PEMBENTUKAN MENTAL MAHASISWA DALAM KEGIATAN KEPRAMUKAAN PADA RACANA KUSUMA DILAGA- WORO SRIKANDHI STAIN SALATIGA SKRIPSI

  

PEMBENTUKAN MENTAL MAHASISWA DALAM

KEGIATAN KEPRAMUKAAN PADA RACANA KUSUMA

DILAGA-

WORO SRIKANDHI STAIN SALATIGA

  

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

  

OLEH

MUHAMMAD FADLIL

NIM : 111 10 080

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

  

2

  

PEMBENTUKAN MENTAL MAHASISWA DALAM

KEGIATAN KEPRAMUKAAN PADA RACANA KUSUMA

DILAGA-

WORO SRIKANDHI STAIN SALATIGA

  

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

  

OLEH

MUHAMMAD FADLIL

NIM : 111 10 080

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2015

KEMENTERIAN AGAMA RI

  Jl. Stadion 03 telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi@iainsalatiga.ac.id

NOTA PEMBIMBING

  Lampiran : 5 Eksemplar Hal : Pengajuan Skripsi Kepada Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga Di Salatiga

  Assalamu’alaikum Wr. Wb

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudara: Nama : Muhammad Fadlil NIM : 111 10 080 Jurusan : Pendidikan Agama Islam Judul : PEMBENTUKAN MENTAL MAHASISWA DALAM KEGIATAN

  KEPRAMUKAAN PADA RACANA KUSUMA DILAGA-WORO SRIKANDHI STAIN SALATIGA Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqasyahkan.

  Demikian agar menjadi perhatian.

  Wassalamu’alaikum Wr. Wb

  Salatiga, 4 Maret 2015 Pembimbing

  Dr. Mukti Ali, M.Hum NIP. 19750905 200112 1 001

  

SKRIPSI

PEMBENTUKAN MENTAL MAHASISWA DALAM

KEGIATAN KEPRAMUKAAN PADA RACANA KUSUMA

DILAGA-

WORO SRIKANDHI STAIN SALATIGA

  

DISUSUN OLEH

MUHAMMAD FADLIL

NIM : 111 10 080

  Telah dipertahankan di depan panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri

  (IAIN) Salatiga, pada tanggal 31 Maret 2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam Susunan Panitia Penguji

  Ketua Penguji : Drs. Abdul Syukur, M.Si __________________ Sekretaris Penguji : Dr. Mukti Ali, M.Hum __________________ Penguji I : Dra. Ulfah Susilawati, M.Si __________________ Penguji II : Maslikhah, S. Ag., M.Si _ __________________

  Salatiga, 31 Maret 2015 Dekan FTIK IAIN Salatiga Suwardi, M.Pd.

  NIP. 19670121 199903 1 002

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Muhammad Fadlil NIM : 111 10 080 Jurusan : Pendidikan Agama Islam Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari hasil karya tulis orang lain. Pendapat dan temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiyah.

  Salatiga, 4 Maret 2015 Peneliti

  Muhammad Fadlil NIM : 111 10 080

  

MOTTO

“Satyaku ku dharmakan, Dharmakan baktikan

Iklas bakti bina bangsa, Berbudi bawa laksana “

  (Gerakan pramuka)

  

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahi robbil alamin dengan rahmat Allah SWT skripsi ini telah selesai

Skripsi ini saya persembahkan untuk orang-orang yang telah hadir di hidupku

dan selalu menemaniku dalam menggapai mimpi-mimpiku : 1.

   Bapakku tercinta Sutimin dan ibuku tercinta Sunarti, yang senantiasa mencurahkan kasih sayangnya padaku dan tidak henti-hentinya menasehatiku, semoga Allah selalu menjaga dan membalas kebaikan mereka.

  2. Adikku tersayang Fatimah Anita Lutfiyati yang selalu memberikanku semangat untuk terus maju.

  3. Segenap keluarga besarku yang selalu memberikan kasih sayangnya dari aku kecil hingga saat ini padaku

  4. Seluruh keluarga besar Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi STAIN Salatiga yang telah mendidikku, mengajariku dan memberikan banyak pengalaman padaku, yang sangat berjasa dalam menjadikanku.

  5. Seseorang yang sangat sepesial dihatiku Palupiningsih, yang selalu

memberi semangat di hidupku dan telah mengisi hari-hari indahku.

  6. Seluruh sahabat-sahabatku yang telah memberi warna dihidupku dan telah menemani selama perjalanan perkuliahanku

  7. Bapak Ibu Guruku yang snantiasa memberikan nasehat padaku, yang tak lelah membimbingku dan telah banyak mengajarkan hal-hal baru padaku

KATA PENGANTAR

  Puji syukur senantiasa penulis panjatkan terhadap kehadirat Allah SWT yang telah memberikan banyak rahmat dan inayah-Nya. Sholawat serta salam selalu tercurahkan pada junjungan nabi agung Muhammad SAW yang telah membimbing manusia dari zaman kegelapan hingga zaman yang terang benderang dan yang selalu dinantikan syafaatnya di hari kiamat kelak. Segala syukur penulis panjatkan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul

  

“PEMBENTUKAN MENTAL MAHASISWA DALAM KEGIATAN

KEPRAMUKAAN PADA RACANA KUSUMA DILAGA-WORO

SRIKANDHI STAIN SALATIGA

  “. Skripsi ini disusun sebagai sarat guna

  memperoleh gelar S1 Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan di dalamnya.Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak penulis tidak akan bisa menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. H. Rahmad Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga 2.

  Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

  IAIN Salatiga

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

  IAIN Salatiga 4. Ibu Dra. Siti Farikhah, M.Pd. selaku dosen pembimbing akademik yang selalu memberikan bimbingan dan pengarahan untuk menjadi yang terbaik

  5. Bapak Dr. Mukti Ali, M.Hum selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan hingga skripsi ini dapat selesai

  6. Seluruh dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu selama kuliah hingga menyelesaikan skripsi ini

  7. Bapak, ibu dan seluruh keluargaku yang selalu mendorong dan memberikan motivasi dalam menyelesaikan kuliah di IAIN Salatiga

  8. Seluruh keluarga besar racana Kusuma Dilaga – Woro Srikandhi IAIN Salatiga yang telah banyak memberikan pengetahuan dan telah bersedia membantu dalam memberikan informasi yang berguna dalam pembuatan skripsi ini dengan baik 9. Semua pihak yang telah membantu baik doa, motivasi maupun dukungannya

  Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis kususnya dan bagi semua orang pada umumnya.Saran dan kritik yang membangun sangat diperlukan dalam kesempurnaan skripsi ini.

  Salatiga, 4 Maret 2015 Peneliti Muhammad Fadlil NIM : 111 10 080

  

ABSTRAK

  Fadhil, Muhammad. 2015. Pembentukan Mental Mahasiswa Dalam Kegiatan

  Kepramukaan Pada Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Stain Salatiga. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Progam Studi Pendidikan Agama

  Islam.Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.Pembimbing :Dr. Mukti Ali, M.Hum.

  

Kata Kunci :Pembentukan Mental Mahasiswa Dalam Kegiatan Kepramukaan,

  UKM PramukaRacana Kusuma Dilaga – Woro Srikandhi STAIN Salatiga. Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui Pembentukan Mental

  Mahasiswa Dalam Kegiatan Kepramukaan Pada Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Stain Salatiga.Pertanyaan utama dalam penelitian ini yang ingin dijawab adalah (1)Bagaiman kegiatan-kegiatan kepramukaan yang dilakukan oleh Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi STAIN Salatiga dalam pembentukan mental ?(2)mental seperti apa sajakah yang dapat dibentuk melalui kegiatan-kegiatan kepramukaan? (3)Bagaimanakah peran kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?

  Penelitian ini menggunakan pendekatan diskriptif kualitatif.Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Objek dalam penelitian ini yaitu anggota UKM Pramuka Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Gudep kota salatiga 02.237- 02.238 STAIN Salatiga.

  Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa melalui kegiatan- kegiatan kepramukaan pembentukan mental mahasiswa dapat dilakukan. Kegiatan- kegiatan di racana dalam pembentukan mental mahasiswa seperti Latihan rutin sebagai pembiasaan dalam belajar yang dilakukan setiap minggunya, pembinaan pada pangkalan-pangkalan pramuka ditingkat siaga, penggalang dan penegak sebagai sarana belajar praktik langsung di lapangan. Kegiatan yang lainnya adalah Amalan ramadhan racana yang dilakukan setiap bulan ramadhan sebagai belajar sosial di masyarakat yang sangat bermanfaat sebagai bekal ketika PPL dan KKN, Ujian SKU sebagai sarana melatih tanggungjawab, Safari Racana sebagai rekreasi (pendidikan yang menyenangkan) dan sebagai silaturahmi untuk mempererat persaudaraan. Rapat koordinasi sebagi sarana belajar memecahkan masalah, Latihan gabungan sebagai media untuk menambah pengetahuan dan ketrampilan, Seminar dan loka karya sebagai pengembangan dalam pendidikan.Juga terdapat kegiatan Temu Prestasi sebagai evaluasi dalam pendidikan yang melibatkat pangkalan-pangkalan penggalang dan penegak di STAIN Salatiga, dan kegiatan Laporan pertanggung jawaban yang bermanfaat untuk melatih belajar rasional.

  

DAFTAR ISI

  JUDUL.....................................................................................................................i NOTA PEMBIMBING…………………................................................................ii PENGESAHAN KELULUS

  AN………………………………………………….iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN..............................................................iv MOTTO....................................................................................................................v PERSEMBAHAN...................................................................................................vi KATA PENGANTAR...........................................................................................vii ABSTRAK..............................................................................................................ix DAFTAR ISI...........................................................................................................xi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.......................................................................1 B. Fokus Penelitian..................................................................................10 C. Tujuan Penelitian.................................................................................10 D. Manfaat Penelitian...............................................................................10 E. Definisi Operasiona.

