OPTIMISME MASA DEPAN PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR (Studi Pada Siswa SMP N 02 Toroh Grobogan Tahun 2005 2006) SKRIPSI

  Perpustakaan STAIN

  Salatiga iiiiiiiniiinn

  06TD1009639.01 OPTIMISME MASA DEPAN PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR (Studi Pada Siswa SMP N 02 Toroh Grobogan Tahun 2005 / 2006) S K R I P S I

  Disusun Untuk Memenuhi Kewajiban Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

  Gelar Saijana Dalam Ilmu Tarbiyah

  J U R U S A N T A R B IY A H P R O G R A M ST U D I P E N D ID IK A N A G A M A ISL A M

  'f* Dra. Hj. Lilik Sriyanti, M. Si.

  Dosen STAIN Salatiga

  J l Stadion No. 03 Salatiga 9 (0298) 323706, 323444 Kode Pos 50712

NOTA PEMBIMBING

  Lamp : 3 (tiga) eksemplar Salatiga, 22 Februari 2006 H a l : Naskah Skripsi

  Sdri. Ana Jatmikowati

  N IM :

  11101 008 K e p a d a Yth. K e t u a

  STAIN Salatiga di - T e m p a t A ssalam u’alaikum Wr. Wb.

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi sau d ari:

  N a m a : Ana Jatmikowati N I M : 1 1 1 0 1 0 0 8

  Jurusan/Program : Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam J u d u l : OPTIMISME MASA DEPAN PENGARUHNYA

  TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Pada Siswa SLTP N 02 Toroh Grobogan Tahun 2005/2006)

  Dengan ini kami mohon agar naskah skripsi tersebut dapat segera dimunaqosahkan. | Demikian harap menjadikan perhatian.

  Wassalamu ’alaikum Wr. Wb.

DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

  JL Stadion A'o. 03 Salatiga * (0298) 23433, 23706 Kode Pos 57021

P E N G E S A H A N

  Skripsi Saudari : ANA JATMIKOWATI dengan Nomor Induk Mahasiswa :

  111 01 008

  yang berjudul : ’’OPTIMISME MASA DEPAN PENGARUHNYA

  

TERHADAP MOTIVASI BELAJAR (Studi Pada Siswa SMP Negeri 02 Toroh

Grobogan Tahun 2005/2006)”.

  Telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian, Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, pada hari : Sabtu tanggal 29 Muharam 1427 H, yang bertepatan dengan tan g g al: 28 Pebruari 2006 M, dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar

  SARJANA dalam Ilmu Tarbiyah.

  29 Muharam 1427 H Salatiga, -------------------------------

  28 Pebruari 2006 M

DEPARTEMEN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAIN) SALATIGA

  j|. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 fax 323433 Salatiga 50721 Web Site: WWW. Stain Salatiga.ac.id E-mail: Administrasi @Stain Salatiga.ac.id

DEKLARASI

  Bismillahirrahmanirahim Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

  Apabila dikemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang munaqosah skripsi.

  Demikian deklarasi ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi.

  Salatiga, 28 Pebruari 2006

  

M O T T O

  

1. Pada dasarnya seseorang yang merasa jenuh dan tak merasa

hidup adalah orang-orang yang tak menghargai apa yang ia lakukan dan apa yang melingkari hidpnya. (Oriver Wendell Holmes)

  

2. Kehidupanmu adalah perjalanan untuk belajar mengenai diri

sendiri. (Gary Zukdr)

  

PERSEMBAHAN

  Karya kecil ini penulis persembahkan kepada :

  1. Bapak dan ibuku tercinta, yang selalu memberikan motivasi dan doa restunya serta mendoakan.

  2. Suamiku (ayah Hadi) yang selalu ku cinta dan yang selalu ada di kalbuku serta selalu mendorongku untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

  3. Anakku (Rikza Dinaya A) yang selalu rewel saat kutinggal mengerjakan skripsi.

  4. Semua teman-temanku angkatan 2001/2002 khususnya kelas PAI A.

  5. Teman-teman di kost Muh Hadi (Ana-Tri, Rini, Sofi, Nita).

  6. Teman-temanku seposko KKN di Semen (Ike, Anis, Tiqoh, Bashitoh, Ahmadi, Imam, Gusye)

  

KATA PENGANTAR

JAL

  Puji syukur tak terhingga saya panjatkan kehadirat Allah Robb Al Alamin, yang telah melimpahkan waktu dan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini yang berjudul : ’’OPTIMISME MASA DEPAN

  

PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR (Studi Pada Siswa

SLTP N 02 Toroh Grobogan Tahun Pelajaran 2005/2006)”.

  Dalam penulisan skripsi ini penulis mendapat beberapa masukan, bantuan dan dukungan penuh dari berbagai pihak. Maka sudah sepantasnya penulis menyampaikan ucapan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada : 1. Bapak Drs. Badwan, M. Ag., selaku Ketua STAIN Salatiga.

  2. Drs. Miftahuddin, M. Ag., Ketua Program Studi PAI Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga.

  3. Dra. Hj. Lilik Sriyanti, M. Si., selaku pembimbing skripsi.

  4. Drs. Tjahyono B., M. Pd., Kepala Sekolah SMPN 02 Toroh yang telah memberikan ijin kepada penulis guna penelitian pada siswa SMP N 02 Toroh.

  5. Tim perpustakaan STAIN Salatiga, terima kasih atas penyediaan buku-buku kepada penulis sehingga skripsi selesai.

  6. Seluruh dosen dan segenap civitas akademika STAIN Salatiga.

  7. Bapak, ibu dan adikku yang selalu memberikan support baik moril maupun materiil.

  8. Suamiku yang selalu menemaniku dan memberikan semangat serta anakku yang selalu memberikan hiburan tersendiri.

  9. Teman-teman kostku senasib seperjuangan.

  10. Segenap mahasiswa jurusan PAI angkatan 2001 - 2002.

  11. Rizqy Comp yang telah membantu pengetikan sehingga skripsi ini bisa selesai.

  12. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang turut membantu hingga terselesainya skripsi ini.

