KORELASI ANTARA KESEIMBANGAN DAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE PADA PERMAINAN SEPAKBOLA MINI | Ifitrah | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 7997 16141 2 PB

Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 190-195
Rangga Ifitrah, Syam Hardwis

KORELASI ANTARA KESEIMBANGAN DAN
KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN
DRIBBLE PADA PERMAINAN SEPAKBOLA MINI
Rangga Ifitrah, Syam Hardwis
Program Studi Pendidikan Olahraga, Sekolah Pascasarjana, Universitas
Pendidikan Indonesia, Jl. Dr Setiabudhi No. 229, Bandung, Jawa Barat,
Indonesia.
ranggaifitrah@student.upi.edu
Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk menguji hubungan antara keseimbangan dan koordinasi mata kaki
terhadap kemampuan dribble pada permainan sepakbola mini. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah anggota ekstrakulikuler sepakbola
SMPN 102 Jakarta sebanyak 15 orang yang diambil dengan teknik total sampling. Instrument yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Modifikasi Bass Test, Tes Menyepak dan Menghentikan
Bola (Passing and Stopping) dan Tes Menggiring Bola (dribbling).
Kata kunci: keseimbangan, koordinasi mata kaki, dribble

PENDAHULUAN

Untuk bisa bermain sepakbola dengan baik
dan benar para pemain menguasai teknik-teknik
dasar sepakbola. Untuk bermain bola dengan
baik pemain dibekali dengan teknik dasar yang
baik, pemain yang memiliki teknik dasar yang
baik pemain tersebut cenderung dapat bermain
sepakbola dengan baik pula. Teknik-teknik
dasar dalam permainan sepakbola ada beberapa
macam, seperti stop ball (menghentikan bola),
shooting (menendang bola ke gawang), passing
(mengumpan), heading (menyundul bola), dan
dribbling ( menggiring bola).
Berbicara mengenai sepakbola untuk
mencapai prestasi yang maksimal, diperlukan
beberapa factor penunjang dalam olahraga
sepakbola. Factor-faktor tersebut menurut
Harsono (2004) yaitu: “ada empat aspek latihan
yang perlu diperhatikan dan dilatih secara
seksama oleh atlet, yaitu (a) latihan fisik, (b)


latihan teknik, (c) latihan taktik, dan (d) latihan
mental”. Keempat factor ini mutlak harus
dimiliki seorang atlet sepakbola. Hal ini
membuktikan bahwa permainan sepakbola
membutuhkan kondisi fisik daya tahan yang
baik dan kelincahan. Namun kelincahan siswa
ekstrakulikuler sepakbola SMPN 102 Jakarta
masih sangat kurang. Oleh karena itu jika
Keseimbangan dan Koordinasi Mata Kaki
kurang baik akan mempengaruhi kemampuan
siswa dalam mendribbling bola.
Keseimbangan
atau
balance
adalah
kemampuan untuk mempertahankan system
neuromuscular kita dalam statis, atau sikap yang
efisien selagi kita bergerak (Harsono 1998:223).
Menurut Harsono (1998:220) Koordinasi matakaki adalah suatu gerakan yang terintegerasi
antara mata sebagai pemegang fungsi utama dan

kaki sebagai pemegang fungsi yang melakukan
suatu gerakan tertentu. Menurut Harsono

190

Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal.
190-195
Rangga Ifitrah, Syam Hardwis

berpendapat
bahwa
koordinasi
adalah
kemampuan untuk memadukan pola gerak
khusus.
Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan
bahwa koordinasi mata kaki merupakan
komponen yang sangat memberikan kontribusi
dalam keterampilan menggiring bola pada
permainan sepakbola (M. Adam Mappaompo,

2011). Penelitian lain menunjukan bahwa ada
hubungan yang signifikan antara keseimbangan
dengan kemampuan menggiring (dribbling)
bola. Siswa yang memiliki keseimbangan yang
baik akan dapat menggiring bola dengan baik.
Menggiring bola memerlukan keseimbangan
yang baik karena dalam menggiring bola ada
posisi tubuh yang harus menumpu dengan satu
kaki (Fani Febri Nugroho, 2015). Peneliti ingin
menguji
kembali
hubungan
antara
keseimbangan dan koordinasi mata kaki
terhadap kemampuan dribble pada permainan
sepakbola m dan ini dengan modifikasi bass test
dan Passing and Stopping. Hipotesis penelitian
ini adalah terdapat korelasi yang signifikan
antara keseimbangan dan koordinasi mata kaki
terhadap kemampuan dribble.