  1. Definisi kepramukaan....................................................................11 2.

  Definisi mental……………………………………………......…12 3. Definisi Mahasiswa…………………….……………………......13

  F.

  Metode Penelitian 1.

  Pendekatan dan Jenis Penelitian.....................................................14 2. Subyek dan obyek penelitian..........................................................14 3. Lokasi dan Waktu Penelitia...........................................................14 4. Sumber Data...................................................................................15 G. Metode Pengumpulan Data 1.

  Instrument Penelitian….................................................................15 2. Analisis Data.................................................................................17 H. Sistematika Penulisan Skripsi..............................................................19

  BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Mental, Masalah-Masalah Mental Dan Cara-Cara Pembentukan Mental 1. Pengertian Sikap Mental................................................................21 2. Masalah-Masalah Gangguan Mental Dalam Diri Seseorang.........23 3. Usaha-usaha Yang Dapat Dilakukan Dalam Pembentukan Mental............................................................................................25 B. Organisasi Gerakan Kepramukaan 1. Definisi Kepramukaan………………………………..................26 2. Sejarah Kepramukaan....................................................................28 3. Sifat dan Fungsi Kepramukaan…………...……………………..34 4. Tujuan dan Tugas Pokok Gerakan Pramuka…...………………..36 5. Kode Kehormatan Dan Motto Gerakan Pramuka…………....….37 6. Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan……….38 7. Kepramukaan di Satuan Racana Pandega…………………….....45 C. Peran Kepramukaan Dalam Pembentukan Mental Mahasiswa……...46

  BAB III LETAK GEOGRAFIS DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Dan Obyek Penelitian 1. Sejarah Berdirinya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi…....48 2. Visi dan Misi Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi.................50 3.

  4. Satuan Khusus Dalam Racana (Brigade Khusus)...........................51 5.

  Progam Kerja Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi................52 6. Struktur Organisasi Masa Bakti 2014…………………………….55 B. Metode Pengumpulan Data 1.

  Metode Observasi……..………………….……………...….......57 2. Metode Wawancara…………………………………………......57 3. Metode Dokumentasi…….…………………...............................60 C. Paparan Data Hasil Penelitian 1.

  Kegiatan-Kegiatan Kepramukaan di Racana KusumaDilaga- Woro Srikandhi Dalam Pembentukan Mental

  ……………………60 2. Pembentukan Mental Yang Dapat Diperoleh Di Racana

  Kusuma Dilaga- Woro Srikandhi………........................................68

  BAB IV ANALISIS DATA A. Kegiatan-Kegiatan Kepramukaan di Racana Kusuma Dilaga -Woro Srikandhi Dalam Pembentukan Mental.

  1. Latihan Rutin Sebagai Pembiasaan Dalam Belajar.......................72 2.

  Bina SGT sebagai belajar praktik langsung di lapangan…...........74 3. Amalan Ramadhan Racana Sebagai Belajar Sosial

  Di Masyarakat……………………………………………...……75 4. Ujian SKU Sebagai Sarana Melatih Tanggungjawab……......….77 5. Safari Racana Sebagai Rekreasi

  (Pendidikan Yang Menyenangkan) …………………………..…79 6.

  Rapat Koordinasi Sebagi Sarana Belajar Memecahkan Masalah……………………………………………………….....80

  7. Latihan Gabungan Sebagai Media Menambah Pengetahuan Dan Ketrampilan

  ………………………………………………...82 8. Seminar Dan Loka Karya Sebagai Pengembangan

  Dalam Pendidikan ……………………………………...………..85 9.

  Temu PrestasiSebagai Evaluasi Dalam Pendidikan…….…….....86 10.

  Laporan pertanggung jawaban untuk melatih belajar rasional…..87 B. Pembentukan Mental Yang Dapat Diperoleh melalui kegiatan-kegiatan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi

  1. Berani Berbicara Dalam Sebuah Forum…………………………89 2.

  Dapat Berkomunikasi Dan Bersosialisasi Dengan Baik………...90 3. Lebih Percaya Diri Dan Tidak Mudah Merasa Minder………….92 4. Tidak Mudah Stres………………………………………………93 5. Tidak Mudah Cemas Dalam Menyelesaikan Masalah………..…94 C. Peran Kepramukaan Dalam Pembentukan Mental Mahasiswa.…......95

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan..........................................................................................98 B. Saran-Saran 1. Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi...........................................102 2. Pengurus Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi………...……....103 3. Anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi………...…….....103 4. Mahasiswa umum maupun masyarakat…………………………….104 5. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga…………...105 DAFTAR PUSTAKA RIWAYAT HIDUP PENULIS LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Tinggi Agam Islam Negeri (STAIN) Salatiga memiliki berbagai

  macam organisasi kemahasiswaan. Organisasi itu meliputi organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus. Organisasi intra kampus seperti : STAIN Musik Clup (SMC) yaitu organisasi yang bergerak dalam bidang musik, STAIN Sport Clup (SSC) yang bergerak dalam bidang olah raga, Mahasiswa pecinta alam (MAPALA MITAPASSA), Lembaga Dakwah Kampus (LDK) yang bergerak dalam bidang dakwah, Resimen Mahasiswa (MENWA) dan organisasi pramuka (RACANA). Selain organisasi di atas, masih banyak lagi organisasi lainnya yang terdapat di STAIN Salatiga sesuai dengan bidangnya masing-masing. Sedangkan organisasi ekstra kampus seperti : Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dan lain sebagainya.