  Tidak ada yang dapat penulis berikan kepada beliau yang tersebut di atas selain iringan doa, modah-mudahan amal baiknya diterima oleh Allah dan mendapatkan balasannya Amien.

  Akhirnya dengan kemampuan yang terbatas, penulis berusaha menyusun skripsi ini dengan sebaiknya. Namun dengan demikian, masih banyak kekurangannya, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga karya kecil ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca sekalian. Amiin Ya Robbal ’Alamin.

  Salatiga, 28 Pebruari 2006 n u 1 i s

  DAFTAR ISI

  Halaman

  \ B A B I : PENDAHULUAN

  

  

  

  

  

  

  

   B A B

  I I : LAND ASAN TEORI

  

  2. Hasil angket tentang Optimisme Masa Depan dan

   B A B

  

  

  

  

  

  

  

  I I I : LAPORAN PENELITIAN

  

  

  

  

  

   v

  

  

  

  

  

  • 'V

  B A B

  IV : ANALISIS DATA

  

  

  

  

  

  

  

   LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  

D A F T A R T A B E L

  Halaman TABEL I : STRUKTUR ORGANISASI SMP N 2 TOROH

   TABEL

  I I : DATA GURU SMP N 2 TOROH TAHUN AJARAN

   TABEL

  I I I : DATA TENAGA ADMINISTRASI SMP N 2

   TABEL

  IV : DATA JUMLAH SISWA SMP N 2 TOROH

  

   TABEL

  V I: DAFTAR JAWABAN ANGKET OPTIMISME MASA DEPAN SISWA SMP N 2 TOROH TAHUN

   TABEL

  V II: DAFTAR JAWABAN ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP N 2 TOROH TAHUN

   TABEL

  V III: NILAI ANGKET OPTIMISME MASA DEPAN SISWA SMP N 2 TOROH TAHUN AJARAN 2005 /

   TABEL

  IX : INTERVAL OPTIMISME MASA DEPAN SISWA

   TABEL X : NILAI NOMINASI OPTIMISME MASA DEPAN SISWA SMP N 2 TOROH TAHUN AJARAN 2005 /

  

  X I: KOMPARASI OPTIMISME MASA DEPAN TABEL

  SISWA SMP N 2 TOROH TAHUN AJARAN 2005 / 2006 ...................................................................... J........

  78 X I I : NILAI ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA TABEL

  SMP N 2 TOROH TAHUN AJARAN 2005 / 2006 ...............................................................................

  78 TABEL

  X III: INTERVAL MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP N 2 TOROH TAHUN AJARAN 2005 / 2006 ...

  82 XIV : NILAI NOMINASI MOTIVASI BELAJAR SISWA TABEL

  SMP N 2 TOROH TAHUN AJARAN 2005 / 2006 ....................................................................................................... 83

  XV : KOMPARASI MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP TABEL

  N 2 TOROH TAHUN AJARAN 2005 / 2006

  86 X V I: TABEL KERJA UNTUK MENCARI KOEFISIEN

  TABEL ANTARA

  VARIABEL OPTIMISME MASA DEPAN (X) DAN MOTIVASI BELAJAR (Y)

  SISWA SMP N 2 TOROH TAHUN AJARAN 2005 / 2006 ................................................................................

  86

  

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

  Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangat dan telah mempengaruhi segala segi dan sendi kehidupan manusia, di samping itu juga mengakibatkan terjadinya perubahan dan perkembangan ke arah masyarakat yang lebih komplek dan modem. Pemerintah dan masyarakat memberikan perhatian secara maksimal, karena mereka telah menyadari peranan dan fungsi teknologi bagi kehidupan. Untuk hidup dalam masyarakat modem harus dimulai dari pendidikan di sekolah.

  Pendidikan diharapkan menghasilkan produk didik yang berkualitas baik. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Dr. Oemar Hamalik “Hasil pendidikan diharapkan, agar kelak anak menjadi manusia atau warga masyarakat yang terampil bekerja, mampu menyesuaikan diri dengan sekitarnya dan mengatasi masalah-masalah dalam kehidupannya pada masa sekarang dan masa yang akan datang.1

  Oleh karena itu dibutuhkannya suatu sikap yang mampu untuk menghadapi tantangan-tantangan di masa depan. Di mana semakin ketatnya persaingan di sektor lapangan keija yang harus dihadapi oleh semua masyarakat (siswa) setelah menempuh masa studinya.

  'Drs. Oemar Hamalik, Media Pendidikan, Penerbit Alumni, Bandung, 1977, him. 13

  2 Tetapi dari beberapa kasus yang ada, mereka kurang percaya diri akan

  masa depannya. Apakah mampu menghadapi dan menjalani kehidupan secara keseluruhan ataukah tidak. Hal ini akan berpengaruh pada sikap yang berdampak negatif pada kepribadian, yaitu menghilangkan kepercayaan atas kemampuan, pasrah, kesanggupan diri sendiri dengan tidak bersemangat, bahkan orang yang sedang mengalami hal ini selalu menjauhi pergaulan, ragu- ragu, menyisihkan diri, merasa diri hina. Kemudian tertutupnya semangat dan munculnya sikap putus asa.