METODE
Menurut Suharsimi Arikunto (2010:136)
metode penelitian adalah cara yang digunakan
oleh peneliti dalam penelitian mengumpulkan
data penelitiannya. Penelitian menggunakan
metode deskriptif yaitu dengan pemberian
program yang tersusun kepada anak coba guna
mengetahui pengaruh variabel terhadap variabel
terkait. Dan untuk menentukan jumlah sample
dalam penelitian ini penulis menggunakan Total
Sampling, dengan pertimbangan untuk
keakuratan data. Jumlah sample yang diambil
oleh penulis didasarkan pada pendapat Arikunto
(1998:120) berikut ini : Apabila subjeknya
kurang dari 100, lebih baik diambil semua
sehingga penelitian merupakan penelitian
populasi, selanjutnya jika subjeknya lebih besar
dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih
tergantung dari kemampuan peneliti.


Penelitian ini menggunakan sample dari
siswa yang mengikuti ekstrakulikuler sepakbola
mini SMPN 102 Jakarta. Menggunakan teknik
total sampling diperoleh sample sebanyak 15
orang berumur 13-15 tahun pada 2015.
Penelitian ini dilakukan di dua tempat yaitu di
Lapangan sepakbola Cijantung untuk tes
keseimbangan dan lapangan unipeuner unisma
untuk tes koordinasi mata kaki.
Peneliti menggunakan Modifikasi Bass Test,
tes ini bertujuan untuk mengukur keseimbangan
dinamis. (Ismaryati, 2006: 51-53). Alat dan
perlengkapan yang dibutuhkan yaitu :
stopwatch, balok, isolasi (untuk menempelkan
balok). Pelaksanaannya : Testi berdiri dengan
kaki kanan diatas tanda start, testi dimulai
meloncat dengan satu kaki kiri dan mendarat
dengan kaki yang sama ke tanda yang pertama,
pertahankan keseimbangan selama 5 detik.

Kemudian testi meloncat ketanda yang ke-2
dengan kaki kanan mendarat dengan kaki yang
sama, pertahankan keseimbangan selama 5
detik. Kerjakan sampai tanda yang terakhir.
Pendaratan yang dinyatakan gagal apabila:
Tumit atau bagian tubuh yang lain menyentuh
lantai untuk berusaha mempertahankan
keseimbangan. Mendarat tepat diatas tanda,
sehingga tanda tersebut tertutup dengan kaki.
Bila testi melakukan kesalahan pendaratan
diizinkan memperbaiki posisi dan kemudian
melompat kembali ke tanda berikutnya. Testi
dinyatakan hilang keseimbangannya apabila:
Tumit atau bagian tubuh yang lain menyentuh
lantai untuk berusaha mempertahankan
keseimbangan. Kaki bergerak atau berpindah
tempat ketika mempertahankan keseimbangan.
Bila testi hilang keseimbangannya, ia harus
mundur ke tanda dibelakanganya baru kemudian
melanjutkan lompatnya. Penilaian : Nilai 5

diberikan bila berhasil mendarat pada 1 tanda,
dan nilai 1 untuk setiap detik keberhasilan
mempertahankan keseimbangan ( maksimal 5
detik untuk tiap tanda). Nilai 5 dikurangi untuk
setiap kejadian kesalahan pendaratan atau tidak
mampu
mempertahankan
keseimbangan.
Kemungkinan nilai maksimal adalah 100. Tester
harus menghitung dengan sungguh-sungguh

191

Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal.
190-195
Rangga Ifitrah, Syam Hardwis

waktu keseimbangan disetiap tanda dan
mencatat nilai pendaratan maupun nilai
keseimbangannya.