  Organisasi-organisasi tersebut bergerak sesuai bidangnya masing-masing sehingga antara satu organisasi dengan organisasi yang lain tidak sama isinya.

  Organisasi-organisasi tersebut sebagai wadah bagi mahasiswa untuk menyalurkan bakat dan minat sesuai dengan keinginannya. Bagi yang senang dalam hal musik dapat bergabung dengan SMC, bagi yang senang olahraga dapat bergabung dengan SSC, yang senang dakwah bisa bergabung dengan LDK, bagi yang senang pramuka bisa masuk RACANA dan lain sebagainya.

  Namun hanya sebagian kecil dari jumlah keseluruhan mahasiswa yang mengikuti organisasi. Kebanyakan dari mereka hanya mengikuti perkuliahan saja kemudian pulang atau pergi untuk bermain dengan teman-temannya. Jika kita lihat mahasiswa akademis (mahasiswa yang berorientasi pada perkuliahan saja) jumlahnya lebih besar dari pada mahasiswa organisatoris (mahasiswa yang berorientasi pada kuliah dan organisasi). Maka dapat disimpulkan bahwa minat mahasiswa untuk aktif berorganisasi masih sangat rendah, dibuktikan dengan lebih banyak mahasiswa yang tidak mengikuti organisasi daripada mahasiswa yang aktif berorganisasi.

  Di STAIN Salatiga, organisasi kepramukaan menjadi salah satu organisasi yang banyak diminati oleh mahasiswa, meskipun sebenarnya banyak organisasi lain yang lebih sesuai untuk mewadahi bakat dan minat mereka. Hal ini bisa dibuktikan dengan banyaknya anggota racana yang aktif mengikuti kegiatan.

  Selain itu, dapat dibuktikan pula ketika penerimaan anggota baru. Dari data yang ada, setiap tahun ketika racana membuka penerimaan anggota baru pasti racana merupakan salah satu organisasi yang mendapatkan anggota terbanyak bila dibandingkan dengan organisasi lainnya. Hal ini membuktikan bahwa organisasi kepramukaan begitu diminati pada kalangan mahasiswa.

  Gerakan pramuka merupakan organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan kepramukaan (UU RI No. 12 2011 : Bab 1 pasal 1) yang juga berfungsi sebagai pendidikan nonformal yang berada diluar sekolah yang bergerak dalam bidang kepramukaan. Dalam gerakan pramuka terdapat anggaran dasar (AD) dan anggaran rumah tangga (ART) yang telah disahkan sebagai dasar dalam menyelenggarakan pendidikan kepramukaan, sehinga dalam menyelenggarakan pendidikan kepramukaan mempunyai dasar dan hukum yang jelas dan tidak asal-asalan.

  Organisasi di STAIN Salatiga gerakan pramuka juga mengikuti AD dan ART yang sudah disahkan oleh KWARNAS, selain itu juga menggunakan AD dan ART yang sudah dibentuk dan disahkan sendiri sesuai dengan kesepakatan bersama. Sesuai dengan hasil musyawarah, di STAIN Salatiga organisasi gerakan pramuka mempunyai nama Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dengan nomer Gudep 02.237-02.238 STAIN Salatiga (Hasil musyawarah racana ke- XXV, 2014 Bab 1 ayat 1).

  Melihat dari keaktifan dalam mengikuti kegiatan kepramukaan, ternyata memberi dampak yang besar pada mahasiswa dalam pembentukan mentalnya.

  Mental yang dimaksud disini ialah seperti : berani memimpin forum, berani mengungkapkan pendapat, tidak mudah minder, percaya diri, tidak mudah putus asa dll. Hal ini dapat dibuktikan ketika didalam proses perkuliahan, biasanya mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi pasti akan lebih aktif dalam perkuliahan dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak mengikuti organisasi. Selain itu bisa dibuktikan ketika sedang praktikum pengalaman lapangan (PPL) maupun kuliah kerja nyata (KKN), banyak anggota racana yang dijadikan ketua maupun koordinator lapangan oleh kelompoknya. Hal ini dikarenakan mereka berpendapat bahwa anggota racana pasti sudah biasa dalam mengelola suatu kegiatan, dan oleh karena itu maka dapat dipercaya sebagai ketua kelompok.

  Pembentukan mental sangat penting bagi setiap orang terlebih lagi bagi mahasiswa. Mahasiswa tidak cukup hanya dengan menguasai teorinya saja, tapi juga harus bisa ketika mempraktikkannya. Banyak sekali mahasiswa yang menguasai dengan baik teorinya tapi ketika dia disuruh untuk mempraktikannya dia tidak berani. Memiliki mental yang kuat sngatlah penting karena tanpa didasari mental yang kuat orang akan merasa grogi, merasa takut salah, dan tidak bisa berfikir dengan tenang.