  Percaya diri adalah kekuatan-kekuatan keyakinan mental atas kemampuan dan kondisi dirinya, biasanya tingkat percaya diri orang ini mempunyai peranan yang besar dalam menentukan tingkat keberhasilan seseorang menjalani kehidupannya secara keseluruhannya. Orang dengan percaya tinggi yang tinggi umumnya cenderung lebih berani mengatasi persolan-persoalan yang dihadapinya dengan memanfaatkan kemampuannya yang ada secara optimal dari pada orang yang percaya dirinya rendah. 2

  Karena kurangnya atau rendahnya percaya diri pada siswa yang terjadi adalah mereka kurang optimis terhadap masa depannya, sehingga berakibat pula pada motivasi belajar di dalam diri siswa yang begitu rendah.

  Seseorang yang mempunyai optimisme terhadap masa depan akan berbeda dengan seseorang yang tidak .mempunyai optimisme dalam menghadapi suatu kehidupan atau kejadian tertentu. Orang yang optimis adalah orang yang mempunyai pandangan ke depan yang positif sehingga

  

  3

  biasanya mampu untuk mempertahankan asumsinya bahwa selalu ada jalan keluar (pemecahan) positif pada setiap permasalahan yang ada. Optimisme yang dimiliki seseorang inilah yang selalu menjadi pemicu semangat hidup yang aktif, dinamis, serta keberanian, dan kemandirian, baik untuk maju atau bertahan.3

  Sifat optimis ini akan berpengaruh terhadap suatu motivasi. Motivasi adalah kekuatan tersembunyi, dari dalam diri seseorang yang mendorong untuk berkelakuan dan bertindak dengan cara yang khas. 4 Selain itu motivasi akan muncul jika ada kemauan yang kuat dalam diri seseorang. Kemauan adalah dorongan dari dalam yang sadar berdasar pertimbangan pikir dan perasaan serta seluruh pribadi seseorang yang menimbulkan kegiatan yang terarah pada tercapainya tujuan tertentu yang berhubungan dengan kebutuhan hidup pribadinya.5 Selain itu motivasi akan muncul jika berhubungan dengan nilai kehidupan, keinginan, kebutuhan dan ambisi.

  Motivasi seseorang akan tinggi manakala mempunyai optimisme terhadap sesuatu yang tinggi pula. Karena optimisme merupakan faktor intrinsik, artinya faktor ini tumbuh di dalam diri seseorang / tidak perlu adanya dorongan dari luar. Mereka sadar apa yang dilakukannya adalah karena kebutuhannya atau memang butuh, yang dapat memunculkan motivasi. Siswa yang mempunyai optimisme terhadap masa depannya akan berpengaruh 21 Ibid.

  4Ivor K. Davies, Pengelolaan Belajar, terj. Sudarsono Sudirdjo, Lily Kompas, Koyo Kartasurya, Rajawali, Jakarta, 1991. him. 214

  5Drs. Abu Ahmadi, Psikologi Umum, Bina Ilmu, Surabaya, 1983, him. 83

  4

  terhadap motivasi di dalam belajar, menampakkan minat yang besar dan perhatian penuh terhadap tugas belajar.

  Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian, dengan judul : ’’OPTIMISME MASA DEPAN PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR (Studi Pada Siswa SMP Negeri 02 Toroh Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan Tahun 2005/2006)”.

B. Penjelasan Istilah

  Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami variabel penelitian, maka penulis mengemukakan penjelasan dari variabel penelitian.

  Pengertian tersebut adalah: 1. Optimisme Masa Depan.

  Optimisme ialah paham ( keyakinan ) atas segala sesuatu dari segi baik dan menyenangkan, atau sikap yang selalu mempunyai harapan baik dalam segala hal.6

  Sedangkan menurut Steven J Stein dan Howard optimisme adalah pendekatan yang positif terhadap kehidupan sehari-hari.7 Masa depan ialah waktu yang akan datang setelah waktu ini berlalu.

  6Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa

  Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1989, him. 628

  7Steven J. Stein,Ph. D, dan Howard E Book, M.D, Ledakan EQ 15 Prinsip

  Dasar Kecerdasan Emosional Meraih Sukses, Kaifa, Bandung, 2004, hlm.252

  5 Jadi optimisme masa depan menurut penulis adalah keyakinan yang kuat untuk memasuki kehidupan yang akan datang.

  Adapun indikator-indikator optimisme masa depan adalah sebagai berikut: a. Bersikap gembira dalam menjalankan tugas.

  b. Mempunyai rasa percaya diri.

  c. Mempunyai pengharapan yang besar akan keberhasilan tugasnya.8 d. Mempunyai keyakinan mampu menyelesaikan masalah.

  e. Bersemangat dalam mencapai cita-cita.

  f. Berani berkompetisi dengan temannya.

  g. Percaya pada kemampuan diri sendiri.

2. Motivasi Belajar

  Pengertian motivasi secara umum menyebut dengan motif untuk menunjukkan mengapa seseorang itu berbuat sesuatu. Kata motif diartikan daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu, berawal dari motif itu maka dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif.9

  Motivasi Belajar merupakan dua buah kata yang dirangkai sebagai pembentuk pengertian baru.Definisi dari motivasi belajar menurut WS Winkel adalah keseluruhan daya pengerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan.10

  8Peter Lauster, Tes Kepribadian, terj. DH Gulo, Bumi Aksara, Jakarta, 1990. him. 17

  9Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Raja Grafmdo Persada, Jakarta, 1994, hlm.73

  10WS Winkel, Psikologi Pengajaran, Gramedia, Jakarta, 1982, him. 92

  Motivasi yang ada pada diri setiap orang itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).

  b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya).

  c. Menunjukkan minat terhadap macam-macam masalah ‘untuk orang dewasa (misalnya masalah pembangunan agama, politik, ekonomi, keadilan, pemberantasan korupsi, penentangan terhadap setiap tindak kriminal, amoral, dan sebagainya).

  d. Lebih senang bekerja mahdiri.

  e. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).

  f. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu).

  g. T idak mudah melepaskan hal yang diyakini itu.

  h. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal. 11 Sehingga indikator-indikator dari motivasi belajar menurut penulis adalah sebagai berikut: a. Tekun dalam mengerjakan tugas sekolah.

  b. Mempunyai jadwal khusus untuk belajar.

  c. Selalu berusaha untuk meraih prestasi.

  d. Konsentrasi dalam mengikuti pelajaran.

  e. Menggunakan jam kosong untuk aktivitas belajar.

  f. Ulet dan tidak pernah menyerah dalam belajar meskipun menghadapi rintangan.

  g. Mau bertanya bila kurang paham terhadap pelajaran.