Dalam tes koodinasi mata kaki (Widiastuti,
2011: 210-211) peneliti menggunakan Tes
Menyepak dan Menghentikan Bola (Passing
and Stopping) . Tes ini bertujuan untuk
mengukur kordinasi mata kaki dalam
keterampilan menyepak dan menghentikan bola.
Pelaksanaan tes: Siswa (testi) berdiri dibelakang
garis batas yang berjarak 3 meter kekotak yang
berukuran 3 meter x 0,9 meter, bola diletakkan
didepan kakinya, dalam keadaan siap menyepak
bola. Kemudian pengambil waktu member abaaba “mulai” dan menjalankan stopwatchnya.
Siswa (testi) segera menyepak bola ke arah
dinding pantul. Pantulan bola kembali
dihentikan dan ditahan sebentar dan segera
disepak kembali kearah dinding. Ini dilakukan
berulang-ulang selama 10 detik. Waktu
menyepak dan menghentikan bola, siswa (testi)
harus tetap berada di belakang garis batas.
Apabila siswa (testi) tidak dapat menghentikan
dan menahan bola, bahkan bola memantul jauh,

siswa (testi) harus mengambilnya kembali dan
memainkan bola lagi, sampai batas waktu yang
ditentukan. Tepat 10 detik, pengambil waktu
pemberi aba-aba “stop” dan menghentikan
stopwatchnya. Siswa (testi) segera berhenti
melakukan tes tersebut. Pada waktu siswa (testi)
melakukan tes, pengawas mengawasi perkenaan
bola pada bidang sasaran dan menghitung
berapa kali siswa (testi) dapat menyepak dan
menghentikan bola dari belakang garis batas
selama 10 detik. Pencatatan hasil: Hasil yang
dicatatat adalah berapa kali siswa (testi) dapat
menyepak dan menghentikan bola yang sah dari
belakang garis batas selama 10 detik.
Dalam tes kemampuan menggiring bola
(dribbling) ini bertujuan untuk mengukur
kemampuan
keterampilan,
keseimbanga,
kelincahan dan kecepatan kaki dalam

menggiring bola. (Nurhasan, 2007:211). Alat
yang digunakan : bola, stopwatch, 6 buah bambu
/ cone (rintangan), tiang tanda start dan finish,
peluit, buku catatan dan bolpoin. Keterangan :
Testi (siswa), panjang bambu 1,8 (lebih tinggi

dari tinggi badan anak). Bambu / cone dipasang
secara berpasangan atau dua garis lurus yaitu
tiga bambu di sebelah kanan dan tiga bamboo di
sebelah kiri, jarak bambu satu ke bamb lain
adalah 5 m, tiang tanda start atau finish ke
bambu rintangan adalah 5 m. Pelaksanaan : Pada
aba-aba “siap”. Testi berdiri dibelakang garis
start dengan bola dalam penguasaan kakinya dan
bersiap mendengar peluit tanda mulai untuk
menggiring bola. Setelah bunyi peluit, testi
mulai menggiring bola ke arah kiri melewati
bambu pertama dan ke arah kanan melewati
bambu kedua dan seterusnya, sesuai dengan arah
panah yang telah ditetapkan sampai melewati
garis finish. Bila testi salah arah menggiring
bola, ia harus memperbaiki catatannya tanpa
menggunakan anggota badan selain kaki dimana
melakukan kesalahan dan selama itu pula
stopwatch tetap jalan. Menggiring bola
dilakukan oleh kaki kanan dan kiri bergantian,
atau minimal salah satu kaki pernah menyentuh
bola satu kali sentuhan. Gerakan tersebut gagal
apabila : Testi menggiring bola hanya dengan
menggunakan satu kaki saja. Testi menggiring
bola tidak sesuai dengan arah panah. Testi
menggunakan anggota badan selain kaki pada
saat menggiring bola. Cara menilai : Waktu yang
ditempuh oleh testi dari terdengarnya peluit
sampai ia melewati faris finish.
Analisis peneliti ini dilakukan untuk
mengetahui hubungan antara dua variabel bebas
yaitu keseimbangan dan koordinasi mata kaki
dengan satu variabel terikat yaitu dribble pada
permainan sepakbola.

