Koordinasi dan reaksi secara bersama-sama
0.654 (65.4%)
dengan drive forehand

248

Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal.
245-251
Finaldhi Palgunadhi, Sumardiyanto

PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk
mencari hubungan antara koordinasi dan
reaksi dengan hasil pukulan drive forehand
dalam permainan squash. Koordinasi dan
reaksi merupakan komponen kondisi fisik
yang penting dalam permainan olahraga.
Squash adalah permainan raket yang
dimainkan dilapangan berpagar. Sasaran
utamanya adalah menjaga bola dalam
permainan dari sergapan lawan (Migley, R.,
1996, hlm. 134). Permainan olahraga squash
memilki karakter permainan yang cepat dan
mengandalkan ketepatan dalam memukul
bola terlebih permainan dalam sebuah
ruangan dengan berklasifikasi net dan wall
ini hanya memiliki panjang 9,75 meter
dengan lebar 6,4 meter. Salah satu pukulan
dasar yang dilakukan dengan keras dan cepat
adalah pukulan drive. Pukulan drive
merupakan pukulan keras ke arah lapangan
tembok depan, dengan tujuan memaksa
lawan untuk memainkan pukulan berikutnya
membentuk posisi yang canggung dalam di
sudut belakang lapangan (Hawkey, D., 1994,
hlm. 17). Permainan yang cepat tersebut
mengharuskan pemain dapat dengan cepat
merespon bola. Namun, pukulan drive
tersebut tidak hanya keras tetapi juga
memiliki ketepatan yang baik. Drive
forehand merupakan senjata yang paling
penting dikuasai sebab forehand memberi
peluang untuk dipukul keras dan lamban
namun masih tetap memberi akurasi yang
lebih baik (Suherman, A., Cholil, D. H.,
Cipta, S.A., Nuryadi., 2009, hlm. 11). Untuk
menghasilkan akurasi yang baik dibutuhkan
teknik pukulan yang baik. Pemain yang
memilki teknik pukulan yang baik akan dapat
memukul bola dengan tepat. Teknik pukulan
yang baik hanya akan tercapai apabila
pemain tersebut memiliki koodinasi yang
baik.
Reaksi dengan hasil pukulan drive
forehand
dalam
permainan
squash
menunjukkan hubungan yang signifikan. Hal

tersebut
menunjukkan
bahwa
cepat
lambatnya reaksi yang dimilki seorang
pemain akan memberikan dukungan terhadap
hasil pukulan drive forehand dalam
permainan squash. Quickness (aksi-reaksi)
adalah kecepatan gerak aksi reaksi”
(Imanudin, I., 2008, hlm. 112). Reaksi dapat
diartikan interval waktu antara penerimaan
rangsangan dengan jawaban atau respone
(Nurhasan dan Cholil, 2007, hlm. 181). Dari
penjelasan tersebut dapat diartikan bahwa,
semakin cepat seseorang merespon sebuah
rangsangan maka akan semakin baik
performa
yang ditampilkan.
Adapun
dukungan reaksi terhadap hasil pukulan drive
forehand sebesar 43.3%, dan 56.7% sisanya
didukung oleh faktor-faktor lainnya.
Koordinasi dengan hasil pukulan
drive forehand dalam permainan squash
menunjukkan hubungan yang signifikan.
Giriwijoyo, S.S.Y. dan Sidik, Z.D. (2010)
menjelaskan bahwa ciri dasar keterampilan
teknik mutu tinggi ialah ketepatan dan
kecermatan gerakan dan/atau hasil gerakan.
Pendapat tersebut telah dibuktikan dalam
penelitian ini sehingga semakin tinggi tingkat
koordinasi maka semakin baik hasil pukulan
drive forehand. Adapun dukungan koordinasi
terhadap hasil pukulan drive forehand
sebesar 65.1%, dan 34.9% sisanya didukung
oleh faktor-faktor lainnya.
Koordinasi dan reaksi secara
bersama-sama dengan hasil pukulan drive
forehand
dalam
permainan
squash
menunjukkan hubungan yang signifikan.
Adapun presentasi dukungannya sebesar
65.4%, dan sisanya sebesar 34.6% didukung
oleh faktor-faktor lainnya.
Seperti yang dijelaskan di atas bahwa
koordinasi dan reaksi memilki kontribusi
yang signifikan terhadap hasil pukulan drive
forehand, namun selain koordinasi dan
reaksi, ada beberapa faktor pendukung
lainnya yang memberikan kontribusi
terhadap hasil pukulan drive dalam
permainan squash. Adapun faktor/unsur lain

249

Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal.
245-251
Finaldhi Palgunadhi, Sumardiyanto

itu diantaranya strength, power, speed,
fleksibility hal ini selaras dengan yang
dijelaskan oleh Nuryadi (2010, hlm. 5)
Unsur-unsur dalam squash diantaranya
aerobic endurance, anaerobic, endurance,
strength,
power,
speed,
mobility,
coordination, dan flexibility.