  "Sardinian, op. cit., him. 83

  7 C. Rumusan Masalah

  Mengacu pada latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan pokok- pokok masalah penelitian ini yaitu:

  1. Bagaimanakah optimisme masa depan siswa SMP Negeri 02 Toroh- Grobogan

  2. Bagaimana variasi motivasi belajar siswa SMP Negeri 02 Toroh- Grobogan

  3. Adakah pengaruh antara optimisme masa depan terhadap motivasi belajar siswa SMP Negeri 02 Toroh-Grobogan

D. Tujuan Penelitian

  Sebagai konsekuensi dari permasalahan pokok, maka tujuan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui seberapa besar optimisme masa depan siswa SMP Negeri 02 Toroh-Grobogan

  2. Untuk mengetahui variasi tingkat motivasi belajar siswa SMP Negeri 02 Toroh-Grobogan

  3. Untuk mengetahui adanya pengaruh optimisme masa depan terhadap motivasi belajar siswa SMP Negeri 02 Toroh-Grobogan

  8 E. Manfaat Hasil Penelitian

  1. Penelitian ini bermanfaat bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan yang dapat dijadikan bekal pada waktu terjun ke masyarakat. Artinya peneliti yang nantinya akan menjadi guru dapat memberikan motivasi belajar dengan benar serta menumbuhkan sikap optimisme anak didiknya bila mereka pesimis terhadap masa depannya.

  2. Bahwa hasil penelitian dapat dipakai sebagai dasar untuk menentukan kebijakan dalam meningkatkan motivasi belajar serta untuk meningkatkan sikap optimisme terhadap masa depan.

  F. Hipotesis Menurut Sumadi Suryobroto yang dimaksud hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih perlu diuji secara empiris.12

  Jadi hipotesis adalah dugaan atau kesimpulan sementara terhadap permasalahan penelitian, yang mungkin benar atau mungkin salah. Dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

  ’’Optimisme masa depan mempunyai pengaruh yang besar terhadap motivasi belajar siswa atau dengan kata lain makin tinggi optimisme masa depan makin tinggi pula motivasi belajar siswa”.

  12Drs. Sumadi Suryobroto, Metode Penelitian, PT Raja Grafindo Persada, Jkt, 1995, him. 69

  9 G. Metode Penelitian

  Peranan metode dalam karya ilmiah atau penelitian sangatlah penting karena berhubungan erat dengan kebenaran data yang dikumpulkan. Sehubungan dengan ini, Winarno Surachmad mengemukakan pengertian metode, yaitu : “Metode merupakan cara utama yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya mengkaji serangkaian hipotesa dengan menggunakan teknik-teknik tertentu.13 Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Populasi dan Sampel,

  a. Populasi Menurut Suharsimi Arikunto, populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.14 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh individu atau siswa dalam wilayah penelitian yang nantinya akan dikenai hasil penelitian. Populasi penelitian ini mencakup seluruh siswa kelas Vll

  SMP Negeri 02 Toroh Tahun Pelajaran 2005/2006 yang berjumlah 356 siswa. *

  4

  13. Prof, Dr. Winarno Surachmad, Pengantar Penelitian Ilmiah, Tarsito, Bandung, 1982, him. 131

  4 Dr. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

  Praktek, Rineka Cipta, Jakarta, 1998, him. 115

  10

  b. Sampel Sampel adalah suatu bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam suatu penelitian.15 6 Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Dalam penentuan populasi dan sampel apabila subyeknya kurang dari 100 sebaiknya diambil semua, sedangkan jika lebih dari 100 dapat diambil antara

  10%-l 5% atau 20%-25% .‘6 Menurut penulis sampel adalah sebagian dari populasi yang merupakan wakil dari keseluruhan subyek penelitian.

  Dalam penelitian ini penulis menetapkan besarnya sampel 20% dari besarnya populasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportional random sampling karena sesuai dengan keadaan populasi yaitu siswa kelas VII SMP Negeri 02 Toroh terdiri atas beberapa kelompok individu atau dengan kata lain disebut sub populasi yaitu kelas VIIA, VIIB, VI1C, VIID, VIIE, VIIF, VIIG, VIIH.

  Dari masing-masing kelompok diambil sampel dengan perbandingan sesuai dengan populasi. Pengambilan sampel dengan cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara random atau l5Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, Gajah

  Mada, University Press, 1991, him. 144 l6Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, op. cit., him. 120

  11

  9 Kelas VII F

  17Prof. Drs. Sutrisno Hadi, MA, Metodologi Reseach Jilid 1, Andi Offset, Yogyakarta, 2001, hlm.75

  a. Metode Angket Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan pribadinya

  Yang dimaksud dengan metode pengumpilan data adalah suatu alat atau cara yang digunakan mengumpulkan data. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:

  72

  9 Jumlah 356

  46 X 20 %

  9 Kelas VII H

  45 X 20 %

  9 Kelas V IIG

  45 X 20 %

  44 X 20 %

  tanpa pandang bulu artinya semua individu dalam populasi diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.17 Sehingga rincian populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  9 Kelas VII E

  44 X 20 %

  9 Kelas VII D

  44 X 20 %

  9 Kelas VII C

  44 X 20 %

  9 Kelas VII B

  44 X 20 %

  Kelas VII A

  Kelompok Populasi Sampel

2. Metode Pengumpulan Data

  12

  atau hal-hal yang diketahuinya.18 Metode angket ini penulis gunakan sebagai metode pokok untuk mengumpulkan data mengenai optimisme masa depan dan motivasi belajar siswa SMP Negeri 02 Toroh.

  b. Metode dokumentasi.