  Sering kali kita melihat banyak orang yang sudah menguasai dengan baik teorinya, tapi ketika kita melihat praktiknya banyak sekali terjadi kesalahan dikarenakan merasa grogi, terburu-buru dan kurang bisa menguasai diri. Perasaan itulah yang membuat materi yang sudah dikuasai dengan baik tidak bisa dikeluarkan dan disampaikan dengan maksimal. Memiliki mental yang kuat adalah dasar seseorang untuk bisa menguasai diri, orang lain maupun lingkungan sekitarnya. Dengan bisa menguasai semua itu, dia akan dapat melakukan yang terbaik dan dengan maksimal.

  Menyadari betapa pentingnya peranan remaja bagi masa depan bangsa, maka perlu sekali diadakan pembinaan remaja yang harus di dukung oleh semua pihak seperti sekolah, orang tua maupun lingkungannya. Oleh karena itu remaja ini harus mempersiapkan dirinya dengan bekal ilmu pengetahuan dan kecakapan serta ketrampilan yang memungkinkan masuk kedalam masyarakat orang dewasa dan sanggup berintregasi dan serasi dengan mereka (Darajat, 1971 : 37).

  Pendidikan adalah suatu pengembangan diri individu dan kepribadian seseorang yang akan dilakukan secara sadar dan penuh tanggung jawab untuk dapat meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap, serta nilai-nilai sehingga mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya (Yusuf, 1998 : 25). Pendidikan merupakan proses bagi seseorang untuk dapat berkembang kearah yang lebih baik. Pendidikan sangatlah penting bagi semua orang, karena dengan adanya pendidikan maka seseorang tersebut dapat menjadi insan yang seutuhnya, yang memiliki budi pekerti yang baik dan pola pikiran yang sehat. Melihat hal tersebut, maka pemerintah harus lebih mengutamakan dan memberikan perhatian khusus dalam bidang pendidikan baik itu pendidikan formal maupun pendidikan nonformal.

  Pendidikan itu merupakan pilar utama yang digunakan untuk bisa hidup dimasyarakat, oleh karena itu pendidikan yang dibutuhkan tidak sekedar pendidikan formal saja melainkan juga membutuhkan pendidikan nonformal untuk melengkapinya seperti pembentukan karakter dan mental. Pada Perguruan Tinggi, kegitan nonformal dikenal dengan nama Organisasi Kemahasiswaan. Organisasi Kemahasiswaan adalah wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa kearah perluasan wawasan dan peningkatan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual.

  Pendidikan kepramukaan termasuk pendidikan nonformal yang sering disebut dengan kegiatan ekstrakurikuler. Pendidikan kepramukaan dilakukan mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), maupun pada Perguruan Tinggi. Pendidikan pramuka di STAIN Salatiga merupakan pendidikan nonformal yang tersaji dalam

  • – bentuk unit kegiatan mahasiswa (UKM) dengan nama Racana Kusuma Dilaga Woro Srikandhi STAIN Salatiga yang mempunyai nomer Gudep 02.237 - 02.238.

  Kepramukaan merupakan proses pendidikan luar lingkungan sekolah dan di luar keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis, yang dilakukan di alam terbuka dengan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan, yang sarana akhirnya pembentukan watak (Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, 1999 : 56). Pada hakikatnya kegiatan kepramukaan merupakan suatu proses pendidikan nonformal yang dapat diikuti oleh semua orang, baik bagi anak-anak, orang dewasa, maupun orang yang sudah tua sekalipun. Kegiatan ini dapat dilaksanakan diluar pendidikan formal sepeti sekolah dan diluar pendidikan keluarga.

  Kegiatan kepramukaan merupakan kegiatan belajar sendiri yang progesif bagi setiap orang untuk mengembangkan dirinya secara maksimal baik sosial, intelektual, mental, fisik, ketrampilan, pengembangan bakat minat dan masih banyak lainya sebagai individu dan anggota masyarakat. Banyak orang yang masih berfikiran bahwa kegiatan kepramukaan hanya sekedar permainan yang tidak ada manfaatnya dan hanya menghabiskan waktu, tenaga maupun biaya sehingga mereka ragu apakah pendidikan yang bersifat kemandirian, kedisiplinan, ketrampilan maupun pendidikan yang lainnya dapat diperoleh dari kegiatan kepramukaan, sedangkan kegiatannya hanya bernyanyi dan tepuk tangan. Banyak yang mengatakan pendidikan kepramukaan itu sama dengan anak taman kanak- kanak yang kerjanya hanya tepuk tangan dan bermain-main, tanpa mereka tahu apa maksud sebenarnya dalam pendidikan kepramukaan itu. Padahal kalo diperhatikan dengan baik, pendidikan kepramukaan itu sangat besar sekali manfaatnya.