192

Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal.
190-195
Rangga Ifitrah, Syam Hardwis

HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil uji signifikansi menunjukan bahwa
korelasi keseimbangan dengan kemampuan
dribble:

No

1.

Variabel

r x1 y

t hitung

t tabel

0.907

7.75

2.16

Keterangan

Keseimbangan

Signifikan

2.
Kemampan Dribble

Berdasarkan diatas terlihat bahwa hasil
perhitungan korelasi diperoleh nilai r x1 y =
0.907 t hitung = 7.75 > t tabel = 2.16 , berarti
ada hubungan yang signifikan Keseimbangan
dengan Kemampuan Dribble.

Dari hasil uji signifikansi menunjukan
bahwa korelasi koordinasi mata kaki dengan
kemampuan dribble:

Uji Signifikan Koordinasi Mata Kaki Dengan Kecepatan Kemampuan Dribble.

No

1.

Variabel

r x2 y

t hitung

t tabel

Keterangan

0.952

11.172

2.16

Signifikan

Koordinasi Mata Kaki

2.
Kemampuan Dribble

Berdasarkan table diatas terlihat bahwa hasil
perhitungan korelasi diperoleh nilai r x2 y =
0.952 thitung = 11.172 > ttabel = 2.16 , berarti
ada hubungan yang signifikan Koordinasi Mata
Kaki dengan Kemampuan Dribble.

Korelasi Keseimbangan dan Koordinasi
Mata Kaki Terhadap Kemampuan Dribble.
Korelasi ganda dilakukan untuk mengetahui
keterkaitan kedua variabel bebas dan terikat
secara bersama-sama yaitu mengetahui keeratan
hubungan Keseimbangan dan Koordinasi Mata

193

Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal.
190-195
Rangga Ifitrah, Syam Hardwis

Kaki terhadap Kemampuan Dribble pada
permainan sepak bola mini.Uji Signifikan

No

1.

Variabel

Keseimbangan, Koordinasi Mata Kaki terhadap
Kemampuan Dribble.

r yx1
x2

F hitung

1.397

12.34

F tabel

Keterangan

3.88

Signifikan

Keseimbangan (X1)

2.
Koordinasi Mata Kaki (X2)

3.
Kemampuan Dribble (Y)

Berdasarkan tabel diatas terlihat hasil
perhitungan korelasi ganda bila dibandingkan
ryx1 X2 = 1.475 t hitung = 11.206 > t tabel =

3.80. Kesimpulannya terdapat hubungan yang
signifikan antara Keseimbangan dan Koordinasi
Mata Kaki terhadap Kemampuan Dribble.

PEMBAHASAN

menyepak dan menahan bola ketika sedang
mendribble untuk melewati lawan yang
menghadang. Ketika berhadapan atau dihadang
oleh lawan, keseimbangan dan koordinasi mata
kaki dapat membantu mengecoh lawan dengan
gerak tipuan (gocekan) pada saat mendribble.
Hubungan keseimbangan dan koordinasi
mata kaki terhadap kemampuan dribble
memberikan hasil yang positif artinya dapat
disimpulkan
bahwa
semakin
tinggi
keseimbangan dan koordinasi mata kaki maka
kemampuan dribble akan semakin cepat.
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
kemampuan dribble bola selain fisik antara lain
: teknik dan mental. Apabila fisik baik tetapi
tidak mempunyai teknik yang benar maka
dribble menjadi tidak efektif dan efisien.
Apabila memiliki fisik dan teknik yang baik
tetapi mentalnya
kurang maka
akan