  Dokumentasi berasal dari kata dokumen artinya barang tertulis. Di dalam metode dokumentasi peneliti melihat, membaca dan menyelidiki benda-benda tertulis seperti majalah, dokumen, peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya.19 Metode ini penulis gunakan untuk mengetahui tentang sejarah berdirinya SMP, letak geografis, keadaan guru, keadaan siswa.

  c. Metode Interview.

  Interview sering disebut wawancara, yang merupakan sebuah kuesioner dialog yang dilaksanakan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara.20

  Metode ini penulis gunakan sebagai alat bantu dalam penelitian ini, yaitu untuk memperkuat hasil penelitian dari metode angket.

  XiIbid„

  him. 140

  19Ibid., him. 149

  20Ib id ,

  him. 145

  13 3. Metode Analisis Data.

  Data terkumpul langkah selanjutnya adalah menganalisis data. Analisis pertama dilakukan untuk mengetahui optimisme masa depan dan motivasi belajar siswa SMP Negeri 02 Toroh.

  Teknik analisisnya menggunakan rumus sebagai berikut: P = — xl00%

  N Keterangan :

  P : Proporsi individu dalam golongan F : Frekwensi

  N : Jumlah subyek dalam keseluruhan Sedangkan untuk mengetahui apakah optimisme masa depan berpengaruh terhadap motivasi belajar pada siswa SMP Negeri 02 Toroh penulis menggunakan teknik Korelasi Product Moment di mana variabel x tentang optimisme masa depan dan variabel y tentang motivasi belajar siswa, rumusnya sebagai berikut:

  Keterangan: rxy : Koefisien korelasi antara x dan y xy : Product dari x dan y x : Variabel skor I (optimisme masa depan) y : Variabel skor II (motivasi belajar) N : Jumlah siswa yang diteliti

  14 H. Sistematika Penulisan Skripsi

  Skripsi ini merupakan rangkaian atas beberapa bab dan tiap bab terdiri sub-sub bab. Sebelum bab I terdapat beberapa hal yang meliputi hal judul, nota pembimbing, pengesahan kata pengantar; dan daftar isi serta daftar tabel. Sistematika selanjutnya adalah sebagai berikut:

  BAB I : Merupakan bab pendahuluan yang meliputi beberapa sub bab yaitu latar belakang masalah, penjelasan istilah, pokok masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesa, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

  BAB II : Merupakan landasan teori. Dalam bab ini akan dibahas mengenai: A. Optimisme Masa Depan

  1. Pengertian optimisme

  2. Ciri-ciri sikap optimisme

  3. Faktor-faktor optimisme

  4. Pengertian masa depan

  B. Motivasi Belajar

  1. Pengertian motif dan motivasi

  2. Macam-macam motivasi

  3. Fungsi motivasi dalam belajar

  4. Pengertian motivasi belajar

  5. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

  C. Pengaruh Optimisme Masa Depan dengan Motivasi Belajar

  15 BAB III : laporan Hasil Penelitian

  A. Gambaran umum SMP Negeri 02 Toroh yang meliputi;

  1. Sejarah berdirinya

  2. Letak geografis ( sejarah )

  3. Struktur organisasi

  4. Ketenagaan meliputi tenaga administrasi 5. Siswa ( anak didik ).

  B. Data responden dan hasil angket tentang optimisme masa depan dan motivasi belajar

  BAB IV : Analisis Data . A. Analisis tentang optimisme masa depan dan motivasi belajar B. Analisis tentang pengaruh masa depan dengan motivasi belajar BAB V : Merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan, saran dan kata penutup.

  

BABII

LAND ASAN TEORI

' A. Optimisme Masa Depan

1. Pengertian Optimisme

  Sebelum mengacu pada pengertian optimisme terlebih dahulu penulis uraikan tentang sikap {attitude), barangkali sikap ini yang „-''menentukan optimisme / pesimisme. Dalam kajian psikologi, sikap

  {attitude) merupakan salah satu bahasan yang menarik, karena sikap

  sering digunakan untuk meramalkan tingkah laku perorangan maupun kelompok.

  Makna optimisme dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sikap selalu mempunyai harapan baik dalam segala hal.1 Optimisme merupakan salah satu karakteristik yang paling penting agar menjadi pribadi yang menyenangkan. Tetapi sikap optimisme sebagian besar tumbuh dari karakteristik - karakteristik lain seperti rasa humor yang baik, penuh harapan, kemampuan mengatasi rasa takut, rasa bersyukur, sikap mental yang positif, fleksibilitas, antusiasme, keyakinan dan sikap yang tegas. Dengan memikirkan berbagai hal yang menyenangkan, maka sesungguhnya telah membuat rencana - rencana untuk 'j mewujudkannya menjadi kenyataan.