  Baden Powell menulis dalam bukunya yang berjudul

  “ BPS Out Look

  dia berpendapat sebagai berikut :

  “ Scouting is not a science to be solemnly studied, nor is it a collecting of

doctrgine and texts. No! it is a jolly game in the out of doors, where boy man and

boy can go adventuring together asleader and younger brothers picking of health

and happiness handicraff and help fulness”. Artinya : “ kepramukaan bukanlah

  suatu ilmu yang harus dipelajari secara tekun, bukan pula merupakan suatu kumpulan dari ajaran-ajaran dan naskah-naskah buku. Bukan! Kepramukaan adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam terbuka, tempat orang dewasa dan anak-anak pergi bersama-sama, mengadakan pengembaraan seperti kakak beradik, membina kesehatan dan kebahagiaan, ketrampilan dan kesediaan memberikan pertolongan.

  Kegiatan kepramukaan bukanlah sekedar kegiatan hura-hura dan bukan kegiatan tepuk tangan saja, tetapi dalam kegiatan kepramukaan terdapat banyak sekali pendidikan yang tidak ditemui dalam pendidikan di sekolah, seperti berlatih mandiri, mengenal alam, pembentukan karakter, pembentukan mental dan masih banyak lagi pendidikan-pendidikan lainnya. Dengan demikian, pendidikan kepramukaan sangat luas sekali cakupannya dan sangat berguna bagi setiap orang khususnya bagi kaum muda yang sedang berkembang. Pendidikan kepramukaan juga bermanfaat dalam melatih mental seseorang agar orang tersebut dapat memiliki mental yang kuat dan berani bukan menjadi seorang penakut. Dengan mental yang kuat maka orang akan lebih mudah untuk mencapai kesuksesan.

  Pembentukan mental salah satunya bisa didapatkan dengan berorganisasi. Berorganisasi sangatlah penting karena berorganisasi adalah cara untuk meningkatkan dan mengembangkan diri mahasiswa dikampus disamping pembelajaran dalam perkuliahan. Organisasi dapat menunjang berhasilnya bagi seorang mahasiswa dalam menempuh proses pendidikannya, sehingga dia dapat menjadi seorang yang bagus dalam intelektualnya, emosionalnya, maupun spiritualnya. Dalam Al- qur’an Allah juga menjelaskan tentang pentingnya sebuah organisasi, penjelasan ini terdapat pada surat As-Shaf ayat 4 yang berbunyi :

  ) ٤ ( ٌصوحصْرَم ٌناَيْ نح ب ْمحهَّ نَأَك اِّفَص ِهِليِبَس ِفِ َنوحلِتاَقح ي َنيِذَّلا ُّبِحيُ ََّللَّا َّنِإ

  “ Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berjuang dijalan-Nya

  

dalam barisan yang teratur , mereka seakan-akan seperti bangunan yang

tersusun kokoh ( QS Ash-Shaf : 4)”.

  Dengan penjelasan tersebut, maka tampak jelas bahwa organisasi sangatlah penting karna manfaatnya yang sangat besar, yang digambarkan seperti bangunan yang tersusun kokoh. Bangunan yang tersusun kokoh tidak akan mudah untuk dijatuhkan dan dihancurkan. Begitu juga dengan adanya sebuah organisasi, maka seseorang tidak akan mudah untuk dijatuhkan. Dengan adanya suatu organisasi yang kokoh maka akan membentuk mental yang kuat dan kokoh juga, sehingga tidak mudah untuk dijatuhkan orang lain maupun kelompok lain. Cara untuk dapat menyatukan seseorang, menyatukan perbedaan pikiran dan gagasan- gagasan agar bisa menjadi satu tujuan yang sama adalah dengan membentuk suatu organisasi sebagai wadah untuk menampungnya sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

  Melihat permasalahan yang telah dijelaskan di atas, maka berikut ini peneliti utarakan alasan mengenai pemilihan judul : a.

  Banyak mahasiswa yang aktif mengikuti perkuliahan dan juga aktif dalam mengikuti organisasi sebagai langkah dalam mengembangkan diri dan sebagai sarana pembentukan mental.

  b.

  Organisasi gerakan pramuka (RACANA) adalah salah satu organisasi intra kampus sebagai wadah bagi mahasiswa yang menyukai kegiatan kepramukaan yang didalamnya terdapat banyak pengetahuan dan pengalaman juga sebagai sarana pembentukan mental.

  c.

  Pentingnya pembentukan mental bagi setiap mahasiswa, dan kegiatan kepramukaan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan dalam pembentukan mental tersebut.

  Dari uraian latar belakang masalah diatas peneliti merasa sangat tertarik untuk meneliti bagaimana cara yang dapat dilakukan dalam pembentukan mental melalui kegiatan kepramukaan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti mengambil judul “ PEMBENTUKAN MENTAL MAHASISWA DALAM

  

KEGIATAN KEPRAMUKAAN PADA RACANA KUSUMA DILAGA-

WORO SRIKANDHI STAIN SALATIGA

B. Fokus Penelitian

  Berdasarkan permasalahan yang telah di paparkan dalam latar belakang masalah di atas, maka dapat diambil beberapa pokok masalah yang sangat menarik untuk dikaji lebih lanjut, diantaranya : 1.