KESIMPULAN
Pada
kesimpulan,
penulis
menemukan bahwa faktor kondisi fisik
koordinasi dan reaksi dapat memberikan
kontribusi nyata terhadap hasil pukulan
squash. Masih terdapat kekurangan dalam
penelitian ini seperti jumlah sampel,

karakteristik sampel. Untuk itulah penulis
menyarankan penelitian lebih lanjut dengan
jumlah sampel yang lebih luas dan kajian
yang lebih mendalam. Selain itu, penulis
sarankan juga untuk meneliti pada pukulan
drive backhand. Penelitian pada komponen
kondisi fisik lainnya yang dapat menunjang
terhadap pukulan drive seperti kekuatan
pergelangan
tangan,
stabilisasi
dan
fleksibilitas juga dapat dilakukan. Selain itu
penulis menyarankan untuk mencoba
meneliti keterampilan-keterampilan dalam
cabang olahraga squash lainnya seperti
Volley, Boast, Lob, Drop, Service.

250

Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal.
245-251
Finaldhi Palgunadhi, Sumardiyanto

DAFTAR PUSTAKA
Cipta, S. A. (2011). Tes keterampilan bermain squash untuk mahasiswa FPOK UPI. (Tesis).
Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Giriwijoyo, S.S.Y. dan Sidik, Z.D. (2010). Ilmu faal olahraga. Edisi 8. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia.
Gunawan, H. (2013). Hubungan antara kecepatan reaksi dan fleksibilitas pergelangan tangan
dengan hasil service side spin pada permainan tenis meja. (Skripsi). Pendidikan
Kepelatihan Olahraga, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Harsono. (2016). Latihan kondisi fisik (untuk atlet dan kesehatan). Bandung: FPOK-UPI Bandung.
Hawkey, D. (1994). Play the game squash. Blandford: Avon.
Imanudin, I. (2008). Ilmu kepelatihan olahraga. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Lutan, R., Saputra, S. P., Yusuf, U. (2000). Dasar-dasar kepelatihan. Bandung: Departemen
Pendidikan Nasional.
Mahendra, A. (2007). Teori belajar mengajar motorik. Bandung: FPOK-Universitas Pendidikan
Indonesia.
Migley, R. (1996). Ensiklopedia olahraga. Semarang: Dahasa Prize Semarang.
Mochamad, N. S. (2011). Kontribusi kelincahan dan koordinasi mata-tangan terhadap
keterampilan dribbling bola basket. (Skripsi). Pendidikan Kepelatihan Olahraga,
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Mukholid, A. (2007). Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan SMA kelas XI. Edisi pertama.
Bandung: Yudhistira.
Nurhasan, H dan Cholil, D. (2007). Tes dan pengukuran keolahragaan. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia.
Nuryadi. (2010). Analisis permainan olahraga squash dan implikasinya dalam pelatihan. [Online].
Tersedia di: http://www.file.upi.edu/mak.ana.squash.pdf. Diakses 15 Mei 2017.
Suherman, A., Cholil, D. H., Cipta, S.A., Nuryadi. (2009). Laporan: Hasil penelitian pengkajian
instrumen tes keterampilan olahraga berbasis IPTEKOR 2009 (tes keterampilan olahraga
squash). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Suripto, K. (2007). Hubungan antara kekuatan otot lengan dan koordinasi (mata dan tangan)
dengan keterampilan servis atas dalam permainan bola voli. (Skripsi). Pendidikan
Kepelatihan Olahraga, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

251

Dokumen yang terkait

SUMBANGAN KESEIMBANGAN,KOORDINASI MATA TANGAN DAN POWER LENGAN TERHADAP KETEPATAN PUKULAN BOAST DALAM PERMAINAN SQUASH

10 71 64

HUBUNGAN REAKSI DAN KOORDINASI DENGAN HASIL PUKULAN DRIVE DALAM PERMAINAN SQUASH.

1 20 34

PERBEDAAN PENDEKATAN LATIHAN FOREHAND DRIVE SIKAP TERTUTUP DAN SIKAP TERBUKA TERHADAP HASIL PUKULAN (Studi Eksperimen Hasil Pukulan ditinjau dari Kemampuan Awal pada Mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang).

0 0 19

PERBEDAAN PENDEKATAN LATIHAN FOREHAND DRIVE SIKAP TERTUTUP DAN SIKAP TERBUKA TERHADAP HASIL PUKULAN (Studi Eksperimen Hasil Pukulan ditinjau dari Kemampuan Awal pada Mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang).

0 0 4

KONTRIBUSI KECEPATAN REAKSI DAN KOORDINASI MATATANGAN TERHADAP KETEPATAN PUKULAN FOREHAND DRIVE PADA PERMAINAN TENIS MEJA.

2 10 83

PENGARUH PENERAPAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KELINCAHAN | Hudaya | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 8067 16191 2 PB

0 0 5

KORELASI ANTARA KESEIMBANGAN DAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE PADA PERMAINAN SEPAKBOLA MINI | Ifitrah | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 7997 16141 2 PB

0 0 6

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN KECEPATAN DAN KETEPATAN HASIL SHOOTING CABANG OLAHRAGA FUTSAL | Kurniawan | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 7996 16139 2 PB

0 0 6

HUBUNGAN ANTARA PEMBELAJARAN PENJAS DENGAN PERILAKU SOSIAL SISWA | Rohmah | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 7982 15944 2 PB

0 0 6

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DAN KONSENTRASI DENGAN HASIL PENALTY STROKE PADA PERMAINAN HOKI FIELD | bakti | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 4314 15835 2 PB

0 0 8