  'Departemen Pendidikan & Kebudayaan, op. cit., him. 628 zhttp 30.htm'

  17 Optimisme berasal dari sikap yang melekat pada pribadi,

  memancarkan sikap keterbukaan, percaya diri, keuletan menghadapi segala hal dalam kehidupan. Optimisme merupakan suatu sikap positif yang memunculkan kecenderungan untuk menyenangi, mendekati, menerima bahkan mengharapkan objek tertentu. Orang yang optimis adalah orang yang mempunyai pandangan ke depan yang positif sehingga biasanya mampu untuk mempertahankan asumsinya bahwa selalu ada jalan keluar (pemecahan) positif pada setiap permasalahan yang ada. Optimisme yang dimiliki seseorang inilah yang selalu menjadi pemicu semangat hidup yang aktif, dinamis, serta kemandirian dan keberanian baik untuk maju maupun bertahan.3 Syarat utama agar mandiri dalam segala tindakan, yakni jika percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri. Tanpa kepercayaan diri, maka akan ragu - ragu dalam tindakan bahkan kadang - kadang dapat menyebabkan tidak berani berbuat apapun.4

  Optimisme dan percaya diri merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Sikap optimisme ini selalu berkaitan erat dengan kestabilan jiwa dan kekuatan percaya diri. Sikap ini tidak akan bisa bertahan kecuali dalam satu kondisi, yakni ketika orang yang memilikinya dapat mengetahui betul tentang dirinya sendiri, kemampuannya dan

  3http//

  4Hildegard Wenzler Cremer, Maria Fischer Siregar,

  Proses Pengembangan Diri, Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, 1993, him. 155

  18

  keahliannya.5 Selain itu optimisme dan percaya diri mempunyai hubungan yang sangat erat. Keduanya seimbang {balance). Rasa percaya diri dapat bertambah jika kadar optimisme yang terkontrol makin menguat. Begitu sebaliknya, sikap optimisme akan bertambah jika rasa percaya diri juga bertambah.6 Jadi antara optimisme dan percaya diri bisa dikatakan sama. Orang yang optimisme adalah orang yang mempunyai keyakinan bahwa dirinya merasa mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan hidupnya, sedang orang yang percaya diri adalah juga orang yang mempunyai keyakinan bahwa dirinya mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan dalam hidupnya dengan segala aspek kelebihan yang dimilikinya.

2. Ciri - ciri Orang yang Percaya Diri

  Ciri - ciri orang yang mempunyai rasa percaya tinggi adalah sebagai berikut: a. Selalu bersikap tenang dalam mengerjakan segala sesuatu.

  b. Mempunyai potensi dan kemampuan yang memadai.

  c. Mampu menetralisasi ketegangan yang muncul di dalam berbagai situasi.

  d. Mampu menyesuaikan diri dan berkomunikasi di berbagai situasi.

  e. Memiliki kondisi mental dan fisik yang cukup menunjang periarhpilannya.

  f. Memiliki kecerdasan yang cukup.

  g. Memiliki tingkat pendidikan formal yang cukup.

  h. Memiliki keahlian atau keterampilan lain yang menunjang kehidupannya, misalnya kemampuan berbahasa asing. i. Memiliki kemampuan bersosialisasi. j. Memiliki latar balakang pendidikan keluarga yang baik.

  5Yusuf Luxori, Percaya Diri, Penerjemah Mahfud Hidayat, Khalifa, Jakarta, 2004, him. 48

  6Ibid., him. 49

  19

  k. Memiliki pengalaman hidup yang menempa mentalnya menjadi kuat dan tahan di dalam menghadapi berbagai cobaan hidup. l. Selalu bereaksi positif di dalam menghadapi berbagai masalah, misalnya dengan tetap tegar, sabar dan tabah dalam menghadapi persoalan hidup. Dengan sikap ini, adanya masalah hidup berat justru semakin merperkuat rasa percaya diri seseorang.7

  Selain itu ada pula karakteristik atau ciri - ciri individu yang mempunyai rasa percaya diri yang proporsional, diantaranya adalah : a. Percaya akan kompetensi / kemampuan diri, hingga tidak membutuhkan pujian, pengakuan, penerimaan ataupun rasa hormat orang lain. Dalam melakukan suatu tindakan benar - benar karena ingin mencapai tujuan sehingga akan bersungguh - sungguh dalam melakukan aktivitasnya.

  b. Tidak terdorong untuk menunjukkan sikap konformis demi diterima oleh orang lain atau kelompok.

  c. Berani menerima dan menghadapi penolakan orang lain, menjadi diri sendiri.

  d. Punya pengendalian yang baik (tidak moody dan emosinya stabil).

  e. Memiliki internal locus o f control ( memandang keberhasilan, ada kegagalan, tergantung usaha diri sendiri dan tidak mudah menyerah pada nasib atau keadaan serta tidak tergantung / mengharapkan bantuan orang lain.

  f. Mempunyai cara pandang yang positif terhadap diri sendiri, orang lain dan situasi diluar dirinya.

  g. Memiliki harapan yang realistis terhadap dirinya sendiri, sehingga ketika harapan itu tidak terwujud, tetap mampu melihat sisi positif dirinya dan situasi yang terjadi.8

  Kepribadian orang yang optimis memandang baik terhadap kehidupan yang dihadapi di masa yang akan datang. Tetapi kepribadian tersebut memerlukan kebijakan - kebijakan dan menggunakan kekuatan secara efektif. Sedang berfikir rasional menentukan kebijakan - kebijakan masa depan, yang mewarnai kepribadian orang optimis.