  Bagaiman kegiatan-kegiatan kepramukaan yang dilakukan oleh Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi STAIN Salatiga dalam pembentukan mental ? 2. Mental seperti apa sajakah yang dapat dibentuk melalui kegiatan-kegiatan kepramukaan?

  3. Bagaimanakah peran kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa ? C.

   Tujuan Penelitian

  Dengan adanya rumusan masalah di atas, maka tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah :

  1. Mengetahui kegiatan-kegiatan kepramukaan yang dilakukan oleh Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi STAIN Salatiga dalam pembentukan mental 2. Mengetahui mental seperti apa yang dapat dibentuk melalui kegiatan-kegiatan kepramukaan.

  3. Mengetahui peran kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa D.

   Manfaat Penelitian

  Dari penelitian ini ada beberapa manfaat yang bisa diambil, adapun beberapa manfaat tersebut antara lain :

  1. Secara teoritik, penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran atau gagasan yang berguna untuk meningkatkan pengetahuan dan pengembangan ilmu pendidikan, khususnya dalam pembentukan mental mahasiswa yang dapat dilakukan melalui kegiatan kepramukaan.

2. Secara praktis antara lain : a.

  Bagi peneliti sebagai pengetahuan baru dan sebagai media pembelajaran untuk mengembangkan diri kearah yang lebih baik lagi.

  b.

  Bagi Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi agar mengetahui bahwa pembentukan mental dapat dilakukan dalam kegiatan kepramukaan.

  c.

  Bagi anggota racana Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi agar lebih aktif lagi dalam mengikuti kegiatan kepramukaan, karena melalui kegiatan kepramukaan dapat dilakukan pembentukan mental.

  d.

  Bagi mahasiswa STAIN Salatiga pada umunnya, untuk mengetahui bagaimana cara pembentukan mental yang dapat dilakukan dalam kegiatan kepramukaan.

  e.

  Bagi semua orang bahwa banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh melalui pendidikan kepramukaan dan salah satunya adalah pembentukan mental.

E. Definisi Operasional 1.

  Definisi Kepramukaan Kepramukaan berasal dari kata pramuka yang mendapat awalan ke- dan akhiran –an, sehingga menjadi kepramukaan yang artinya adalah suatu proses pendidikan dalam bentuk kegiatan yang menyenangkan bagi anak dan pemuda di bawah tanggung jawab orang dewasa (Poerwadarmito, 1976:649).

  Pramuka berarti praja muda karana, yaitu rakyat muda yang suka berkarya (Poerwadarmito, 1976:230 ). Pramuka merupakan sebuah singkatan dari Praja- Muda-

  Karana yang disingkat menjadi Pramuka. “ Pra “ adalah singkatan dari Praja yang be rarti rakyat, “ Mu ” adalah singkatan dari Muda yang berarti usia yang masih muda dan “ Ka ”adalah singkatan dari Karana yang berarti berkarya. Sehingga jika kita artikan secara luas pramuka adalah orang yang masih muda atau yang memiliki jiwa muda yang suka berkarya.

2. Definisi Mental

  Mental berasal dari kata latin mens, mentis yang berarti jiwa, sukma, nyawa, roh, semangat. (Semiun. 2006:22). Mental merupakan hal yang sangat penting yang harus dimiliki oleh setiap orang karena mental merupakan pondasi utama yang menopang bentuk lahiriyah manusia.

  Mental yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan seseorang dalam menguasai dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan sekitarnya. Dalam penelitian ini, peneliti membatasi pembahasan mengenai mental. Menurut peneliti seseorang dapat dikatakan sudah memilik mental apa bila sudah mampu melakukan hal sebagai berikut : 1)

  Mampu memimpin suatu forum 2)

  Berani tampil di depan orang banyak 3)

  Mampu menyampaikan suatu hal dengan baik (tidak grogi) 4)

  Dapat menjalankan suatu kegiatan dengan baik 5)

  Dapat bersosialisasi dengan baik terhadap orang lain 6)

  Tidak mudah merasa minder dan takut

  7) Tidak mudah putus asa dan kecil hati

  8) Berani mengungkapkan sanggahan, kritikan, dan saran ketika diskusi

  9) Berani mengakui kesalahan dan tidak mudah tersinggung

  10) Berani menghadapi suatu permasalahan dan mampu menyelesaikannya 3.

  Definisi Mahasiswa Menurut kamus besar bahasa Indonesia, Mahasiswa memiliki arti orang yang belajar di perguruan tinggi. Sedangkan dalam peraturan pemerintah RI No.30 tahun 1990 adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu. Sarwono (1978) menjelaskan mahasiswa adalah setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di perguruan tinggi dengan batas usia sekitar 18-30 tahun.