Berdasarkan
tes
keseimbangan
ini
menyimpulkan hasil bahwa keseimbangan
memiliki hubungan terhadap kemampuan
dribble. Hal ini dikarenakan pada saat dribble,
tubuh harus seimbang agar tidak terjatuh dan
dapat mengontrol bola. Selain itu keseimbangan
dapat membantu testi dalam mengatur dan
mempertahankan
kondisi
tubuh
ketika
membawa bola dan mempertahankan bola pada
saat menggiring bola melewati halangan atau
musuh.
Berdasarkan tes koordinasi mata kaki
menyimpulkan hasil bahwa koordinasi mata
kaki memilliki hubungan terhadap kemampuan
dribble. Koordinasi mata kaki memudahkan testi
pada saat bola sedang dalam penguasaan atau
kontrol kaki ketika mendribble. Selain itu tes
koordinasi mata kaki juga membantu testi dalam

194

Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal.
190-195
Rangga Ifitrah, Syam Hardwis

mempengaruhi penampilan atlet ketika
melakukan dribble, misalnya kurangnya
kepercayaan diri dan anxiety.

DAFTAR PUSTAKA
Adam, M Mappaompo. 2011. Kontribusi Koordinasi Mata Kaki dan Kelincahan Terhadap
Keterampilan Menggiring Bola Dalam Permainan Sepakbola Club Bilopa Kabupaten
Sinjai (Skripsi). Makassar : FIK UNM.
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Febri, Fani Nugroho. 2015. Hubungan Antara Tinggi Badan, Keseimbangan, Kekuatan Otot Tungkai
dan Ball Feeling Dengan Kemampuan Dribbling Dalam Permainan Sepakbola Pada Siswa
Peserta Ekstrkulikuler Sepakbola Di SMA Negeri 3 Wonogiri Tahun Ajaran2013 / 2014
(Skripsi). Yogyakarta : FIK UNY
Harsono. 1998. Coaching dan Aspek-aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta: CV. Tambak
Kusuma
Harsono. 2004. Perencanaan Program Latihan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
Ismaryati. 2006. Tes dan Pengukuran Olahraga. Surakarta : Sebelas Maret University Press.
Nurhasan. 2007. Tes dan Pengukuran Olahraga. Bandung : FPOK IKIP.
Widiastuti. 2011. Tes dan Pengukuran Olahraga. Jakarta : PT Bumi Timur Jaya.

195

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL LATIHAN DAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA

9 67 126

KONTRIBUSI LATIHAN KESEIMBANGAN DAN LATIHAN KOORDINASI MATA-KAKI TERHADAP KECEPATAN DRIBBLE SEPAKBOLA PADA ATLET SBB MABAR PUTRA USIA 8 – 10 TAHUN KECAMATAN MEDAN DELI TAHUN 2014.

0 3 23

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN ROUNDERS PADA USIA REMAJA AWAL | Hidayat | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 8070 16193 2 PB

0 0 8

PENGARUH PENERAPAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KELINCAHAN | Hudaya | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 8067 16191 2 PB

0 0 5

KONDISI FISIK ATLET SEPAKBOLA DI SMA NEGERI 1 BATUAN | Prasetyo | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 8058 16161 2 PB

0 0 5

KORELASI ANTARA KOORDINASI DAN REAKSI DENGAN HASIL PUKULAN DRIVE FOREHAND DALAM PERMAINAN SQUASH | Palgunadhi | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 8008 16170 2 PB

0 4 7

PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TEAMS GAMES TURNAMENT DAN TACTICAL GAMES TERHADAP HASIL BELAJAR SEPAKBOLA | Abdillah | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 7999 16146 2 PB

0 4 7

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN KECEPATAN DAN KETEPATAN HASIL SHOOTING CABANG OLAHRAGA FUTSAL | Kurniawan | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 7996 16139 2 PB

0 0 6

HUBUNGAN ANTARA PEMBELAJARAN PENJAS DENGAN PERILAKU SOSIAL SISWA | Rohmah | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 7982 15944 2 PB

0 0 6

Cover JTIKOR Special Issue Seminar Ilmu Keolahragaan 2017 | Redaksi JTIKOR | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 7597 15103 2 PB

0 4 1