  7Drs. Thursan Hakim, Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri, Puspa Suara, Jakarta, 2002, him. 5

  8e-psikologi.com

  20 Bersikap positif terhadap kehidupan masa depan adalah suatu

  langkah kepribadian orang optimis. Seorang yang optimis dan ulet akan selalu mempertimbangkan segala sesuatu yang dihadapinya dari sisi baik dan buruk. 9 Orang yang bersikap positif selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun. 10 *

  Orang optimis ini meskipun mengalami kegagalan akan selalu bersemangat dalam menghadapinya. Bahkan yakin bahwa kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Karena apabila takut gagal akan menghambat kemajuan. Seperti pendapat Werner,

  “menurut saya yang menentukan apakah kegagalan akan mengnentikan seseorang atau tidak adalah bagaimana kegagalan itu dihadapi. Sukses selalu mencakup kegagalan." Balon yang menggembung mudah pecah, tetapi itulah satu- satunya cara agar dapat terbang. Ini berarti bahwa untuk meraih sebuah kesuksesan yang diinginkan jangan takut gagal.

  Kepribadian-kepribadian demikian yang dengan setia membimbing kita menuju kehidupan yang sukses, menuju cakrawala kehidupan yang lebih baik dan menjadi manusia yang optimis. Untuk itu belajarlah untuk menghadapi masa depan dengan berani.

  9Yusuf Luxori, op. cit., him. 49

  lllMeiyana@l lotmail.com

  "Edward De Bono, Taktik Kiat dan Ilmu Sukses, alih bahasa Ir. Agus Maulana MBA, Binarupa Aksara, Jakarta, 1991, him. 54

  21 Dengan demikian untuk memasuki masa depan tidak ada yang

  perlu ditakuti. Selain itu dengan cara berpikir yang tepat, dapat menciptakan diri sebagai seorang yang tangguh dan ulet, yaitu dengan cara berpikir idealis {possibility thinking). 12 Artinya bahwa jangan biarkan pikiran negatif berlarut-larut, karena tanpa sadar pikiran itu akan terus bercabang dan berdaun dan jangan biarkan pikiran negatif menguasai pikiran dan perasaan di mana masa depan akan rusak karena keputusan keliru yang dihasilkan oleh pikiran keliru.

3. Faktor-faktor Optimisme

  Faktor-faktor optimisme adalah faktor-faktor yang bisa mempengaruhi seseorang untuk bisa lebih bersemangat dalam memasuki dunia masa depan, diantaranya

  a. Cita-cita Seseorang yang mempunyai cita-cita, akan lebih bersungguh-sungguh dalam mengarungi bahtera kehidupannya.

  Melakukan berbagai aktivitas sehari-hari dengan segenap kemampuan untuk dapat tercapainya cita-cita yang diharapkan.

  Seperti dalam hadits riwayat Dailamy dan lainnya :

  12Dr. Robert H. Schuller, Rahasia Sukses, Dahara Prize, Semarang, 1993, him. 28

  22

  ’’Sesungguhnya cita-cita itu adalah rahmat Allah atas umatku jikalau tidak bercita-cita niscaya tidaklah menyusukan ibu akan anaknya dan tidak menanam orang yang menanam pohon kayu. ( Hadits Riwayat Dailamy dan lainnya)”. 13

  Bercita-cita artinya berharap-harap. Setiap umat Nabi Muhammad hendaklah mempunyai cita-cita karena dengan cita- cita akan lebih optimis untuk menghadapi masa depan, b. Kemauan

  Gejala kemauan hanya dipunyai oleh manusia. Berhasil tidaknya sesuatu perbuatan untuk mencapai suatu tujuan tergantung pada ada tidaknya kemauan pada seseorang. 14

  Bila seseorang mempunyai cita-cita yang muluk, tetapi tidak diimbangi dengan kemauan dan usaha untuk mencapainya itu akan sia-sia dan tinggallah impian belaka. Sedang faktor-faktor yang mempengaruhi kemauan diantaranya :

  1) Ada tidaknya motif. 2) Ada tidaknya minat, perhatian serta kebutuhan bagi yang bersangkutan.

  3) Bagaimana situasi incentifhya (tujuan) 4) Bagaimana situasi sekitar, baik yang berupa pengaruh dari keadaan maupun dari orang sekeliling.

  5) Harapan-harapan pada masa depan. 12 l3H. Hadiyah Salim, Tarjamah Mukhtarul Ahadits, Percetakan Offset, Bandung, 1985, him. 222

  14Prof. Drs. Dakir, Dasar-dasar Psikologi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1993, h im .102

c- Teman juga mempengaruhi seseorang.

  T.man optimisme Karena bila optimisme terhadap masa depannya tinggi terapi temannya banyak yang tidak optimis kemungkinan akan terpengaruh. Maka diharuskan berhati-hati dalam mencari teman. Seperti kata pepatah, bila ingin berhasil bertemanlah dengan orang-orang yang berhasil,

  d. Orang Tua Dukungan dari orang tua sangat mempunyai pengaruh yang besar terhadap anak akan optimisnya masa depan. Orang tua adalah sahabat yang terdekat yang bisa menumbuhkan percaya diri anak untuk memasuki masa depan.

  Selain di atas ada beberapa kelemahan pribadi yang biasanya dialami dan sering menjadi sumber penyebab timbulnya a rasa tidak percaya d iri:

  itu

  1) Cacat atau kelainan fisik asv

  Jika seseorang tidak bisa bereaksi secara positif (karena mempunyai kelainan fisik), timbullah rasa rendah diri

  26

  b. Gunakan daya imajinasi Proses membangun kepercayaan diri dengan menggunakan proses kesan daya imajinasi sangat penting untuk menjadi yakin bahwa apa yang sedang dipikirkan dan dilihat dengan jelas adalah hal yang positif. Hal yang positif itu harus memungkinkan kesan positif pada diri seseorang serta pemikiran positif itu harus mengarah kesasaran, cita-cita dan kebahagiaan dalam hidup.