  Mahasiswa merupakan suatu kelompok dalam masyarakat yang memperoleh statusnya karena ikatan dengan perguruan tinggi. Mahasiswa merupakan calon intelektual atau cendekiawan muda dalam suatu lapisan masyarakat yang sering kali syarat dengan berbagai predikat. Mahasiswa juga sering dikaitkat sebagai agen perubahan, sebagai generasi penerus bangsa.

  Pengertian Mahasiswa menurut Knopfemacher (dalam Suwono, 1978) adalah merupakan insan-insan calon sarjana yang dalam keterlibatannyadengan perguruan tinggi ( yang makin menyatu dengan masyarakat), dididik dan di harapkan menjadi calon-calon intelektual.

F. Metodologi Penelitian 1.

  Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kualitatif.

  Menurut Sugiyono (2012:9) mengatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian lebih menekan makna daripada generalisasi.

  Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian ini dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada yaitu gejala peningkatan mental mahasiswa STAIN Salatiga melalui kegiatan kepramukaan.

  2. Subyek dan Obyek Penelitian Dalam penelitian ini subyek yang dimaksud adalah UKM Pramuka

  Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Gudep kota salatiga 02.237-02.238 STAIN Salatiga. Sedangkan obyek penelitian ini adalah sebagian anggota UKM Pramuka Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Gudep kota salatiga 02.237-02.238 STAIN Salatiga baik anggota lama, anggota baru maupun alumni racana.

  3. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah di UKM

  Pramuka Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Gudep kota salatiga

  02.237-02.238 STAIN Salatiga yang beralamatkan di Jl. Tentara pelajar no. 2 STAIN Salatiga tepatnya di pusat kegiatan mahasiswa (PKM) 2 lantai 1.

  Waktu pelaksanaan penelitian ini dimulai pada bulan oktober 2014 dan rencananya akan selesai pada bulan januari 2015. Jadi penelitian ini akan berjalan kurang lebih dalam waktu 4 bulan.

4. Sumber Data Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan ada dua macam.

  Sumber data tersebut yaitu : a.

  Sumber Data Primer Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh langsung dari tangan pertama yang meliputi kata-kata dan tindakan subyek serta gambaran dan pemahaman sebagai dasar utama melakukan interprestasi data dari subyek yang diteliti. Dalam penelitian ini, yang akan menjadi sumber data primer adalah Dewan pengurus Racana Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi, anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dan pihak yang mengetahui dengan baik Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi.

  b.

  Sumber Data Sekunder Yang dimaksud dengan sumber data sekunder adalah data yang mengandung dan melengkapi sumber-sumber data primer. Adapun sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah anggota racana pada umumnya, dokumen-dokumen dan media pendukung lainnya.

G. Metode Pengumpulan Data 1.

  Instrument Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan, maka peneliti memerlukan metode-metode dalam pengumpulan data. Selain itu peneliti juga memerlukan instrument dalam pengumpulannya. Metode dalah cara yang dilakukan sedangkan instumen adalah alat yang digunakan dalam penelitian.

  Dalam penelitian ini, metode dan instrument yang akan peneliti gunakan yaitu : a.

  Metode Observasi Metode observasi adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara pengamatan yang meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indra (Arikunto, 1997:146).

  Data yang ingin diperoleh oleh peneliti adalah data mengenai situasi umum STAIN Salatiga dan kegiatan kepramukaan pada UKM Pramuka Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Gudep kota salatiga 02.237-02.238 STAIN Salatiga.

  b.

  Wawancara Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (interviewer) (Arikunto, 1997:145). Dalam hal ini menguraikan mengenai keaktifan mengikuti kegiatan kepramukaan di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi STAIN Salatiga. Selain itu juga menguraikan tentang peningkatan mental yang didapatkan setelah mengikuti kegiatan kepramukaan tersebut.

  Untuk mengetahui seberapa besar keaktifan dalam mengikuti kegiatan kepramukaan dan sejauh mana perkembangan mentalnya setelah mengikuti kegiatan kepramukaan, maka peneliti juga akan bertanya pada pengurus (dewan) racana maupun pihak lain yang sesuai.

  c.

  Dokumentasi Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang diperoleh dengan menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, notulen rapat, surat-surat, catatan harian, sertifikat dan sebagainya (Arikunto, 1997 : 149). Dalam melakukan penelitian ini, metode dokumentasi dilakukan untuk mengetahui gambaran umum lokasi penelitian yang meliputi, abensi kegiatan, buku induk, foto-foto kegiatan, materi-materi dan dokumen lain yang sangat diperlukan dalam penelitian.

2. Analisis Data

  Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi (Sugiyono, 2012:244). Dalam penelitian kualitatif ini analisis data dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, ketika selama di lapangan, dan setelah di lapangan.

  Dalam sebuah penelitian keabsahan temuan sangat penting sekali, oleh karena itu peneliti juga berusaha untuk mendapatkan keabsahan data sebagai bahan penelitian. Untuk menguji keabsahan temuan, teknik yang dapat digunakan yaitu teknik triangulasi. Teknik ini biasa digunakan oleh banyak peneliti dalam menguji keabsahan temuan.