  c. Jangan takut gagal Kegagalan telah menghalangi begitu banyak orang sehingga mereka mundur sebelum mencoba atau meraih keberhasilan sebab mereka tidak mampu menerima terminologi di mana ada kemungkinan gagal. Harusnya diingat bahwa kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Ketegaran, keyakinan yang kuat akan tujuan, ketekunan dan kekerasan hati, memandang kegagalan hanya sebagai satu langkah menuju sukses. 17 Sehingga berhasil tidaknya seseorang tergantung dari apa yang diusahakannya serta keinginannya yang kuat untuk mencapai cita-cita yang telah direncanakannya.

  d. Penampilan membentuk kepercayaan diri Penampilan luar memang bukan segalanya. Kadang-kadang perlu untuk membelanjakan uang demi penampilan luar yang l7Edward De Bono, op. cit., him. 4

  27

  menarik, karena dengan penampilan luar yang menarik memberi kesempatan ada dalam diri untuk merasa baik, e. Susunlah catatan mengenai sukses yang diperoleh

  Dengan melihat kembali catatan sukses masa lalu, akan menumbuhkan rasa percaya diri bahwa setiap orang pernah mencapai sukses dalam hidupnya.

  Motivasi hanya dapat mengabdikan diri berdasarkan harapan. Untuk memotivasi diri, seseorang harus memiliki harapan tentang sebuah masa depan. Oleh karena itu dalam memotivasi diri, seseorang bertanggung jawab untuk menciptakan sendiri harapannya. 18 Sehingga berhasil tidaknya seseorang tergantung dari apa yang diusahakannya serta keinginannya yang kuat untuk mencapai cita-cita yang telah direncanakannya.

4. Pengertian Masa Depan

  Bila mengatakan masa depan, sebenarnya yang dimaksud adalah suatu objek atau situasi yang akan datang. Menurut Kamus Besar

  Bahasa Indonesia adalah waktu dalam hidup seseorang individu

  sesudah fungsi sebagai warga masyarakat mulai berkembang. 19 Jadi masa depan mengacu pada suatu periode waktu yang belum tiba atau teijadi.

  18Memotivasi-diri-melalui-rasa-percaya-diri.html

  19Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, op. cit., him. 561

  28 Masa depan akan terjadi atau akan dialami oleh setiap person dalam proses mengarungi kegiatan, aktivitas dalam kehidupan.

  Keberhasilan seseorang dalam memasuki masa depan dapat dilihat lewat sikap-sikap yang mewarnai kehidupannya saat sekarang. Karena kesuksesan ataupun keberhasilan di masa yang akan datang kuncinya adalah hari ini. Karena itu, siapapun yang ingin tahu masa depannya, maka lihatlah apa yang dilakukannya sekarang. Sehebat apapun cita- cita di masa depan, taruhannya adalah masa kini.20 Oleh sebab itu, untuk mewujudkan cita-cita di masa sekarang dan masa depan harus ada kemauan dan kerja keras yang tinggi.

  Kemauan adalah dorongan kehendak yang terarah pada tujuan- tujuan hidup tertentu dan dikendalikan oleh pertimbangan akal dan budi.21 Di buku lain disebutkan kemauan adalah dorongan dari dalam yang sadar, berdasar pertimbangan pikir dan perasaan serta seluruh pribadi seseorang yang menimbulkan kegiatan yang terarah pada tercapainya tujuan tertentu yang berhubungan dengan kebutuhan hidup pribadinya. 22 Ini berarti kesuksesan seseorang berada sepenuhnya di tangannya sendiri, berdasar kemauan dan kemampuan yang dimiliki.

  Apa yang ingin dilakukan selanjutnya dalam kehidupan terutama tergantung pada kekuatan-kekuatan apakah yang anda miliki dan cara

  20Posted by Stradivari, penulis by KH. Abdullah Gymnastiar

  21 Dr. Kartini Kartono, Psikologi Umum, Mandar Maju, Bandung, 1996, him. 104

  22Drs. Abu Ahmadi, Psikologi Umum, Bina Ilmu, Surabaya, 1983, him. 83

  29

Dokumen yang terkait

ASPIRASI MASA DEPAN ANAK-ANAK MISKIN (Studi Pada Anak Usia Sekolah)

0 12 2

EFEKTIVITAS MEDIA REALIA MELALUI MODEL INKUIRI TERBIMBING TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII SMP N 19 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2012/2013)

0 2 42

MEMPERKUAT BISNIS MASA DEPAN

0 0 188

KONTRIBUSI ISLAM TERHADAP MASA DEPAN PERADABAN DI ASIA TENGGARA

0 1 13

HUBUNGAN ANTARA SELF-ESTEEM DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA SISWA SANTRI PROGRAM TAHFIDZ DI PONDOK PESANTREN AL-MUAYYAD SURAKARTA DAN IBNU ABBAS KLATEN

0 0 8

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP KEMAMPUAN MENGAJAR GURU, KEAKTIFAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 2 SALAM

0 0 8

ANALISIS PENGARUH AKREDITASI PROGRAM STUDI TERHADAP INTENSITAS BELAJAR DAN HARAPAN MASA DEPAN (Studi Kasus di Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo Semarang)

0 0 18

PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK (STUDI KASUS DI MTS NURUL ISLAM RINGIN LARIK MUSUK BOYOLALI TAHUN 2006) - Test Repository

0 2 85

PENGARUH KEHARMONISAN KELUARGATERHADAP KESEHATAN MENTAL SISWA Studi Kasus Pada Siswa Madrasah Tsanawiyah Tarbiyatul Athfal Rejosari Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2005 - 2006 - Test Repository

0 0 97

TINGKAT PENGHASILAN ORANG TUA PENGARUHNYA TERHADAP KOMITMEN MENYEKOLAHKAN ANAK (Studi Kasus Pada Masyarakat Poncol Desa Klero Tahun 2005 ) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Dalam Ilmu Tarbiyah

0 0 98